Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM PERKESMAS PUSKESMAS CIBEUNYING

Disusun Oleh :
Pemegang Program Perkesmas UPTD Puskesmas Cibeunying

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG


UPTD PUSKESMAS CIBEUNYING
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, karena atas
berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan tahunan ini. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Habibana Wanabiyana
Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta kita sebagai ummatnya sampai akhir zaman,
Aamiin ... YRA.
Laporan Tahunan Program Perkesmas ini memuat hasil kegiatan program Perkesmas
selama 1 tahun yang merupakan cerminan pecapaian kegiatan kami tahun 2019, permasalahan yang
kami hadapi serta rencana kegiatan kami tahun 2020. Kami harapkan Laporan Tahunan ini dapat
dijadikan tolak ukur untuk meningkatkan kinerja kami dalam melaksanakan pelayanan program
Perkesmas yang lebih baik di Puskesmas, baik secara lintas program maupun lintas sektor didalam
gedung maupun diluar gedung Puskesmas serta bisa dijadikan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan program Kesehatan Jiwa yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Laporan Tahunan ini, kepada :
1. dr Nita Emilia Thamrin, selaku Kepala UPTD Puskesmas Cibeunying yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta motivasinya kepada kami.
2. Bapak Dadi Firmansyah, selaku Kepala Sub. Bag. TU yang telah membantu dalam
pelaksanaan program Kesehatan Jiwa ini.
3. Semua staf karyawan UPTD Puskesmas Cibeunying yang telah banyak memberikan
bantuan serta masukan sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan program Kesehatan
Jiwa baik didalam gedung maupun di luar gedung sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa ini tepan pada waktunya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan Laporan Tahunan ini,
untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritiknya yang membangun sehingga kami
dapat melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

Cibeunying, Januari 2020


Penyusun
Pengelola Program Perkesmas

Maharani Soraya,S.Kep
NIP.19801110 200801 2 0023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif dan
mengutamakan pelayanan perawatan dan pencegahan serta berkesinambungan
dengan tiada mengabaikan pelayanan pengobatan dan penelitian. Perkesmas
merupakan salah satu dari program puskesmas yang penting dan sangat perlu guna
membantu program lain seperti KIA, imunisasi, kesling dan masalah kesehatan
lainnya. Program ini tak dapat berjalan dengan sendirinya tanpa bantuan dan
keikutsertaan program terkait tersebut Oleh sebab itu perlu sekali digalang
kerjasama yang baik antara program yang lain guna memperluas jangkauan dan
pendekatan terhadap masyarakat sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai
dengan hasil yang baik. Adapun sasaran dari kegiatan perkesmas ini adalah
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dalam wilayah kerja
puskesmas bamban dengan pelaksanaan kegiatan di dalam gedung dan diluar
gedung yang meliputi : 1. Preventif (pencegahan). 2. Promotif (Peningkatan
kesehatan) 3. Kuratif (Pengobatan) 4. Rehabilitatif (Pemulihan kesehatan)
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

128/MENKES/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dan Puskesmas,

upaya perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya program pengembangan

yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya

kesehatan pengembangan. Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh

Puskesmas. Perkermas dilakukan dengan penekanan pada upaya pelayanan

kesehatandasar. Pelaksanaan Perkesmas bertujuan untuk meningkatkan

kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi,

sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Serta selaras dengan visi dan

misi Kabupaten Bandung, Visi Kabupaen Bandung ‘’Memantapkan Kabupaten

Bandung yang Maju,Mandiri dan Berdaya saing,melalui Tata Kelola Pemerintahan

yang baik dan sinergi Pembangunan perdesaan, berlandaskan religius ,kultural dan
berwawasan lingkungan untuk mewujudkan visi tersebut disusunlah misi sebagai

langkah pelaksanaan visi oleh pemerintah kabupaten bandung yaitu

1. Peningkatan Kulaitas SDM

2. Menciptakan pembangunan ekonomi berdaya saing

3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur dasar terpadu tata ruang wiayah

4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

Untuk mengupayakan terbinanya kesehatan masyarakat, di wilayah


kerja Puskesmas Cibeunying maka diharapkan 50% keluarga rawan kesehatan
memperoleh kunjungan rumah dan pembinaan kesehatan oleh tenaga kesehatan
melalui kegiatan Perkesmas

