Anda di halaman 1dari 49

Asal Usul Makhluk Hidup dan

Evolusi
Asal Usul Makhluk Hidup
Francisco
Abiogenesis
Redi
Lazzaro
Biogenesis
Spalanzani
Teori
Louis Pasteur

Teori Evolusi
Evolusi Kimia
Modern Teori Evolusi
Biologi
Teori Abiogenesis
 Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta
secara spontan dari benda mati (Generatio
spontanea)
 Tokoh –Tokohnya :
Aristoteles, Anthony Van Leuwenhoek, John Nedham
 Contoh :
Belatung terbentuk dari daging busuk
Ikan dan katak berasal dari lumpur
Cacing berasal dari tanah
Teori Biogenesis
 Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup bukan tercipta dari
benda mati, melainkan dari makhluk hidup sebelumnya melalui
reproduksi
 Tokoh-tokohnya :
Francisco Redi (1668), Lazzaro Spallanzani (1768), Louis Pasteur
(1864)
 Terdapat 3 semboyan :
Omne vivum ex ovo (semua makhluk hidup berasal dari telur)
Omne ovum ex vivo (semua telur berasal dari makhluk hidup)
Omne vivum ex vivo (semua makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup
1. Eksperimen Francisco Redi
 Seorang dokter asal Italia, membuktikan bahwa kehidupan tidak
muncul secara spontan
 Ditolak, karena teori tersebut tidak berlaku untuk mikroba
 Francisco Redi membeuktikan bahwa larva yang muncul bukan
berasal dari daging, melainkan dari telur lalat.
2. Eksperimen Lazzaro Spallanzani
 Pendeta asal Italia
 Mengulangi percobaan John Nedham
 Ditolak, karena pertumbuhan mikroba membutuhkan udara
 Lazzaro Spallanzani membuktikan bahwa organisme tidak lahir
dari benda mati, melainkan dari makhluk hidup lain.
3. Percobaan Louis Pateur
 Mikrobiolog asal Perancis
 Melakukan eksperimen mirip Nedham dan Spallanzani
 Pasteur membuktikan bahwa kehidupan tidak bisa muncul pada tempat
yang tidak terkontaminasi oleh kehidupan. Pasteur memodifikasi salah satu
wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang.
Leher panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa
masih ada hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen
untuk mikroorganisme hidup).
 Louis Pasteur membuktikan bahwa mikroorganisme yang muncul dari air
kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, tetapi mikroorganisme yang
ada di udara luar.
Teori Evolusi Kimia
1. Teori Alexander Oparin dan Haldane
 Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri
atas Metana (CH4), Amonia (NH3), gas Hidrogen (H2) dan uap Air
(H2O) . Oleh karena adanya pemanasan dan energi alam, berupa sinar
kosmis dan halilintar, gas-gas tersebut mengalami perubahan menjadi
molekul organik sederhana.
 Selama berjuta-juta tahun, senyawa organik itu terakumulasi di cekungan
perairan membentuk primodial soup.
 Tahap selanjutnya, primodial soup ini membentuk monomer. Monomer
bergabung membentuk polimer. Polimer membentuk agregasi berupa
protobion. Protobion adalah bentuk awal sel hidup yang belum mampu
bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam
tubuhnya.
 Organisme yang pertama terbentuk adalah prokariotik heterotrof, yang
terbentuk di perairan
2. Teori Evolusi Harold Urey (1893)
 Harold Urey mendukung hipotesis Oparin, mereka
berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali
dimuka bumi ini merupakan makhluk bersel satu
 Kehidupan terjadi pertama kali di udara (atmosfer)
 Atmosfer kaya CH4, H2, NH3 dan H2O
 Terbentuk karena adanya loncatan listrik dan sinar kosmik
Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul
zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :
Kondisi 1 : tersedia molekul-molekul metana, amonia, uap air dan
hidrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
Kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik
halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat
tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar
Kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling sederhana yang
susunan kimianya dapat disamakan dengan susunan kimia virus
Kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat
hidup yang terbentuk tadi berkembang menjadi sejenis organisme
(makhluk hidup yang lebih kompleks)
3. Eksperimen Stanley
Miller (1953)

