Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DERWATI

IDENTIFIKASI RISIKO LINGKUNGAN

No Jenis Kegiatan Identifikasi Resiko Lokasi Penyebab Rencana Pencegahan dan minimalisasi risiko Indikator Hasil Ket

1. Kunjungan rumah a. Keluarga menolak Rumah sasaran Keluarga tidak ingin Menidentifikasi masalah yang berhubungan Tidak ada lagi penolakan dari
dikunjungi Wilayah kerja memberitahu masalahnya dengan situasi dan kondisi sasaran (adat istiadat) masyarakat
b. Terjebak hujan/(banjir dan Hujan Membawa payung dan sepatu anti slip Tidak terpeleset/ jatuh
terjatuh sehingga
menyebabkan luka)

2. Penyuluhan Terkena sengatan listrik dan Aula/ mesjid Terminal kabel listrik yang Merapikan kabel/ terminal yang tidak melewati ke Sasaran menerima kedatangan
kelompok tersandung kabel (warga/petugas) berserakan tempat orang berkerumun petugas

3. BIAS Sampah medis, spuit yang dibuang SDN di wilayah Kapas usap imunisasi Kapas usap dikumpulkan oleh petugas Spuit tersimpan di sampah medis
dilingkungan sekolah puskesmas dibawa oleh murid yang dimasukkan dalam kantong plastik/tempat
derwati disuntik dan dibuang sampah khusus untuk dibawa kembali ke
dilingkungan sekolah,spuit Puskesmas untuk diolah sesuai prosedur. Petugas
yang tidak dikumpulkan membawa safety box untuk mengumpulkan
dalam safetybox semua spuit yang digunakan

Upaya mengganggu jam belajar SDN di wilayah Upaya dilaksanakan pada Koordinasi dengan pihak sekolah agar UPAYA Murid masih bisa mengikuti
puskesmas jam belajar dilakukan sesuai jadwal pelajaran sekolah
derwati

4. Foging Mengganggu pernafasan Wilayah kerja Asap bekas foging Membuka jendela dan pintu 15 menit setelah Meminimalisir warga yang terkena
penyemprotan dampak dari asap foging

5. Penyimpanan Terpapar limbah medis berbahaya Ruang sampling Tidak ada ruang Menyediakan ruang penyimpanan limbah medis
limbah medis Lab penyimpanan khusus untuk berbahaya
berbahaya Pusk.Derwati sampah medis berbahaya

6. Pencucian slide Slide BTA kurang bersih Ruang sampling Air yang tidak jernih Membuat filter air agar air menjadi jernih dan
BTA dalam Lab bersih
pewarnaan BTA Zn Pusk.Derwati

7 Menimbang BB Bisa tidak tepat dalam memberikan Ruang MTBS Timbangan yang belum di Menimbang berat badan dengan tepat dan
dosis obat KIR Kalibrasi timbangan sudah di KIR Kalibrasi

8 -Ruang RM dan pendaftaran masih Pendaftaran Ruangan sempit masih Renovasi dan pemisahan ruangan antara
bergabung bergabung pendaftaran pendaftaran,kasir dan RM
-Kurangnya tenaga RM dengan RM
9 Peralatan dan Banyak barang-barang yang masih Pendaftaran/RM Ruangan sempit Renovasi dan perluasan ruangan,pengadaan
dokumen masih belum diketahui fungsi sarana dan prasarana
berantakan
10 Kabel listrik yang Dengan ruangan sempit jika terjadi Pendaftaran/RM Ruangan sempit dan kabel Renovasi dan penataan kabel listrik agar tertata
berantakan konsleting listrik rentan terjadi listrik yang belum tertata rapi
kebakaran rapi

Kepala UPTD Puskesmas Derwati

drg. Bety Herawaty


NIP. 19690512 200012 2 002
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DERWATI

IDENTIFIKASI RISIKO KLINIS

No Jenis Kegiatan Identifikasi Resiko Lokasi Penyebab Rencana pencegahan dan minimalisasi risiko Indikator Hasil ket

