Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ekstraksi merupakan jenis pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu
padatan atau cairan. Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan
pelarut kemudian terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang
datar antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan
cara difusi. Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena
kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran.Untuk memperoleh
materi murni dari suatu campuran, kita harus melakukan pemisahan.Berbagai teknik
pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran. Perusahaan air minum,
memperoleh air jernih dari air sungai melalui penyaringan pasir dan arang. Air murni
untuk keperluan laboratorium atau farmasi diperoleh melalui teknik pemisahan
destilasi. Untuk memisahkan minyak bumi menjadi komponen-komponennya seperti
elpiji, bensin, minyak tanah, dilakukan melalui teknik pemisahan destilasi bertingkat.
Logam aluminium dipisahkan dari bauksit melalui teknik pemisahan elektroforesis.
Itulah beberapa contoh teknik pemisahan yang berguna untuk memperoleh materi
yang lebih murni. Melalui teknik pemisahan ternyata menghasilkan materi yang lebih
penting dan lebih mahal nilainya.
Pembahasan pada bab ini akan difokuskan pada teknik pemisahan ekstraksi.
Ekstraksi pelarut pada umumnya digunakan untuk memisahkan sejumlah gugus yang
diinginkan dan mungkin merupakan gugus pengganggu dalam analisis secara
keseluruhan. Kadang-kadang gugus-gugus pengganggu ini diekstraksi secara selektif.
Teknik pengerjaan meliputi penambahan pelarut organik pada larutan air yang
mengandung gugus yang bersangkutan. Dalam pemilihan pelarut organik diusahakan
agar kedua jenis pelarut (dalam hal ini pelarut organik dan air) tidak saling
tercampur satu sama lain. Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalamcorong
pemisah dengan jalan pengocokan beberapa kali. Partisi zat-zat terlarut antara dua
cairan yang tidak dapat campur (immiscible).
Diantara berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau disebut juga
ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan popular. Alasan
utamanya adalah bahwa pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro
ataupun mikro. Seseorang tidak memerlukan alat yang khusus atau canggih kecuali
corong pemisah. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan
1
perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti
benzene, karbon tetraklorida atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat
ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut. Teknik ini dapat
digunakan untuk preparative dan pemurnian. Mula-mula metode ini dikenal dalam
kimia analisis, kemudian berkembang menjadi metode yang baik, sederhana, cepat
dan dapat digunakan untuk ion-ion logam yang bertindak sebagai tracer (pengotor)
dan ion-ion logam dalam jumlah makrogram.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan
yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan
baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada
distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak
saling bercampur , seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform. Batasan nya
adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbada dalam kedua fase
pelarut.
Teknik pengerjaan meliputi penambahan pelarut organik pada larutan air yang
mengandung gugus yang bersangkutan. Dalam pemilihan pelarut organik agar kedua
jenis pelarut (dalam hal ini pelarut organik dan air) tidak saling tercamupr satu
sama lain. Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalam corong pisah dengan jalan
pengocokan beberapa kali.
Untuk memilih jenis pelarut yang sesai harus diperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:
1. Harga konstanta distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan dan konstanta
distribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya.
3
5. Mudah melepas kembali gugs yang terlarut didalamnya ntk keperluan analisa lebih
lanjut
Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari
padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik
karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa
mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika
bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi
berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun
sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya. [Lucas,
Howard J, David Pressman. Principles and Practice In Organic Chemistry]
4
Ekstraksi lebih efisien bila dilakukan berulang kali dengan jumlah pelarut yang
lebih kecil daripada jumlah pelarutnya banyak tetapi ekstraksinya hanya sekali
(Arsyad, 2001).
P + V = C + 2
C = Komponen
V = Derjat kebebasan
Pada ekstraksi pelarut , kita mempunyai P = 2 , yaitu fase air dan organik, C= 1, yaitu
zat terlarut di dalam pelarut dan fase air pada temperatur dan tekanantetap,
sehingga V = 1, jadi kita akan dapat :
Jika [X1] adalah kosentrasi zat terlarut dalam fase 1 dan [X 2] adalah kosentrasi zat
terlarut dalam fase 2, maka pada kesetimbangan,
Dimana ; KD = Koefisien partisi. Partisi atau koefisien distribusi ini tidak tergantung
pada kosentrasi total zat terlarut pada kedua fase tersebut. Pada persamaan diatas
, kita dapat menuliskan koefesian aktivitas zat pada fase organik maupun pada fase
air.
