Anda di halaman 1dari 5

Ujian Akhir Semester IV

Nama : Fikry Deara Putra


NIT : 56192030034
Course : TR01B

Mata Kuliah : UPS dan Solar Cell


Dosen : Asep Muhamad Soleh S.SiT, S.T, M.Pd
Sifat : Buka Sumber (Open Source)

Petunjuk: Jawablah dengan singkat dan jelas dan berikan gambar bila diperlukan!

1. Jelaskan Perbedaan Persamaan UPS dan System Pembangkit Listrik Tenaga Surya!
JAWAB :

NO UPS (Uninterruptible Power Supply) Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1. Memberikan Suplai listrik Memberikan suplai yang lebih besar apabila


sementara ketika arus atau daya kapasitasnya sesuai yang kita inginkan
listrik dari PLN mati ( pemadaman
listrik/terhenti)
2. Dapat menstabilkan tegangan Dapat menghatarkan harus listrik ketika PLN
ketika terjadi perubahan tegangan keadaan mati
3 UPS bisa menjaga data-data Tidak bisa menyimpan data penting apabila
penting yag kita perlukan agar tidak terjadi trouble
hilang
4. UPS menggunakan baterai dan bisa Panel surya sumber energi terbarukan yang
menjadi sumber tegangan berasal dari cahaya matahari
cadangan hingga 30 menit
5. Banyak digunakan di area Banyak digunakan di permukimana warga dan
perkantoran area bandara
6. UPS terdapat di bagian terminal Panel surya terdapat di bagian outdoor
dapat memberikan suplai sebesar
200 KVA
7. UPS Menggunakan sumber listrik Panel surya menghasilkan listrik dan bukan
primerdi bagian Terminal menerima listrik dari sumber lain

2.
3. Gambarkan dan Jelaskan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya berikut ini:
JAWAB :
a. Sistem On Grid
PLTS On Grid adalah istilah untuk menyebut sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) yang berfungsi untuk mengubah energi dari panas matahari menjadi energi listrik.
Sistem ini yang pada umumnya digunakan pada bangunan rumah, kantor, atau pabrik.
Salah satu solusi paling efektif untuk efisiensi biaya listrik karena mampu menghemat
biaya listrik bulanan secara signifikan.
PLTS tipe ini dipasang pada bagian atap atau gedung, supaya dapat menerima panas
matahari secara optimal. Nantinya panas yang diterima akan diubah menjadi arus listrik
searah DC dan oleh inverter diubah menjadi arus bolak-balik AC. Setelahnya baru
kemudian disinkronkan dengan arus listrik dari PLN.

(GAMBAR PLTS ON GRID)

b. Sistem Off Grid


PLTS Off Grid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan sistem yang mengandalkan
energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi. Sehingga berbeda dengan tipe on-
grid, tipe ini tidak disinkronkan dengan listrik PLN. Biasanya sebagai cadangan, didukung
dengan genset atau baterai untuk menyimpan energi.
Sistem yang juga disebut dengan Stand Alone PV (Photovoltaic) ini sangat cocok untuk
gedung yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN, karena sifatnya yang mandiri dan
mengandalkan baterai. Kementrian ESDM menyarankan penggunaan baterai dengan
cadangan minimal 3 hari sebagai bentuk antisipasi cuaca yang kurang mendukung
dengan intnsitas cahaya matahari rendah.

(GAMBAR PLTS OFF GRID)


c. Sistem Hybrid
PLTS Hybrid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang didukung oleh teknologi
Hybrid, maksudnya, sistem listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat digabungkan
dengan listrik dari PLN. Dengan harapan nantinya sistem tersebut memudahkan
pengguna untuk mendapatkan dukungan energi listrik yang optimal sekaligus antisipasi
saat terjadi kekurangan daya atau pemadaman.
Listrik yang dihasilkan dari sistem PLTS tipe ini nantinya akan disimpan ke dalam baterai
cadangan, seperti yang diterapkan pada PLTS Off-Grid. Bedanya jika di tipe Off-Grid,
kekurangan cadangan listrik dari baterai diatasi oleh genset. Sedangkan untuk tipe ini,
secara otomatis akan dicadangkan oleh listrik dari PLN.

