TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Siklus Menstruasi
Menstruasi adalah pengeluaran darah, mukus, dan debris sel dari mukosa
siklik, yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Menstruasi pertama kali
berakhirnya masa pubertas, masa peralihan dari masa anak menuju dewasa.
berikutnya. Kedua, lama menstruasi, yaitu jarak dari hari pertama menstruasi
sampai perdarahan menstruasi berhenti, dan ketiga jumlah darah yang keluar
selama satu kali menstruasi. Menstruasi dikatakan normal bila didapatkan siklus
menstruasi berkisar antara 24-35 hari (28 hari merupakan siklus yang khas),
dengan lama keluarnya darah menstruasi selama 3-7 hari dan setiap hari ganti
pembalut sebanyak 2-5 kali, darah yang hilang saat menstruasi banyaknya
6
7
dipengaruhi oleh usia, berat badan, aktivitas fisik, tingkat stres, genetik dan
lapisan dalam rahim adalah puncak dari serangkaian peristiwa saling berkaitan,
yang bertujuan mempersiapkan rahim menampung sel telur yang dibuahi. Bila
Siklus baru yang sama dimulai lagi. Usia wanita, status fisik dan emosi wanita,
2019).
Sistem hormon wanita terdiri dari tiga hierarki hormon (Tortora, 2016),
yaitu:
2. Hormon seks hipofisis anterior, FSH dan LH, keduanya disekresi sebagai
ovarium sebagai respon terhadap kedua hormon seks wanita dari kelenjar
hipofisis anterior.
Hormon seksual juga dilepaskan oleh kelenjar adrenal, yang terletak di atas
ginjal. Pola pelepasan hormon dan kadar hormon di dalam darah merupakan
8
LH dan FSH oleh hipofisis. Beberapa hormon ini tidak disekresikan dalam
disekresi dengan kecepatan yang sangat berbeda selama berbagai bagian yang
berbeda dari daur tersebut. GnRH pada wanita disekresikan dalam waktu yang
sangat singkat rata-rata sekali setiap 90 menit, seperti yang terjadi pada pria
(Tortora, 2016).
anterior untuk mensekresi FSH dan LH. Kedua hormon ini akan menyebabkan
produksi estrogen dan progesteron dari ovarium. Fluktuasi kadar estrogen dan
(Tortora, 2016).
tersebut membuat ovarium tetap tidak aktif, yang merupakan keadaan pada
hipofisis yang disekresi. Pada usia 9 sampai 12 tahun, hipofisis secara progresif
mulai menyekresi lebih banyak FSH dan LH, yang menyebabkan dimulainya
9
siklus menstruasi bulanan normal yang terjadi antara usia 12 dan 14 tahun.
Periode perubahan ini disebut pubertas. Dan saat terjadi siklus menstruasi
pertama disebut menarke. FSH dan LH, keduanya merupakan glikoprotein kecil
dengan berat molekul kira-kira 30.000. Setiap bulan siklus menstruasi wanita
terjadi kenaikan dan penurunan jumlah FSH dan LH, seperti diperlihatkan pada
(Tortora, 2016)
Gambar 2. 1 Perubahan Konsentrasi Hormon saat Menstruasi
Selama setiap bulan siklus menstruasi wanita, terjadi kenaikan dan
penurunan jumlah FSH dan LH, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.1. Variasi
reseptor FSH dan LH yang sangat spesifik pada membran sel ovarium target.
dari sel-sel ini biasanya sekaligus meningkatkan pertumbuhan dan poliferasi sel
(Tortora, 2016).
Selain itu siklus juga dipengaruhi oleh kondisi psikis sehingga bisa maju
dan mundur. Masa subur ditandai oleh kenaikan LH secara signifikan sesaat
akan mendorong sel telur keluar dari ovarium menuju tuba falopii. Di dalam
10
tuba falopii ini bisa terjadi pembuahan oleh sperma. Masa-masa inilah yang
disebut masa subur, yaitu bila sel telur ada dan siap untuk dibuahi. Sel telur
berada dalam tuba falopii selama kurang lebih 3-4 hari namun hanya sampai
umur 2 hari masa yang paling baik untuk dibuahi, setelah itu mati. Luteinizing
Hormone (LH) surge yaitu kenaikan LH secara tiba-tiba akan mendorong sel
telur keluar dari ovarium. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam
setelah terjadi peningkatan LH. Beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada
bagian perut bawah pada saat hal ini terjadi. Lama keluarnya darah menstruasi
juga bervariasi, pada umumnya lamanya 4 sampai 6 hari, tetapi antara 2 sampai
8 hari masih dapat dianggap normal. Pengeluaran darah menstruasi terdiri dari
yang banyaknya tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan
aliran darahnya terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin
banyaknya darah yang hilang pada wanita normal selama satu periode
menstruasi telah ditentukan oleh beberapa kelompok peneliti, yaitu 20-60 ml.
yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap hari siklus tersebut atau
(Tortora, 2016)
Gambar 2. 2 Siklus Menstruasi
2.1.5 Fase – Fase dalam Siklus Menstruasi
Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam
1. Fase menstruasi
menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus dan kadar FSH baru
Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama ± 4
hari.
empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Fase ini berlangsung dari
hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi. Fase proliferasi
tergantung pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium. Fase
a. Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat
dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
b. Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini
merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang
c. Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14.
Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai
banyaknya mitosis.
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini
endometrium kira kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi
nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan kapur yang
13
diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi. Fase sekresi
a. Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase
b. Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang
dengan darah dan sekresi kelenjar. Akhir masa ini, stroma endometrium
2014).
Pada hari pertama dari siklus yang baru akan terjadi lagi peningkatan dari
FSH sampai mencapai kadar 5 mg/ml (atau setara dengan 10 mUI/ml), dibawah
terus-menerus pada akhir fase folikuler akan menekan FSH dari hipofisis. Dua
hari sebelum ovulasi, kadar estradiol mencapai 150-400 pg/ml. Kadar tersebut
Akibatnya FSH dan LH dalam serum akan meningkat dan mencapai puncaknya
satu hari sebelum ovulasi. Saat yang sama pula, kadar estradiol akan kembali
menurun. Kadar maksimal LH berkisar antara 8 dan 35 ng/ml atau setara dengan
30- 40 mUI/ml, dan FSH antara 4-10 ng/ml atau setara dengan 15-45 mUI/ml.
14
Terjadinya puncak LH dan FSH pada hari ke-14, maka pada saat ini folikel akan
mulai pecah dan satu hari kemudian akan timbul ovulasi. Bersamaan dengan ini
ovulasi telah terjadi dengan baik, karena pada beberapa wanita yang tidak
terjadi ovulasi tetap dijumpai suhu basal badan dan endometrium sesuai dengan
fase luteal. Awal fase luteal, seiring dengan pematangan korpus luteum. Sekresi
ng/ml. Estradiol yang dikeluarkan terutama dari folikel yang besar yang tidak
mengalami atresia, juga tampak pada fase luteal dengan konsentrasi yang lebih
estradiol dan progesteron maksimal dijumpai antara hari ke-20 dan 23 (Hall,
2014).
termasuk faktor risiko yang dapat dimodifikasi perubahan kadar hormon wanita
berhubungan dengan perilaku kesehatan, obesitas, dan stres (Bae et al., 2018).
Siklus menstruasi yang panjang dan tidak teratur sering terjadi pada tahun
pertama dan kedua setelah menarche, akan tetapi kebanyakan dari anak
perempuan akan memiliki pola siklus teratur pada akhir masa remaja (Carlson
biasanya disebabkan oleh stres psikologis atau fisik, sedangkan untuk gangguan
siklus menstruasi yang bersifat kronis disebabkan oleh organ patologis seperti
2012)
1. Durasi Tidur
Waktu tidur yang baik pada remaja adalah sekitar 7-9 jam pada malam hari.
Durasi tidur yang buruk dapat menghambat sintesis hormon melatonin yang
menstruasi.
2. Status gizi.
baik. Remaja yang mengalami gizi kurang akan mengalami penurunanan kadar
GnRH yang mana akan mempengaruhi siklus menstruasi. Pada remaja yang
16
3. Stres.
wanita akan menjadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan mudah
fisiologi siklus menstruasi. Gangguan yang terjadi dapat berupa tidak adanya
dan infertilitas. Sifat dan tingkat keparahan gejala tergantung pada beberapa hal
seperti jenis latihan, intensitas dan lamanya latihan, dan laju perkembangan
supresi GnRH atlit wanita adalah penggunaan energi berlebihan yang melebihi
pemasukan energi pada atlit. Jenis olah raga dikategorikan sebagai atletik dan
non-atletik, berskala nominal. Frekuensi dan durasi olah raga berskala kontinyu
(Oleka, 2019).
