i
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
Bab I
Pendahuluan.......................................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................
Bab II
Pembahasan.......................................................................................................................
A. potensi dan penyebab kecelakaan kerja yang terjadi pada area
stockpile & Pelabuhan .........................................................................................
1. pengertian stockpile...........................................................................................
2. Potensi dan Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Area Stockpile.........................
B. upaya pengendalian yang dapat di lakukan guna mencegah
potensi bahaya yang ada di area stockpile. .......................................................
Bab III
Penutup...............................................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................................
Lampiran............................................................................................................................
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelabuhan Khusus PT. Antereja Mahada Makmur adalah pelabuhan khusus atau
terminal khusus pertambangan batu bara pada site PT. Alan Jaya Bara Pratama dalam
melayani kegiatan muat batu bara. Pelabuhan PT. Antereja Mahada Makmur di Desa
Sungai Payang Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan
timur.
Segala kegiatan yang terjadi di pelabuhan, sebetulnya beresiko menimbulkan
kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja itu sendiri. Dari resiko tersebut diperlukan
penanganan dan peraturan yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja di
lingkungan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai upaya perlindungan
terhadap tenaga kerja khususnya, manusia pada umumnya dan asset perusahaan serta
hasil-hasil produksinya mulai dibicarakan di berbagai kalangan untuk dapat ditetapkan
secara internasional sebagai suatu persyaratan dalam perdagangan bebas, dengan
diselenggarakan workshop ISO on Occupationl Healty and Safety Management System
di Geneva
Hal ini membuktikan bahwa jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan menjadi
tuntutan utama dunia usaha dan akan menggeser tuntutan jaminan sosial dan
kesejahteraan pekerja lainnya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
pelaksanaannya ditujukan kepada program dan kegiatan untuk pencegahan kecelakaan
kerja, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja serta pencemaran lingkungan
kerja mempunyai dampak yang sangat besar bagi dunia usaha dan industri perlu
mendapatkan perhatian yang serius untuk melakukan teknik pengendalian guna
mencapai kondisi nihil kecelakaan (zero accident), efesiensi dan peningkatan
produktivitas.
B. Rumusan Masalah
1. potensi dan penyebab kecelakaan kerja apa saja yang terjadi pada area stockpile &
Pelabuhan ?
2. upaya pengendalian apa yang dapat dilakukan guna mencegah potensi bahaya
yang ada di area stockpile & Pelabuhan?
C. Tujuan
1. Mengetahui penyebab dan potensi kecelakaan yang terjadi pada area stockpile
2. Mengetahui upaya pengendalian yang dapat di lakukan guna mencegah potensi
bahaya yang ada di area stockpile
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. potensi dan penyebab kecelakaan kerja yang terjadi pada area stockpile &
Pelabuhan
1. Pengertian Stockpile
ROM (Run of Mine atau Raw of Mine) yang juga dikenal stockpile merupakan
suatu tumpukan material batubara yang menjadi tempat penyimpanan sementara
batubara sebelum dilakukan distribusi atau pemasaran. Material yang terdapat
pada ROM didapat dari hasil dumping oleh dump truck ataupun curahan dari
conveyor.
Lokasi ROM umumnya terletak di daerah yang strategis sehingga mudah untuk
didistribusikan misalnya di dekat daerah front penambangan atau di dekat
pelabuhan Lokasi daerah tanah lapangan tempat penimbunan batubara (coal
stockyard) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Harus terletak di daerah yang stabil, rata dan luas,
2. Harus dilengkapi dengan sistem pengeringan air dan selokan buangan air
3. Harus terletak pada lapisan tanah dasar
4. Harus dilengkapi dengan jalan masuk untuk semua jenis kendaraan
(muatangkut-tumpah = load-haul-dump), melalui pintu-pintu pada tanggul/dinding
penahan aliran angin yang mengelilingi tempat timbunan batubara tersebut,
5. Harus dilengkapi dengan tanggul/dinding tanah di sekeliling tempat timbunan
batubara sebagai penahan aliran angin (wind shielder/breaker) setinggi sekitar 4,0
m disamping sebagai penahan hanyutan partikel batubara halus keluar lokasi
timbunan batubara,
2. Potensi dan Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Area Stockpile
a. Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Area Stockpile
Area stockpile rawan terhadap kecelakaan kerja. Pada daerah ini banyak
terdapat kegiatan pengangkutan hasil noodle clay, packing dan pengiriman yang
dimana setiap kegiatan memiliki potensi bahaya. Sebelum melakukan
pengamatan di lapangan, peneliti harus mengumpulkan data observasi dan data
kecelakaan pertahun untuk melihat kecelakaan apa saja yang paling sering
terjadi. Frekuensi resiko kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja yang masih
cukup tinggi terjadi pada area stockpile. Beberapa contoh kejadian kecelakaan
kerja yaitu cidera ringan (terjepit, terantuk dan tergelincir) dan cidera berat
(tertimpa hingga tertabrak).
