NIZAM
JEMAAT AHMADIYAH
Oleh:
Achmad Supardi
Sekr. Tarbiyat Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia
ِ ّ لِ ُي ْظ ِه َر ُه ع َََل
الد ْي ِن كُلِ ّ ِه َو ل َْو َك ِر َه
ال ُْم ْش ِرك ُْو َن
Untuk Memenangkan (Islam) di atas semua
agama, walaupun orang-orang Musyrik
tidak menyukainya
1
1
1/31/2020
َّ الد ْي َن َو ُي ِق ْي ُم ا
لش ِر ْي َع َة ِ ّ ُي ْح ِي
Menghidupkan Agama, dan
menegakkan Syariat Islam
ُ ا َل ِّن َظ
ام
2
2
0 1/31/2020
BAGAN ORGANISASI
JEMAAT AHMADIYAH
KETUA
JEMAAT LOKAL
ANGGOTA JEMAAT
(Anshar, Lajnah, Khudam, Athfal, Nashirat, Abna,
Banat)
3
2 3
BAGAN ORGANISASI
JEMAAT AHMADIYAH
NAZARAT MAAL, TABLIGH, DLL.
WAKALAT WAKALAT WAKALAT WAKALAT
DLL. JEMAAT AHMADIYAH
TABSHIR MAAL I, II & III ISYA’AT WAQF NAU
INDIA & PAKISTAN
4
SADR SADR SADR PARA SEKERTARIS RAISUT
LAJNAH ANSHAR KHUDAM PENGURUS BESAR TABLIGH
AMIR KETUA NAZIM QAID MUBALLIGH
DAERAH Daerah WILAYAH WILAYAH WILAYAH
KETUA
JEMAAT LOKAL
KETUA KETUA KETUA PARA SEKERTARIS MUBALLIGH
LAJNAH ANSHAR KHUDAM JEMAAT LOKAL LOKAL
ANGGOTA JEMAAT
(Anshar, Lajnah, Khudam, Athfal, Nashirat, Abna,
Banat)
1/31/2020
ام
ِ ام َي ْغلِ ُب ُه ال َْبا ِط ُل بِال ِّن َظ
Kebenaran yang tidak berdasarkan Nizam
Setelah berkembang banyak
cabang, Hadhrat Masih
Akan dikalahkan oleh Kebatilan yang
Mau’ud as membentuk
Lembaga Organisasi pada
MAU’UD as WAFAT
5
4
1/31/2020
1. Anjuman Ahmadiyah
India (sejak 1906)
WAKALAT MAAL, TABLIGH, DLL. NAZARAT MAAL, TABLIGH, DLL.
2. Anjuman Ahmadiyah
Pakistan ( sejak 1947)
3. Untuk di luar India
Pakistan, dibentuk
lembaga Tahrik Jadid sejak
1934
PARA SEKERTARIS
PENGURUS BESAR
KETUA
JEMAAT LOKAL
PARA SEKERTARIS
JEMAAT LOKAL
6
5
0 1/31/2020
PARA SEKERTARIS
PENGURUS BESAR
KETUA
JEMAAT LOKAL
PARA SEKERTARIS
JEMAAT LOKAL
PARA SEKERTARIS
PENGURUS BESAR
KETUA
JEMAAT LOKAL
PARA SEKERTARIS
JEMAAT LOKAL
7
5 6
1/31/2020
PARA SEKERTARIS
PENGURUS BESAR
KETUA
JEMAAT LOKAL
PARA SEKERTARIS
JEMAAT LOKAL
PARA SEKERTARIS
PENGURUS BESAR
KETUA
JEMAAT LOKAL
PARA SEKERTARIS
JEMAAT LOKAL
8
7
0 1/31/2020
PARA SEKERTARIS
PENGURUS BESAR
KETUA
JEMAAT LOKAL
PARA SEKERTARIS
JEMAAT LOKAL
ORGANISASI
PENDUKUNG
KETUA
JEMAAT LOKAL
9
7 8
1/31/2020
ORGANISASI
PENDUKUNG
Hadhrat Khalifatul Masih Iira, membentuk
Organisasi Pendukung berikut ini:
1. Majlis Ansharullah. Anggota Jemaat
di atas usia 40 tahun.
Di tiap negara Badan ini dipimpin oleh seorang
Ketua yang di sebut sebagai Sadr Majlis Ansharullah
yang bertanggungjawab kepada Hazrat Khalifatul
Masih.
Khotbah Hadhrat Khalifatul Masih V tgl. 7 September 2007. Dimuat
dalam Ketentuan dan Peraturan Tahrik Jadid Anjuman Ahmadiyah
Edisi Revisi 2008 hal. 135-138
KETUA
JEMAAT LOKAL
ORGANISASI
PENDUKUNG
2. Majlis Khuddamul Ahmadiyah. Anggota
Jemaat di usia 15 - 40 tahun.
Di tiap negara Badan ini dipimpin oleh seorang Ketua yang di
sebut sebagai Sadr Khuddamul Ahmadiyah yang
bertanggungjawab kepada Hazrat Khalifatul Masih.
Dalam Badan ini ada Sub-Badan yang disebut Athfalul
Ahmadiyah, beranggotakan anak-anak lelaki berusia 7-15
tahun.
Khotbah Hadhrat Khalifatul Masih V tgl. 7 September 2007. Dimuat dalam
Ketentuan dan Peraturan Tahrik Jadid Anjuman Ahmadiyah Edisi Revisi 2008
hal. 135-138
KETUA
JEMAAT LOKAL
10
9
0 1/31/2020
ORGANISASI
PENDUKUNG
3. Lajnah Imaillah. Kaum wanita Ahmadiyah
yang berusia 15 tahun ke atas.
Di tiap negara Badan ini dipimpin oleh seorang Ketua yang di
sebut sebagai Sadr Lajnah Imaillah yang bertanggungjawab
kepada Hazrat Khalifatul Masih.
Dalam Badan ini ada Sub-Badan yang disebut Nashiratul
Ahmadiyah, beranggotakan anak-anak gadis berusia 7-15
tahun.
Khotbah Hadhrat Khalifatul Masih V tgl. 7 September 2007. Dimuat dalam
Ketentuan dan Peraturan Tahrik Jadid Anjuman Ahmadiyah Edisi Revisi 2008
hal. 135-138
KETUA
JEMAAT LOKAL
KETUA
JEMAAT LOKAL
11
9 10
1/31/2020
KETUA
JEMAAT LOKAL
KETUA
JEMAAT LOKAL
12
11
0
Lampiran:
a. Majlis Ansharullah: yang menjadi anggota adalah pria Jemaat berusia di atas 40 tahun. Di
setiap negeri badan ini dipimpin oleh seorang Ketua yang dikenal sebagai Sadr Majlis
Ansharullah yang bertanggungjawab kepada Hazrat Khalifatul Masih.
13
1
b. Majlis Khuddamul Ahmadiyah : merupakan organisasi Pemuda Ahmadiyah yang berumur
antara 15 sampai 40 tahun. Di setiap negeri badan ini di pimpin oleh seorang Ketua yang
dikenal sebagai Sadr Majlis Khudamul Ahmadiyah yang bertanggung jawab kepada Hazrat
Khalifatul Masih. Dalam badan ini ada Sub-Badan yang disebut Majlis Atfatul Ahmadiyah yang
beranggotakan anak-anak laki berusia antara 7 sampai 15 tahun.
c. Lajnah Imaillah: merupakan organisasi kaum wanita Ahmadiyah yang berusia 15 tahun ke
atas. Di setiap negeri badan ini dipimpin oleh seorang Ketua yang dikenal sebagai Sadr Lajnah
Imailah yang bertanggungjawab kepada Hazrat Khalifatul Masih. Lajnah mempunyai Sub-
Badan untuk anak-anak gadis berusia 7 sampai 15 tahun dan diberi nama Nasiratul
Ahmadiyah.
Catatan :
Pertanyaan ini telah dibahas oleh Hadhrat Khalifatul Masih V dalam Khotbah Jum’ah beliau tanggal
7 september 2007 yang disampaikan di Jerman , kutipan dari Khotbah Hudhur tersebut diberikan di
bawah ini, yang mengklarifikasi seluruh pertanyaan yang berkaitan. Hudhur bersabda:
“Seorang pemuda Jerman bertanya kepada saya berkenaan dengan tugas-tugas yang diberikan
oleh pengurus Badan-badan Pendukung ,seperti Khuddam,Anshar atau Lajnah . Misalnya (ia
bertanya), apa yang harus saya lakukan bila saya diberi tugas oleh Pengurus Jemaat, dan, pada
waktu yang sama, seorang pengurus Khuddamul Ahmadiyah juga memberi suatu tugas kepada
saya. Sebagai pemuda, saya tentunya ingin mengerjakan tugas dari Khuddam terlebih dahulu.
Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan semacam itu?”
“Saya memberikan kepadanya jawaban yang rinci, dan secara singkat, bahwa Nizam Jemaat
adalah Organisasi Inti kita. Sementara Khudam, Anshar dan Lajnah adalah Organisasi-organisasi
Pendukung. Tidak diragukan, Organisasi-organisasi Pendukung juga ada di bawah Khalifatul Masih,
dan meminta petunjuk darinya dan menyusun kegiatan-kegiatan sesuai dengan itu. Akan tetapi
Nizam Jemaat adalah fundamental dan ia lebih tingging daripada Organisasi-organisasi lainnya
yang didirikan oleh Khalifatul Masih.
Seorang anggota sebuah Badan juga adalah anggota Jemaat, dan dalam hal ini ia wajib menaati
Nizam Jemaat. Jika seorang Pengurus suatu Jemaat memberikan suatu tugas kepada seorang
Khadim sebagai seorang anggota Jemaat, dan dalam waktu yang sama, Khadim itu juga diberi tugas
oleh seorang Pengurus Khuddamul Ahmadiyah, maka dalam kapasitasnya sebagai seorang anggota
Jemaat dan bukan sebagai seorang Khadim, memberitahukan kepada Pengurus Khuddamul
Ahmadiyah bersangkutan bahwa karena ia telah diberi suatu tugas oleh seorang Pengurus Jemaat,
maka ia akan melaksanakan tugas itu terlebih dahulu.
Singkatnya, pekerjaan Jemaat (Inti) lebih mendapat prioritas dan pekerjaan Organisasi-organisasi
/Badan-badan Pendukung mendapat prioritas setelahnya.
Prinsip ini berlaku pada situasi yang tak terelakkan. Akan tetapi, sejauh kaitannya dengan Program-
program rutin, pekerjaan Jemaat itu telah direncanakan sebelumnya dan digambarkan dalam
Kalender Tahunan Jemaat dan Badan-badan Pendukung.
Kalender Tahunan Jemaat dibuat lebih dahulu sehingga Organisasi-organisasi Pendukung dapat
menyesuaikan Program-program mereka dengan itu. Misalnya Ijtima, Turnamen-turnamen dan
14
Pertemuan-pertemuan. Jika secara luar biasa Jemaat mengadakan suatu Program yang belum
direncanakan sebelumnya, (Program) itu memiliki prioritas atas segala Program Organisasi-
organisasi / Badan-badan Pendukung.
Juga penting diingat bahwa administrasi Jemaat tidak berhak mencampuri secara langsung dalam
Program-program Organisasi-organisasi / Badan-badan Pendukung. Meskipun institusi Jemaat
adalah lebih tinggi, Ketua atau Amir lokal tidak dapat mencampuri Program-program Khuddamul
Ahmadiyah, Lajnah atau Anshar.
Jika Amir/Ketua Nasional melihat sebuah Organisasi Pendukung melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan tradisi Jemaat, ia (Amir/Ketua Nasional) harus memanggil Ketua Organisasi
/Badan Pendukung tersebut dan memberinya nasihat. Jika ini merupakan masalah local, Qaid harus
diberi nasihat dan Pemberitahuan harus dikirimkan ke Amir (Nasional). Juga perlu untuk
menyampaikan hal itu kepada Khalifatul Masih tentang situasi dan tindakan yang dilakukan. Namun
haruslah diingat bahwa tidak diperkenankan ada campur tangan langsung dalam Program-program
mereka.
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini dikemukakan dan muncul di berbagai tempat, dan inilah
sebabnya saya menjelaskan secara singkat.
Baikalah saya juga mengklarifikasi berkenaan dengan rapat-rapat Lajnah Imaillah. Lajnah Imaillah
pernah diberitahu bahwa mereka harus menghadiri rapat-rapat bulanan Jemaat mereka, tetapi
hendaklah menjadi jelas bahwa Lajnah tidak boleh diundang dalam rapat-rapat umum Lembaga ini,
tidak pula mereka perlu hadir di dalamnya karena mereka memiliki rapat bulanan sendiri. Akan
tetapi Lajnah harus berpartisipasi dalam Jalsah-jalsah penting seperti Jalsah Siratun Nabi, Hari Masih
Mau’ud, Hari Khilafat dan Program-program Pusat, Wilayah atau Lokal lainnya. Lajnah juga dapat
melaksanakan Jalsah-jalsah mereka sendiri secara terpisah.
Tujuan yang ada di dalam pikiran Hadhrat Muslih Mau’ud ketika beliau mendirikan Organisasi-
organisasi Pendukung ini adalah, agar setiap unit dalam Jemaat memainkan peranan aktif di
dalam aktifitas Jemaat, sehingga kemajuan kita menjadi cepat.
Tiap-tiap Organisasi memiliki Program-programnya masing-masing sehingga mereka termotivasi
untuk saling berlomba-lomba satu sama lain. Kedua system ini harus saling bekerja secara parallel
bagaikan dua rel dari sebuah jalur Kereta Api, dan tidak boleh terjadi tabrakan. Sistem ini adalah
satu dari nikmat Allah kepada kita dan kita harus memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya sehingga
Kereta Islam dan Ahmadiyah terus mencapai tujuan-tujuan baru, dan kita dapat menyaksikan
bendera Islam berkibar di seantero dunia.”
Achmad Supardi
Sekr. Tarbiyat Pengurus Besar
Jemaat Ahmadiyah Indonesia
15