Anda di halaman 1dari 12

LISTRIK

STANDAR KOMPETENSI

 Menginterpretasikan listrik statis dan dinamis

KOMPETENSI DASAR

 Membedakan konsep listrik statis dan dinamis


 Menjelaskan konsep listrik statis dan dinamis dalam kehidupan sehari-hari

Pada saat hujan turun, pernahkah anda melihat petir ? Petir adalah peristiwa alam yang sangat
berbahaya dan ditakuti semua orang, karena petir menimbulkan kilatan cahaya yang diikuti dengan
suara dahsyat di udara.Apabila seseorang tersambar petir, maka tubuh orang tersebut akan terbakar.
Akibat berbahayanya petir, maka gedung-gedung bertingkat yang cukup tinggi dilengkapi dengan
penangkal petir . Apa yang menyebabkan terjadinya petir ? Mengapa tubuh orang yang tersambar petir
terbakar ? Mengapa gedung gedung bertingkat yang tinggi dilengkapi dengan penangkal petir ?

Listrik adalah salah satu bentuk energi, pembahasan listrik dikelompokan menjadi dua terdiri
dari listrik statis dan listrik dinamis. Dalam listrik statis disebut juga elektrostatis yang
dipelajari adalah muatan, hukum Coulomb, medan listrik dan potensial listrik. Listrik dinamis
disebut juga electrodynamics yang mempelajari muatan listrik bergerak misalnya arus listrik
serta rangkaian listrik. 

Pertemuan ke 1 ( Selasa,10 Januari 2023 )

A. Listrik Statis
1. Sifat – sifat muatan listrik

Muatan listrik terdiri dari dua jenis yaitu jenis positif(+) serta jenis negatif(-). Kedua
muatan bila berdekatan memiliki sifat untuk muatan sejenis akan tolak menolak misalnya
positif berdekatan dengan positif atau negatif berdekatan dengan negatif. Untuk muatan yang
berlawanan jenis bila berdekatan akan saling tarik menarik yaitu apabila muatan positif
berdekatan dengan muatan negatif.Penggolongan muatan listrik menjadi dua jenis yaitu
muatan positif dan negatif diusulkan pertama kali oleh Benjamin Franklin.

Apa penyebab timbulnya muatan listrik ? Setiap unsur terdiri dari kumpulan partikel-
partikel yang dinamakan atom, atom terdiri dari inti yang jumlah muatan positif dan negatif
yang sama banyak atom yang bemuatan positif adalah yang kekuarangan elektron sedangkan
atom negatif adalah yang kelebihan elektron. Elektron bisa pindah dari benda satu ke benda
lain dengan cara digosok-gosokan contoh misalnya sebagai berikut:

 Bila sisir plastic digosok rambut maka sisir akan bermuatan negatif, karena muatan
negative dari rambut manusia akan mengalir pindah kesisir plastic sehingga plastic
kelebihan electron maka plastic bermuatan listrik negatif. Sebagai indikasi sisir plastik
yang sudah bermuatan bisa menarik potongan kertas yang kecil.
 Bila batang kaca atau gelas digosok oleh sutera maka elektron akan mengalir pindah dari
batang kaca atau gelas ke sutera maka batang kaca atau gelas kekurangan elektron
maka batang kaca atau gelas menjadi bermuatan positif.

Alat untuk mendeteksi ada atau tidak adanya muatan pada suatu benda adalah elektroskope.
2. Gaya Coulomb

Pada tahun 1785 seorang ahli fisika bangsa Perancis yang bernama Charles Coulomb
(1736-1806) telah menyelidiki hubungan antara besaran-besaran tersebut di atas Gaya Tarik
menarik atau tolak menolak dari benda-benda yang bermuatan listrik disebut dengan gaya
Coulomb.

Percobaan Coulomb ini menggunakan sebuah


neraca punter.Bila sudut puntirannya semakin besar,
maka semakin besar pula gaya Coulomb yang
dilibatkan. Setelah melakukan pengukuran yang sama,
Coulomb menyimpulkan hasilnya dalam suatu hukum
yang disebut Hukum Coulomb :

Gaya Coulomb antara dua muatan listrik sebanding dengan besar muatan listrik masing-
masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan listrik
tersebut.Dirumuskan :

q1 . q2
F=k
r2

Keterangan :

q1 danq 2 = muatan partikel (c)

R = jarak antar muatan (m)

F = gaya tarik atau tolak (n)

K = konstanta pembanding = 9.109.N m/C2


3. Medan Listrik

Medan listrik adalah daerah sekitar muatan tetap ( yang tidak bergerak) yang masih
mengalami gaya listrik. Kita dapat menggambarkan vektor-vektor medan listrik disekitar suatu
muatan statis, yang menunjukkan besar dan arah dari medan listrik, pada titik-titik disekitar
muatan tersebut. Besar suatu medan listrik juga disebut kuat medan listrik.

Sebagai pengganti dari gambar-gambar vektor-vektor medan listrik, sering suatu medan
listrik digambarkan dengan sejumlah garis-garis gaya. Tempat dimana garis-garis gaya rapat
menggambarkan medan listrik yang kuat, sedang tempat dimana garis-garis gaya renggang
menggambarkan medan listrik yang lemah.

+ +

Bila muatan q2 diletakkan dalam pengaruh medan listrik q 1, maka muatan q2 akan mendapat
gaya Coulomb. Besar gaya Coulomb yang dialami oleh partikel selalu tergantung pada muatan
partikel yang didekatkan dan muatan tetap q 1. Gaya per satuan muatan disebut kuat medan

listrik. Di beri notasi E⃗ . Jadi

⃗F
⃗E = q

r E E
+ P
P r

Untuk muatan positif maka arah gaya Coulomb searah dengan arah kuat medan listrik, dan
untuk muatan negatif maka arah gaya Coulomb berlawanan dengan arah kuat medan listrik.

qq q2
Karena gaya Coulomb F = K r2

F qq q2
Maka E = q2 = q2

q
K
E = r2

4. Hukum Gaus

Fluks listrik ialah jumlah garis gaya yang menembus tegak lurus suatu bidang.

Garis-garis yang menembus tegak lurus suatu bidang segi empat


seluas A. Jumlah garis-garis gaya yang menembus bidang seluas
A sebanding dengan E.A.Hasil kali antara kuat medan listrik E
dan luas bidang A yang tegak lurus dengan medan listrik disebut
fluks listrik ().
2
N .m
 = EA ; Satuan fluks listrik adalah C . Jika kuat medan listrik tidak menemmbus tegak lurus

bidang, maka fluks listriknya akan lebih kecil.

Karena fluks listrik yang melalui bidang seluas A sama dengan fluks listrik yang melalui A’, maka

 = E . A cos 

Keterangan :

E = kuat medan listrik (N/c)

Φ = fluks listrik (weber)

A = luas penampang ( m 2 )

θ = sudut antara e dengan garis normal (N) bidang.


Pertemuan ke 2 ( Selasa, 17 Januari 2023 )
5. Energi Potensial listrik (Ep)

Muatan listrik yang diletakkan dalam suatu daerah medan listrik akan mengalami gaya
Coulomb. Untuk memindahkan muatan yang dipengaruhi gaya Coulomb maka harus melakukan
kerja pada muatan tersebut.

Jika memindahkan muatan q, yang berada dalam pengaruh gaya Coulomb dari titik A ke
titik B maka harus melakuakn kerja W pada muatan tersebut, dan jika beda potensial antara
titik A dan B (VB – VA) didefinisikan sebagai kerja per satuan muatan, maka :

W
VB – VA = q

Beda potensial VB – VA, sering ditulis VBA atau V saja

VBA = V = V B – VA

W
Sehingga VBA = V= q

Atau W = q.V

Dengan : q = muatan yang dipindahkan (Coulomb)

V = beda potensial (volt)

W = kerja yang dilakukan (joule)

Satuan V adalah volt, satuan W adalah joule dan satuan q adalah Coulomb.Dengan demikian
didapatkan hubungan satuan

Joule
1 volt = 1 Coulomb
Bila untuk memindahkan muatan 1 colomb dari titik A ketitik B dibutuhkan energi 1 joule,
maka dikatakan bahwa beda potensial antara A dan B sebesar 1 volt

6. Potensial listrik (V)

Potensial listrik adalah usaha untuk memindahkan muatan listrik positif 1 coulumb dari
titik tak terhingga ke titik tertentu.