1. Posyandu Balita terjatuh dari sarung timbangan Posyandu Balita menangis, meronta-ronta Mengusulkan penggantian sarung timbangan Bayi dan balita tidak
Balita dengan celana timbangan terjatuh
2. Konseling Sasaran tersinggung dengan kata-kata Posyandu/ Petugas tanpa sengaja berkata Pelatihan konseling Sasaran kooperatif dan
petugas piskesmas yang dapat menyinggung Kala karya tentang cara konseling terbina trust

3. Pembinaan TOMA yang menolak/ tidak kooperatif Wilayah kerja Merasa tidak butuh Melibatkan steakhoder untuk pendekatan/ Sasaran mau bekerjasama
RW Siaga Terganggu waktunya advokasi
4. Senam Lansia Lansia mengalami cidera Posbindu lansia Gerakan senam dan keterbatasan Membuat gerakan senam yang sederhana Senam Lansia
mobilitas lansia
Lansia kecapean Senam lansia yang terlalu lama Mengurangi waktu senam lansia
5. Pemberian Ketidak patuhan pasien dalam meminum Puskesmas Kurangnya pengetahuan pasien Memberikan pengetahuan secara jelas dan Pasien patuh dalam
obat TB obat TB tentang penyakit TB dan rincitentang penyakit TB, obat serta meminum obat TB
komplikasinya komplikasinya
6. Catch Up a. Bengkak di area penyuntikan Sekolah dan Teknik yang kurang tepat Cara penyuntikan harus benaa Tidak terjadi bengkak
Campaign b. Demam posyandu Vaksin terlalu dingin Vaksin di gelang dengan kedua tangan
campak, Kondisi badan kurang sehat Badan harus sehat Klien tidak demam
rubella c. Sampah medis spuit Reaksi obat
Kapas usap imunisasi dibawa oleh Kapas usap dikumpulkan oleh petugas Spuit tersimpan di smapah
murid yang disuntik dan dibuang dimasukkan dalam kantong plastik khusus medis
dilingkungan sekolah
7 Pencabutan a. Fraktur (Akar, tulang Poli Gigi a. Tekanan bein dan tang yang a. Penggunaan tang- dan bein secara Pencabutan gigi dapat
Gigi alveolar) berlebihan hati-hati dan kekuatan yang dilakukan dengan baik
b. Pasien dalam kondi si tekanan
b. Perdarahan darah tinggi
ringan
c. Nyeri saat pencabu- tan c. Kondisi inflamasi b. Anamnesa dan kontrol tensi sebe-
d. Syok anafilaktik d. Alergi bahan anes- tetikum lum pencabutan
e. Sinkop (pehacain) c. Premedikasi sebe- lum
f. Dry socket e. Pasien cemas berlebih / pencabutan
g. Bakterimia tekanan darah rendah d. Menggunakan bahan anestetikum
f. Soket post penca- butan kotor
g. Pencabutan gigi keti- ka
non-epinefrin
kondisi inflama si/abses e. Kontrol tensi dan pasien dalam
kondi- si fit
f. Asepsis dan ins- truksi post
pencabu tan yang baik
g. Premedikasi sebelum tindakan

8 Scalling a. Gigi terasa linu Poli Gigi a. Karang gigi sudah mencapai a. Aplikasi scaller dengan perlahan- Prosedur pembersihan
b. Perdarahan gingiva sevikal /akar lahan dan tekanan yang ringan karang gigi dapat
b. Radang gusi akibat karang
c. Gigi goyang gigi
b. Kontrol perdarahan diselesaikan dengan
d. Letih rahang c. Periodontitis kronis akibat (menggunakan suction, tampon) lancar
penumpukan karang gigi c. Dilakukan fiksasi (splinting)
d. Terlalu lama membuka mulut setelah prosedur scaling
ketika prosedur operatif d. Diselingi istirahat, atau
menggunakan mouth holder