5
Hukum distribusi atau partisi dapat dirumuskan: bila suatu zat terlarut
terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat campur, maka pada suatu
temperatur yang konstan untuk setiap spesi molekul terdapat angka banding
distribusi yang konstan antara kedua pelarut itu, dan angka banding distribusi ini
tidak tergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada. Harga angka
banding berubah dengan sifat dasar pelarut, sifat dasar zat terlarut, dan
temperatur (Svehla, 1990).
Hukum ini dalam bentuk yang sederhana, tidak berlaku bila spesi yang
didistribusikan itu mengalami disosiasi atau asosiasi dalam salah satu fasa tersebut.
Pada penerapan praktis ekstraksi pelarut ini, terutama kalau kita perhatikan fraksi
zat terlarut total dalam fasa yang satu atau yang lainnya, tidak peduli bagaimanapun
cara-cara disosiasi, asosiasi atau interaksinya dengan spesi-spesi lain yang terlarut.
Untuk memudahkan, diperkenalkan istilah angka banding distribusi D (atau koefisien
ekstraksi E).
Jika tidak tejadi asosiasi , disosiasi atau polimerisasi pada fase – fase tersebut
dan keadaan yang kita punyai adlah ideal, maka harga K Dsama dengan D . Untuk
utjuan praktis sebagai ganti harga KD atau D , lebih sering digunakan istilah persen
eksrtaksi (E) . Ini berhubungan dengan perbandingan distribusi dalam persamaan
sebagai berikut.
Bila volume fase organic dan air sama , yaitu Vo = VW , D diubah menjadi :
D=
C. Klasifikasi Ekstaksi
6
Beberapa cara dapat mengklasifikasikan sistem ekstraksi. Cara kalsik adalah
sistem ion berasosiasi. Sekarang klasifikasi didasarkan atas proses ekstraksi. Bila
diekstraksi, sebagai khelat atau system ion berasosiasi. Akan tetapi klasifikasi
sekarang didasarkan pada hal yang lebih ilmiah, yaitu proses ekstraksi. Bila
Suatu zat pengkelat lain yang sangat penting untuk ekstraksi pelarut dari ion
logam adalah difeniltiokarbazon atau “ditizon”. Ditizon dan kelat logamnya sangat
tak-dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut semacam kloroform dan
karbon letraklorida. Larutan reagensia itu sendiri adalah hijau tua, semenlara
kompleks logam adalah violet tua, merah, jingga, kuning atau warna lain bergantung
pada ion logamnya, logam yang membentuk ditizonat antara lain Mn, Fe, Co, Ni, Cu,
Zn, Pd, Ag, Cd, In, Sn, dan Pb. Konsentrasi kelat dalam ekstrak itu normalnya
ditetapkan secara spektrofotometris.
7
Sebaliknya kadang-kadang, suatu spesies tak bermuatan yang dapat di-eksjrak
ke dalam suatu pelarut organik diperoleh lewat asosiasi ion-ion yang muatannya
berlawanan. Memang harus diakui bahwa sukar untuk membedakan antara pasangan
ion dan suatu molekul netral. Agaknya jika komponen-komponen-nya tetap bersama-
sama di dalam air, spesies itu akan disebut suatu molekul; jika komponen itu cukup
dipisahkan oleh air sehingga tak dapat dideteksi sebagai suatu kesatuan, maka
entitas itu akan disebut suatu pasangan ion jika memang muncul demikian dalam
suatu pelarut takpolar. Suatu contoh yang lazim dari suatu sistem ekstraksi yang
melibatkan pembentukan pasangan ion dalam fasa organiknya dijumpai dalam
penggunaan tetraphenilarsonium kloirida untuk mengekstrak permanganat, perrenat,
dan perteknetat dari air ke dalam kloroform. Spesies yang berpindah ke dalam fase
organik adalah suatu pasangan ion, [(C6H5)4As+,J. Serupa pula ekstraksi ion uranil,
UO]+, dari dalam larutan nitrat berair ke dalam pelarut seperti eter (sebuah proses
penting dalam kimia uranium) melibatkan suatu asosiasi dari [UO2+, 2NO]. Diduga
bahwa ion uranil disolvasi baik oleh eter maupun oleh air, suatu fakta yang tak
diragukan lagi mempermudah penembusan fasa organik oleh suatu pasangan ion yang
kemudian menyesuaikan diri lebih ke karakter dari pelarut itu.
