Anda di halaman 1dari 4

KERAHASIAAN REKAM MEDIS

No. Dokumen : 440/SOP/KPMK/VII/2021


SOP
No. Revisi : 0.0

Tanggal terbit : 01 JULI 2021

Halaman : 1/4
Penanggung jawab Klinik
KLINIK PRATAMA RI Pratama RI Muhammadiyah
MUHAMMADIYAH Solokuro
SOLOKURO Dr. Andre Sandha Sayang
NRP. 01 15 004

Pengertian Rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang kesehatan


seseorang yang diperoleh tenaga kesehatan pada waktu menjalankan
pekerjaan atau profesinya

Sebagai acuan dan langkah langkah melakukan kegiatan menjaga


Tujuan Kerahasiaan Rekam Medis
Surat Keputusan Kepala Klinik Muhammadiyah Kedungpring
Kebijakan No.440/SOP/KPMK/VII/2021 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan
Referensi Pasal 38 ayat (3)
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 36 tahun 2012
Manual Rekam Medis KKI
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 269 Tahun 2008
Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/atau
Prosedur menggunakan data dan informasi tentang pasien wajib menyimpan
rahasia kedokteran, antara lain:
a. dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang memiliki
akses terhadap data dan informasi kesehatan pasien;
b. pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
c. tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan
kesehatan;
d. tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi
kesehatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan
e. badan hukum/korporasi dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan;

KERAHASIAAN REKAM MEDIS 1/6


dan
f. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan,
pengobatan, perawatan, dan/atau manajemen informasi di
fasilitas pelayanan kesehatan.
1. Petugas menjaga kerahasiaan mencakup data dan informasi
mengenai:
a. identitas pasien;
b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan
dan/atau tindakan kedokteran; dan
c. hal lain yang berkenaan dengan pasien walaupun pasien
meninggal dunia
2. Petugas dapat membuka hanya untuk kepentingan kesehatan
pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.Petugas
melakukan pembukaan rahasia kedokteran dilakukan terbatas
sesuai kebutuhan.
3. Jika Pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan kesehatan
pasien
a. kepentingan pemeliharaan kesehatan, pengobatan,
penyembuhan, dan perawatan pasien dilakukan dengan
persetujuan dari pasien
b. keperluan administrasi, pembayaran asuransi atau jaminan
pembiayaan kesehatan, dilakukan dengan persetujuan dari
pasien baik secara tertulis maupun sistem informasi elektronik
atau keluarga dekat/ pengampunya dalam hal pasien tidak
cakap
4. Jika Petugas melakukan Pembukaan rahasia kedokteran untuk
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum dapat dilakukan pada proses penyelidikan,
penyidikan, penuntutan, dan sidang pengadilan.
5. Pembukaan rahasia kedokteran dapat melalui pemberian data dan
informasi berupa visum et repertum, keterangan ahli, keterangan

KERAHASIAAN REKAM MEDIS 2/6


saksi, dan/atau ringkasan medis
Petugas menerima Permohonan untuk pembukaan rahasia
kedokteran harus dilakukan secara tertulis dari pihak yang
berwenang.
6. Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran dilakukan atas dasar
perintah pengadilan atau dalam sidang pengadilan, maka rekam
medis seluruhnya dapat diberikan.
7. Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar permintaan pasien
sendiri sebagaimana dapat dilakukan dengan pemberian data dan
informasi kepada pasien baik secara lisan maupun tertulis.
8. Petugas dapat memberikan data dan informasi kepada Keluarga
terdekat pasien, kecuali dinyatakan sebaliknya oleh pasien.
9. Pembukaan rahasia kedokteran berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dilakukan tanpa persetujuan pasien dalam
rangka kepentingan penegakan etik atau disiplin, serta kepentingan
umum, Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan
penegakan etik atau disiplin diberikan atas permintaan tertulis dari
Majelis Kehormatan Etik Profesi atau Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia,
10. Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan umum
dilakukan tanpa membuka identitas pasien, Kepentingan umum
meliputi :
a. audit medis
b. ancaman Kejadian Luar Biasa/wabah penyakit menular
c. penelitian kesehatan untuk kepentingan negara
d. pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna di
masa yang akan datang
e. ancaman keselamatan orang lain secara individual atau
masyarakat.
11. Pembukaan atau pengungkapkan rahasia kedokteran dilakukan
oleh penanggung jawab pelayanan pasien.
12. Jika pasien ditangani/dirawat oleh tim, maka ketua tim yang
berwenang membuka rahasia kedokteran.
13. Jika ketua tim berhalangan maka pembukaan rahasia kedokteran

KERAHASIAAN REKAM MEDIS 3/6


dapat dilakukan oleh salah satu anggota tim yang ditunjuk.
14. Jika penanggung jawab pelayanan pasien tidak ada maka pimpinan
fasilitas pelayanan kesehatan dapat membuka rahasia

1. Unit Rawat Jalan


Unit Terkait 2. Unit Rawat Inap
3. Petugas Rekam Medis
4. UGD

Rekaman Historis
Perubahan No Tanggal mulai
Yang dirubah Isi Perubahan
. diberlakukan

KERAHASIAAN REKAM MEDIS 4/6

Anda mungkin juga menyukai