9 Penambalan a. Sakit/bengkak setelah Poli Gigi a. Kondisi kerusakan gigi sudah a. Dilakukan foto rontgen sebelum Tambalan tidak lepas
Gigi penambalan mencapai saraf gigi, gigi penambalan, perawatan saluran
dalam kondisi radang
b. Tambalan lepas b. Kurangnya isolasi dann
akar untuk kerusakan yang Tidak sakit setelah
c. Tambalan terasa mengganjal kontrol saliva, kurangnya mencapai saraf, premedikasi jika penambalan gigi
d. Jaringan lunak terke- na mata retensi dan resistensi ketika gigi kondisi radang
bur preparasi gigi b. Penggunaan isolasi yg baik
c. Tambalan terlalu berlebihan (rubberdam), pembuatan retensi
dan tidak dilakukan finishing
dan polishing
dan resistensi yang baik
d. Operator kurang hati-hati c. Dilakukan finishing dan
polishing setelah prosedur
penambalan
d. Operator lebih berhati-hati
sewaktu prosedur operatif
10 Devitalisasi a. Nyeri setelah proses Poli Gigi a. Reaksi pasta arsen a. Pemberian obat anti- nyeri Tidak terjadi
pulpa gigi devitalisasi terhadap saraf gigi b.Dilakukan penamba- lan sementara pembengkakan
b. Bahan arsen bocor mengenai b.Tambalan sementara dengan baik dan benar
jaringan sekitarnya kurang banyak Pasien diinstruksikan kontrol Setelah beberapa jam
c. Bengkak Pasien tidak kontrol paling lambat 1 minggu setelah gigi tidak tera sa sakit
setelah proses devitalisasi
devitalisasi
11 Penggunaan a. Jarum suntik mengenai Poli gigi a. Operator kurang berhati- a. Operator lebih berhati-hati, pasien Tidak ada kelu han
jarum jaringan sekitar hati, pasien melakukan dikondisikan agar tenang dan ketika pro sedur
suntik b. Nyeri ketika injeksi gerakan mendadak senyaman mungkin injeksi
ketika b.Tidak menggunakan b.Penggunaan aneste tikum topikal
prosedur anestetikum topikal pada (benzokain) pada area injeksi
anestesi area injeksi, deponir
bahan anestetikum tidak Deponir perla han untuk mengu
perlahan rangi rasa sakit

12 Selama dan a. Saliva dan darah pasien yang Poli Gigi Selama prosedur yang Penggunaan APD yang baik dan
Setelah menempel pada instrument menimbulkan banyak benar
prosedur b. Operator terkena perci- kan perdarahan dan saliva (masker, handscoon, bodyguard,
operatif saliva dan darah ketika kacamata )
posedur operatif
Segera membersihkan instrument
dan area kerja dengan cairan
desinfektan (klorin/alkohol)
No Jenis Kegiatan Identifikasi Resiko Lokasi Penyebab Rencana pencegahan dan minimalisasi risiko Indikator hasil Ket

13 Kelas ibu Ibu hamil terpeleset akibat Tempat Lantai licin/alas kaki ibu Memastikan lantai tidak licin, atau apabila lantai licin Tidak terjadi yang bersifat merugikan ibu
hamil lantai ruangan/alas kaki licin pertemuan hamil licin dipasang tanda peringatan. hamil
kelas ibu
hamil
Ibu hamil cidera Kelas ibu Gerakan senam hamil Gerakan dipilih yang sederhana, dan memastikan kondisi
hamil ibu hamil sehat dan umur kehamilan memenuhi syarat
senam hamil
14 Imunisasi TT Terjadi KIPI pasca penyuntikan Ruang KIA Vaksin terlalu dingin Vaksin di gelang dengan kedua tangan Tidak terjadi KIPI
Alergi
15 Pemeriksaan Ibu terpeleset saat turun dari Ruang KIA Ibu hamil tidak melihat ada Tangga jangan terlalu tinggi Ibu hamil dalam keadaan baik
ANC tempa tidur tangga turun
16 Suntik KB Siklus Haid tidak teratur Ruang KIA Perubahan hormon Menyarankan kepada pasien untuk tidak terlalu lama Siklus haid menjadi teratur
memakai suntik selang-seling

17 Pil Ibu lupa tanggal meminum Pil Ruang KIA Ketidakdisiplinan pada ibu Mengingatkan ibu untuk minum pil tepat pada waktunya Tidak lupa minum pil KB
KB
18 Kondom Kondom bocor Ruang KIA Pengetahuan yang kurang Mengedukasi klien bagaimana cara penggunaan kondom Tidak terjadi kebocoran
yang benar
19 Pemeriksaan Human eror {salah dalam Poli MTBS Sarana tidak memadai Menghitung nafas harus tepat
fisik mengklasifikasi} {timer rusak}
20 Kunjungan Menjadi Pneumoni berat Poli MTBS Transportasi rumah yang Konseling dan penyuluhan yang berhubungan dengan Pasienn sembuh dan memahami tentang
ulang pasien jauh dari PKM pneumoniai pneumoni
pneumoni
21 Konseling Klien tidak faham dengan Poli MTBS Ketidaktepatan dalam Bahasa sederhana,singkat dan jelas
konseling yang diberikan penyampaian isi konseling
22 Kunjungan Menambah tingkat keparahan Poli MTBS Personal higiene yang tidak Sosialisasi kebersihan lingkungan Pasien sembuh,berperilaku hidup sehat
ulang penyakit baik
diare/disentri
23 Mencari -Rekam medis pasien sering Pendaftaran Penyimpanan RM yang -Menyusun dan merapikan kembali RM
Rekam medis hilang sering salah -Penomoran menggunaka alpabet didepan

-Pasien lupa bawa kartu Kartu berobat Memberikan kartu rekam medis sementara,memberi
berobat,kartu berobat hilang tertinggal/hilang edukasi pada pasien,pasien harus menghapal no RM

24 Memanggil Salah sasaran saat memanggil Pendaftaran Penulisan nama yang Penulisan nama dilengkapi,pemanggila pasien lebih jelas
nama nama KK pada kartu kurang lengkap atau kurang
fokus pasien
25
Kepala UPTD Puskesmas Derwati

drg. Bety Herawaty


NIP. 19690512 200012 2 002

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DERWATI

IDENTIFIKASI RISIKO PENYELENGGARA PROGRAM

No Jenis Kegiatan Identifikasi Resiko Lokasi Penyebab Rencana pencegahan dan minimalisasi risiko Ket

1. PE Tidak dibukakan pintu rumah Wilayah kerja


warga
2. Imunisasi TT Tertusuk Jarum Ruang KIA Kurang hati-hati petugasnya Lebih hati-hati dalam melakukan tindakan

3. Pengambilan sampling darah Tertusuk jarum dan Ruang sampling Lab Kurang hati-hati Menggunakan APD lengkap
rutin dan urin rutin terkontaminasi Puskesmas Derwati
4. Fiksasi sampling BTA Terpapar sampling BTA Ruang sampling Lab Ruang lab yang kurang memadai Renovasi ruang Lab yang memenuhi standar
Puskesmas Derwati
5. Pewarnaan BTA Terpapar zat kimia dari Ruang sampling Lab Ruang lab yang kurang memadai Renovasi ruang Lab yang memenuhi standar
pewarnaan Zn Puskesmas Derwati
6. Pengambilan sampling BTA Terpapar pasien TB paru Ruang sampling Lab Tidak ada ruang untuk pengambilan Menyediakan ruangan untuk sampling BTA
Puskesmas Derwati sampling BTA
7. Petugas Sirkulasi ruangan yang kurang Ruang Poli Umum Ventilasi kurang baik Jendela ditutup dan ruangan di pasang AC
baik
8 Penyimpanan dan input serta Pendaftaran -Input dan penyimpanan data masih Penambahan sarana dan prasarana
serta pencarian data yang masih manual
manual menyebabkan pelayanan -Kurangnya sarana dan prasarana
lebih lama,SIKDA belum mulai yang dibutuhkan
dijalankan
9 PCare Koreksi/sistem Pcare tidak Pendaftaran Koneksi/sistem tiak stabil Menggunakan konek dari HP
stabil mengurangi kelancaran
dalam pelayanan

Kepala UPTD Puskesmas Derwati

drg. Bety Herawaty


NIP. 19690512 200012 2 002

Anda mungkin juga menyukai