6. Sentrifugasi
1. Penambahan detergen
4. Pengenceran air
D.Tujuan Ekstraksi
kimia yang terdapat didalam simplisia. Basic daripada ekstraksi ini adalah
perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai
terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.
9
Secara umum, terdapat empat situasi dalam menentukan tujuan ekstraksi:
1. Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dari organisme.
Dalam kasus ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapat diikuti dan dibuat
kebutuhan pemakai.
2. Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu, misalnya
alkaloid, flavanoid atau saponin, meskipun struktur kimia sebetulnya dari senyawa ini
bahkan keberadaannya belum diketahui. Dalam situasi seperti ini, metode umum
yang dapat digunakan untuk senyawa kimia yang diminati dapat diperoleh dari
pustaka. Hal ini diikuti dengan uji kimia atau kromatografik yang sesuai untuk
3. Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam pengobatan tradisional, dan
seringkali membutuhkan herba yang dididihkan dalam air dan dekok dalam air untuk
diberikan sebagai obat. Proses ini harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan
melalui kajian ilmiah biologi atau kimia lebih lanjut, khususnya jika tujuannya untuk
4. Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengan cara
apapun. Situasi ini (utamanya dalam program skrining) dapat timbul jika tujuannya
adalah untuk menguji organisme, baik yang dipilih secara acak atau didasarkan pada
khusus.
E. Mekanisme Ekstraksi
10
2. Distribusi dari kompleks yang terektraksi
Pada tahap ini penting unruk memperhatikan sifat kompleks logam dan faktor
faktor yang mempengaruhi pembentukannya . Pertama, akan dilihat kompleks
koordinasinya . Pembentukan kompleks oleh ion logam tergantung pada
kecendrungan untuk mengisi orbital atom kosong dalam usaha mencapai konfigurasi
elektron yang stabil. Sealama proses polarisasi , deformasi ion akan lebih disukai
dengan logam kation yang mempunyai muatan besar , ukuran ligan yang besar , dan
dengan ion logam yang mempunyai tipe konfigurasi atom gas yang bukan gas mulia.
Biasa nya kompleks bermuatan diusahakan untuk dinetralkan oleh muatan ion lain ,
untuk memudahkan ekstraksi.
F=
Keterangan
: Konstanta dielektrik
R : jari – jari ion Z = muatan ionik
F : Konstanta bolzman
11
Dari persamaan tampak bahwa kestabilan kompleks logam bertambah dengan
makin bertambahnya potensial ionik (Z2/2r) . Pada Umumnya , orbital – orbital atom
kosong pada unsur – unsur transisi mendukunga adanya koordinasi . Kompleks yang
berasal dari unsur – unsur yang lebih elektronegatif cendrung lebih stabil. Kita
dapat memberikan skala selektivitas dari bermacam ligan pembentuk kompleks
sebagai berikut :
Golongan kompleks yang paling penting adalah Khelat. Ligan pengkhelat memunyai
peranan penting dalam ekstraksi logam sebab banyak logam – logam yang dapat
tereksitasi dan sekaligus dipisahkan . Khelat logam merupakan tipe senyawa
koordinasi dimana ion logam bergabung dengan basa polifungsional yang mampu
menempati dua atau lebih pposisi pada lingkaran koordinasi dari ion logam untuk
membentuk senyawa siklik.
Tahap berikutnya yang penting pada mekanisme ekstraksi adalah proses distribusi
dari zat yang terekstraksi ke fase organik. Distribusi tergantung pada bermacam
faktor, yaitu :
Kebasaan ligan
Faktor stereokimia
Adanya garam pada sistem ekstraksi
· Akibat ikatan molekul air dengan ion elektrolit menjadikan pelarut tidak bebas
lagi.
12
· Konstanta dielektrik dari fase akua berkurang dengan bertambahnya kosentrasi
garam, selanjutnya akan mempertinggi pembentukan asosiasi ion.
Teknik ekstraksi dapat dibedakan menjadi tiga cara yaitu ekstraksi bertahap
(batch-extraction = ekstraksi sederhana), ekstraksi kontinyu (ekstraksi samapi
habis), dan ekstraksi arah berlawanan (counter current extraction). Ekstraksi
bertahap merupakan cara yang paling sederhana. Caranya cukup dengan
menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur dengan pelarut semula
kemudian dilakukan pengocokan sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi zat yang
akan diekstraksi pada kedua lapisan, setelah ini tercapai lapisan didiamkan dan
dipisahkan. Ekstraksi kontinyu digunakan bila perbandingan distribusi relaitf kecil
sehingga untuk pemisahan yang kuantitatif diperlukan beberapa tahap ekstraksi.
Efesiensi yang tinggi pada ekstraksi tergantung pada viskositas fase dan factor-
faktor lain yang mempengaruhi kecepatan tercapainya suatu kesetimbangan, salah
satu diantaranya adalah dengan menggunakan luas kontak yang besar. Ekstraksi
kontinyu counter current, fase cair pengekstraksi dialirkan dengan arah yang
berlawanan dengan larutan yang mengandung zt yang akan diekstraksi. Biasanya
digunakan untuk pemisahan zat, isolasi atau pemurnian.Sangat penting untuk
fraksionasi senyawa organik tetapi kurang bermanfaat untuk senyawa-senyawa an-
organik.
13
Ekstraksi padat cair adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert
ke dalam pelarutnya atau digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada
padatan menggunakan pelarut organic. Proses ini merupakan proses yang bersifat
fisik, karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula
tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika
bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Padatan yang akan
diekstrak dilembutkan terlebih dahulu, dapat dengan cara ditumbuk atau dapat juga
di iris-iris menjadi bagian-bagian yang tipis. Kemudian padatan yang telah halus di
bungkus dengan kertas saring dan dimasukkan kedalam alat ekstraksi soxhlet.
Pelarut organic dimasukkan ke dalam labu godog.Kemudian peralatan ekstraksi di
rangkai dengan pendingin air.Ekstraksi dilakukan dengan memanaskan pelarut
organic sampai semua analit terekstrak.
2. Ekstraksi Cair-Cair
Merupakan metode pemisahan yang baik karena pemisahan ini dapat dilakukan
dalam tingkat makro dan mikro. Dan yang menjadi pokok pembahasan dalam
ekstraksi cair-cair ini adalah kedua fasa yang dipisahkan merupakan cairan yang
tidak saling tercampur. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut
dengan perbandingan tetentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur
seperti benzene dan kloroform. Ekstraksi cair-cair digunakan sebagai cara untuk
praperlakuan sampel atau clean-up sampel untuk memisahkan analit-analit dari
komponen-komponen matriks yang mungkin menganggu pada saat kuantifikasi atau
deteksi analit. Kebanyakan prosedur ekstraksi cair-cair melibatkan ekstraksi analit
dari fasa air kedalam pelarut organic yang bersifat non-polar atau agak polar
seperti n-heksana, metil benzene atau diklorometana. Meskipun demikian, proses
sebaliknya juga mungkin terjadi. Analit-analit yang mudah tereksitasi dalam pelarut
organic adalah molekul-molekul netral yang berikatan secara kovalen dengan
konstituen yang bersifat non-polar atau agak polar.
14
1. Proses ekstraksi lebih sempurna
2. Pemisahan analit dari pengganggu yang mungkin ada menjadi lebih efesien
Sementara itu kerugian SPE adalah banyaknya jenis cartridge (berisi penyerap
tertentu) yang beredar dipasaran sehingga reprodusibilitas hasil bervariasi jika
menggunakan cartridge yang berbeda dan juga adanya adsorbs yang bolak balik pada
cartridge SPE.
Fluida superkritik merupakan suatu zat yang berada dalam kondisi temperatur
dan tekanan diatas temperatur dan tekanan kritiknya. Fluida superkritik yang
berada dalam keadaa zat tersebut bersifat kompresibel dan seperti gas (dimana
dapat menempati ruang dan berbentuk seperti ruangannya).
15
Fluida superkritik memiliki densitas yang mirip dengan fasa cairnya (diantara 0,1-1
g/ml), sehingga memiliki kemampuan untuk melarutkan suatu senyawa.
Oleh karena itu, fluida superkritik dapat juga didefinisikan sebagai gas
berat dengan kemampuan melarutkan yang dapat dikontrol dimana fasa gas dan
cair tidak bisa dibedakan lagi. Fluida superkritik sangat sensitif terhadap
perubahan temperatur atau perubahan tekanan. Oleh karena itu, sifat fluida
superkritik dapat mudah disesuaikan supaya lebih kuat dengan zat terlarut yang
ingin diekstrak.
