Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BELA NEGARA

Sebagai tugas UAS mata kuliah “Kewarganegaraan” yang diampu oleh :

Dr. Hendrik, M. Kes

DISUSUN OLEH :

Magfira Arbi PO714251211012

Nirwana Nuralam PO714251211018

Nur Alif Rahmadani PO714251211020

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN FARMASI

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT


karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya lah kami dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu kami yang kemudian dilanjutkan dengan
penyusunan makalah dengan judul “Bela Negara”

Tak ada gading yang tak retak karenanya kami sebagai penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi
materi maupun penulisannya kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima berbagai masukan maupun saran yang bersifat membangun yang
diharapkan berguna bagi pembaca.

Makassar, 15 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Definisi Bela Negara.............................................................................................3
B. Unsur-unsur Bela Negara....................................................................................4
C. Landasan Hukum Bela Negara Di Indonesia.....................................................4
D. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia..................................................4
E. cara membangun kesadaran bela negara masyarakat Indonesia.....................6
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih kurang peduli
dengan rasa bela negara. Dalam dasar negara Indonesia pun sudah diterangkan
tentang rasa bela negara yaitu terkandung dalam sila Pancasila yang menjadi dasar
pedoman hidup bangsa Indonesia. Namun, semakin berkembangnya dan semakin
maraknya arus globalisasi dunia membuat lalai bangsa akan kesadaran untuk
melindungi serta membela negaranya dari ancaman-ancaman yang terjadi.
Meskipun demikian tujuan bangsa Indonesia yang terkandung dalam sila
Pancasila tersebut memang memerlukan proses yang tidak mudah untuk
mewujudkannya. Ketidak mudahan tersebut tentunya berdasar pada kesadaran
masing-masing masyarakat akan pentingnya melindungi dan membela negara ini.
Namun, tidak sedikit rakyat Indonesia yang masih mementingkan kepentingan
pribadi dibandingkan dengan kepentingan bangsanya.
Mereka mengira kepentingan tersebut bukan untuk mereka melainkan untuk
para petinggi-petinggi daerah dan negara. Oleh sebab itu mari kita pelajari lebih
lanjut lagi mengenai materi membangun ketersediaan warga negara untuk
melaksanakan upaya bela negara. Agar kita lebih bisa memahami pentingnya
membela negara.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.Sebagai warga negara yang baik sudah
sepantasnya kita turut serta dalam bela negaradengan mewaspadai dan mengatasi
berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dangangguan pada
NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang
rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud bela negara?
2. Apa unsur-unsur bela negara?
3. Apa landasan hukum bela negara di Indonesia?
4. Apa hak dan kewajiban warga negara Indonesia?
5. Bagaimana cara membangun kesadaran bela negara rakyat Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Mampu mengetahui definisi dari bela negara
2. Mampu mengetahui unsur-undur bela negara
3. Mampu mengetahui landasan hukum bela negara di Indonesia
4. Mampu mengetahui hak dan kewajiban warga negara Indonesia
5. Mampu mengetahui cara membangun kesadaran bela negara masyarakat
Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Bela Negara


Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaankepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila
dan uud 1945 dalammenjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. pembelaan
negara bukan semata-mata tugastni, tetapi segenap warga Negara sesuai
kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik
denganmengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-
fisik dapatdidefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertanankan Negara
dengan cara meningkatkanrasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadaptanah air, serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan Negara.

Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya,
baik sebagai pekerjaanyang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar
(wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu
dinas militer dari masing-masing dan setiap salahsatu warga negara (kecuali untuk
kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan).
Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan
layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekratan
selama masa perang.
B. Unsur-unsur Bela Negara
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal bela Negara

C. Landasan Hukum Bela Negara Di Indonesia


Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-
tiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan
" Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang undang." Jadi sudah pasti
mau tidak mau kita wajib ikut sertadalam membela negara dari segala macam
ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baikyang dating dari luar maupun
dari dalam.

Beberapa dasar hukum dan peraturan Wajib Bela Negara :

1. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 Tahun 1954tentang Pokok-Pokok Perlawanan
Rakyat.
3. Undang-Undang No.20 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam
Negara RI. Diubah oleh UU Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan POLRI
5. TAP mpr No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara.

D. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


Menurut Prof. Dr. Notonagoro : Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secaara paksa olehnya. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak
seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk
mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya bahwa warga
negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.

Menurut UUD 1945

1. Hak Warga Negara


a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap Warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
(Pasal 27 ayat 2).
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. (Pasal
28A).
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah. (Pasal 28B ayat 1).
d. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang).
e. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapatkan Pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budayademi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia. (Pasal 28C ayat 1).
f. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membnagun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (Pasal 28C
ayat 2).
g. Hak atas pengakuaan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adilserta perlakuan yang sama di depan hukum. (Pasal 28Dayat 1).
h. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa,hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak,
i. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hakasasi manusiayang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (Pasal 28I ayat 1).