B. Tujuan Perkesmas
Dalam pelaksanaan kegiatan Perkesmas tujuan yang diharapkan adalah
meningkatnya kemandirian individu, keluarga, kelompok/masyarakat (rawan
kesehatan) untuk mengatasi masalah kesehatan/keperawatannya sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

C. Dasar Hukum Perkesmas


Adapun dasar hukum pelaksanaan Perkesmas yaitu:
1. UU no 23 th 1992 tentang kesehatan
2. Kepmenkes no 1575 /menkes/sk/xi/2005 tentang organisasi dan tata kerja
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
3. Kepmenkes no 1239/2001 tentang registrasi dan praktik perawat
4. Kepmenkes no 1457/menkes/sk/ x/ 2003 tentang standar pelayanan
minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota
5. Kepmenkes no 128/menkes/sk/ii/2004 tentang kebijakan dasar pusat
kesehatan masyarakat
6. Kepmenkes 836/2005 tentang pengembangan manajemen kinerja
perawatan/bidan
7. Kepmenkes no 279/2006 tentang pedoman upaya penyelenggaraan
Perkesmas di Puskesmas
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KHUSUS PUSKESMAS

2.1 GAMBARAN UMUM


2.1.1 Kondisi Geografis
Secara administrasi Puskesmas Cibeunying mempunyai wilayah kerja Empat desa,
yaitu:
1. Desa Ciburial
2. Desa Padasuka
3. Desa Cibeunying
4. Desa Mekar saluyu

Tabel.1
Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan
di Wilayah Kerja Puskesmas Cibeunying Kec. Cimenyan Kab. Bandung

Jarak
Rata-rata waktu tempuh dari
terjauh dari
Jumlah Kelurahan/Desa ke
No Nama Desa Kelurahan/
RT/RW Puskesmas
Desa ke
Puskesmas Roda 2 Roda 4
1 2 5 6 7 8

1 Ciburial 51/12 3 20 menit 20 menit

2 Padasuka 82/14 2 15 menit 15 menit

3 Cibeunying 137/27 1 10 menit 10 menit

4 Mekarsaluyu 25/07 4 25 menit 25 menit

Jumlah - -

sumber data Profil Puskesmas Cibeunying tahun 2019


2.2 Kependudukan
2.2.1.1 Jumlah Penduduk
Penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cibeunying pada tahun 2019
tercatat 17.947 KK, terdiri dari Perempuan 30.963 ,Laki – laki 31.765 Total
keseluruhan 62.728 Jiwa, dengan kondisi penduduk yang heterogen Sehingga dari
data tersebut dapat diketahui penyebaran jumlah keseluruhan penduduk di wilayah
puskesmas cibeunying
Tabel.2
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja Puskesmas Cibeunying Tahun 2019
Jumlah penduduk
No Desa Jumlah
L P
1 CIBURIAL 6.343 6.075 12.418

2 PADASUKA 10.879 10.345 21.224

3 CIBEUNYING 15.155 14.690 29.845

4 MEKARSALUYU 2.265 2.159 4.424

Jumlah

sumber data Profil Puskesmas Cibeunying tahun 2019

2.2.1.2 Jumlah Kepala Keluarga (KK)


Jumlah KK diwilayah kerja puskesmas Cibeunying mengalami penambahan dari
tahun 2019
Tabel 3

Jumlah KK Diwilayah kerja UPT Puskesmas Cibeunying

No Desa Jumlah KK Keterangan

1 CIBURIAL 3.777

2 PADASUKA 6.600

3 CIBEUNYING 8.908

4 MEKARSALUYU 4.424

5 Jumlah 23.079
2.2.2 Sarana Dan Prasarana Penunjang
Dalam rangka pelaksanaan program kesehatan jiwa di Puskesmas beserta jaringannya
dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang berupa obat-obatan/unit farmasi, laboratorium
maupun alat kesehatan lainnya
BAB III
HASIL KEGIATAN PROGRAM PERKESMAS

A. Pengertian Perkesmas
Perkesmas merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas yang sudah ada
sejak konsep Puskesmas diperkenalkan. Perkesmas pada dasarnya adalah suatu
bentuk pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan konsep
kesehatan masyarakat dengan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh
masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui upaya promotif dan preventif
disemua tingkat pencegahan yang menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Depkes, 2006).