Namun, tingkat kecelakaan kerja terus terjadi setiap tahun terutama pada
area stockpile. Tingkat kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu
manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari
2
manusia seperti sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang
diwajibkan dan kurang terampilnya pekerja itu sendiri, sedangkan faktor
lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari lingkungan kerja yang menyangkut
antara lain peralatan atau mesin-mesin, tetapi frekuensi terjadinya kecelakaan
kerja lebih banyak terjadi karena faktor manusia.
b. Potensi Kecelakaan Kerja Pada Area Stockpile
1. Pembongkaran
Pembongkaran muatan hasil noodle claystockpile terdapat beberapa
potensi kecelakaan yaitu tergelincir, tertimpa tumpukan clay, terkena
kebisingan dari mesin noodle dan terkena debu. Kegiatan ini menggunakan
alat wheel loader. Salah satu potensi yang bisa membuat kecelakaan sering
terjadi adalah tergelincir pada saat hujan maupun setelah hujan diakibatkan
jalan yang licin
2. pengangkutan
Pada kegiatan pengangkutan dari hasil mesin noodle menuju stockpile 1-8
(terdapat beberapa potensi kecelakaan yaitu tergelincir, terhantam unit,
terkena debu dan wheel loader tumbang. Kegiatan ini menggunakan alat
wheel loader. Potensi yang bisa membuat kecelakaan pada kegiatan
pengangkutan sering terjadi adalah terkena debu dan tergelincir dan wheel
loader tumbang pada saat hujan maupun setelah hujan diakibatkan jalan yang
licin.
3. Packing
Pada kegiatan packing terdapat beberapa potensi kecelakaan yaitu terkena
debu, tergelincir dan terhantam pintu dumb truck. Kegiatan ini menggunakan
dump truck untuk langsung dikirim. Potensi yang bisa membuat kecelakaan
pada kegiatan packing sering terjadi adalah terkena debu dan terjepit dumb
tuck.
4. Kondisi Sekitar Stockpile
Minimnya penerangan serta lokasi yang terdapat beberapa lereng bisa
menjadi salah satu potensi terjadinya kecelakaan pada area stockpile.
Padatnya kendaraan pengangkut di area yang terbilang kecil juga dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan sesama unit pengangkut.
B. upaya pengendalian yang dapat di lakukan guna mencegah potensi bahaya yang
ada di area stockpile.
Dari berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja khususnya
di area stockpile, tentu perlu di lakukannya upaya pengendalian agar pekerja dapat
terhindar dan meminimalisir terjadinya kecelakaan di tempat kerja khususnya di area
stockpile. Sistem pengelolaan keselamatan kerja dimulai dengan melaksanakan
identifikasi bahaya untuk mengetahui faktor dan potensi bahaya yang ada yang
hasilnya nanti sebagai bahan untuk dianalisa, pelaksanaan identifikasi bahaya dimulai
dengan membuat Standart Operational Procedure (SOP). Kemudian sebagai langkah
analisa dilakukanlah observasi dan inspeksi. Setelah dianalisa, tindakan selanjutnya
yang perlu dilakukan adalah evaluasi resiko untuk menilai seberapa besar tingkat
resikonya yang selanjutnya untuk dilakukan kontrol atau pengendalian resiko.
3
Kegiatan pengendalian resiko ini ditandai dengan menyediakan alat deteksi,
penyediaan APD, pemasangan rambu-rambu dan penunjukan personel yang
bertanggung jawab sebagai pengawas. Setelah dilakukan pengendalian resiko untuk
tindakan pengawasan adalah dengan melakukan monitoring dan peninjauan ulang
bahaya atau resiko.
4
BAB III
Penutup
A. KESIMPULAN
1. Pelabuhan Khusus PT. Antereja Mahada Makmur adalah pelabuhan
khusus atau terminal khusus pertambangan batu bara pada site PT. Alan
Jaya Bara Pratama dalam melayani kegiatan muat batu bara. Pelabuhan
PT. Antereja Mahada Makmur di Desa Sungai Payang Kecamatan Loa
Kulu Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan timur.
2. Pengertian Stockpile adalah merupakan tempat penyimpanan/
penumpukan hasil tambang batubara.
3. . Stockpile digunakan untuk mencampur batubara supaya homogenisasi
bertujuan untuk menyiapkan produkdari satu tipe material dimana
fluktuasi di dalam kualitas batubara dan distribusi ukuran disamakan
B. SARAN
1. Dampak akan pencemaran lingkungan akan adanya Pelabuhan khusus dan
stockpile harus terus diperhatikan agar hal tersebut dapat ditekan dan tidak
merugikan masyarakat sekitar dan alam dalam jangka waktu Panjang.
2. Pekerja harus lebih ditekankan dalam disiplin penggunaan APD karena
daerah sekitar Pelabuhan dan stockpile sangat tinggi polutan, sehingga
dapat mencegah terjadinya penyakit akibat kerja.
3. Perawatan dan pengecekan secara berkala terhadap alat – alat yang
digunakan harus terus dilakukan untuk mengecek kelayakan alat tersebut
dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kerugian yang dapat
merugikan perusahaan.
5
Daftar Pustaka
Bennett Silalahi dan Rumondang S, 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo
Departemen Perburuhan RI, 1964. Peraturan Menteri Perburuhan No. 07 tahun 1964
tentang Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan di Tempat Kerja. Jakarta :
Departemen Perburuhan RI.
Departemen Pertambangan dan Energi RI, 1995. Keputusan Menteri No. 555. K/26/MP/1995
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pertambangan Umum. Jakara :
Departemen Pertambangan dan Energi RI
Departemen Tenaga Kerja RI, 1980. Undang Undang No. 01 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Jakarta : Depnaker RI
https://www.dnm.co.id/fungsi-belt-conveyor/
https://www.crusherbatubara.com/
6
Lampiran