3 1) Terjadi proses pemanasan


air sehingga terbentuk uap
air
2
2) Uap air dialirkan ke gas
3) Atmosfer direplikasi +
energi sehingga terjadi
4 reaksi antara gas dengan
energi listrik
4) Terjadi kondensasi
(pendinginan)
5 5) Air dingin (yang
1 mengandung senyawa
organik berupa basa purin,
asam amino, karbohidrat
dan asam lemak)
EVOLUSI
Definisi
 Evolusi adalah cabang biologi yang didalamnya mempelajari
tentang asal usul dan sejarah makhluk hidup serta hubungan
genetik antara makhluk hidup satu dengan lainnya
 Evolusi diartikan sebagai perubahan yang dialami secara
perlahan dan dalam jangka waktu yang sangat lama
Evolusi Progresif : perkembangan populasi makhluk hidup
menuju kesempurnaan
Evolusi Regresif : perkembangan suatu populasi makhluk
hidup menuju kepunahannya
Teori Evolusi
1. Teori Katastropisme
 Keanekaragaman yang muncul dan punahnya makhluk hidup disebabkan
oleh bencana alam
 Dikenalkan oleh George Cuvier (1796-1832), seorang Paleontologi
 Alasan Cuvier adalah karena ia mengamati setiap sedimen batuan kuno
yang ia temukan mengandung beberapa jenis hewan dan tumbuhan
berbeda

2. Teori Lamarck
 Awal abad ke 19 (1809), Lamarck memperkenalkan bahwa sifat fenotip
yang terbentuk karena adaptasi terhadap lingkungan dapat
diwariskan secara genetik. Bagian tubuh yang tidak digunakan akan
mengalami rudimentasi, bagian alat tubuh yang digunakan akan
berkembang lebih kuat dan lebih besar
3. Percobaan August Weismann
Weismann memotong ekor tikus jantan dan betina,
kemudian dikawinkan dan keturunanya tetap berekor panjang.
Percobaan tersebut dilakukan hingga 21 generasi, dan keturunan
yang dihasilkan tetap berekor panjang, ia pun menyimpulkan bahwa
:
a. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan
diwariskan ke generasi berikutnya.
b. Evolusi adalah masalah perkawinan gen melalui sel kelamin
atau evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor
genetika.
4. Teori Charles Darwin
 Charles Darwin (1809-1882), menyatakan bahwa evolusi
disebabkan oleh proses seleksi alam
 Teori Darwin disusun atas dasar fakta yang ia amati pada
pengembaraannya berkeliling dunia dengan kapal Beagle di
Kepulauan Galapagos dan juga beberapa tempat di Amerika
Selatan
 Catatan tulisannya ditulis dalam buku “On the Origin of Species
by Means Natural Selection”
 Selain itu Darwin dipengaruhi oleh dua buku, yaitu :
1. Buku Principles of Geology, karangan Charles Lyell
2. Buku Malthus, tentang populasi penduduk dunia yang
bertambah menurut deret ukur, sementara jumlah makanan
bertambah menurut deret hitung
Prinsip-prinsip pokok dari teori Evolusi Darwin adalah sebagai
berikut :
1. Seleksi alam terjadi karena adanya perbedaan keberhasilan
reproduksi pada organisme
2. Seleksi alam terbentuk dari interaksi antara lingkungan dengan
variasi yang dimiliki oleh organisme (terdapat variasi pada
individu)
3. Produk seleksi alam merupakan adaptasi organisme terhadap
lingkungannya
Lamarck, Weismann, Darwin
JB. Lamarck August Weismann Charles Darwin
• Perubahan disebabkan • Perubahan yang terjadi • Makhluk hidup dalam
karena adaptasi pada sel tubuh tidak suatu populasi bervariasi
terhadap lingkungan diwariskan • Evolusi terjadi karena
• Perubahan yang terjadi • Perubahan pada sel seleksi alam
diwariskan secara genetik kelamin diwariskan
Bukti Evolusi
1. FOSIL
 Fosil = sisa makhluk hidup di dalam batuan
 Selama bertahun-tahun, para paleontolog telah menemukan
fosil makhluk hidup yang telah punah
 Contoh fosil hewan dari generasi ke generasi terlengkap yang
pernah ditemukan adalah fosil kuda
2. Perbandingan Anatomi
 Persamaan struktur organ hewan berbeda spesies menunjukan
bahwa hewan tersebut memiliki asal usul nenek moyang yang
sama
 Struktur tubuh dengan fungsi berbeda tetapi memiliki asal usul
bentuk yang sama HOMOLOG (evolusi divergen). Contoh :
homologi anggota tubuh bagian depan Vertebrata ( humerus,
radius, ulna, carpal, meta carpal) : manusia, burung, ikan lumba-
lumba, gajah)
 Struktur tubuh dengan fungsi sama tetapi memiliki asal usul
bentuk yang berbeda disebut ANALOG (evolusi konvergen).
Contoh : analogi antara sayap insekta dengan sayap burung
3. Embriologi
 Petunjuk evolusi juga
dapat dilihat dari
perkembangan beberapa
organisme pada masa
embrio
 Organisme yang
kekerabatannya dekat
memiliki tahap embrio
yang mirip atau sulit
dibedakan
4. Biokimia, Fisiologi dan Genetika
 Kode genetika yang sama menunjukan bahwa semua makhluk
hidup berasal dari organisme yang memiliki kode gentik sama
 Proses fisiologi yang terjadi didalam sel semua organisme
memiliki kesamaan, seperti respirasi sel, sintesis protein, dan
sintesis DNA
 Organisme yang memiliki kekerabatan yang dekat biasanya
memiliki banyak kesamaan pada asam aminonya
5. Seleksi Alam Yang Teramati
 Pada awal 1850 di Inggris lebih banyak ngengat (Biston betularia)
bersayap putih, setelah revolusi industri di tahun 1990 an lebih
banyak ngengat bersayap hitam

