Anda di halaman 1dari 32

KRISIS TIROID

Indeks Wartofsky
TATALAKSANA KRISIS TIROID

O2 3 L / mnt
IVFD D5% …… jam/kolf (situasional)
Loading PTU 600 mg, 1 jam kemudian Lugol 10 tetes
Selanjutnya :
Inj. Dexametason 4 x 10 mg (IV)
Lugol 4 x 10 tetes
PTU 4 x 200 mg
Propanolol 4 x 20 mg
Cari sumber infeksi, antibiotik jika diperlukan

BASIC THYROID EVALUATION

NTI or Pt. on SECONDARY


PRIMARY HYPERTHYROID
HYROID HORMONES HYPERTHYROID

SUBCLINICAL SUB-CLINICAL
EUTHYROID
HYPERTHYROID HYPOTHYROID

SECONDARY NON THYROID


PRIMARY HYPOTHYROID
HYPOTHYROID ILLNESS-NTI

THYROID STIMULATING HORMONE – TSH


PROTOKOL KAD

Rehidrasi : IVFD Nacl 0,9%


1 jam pertama : 2 kolf dalam ½ jam, lanjut 1 kolf dalam ½ jam
berikutnya 1 jam kedua : 2 kolf
1 jam ketiga : 1 kolf
1 jam keempat : 1 kolf
1 jam kelima : ½ kolf
Pada jam kedua, bolus insulin short acting 10 unit, lanjut drip insulin 50 unit insulin short
acting dalam 48 cc Nacl 0,9% (syringe pump) mula kecepatan sesuai dengan angka
pertama GD masuk, misal GD 500 mg/dl, mulai 5 cc/jam, GD 600 mg/dl mulai 6 cc/jam.
Cek GD/jam, jika penurunan :
GD > 75 mg/dl : turunkan dosis insulin 0,5 cc/jam
GD 50-75 mg/dl : pertahankan dosis insulin
GD < 50 mg/dl : naikan dosis insulin 0,5 cc/jam
Stop insulin IV jika KAD teratasi, lanjutkan dengan pemberian insulin fixed dose basal dan
prandial yang disesuaikan dengan kebutuhan sebelumnya.
2 jam sebelum aff drip insulin, bolus insulin basal sesuai kebutuhan.
Cek kalium per 6 jam. Koreksi KCL dalam 200 cc Nacl 0,9% habis dalam 4 jam
Jika K < 3 mmol/L : 75 mEq
K 3 - 4,5 mmol/L : 50 mEq
K 4,5 - 6 mmol/L : 25 mEq
K > 6 mmol/L :-
Bila pH < 6,9 : koreksi Meylon 100 mEq
pH 6,9-7,0 : koreksi Meylon 50 mEq
pH > 7,0 :-
Jika GD < 250 mg/dl : ganti infus dengan
D5% Jika GD < 100 mg/dl : stop insulin
PROTOKOL INSULIN INTRAVENA
KHONK

Rehidrasi : IVFD NaCl 0,45%


1 jam pertama : 2 kolf (1liter) dalam ½ jam, lanjut 1 kolf (500cc) dalam
½ jam berikutnya
1 jam kedua : 2 kolf
1 jam ketiga : 1 kolf
1 jam keempat : 1 kolf
1 jam kelima : ½ kolf
Pada jam kedua bolus insulin short acting 10 unit, lanjut drip insulin 50 unit insulin short
acting dalam 48 cc NaCl 0,9% (syringe pump) mulai kecepatan sesuai dengan angka
pertama GD masuk, misal GD 500, mulai 5cc/jam, GD 600, mulai 6cc/jam.
Cek GD/jam, jika penurunan:
GD > 75 mg/dl : Turunkan dosis insulin 0,5
cc/jam GD 50-75 mg/dl : Pertahan dosis insulin
GD < 50 mg/dl : Naikkan dosis insulin 0,5 cc/jam
Stop insulin IV jika KHONK teratasi, lanjutkan dengan pemberian insulin fixed dose basal
dan prandial yang disesuaikan dengan kebutuhan sebelumnya.
2 jam sebelum aff drip insulin, bolus insulin basal sesuai kebutuhan
Cek kalium per 6 jam. Koreksi KCL dalam 200 cc NaCl 0,9% habis dalam 4 jam
Jika :
K< 3 mmol/L : 75 mEq
K 3-4,5 mmol/L : 50 mEq
K 4,5 – 6 mmol/L : 25 mEq
K> 6 mmol/L :-
Jika GD < 250 mg/dl : ganti infuse dengan
D5% Jika GD < 100 mg/dl : stop insulin
DRIP INSULIN
PADA KEADAAN CRITICAL ILL

