Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA

1. L
Bangsa adalah kumpulan dari kelompok masyarakat atau sekelompok masyarakat yang
mempunyai kesamaan dan persamaan dalam beberapa faktor seperti: asal-usul, adat-
istiadat, tingkah laku, bahasa, sejarah, dan kebiasaan, agama dan lain-lain
2. L
Bagi kehidupan Bangsa dan Negara yang mengamalkan sila pertama ketuhanan yang Maha
Esa yang berazaskan agama akan terhindar dari aliran ateis sekuler atau pemahaman
sekular sehingga menjaga nilai fundamen moral yang mulia.

Memaknai pancasila, sila pertama memberi pesan bahwa setiap warga negara Indonesia
seharusnya memilih agama / ketuhanan untuk dijadikan laku hidup.. Agama tidak hanya
dimaknai sebagai yang tertulis atau yang diakui, tetapi lebih dari ini. konsekuensinya Ajaran
agama menjadi mulia dan harus dipelajari dengan baik oleh setiap pemeluknya untuk
fundamen moral. Nilai-nilainya harus diinternalisasi dan diamalkan oleh pemeluknya
dengan sekuat tenaga. anehnya Indonesia memilih sebagai negara nasionalis dan menolak
sekulerisme, padahal pada zamannya, sekularisme diagungkan oleh barat.
3. L
Pancasila menjadi hukum tertinggi di Indonesia. disebabkan semua peraturan, perundang
undangan, undang-undang, undang di Indonesia berazaskan pancasila.
4. L
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bagi kebangsaan Indonesia adalah suatu aturan
tentang kemanusiaan dan kebangsaan yang nasionalisme dalam menjaga hak manusia
secara utuh seperti : Chauvinistik, HAM, Hak Asasi Manusia secara adil dan berkeadilan dan
adab yang berakhlak mulia dan beradab.

Prinsip kemanusiaan yang dianut oleh bangsa Indonesia dibangun di atas dua nilai utama:
keadilan dan keadaban (tentang adab lihat materi pertemuan sebelum ini).
5. L
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia bermakna tata cara sosialisme yang
berazaskan keadilan ekonomi dan pola kehidupan sosialisme Indonesia untuk mencegah
indonesia dari berkembangnya ekonomi kapitalisme dalam pembangunan ekonomi.
UTS
6. L
Perumusan Pancasila mendahului UUD 1945, melalui beberapa fase/tahap:
1. Perintisan (dekade 1920-1930)
2. Formulasi di BPUPKI, melahirkan Piagam Jakarta tgl 22 Juni 1945
3. Finalisasi di PPKI (Tgl 18 Agustus 1945)
4. Peneguhan melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 & pengesahan oleh DPR.

7. L
Hatta membagi sila-sila dalam pancasila menjadi dua bagian:
1. Sila Pertama sebagai basis moral
2. Sila 2-5 sebagai basis politik

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan urat tunggang bagi


Pancasila

8. L
Urutan Hierarki Peraturan
Perundangan di RI
? UUD 1945
? Ketetapan MPR
? UU/ Perppu
? Peraturan Pemerintah
? Peraturan Presiden
? Perda Provinsi
? Perda Kabupaten/Kota
(UU No 12/2011, Pasal 7, ayat 1)

9. L
3 bentuk hubungan antar agama dan Negara yaitu:
• Pemisahan
• Teokrasi
• Kerjasama

Kegagalan teori sekularisasi itu membuat beberapa sarjana meninjau ulang hubungan
agama-negara yang lebih tepat. Belajar dari teokrasi yang menempatkan agawaman dalam
posisi dominan, dan sekularisme yang menyingkirkan agama dari arena publik, mereka pun
mulai memikirkan untuk merumuskan hubungan baru agama-negara.

10. L
1. Lembaga Lembaga Negara Mandiri berdasarkan UUD 1945

a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


d. Presiden dan atau Wakil Presiden

e. Komisi Yudisial (KY)

f. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

g. Mahkamah Agung (MA)

h. Mahkamah Konstitusi (MK)

2. Lembaga Lembaga Mandiri berdsarkan Undang Undang

a. Kejaksaan Agung

b. Bank Indonesia

c. Komisi Pemberantasan Korupsi

d. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

e. Ombudsman Republik Indonesia

f. Petugas Pemeriksan Arus Transaksi Keuangan (PPATK)

g. Komisi Penyiaran Indonesia - dll

1. Lembaga negara mandiri berdasar UD 1945: MPR, DPR, DPD, Presiden/wapres, KY, BPK,
MA, MK
2. Lembaga negara mandiri berdasar UU: Kejagung, BI, KPK, Komnas HAM, Ombudsman
Republik Indonesia ( ORI ), KPI, KIP, PPATK, Dewan Pers, KPAI, Komnas Perempuan, OJK, LPS,
TNI, Polri, KPPU, dll