6. Variasi dan Biogeografi


 Individu-individu sejenis yang berada di tempat yang berbeda
dengan daerah asalnya, dalam perkembangannya akan memiliki
perbedaan/variasi
 Variasi tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
 Perbedaan tersebut akan bersifat menetap dan dalam jangka
waktu yang lama akan semakin berbeda dengan nenek moyang
asalnya
7. Organ Vestigial / Organ Sisa
Organ kecil atau organ tidak lengkap yang tidak memiliki fungsi
tertentu. Beberapa organ vestigial diantaranya adalah :
 Selaput mata pada mata sebelah dalam
 Tulang ekor
 Gigi taring
 Umbai cacing
 Otot penggerak telinga
 Rambut pada dada
Paket 2
Mekanisme Evolusi
Mekanisme Evolusi
1. Mutasi
Mutasi merupakan perubahan susunan DNA sel genom yang diakibatkan oleh
mutagen dan dapat menyebabkan perubahan sifat yang menurun bagi generasi
penerusnya

2. Seleksi Alam
Seleksi alam merupakan proses dimana mutasi genetik yang meningkatkan
keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi lebih umum dan tetap
dari generasi ke generasi pada suatu populasi. Kondisi tersebut menyebabkan
kompetisi antara organisme untuk bereproduksi dan bertahan

3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan spesies dari suatu tempat ke tempat lainnya. Migrasi
akan membuat spesies beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Hal ini,
menyebabkan kemunculan generasi-generasi spesies yang berbeda dengan nenek
moyang asal-usul spesies tersebut.
4. Rekombinasi Gen
Rekombinasi gen terjadi karena adanya perkawinan silang.
Perkawinan silang memunculkan variasi spesies baru.

