Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SOSIOLOGI

KASUS PEMBULLYAN
AUDREY

Muhamad Sutan Rafli Syaputra

X IPA 2

12/10/2021
PENDAHULUAN
Kasus bullying saat ini masih banyak terjadi di Indonesia, bullying sendiri secara sederhana
berarti segala bentuk penindasan yang dilakukan secara sengaja. Lantas bagaimanakah dampak
bullying terhadap kehidupan seorang anak atau remaja?. Apa penyebab terjadinya bullying
tersebut?. Berikut salah satu cohtoh kasus bullying yang pernah terjadi di Indonesia.

Pada tahun 2019 tepatnya bulan April terdapat sebuah kasus pembullyan yang sempat
menghebohkan jagat maya, kasus pembullyan tersebut pada mulanya mulai viral setelah muncul
tagar #JusticeForAudrey.  Kasus bullying yang menimpa Audrey, seorang siswi SMP di
Pontianak, menjadi sorotan banyak pihak. Pengeroyokan yang dilakukan oleh 12 siswi SMA itu
mendapatkan kecaman baik dari warganet, presiden, hingga luar negeri. Beriku kronologi dan
laporannya.

PEMBAHASAN
1. Berawal dari saling sindir di media sosial

Dugaan kekerasan yang dialami A bermula dari cekcok akibat saling ejek antara A dengan siswi
SMA di medsos. Salah satu pelajar berinisial Ec alias NNA (17) mengakui perkelahian dimulai
dari dirinya dengan A karena kekesalannya terhadap korban yang sering mem-bully dirinya di
medsos.
"Kasus ini berawal karena korban dan pelaku saling sindir menyindir tentang pacar pelaku yang
merupakan mantan pacar sepupu korban," jelasnya dalam konferensi pers yang juga disiarkan
langsung di Instagram @kapolresta_ptk_kota, Rabu (10/4).

2. Korban ditampar pakai sandal dan ditekan alat kelaminnya oleh pelaku
Kombes M. Anwar menerangkan, penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat (29/3) pukul 14.30
WIB. Pelaku dan korban bertemu di kawasan belakang Paviliun Informa, Jalan
Sulawesi, Pontianak.
Sampai di lokasi, ada tiga pelaku EC, LL, dan TR beserta remaja lain yang tidak dikenal korban.
Di lokasi, korban disiram air dan dianiaya. Korban sempat lari namun dikejar oleh pelaku. TR
memperlihatkan chat sambil memiting leher dan memukul kepala korban. Kemudian pelaku LL
datang dan menampar wajah korban pakai sendal.

3. Mediasi dan munculnya tagar #JusticeForAudrey

Kasus dugaan kekerasan ini viral lewat tagar JusticeForAudrey di media sosial Twitter. Pada
Selasa (9/4/2019), tagar tersebut menduduki posisi nomor 1 di Indonesia dan dunia.
Salah satu akun yang menceritakan kisah A adalah @syarifahmelinda. Hingga Selasa (9/4),
cuitan @syarifahmelinda di-retweets lebih dari 9.400 pengguna Twitter.
"Nasib kurang beruntung dialami oleh Ay (14), siswi SMPN 17 Pontianak yang menjadi korban
penganiayaan dan pengeroyokan 12 orang pelajar berbagai SMA di Kota Pontianak," cuit
@syarifahmelinda.
Setelah munculnya tagar dan petisi kasusu bullying ini pun dinaikan tingkatannya menjadi
penyidikan. Kepolisian kemudian meminta hasil visum dari korban A untuk penyidikan lebih
lanjut.
Mediasi yang dilakukan pun sebenarnya telah dilakukan pihak Polsek Pontianak Selatan dengan
mempertemukan keluarga korban dan pelaku namun gagal tetapi gagal, pelaku tidak menunjukan
penyeselan dan itikad baik.

4. Hasil visum Audrey tidak temukan luka memar di kelamin

Hasil visum Audrey, siswi SMP di Pontianak yang menjadi korban pengeroyokan, menunjukkan
tidak ada kerusakan di bagian vital korban atau luka memar di bagian alat kelamin
Namun berdasarkan pengakuan korban dan pelaku mereka memang sempat menganiaya korban
secara fisik.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan visum yang dikeluarkan Rumah Sakit Promedika Pontianak per
hari ini, Rabu (10/4), kondisi kepala tidak ada bengkak atau benjolan, mata tidak ada memar,
penglihatan normal, THT nyeri tekan lokasi nasal anterior tidak ditemukan darah, dada tampak
simetris tidak ada memar atau bengkak, jantung dan paru dalam batas normal, perut datar tidak
ditemukan memar, bekas luka tidak ditemukan, organ dalam abdomen tidak ada pembesaran,
selaput dara tidak tampak luka robek atau memar, kulit tidak ada memar lebam maupun bekas
luka. Hasil diagnosa awal, pasien depresi pasca trauma," ujar Kapolresta Pontianak sambil
membacakan hasil visum melalui layar gawainya.