UAS
11. L
Perdebatan sengit di antara pendiri bangsa di BPUPK tentang dasar negara yang
menghasilkan Piagam Jakarta
Kegagalan teori sekularisasi itu membuat beberapa sarjana meninjau ulang hubungan
agama-negara yang lebih tepat. Belajar dari teokrasi yang menempatkan agawaman dalam
posisi dominan, dan sekularisme yang menyingkirkan agama dari arena publik, mereka pun
mulai memikirkan untuk merumuskan hubungan baru agama-negara.
Dengan menjadikan Ketuhanan Yang Maha Esa pada Sila Pertama, maka mau tidak mau
Indonesia tidak bisa dianggap sebagai negara sekular.

Negara sekuler adalah sebuah negara yang menerapkan konsep sekulerisme, di mana
negara menjadi netral menyangkut soal agama. Negara tidak mendukung orang beragama
maupun orang yang tidak beragama. Dapat dikatakan, negara tidak dapat masuk ke dalam
kehidupan pribadi agama setiap warganya.

12. L
Adab berasal dari bahasa Arab: addaba-yu’addibuta’dib: mendidik atau pendidikan (SMN.
Al-Attas). Kamus: Budi pekerti, perangai, tingkah laku, tabiat. Yunani: Ethicos: etika. Adab
ialah budi pekerti, watak, kesusilaan, yaitu kelakukan baik yang merupakan akibat dari sikap
jiwa yang benar terhadap khaliqnya dan terhadap sesama manusia (Soegarda
Poerbakawatja). Adab ialah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara
terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin (Hamzah
Ya’qub)

Menurut Nurdiaman dan Setijo, Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung
pengertian bahwa
bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku
mahluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, sama hak dan kewajibannya, tanpa
membedabedakan agama, suku, ras, dan keturunan. NKRI merupakan negara yang
menjungjung tinggi hak
asasi manusia (HAM), negara yang memiliki hukum yang adil dan negara berbudaya yang
beradab.
Negara ingin menerapkan hukum secara adl berdasarkan supremasi hukum serta ingin
mengusahakan
pemerintah yang bersih dan berwibawa, di samping mengembangkan budaya IPTEK
berdasarkan
adab cipta, karsa, dan rasa serta karya yang berguna bagi nusa dan bangsa, tanpa
melahirkan
primordial dalam budaya.
Adil yaitu meletakkan sesuatu pada tempatnya. Beradab yaitu bersikap manusiawi atau
sopan.
Kata “Adil” mengandung makna bahwa suatu keputusan atau tindakan didasarkan atas
norma-norma yang objektif dan subjektif, sehingga tidak melakukan perbuatan sesuka hati.
Arti “adab” secara keseluruhan yaitu segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup yang
mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak. Orang
yang beradab adalah orang yang selalu menjalani hidupnya dengan aturan atau tata cara.
Oleh karena itu, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memiliki definisi bahwa adanya
kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani
manusia dalam hubungannya dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab ini begitu penting bagi bangsa Indonesia sebagai
“pAgar” yang membatasi agar kEcintaan kita pada Indonesia tidak bErlebih-lebihan, dengan
begitu kita tidak melakukan penjajahan dan eksploitasi terhadap bangsa lain. semangat
kebangsaan ini, diharapkan bisa menjadi fondasi supaya mereka tetap memegang teguh
sopan, santun, norma, dan etika yang berlaku.

13. L
Konsep kebangsaan atau nasionalisme Indonesia Menurut Hamka, kebangsaan Indonesia
tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Islam. Agama ini telah memberi pengaruh dan
sumbangsih penting bagi persatuan bangsa-bangsa di Nusantara. Islam juga telah
memberikan kesamaan identitas kepada bangsa-bangsa itu. Pulau-pulau di Nusantara
dihuni oleh suku-suku dan bangsa-bangsa yang berbeda. Mereka memiliki identitas, adat-
istiadat, dan bahasa yang berbeda.
Persebaran Islam ke pulau-pulau di Nusantara telah memberikan identitas yang sama pada
suku-suku dan bangsa-bangsa di Nusantara. Bangsa Jawa, Sunda, Banjar, Aceh, Melayu,
Makassar, Ternate, Tidore, dll yang semula berbeda kemudian memiliki identitas bersama
berupa “sama-sama orang
Islam”, yang kemudian disebut sebagai “bangsa Jawi/Jawah”. Makanya orang-orang
Nusantara yang tinggal di Arab di abad ke 17, 18, 19 dan awal abad ke 20 disebut sebagai
“orang Jawi/Jawah” dan perkampungan mereka di sana disebu sebagai “koloni Jawi”.