5. Genetic Drift
Genetic drift merupakan perubahan dalam frekuensi alel suatu
kumpulan gen yang terjadi secara acak dari populasi yang terisolasi.
Spesiasi
 Adalah pembentukan spesies baru dan berbeda
dari spesies sebelumnya dalam kerangka evolusi
 Spesiasi alopatrik = spesiasi yang terjadi pada
populasi yang awalnya terisolasi, terpisah karena
faktor geografi sehingga tidak memungkinkan
individu untuk melakukan perkawinan
 Spesiasi peripatrik = spesiasi yang terjadi jika
sebagian kecil populasi organisme terisolasi
dalam sebuah lingkungan yang baru
 Spesiasi parapatrik = mirip dengan
peripatrik dalam hal ukuran populasi kecil yang
masuk ke habitat baru dan tidak adanya
pemisahan secara geografi namun perbedaannya
adalah tidak adanya pemisahan secara fisik antara
dua populasi
 Spesiasi Simpatrik = spesies baru dapat
terbentuk di dalam daerah geografis yang sama
Syarat dari Spesiasi
 Adanya perubahan lingkungan
 Adanya relung yang kosom
 Adanya keanekaragaman dari organisme
Spesiasi dapat terjadi karena adanya :
Isolasi Reproduksi = isolasi yang menyebabkan dua spesies tidak berhasil dalam
melakukan perkawinan atau fertilisasi
 Isolasi Prazigotik
1. Isolasi geografis = adanya penghalang geografis yang menyebabkan
terhambatnya proses reproduksi
2. Isolasi Perilaku = terjadi jika dua spesies memiliki perbedaan tingkah laku
atau kebiasaan yang berbeda dalam melakukan perkawinan
3. Isolasi mekanik = terjadi dua spesies yang memiliki perbedaan strukur
tubuh
4. Isolasi musim = terjadi pada dua spesies yang memiliki musim kawin yang
berbeda
5. Isolasi habitat = terjadi pada dua spesies yang memiliki habitat yang
berbeda
 Isolasi Post Zigotik
Hukum Hardy Weinberg
 Hukum Hardy Weinberg menyatakan bahwa frekuensi
alel/gen dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap
konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke
generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh
tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut.

 Syarat berlaku hukum Hardy-Weinberg :


1. Ukuran POpulasi cukup besar
2. Tidak terjadi Seleksi alam
3. Tidak terjadi Mutasi PoSe MuKa Rata
4. Terjadi perKAwinan acak
5. Tidak terjadi migRAsi (populasi terisolasi)
6. Kemampuan reproduksi tiap individu sama
Rumus Hukum Hardy - Weinberg
 Frekuensi alel : p + q = 1
 Frekuensi gen : p2 + 2pq + q2 = 1
Keterangan :
p2 : frekuensi genotip homozigot dominan
2pq : frekuensi genotip heterozigot
q2 : frekuensi genotip homozigot resesif
p : frekuensi alel dominan
q : frekuensi alel resesif
Contoh Soal
 Pada suatu populasi diketahui terdapat 9 % orang yang albino, bila populasi terdiri dari 10.000
orang, maka berapa orang yang normal?

Diketahui :
Frekuensi gen aa :
aa = q² = 9 %
q = 0,09
q = 0,3
Oleh karena frekuensi untuk seluruh alel harus 1, maka alel dominan dapat dihitung
Frekunsi gen AA
p+q = 1
p = 1 – 0,3 = 0,7

Jumlah yang normal :


p2 + 2pq = (0,7) 2 + 2 (0,7 x 0,3) x 10000
= ((0,49) + (0,42)) x 10000
= 9100 orang
Contoh Soal
 Diketahui 36 % orang tidak dapat merasakan pahitnya kertas PTC (non PTC). Tentukanlah perbandingan genotipe
TT : Tt : tt
Diketahui :
Frekuensi gen tt :
aa = q² = 36 % = 0,36
q = 0,36
q = 0,6
Oleh karena frekuensi untuk seluruh alel harus 1, maka alel dominan dapat dihitung
Frekuensi gen TT
p+q = 1
p = 1 – 0,6 = 0,4

Perbandingan Genotip :
p2 :2pq : q2
(0,4) 2 : 2 (0,6 x 0,4) : (0,6) 2
0,16 : 0,48 : 0,36
16 : 48 : 36
4 : 12 : 9 = TT : Tt : tt
Golongan Darah
 p+q+r=1
 (p+ q + r)2 = 1
 p2 + q2 + r2 + 2pq + 2pr + 2 qr = 1
IA = p
IB = q
IO = r
A = IA IA / IA IO = p2 + 2pr
B = IB IB / IB IO = q2 + 2qr
AB = IA IB = 2pq
O = IO IO = r2
Contoh Soal
 Dalam suatu populasi terdapat golongan darah A 20% dan O 16%, maka berapa golongan darah AB dan golongan
darah B?
p + q2 + r2 + 2pq + 2pr + 2 qr = 1
2

Dik :
A = 20 % = 0,2
O = 16 % = 0,16
A + O = 0,2 +0,16
p2 + 2pr + r2 = 0,36
(p+r) 2 = 0,36
p + r = akar 0,36
p + r = 0,6

r2 = 0,16
r = akar 0,16 = 0,4

P + r = 0,6
P = 0,6 – 0,4
P = 0,2
p + q +r = 1
q = 1 – 0,4- 0,2
q = 0,4

AB = 2pq
AB = 2 (0,2 x 0,4)
AB = 0,16 X 100 % = 16 %

B = q2 + 2qr
B = (0,4)2 + 2(0,4)(0,4)
B = (0,16) + (0,32)
B = 0,48 X 100 % = 48 %
Paket 3
• Teori Evolusi Darwin
Evolusi karena adanya adaptasi dan seleksi
alam.
Dahulu jerapat ada yang berleher pendek dan
panjang. Untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang pohonnya tinggi maka yang
dapat beradaptasi adalah jerapah dengan leher
panjang sedangkan yang berleher pendek
mengalami kepunahan.
• Teori Evolusi Lamarck
Fenotip yang diperoleh dari lingkungan akan
diwariskan secara genetik ke keturunannya.
Jerapah dulu berleher pendek, karena
pohonnya tinggi maka mereka menjulurkan
lehernya sehingga lama kelamaan lehernya
memanjang dan diwariskan keketurunannya.
Paket 4

Teori Evolusi Darwin


• Spesies yang hidup di masa sekarang
berasal dari spesies di masa lalu
• Evolusi terjadi melalui seleksi alam dan
proses adaptasi
• Teori Darwin tentang evolusi dan seleksi
alam menyatakan bahwa variasi dalam
spesies terjadi secara acak, dan
kelangsungan hidupnya dipengaruhi oleh
kemampuan organisme yang bersangkutan
dalam beradaptasi dengan lingkungan
Paket 5
SPESIASI
• Spesiasi Simpatrik
spesies baru dapat terbentuk di dalam
daerah geografis yang sama

• Spesiasi Allopatrik
yang terjadi pada populasi yang awalnya
terisolasi, terpisah karena faktor geografi
sehingga tidak memungkinkan individu
untuk melakukan perkawinan
Paket 6

Ciri – ciri dari Homo forosiensis :


• Tinggi badan sekitar 106 cm
• Volume otak kecil sekitar 380 cc
• Tengkorak relatif panjang dan rendah
• Dahi sempit
• Rahang menonjol seperti Homo erectus
• Usia diperkirakan 700.000 tahun
Paket 7

Urutan yang paling umum hingga yang


paling spesifik dari evolusi :
4. Evolusi = perubahan sifat yang diwariskan
2. Mikroevolusi = perubahan skala kecil
1. Seleksi alam = kemampuan atau
keberhasilan untuk bereproduksi
5. Seleksi seksual = (contohnya adalah
persaingan reproduksi antara pejantan)
3. Seleksi intraseksual = ketertarikan betina
dalam memilih pejantan

Urutan : 4,2,1,5,3
Frekuensi gen aa :
aa = q² = 9 %
q = 0,09
q = 0,3
2. Dalam sebuah populasi berjumlah 100 orang, terdapat wanita buta warna
9 orang, maka persentase wanita carrier, wanita normal, pria normal dan
pria buta warna?
Pria normal (XB)= p
Pria buta warna (Xb) = q
Wanita normal (XBXB) = p²
Wanita carrier (XBXb) = 2 pq
Wanita buta warna (XbXb) = q²
Diketahui :
 q² = 9 / 100
q² = 0,09
q = 0,09
q = 0,3
 p+q=1
p = 1 – 0,3
p = 0,7
 Wanita carrier (XBXb) = 2 pq
= 2 (0,7 X 0,3)
= 0,42 x 100 % = 42 %
 Wanita normal (XBXB) = p²
= (0,7)²
= 0,49 x 100 % = 49 %
 Pria normal (XB) =p
= 0,7 x 100 % = 70 %
 Pria buta warna (Xb) = q
= 0,3 x 100 % = 30 %

Anda mungkin juga menyukai