2.2 Stres
Stres merupakan suatu respon tubuh yang tidak spesifik, dari keadaan yang
Menurut sumber lain stres merupakan suatu keadaan yang dialami ketika
endokrin. stres adalah persepsi ancaman (stressor). Setiap kali ada stresor -
18
vasopresin (Hormon Antidiuretik ADH). Sistem saraf otonom terdiri dari sistem
arteri ke otot yang tidak bekerja; pelebaran pupil dan bronkus yang diperlukan
epinefrin dan nor epinefrin ini berlangsung selama beberapa detik. Fungsi
sistem saraf parasimpatis berlawanan dengan fungsi sistem saraf simpatis dan
membantu dalam konservasi energi dan relaksasi. CRH bekerja pada kelenjar
endokrin lain dalam tubuh. Pada stimulasi oleh CRH, hipofisis anterior
ACTH. ACTH yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis anterior sebagai respon
terhadap CRH merangsang kelenjar adrenal yang terletak di ginjal. Ada dua
bagian adrenal - bagian luar yang disebut korteks dan bagian dalam yang
adalah melepaskan energi, yang diperlukan untuk mengatasi efek buruk dari
(glikogenolisis) dan juga oleh pemecahan lemak menjadi asam lemak dan
kehilangan kendali. Ini adalah gejala yang umumnya terlihat pada orang yang
ujung saraf sistem saraf simpatis. Hormon-hormon ini disekresikan oleh medula
ini dari medula adrenal bertindak sebagai sistem cadangan untuk memastikan
cara yang paling efisien untuk kelangsungan hidup fisik. Efek yang dibawa oleh
epinefrin dan norepinefrin dari sistem saraf simpatik dapat disebut sebagai efek
20
langsung dan efek yang dibawa oleh medula adrenal adalah efek menengah
(Sharma, 2018).
Fungsi dasar vasopresin atau ADH yang disintesis oleh hipotalamus dan
melalui saluran kemih. Hal ini dicapai dengan reabsorpsi air. Selain itu, ADH
juga memiliki peran penting dalam pengaturan tekanan darah selama stres
kedua yang terjadi selama stres adalah distribusi energi ke organ tertentu yang
ini terjadi baik melalui peningkatan curah jantung atau melalui penyempitan
pembuluh darah. Selain HPA axis beberapa hormon lain seperti Growth
Hormone (GH) dan hormon tiroid juga berperan penting dalam stres. Hormon
Stres akademik adalah keadaan emosional atau mental yang sering dialami
oleh siswa selama proses pembelajaran. Stres ini dihasilkan oleh berbagai
masalah. Salah satu alasan terjadinya stres akademik adalah tekanan untuk lulus
dengan nilai yang terbaik dikarenakan dengan nilai yang baik bisa memberikan
mahasiswa yang memiliki regulasi yang buruk dan tidak mampu mengelola
stres mereka dengan baik akan mengalami stres akademik (Ramli, 2018) . Efek
21
periode transisi yang sama dapat meningkatkan stres akademik (Leppink et al.,
2016). stres akademik dapat merusak kontrol diri dan memperburuk perilaku
kesehatan seperti mengubah pola makan yang nantinya akan beresiko kelebihan
berat badan atau obesitas dan juga stres dapat mempengaruhi respon biologis
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam
diri individu maupun dari luar diri individu. Ada beberapa faktor yang
Intern, faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa, dan dibagi menjadi tiga
bagian yaitu faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis
dan kesiapan), faktor kelelahan (jasmani dan rohani). 2.Faktor Ekstern, faktor-
faktor yang bersaal dari luar diri siswa. Beberapa contoh dari faktor ekstern ini
keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan), b). Faktor
sekolah (metode mengajar, kurikulum relasi guru dan siswa, disiplin sekolah,
gedung, metode belajar, dan tugas rumah), dan c) Faktor masyarakat (seperti
22
kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk
kesejahteraan sosial secara menyeluruh atas segala hal yang berkaitan dengan
sistem dan fungsi, serta proses reproduksi remaja (Arum et al., 2019). Di
Indonesia terdapat banyak sekali kasus yang terjadi yang diakibatkan dari
rasakan yang berbuntut pada hal-hal tragis seperti tindakan bunuh diri
(Nugraheni, 2018). stres yang dialami oleh siswa dapat mempengaruhi pada
Stres yang dialami oleh siswa merupakan kondisi yang disebabkan ketika
yaitu antara situasi yang diinginkan dengan keadaan biologis, psikologis atau
dan kondisi lingkungan dan sosial yang baru seperti, iklim pembelajaran baru,
guru baru hubungan baru dengan teman sebaya dan sebagainya, merupakan
salah satu penyebab yang dapat menyebabkan stres akademik pada siswa, hal
kurikulum dan lingkungan sosial yang baru tersebut. Sejalan dengan pendapat
di atas pada masa remaja tingkat stres meningkat karena remaja harus berusaha
menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan emosional dalam dirinya serta
23
mengalami stres akademik tentu berdampak pada hasil belajar siswa itu sendiri.
