Anda di halaman 1dari 5

Uts psikologi perkembangan

Nama febriansyah ade p

Nim E01.022.012

Delayed Walking atau terlambat berjaan

Delayed waking ini atau terlambat berjalan terjadi pada kerabat saya sendiri di usia 3 tahun
berjenis kelamin laki-laki . Maka dari itu saya akan menjeaskan apa itu Delayed Walking atau
keterlambatan berjalan

Pengertian Delayed Walking sendiri adalah keterlambatan berjalan pada anak-anak usia di atas
18 bulan

Menurut Santrock ( 2013: 142) pada usia 18- 24 bulan anak sudah dapat berjalan dan berlari
kencang dengan jarak yang dekat, pada usia ini anak sudah dapat menyeimbangkan kakinya
dalam posisi berjongkok sambil bermain dengan benda-benda yang ada di lantai, berjalan
mundur, menendang dan melempar bola serta dapat melompat-melompat di tempat.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan No 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini yang berada di lampiran 1 terkait STPPA pada kelompok usia 2-3
tahun dengan lingkup perkembangan fisik motorik salah satunya yaitu motorik kasar. Biasanya
pada usia tersbut anak sudah mampu berjalan sambil berjinjit, melompat kebelakang dan
kedepan dengan 2 kaki, melempar dan menangkap bola, menari mengikuti irama, naik turun
tangga dengan berpenggangan dan naik dari tenpat yang tinggi ke rendah dengan berpegangan

Maka dari itu Secara umum indikator perkembangan anak biasanya dapat sudah mulai berjalan
pada usia ± 8 bulan sampai usia 18 bulan, jika dalam usia 18 bulan anak belum dapat berjalan
tanpa di pegangin maka bisa dikatakan anak mengalami delayed walking atau biasa disebut
dengan keterlambatan berjalan karena di usia tersebut seharusnya di umur 18 sapai 24 buan
anak sudah bisa berjaan.
Berikut penyebab Delayed Walking

pengaruh kemampuan motorik

Dalam beberapa kasus, anak terlambat jalan dipengaruhi kemampuan motorik dari faktor
genetik. Jika anak terlambat jalan, kemungkinan ada anggota keluarga yang mengalami hal sama
sebelumnya. Ini bukan berarti anak cacat atau ketinggalan. Semua kemampuan motorik berjalan
baik dan normal, hanya saja terlambat dibanding teman lain dan ini tidak bahaya.

Selain itu, anak terlambat jalan juga bisa disebabkan gangguan perkembangan. Bisa jadi anak
tidak hanya terlambat berjalan, tapi juga terlambat dalam perkembangan motorik kasar, halus,
bahasa, dan kemampuan sosial. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh hipotonia (rendahnya tonus
otot yang membuat tubuh lebih lemas) dan dysmorphic (gangguan psikologis ketika seseorang
cemas pada tampilan fisik dan merasa memiliki kelainan fisik). Ini dapat menyebabkan anak
terlambat jalan.

2. Kelainan pada otot

Dalam situs US National Library of Medicine National Institute of Health (NCBI) dijelaskan,


hypertonia adalah kondisi peningkatan tonus otot akibat lesi di otak maupun batang otak.

3. Faktor lingkungan

Tidak hanya faktor medis yang bisa menyebabkan anak terlambat jalan, tapi lingkungan dan
faktor kebiasaan. Beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut.

 Infeksi (misalnya, meningitis, ensefalitis, sitomegalovirus).


 Cedera kepala
 Malnutrisi atau gizi buruk
 Rakitis atau kelainan tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D, kalsium dan fosfat
 Obesitas dan hip dysplasia belum terbukti menghambat perkembangan jalan anak
 Baby walker sedikit berpengaruh pada perkembangan jalan anak
 Kebiasaan menaruh anak di boks bayi

Dalam kasus yang sangat ekstrem, kebiasaan atau tradisi menaruh anak di atas kasur atau boks
bayi membuat kemampuan motorik kasar anak tidak terlatih. Meski hal ini jarang terjadi, tapi
terlalu lama bermain di atas kasur bisa membuat kemampuan motorik halus dan kasar anak
menurun dan tidak berkembang.

4. Riwayat kesehatan anak

Ketika anak terlambat jalan, faktor riwayat kesehatan anak juga bisa berpengaruh. Beberapa hal
yang perlu menjadi catatan yaitu sebagai berikut.

