Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA

Mata Kuliah : Keperawanan Medical Bedah III


Disusun Oleh:
1. Julia Nesti (19010005)
2. Rizkyka Putri Ananda (19010011)
3. Winda permata (19010017)
4. Gilang Putra 19010004)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
T.A 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Anemia


Sub Pokok Bahasan : Nutrisi bagi penderita anemia
Penyaji : Kelompok 2
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : kamis, 12 januari 2023
Waktu : 09.00 WIB – 09.30 WIB
Tempat : RSUD Arifin Achmad

A. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin
kurang dari normal.Tingkat normal dari hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan
wanita-wanita.Untuk laki-laki, anemia secara khas ditetapkan sebagai tingkat hemoglobin
yang kurang dari 13.5 gram/100ml dan pada wanita-wanita sebagai hemoglobin yang
kurang dari 12.0 gram/100ml.
Hemoglobin adalah pigmen merah yang memberikan warna merah yang dikenal
pada sel-sel darah merah dan pada darah.Secara fungsi, hemoglobin adalah senyawa kimia
kunci yang bergabung dengan oksigen dari paru-paru dan mengangkut oksigen dari paru-
paru ke sel-sel seluruh tubuh.Oksigen adalah penting untuk semua sel-sel dalam tubuh
untuk menghasilkan energi. Pada saat terjadi anemia transportasi oksigen akan terganggu
dan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna
menghasilkan energi.
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan
sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang
berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena sel kanker
dari tempat lain. Anemia pada dasarnya disebabkan oleh:
1. Pengurangan produksi sel darah merah atau hemoglobin, atau
2. Kehilangan atau penghancuran darah. Selain itu, bermacam-macam penyakit-penyakit
sumsum tulang yang luas juga dapat menyebabkan anemia. Pada pasien dengan gagal
ginjal mungkin kekurangan hormon yang diperlukan untuk menstimulasi produksi sel
darah merah oleh sumsum tulang (bone marrow).
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami tentang nutrisi pada
penderita anemia ( kurang darah ).
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit pasien mampu:
a. Mengetahui pengertian anemia ( kurang darah )
b. Mengetahui penyebab terjadinya anemia ( kurang darah )
c. Menyebutkan nutrisi bagi penderita anemia (kurang darah)

D. METODE
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
E. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Winda permta
Tugas:
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAKS
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai
c. Menjelaskan aturan permainan
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
e. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan
tertib f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
2. Co-leader : Julia Nesti
Tugas:
a. Mendampingi leader
b. Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader tentang aktifitas
pasien
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan
yang telah dibuat
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blockingdalam
proses terapi
3. Fasilitator : Rizkyka Puri Ananda
Tugas:
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada
anggota kelompok untuk aktif mengikutijalannya terapi
4. Observer : gilang putra
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya proes kegiatan
b. Mengamati serta mencatat prilaku Verbal dan Non-verbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persisapan,
proses, hingga penutupan.

F. MEDIA
leaflet
G. SASARAN
Sasaran ditujukan pada klien dengan anemia di RSUD Arifin Achmad
H. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan :kamis,12 januari 2023
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
Tempat : RSUD Arifin Achmad
I. PELAKSANAAN KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 5 Pembukaan :
Menit  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Mendengarkan
 Memperkenalkan diri
 Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
 Memperhatikan
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. 15 Pelaksanaan :
Menit  Menjelaskan pengertian  Memperhatikan
anemia
 Memperhatikan dan
 Menjelaskan penyebab dari
menjawab pertanyaan yang
anemia
diajukan
 Menjelaskan tanda dan gejala
 Memperhatikan
anemia
 Memaparkan nutrisi
 Memperhatikan
bagi penderita
anemia (kurang
darah)
3. 5 Evaluasi :
Menit  Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan.
4. 5 Terminasi :
Menit  Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan
atas peran serta peserta.
 Menjawab salam
 Mengucapkan salam penutup
J. EVALUASI
a. Klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Klien merasakan bahwa setelah melakukan senam pernafasan ada
perubahan terhadap dirinya
LAMPIRAN MATERI
ANEMIA

A. Pengertian Anemia
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah merah
kurang dari normal dan yang biasa digunakan sebagai dasar adalah kadar
Hemoglobin (Hb).Anemia ini banyak diderita oleh ibu hamil dan ibu menyusui.

B. Tanda-Tanda Anemia
Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni:
1. Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L).
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat.
3. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan
menjadi pucat.
4. Nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi,
dan pingsan.
5. Akibat dari penyakit anemia pada remaja
6. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
7. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
8. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
9. Mengakibatkan muka pucat.