Drip 50 unit insulin short acting dalam 48 cc NaCl 0,9% (syringe pump) mulai
kecepatan 2,5 cc/jam.
Cek GD/jam, jika penurunan:
GD > 75 mg/dl : Turunkan dosis insulin 0,5
cc/jam GD 50-75 mg/dl : Pertahan dosis
insulin
GD < 50 mg/dl : Naikkan dosis insulin 0,5 cc/jam
Jika GD 120-180 mg/dl selama 6 kali berturut-turut, switch insulin ke kebutuhan insulin
selama 24 jam prandial dan basal. Jumlah kebutuhan 24 jam : dosis insulin selama 6
jam x 4 = xx IU.
Kebutuhan insulin pasien : 80% x (xx IU) = dibagi 2 (50% prandial bagi 3 dan 50% basal)
2 jam sebelum aff drip insulin, bolus insulin basal sesuai kebutuhan.
Cek kalium per 6 jam. Koreksi KCL dalam 200 cc NaCl 0,9% habis dalam 4
jam. Jika : K< 3 mmol/L : 40 mEq
K 3-4,5 mmol/L : 20 mEq
K 4,5 – 5,5 mmol/L : 10 mEq
K > 5,5 mmol/L :-
Jika GD < 250 mg/dl : ganti infuse dengan D5%
Jika GD < 100 mg/dl : stop insulin

NB : ( berlaku untuk protokol KAD, KHONK, critical ill)


Cara pemberian insulin prandial setelah switch :
Jika pasien intake adekuat (terpasang NGT), tidak perlu dosis koreksi
Jika pasien intake tidak adekuat (per oral atau nutrisi IV), diberikan dengan dosis koreksi
sebagai berikut :
GD < 100 : insulin tidak
diberikan GD 100-200 : dosis
tetap
GD 200-300 : +3
GD > 300 : +5
PROTOKOL HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia

Sadar :
Tidak sadar
Berikan larutan gula 20-30 gr
Bolus 50 cc D40%
Makan gula-gula
Obat DM stop sementara Infus D10% 6 jam/kolf
Pantau GD tiap 1-2 jam Pantau GD setiap 30 menit
Cari penyebab

Belum sadar
GD masih < 100 mg/dl
Ulangi bolus D40%
50ccc Pantau GD setiap
½ jam

Belum sadar
Ulangi bolus D40% pantau
GD tiap 30 menit

Belum sadar: inj Hidrokortison


100mg per 5 jam selama 12 jam
atau Dexamethasone 10mg IV
bolus dilanjutkan 2mg tiap 6 jam
Cari penyebab lain
DOSIS INSULIN

Insulin prandial (Novorapid) diberikan 15 menit sebelum makan, dibagi 3


dosis Dosis = 0,3 – 0,5 mg/kgBB/24jam
Insulin basal (Levemir) Puasa 1 dosis (22.00 WIB)
Dosis = 0,1 – 0,2 mg/kgBB/24 jam

SLIDING SCALE
Cek GD/4 jam , jika GD :
< 200 :-
200-250 : bolus insulin 8 UI SC
251-300 : bolus insulin 12 UI SC
301-350 : bolus insulin 16 UI SC
>351 : bolus insulin 20 UI SC

PRE OP dan POST OP PASIEN DIABETES


Pre Operasi :
Cek GD/jam mulai jam 06.00 pagi
Bila GD >200 : bolus insulin 6 UI
Bila GD < 200 :-
Satu jam sebelum ke OK, ganti IVFD Dextrose 5% 12 Jam/Kolf

Post Operasi
IVFD Dextrose 5 % 12Jam/Kolf
Sliding Scale/4 jam selama 24 jam
PROTOKOL SUB-BAGIAN GASTROETEROHEPATOLOGI

PROTOKOL PERDARAHAN VARISEAL


1. Resusitasi : cukupkan volume cairan termasuk proteksi terhadap
airway, breathing, dan sirkulasi
2. Pasang NGT terbuka, pasien puasa sementara sampai perdarahan tidak aktif
3. Saat NGT mulai jernih, berikan diet cair via NGT
4. Terapi vasoaktif segera dimulai
a. Somatostatin
Bolus 250 mcg (IV), dilanjutkan drip 250 mcg/jam selama 12-24 jam
atau sampai perdarahan berhenti, atau
b. Octreotide
Bolus octreotide 100 mcg (IV), dilanjutkan drip octreotide 25 mcg/jam
selama 8-24 jam atau sampai perdarahan berhenti
5. Berikan Inj. Transamin 3x1amp (IV) dan Vit K 3x1amp (IV), Lactulac 3x30ml (po)
6. Cek Hb perhari jika perdarahan aktif.
7. Pantau vital sign, awasi syok

PROTOKOL PERDARAHAN NON VARISEAL


1. Pasang NGT alir
2. Pasien dipuasakan sampai NGT jernih, minimal 8 jam.
3. Terapi PPI
a. Bolus lansoprazole 60 mg (IV) dilanjutkan drip lansoprazole 0,6 mg/jam
atau 60 mg dalam 500 cc NaCl 0,9 % habis dalam 10 jam, atau
b. Bolus lansoprazole 60 mg, dilanjutkan drip lansoprazole 30 mg dalam
100 cc NaCl 0.9% habis dalam 30 menit, diberikan setiap 6 jam jika
perdarahan aktif.
4. Berikan sukralfate 3x15 ml peroral
5. Cek Hb perhari jika perdarahan aktif
6. Jika perdarahan masif (darah NGT berwarna merah segar), dapat diberikan
sandostatin.
7. Pantau vital sign, awasi syok

1
PROTOKOL FUROSEMIDE PADA ASCITES MASIF
(pada Sirosis Hepatis)
1. Pastikan pemberian spironolakton sudah maksimal yaitu 400 mg /hari
2. Drip furosemide 160 mg (8 amp) dalam 42 cc nacl 0,9% (syringe
pump) kecepatan 2cc/jam
3. Cek elektrolit / hari

TINDAKAN PUNKSI ASCITES


1. Edukasi pasien dan keluarga, minta lembar informed consent.
2. Pastikan ada data PT/aPTT dan Albumin. Jika albumin < 2.5 transfusi
albumin. PT/APTT harus normal atau peningkatan < 1,5 kali kontrol
3. Siapkan alat (IV Cath 14-16, giving set, spuit 10 cc, spuit 5 cc, lidocain,
kasa, betadine, alat USG)
4. Dianjurkan mengukur tinggi ascites menggunakan USG atau area tindakan
di 1/3 bawah antara umbilicus dan SIAS
5. Vital sign sebelum dilakukan tindakan
6. Awasi vital sign selama dilakukan punksi
7. Hentikan tindakan punksi jika TD turun dibawah 100

PERSIAPAN USG ABDOMEN


1. Edukasi pasien dan keluarga, minta lembar informed consent.
2. Jadwalkan tindakan di IDT
3. Pasien dipuasakan (jika tindakan hari senin, selasa, kamis)

2
PERSIAPAN ESOPHAGOGASTRODUODENOSCOPY (EGD)
1. Edukasi pasien dan keluarga, minta lembar informed consent.
2. Pasien puasa makan dan minum 8 jam sebelum tindakan
3. Jika pasien dari poliklinik, cek DR dan hitung jenis, Ro toraks, buat
lembar permintaan EGD (Hb > 8, trombosit normal)
4. Jika pasien rawat inap, pastikan data lab DR dan hitung jenis, Ro toraks
dan permintaan EGD (Hb > 8, trombosit normal)
5. Pasien tetap puasa sampai 1 jam setelah dilakukan tindakan.

PERSIAPAN COLONOSCOPY
1. Edukasi pasien dan keluarga, minta lembar informed consent.
2. Jika pasien dari poliklinik, cek lab darah rutin, hitung jenis, anti HIV, buat
lembar permintaan colonoscopy (Hb>10, antiHIV nonreaktif)
3. Resepkan wing needle 1, Petidine 50 mg 1 amp, Midazolam 2 mg 1 amp, Niflec
1 sach, spuit 5 cc dan 3 cc masing-masing 1.
4. Pasien diet bubur saring tanpa sayur buah dan tanpa lauk pasuk satu
hari sebelum tindakan.
5. Pasien puasa makan mulai jam 12 malam.
6. Larutkan 1 sach Niflec dalam 2 liter air, pasien diminta menghabiskan 2 liter
larutan niflec dalam 2 jam, mulai jam 10 malam sampai 12 malam.
7. Pasien dianjurkan banyak minum air putih

PUNKSI ABSES HEPAR


1. Edukasi pasien dan keluarga, minta lembar informed consent.
2. Jadwalkan tindakan di IDT
3. Pasien dirawat jika masuk dari poliklinik
4. Pastikan ada data PT/APTT.
5. Siapkan alat (jarum schiba, lidocain, spuit 10 cc, botol kuning,
permintaan kultur abses)
6. Berikan Inj. Vit K 3x1 amp (IV) selama 3 hari sebelum tindakan, dan
dilanjutkan 2 hari setelah tindakan

3
PERSIAPAN LIGASI VARISES ESOFAGUS
Pre Ligasi
1. Edukasi pasien dan keluarga, minta lembar informed consent.
2. Pasien dirawat jika masuk dari poliklinik
3. Jadwalkan tindakan di IDT
4. Pastikan syarat ligasi terpenuhi ( Hb >10 mg/dl ,trombosit > 50 000
,PT/APTT tidak melebihi 1,5 kali kontrol, cross match PRC 1 unit)
5. Puasa 6-8 jam sebelum tindakan