 Masalah saat kehamilan


 Anak lahir prematur
 Anak mengalami penyakit kuning
 Pemberian makan yang tidak tepat pada anak
 Rekam jejak orang tua saat berjalan pertama kali (apakah mengalami keterlambatan juga
atau tidak)
Oeh karena itu ada beberapa cara untuk eningkatkan keapuan berjaan

1. Ajak anak berjalan dengan cara menuntunnya

Cara pertama yang bisa orang tua lakukan jika anak  terlambat berjalan adalah dengan cara
memegang kedua tangannya dan menuntunnya berjalan. Posisikan anak berdiri menghadap ke
depan, kemudian pegang kedua tangannya dari belakang, dan bantu anak untuk pelan-pelan
melangkah. Cara ini bermanfaat untuk menguatkan otot dan melatih keseimbangan tubuh anak
untuk mulai berjalan.

2. Batasi durasi menggendong anak

Menggendong anak memang merupakan momen yang sangat menyenangkan bagi orang tua.
Namun untuk kebaikan anak, sebaiknya orang tua jangan terlalu sering atau terlalu lama
menggendongnya. Sebagai gantinya, biarkan anak bermain di lantai. Dengan begitu, ia akan
terstimulasi untuk mulai berdiri, merambat, dan akhirnya berjalan.
3. Letakkan mainan di posisi yang jauh

Meletakkan mainan di posisi yang jauh juga bisa mendorong anak untuk berjalan. Sedangkan
untuk membuat anak mau berdiri, orang tua bisa mengajaknya bermain dalam posisi berdiri.

4. Biarkan anak bertelanjang kaki di dalam ruangan

Cobalah biasakan untuk anak beraktivitas dengan bertelanjang kaki di dalam ruangan. Hal ini
bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuhnya sewaktu berdiri. Bila ingin memberikan
sepatu anak, pilihlah yang sesuai. Orang tua juga dapat membelikan mainan yang bisa didorong
anak untuk melatihnya berjalan.

5. Hindari menggunakan baby walker

Baby walker justru dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan berjalan, di samping juga
meningkatkan risiko terjadinya cedera pada anak. Cara-cara di atas dapat membantu orang tua
untuk menstimulasi dan melatih anak berjalan. Tapi sebelum melakukannya, pastikan dulu area
di dalam rumah sudah aman dan bebas dari barang-barang yang bisa membahayakan anak ya.

Perlu diingat, kecepatan perkembangan setiap anak berbeda-beda, termasuk dalam hal berjalan.
Namun jika Bunda dan Ayah merasa khawatir, tidak ada salahnya untuk memeriksakan Si Kecil
ke dokter anak. Dokter akan memeriksa kondisi fisik dan menilai kemampuan gerak (motorik)
anak, mencari tahu penyebab keterlambatan berjalan, dan memberikan saran tindakan yang
sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.

6. Mengonsumsi asupan yang mengandung kalsium

Untuk menghindari dampak buruk dari kekurangan kalsium pada anak, pastikan bahwa
kebutuhan kalsium anak tercukupi dengan baik. Ini bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi
makanan dan minuman yang mengandung kalsium, sebab tubuh tidak dapat memproduksi
kalsium sendiri. Berikut adalah beberapa sumber kalsium yang dapat anak konsumsi, yaitu:

 Produk susu dan keju


 Ubi jalar
 Kacang polong
 Jeruk
 Ragi
 Suplemen tambahan seperti Childlife Liquid Calcium with Magnesium

Dalam hal ini saya lebih menitikberatkan perkembangan anak kepada peran orang tua dengan
cara :

memberi petunjuk langkah langkah terkait kegiatan stimulasi motorik kasar, ketika mmberikan
petunjuk orang dewasa hanya memberikan informasi sekilas saja tidak detail.

Memberi contoh terkait kegiatan stimulasi motorik kasar, orang dwasa hanya memberi contoh
bagaimana cara mendorong walker walaupun hanya beberapa bagian saja yang dijelaskan.

memberi motivasi terhadap anak agar semangat dalam melakukan kegiatan motorik kasar,
orang dewasa memberi motivasi terhadap anak agar slalu semangat untuk latihan berjalan.

membimbing anak untuk melakukan kegiatan stimulasi motorik kasar, orang dewasa
membimbing anak baik dalam memberikan lingkungan yang nyaman, memberikan reward
terhadap anak serta mengawasi anak dalam kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai