Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Pengertian
eliminasi sendiri.
3. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2010) Penyebab kurang perawatan diri adalah
sebagai berikut :
a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran
Menurut Depkes (2010: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah:
1. Faktor prediposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan
diri.
2. Faktor presipitasi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
1. Dampak fisik
Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria (2009) adalah
sebagai berikut :
1. Mandi/Hygiene
6. Rentang Respon
Adaptif Maladaptif
Keterangan :
1. Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu
untuk berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien
seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
2. Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stresor
kadang kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya.
3. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan
tidak bisa melakukan perawatan saat stresor.
7. Mekanisme Koping
Pada mula klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak
nyaman berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan
yang penuh permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana-mana, tidak mungkin
mengembangkan kehangatan emosional, dan hubungan positif dengan orang lain
yang melibatkan diri dalam situasi yang baru. Begitu menyakitkan sehingga rasa
nyaman itu tidak tercapai. Hal ini menyebabkan ia membayangkan nasionalisasi dan
mengaburkan realitas dari pada kenyataan. Keadaan dimana seseorang individu
mengalami atau berisiko mengalami suatu ketidak mampuan dalam mengalami
stressor interval atau lingkungan dengan adekuatnya.
9. Batasan Karakteristik
Menurut Nanda – I 2012 batasan karakteristik klien dengan defisit perawatan diri
adalah :
a) Defisit perawatan diri : mandi
1. Ketidakmampuan untuk mengakses kamar
mandi 2. Ketidakmampuan mengeringkan
tubuh
3. Ketidakmampuan mengambil perlengkapan
mandi 4. Ketidakmampuan menjangkau sumber
air
5. Ketidakmampuan mengatur air
mandi 6. Ketidakmampuan
membasuh tubuh
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan,
terhadap pengkajian terdiri dari pengumpulan data, pengelompokkan data dan
analisa data.
Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial dan
spiritual, dimana pengumpulan data dilakukan pada saat klien masuk dan
dilanjutkan secara terus menerus selama keperawatan berlangsung (Stuart dan
Sudden, 2005). Cara
pengkajian lain berfokus pada (5) lima dimensi: Fisik, Emosional, Intelektual,
4) Harga diri rendah, klien tidak mempunyai motivasi untuk merawat diri
5) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak,
dihina, dianiaya, dan saksi penganiyaan
f. Kebutuhan persiapan
pulang 1) Makan
Klien tidak bisa mengambil makanan sendiri, makanan berceceran,
dan makan tidak pada tempatnya
2) Mandi
Masalah yang ditemukan adalah : Defisit Perawatan Diri (SP 1 Kebersihan Diri,
SP 1 Makan, SP 1 Toileting (BAB / BAK), SP 1 Berhias). Contoh data yang biasa
ditemukan dalam Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri adalah :
a) Data Subjektif :
Tujuan umum berfokus pada penyelesaian permasalahan (P) dari diagnosa tertentu.
Tujuan khusus berfokus pada penyelesaian etiologi (E) dari diagnosa tertentu. Tujuan
khusus merupakan rumusan kemampuan klien yang harus dicapai atau dimiliki klien.
Kemampuan ini dapat bervariasi sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien. Umumnya
kemempuan pada tujuan khusus dapat dibagi jadi tiga aspek (Stuart dan Sudden, 2005) yaitu
kemampuan kognitif yang diperlukan untuk menyelesaikan etiologi dari diagnosa
keperawatan.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DEFISIT
PERAWATAN DIRI : KEBERSIHAN DIRI
No Dx.
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
perawatan diri 3. Manfaat menjaga perawatan untuk keadaan fisik, mental dan
diri sosial
4. Tanda-tanda bersih dan rapi 3. Tanda-tanda perawatan diri yang
5. Gangguan yang baik
dialami jika 4. Penyakit atau gangguan
perawatan diri tidak kesehatan yang bisa dialami oleh
diperhatikan klien bila perawatan diri tidak
adekuat
3. Frekuensi keramas
4. Frekuensi ganti pakaian
5. Frekuensi berhias
8. Evaluasi
Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai respon dan efek dari tindakan keperawatan
klien. Evaluasi dilaksanakan secara terus menerus, membandingkan respon klien dengan kriteria
hasil yang telah ditemukan. Evaluasi dapat ditentukan dengan menggunakan pendekatan SOAP (S :
respon subyektif klien, O : respon obyektif klien yang dapat diobservasi oleh perawat, A : analisa
ulang atas data subyektif dan obyektif untuk menyimpulkan apakah masalah tetap atau muncul
masalah baru. P : bila ada masalah baru rencanakan kembali untuk intervensi selanjutnya).