Fluida supekritik dapat dicapai dengan dua cara. Pertama, menaikkan temperatur
zat berfasa cair hingga melebihi temperatur kritiknya pada tekanan yang yang
konstan. Kedua, apabila zat tersebut berfasa gas, maka zat tersebut harus
dikompresi pada temperatur konstan hingga melewati tekanan kritiknya. Keadaan
suatu zat direpresentasikan dengan diagram fasa seperti pada.
Titik kritik antara senyawa satu dengan yang lainnya tidak sama. Oleh karena
itu, tiap senyawa memiliki karakteristik yang berbeda, khusunya pada densitas
kritiknya, dimana densitas kritik dapat menjadi penentu kefeektifan pada proses
ekstraksi. Pada tabel 1 ditampilkan kondisi berbagai pelarut pada temperatur dan
tekanan kritiknya.
16
Kelarutan fluida superkritik sangat sensitif terhadap perubahan temperatur dan
tekanan, sehingga memberikan kemudahan memanipulasi selektivitasnya untuk suatu
ekstraksi. Ekstraksi dapat dirangkaikan dengan pemurnian lebih lanjut dengan
fraksinasi hanya dengan mengubah tekanan atau temperaturnya.
17
Ekstraksi superkritik dapat dijalankan dalam berbagai mode. Pada umumnya,
ekstraksi pada padatan seringkali dijalankan pada mode satu tahap dan
partaian. Hal ini disebabkan karena zat padat cukup sulit ditangani secara kontinyu
pada kondisi bertekanan tinggi dan dengan nilai faktor pemisahan yang tinggi. Pada
campuran fluida, seringkali memiliki faktor pemisahan yang membuatnya
memerlukan tahapan kontak yang multitahap, dengan mode countercurrent adalah
yang paling efektif.
1. Pengaruh temperature
2. Pengaruh tekanan
kenaikan tekanan diiringi kenaikan densitas fluida superkritis dan juga kelarutan.
Laju ektraksi akan menurun seiring dengan kenaikan ukuran partikel. Hal ini karena
resistansi difusi intrapartikel lebih kecil daripada ukuran partikel sehingga terjadi
lintasan difusi yang lebih pendek.
Laju alir pelarut yang meningkat, akan mendorong kenaikan hasil ekstraksi. Hal ini
karena laju alir massa CO2 yang tinggi akan meningkatkan efisiensi proses.
Waktu ektraksi terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu : ekstraksi cepat bebas solut,
tahap transisi difusi internal dan permukaan, tahap ekstraksi lambat. Waktu yang
digunakan pada tahap pertama, tergantung pada kelarutan solut dalam fluida
superkritis CO2 dan ukuran
18
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Teknik ekstraksi dapat dibedakan menjadi tiga cara yaitu: Ekstraksi bertahap
(batch-extraction= ekstraksi sederhana), Ekstraksi kontinyu (ekstraksi samapi
habis), dan Ekstraksi arah berlawanan (counter current extraction)
emulsi.
. 5 Metode ekstraksi mencakup ekstraksi secara dingin dan ekstraksi secara panas.
Ekstraksi secara dingin terdiri dari metode maserasi dan metode perkolasi.
Ekstraksi secara panas terdiri dari metode refluks dan metode destilasi uap.
19
B. saran
Saran yang dapat diberikan pada makalah ini yaitu Ada suatu hubungan yang pasti
antara konsentrasi zat terlarut dalam dua fasa. Nerst pertama kali memberikan
pernyataan yang jelas mengenai hukum distribusi (1981), ia menunjukan bahwa suatu
zat terlarut akan membagi dirinya antara dua cairan yang tak dapat campur
sedemikian rupa sehingga angka banding konsentrasi pada kesetimbangan adalah
pada suatu temperature.
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang ekstraksi
pelarut. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga
bisa, karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan bukanlah lawan
keyakinan, keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus
takut pada kegagalan. tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak
berarti.
20
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J. dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik . Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Mikro dan Semimikro . PT.
Kalman Media Pustaka. Jakarta.
Oxtoby , David. 2001. Kimia Modern Edisi Ke Empat Jilid I. Jakarta: Erlangga.
21