Oleh:
Nama : NGATMAN
NIM :
Rombel : Guru Kelas MI_ Rombel 6
Angkatan : 2 Tahun 2022
Dari hasil observasi yang dilakukan, ditemukan fakta bahwa peserta didik lebih
pasif, sedangkan guru cenderung aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
cenderung masih bersifat satu arah. Maka dibutuhkan suatu proses pembelajaran yang
dapat membuat siswa dapat lebih memahami konsep energi listrik berdasarkan aktifitas
sendiri.
Salah satu model pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk dapat
melakukan pembelajaran dengan aktif dan memahami konsep energi listrik adalah model
Discovery Learning
Penemuan (Discovery) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa
dimana kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu persoalan untuk mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang
digariskan secara jelas. Seperti yang telah diungkapkan oleh Russefendi dalam
(Nurdiansyah 2008: 93) yang menyatakan bahwa Discovery Learning adalah metode
mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh
pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya tanpa pemberitahuan langsung;
sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat beberapa masalah yang
ditemukan di lapangan, maka dapat disusun identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rata-rata peserta didik belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
diinginkan, hal tersebut disebabkan peserta didik tidak diajak melakukan penemuan
melalui kegiatan pengamatan atau penyelidikan langsung.
2. Pembelajaran Student Centre Learning, tidak berjalan sebagaimana mestinya. Guru
masih mendominasi proses pembelajaran, sedangkan peserta didik cenderung pasif
3. Peserta didik kurang bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal tersebut
disebabkan kurangnya aktivitas peserta didik dalam menyimak pelajaran.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, dengan
melihat batasan waktu maka penulis membatasi penelitian ini pada:
1. Penelitian hanya dilakukan di salah satu madrasah Ibtidaiyah Negeri Parigi yang
berada di Kabupaten Parigi Moutong, Prov. Sulawesi Tengah
2. Penelitian yang dipilih merupakan peserta didik kelas VIb MI Negeri 3 Parigi
3. Materi yang digunakan sebagai konten penelitian merupakan materi kelas VI tema 4
subtema 1 KD. 3.6 Menjelaskan cara menghasilkan, menyalurkan, dan menghemat energi
listrik.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi energi listrik melalui
model pembelajaran Discovery Learning pada peserta didik kelas VIb MI Negeri 3
Parigi ?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi energi listrik melalui
model pembelajaran Discovery Learning pada peserta didik kelas VIb MI Negeri 3
Parigi
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk memberi informasi dan
masukan bagi pengembangan pembelajaran, terutama untuk meningkatkan hasil
belajar dan aktivitas siswa dalam materi Energi Listrik pada siswa kelas VI MI Negeri
3 Parigi dengan menggunakan model discovery learning
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Memberi masukan bagi guru agar lebih bervariasi dalam menggunakan model
pembelajaran dan lebih meningkatkan aktivitas peserta didik dalam proses
belajra mengajar dengan menggunakan model discovery learning untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi energi listrik kelas VI MI
Negeri 3 Parigi.
b. Bagi peserta didik
Model Discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta
didik dalam materi energi listrik pada kelas VI MI Negeri 3 Parigi. Sehingga
hasil belajar peserta didik dapat memenuhi KKM
c. Bagi madrasah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pikiran bagi
peningkatan proses belajar mengajar di MI Negeri 3 Parigi.
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Hasil Belajar
Para ahli banyak mengemukakan pendapatnya tentang hasil belajar, diantaranya
Robert M. Gagne (Sagala, 2008:17) menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan
yang terjadi setelah belajar secara terus-menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses
pertumbuhan saja. Melaui proses pembelajaran peserta didik diharapkan mencapai tujuan
pembelajaran yang berarti adanya perubahan tingkah laku dari peserta didik. Artinya
bahwa proses pembelajaran yang dilakukan di kelas mengarahkan peserta didik dari
tidak tahu menjadi tahu.