14. L
Sarekat Islam (SI) atau yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) merupakan
salah satu organisasi yang pertama kali lahir di Indonesia. Organisasi ini telah memiliki
cukup banyak massa dan mengalami perkembangan pesat semasa masih berlangsung.
Sarekat Dagang Islam didirikan oleh seorang tokoh besar H. Samanhudi pada 1911 silam.

Sarekat Islam didirikan dengan tujuan untuk menggalang kerjasama di antara para
pedagang Islam demi memajukan perdagangan mereka dan mampu menyaingi para
pedagang asal China. Sarekat Islam menjadi organisasi ternama yang identik dengan
gerakan nasionalis, demokratis, religius serta ekonomis. Hanya dalam waktu singkat,
Sarekat Islam dapat berkembang hingga menyebar ke seluruh lapisan masyarakat.
Perkembangannya tidak terbatas di Pulau Jawa saja. Sarekat Islam dimaksudkan untuk
membela kepentingan pedagang-pedagang Indonesia dari ancaman para pedangang China.
Pada proses pelaksanaannya pun tidak terlihat adanya gerakan politik yang terjadi. Sarekat
Islam memperjuangakan hak-hak sesungguhnya yang ada di bidang politik.

Karena pengelolaan yang adil antara pusat dan daerah dapat membantu perkembangan
kemajuan setiap daerah dan meminimalisir terjadinya kesenjangan ekonomi disetiap
daerah, sehingga perlu adanya pengelolaan anggaran negara yang baik dan benar serta
merata demi tercapai Negara
Indonesia yang Maju dan Sejahtera a
lasannya yaitu untuk memperluas bidang kegiatan organisasi yang awalnya
hanya bergerak pada bidang perdagangan. Sarekat Islam jelas memiliki tujuan. Beberapa
bidang kegiatan yang dijalankan oleh SI antara lain: Sosial-ekonomi, memberikan bantuan
modal usaha bagi anggotanya dan memajukan perdagangan masyarakat pribumi.
Menurut Ansori, nasionalis Islam adalah mereka yang komitmen bahwa negara dan
masyarakat diatur oleh Islam, sedangkan nasionalis sekuler adalah mereka yang beragama
Islam, Kristen dan lain-lain yang berpegang pada pemisahan tegas antara negara dan
agama. Perbedaan pandangan ini berawal dari “kapan” dikatakan sebagai awal kebangkitan
nasional: Budi Utomo atau SDI? Nasionalis sekuler berpandangan bahwa awal perjuangan
untuk kemerdekaan Indonesia dimulai dengan lahirnya Budi Utomo (BU) pada tanggal 20
Mei 1908. Dari BU ini kemudian melahirkan gerakan-gerakan nasional sekuler yang lain
yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Indonesia (Partindo), Pendidikan Nasional
Indonesia (PNI-baru), Partai Indonesia Raya (Parindra), dan Gerakan Indonesia Raya
(Gerindra).

Dengan Islam; kelompok, suku, etnik yang berbeda-beda dapat disatukan. Bahkan menurut
Natsir, yang pertama-tama
meretas jalan pergerakan politik bagi kemerdekaan Indonesia dan
menyatukan bangsa adalah Islam (Noer, 1973: 260).

15. L
Arah hubungan keuangan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah ke depan telah
ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti dari Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2004 yaitu alokasi sumber daya nasional yang efisien dan efektif
melalui hubungan keuangan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah yang transparan,
akuntabel dan berkeadilan guna mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat di
seluruh pelosok Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyusunan Undang-Undang ini
bukanlah bertujuan untuk resentralisasi, tetapi merupakan upaya untuk penguatan
akuntabilitas dan harmonisasi kebijakan antara pusat dan dearah.

Di era pemerintahan Orde Lama, Presiden Sukarno sangat memperhatikan pembelian


senjata militer & pembangunan Jakara dengan alasan "Wajah Indonesia". Mayoritas
keuangan negara digunakan untuk 2 hal itu hingga daerah2 tidak diperhatikan. Hal ini
memununculkan PRRI di Sumatera & Persemesta di Sulawesi.

Anda mungkin juga menyukai