5. Polresta Pontianak tetapkan tiga tersangka

Polresta Pontianak, Kalimantan Barat melakukan penyidikan atas kasus ini. Akhirnya polisi
menetapkan tiga tersangka antara lain LL, TR, dan EC yang ketiganya merupakan siswi SMA.
"Dari hasil pemeriksaan, akhirnya kami menetapkan tiga orang sebagai tersangka, sementara
lainnya sebagai saksi," ujar Kapolresta Pontianak, Kombes Muhammad Anwar Nasir dilansir
dari Antara.
Tersangka dijerat Pasal 80 ayat 1 UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman tiga tahun enam bulan penjara.
Tujuh dari 12 siswi SMA yang terkait kasus dugaan kekerasan terhadap A, memberikan
klarifikasi. Ketujuh pelajar didampingi komisioner Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak
Daerah (KPPAD) Pontianak Alik R Rosyad dan sejumlah keluarga.
Mereka secara bergantian menyampaikan permintaan maaf kepada korban A. Di antara mereka
ada yang mengaku tidak berada di dua lokasi kejadian di Aneka Pavilion di Jalan Sulawesi dan
Taman Akcaya di Sutan Syahrir, Pontianak, pada Jumat (29/3).
Dikutip dari Antara, para pelajar itu menyebut tidak melakukan pengeroyokan. Mereka mengaku
berkelahi satu lawan satu, sementara teman-teman yang lain hanya menyaksikan. Ada juga yang
mencoba melerai perkelahian tersebut.
"Jadi kami tidak mengeroyok Aud. Kami berkelahi satu lawan satu," kata salah satu pelajar
tersebut.
Ketiga tersangka penganiayaan terhadap A, menyampaikan permohonan maaf kepada korban,
pihak keluarga, serta masyarakat luas. Mereka juga menyatakan menyesal.
"Kami menyesal dan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada korban, pihak keluarga, dan
masyarakat umum," kata salah seorang tersangka dalam jumpa pers di Mapolresta Pontianak
seperti dilansir Antara, Rabu (10/4).
KESIMPULAN
 Penyebab Terjadinya Kasus Bullying

Kasus bullying Audrey tadi sudah jelas penyebab utamanya sebenarnya adalah kurangnya
pmahaman anak anak dan remaja sekarang dalam menggunakan media social, bagaimana
mereka seharusnya menjaga sikap dan perkataan.

Sikap atau kepribadian anak pada umur remaja sangat rentan dan dapat berakhir pada
kasus bullying seperti ini. Pada hal ini orang tua sangat berperan besar dalam
membimbing anaknya menjadi insan yang lebih baik

Kasus yang sempat menjadi viral ini juga tentu menimbulkan banyak kontroversi yang
berujung pmebullyan kembali oleh oknum oknum di dunia maya terhadap pelaku, walau
pelaku memang bersalah dan pantas untuk dihukum namun mengatai bahkan sampai
mencaci pelaku yang masih berumur belasan tahun juga bukan pilihan yang tepat.

 Hubungan Dengan Kepribadian Seseorang

Kasus pembullyan tentu berhubungan erat dengan kepribadian seseorang, dilihat dari
kronologi awalnya yang bermullla dari saling sindir sudah terlihat jelas kepribadia baik
korban maupun pelaku, keduanya masih sangat terlihat labil dan mengambil keputusan
tanpa berpikir.

Bagi pelaku sendiri kepribadian mereka juga terlihat jelas di bagian mediasi dimana
mereka tidak sidikitpun memperlihatkan rasa bersalah dan itikad baik, tentttu hal ini
kemuudia bisa memicu ke ranah yang buruk. Ini sangat berkaitan dengan sifat anak anak
dan remaja sekarang yang selalu membanggakan keburukannya dengan temannya tanpa
rasa bersalah sedikitpun

Setelah kejadian baik korban maupun pelaku pasti akan mengalami penurunan rasa
percaya diri hingga gangguan psikologi baik berupa tidak mau bersosialisasi, takut
terhadap orang orang, dan cenderung mengurung diri sendiri

 Dampak Bullying

Dampak bullying ini yang paling terlihat jelas pada kasus kali ini yaitu pada psikologi
kedua pihak baik korban maupun pelaku kemungkinan besar akan mengalami masalah
mental yang berdampak pada kehidupannya kelak, baik itu berupa turunnya kepercayaan
diri, takut berlebihan terhadap orang orang bahkan halusinasi dan kecendrungan
menyendiri

Bagi korban sendiri dampak secara fisik tentu ada namun hal ini dapat menggangu
mental korban, patut disyukuri saat ini kondisi korban sudah sangan membaik dan sudah
kembali seperti normal

Perlu diingat dampak bullying sangat banyak dan berdampak bagi kehidupan masa
depannya

 Kesimpulan

Berdasarkan kronologis dan laporan kasus bullying tersebut dapat disimpulkan bahwa
bullying merupakan tindakan tidak manusiawi yang sangat buruk dan dampak berdampak
besar bagi kehidupan mereka kedepannya, baik secara fisik maupun perkataan bullying
harus dihentikan.

Pendidikan moral dan etika sudah semestinya diperlakukan dari kecil baik melalui orang
tua maupun sekolah. Menurut saya sikap bijak sangat penting dalam kehidupan ini, baik
tua maupun muda seharusnya bersikap bijak dalam mengambil keputusan agar tidak
menyesal di kemudian hari

SUMBER

o https://news.detik.com/berita/d-4506079/berawal-dari-bully-di-medsos-begini-kronologi-
kasus-audrey/2
o https://jogja.idntimes.com/news/indonesia/dini-suciatiningrum/miris-ini-7-fakta-dalam-
kasus-pengeroyokan-audrey-regional-jogja/7

Anda mungkin juga menyukai