stres akademik yang dialami siswa secara terus menerus akan mengakibatkan
penurunan daya tahan tubuh siswa sehingga mudah mengalami sakit (Utama,
2020).
sehingga timbul distres, dalam bentuk kelelahan fisik atau mental, daya tahan
tubuh menurun, dan emosi yang labil. stres yang berkepanjangan yang dialami
terhadap stres (Lubis et al., 2021). stres memiliki dampak fisik dan psikologis
dihasilkan. Semakin cepat dan efisen respon stres diaktifkan maka stres dapat
yang teratur. Hal ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pola
diet yang tidak bagus, stres, berat badan, usia dan ketidakseimbangan hormon.
Menstruasi yang tidak teratur adalah suatu hal tidak menentu datangnya.
sama, ada seseorang yang memiliki siklus polimenorea (siklus menstruasi yang
berhubungan dengan tingkat emosi, alur berpikir, dan kondisi batin seseorang.
menstruasi. Siklus menstruasi yang tidak teratur merupakan gejala utama dari
manusia yang mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur baik tekanan internal
keadaan siklus menstruasi yang tidak teratur (Yudita et al, 2017). Tubuh
25
reseptor yang mengirim pesan ke otak. stresor tersebut kemudian di terima oleh
dalam organ tubuh dan otak. Organ tubuh dan otak saling bekerja sama untuk
fungsi kerja tubuh. (Hidayatul et al, 2020). Stres dapat mempengaruhi siklus
menstruasi, karena hormon kortisol sebagai produk dari korteks adrenal yang
2019).
hipofisis anterior. Jika terjadi gangguan pada hormon FSH dan LH tidak akan
(Prawirohardjo, 2014).
dapat menjelaskan peran stres pada dismenore. Menghindari stres yang memicu
aktivasi ini memungkinkan tubuh melepaskan tingkat hormon yang sesuai dan
al., 2019).
mendukung fungsi fisiologis normal tetapi juga selama stres. Ini mempengaruhi
yang teratur adalah salah satu indicator wanita kesehatan secara keseluruhan.
Siklus yang tidak normal, dengan perdarahan yang tidak teratur dan berat, tidak
dan umum di masa depan. Beberapa studi telah mengidentifikasi stres sebagai
2.3 Al-Qur’an
islam sebagai kitab suci terakhir yang mengandung petunjuk dan pedoman
hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Al-Qur’an tidak hanya cukup
dibaca maupun dihafal melainkan juga perlu pengkajian dan penelitian. Al-
Qur’an apabila dikaji maka semakin tampak kedalaman dan keluasan maknanya
maka perlu kesungguhan, keahlian khusus dan keuletan dalam meneliti dan
mengkaji Al-Qur’an bukan hanya pada teksnya melainkan juga pada segala
aspek yang terkait dengan Al-Qur’an karena tidak semua orang mampu
Arti dari ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah obat dari
28
di daerah frontal dan sentral baik di sebelah kanan maupun di sebelah kiri otak.
dengan tartil (perlahan, tidak tergesa-gesa dengan mahraj yang jelas dan benar)
dan dilagukan berdasarkan ilmu nagham. Sama halnya dengan terapi musik,
efek Murottal Al-Qur’an adalah dapat menurunkan tingkat stres (Yunus et al.,
2021). Studi kontemporer menunjukkan bahwa suara adalah bentuk energi yang
keinginan, ketakutan, cinta benci dan semua perasaan lainnya (Saged et al.,
2020). Suara yang dapat menyentuh hati dan cara pembacaan dengan
pengucapan yang benar dinggap memiliki efek psikologis positif (Yadak et al.,
2019).