Atau :

Adalah perubahan energi potensial tiap satuan muatan ketika sebuah muatan dipindahkan
diantara dua titik.

Ep
Dirumuskan V = q

q
r
Atau V = k

7. kapasitor

Kapasitor atau kondensator adalah komponen listrik yang mempunyai kemampuan


kapasitas untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitas kapasitor disebut juga kapasitansi, diberi
lambang C dan mempunyai satuan dalam sistem MKS adalah farad (F).
Kegunaan kapasitor :

 Untuk memilih frekuensi pada radio penerima


 Sebagai filter/penyaring dalam catu daya (power supply).
 Untuk menghilangkan bunga api pada system pengapian mobil danm sebagainya.
Skema kapasitor/kondensator

C
Beberapa kapasitor dapat dirangkai menjadi satu . Rangkaian kapasitor dapat dengan cara
rangkaian tersusun seri , pararel atau campuran seri pararel .

1. Rangkaian kapasitor seri

C1 C2 C3

Rangkaian seri kapasitor Tiga buah kapasitor tersusun seri , maka kapasitor pengganti atau
kapasitor totalnya dirumuskan,

1 1 1 1
= + + +. ..
c c1 c2 c3

Beberapa kapasitor dihubungkan satu sama lain setelah seimbang ,semua kapasitor akan
mempunyai muatan yang sama.

Rumus q=q 1=q2 =q3

V =V 1 +V 2 +V 3

1 1 1 1
= + +. ..+
C C1 C2 CN

V adalah beda potensial total ketiga kapasitor .

Catatan :

C 1 C2
CGAB =
1) Khusus untuk dua kapsitor yang dirangkai seri berlaku :
C 1 +C 2

2) Khusus untuk n buah kapasitor yang kapasitasnya sama dan dirangkai secara seri
berlaku :
C
CGAB =
n
2. Rangkaian kapasitor parallel

C1 C2 C3

Rangkaian paralel kapasitor Tiga buah kapasitor tersusun paralel, maka kapasitor pengganti
atau kapasitor totalnya dirumuskan

C = c1 + c2 + c3

Setelah seimbang , tegangan semua kapasitor sama. Nilai kapasitansi penggantinya dirumuskan

dengan :
V =V 1 =V 2 =V 2

Dan
q1 +q 2 +q 3=q ; q = muatan total .

3. Energi pada Kapasitor


Ketika kapsitor diberi muatan dengan cara dihubungkan pada beda potensial v ,
terdapat medan listrik diantara kedua keping kapasitor . Energi yang berasal dari sumber
tegangan tersebut disimpan sebagai energi potensial dalam medan listrik kapasitor . Semakin
bertambah nilai V, makin bertambah pula nilai Q, ditunjukkan pada grafik linier sebagai berikut :

Bidang yang dinaungi kurva berbentuk segitiga. Luas dari segitiga menunjukkan energi listrik
yang tersimpan di dalam kapasitor.

Jadi : Energi listrik = luas segitiga


= ½. alas . tinggi.

W = ½.q.V

Atau W = ½. C.V2 (karena q = C.V)

Atau W = ½. Q2/C (karena V = q/C)

Soal latihan :

1. Tiga buah kapasitor dengan kapasitas masing-masing 3F, 6F dan 9F dihubungkan secara seri.
Kedua ujung dari kedua gabungan tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan yang
besarnya 220v .Hitunglah :
a. Kapasitor total
b. Beda potensil setiap kapasitor
c. Muatan masing-masing dan muatan total
d. Energi total yang tersimpan dalam kapasitor .
2. Tiga buah kapasitor dengan kapsitas masing-masing :15 F, 20F dan 40F dihubungkan secara
pararel . Kedua ujung dari kedua gabungan tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan
yang besarnya 200volt. Hitunglah :
a. Kapasitor total
b. Beda potensial setiap kapsitor
c. Muatan setiap kapasitor
d. Muatan total kapasitor

Anda mungkin juga menyukai