C.  Penyebab Anemia
1. Kurang mengkonsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang berasal dari
sumber hewani yang mudah diserap
2. Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada
kehamilan, masa tumbuh kembang, serta pada penyakit infeksi.
3. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan termasuk haid yang
berlebihan, sering melahirkan, dan pada infeksi cacing

D. Akibat Anemia
1. Pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, Berat
Bayi Lahir Rendah (BBLR), perdarahan saat melahirkan
2. Anak akan mengalami gangguan pertumbuhan, tidak dapat mencapai tinggi
yang optimal dan anak menjadi kurang cerdas.
3. Daya tahan tubuh akan menurun
E. Klasifikasi Anemia
1. Berdasarkan Morfologinya
a.       Anemia Defisiensi Zat besi
Adalah Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya
persediaan besi untk eritropoiesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store)
sehngga pembentukan hemoglobin berkurang.
b.      Anemia Penyakit Kronik
Adalah anemia pada penyakit ini merupakan jenis anemia terbanyak kedua setelah
anemia defisiensi yang dapat ditemukan pada orang dewasa di Amerika Serikat.
2. Anemia Makrositik
a.       Defisiensi vitamin B12
Adalah Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal
dengan nama anemia pernisiosa.
b.      Defisiensi Asam folat
Adalah  bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA. Jumlah asam folat dalam
tubuh berkisar 6-10 mg, dengan kebutuhan perhari 50mg. Asam folat dapat
diperoleh dari hati, ginjal, sayur hijau, ragi. Asam folat sendiri diserap dalam
duodenum dan yeyenum bagian atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan
disimpan didalam hati. Tanpa adanya asupan folat, persediaan folat biasanya akan
habis kira-kira dalam waktu 4 bulan.

F. Beberapa makanan untuk menambah darah


 Bayam

Bayam adalah jenis sayuran yang layak untuk Anda konsumsi guna mencegah atau
mengatasi penyakit anemia. Pasalnya, makanan penambah darah yang satu ini
mengandung zat yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, apalagi kalau
bukan zat besi.
Setengah gelas bayam diklaim mengandung sekitar 12 miligram (mg) zat besi.
Jumlah ini memenuhi hampir 50 persen dari total kebutuhan zat besi harian bagi
tubuh.

Tak hanya itu, bayam juga diperkaya dengan asam folat di dalamnya, yang mana
asam folat (vitamin B9) ini berfungsi untuk menambah jumlah sel darah merah.

 Brokoli

Jenis sayuran lainnya yang juga termasuk ke dalam daftar makanan penambah
darah terbaik adalah brokoli. Dikatakan demikian karena ternyata, brokoli juga
mengandung zat besi dan asam folat dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan zat besi dan asam folat harian.

Selain itu, kandungan vitamin C di dalam brokoli juga efektif untuk membantu
tubuh dalam menyerap zat besi sehingga mineral ini dapat menjalankan tugasnya
dengan optimal.

 Kacang Hijau

Apakah Anda gemar mengonsumsi kacang hijau? Jika ya, maka hal ini merupakan
kebiasaan yang bagus. Kacang hijau adalah makanan penambah darah yang sama
seperti brokoli, mengandung zat besi dan asam folat, serta vitamin C yang
membantu penyerapan zat besi secara optimal.

Selain ketiga nutrisi dan vitamin di atas, kacang hijau juga diperkaya oleh
sejumlah zat bergizi lainnya, seperti vitamin A, vitamin B6, kalium, kalsium,
magnesium, dan natrium.

 Jambu Biji

Sepertinya sudah bukan hal yang asing lagi ketika menyebut nama buah jambu biji
sebagai makanan penambah darah. Buah yang satu ini kerap digunakan sebagai
‘obat’ tradisional untuk menambah darah, seperti pada penderita penyakit demam
berdarah (DB).
Manfaat jambu biji dalam meningkatkan jumlah sel darah merah dikarenakan
kandungan zat besinya yang tinggi, pun vitamin C sehingga proses penyerapan zat
besi dapat berlangsung optimal.

 Buah Naga

Jangan lupakan juga buah yang satu ini. Buah naga adalah buah yang diperkaya
oleh semua zat yang diperlukan tubuh untuk memaksimalkan produksi sel darah
merah, seperti zat besi, fosfor, dan tidak ketinggalan kalium.

Jadi bagi Anda yang merasa tubuhnya akhir-akhir ini sering merasa lemas dan
pusing, cobalah mengonsumsi buah naga secara rutin dan buktikan khasiatnya.

 Kismis

Pada setiap 2/3 gram buah kismis, terdapat kurang lebih 2 gram (gr) zat besi. Hal ini
menjadikannya sebagai salah satu makanan penambah darah yang layak untuk Anda
konsumsi secara rutin demi mencegah diri dari anemia.

Apabila Anda tidak suka memakan buah ini secara langsung, padukan saja dengan
makanan lainnya seperti sereal, oatmeal, pudding, atau kue tart agar lebih
menggugah selera.

 Jeruk

Buah jeruk identik dengan vitamin C. Hal ini tentu saja benar adanya. Namun,
Anda juga harus tahu bahwa jeruk adalah buah yang kaya akan kandungan zat
bergizi lainnya, termasuk zat besi dan asam folat.