1) Bakat belajar;
2) Waktu yang tersedia untuk belajar;
3) Waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran;
4) Kualitas pengajaran;
5) Kemampuan individu
Sedangkan menurut Sudjana (2010, h. 39) Hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor
yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari dalam
diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar
sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping faktor kemampuan
yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian,
sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Adanya
pengaruh dari dalam diri siswa merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat
perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya.
Upaya yang harus dilakukan guru dalam rangka meningkatkan hasil belajar
peserta didik menurut Pristiani dalam Rahayu (201:43 - 44) adalah sebagai berikut:
Dari beberapa pendapat yang telah disebutkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran untuk merancang bahan-bahan pembelajaran dan
membimbing pembelajaran di kelas
C. Energi
Dikutip dari Wikipedia.com “Dalam fisika, energi atau disebut juga tenaga adalah
properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi fundamental, yang
dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan.” Hukum
kekekalan energi menyatakan bahwa “energi tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat diubah
ke dalam bentuk yang lain dan dimanfaatkan untuk kepentingan energi.”
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik atau
energi yang tersimpan dalam arus listrik. Listrik memiliki satuan amper yang disimbolkan
dengan A dan tegangan listrik dengan satuan volt yang dilambangkan dengan V dengan
daya listrik Watt yang dilambangkan dengan W.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setingan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3
Parigi yang berada di desa Tinombala Barat Kecamatan Ongka malino Kabupaten Parigi
Moutong Provinsi Sulawesi tengah. Penulis mengambil tempat ini dengan pertimbangan
bekerja pada Madrasah tersebut sehingga dapat memudahkan dalam mencari data dan
memaksimalkan waktu yang sangat singkat.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VI b pada MI Negeri 3 Parigi.
Jumlah peserta didik yang menjadi subjek dalam penelitian ini sebanyak 23 peserta didik
C. Teknik dan Instrumen pengumpulan data
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap proses
pembelajaran secara langsung. Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2010) observasi
adalah proses mencermati jalannya tindakan. Pengamatan ini dilakukan dengan
mengisi lembar observasi yang disediakan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas
guru dan peserta didik.
2. Tes.
Tes dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang hasil belajar
terhadap materi persamaan dan perbedaan 2 teks. Tes diberikan pada setiap siklus.
Kemampuan membaca diukur dengan menggunakan tes pilihan ganda Seperti yang
diungkapkan oleh Burhan Nurgiyantoro (2010: 377) yang menyatakan bahwa ada dua
macam tes kompetensi membaca yaitu tes kompetensi membaca dengan merespon
jawaban dan tes kompetensi membaca dengan mengonstruksi jawaban sendiri. Tes
kompetensi membaca dengan merespon jawaban menurut Burhan Nurgiyantoro
(2010: 377) digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dengan cara
memilih jawaban yang disediakan oleh pembuat soal
3. Tes wawancara
Tes wawancara dilakukan guna memperoleh informasi dengan cara menanya
langsung kepada peserta didik tentang pelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga
guru dapat mengevaluasi apa saja yang harus benahi pada pembelajaran selanjutnya.
D. Analisis Data
Sumber data penelitian ini adalah peserta didik, teman sejawat, dan kepala
madrasah. Sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan teknik operasional
langsung (peneliti sendiri sekaligus pengajar), tes tulis dan observasi. Jenis data yang
diperlukan adalah jenis data kualitatif dan kuantitatif yang berkenaan dengan :
Rubrik penilaian
E. Indikator Kinerja/Keberhasilan
Indikator keberhasilan hasil dapat dilihat dari peningkatan pemahaman siswa
selama proses pembelajaran. Jika pemahaman siswa 85 % memiliki kategori baik selama
pembelajaran. Selain itu juga peningkatan prestasi dengan mengadakan postes. Dikatakan
berhasil jika 85% siswa telah mencapai nilai minimal 70 (sesuai KKM yang ditentukkan
MI Negeri 3 Parigi).