(yaitu, tidak terlalu lambat atau terlalu cepat). Membaca Al-Qur’an Terapi
dengan tempo lambat dan harmonis dapat menurunkan hormon stres dan
yang dapat menurunkan imunitas tubuh, hal ini terjadi melalui serangkaian
detak jantung , pernapasan, tekanan darah, gelombang otak, suhu, dan tekanan
rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimiawi tubuh sehingga
denyut nadi dan aktivitas gelombang otak. Tingkat pernapasan yang lebih dalam
pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik (Rosmiarti et al.,
2020).
dalam kehidupan umat Islam dan minat yang tumbuh dalam intervensi non-
delta di daerah frontal dan sentral baik di sebelah kanan maupun di sebelah kiri
murottal adalah cara membaca Al-Qur’an dengan ritme yang moderat, (yaitu,
tidak terlalu lambat atau terlalu cepat). Membaca Al-Qur’an terapi dengan
tempo lambat dan harmonis dapat menurunkan hormon stres dan mengaktifkan
pernapasan, detak jantung, denyut nadi, dan gelombang otak aktivitas (Maruf et
tenang dan rileks. Mekanisme ini dimulai dengan organ pendengaran yang
wernik untuk ditafsirkan oleh otak yang mana kemudian dilanjutkan ke bagian
ditransmisikan ke amigdala otak sebagai bagian dari sistem limbik yang mana
baru sebagai terapi relaksasi bahkan lebih baik dibandingkan dengan terapi
menangani stres dan sebagai salah tau alternatif lain dalam pengobatan
(Suciani, 2017). Ada sedikit penjelasan yang tersedia, dengan tidak adanya
Islam, dan semakin tinggi hafalan, semakin besar dorongan psikologis yang
Bacaan ini dapat menghasilkan jenis manfaat kesehatan yang serupa dengan
yang dilakukan doa atau nyanyian bagi orang-orang dari kepercayaan lain.
Pembacaan Al-Qur'an juga berarti pengingat terus menerus kepada umat Islam
33
tentang hal-hal yang harus mereka hindari. Misalnya, mereka harus menahan
diri dari mengkonsumsi zat-zat yang merusak tubuh dan pikiran mereka, yang
yang memiliki jumlah hafalan yang lebih tinggi (Saquib et al., 2017).
Qur'an dapat memberikan efek yang baik bagi tubuh, terlebih lagi jika bacaan
Al-Qur'an didengarkan dengan tempo yang pelan dan irama yang harmonis
akan memberikan efek relaksasi, sehingga pembuluh darah dan denyut jantung
menurun. Terapi membaca Al-Qur'an ketika dibacakan pada orang atau pasien
akan membawa gelombang suara dan mendorong otak untuk memproduksi zat
Qur’an oleh orang yang sakit atau untuk orang yang sakit akan memberikan
al., 2015)
seseorang. Hal ini dibuktikan dengan berubahnya jiwa dan kepribadian bangsa
kepribadian mereka secara total meliputi akhlak perilaku, cara hidup, prinsip,
oleh Al-Qur’an dalam jiwa bangsa Arab ini belum ada bandingannya dalam
sejarah yang berbeda. Tidak dipungkiri lagi dalam Al-Qur’an terdapat daya
spiritual yang luar biasa terhadap jiwa manusia. (Sulaiman, 2019). Lantunan
rasa takut, cemas dan tegang. Pengaktifan hormon endorfin akan menghambat
(Azis et al., 2015). Selain dapat memunculkan gelombang deta lantunan Al-
Qur’an juga dapat memunculkan gelombang alpa di otak yang dapat membuat
seseorang merasa tenang dan rileks (Nugroho & Kusrohmaniah, 2019). Al-
a. Menurunkan kecemasan