B. Sasaran Perkesmas
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan,
ketidakmauan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya
(Depkes, 2006).
1. Sasaran individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia
lanjut, penderita penyakit menular (TB paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah,
Perkesmas, ISPA atau Pneumonia) dan penderita penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan
(vunerable group) atau resiko tinggi (high risk group), dengan prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan
prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan baik yang terkait maupun tidak terkait dalam suatu
insitusi.
a. Kelompok khusus tidak terkait dalam suatu insitusi antara lain posyandu,
kelompok balita, kelompok ibu hamil, kelompok usia lanjut, kelompok
penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terkait dalam suatu institusi antara lain
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan),
lembaga pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan kepada:
a. Masyarakat disuatu wilayah (RT, RW Kelurahan atau Desa) yang mempunyai :
1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain.
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain.
4) Masyarakat didaerah epidemis penyakit menular (malaria, Perkesmas,
demam berdarah dll).
b. Masyarakat dilokasi atau barak pengungsian, akibat bencana atau yang lainnya.
c. Masyarakat didaerah dengan kondisi geografis sulit antara lain daerah terpencil,
daerah perbatasan.
d. Masyarakat didaerah permukiman baru dengan transportasi sulit seperti daerah
transmigrasi.

C. Kegiatan Perkesmas
Ruang lingkup kegiatan perkesmas dilakukan didalam dan luar gedung
Puskesmas. Kegiatan di luar gedung Puskesmas merupakan kegiatan pelayanan
yang dilakukan terhadap semua sasaran baik yang berada dalam suatu institusi
atau diluar institusi. Menurut Sualman (2009) bentuk kegiatan perkesmas dapat
berupa :

1. Asuhan keperawatan pasien (prioritas) kontak Puskesmas yang berada di


poliklinik Puskesmas, Puskesmas pembantu (pustu), Puskesmas keliling
(pusling), posyandu, pos kes des.
a. Pengkajian keperawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran prioritas)
b. Penyuluhan kesehatan
c. Tindakan keperawatan (direct care)
d. Konseling keperawatan
e. Pengobatan (sesuai kewenangan)
f. Rujukan pasien atau masalah kesehatan
g. Dokumentasi keperawatan
2. Kunjungan rumah oleh perawat (home visit/home care) terencana, bertujuan
untuk pembinaan keluarga rawan kesehatan. Home visit adalah salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang komperhensif bertujuan memandirikan pasien dan
keluarganya, pelayanan kesehatan diberikan ditempat tinggal pasien dengan
melibatkan pasien dan keluarganya sebagai subjek yang ikut berpartisipasi
merencanakan kegiatan pelayanan, pelayanan dikelola oleh suatu
unit/sasaran/institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan
mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional dibantu tenaga non
profesional, dibidang kesehatan maupun non kesehatan. Ruang lingkup home
visit memberi asuhan keperawatan komprehensif, melakukan pendidikan
kesehatan pada pasien dan keluarganya, mengembangkan pemberdayaan pasien
dan keluarga.
3. Kunjungan kelompok prioritas
(posyandu usila, posyandu balita, panti ashuan dan lain- lain )
a. Pengkajian keperawatan individu di kelompok
b. Pendidikan atau penyuluhan kesehatan dikelompok
c. Pengobatan (sesuai kewenangan)
d. Rujukan pasien atau masalah kesehatan
e. Dokumentasi keperawatan
4. Asuhan keperawatan pasien diruang rawat inap
Puskesmas
a. Pengkajian perawatan individu
b. Tindakan keperawatan langsung (direct care) dan tidak langsung
c. Pendidikan atau penyuluhan kesehatan
d. Pencegahan infeksi di ruangan
e. Pengobatan (sesuai kewenangan)
f. Penanggulangan kasus gawat darurat
g. Rujuk pasien atau masalah kesehatan
h. Dokumentasi keperawatan

D. Pelaksanaan Perkesmas
Pelaksana utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat adalah semua
perawat fungsional keperawatan di Puskesmas. Sebagai pelaksana keperawatan
kesehatan masyarakat di Puskesmas, perawat minimal mempunyai enam peran
dan fungsi,
yaitu (1) sebagai penemu kasus (case finder); (2) sebagai pemberi pelayanan
(care giver); (3) sebagai pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educater);
(4) sebagai koordinator dan kolaborator; (5) pemberi nasehat (counseling); (6)
sebagai panutan (role model)
(Depkes, 2006). Dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan
kesehatan masyarakat perawat bekerja sama dengan
petugas kesehatan lain serta masyarakat. Kerjasama
dengan petugas kesehatan lain, terkait dengan kegiatan yang memerlukan
kemampuan teknis tertentu yang bukan kewenangan perawat. Kerja sama
dengan kader/masyarakat terutama dalammelaksanakan kegiatan yang dapat
dilimpahkan kepada masyarakat

