OPSI (B.ing) 6630-19575-1-PB
OPSI (B.ing) 6630-19575-1-PB
Received: 27th January 2022; Revised: 6th April 2022; Accepted: 27th April 2022;
Available online: 18th June 2022; Published regularly: June 2022
ABSTRACT
PT. XYZ is a manufacturing company which engages in Defense and Commercial. One of the facility tools used
is a disamatic machine which is a machine that produces shoulder components for railway tools. This machine is
an old machine, so that problems that arose on the production floor were often caused by the cessation of the
process on the production floor due to machines stuck, machines damaged, or machines not running properly so
that it can reduce the machines productivity. The method used in analyzing this problem is by calculating the
value of Overall Equipment Effectiveness (OEE) and Six Big Losses to identify the performance of industrial
machines. The results showed the OEE value owned by PT. XYZ is 61.94%. This value is still below the standard
value set by Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM), which is 85%. The factor which influenced the lower
OEE value was the low-efficiency performance, which is 68.29%. Based on the Six Big Losses calculation, the
most dominant loss causing a decrease in machine effectiveness was reduce speed losses, which is 42.38%. This
factor was analysed by Pareto and fishbone diagram. The result of this research can be useful for the company
to increase their productivity which will increase their profits.
ABSTRAK
PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang Pertahanan dan Komersial. Salah satu
mesin yang digunakan adalah mesin disamatik yang merupakan mesin yang memproduksi shoulder komponen
alat perkerataapian. Mesin ini termasuk kedalam mesin tua, sehingga permasalahan yang muncul dalam lantai
produksi seringkali diakibatkan karena terhentinya proses pada lantai produksi yang disebabkan adanya mesin
yang mati, mesin rusak, maupun mesin tidak berjalan semestinya, sehingga dapat menurunkan produktivitas
mesin industri. Metode yang dilakukan dalam menganalisis permasalahan ini adalah dengan menemukan nilai
Overall Equipment Efectivenesss (OEE) dan Six Big Losses untuk mengidentifikasi kinerja mesin industri. Dari
hasil pengolahan data, nilai OEE yang dimiliki PT. XYZ sebesar 61,94%. Nilai ini masih dibawah nilai standar
ideal yang ditetapkan oleh Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM) yaitu sebesar 85%. Salah satu faktor
yang berpengaruh pada rendahnya nilai OEE pada PT. XYZ yaitu kecilnya performa effisensi sebesar 68,29%.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai Six Big Losses, kerugian yang paling dominan menyebabkan penurunan
efektivitas mesin adalah Reduce speed Losses dengan nilai 42,38%. Faktor kerugian ini dianalisis menggunakan
diagram pareto dan fishbone diagram. Hasil penelitian ini bisa bermanfaat untuk perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas perusahaan yang dapat memperbesar profit perushaaan.
56
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352
57
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352
Pismatex Textile Industry sebesar 68,59 % di bulan (Septermber 2020 - Februari 2021) dan
mana nilai ini masih di bawah nilai ideal yang data yang didapatkan dari sumber-sumber
ditetapkan Japan Institute of Plant Maintenance tertentu berdasarkan dokumen-dokumen yang
(JIPM), yaitu organisasi yang menaungi TPM, berkaitan,.
sehingga perlu dilakukan analisis perbaikan 2.3 Pengolahan Data
sehingga target produksi dapat tercapai. Nilai Pengolahan data yang dilakukan untuk
ideal yang ditetapkan JIPM sebesar 85% untuk menyelesaikan permasalahan pada penelitian ini
peralatan (Habib & Supriyanto, 2012). Nilai yaitu efektivitas mesin dengan menggunakan
OEE yang didapatkan perusahaan sebesar 68,59 Ms. Excel. Pengolahan dilakukan setelah data-
% ini didapatkan dari hasil perhitungan data yang diperlukan terpenuhi kemudian
availability, performance dan quality rate dilakukan input data pada Ms. Excel dengan
dengan nilai masing-masing 81,62%, 85,07% menggunakan rumus untuk mendapatkan nilai
dan 98,78%. Pada penelitian yang dilakukan yang dicari.
Firmansyah et al. (2015) ini didapatkan hasil 2.3.1 Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Losses terbesar pada reduce speed Losses yaitu OEE merupakan suatu tools untuk
sebesar 39,87%. Hal ini disebabkan karena mengukur keefektifan penggunaan dari suatu
adanya perbedaan kecepatan mesin dengan peralatan atau mesin pada proses produksi
kecepatan aktual yang seharusnya. (Jannah et al., 2017). Formulasi perhitungan
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk OEE menggunakan rumus berikut:
menerapkan Total Productive Maintenance a) 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑒 merupakan rasio
(TPM) pada PT. XYZ dan mengetahui faktor operating time dibandingkan dengan loading
penyebab rendahnya produktivitas produksi di time-nya. Berikut rumus untuk menghitung
PT. XYZ. Penelitian ini dilakukan pada mesin availability rate :
disamatik yang memproduksi komponen alat 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑒 =
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
×
perkeretaapiian yaitu shoulder. Dengan 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
menghitung nilai OEE dan mengidentifikasi Six 100% (1)
Big Losses, diharapkan hasil penelitian ini b) Performance efficiency merupakan rasio
bermanfaat bagi perusahaan untuk mengukur processed amount dikalikan ideal cycle time-
kinerja perawatan mesin dan meningkatkan nya terhadap waktu tersedia untuk
produktivitas perusahaan yang dapat melakukan proses produksi. Berikut adalah
memperbesar profit perushaaan dengan rumus yang digunakan:
memperbaiki kerugian yang terjadi. 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 =
𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡𝑥 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
× 100%
2. METODE (2)
c) Rate of Quality merupakan rasio banyaknya
Metode yang digunakan dalam upaya produk yang dihasilkan dikurangi banyaknya
penerapan TPM adalah dengan metode OEE dan produk yang tidak masuk spesifikasi
Six Big Losses untuk mengetahui efisiensi dan terhadap jumlah produk. Berikut adalah
performansi mesin industri. Untuk melakukan rumus yang digunakan:
penelitian ini, alirnya adalah sebagai berikut: 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 =
2.1 Observasi Lapangan 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑒𝑑−𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑑𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡
Observasi dilakukan pada semua bengkel × 100% (3)
𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡
produksi di departemen X, yang memiliki 2
bengkel produksi yaitu bengkel produksi 1 dan 2.3.2 Six Big Losses
2. Secara khusus observasi dilakukan pada Perhitungan Six Big Losses adalah sebagai
bengkel produksi 1. berikut :
2.2 Pengumpulan Data a) Equipment failure (breakdown losses)
pengumpulan data yang dilakukan berupa merupakan kerugian yang diakibatkan
data primer (waktu siklus dan wawancara kerusakan pada mesin atau alat secara
operator terkait faktor penyebab kerusakan tiba-tiba sehingga menyebabkan mesin
mesin Disamatik) dan data sekunder (preventive tidak beroperasi dan tidak menghasilkan
maintenance, downtime, breakdown, dll) yaitu produk/output. Berikut rumus yang
data yang sudah ada diperusahaan periode 6
58
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352
59
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352
Tabel 1. Data waktu breakdown, planned downtime, setup & adjustment, dan data waktu produksi dari
Mesin disamatik
Bulan Sept ‘20 Okt ‘20 Nov ‘20 Des ‘20 Jan ‘21 Feb ‘21
60
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352
61
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352
kelelahan, kelelahan yang terjadi biasanya sebab akibat berdasarkan data primer berupa
diakibatkan karena target produksi besar observasi langsung dan wawancara pekerja.
sehingga operator harus melawan kelelahanya Berikut akar permasalahkan Reduce speed
dan dikarenakan operator mengerjakan banyak Losses yang dianalisis menggunakan diagram
pekerajaan. Akar permasalahan pada diagram sebab-akibat (fishbone diagram) berikut ini.
62
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 1 June 2022 e-ISSN 2686-2352
disamatik sebesar 85,61%, nilai Performance Hapsari, N., Amar, K., & Perdana, Y. R. (2012).
Efficiency sebesar 68,29 % dan nilai Quality PENGUKURAN EFEKTIVITAS MESIN
rate sebesar 99,78%. Rendahnya nilai Overall DENGAN MENGGUNAKAN METODE
Equipment Efectiveness (OEE) disebabkan OVERALL EQUIPMENT
EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. SETIAJI
karena rendahnya nilai Performance Efficiency
MANDIRI. Spektrum Industri: Jurnal Ilmiah
yang dipengaruhi oleh Operation Time dan juga Pengetahuan Dan Penerapan Teknik Industri,
hasil produksi. Selain itu, karena mesin 10, No. 2, 108–199.
disamatik yang sering mati menyebabkan https://doi.org/10.12928/si.v10i2.1628
berhentinya proses produksi, sehingga Hariandja, & Marihot Tua Efendi. (2002).
menurunkan performa mesin disamatik. Manajemen Sumber Daya Manusia
Berdasarkan perhitungan Six Big Losses, “Pengadaan, Pengembangan,
kerugian yang paling dominan dalam Pengkompensasian, dan Peningkatan
menurunkan efektivitas dari mesin adalah Produktivitas Pegawai.” In Gramedia
Reduce speed Losses dengan nilai 42,38%. Widiasarana Indonesia.
Jannah, R. M., Supriyadi, S., & Nalhadi, A. (2017).
Faktor dominan yang menyebabkan
Analisis Efektivitas pada Mesin Centrifugal
penurunan performa mesin dengan melihat dengan Menggunakan Metode Overall
fishbone diagram adalah faktor mesin, Equipment Effectiveness (OEE). Prosiding
manusia, metode dan lingkungan. Berdasarkan Seminar Nasional Riset Terapan| SENASSET,
analisis yang telah dilakukan, rekomendasi 2013, 170–175.
perbaikan yang bisa diusulkan oleh penulis Madewell, M. (1998). Total productive
untuk meningkatkan efektivitas mesin secara maintenance. SAE Technical Papers.
umum mengenai penerapan Pilar TPM seperti https://doi.org/10.4271/982092
autonomous maintenance, pelatihan untuk Rully, T., & Putri, C. F. (2018). ANALISIS
operator, dan menjalankan preventive KEBIJAKAN PEMELIHARAAN MESIN
DALAM RANGKA MEMINIMUMKAN
maintenance dengan benar. Preventive
BIAYA PEMELIHARAAN PADA PT
maintenance dapat mengurangi downtime, PARAMOUNT BED INDONESIA. JIMFE
memaksimalkan sumber daya, mengurangi (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas
biaya perbaikan dan dapat memperpanjang Ekonomi).
umur mesin. Selain itu, perlu dibuat daftar atau https://doi.org/10.34203/jimfe.v1i2.565
pendokumentasian yang lebih terperinci S.Nakajima. (1988). Introduction to TPM: Total
terhadapat pemeliharaan mesin baik data Productive Maintenance.pdf. Productivity
kerusakan mesin sehingga dapat diidentifikasi Press, Cambridge.
komponen atau mesin apa yang sering https://doi.org/http://www.plant-
mengalami kerusakan sehingga mempermudah maintenance.com/articles/tpm_intro.shtml
Sharma, A., Yadava, G. S., & Deshmukh, S. G.
penerapan TPM.
(2011). A literature review and future
perspectives on maintenance optimization. In
DAFTAR PUSTAKA Journal of Quality in Maintenance
Engineering.
Alvira, D., Helianty, Y., & Prassetiyo, H. (2015). https://doi.org/10.1108/13552511111116222
Usulan Peningkatan Overall Equipment Siregar1, F. H., Susilawati2, A., Arief, D. S., & 3.
Effectiveness ( Oee ) Pada Mesin Tapping (2017). Analisa Performance Mesin Screw
Manual Dengan Meminimumkan Six Big Press Menggunakan Metoda Overall
Losses. Jurnal Itenas Bandung. Equipment Effectiveness (Studi Kasus: Ptpn
Firmansyah, M. M., Susanty, A., & Puspitasari, D. V Sei Pagar). Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
(2015). Analisis Overall Equipment Teknik Universitas Riau.
Effectiveness dan Six Big Losses pada Mesin Triwardani, D. H., Rahman, A., & Tantrika, C. F. M.
Pencelupan Benang (Studi Kasus PT. (2013). No Title379 ANALISIS OVERALL
Pismatex Textile Industry). Industrial EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)
Engineering Online Journal. DALAM MEMINIMALISI SIX BIG
Habib, A. S., & Supriyanto, H. H. (2012). LOSSES PADA MESIN PRODUKSI DUAL
Pengukuran Nilai Overall Equipment FILTERS DD07 (Studi kasus : PT. Filtrona
Effectiveness ( OEE ) Sebagai Pedoman Indonesia, Surabaya, Jawa Timur). Jurnal
Perbaikan Efektivitas Mesin CNC Cutting. Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industri, 1,
Jurnal Teknik Pomits. No. 2, 379–391.
63