Post Ligasi
1. Pasien tetap puasa sampai 4 jam pasca tindakan ligasi
2. Dilanjutkan diet makan cair ,diet Hepar 2 selama 4 hari
3. Inj. Transamin 3x1 amp (IV), Inj. Vit K 3x1 amp (IV), Inj. Omeprazole 2x 1
amp (IV), sukralfat syr 3 x 15 cc (po) selama 3 hari posttindakan
4. Cek Hb tiap 6 jam selama 24 jam
5. Awasi tanda tanda perdarahan
6. Kontrol EGD 3- 4 minggu setelah Ligasi

4
Drip Nicardipin (Perdipin)

Dosis untuk Hipertensi emergency : 0,5-6,0 µg/kgBB/menit


Sediaan : 10 mg/ 10 cc
1 ampul = 10 mg diencerkan menjadi 50cc dengan NaCl 0,9%, jadi 10 mg/50 cc atau
10.000 µg/50 cc = 200
µg/cc RUMUS :
Misal untuk BB 50 Kg dengan dosis 0,5 µg/kgBB/menit dalam pelarutan 50cc NaCl 0,9%
0, 5µg/kgBB/menit x 50 kg x 50 cc x 60 menit = 7,5 cc/jam
10mg x 1000

Berat Badan/
BERAT BADAN → ml/jam (syringe pump)
Dosis dalam
µg/kgBB/menit 40 Kg 50Kg 60Kg 70Kg 80Kg 90Kg
0,5 6 7,5 9 10,5 12 13,5
1,0 12 15 18 21 24 27
1,5 18 22,5 27 31,5 36 41
2,0 24 30 36 42 48 54
3,0 36 45 54 63 72 81
4,0 48 60 72 84 96 108
5,0 60 75 90 105 120 135
6,0 72 90 108 126 144 162

Target :
Dosis dititrasi naik setiap 15 menit
Dalam 1-2 jam pertama, ↓MAP 20-25%
6-8 jam berikutnya : target TD 160/90 mmHg
o Cek TD/jam, bila sudah tercapai, pertahankan
o Mulai antihipertensi oral dan titrasi turun
nicardipine 24-48 jam berikutnya : target TD 140/90 mmHg
Note : Semakin cepat drip nicardipine di stop, makin besar kemungkinan TD naik kembali
Drip Diltiazem (Herbesser)

Dosis untuk Hipertensi emergency : 5-15 µg/kgBB/menit


Sediaan : 5 mg/5 ccc, 25 mg/5cc, 50 mg/10cc, 125 mg/25 cc atau serbuk injeksi 10 mg, 50 mg,
100mg
1 ampul = 50 mg diencerkan menjadi 50cc dengan NaCl 0,9%, jadi 50 mg/50 cc = 1mg/cc = 1000
µg/cc
RUMUS :
Misal untuk BB 50 Kg dengan dosis 5 µg/kgBB/menit dalam pelarutan 50cc NaCl 0,9%
5µg/kgBB/menit x 50 kg x 50 cc x 60 menit = 15 cc/jam
50mg x 1000

Dosis BERAT BADAN → ml/jam (syringe pump)


(µg/kgBB/i) 40Kg 45Kg 50Kg 55Kg 60Kg 65Kg 70Kg 75Kg 80Kg 85Kg 90Kg 100Kg
5 12 14 15 17 18 20 21 23 24 26 27 30
6 14 16 18 20 22 23 25 27 29 31 32 36
7 17 19 21 23 25 27 29 32 34 36 38 42
8 19 22 24 26 29 31 34 36 38 41 43 48
9 22 24 27 30 32 35 38 42 43 46 49 54
10 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 50
11 26 30 33 36 40 43 46 50 53 56 59 66
12 29 32 36 40 43 47 50 54 58 61 65 72
13 31 35 39 43 47 51 55 59 62 66 70 78
14 34 38 42 46 50 55 59 63 67 71 76 84
15 36 41 45 50 54 59 63 68 72 77 81 90
Drip Nitrogliserin (NTG)

Dosis untuk Hipertensi Emergency : 5-200 µg/menit


Sediaan : 1 ampul = 10 mg
1 ampul = 10 mg diencerkan menjadi 50cc dengan NaCl 0,9%, jadi 10 mg/50 cc = 200 µg/cc
RUMUS :
Misal untuk dosis 5 µg/menit dalam pelarutan 50cc NaCl 0,9%
5µg/menit x 50 cc x 60 menit = 1,5
cc/jam 10mg x 1000

Dosis ml/jam Dosis ml/jam


(µg/kgBB/i) (syringe pump) (µg/kgBB/i) (syringe pump)
5 1,5 105 31,5
10 3 110 33
15 4,5 115 34,5
20 6 120 36
25 7,5 125 37,5
30 9 130 39
35 10,5 135 40,5
40 12 140 42
45 13,5 145 43,5
50 15 150 45
55 16,5 155 46,5
60 18 160 48
65 19,5 165 49,5
70 21 170 51
75 22,5 175 52,5
80 24 180 54
85 25,5 185 55,5
90 27 190 57
95 28,5 195 58,5
100 30 200 60
Koreksi Elektrolit

Natrium ( Normal : 135-145 mmol/L)


Hiponatremia
∆ Natrium x BB x 0,6 x 1000 =......cc
513

Kalium ( Normal : 3,5 - 5,1 mmol/L )


Hipokalemia
Koreksi Kalium IV jika K < 2,5
mEq (4,5 –Kalium skrg) x
BB
3

Hiperkalemia
Koreksi Kalium jika K > 6 mEg
Inj.Ca glikonas 1 gr (1 ampul)
Inj. Dextrose 40% 50 cc (2 flacon) + 10 UI rapid Insulin (novorapd/apidra) dalam 1 jam
Cek ulang elektrolit 6 jam post koreksi

Magnesium (Normal : 1,9 – 2,5 mg/dl)


Koreksi jika < 1,2 mg/dl atau ada manifestasi klinis atau tidak bisa koreksi secara oral
Manifestasi klnis: hypokalemia, hipokalsemia, hipofosfatemia yang resisten, aritmia dan perubahan
EKG, kelemahan otot, tremor tungkai, gerakan involunter
Sediaan : Mg SO4 20% 1 flacon = 25 cc = 5 gr
MgSO4 40% 1 flacon = 25 cc = 10 gr
8 gr MgSO4 dalam 500 cc NaCl 0,9% selam 24 jam pertama, selanjutnya 4 gram/hari
selama 2-6 hari

Koreksi Kalsium (Normal : 8,6 – 10,3 mg/dl)


Hipokalsemia berat Ca < 6,0
Drip 2 gr (2 ampul) Ca glukonas dalam 100cc NaCl 0,9% habis dalam 1 jam
Drip 1 gr (1 ampul) Ca glukonas dalam 500cc NaCl 0,9% habis dalam 8 atau 12 jam
Koreksi Meylon

Indikasi : Asidosis metabolik


1 Flacon Meylon/Bikarbonat = 25 mEq = 25 cc
Ditentukan dari hasil HCO3- atau BE pada hasil AGD
Rumus :
HCO3- normal (24) – HCO3- pasien sekarang x KgBB = ….. cc
3
PROTOKOL DRIP MORFIN

PROTOKOL DRIP MORFIN

(dr. Irza )

1 amp Morfin = 10 mg = 1cc

1 amp Morfin diencerkan dengan 47 cc NaCl 0,9% dalam syringe pump dengan
kecepatan 2 cc/jam

Pantau VAS/jam jika VAS > 7 injeksi intravena bolus pelan morfin 2 mg ( pengenceran
dengan NaCl 0,9% perbandingan 1 : 10 )

Hitung total kebutuhan 24 jam untuk dosis fentanyl transdermal

Setelah fentanyl patch terpasang 24 jam aff drip Morfin

Awasi tanda intoksikasi morfin

PROTOKOL DRIP MORFIN

( dr. Eifel )

1 amp Morfin = 10 mg = 1cc

1 amp Morfin diencerkan dengan 47 cc NaCl 0,9% dalam syringe pump dengan
kecepatan 2 cc/jam

Pantau VAS/jam jika VAS lebih dari 7 injeksi intravena bolus pelan morfin 2 mg
(pengenceran menggunakan spuit 1cc ambil Morfin sebanyak 1 strip (0,1cc) dan
diencerkan dengan 0,9 cc NaCl 0,9%

Hitung dosis total Morfin setelah nyeri hilang untuk switch Phentanyl patch, setelah
Phentanyl patch terpasang 24 jam aff drip Morfin
PROTOKOL HEPARINISASI

PROTOKOL HEPARINISASI

( dr. Irza )

Bolus 5000 unit (1cc) heparin


Drip 10.000 unit (2cc) heparin dalam 48cc NaCl 0,9% dalam syrnge pump, mulai
dengan kecepatan 5 cc/jam
Cek PT,aPTT per 6 jam, jika aPTT :
o < 35 : Naikan 2 cc
o 35 – 45 : Naikan 1 cc
o 46 – 75 : dosis tetap
o 76 – 90 : Turunkan 1 cc
o > 90 : Stop heparin cek ulang PT,aPTT 6 jam
lagi Terapi selama 5 hari

PROTOKOL HEPARINISASI

( dr. Eifel )

Dosis inisial 80 U/kgBB kemudian 18 U/kgBB/jam diencerkan menjadi 48 cc dengan NaCl


0,9% dalam syringe pump kecepatan pemberian 2 cc/jam

Cek PT/aPTT setiap 6 jam

Jika aPTT < 35 detik : tingkatkan kecepatan 4 U/kgBB/jam

Jika aPTT 35 – 45 detik : tingkatkan kecepatan 4 U/kgBB/jam

Jika aPTT 46 – 70 detik : tidak ada perubahan

Jika aPTT 71 – 90 detik : turunkan kecepatan 2 U/kgBB/jam

Jika aPTT > 90 detik : hentikan infus selama 1 jam, kemudian turunkan kecepatan
infus 3 U/kgBB/jam
Dosis inisial 5000 U dilanjutkan drip 10.000 unit menjadi 50 cc NaCl 0,9% syringe pump
mulai 5 cc/jam

Cek PT/aPTT setiap 6 jam

Jika aPTT < 35 detik : tingkatkan kecepatan 2 cc

Jika aPTT 35 – 45 detik : tingkatkan kecepatan 1 cc

Jika aPTT 46 – 70 detik : tidak ada perubahan

Jika aPTT 71 – 90 detik : turunkan kecepatan 1 cc

Jika aPTT > 90 detik : hentikan 6 jam cek ulang PT/aPTT

NB :
Semua Protokol dikonfirmasi terlebih dahulu kepada subbagian se
PROTOKOL DOBUTAMIN

• Sediaan Intravena : 1 Ampul = 5 cc = 250 mg 50 mg/cc


• Dosis : 2-20 g/KgBB/menit
• Cara Pengenceran :
1 ampul = 5 cc = 250 mg, dilarutkan dengan 45 cc NaCl 0,9 % didalam syringe pump 50 cc
Dalam 50 cc terdapat = 250 mg dobutamin
1 cc = 5 mg = 5000 g
• Penentuan kecepatan syringe pump (cc/jam):
dosis yang diinginkan x BB x 60 menit
5000 g

Berat badan (kg)


Dosis 40 45 50 55 60 65 70 75 80
2 0,96 1,08 1,2 1,32 1,44 1,56 1,68 1,8 1,92
3 1,44 1,62 1,8 1,98 2,16 2,34 2,52 2,7 2,88
4 1,92 2,16 2,4 2,64 2,88 3,12 3,36 3,6 3,84
5 2,40 2,70 3,0 3,30 3,60 3,90 4,20 4,5 4,80
6 2,88 3,24 3,6 3,96 4,32 4,68 5,04 5,4 5,76
7 3,36 3,78 4,2 4,62 5,04 5,46 5,88 6,3 6,72
8 3,84 4,32 4,8 5,28 5,76 6,24 6,72 7,2 7,68
9 4,32 4,86 5,4 5,94 6,48 7,02 7,56 8,1 8,64
10 4,80 5,40 6,0 6,60 7,20 7,80 8,40 9,0 9,60
11 5,28 5,94 6,6 7,26 7,92 8,58 9,24 9,9 10,56
12 5,76 6,48 7,2 7,92 8,64 9,36 10,08 10,8 11,52
13 6,24 7,02 7,8 8,58 9,36 10,14 10,92 11,7 12,48
14 6,72 7,56 8,4 9,24 10,08 10,92 11,76 12,6 13,44
15 7,20 8,10 9,0 9,90 10,80 11,70 12,60 13,5 14,40
16 7,68 8,64 9,6 10,56 11,52 12,48 13,44 14,4 15,36
17 8,16 9,18 10,2 11,22 12,24 13,26 14,28 15,3 16,32
18 8,64 9,99 10,8 11,88 12,96 14,04 15,12 16,2 17,28
19 9,12 10,26 11,4 12,54 13,68 14,82 15,96 17,1 18,24
20 9,60 10,80 12,0 13,20 14,40 15,60 16,80 18,0 19,20
PROTOKOL DOPAMINE
• Sediaan Intravena : 1 Ampul = 5 cc = 200 mg 40 mg/cc
• Dosis :
2-5 g/KgBB/menit (renal dose)
5-10 g/KgBB/menit (inotropic dose)
10-20 g/KgBB/menit (systemic vascular resistance dose)
• Cara Pengenceran :
1 ampul = 5 cc = 200 mg, dilarutkan dengan 45 cc NaCl 0,9 % dalam syringe pump 50 cc
Dalam 50 cc terdapat = 200 mg dopamine
1 cc = 4 mg = 4000 g
• Penentuan kecepatan syringe pump (cc/jam):
dosis yang diinginkan x BB x 60 menit
4000 mcg

Berat badan (kg)


Dosis 40 45 50 55 60 65 70 75 80
2 1,2 1,35 1,5 1,65 1,8 1,95 2,1 2,25 2,4
3 1,8 2,03 2,25 2,48 2,7 2,93 3,15 3,38 3,6
4 2,4 2,7 3,0 3,3 3,6 3,9 4,2 4,5 4,8
5 3,0 3,38 3,75 4,13 4,5 4,88 5,25 5,63 6,0
6 3,6 4,05 4,5 4,95 5,4 5,85 6,3 6,75 7,2
7 4,2 4,73 5,25 5,78 6,3 6,83 7,35 7,88 8,4
8 4,8 5,4 6,0 6,6 7,2 7,8 8,4 9,0 9,6
9 5,4 6,07 6,75 7,43 8,1 8,78 9,45 10,13 10,8
10 6,0 6,75 7,5 8,25 9,0 9,75 10,5 11,25 12,0
11 6,6 7,43 8,25 9,08 9,9 10,73 11,55 12,38 13,2
12 7,2 8,1 9,0 9,9 10,08 11,7 12,6 13,50 14,4
13 7,8 8,78 9,75 10,73 11,7 12,68 13,65 14,63 15,6
14 8,4 9,45 10,05 11,55 12,6 13,65 14,7 15,75 16,8
15 9,0 10,13 11,25 12,38 13,5 14,63 15,75 16,88 18,0
16 9,6 10,8 12,0 13,2 14,4 15,6 16,8 18,0 19,2
17 10,2 11,48 12,75 14,03 15,3 16,58 17,85 19,13 20,4
18 10,8 12,15 13,5 14,85 16,2 17,55 18,9 20,25 21,6
19 11,4 12,83 14,25 15,68 17,1 18,53 19,95 21,38 22,8
20 12,0 13,5 15,0 16,5 18,0 19,5 21,0 22,5 24,0
PROTOKOL NOREPINEPHRINE
• Sediaan Intravena : 1 Ampul = 4 cc = 4 mg 1 mg/cc
• Dosis : 0,01 – 1 g/KgBB/menit
• Cara Pengenceran :
1 amp = 4 cc = 4 mg, dilarutkan dengan 46 cc NaCl 0,9 % didalam syringe pump 50 cc
Dalam 50 cc terdapat = 4 mg norepinephrine
1 cc = 0,08 mg = 80 g
• Penentuan kecepatan syringe pump (cc/jam)
Dosis yang diinginkan x BB x 60 menit
80 g
Berat badan (kg)
Dosis 40 45 50 55 60 65 70 75 80
0,01 0,3 0,34 0,37 0,41 0,45 0,48 0,52 0,56 0,6
0,02 0,6 0,68 0,76 0,82 0,9 0,97 1,05 1,12 1,2
0,03 0,9 1,01 1,12 1,23 1,35 1,46 1,57 1,68 1,8
0,04 1,2 1,35 1,5 1,69 1,8 1,95 2,1 2,25 2,4
0,05 1,5 1,69 1,07 2,06 2,25 2,44 2,62 2,81 3,0
0,06 1,8 2,02 2,26 2,47 2,7 2,92 3,15 3,37 3,6
0,07 2,1 2,36 2,62 2,89 3,15 3,41 3,67 3,93 4,2
0,08 2,4 2,7 3,0 3,3 3,6 3,9 4,2 4,5 4,8
0,09 2,7 3,03 3,37 3,71 4,05 4,39 4,72 5,06 5,4
0,1 3,0 3,38 3,75 4,12 4,5 4,87 5,25 5,62 6,0
0,15 4,5 5,06 5,62 6,18 6,75 7,31 7,87 8,43 9,0
0,2 6,0 6,75 7,5 8,25 9,0 9,75 10,5 11,25 12,0
0,25 7,5 8,44 9,37 10,31 11,25 12,19 12,52 14,06 15,0
0,3 9,0 10,13 11,25 12,37 13,5 14,62 15,75 16,87 18,0
0,35 10,5 11,81 13,12 14,44 15,75 17,06 18,37 19,68 21,0
0,4 12,0 13,5 15,0 16,9 18,0 19,5 21,0 22,5 24,0
0,45 13,5 15,19 16,87 18,96 20,25 21,94 23,62 25,31 27,0
0,5 15 16,9 18,75 20,6 22,5 24,4 26,25 28,1 30,0
0,6 18 20,3 22,5 24,8 27 29,3 31,5 33,8 36
0,7 21 23,6 26,3 28,9 31,5 34,1 36,8 39,4 42
0,8 24 27 30 33 36 39 42 45 48
0,9 27 30,4 33,8 37,1 40,5 43,9 47,3 50,6 54
1 30 33,8 37,5 41,3 45 48,8 52,5 56,3 60
PROTOKOL AMIODARONE
• Sediaan Intravena : 1 Ampul = 3cc = 150 mg -> 50 mg/cc
• Dosis :
AF Cardioversi : 5-7 mg/KgBB dalam 1 jam Selanjutnya 1,2-1,8 mg/kgbb/24 jam
SVT dan VT stabil :
Step 1 : 150 mg dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam 10 menit
Step 2 : 360 mg dalam 200 cc NaCl 0,9% habis dalam 6 jam (dosis 1mg/menit)
Step 3 : 540 mg dalam 300 cc NaCl 0,9% habis dalam 18 jam (dosis 0,5 mg/menit)