A. PEMBINAAN INDIVIDU TAHUN 2019

Jumlah Pasien Rawat Jalan Yang Di


10.896 INDIVIDU
Berikan Asuhan Keperawatan
Jumlah KK Rawan Yang Di Berikan
264 KK
Asuhan Keperawatan
Jumlah Kelompok yang diberikan
24 Kelompok
Asuhan Keperawatan
GRAFIK CAPAIAN PEMBINAAN INDIVIDU TAHUN 2019
a. Asuhan keperawatan pasien rawat jalan individu yang datang ke
Puskesmas
PEMBINAAN KUNJUNGAN KELUARGA BINAAN KK RAWAN TAHUN 2019
1. Grafik capaian kunjungan keluarga binaan 2019

2. Grafik jumlah kasus dalam keluarga binaan


3. Jumlah KK Rawan Binaan Berdasarkan Desa Tahun 2019

No Desa KK Rawan Yang Di Bina KK Rawan Lepas Bina

1 Cibeunying 70 60

2 Padasuka 50 45

3 Ciburial 94 80

4 Mekarsaluyu 50 45

Jumlah 264 230

B. INDIKATOR PENILAIAN OUTPUT KEGIATAN

NO VARIABEL KM I KM II KM III KM IV JUMLAH

1 Tingkat kemandirian
130 122 252
keluarga sebelum di bina

2 Tingkat kemandirian
120 100 220
keluarga setelah di bina
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


Pelaksanaan kegiatan Program Perkesmas di Puskesmas Cibeunying menitik beratkan
pada pelaksanaan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif memiliki beberapa
indikator yang dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan program tersebut antara
lain yaitu:

NO KEGIATAN PENCAPAIAN
1. Pasien Rawat Jalan Yang Di Berikan Asuhan Keperawatan 20%
2. KK Rawan Yang Di Berikan Asuhan Keperawatan 100%
3. Kelompok yang diberikan Asuhan Keperawatan 100%
4. Kunjungan Rumah 100%

4.2.CAPAIAN PROGRAM
DENGAN MELIHAT INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM DIATAS
BILA DIBANDINGKAN DENGAN TARGET INDIKATOR KEBERHASILAN
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

NO KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN


Pasien rawat jalan yang diberikan
1. 100% 20% 80%
asuhan keperawatan
KK rawan yang diberikan asuhan
2. 100% 100% 0%
keperawatan
Kelompok yang diberikan asuhan
3. 100% 100% 0%
keperawatan
4. Kunjungan Rumah 100% 100% 0%
BAB V
IDENTIFIKASI MASALAH

5.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Masalah diatas adalah kesenjangan antara target yang diharapkan pada Indikator
Penilaian Kinerja Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2019 dengan
kenyataan capaian program Perkesmas Cibeunying yang telah dilaksanakan. Untuk
mengetahui kegiatan yang menjadi masalah maka dilakukan identifikasi masalah, yaitu dapat
pada tabel berikut :
MASALAH

KRITERIA Pasien Rawat Jalan yang diberikan asuhan

keperawatan

Urgensi 4

Seriousness 4

Growth 3

TOTAL 11

5.2 RUMUSAN MASALAH :


Masih kurangnya pemberian asuhan keperawatan pada pasien rawat jalan di wilayah
Puskesmas Cibeunying pada Tahun 2019. Maka untuk itu di perlukan pembinaan yang lebih
lanjut terhadap pasien rawat jalan yang datang ke puskesmas pada tahun 2020 untuk pencapaian
program Perkesmas
BAB VI
ANALISA PENYEBAB MASALAH

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan selama tahun 2019 dapat dianalisa penyebab
masalah yang terjadi pada Perkesmas di Puskesmas Cibeunying yaitu sebagai berikut :

A. KEGIATAN PEMBINAAN POTENSIAL INTERNAL


Penyebab masalah tersebut terjadi karena :
1. Kurangnya Pemahaman pelaksana perkesmas tentang asuhan keperawatan
2. Kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam upaya pelaksanaan
pemberian asuhan keperawatan

B. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Penyebab masalah tersebut terjadi karena :
1. Rendahnya peran serta keluarga di dalam pengambilan keputusan kesehatan di
keluarga
2. Kurangnya partisipasi aktif masyarakat terhadap program yang ada di desa
BAB VII
PRIORITAS MASALAH DAN PEMECAHANNYA

7.1 PRIORITAS MASALAH


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah, ketidak tersediaan
teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu
dipilih masalah prioritas Program Perkesmas di Puskesmas Cibeunying. Untuk menentukan
prioritas masalah, maka Petugas Program Perkesmas menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Hasil analisa dan masukan dari lintas program atau lintas sektor terkait
sangat membantu dalam proses penentuan prioritas masalah.
Hasil penentuan prioritas masalah Program Perkesmas dengan menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth) ini hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
ALTERNATIF
PENYEBAB PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN
MASALAH TERPILIH
MASALAH
1
1 Rendahnya peran pelaksana program di1. Terbatasny 1. Partisipasi Pengadaan tambahan
dalam pemberian asuhan keperawatan di a waktu yang tinggi dana untuk sosialisasi
wilayah Puskesmas Cibeunying pada petugas antara dan pelatihan
Tahun 2019 untuk coordinator pelaksana perkesmas
sosialisasi dan pelaksan
dan Perkesmas
penyuluhan 2. Pengadaan
2. Kurangnya format asuhan
pengetahua keperawatan
n pelaksana
Perkesmas
tentang
Asuhan
Keperawata
n
7.2 PEMECAHAN MASALAH
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan kesepakatan di antara
tim manajemen Puskesmas Cibeunying dengan didahului brainstorming (curah pendapat)
menggunakan tabel Alternatif Pemecahan Masalah, yaitu sebagai berikut:

PEMECAHAN PEMECAHAN
MASALAH 1 MASALAH 2
Partisipasi dan Pengadaan
peran serta tambahan format
KRITERIA pelaksana asuhan
perkesmas keperawatan
dengan
koordinator
prkesmas
4 4
Urgensi

4 3
Seriosnes

3 2
Growth

11 9
Total
D. Sasaran Perkesmas
Adapun yang menjadi sasaran program Perkesmas ini adalah seluruh masyarakat
yang dapat terbagi menjadi:
1. Individu khususnya individu risiko tinggi (risti): menderita penyakit, balita, lanjut
usia (lansia), masalah mental/jiwa
2. Keluarga khususnya ibu hamil (bumil), lansia, menderita penyakit, masalah
mental/jiwa.
3. Kelompok/masyarakat berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh, terisolasi, konflik,
tidak terjangkau pelayanan kesehatan.
Fokus sasaran Perkesmas adalah keluarga rawan kesehatan dengan prioritasnya
adalah keluarga rentan terhadap masalah kesehatan (Gakin), keluarga risiko
tinggi (anggota keluarga bumil, balita, lansia, menderita penyakit).