Oleh sebab itu, buah ini juga patut untuk Anda konsumsi guna meningkatkan
jumlah sel darah merah di dalam tubuh. Asam folat pada buah jeruk berfungsi
untuk mengikat oksigen, yang mana hal ini membantu proses pembentukan sel
darah merah agar bisa lebih cepat.

 Oatmeal
Makanan yang biasa disajikan sebagai menu sarapan ini faktanya juga baik untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah. Satu cangkir oatmeal mengandung sekitar
3 miligram (mg) zat besi. Terlebih jika Anda mengonsumsi oatmeal dengan
topping buah-buahan seperti jeruk dan kismis, maka asupan zat besi yang masuk
ke dalam tubuh akan semakin banyak.
Selain zat besi, oatmeal juga mengandung sejumlah nutrisi penting lainnya bagi
tubuh, seperti kalsium dan vitamin A.

 Daging Merah

Daging merah seperti daging sapi dan kambing adalah makanan penambah darah
yang umum kita konsumsi. Keduanya mengandung sekitar 2,7 miligram (mg) zat
besi untuk setiap 100 gram (gr), yang mana jumlah ini sudah cukup untuk
memenuhi 15 persen dari total angka kebutuhan zat besi harian bagi tubuh.

Namun yang perlu diperhatikan, baiknya konsumsi daging merah pada bagian
yang tidak memiliki lemak. Pasalnya, daging tanpa lemak lebih menyehatkan bagi
tubuh ketimbang bagian lainnya yang berlemak.

 Daging Ayam

Selain daging merah, daging ayam juga merupakan sumber zat besi dan protein,
menjadikannya makanan penambah darah yang sudah selayaknya masuk ke dalam
daftar menu makanan Anda sehari-hari.

Mengonsumsi 100 gram (gr) daging ayam maupun daging unggas lainnya seperti
bebek dan burung sudah mencukupi 13 persen dari total kebutuhan zat besi harian
Anda. Sama seperti daging merah, baiknya pilihlah bagian daging ayam yang tidak
memiliki lemak agar lebih sehat.

 Makanan Laut (Seafood)


Menyebut makanan laut (seafood) sebagai makanan penambah darah terbaik
rasanya tidak berlebihan. Pasalnya, seafood memang mengandung banyak sekali
zat besi di dalamnya.
Sebut saja tiram dan kerang, yang mana keduanya mengandung tak kurang dari 28
mg zat besi untuk setiap 100 gram-nya. Jumlah ini tentu saja jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan makanan sumber zat besi lainnya sebagaimana ditulis pada
poin-poin sebelumnya. Hal ini juga berlaku untuk jenis makanan laut lainnya
seperti ikan tuna.
 Kentang

Makanan pengganti nasi ini selain kaya akan karbohidrat, juga mengandung zat
besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian oleh tubuh.

Akan tetapi, manfaat kentang untuk menambah darah ini bisa Anda peroleh
apabila mengonsumsinya dengan cara direbus atau dikukus, alih-alih digoreng
maupun dijadikan kripik kentang. Kendati terlihat lebih menggugah selera, namun
cara pengolahan seperti itu berpotensi menurunkan kadar zat besi di dalamnya.

 Kuning Telur

Guna menjaga agar jumlah hemoglobin di dalam darah tetapi ideal, pun mengatasi
penyakit anemia yang mungkin sedang Anda alami, mengonsumsi telur ayam
terutama di bagian kuning telurnya adalah salah satu yang direkomendasikan.

Kuning telur diperkaya oleh sejumlah zat penting, tak terkecuali zat besi yang
berfungsi untuk membantu produksi hemoglobin. Jadi, jangan sungkan untuk
mengonsumsi kuning telur secara rutin, ya.

Jenis Zat Besi pada Makanan Penambah Darah

Makanan-makanan di atas mengandung zat besi yang berfungsi untuk menambah


jumlah hemoglobin di dalam darah. Pada dasarnya, zat besi terbagi ke dalam 2 (dua)
jenis, yaitu:

 Zat besi heme, yakni jenis zat besi yang terkandung di dalam makanan
yang berupa daging hewan (hewani)
 Zat besi non-heme, yakni jenis zat besi yang terkandung di dalam
makanan berupa sayuran, kacang-kacangan, dan sebagainya (nabati)
Keduanya sama-sama berperan penting dalam mengoptimalkan produksi
hemoglobin. Akan tetapi, zat besi heme lebih mudah diserap oleh tubuh ketimbang
zat besi non-heme. Namun apapun itu, pastikan Anda rajin mengonsumsi makanan-
makanan pen

G. Cara Mencegah Anemia


1. Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber anemia melalui penyuluhan,
terutama makanan sumbr hewani yang mudah diserap.
2. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari bagi ibu hmil, minimal 90 tablet
selama kehamilan.
3. Atur jarak kehamilan dan batasi kehamilan dengan menjadi peserta Keluarga
Berencana (KB)
4. Jarak kebersihan lingkungan dan kebersihan peroranagn sehingga tubuh tidak
kemasukan cacing atau parasit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai