Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, Jumat tanggal 13 Januari 2023 akan dilaksanakan Sidang Perkara Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga Pasal 44 ayat (2) akan segera dimulai. Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (ketua hakim dan hakim anggota masuk) Panitera : Hadirin dipersilahkan duduk kembali. (panitera menyerahkan berita acara kepada ketua hakim) Hakim ketua : Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Selamat pagi hadirin peserta sidang. Pada hari ini akan dilaksanakan Sidang Perkara Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga atas nama Fredy Pratama terhadap Sania Azizah, untuk itu diingatkan kepada seluruh peserta sidang untuk menonaktifkan segala alat komunikasi dan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya persidangan. Hakim ketua : Baik, sebelumnya demi kelancaran persidangan ini, ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu, berdoa dipersilahkan! Hakim ketua : Penuntut umum, sidang siap dimulai? JPU : Siap majelis hakim Hakim ketua : Penasihat hukum siap? Pengacara T : Siap yang mulia Hakim ketua : Sidang Perkara Tindak Perdana Kekerasan Dalam Rumah Tangga No/23/PDM.PID/2023/ Pengadilan Negri Magelang, Pada hari ini, Jumat tgl 13 Januari 2023 atas nama terdakwa Fredy Pratama dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (ketok palu 3 kali) Hk 1 : Penuntut umum, panggil dan hadapkan terdakwa ke ruang sidang JPU : Siap yang mulia Hakim ketua : Saudara terdakwa sehat? Terdakwa : Sehat Hakim ketua : Siap mengikuti sidang hari ini? Terdakwa : Siap yang mulia Hakim ketua : Bisa terdakwa jelaskan identitas saudara Hakim ketua : Nama lengkap saudara : Fredy Pratama Umur : 28 tahun TTL : Magelang, 29 Februari 1995 Jenis Kelamin : Laki laki Pekerjaan saudara : Pengangguran Alamat : Jl. Merah Putih No. 05 Magelang Agama : Katolik Kebangsaan saudara : Warga Negara Indonesia Hk 1 : Apakah dalam persidangan ini, terdakwa didampingi oleh penasihat hukum saudara? Terdakwa : Ada yang mulia majelis hakim Hakim ketua : Tunjukkan! (pengacara T masuk ke ruang sidang) Hakim ketua : Saudara terdakwa, saudara oleh penuntut umum di dakwa melakukan tindak pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan pemberatan pasal 44 ayat (2), apakah saat ini saudara didampingi oleh penasehat hukum saudara? Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya, yaitu saudara Drs. Carissa Mahya, S.H, M.H Hakim ketua : Betul dia penasehat hukum saudara? Terdakwa : Betul yang mulia Hakim ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat khusus dari terdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon tunjukkan (Pengacara T menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis hakim atau serta surat kuasa dan kartu advokat nya ditinggalkan di meja hakim) (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian menunjukkan pada hakim 1 dan 2 dan menunjukkan kepada JPU untuk memeriksa) Hakim 2 : Baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum apakah sudah siap membacakan dakwaannya? JPU : Sudah siap majelis hakim yang terhormat Hakim ketua : Baiklah, silahkan dibacakan saudara jaksa penuntut umum JPU : (Membaca dakwaan sambil berdiri) Hakim ketua : Baik, sidang akan dilanjutkan pada tahap pembuktian oleh penuntut umum Hakim ketua : Bagaimana penuntut umum, sudah siap dengan alat alat bukti saudara? JPU : Sudah yang mulia Hakim 1 : Tunjukkan barang bukti saudara terdakwa, penasihat hukum korban silahkan! Pengacara K : Terimakasih majelis hakim (maju menunjukkan barang bukti) Hakim ketua : Saudara terdakwa,silahkan duduk disamping penasihat hukum saudara Terdakwa : Baik yang mulia hakim Hakim ketua : Penuntut umum, sudah siap dengan tuntutan saudara? JPU : Sudah majelis hakim Hakim ketua : Tetap diingatkan kepada saudara untuk memperhatikan dakwaan yang akan dibacakan, karena ada saatnya nanti saudara memiliki hak untuk menanggapinya, begitu pula dengan penasihat hukum. Saudara saudara mengerti? Terdakwa : Mengerti Hakim 2 : Penuntut umum, silahkan dengan tuntutan saudara! JPU : Terima kasih majelis hakim (menjelaskan inti dari tuntutan) Hakim ketua : Selanjutnya, kepada korban apakah ada saksi yang dihadirkan untuk meringankan terdakwa? Korban : Ada yang mulia Hakim ketua : Baik, sidang dilanjutkan dengan pemerikasaan saksi, kepada saksi dipersilahkan mengambil tempat di depan (saksi menuju ke depan) Hakim ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini? Saksi : Ya, saya siap memberikan keterangan dalam persidangan ini pak hakim Hakim ketua : Sebelum itu, apakah saksi mengenal korban? Saksi : Siap pak hakim, korban adalah majikan saya (saksi menceritakan kronologi) Hakim ketua : Baiklah sebagaimana keterangan saudara sudah jelas di dalam BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini. Hakim ketua : Apakah ada pembelaan dari terdakwa? Terdakwa : Saya serahkan kepada pengacara saya Pengacara T : Izin untuk menyampaikan pembelaan yang mulia, apakah mungkin seorang asisten dan majikannya bisa sedekat itu? Dan juga bisa jadi bukti bukti yang telah diserahkan pada hakim dan jaksa telah dipalsukan. Bukti bukti untuk kasus tersebut juga kurang karena belum ada bukti rekaman cctv yang merupakan bukti yang paling valid, juga kejadian yang sebenarnya adalah ketika Pak Fredy pupang dalam keadaan mabuk, ia melihat Ibu Sania dan Pak Rafi berduaan, itu menyebabkan Pak Fredy merasa marah dan cemburu Saksi : Mohon maaf yang mulia, saya memiliki bukti rekaman cctv saat terjadinya KDRT, izin menunjukkan rekaman cctv (menunjukkan rekaman cctv) Pengacara T : Maaf yang mulia, bisa jadi bukti rekaman cctv tersebut juga dipalsukan Pengacara K : Maaf, sebentar yang mulia, rekaman cctv tersebut tidak mungkin di palsukan. Dikarenakan rekaman cctv sulit untuk dipalsukan, saksi juga tidak memiliki kemampuan untuk memalsukan rekaman cctv tersebut dan Ibu Sania tidak mungkin memalsukan rekaman cctv tersebut karena ia sedang dirawat di rumah sakit Hakim ketua : Baik,