(GAMBAR PLTS HYBRID)

4. Sebutkan 3 (tiga) komponen utama pembangkit listrik tenaga surya, gambarkan dan
jelaskan fungsi dari tiap-tiap komponen tersebut!
JAWAB :
1. Panel Surya
Panel surya merupakan komponen yang mengubah energi matahari menjadi energi
listrik. Panel surya merupakan komponen paling utama dalam sistem PLTS. Panel surya
biasanya menggunakan satuan kapasitas watt-peak (WP). WP merupakan satuan yang
menyatakan daya produksi tertinggi yang dapat dihasilkan oleh panel surya sesuai
kondisi tertentu. Misal jika ada panel surya berukuran 100 WP, panel tersebut mampu
menghasilkan 100 watt listrik jika disinari secara optimal selama 1 jam.

2. Baterai
Listrik yang dihasilkan panel surya bisa langsung disalurkan ke perangkat elektronik atau bisa
disimpan untuk digunakan kemudian. Jika energi listrik yang dihasilkan disimpan, maka
dibutuhkan baterai sebagai tempat penyimpanan listrik yang dihasilkan dari panel surya.
3. Charger Controller
Komponen ini mengatur energi listrik yang dihasilkan dari panel surya yang untuk mengisi
baterai. Charge controller merupakan komponen yang cukup penting untuk menjaga umur
baterai.

4. Inverter
Inverter merupakan perangkat elektronik yang mengonversikan arus searah alias DC dari
baterai atau panel surya ke arus bolak-balik atau AC.

5. Di suatu rumah di bandar udara yang tidak terjangkau oleh PLN menggunakan beban alat-
alat listrik sebagai berikut:

No Nama Alat Lama Nyala


1 5 buah Lampu LED 5 watt/12 volt DC 12 jam
2 TV LED 32 Inch 30 watt/220 volt AC 6 Jam
3 Stop Kontak daya 100 watt/220 volt AC 2 Jam

Jika rata-rata cahaya matahari efektif dalam sehari adalah 5 jam,


a. hitunglah banyaknya solar cell yang diperlukan !
b. Berapa Ah baterai yang diperlukan jika tegangan baterai 12 volt DC?
JAWAB :
1. Total beban : 155 watt
Waktu solar cell paling lama nyala : 12 jam
Berarti berarti total konsumsi daya beban dalam sehari : 155 x 12 = 1860 watt

2. Jumlah total 1860 watt perlu ditambahkan sekitar 20 persen yang adalah listrik yang
digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC
(searah) menjadi AC (bolak - balik) (karena pada umumnya peralatan rumah tangga
menggunakan arus AC), dan controller (sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke
baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus
dari baterai jika baterai sudah hampir kosong. Sehingga jika ditambahkan 20 persen,
maka total daya yang dibutuhkan adalah 1860 + (1860 x 20%) = 2232 watt.

3. Dari 2232 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki baterai) maka
kuat arus yang dibutuhkan adalah 186 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai
yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 3 baterai (65 x 12 x 3 = 2340 watt).

4. Dengan mendapatkan 2340 watt ini, kita akan mendapatkan jumlah panel yang kita
butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel
yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply
sebesar 100 wp x 5 (jam) = 500 watt.

Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara
tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku
efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp
mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan
adalah sejumlah 2340 watt per 500 watt = 4,68 atau 5 panel (baiknya kita lebihkan).

5. Setelah sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai
untuk mensupply listrik sejumlah total 2340 watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari,
dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada perkiraan malam hari antara
pukul 18.00 sampai dengan 06.00, yakni 5 panel surya yang 100 watt peak (wp) dan 3
buah baterai 65 Ah12 V.

Selamat Bekerja!
“Beberapa orang memimpikan kesuksesan, sementara yang lain bangun setiap pagi untuk
mewujudkannya”

Anda mungkin juga menyukai