PROTOKOL NITROGLISERIN
• Sediaan Intravena : 1 Ampul = 10 cc = 10 mg 1mg/cc
• Dosis : 5 – 20 g/menit
• Cara pengenceran :
1 amp = 10 cc = 10 mg, dilarutkan dengan 40 cc NaCl 0,9 % didalam syringe pump 50 cc
Dalam 50 cc terdapat = 10 mg Nitrogliserine
1 cc = 0,2 mg = 200 g
• Penentuan kecepatan syringe pump (cc/jam) :
Dosis yang diinginkan x 60 menit
200 g
NB :
Hipertensi Emergensi :
Dosis 5 g/menit dinaikkan 5 g/menit tiap 5 menit sampai maximum 20 g/menit.

PROTOKOL FUROSEMIDE
• Sediaan Intravena : 1 Ampul = 2 cc = 20 mg 10 mg/cc
• Dosis : 5 – 20 mg/jam
• Cara pengenceran :
5 amp = 10 cc = 100 mg, dilarutkan dengan 40 cc NaCl 0,9 % didalam syringe pump 50 cc
Dalam 50 cc terdapat = 100 mg furosemide
1 cc = 2 mg
• Penentuan kecepatan syringe pump (cc/jam) :
dosis yang diinginkan
2 mg
Protokol Toxoplasmosis Cerebri

Pirimetamine 1 x 100 mg per oral (hari pertama), hari ke 2 dan seterusnya 1 x


50 mg (selama 6 minggu).
Clindamisin 4 x 600 mg per oral (selama 6
minggu). Dexametasone 3 x 10 mg (IV)

Protokol Syok Sepsis

Memenuhi minimal 2 dari kriteria qSOFA (Quick Sepsis related Organ


Failure Assesment) sebagai parameter awal untuk skrining cepat pasien
dengan kecurigaan sepsis, sebagai berikut :
1. Tekanan darah sistolik < 100 mmHg
2. Perubahan kesadaran GCS < 15
3. Frekwensi nafas > 22 kali/menit
Penatalaksanaan :
1. Pemberian cairan kristaloid 30 mL/kg dalam 3 jam pertama.
2. Pemberian antimikroba IV dimulai dalam 1 jam setelah diagnosis.
3. Pemberian antimikroba spektrum luas dengan 1 atau lebih mencakup
semua kemungkinan patogen.
4. Pemberian antimikroba empiris dipersempit setelah identifikasi dan
kepekaan melalui kultur.
5. Pemberian norepinefrin sebagai vasopressor pilihan pertama pada pasien
yang tidak berespon dengan pemberian cairan. (dengan target TDS > 100
mmHg dan MAP ≥ 65 mmHg).
6. Pemberian vasopresin dimulai 0,03 U/menit jika target belum tercapai.
7. Jika target tidak dapat dicapai, pemberian hidrokortison IV dengan dosis
200 mg per hari.
8. Pemeriksaan procalsitonin pada pasien dengan sepsis dan syok sepsis.
VASOPRESSIN

Dosis untuk Septic Shock : 0,01 – 0,04


unit/menit Cara Pemberian :
o Titrasi dosis Vasopressin 0,005 unit/menit setiap 10 – 15 menit
mencapai target tekanan darah yang diinginkan
o Kurangi dosis Vasopressin 0,005 unit/menit setiap jam setelah 8 jam
tekanan darah stabil tanpa penggunaan Katekolamin /
Norepinephrine
o Pelarut yang dianjurkan yaitu NaCl 0,9% dan Dextrose 5%
o 1 Vial Vasopressin + 49 ml pelarut dalam Syringe Pump 50 ml

TABEL DOSIS VASOPRESSIN


Dosis Kecepatan Alir
(Unit/Menit) (ml/jam)
0,010 1,50
0,015 2,25
0,020 3,00
0,025 3,75
0,030 4,50
0,035 5,25
0,040 6,00
0,045 6,75
0,050 7,50
0,055 8,25
0,060 9,00
0,065 9,75
0,070 10,50
0,075 11,25
0,080 12,00
0,085 12,75
0,090 13,50
0,095 14,25
0,100 15,00

Anda mungkin juga menyukai