E. Bentuk Kegiatan Perkesmas


Adapun bentuk kegiatan Perkesmas antara lain:
1. Asuhan keperawatan pasien (prioritas) kontak Puskesmas yang berada di poliklinik
Puskesmas, Puskesmas pembantu (pustu), Puskesmas keliling (pusling), posyandu, pos kes
desa.
a. Pengkajian keperawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran prioritas)
b. Penyuluhan kesehatan
c. Tindakan Keperawatan (direct care)
d. Konseling keperawatan
e. Pengobatan (sesuai kewenangan)
f. Rujukan pasien/masalah kesehatan
g. Dokumentasi keperawatan
2. Kunjugan rumah oleh perawat (home visit/home care) terencana, bertujuan untuk
pembinaan keluarga rawan kesehatan.
Home visit adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif bertujuan
memandirikan pasien dan keluarganya, pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal
pasien dengan melibatkan pasien dan keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi
merencanakan kegiatan pelayanan, pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi baik
aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori
tenaga profesional dibantu tenaga non profesional, di bidang kesehatan maupun non
kesehatan.7
Ruang Lingkup home visit yaitu memberi asuhan keperawatan secara komprehensif,
melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya, mengembangkan
pemberdayaan pasien dan keluarga.7
Mekanisme pelayanan home visit:7
a. Proses penerimaan kasus.
– Home visit menerima pasien dari tiap poliklinik di Puskesmas
– Koordinator program Perkesmas menunjuk perawat pelaksana Perkesmas untuk
mengelola kasus
– Perawat pelaksana Perkesmas membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
b. Proses pelayanan home visit:
– Persiapan terdiri dari memastikan identitas pasien, bawa denah/petunjuk tempat tinggal
pasien, lengkap kartu identitas unit tempat kerja, memastikan perlengkapan pasien untuk di
rumah, menyiapkan file asuhan keperawatan, menyiapkan alat bantu media untuk
pendidikan
– Pelaksanaan terdiri dari perkenalan diri dan jelaskan tujuan, observasi lingkungan yang
berkaitan dengan keamanan perawat, lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien, membuat
rencana pelayanan, lakukan perawatan langsung, diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi,
konsultasi dll, diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan,
dokumentasikan kegiatan.
– Monitoring dan evaluasi antara lain keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal,
kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan, efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
tindakan oleh pelaksana.
– Proses penghentian pelayanan home visit, dengan kriteria : tercapai sesuai tujuan, kondisi
pasien stabil, program rehabilitasi tercapai secara maksimal, keluarga sudah mampu
melakukan perawatan pasien, pasien di rujuk, pasien menolak pelayanan lanjutan, pasien
meninggal dunia.
– Pembiayaan home visit terdiri dari
a. Prinsip penentuan tarip antara lain pemerintah/masyarakat bertanggung jawab dalam
memelihara kesehatan, disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan keadaan sosial
ekonomi, mempertimbangkan masyarakat bepenghasilan rendah/asas gotong royong,
pembayaran dengan asuransi ditetapkan atas dasar saling membantu, mencakup seluruh
unsur pelayanan secara proporsional
b. Jenis pelayanan yang kena tarip antara lain jasa pelayanan tenaga kesehatan, imbalan atas
pemakaian sarana kesehatan yang digunakan langsung oleh pasien, dana transportasi untuk
kunjungan pasien
3. Kunjungan perawat ke kelompok prioritas terencana (posyandu usila, posyandu balita,
panti asuhan dan lain-lain)
a. Pengkajian keperawatan individu di kelompok
b. Pendidikan/penyuluhan kesehatan di kelompok
c. Pengobatan (sesuai kewenangan)
d. Rujukan pasien/masalah kesehatan
e. Dokumentasi keperawatan
4. Asuhan keperawatan pasien di ruang rawat inap Puskesmas
a. Pengkajian keperawatan individu
b. Tindakan keperawatan langsung (direct care) dan tidak langsung (lingkungan)
c. Pendidikan/penyuluhan kesehatan
d. Pencegahan infeksi di ruangan
e. Pengobatan (sesuai kewenangan)
f. Penanggulangan kasus gawat darurat
g. Rujukan pasien/masalah kesehatan
h. Dokumentasi keperawatan

F. Pelaksana Kegiatan Perkesmas


Perawat koordinator Perkesmas di Puskesmas harus mempunyai kualifikasi yaitu
minimal D3 Keperawatan dan pernah mengikuti pelatihan/sertifikasi Perkesmas serta
memiliki pengalaman kerja di Puskesmas yang mempunyai tugas sebagai berikut:6,8
a. Pertemuan dengan perawat pelaksana Perkesmas/penanggung jawab daerah binaan
(darbin) untuk mengidentifikasi masalah prioritas dengan data epidemiologi, merencanakan
kegiatan Perkesmas, memfasilitasi pembahasan masalah dalam Refleksi Diskusi Kasus
(RDK), membahas masalah keuangan.
b. Kunjungan lapangan untuk melakukan bimbingan pada perawat pelaksana
c. Penyusunan laporan yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Perkesmas
yang merupakan bahan pertanggung jawaban kepada Kepala Puskesmas
Sertifikasi bagi perawat Perkesmas yaitu:
a. Pelatihan Perkesmas
b. Pelatihan Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis (PMKK) untuk perawat koordinator
c. Pelatihan gadar (basic)
d. Pelatihan HIV/AIDS
e. Pelatihan Keperawatan Kesehatan jiwa Masyarakat (basic)
f. Pelatihan-pelatihan lainnya (program ISPA, PHBS, gizi, flu burung,dll)

Anda mungkin juga menyukai