Untuk menentukan presentase ketuntasan dapat menggunakan rumus
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas. Menurut
Isacc (dalam Muslich, 2009:144) penelitian tindakan kelas didesain untuk memecahkan
masalahmasalah yang diaplikasikakn secara langsung di dalam kelas
Siklus 1
Pelaksanaan Siklus 2
Tindakan 2 /
Observasi 2
Siklus 3
Pelaksanaan
Tindakan 3 /
Observasi 3
Mengacu pada Gambar di atas, maka tahapan perencanaan tindakan yang akan
dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tindakan
siklus I. Hanya dilakukan beberapa perbaikan terhadap kelemahan siklus I berdasarkan
hasil refleksi. Pelaksanaan siklus II merupakan penyempurnaan dari pelaksanaan siklus
I. Begitu seterusnya hingga tercapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tindakan
siklus II. Hanya dilakukan beberapa perbaikan terhadap kelemahan siklus II
berdasarkan hasil refleksi. Pelaksanaan siklus III merupakan penyempurnaan dari
pelaksanaan siklus II. Begitu seterusnya hingga tercapai kriteria keberhasilan yang telah
ditetapkan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis kegiatan prasiklus
Kegiatan prasiklus dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17 September 2022
yang dilaksanakan di ruang guru MI Negeri 3 Parigi. Prasiklus dilaksanakan dengan
cara meminta hasil tes guru kelas VIb MI Negeri 3 Parigi pada materi sebelumnya.
Prasiklus dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta
didik sebelum memasuki siklus I, dan juga sebagai refleksi untuk menentukan jumlah
siklus yg akan dilaksanakan. Dari kegiatan prasiklus ini peneliti memperoleh data
sebagai berikut
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1. MUKHAMAD REZA ARKHAMNI 70 Tuntas
2. CHANDRA ADITYA 80 Tuntas
3. MUHAMAD RIFKI MAULANA 80 Tuntas
4. PUTRI AMELIA 70 Tuntas
5. WILLYA RASTIKA QOZI 60 Belum Tuntas
6. NADIFA AZAHRA 90 Tuntas
7. AHMAD NASRULLOH 70 Tuntas
8. NURHAYATI 80 Tuntas
9. NUR FAIJA 60 Belum Tuntas
10. ULAN RAMADANI 60 Belum Tuntas
11. MUH. ILHAM AZAM RONI 70 Tuntas
12. FADIL 70 Tuntas
13. MOH. NIZAM 80 Tuntas
14. AFIFAH ASMI ULFIA 70 Tuntas
15. RIFKA NUR HIKMAH 80 Tuntas
16. SELVIA OKTAFIANI 80 Tuntas
17. ANISA INKA SARI TUNGGA DEWI 90 Tuntas
18. DWI AMANDA PUTRI 70 Tuntas
19. REVAN AFIANDI 60 Belum Tuntas
20. MOH. FAHRI HANJIKA PUTRA 70 Tuntas
21. HAFIZ FATHUROHIM 70 Tuntas
22. ADELIAWATI LABATJO 80 Tuntas
23. AHMAD FAUZAN 60 Belum Tuntas
Berdasarkan dari data diatas, dapat terlihan 15 peserta didik yang memiliki
nilai tuntas dari 23 peserta didik jika dilihat presentasi ketuntasannya hanya 65.22%
2. Analisis siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 21 september 2022 yang diikuti
oleh 23 peserta didik. Dalam siklus I akan membahas materi cara menghasilkan
energi listrik. Siklus I dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran
Menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran pada materi menghasilkan
energi listrik
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
RPP siklus I berisikan materi tentang menghasilkan energi listrik. RPP
digunakan untuk sebagai acuan ketika proses pelaksanaan pembelajaran
berlangsung.
3) Menyiapkan bahan ajar
Bahan ajar adalah sebuah sumber dimana materi pokok pembelajaran di
dapatkan dan sebagai sumber informasi dan acuan bagi guru maupun siswa
untuk melaksanakan proses pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan adalah
buku paket tema 4 kelas VI dan juga mengambil materi dari internet.
4) Menyusun soal tes kognitif
Soal tes kognitif terdiri dari 10 soal pilihan ganda, soal ini digunakan untuk
evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
3.
B.