2. Kewajiban Warga Negara

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan atau keharusan


melaksanakannya. Kita sebagaimasyarakat yang tinggal di suatu negara
mempunyai kewajiban sebagai warga negara. Berikut ini adalah kewajiban warga
negara Indonesia :

a. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. (Pasal 27 ayat 1).


b. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. (Pasal 27 ayat 3).
c. Wajjib menghormati hak asasi manusia orang lain. (Pasal 28Jayat 1).
d. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. (Pasal 28J ayat 2).
e. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. (Pasal 30
ayat 1).

E. cara membangun kesadaran bela negara masyarakat Indonesia


Pemuda adalah seseorang yang berjiwa besar dalam menghadapi segala hal.
Sedangkan bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi
segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Pemuda dan kesadaran bela negara
adalah sesuatu yang memiliki keselarasan dalam jiwa masing-masing orang
terutama dari dalam diri pemuda.
Dalam hal ini pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan
kepemimpinan negara berada di tangannya. Karena itu pemuda harus mengetahui
asas kepemimpinan. Asas kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. Sikap
dan ciri pemimpin yang baik adalah:
1. Berilmu, berakhlak, berintegritas, profesional, dan pandai.
2. Dapat membuat keputusan dan bertanggung jawab atas keputusannya.
3. Dapat mempengaruhi bukan dipengaruhi dan mampu menjadi contoh.
4. Bersedia mendengar masukan dan kritik.
5. Bisa memberi semangat dan motivasi.
Serta pemuda perlu memiliki pengetahuan tentang kepemimpinan. Dari apa
itu pemimpin, ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang yang pandai
dan menggunakan kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri, organisasi dan
masyarakat. Di antara kepandaian yang harus dikuasai adalah:
1. Pandai mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu, keperluan
diri sendiri, dan kerja.
2. Pandai mendengar dan menghormati apapun pendapat dan kritikan.
3. Pandai menganalisis dalam membuat keputusan.
4. Pandai berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
5. Pandai menulis dan mendokumentasi dan mengerti iptek.
Ada pun seorang pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas segala
masalah yang menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana alam
sampai bencana sosial ekonomi dan politik yang di mana alam bernegara dirusak
oleh kebanyakan generasi tua yang haus akan kekuasaan. Pemuda sebagai
generasi penerus dan pemegang tali kekuasaan, harus melawan segala
kebobrokan yang ada, baik di area sosial atau pun politik. Salah satu solusi
jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan hidup berbangsa
dan bernegara, Indonesia membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, dan
pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental
ketahanan nasional yang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa
sangat rentan. Untuk itu, solusinya adalah pendidikan kewarganegaraan melalui
pendidikan bela negara.
Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal.
Secara hukum, khususnya merujuk pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara
memiliki kewajiban bela negara. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bela
negara menjadi sesuatu hal yang legal dan dipayungi konstitusi negara yang
sangat kuat. Kedua, sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan
bela negara menjadi sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang
berkembang saat ini, yaitu jika dikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang
berada pada persimpangan kepentingan dunia. Realitas empiris inilah yang
menjadi satu kebutuhan Indonesia untuk melakukan reorientasi sistem ketahanan
nasional. Dan salah satu upaya lain dalam bela negara yang dapat dilakukan
generasi muda adalah dengan mengikuti resimen mahasiswa. Resimen mahasiswa
(disingkat menwa) adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan
untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Markas komando menwa bertempat
di perguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah
mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus tersebut. Menwa
merupakan komponen cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan
dasar militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun
payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.
Hal lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial
dan memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka harus turut
serta mencari solusinya. Dengan membangun kesadaran itulah, maka pemuda
telah melakukan salah satu dari sekian banyak aspek untuk menjaga keutuhan
negara ini yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Arti bela negara
itu sendiri adalah warga negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap dan perilaku
yang dijiwai cinta NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela
berkorban demi kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Pelaksanaan hak
warga negara dalam UUD 1945 berkaitan langsung dengan kewajiban karena
memang mempunyai keterikantan. Karena perumusan hak dan kewajiban itu
dicantumkan dalam satu pasal seperti Pasal 27 ayat 1.
Adapun kriteria warga negara yang memilik kesadaran bela negara adalah
mereka yang bersikap dan bertindak senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bela
negara. Sebagai warna negara, kita juga harus membela negara kita, dengan cara
apapun. Mulai dari hal terkecil yang dapat kita lakukan sedini mungkin.

B. Saran
Penulis hanya bisa menyarankan semoga para pembaca lebih bisa memahami
kenapa kitaharus membela Negara kita ini dan janganlah sekali-kali menodai
tanah kelahiran kita ini dengan perbuatan yang tidak baik, karena tercela satu
bernoda semua.
DAFTAR PUSTAKA

Budianto,2004“KewarganegarraanSMAkelasX",Jakarta:Erlangga.
DepartemenpendidikanNasional.2003“KamusbesarbahasaIndonesia",Jakarta:balai
Pustaka.
http://dokumen.tips/documents/artikel-membangun-kesadaran-bela-negara-
masyarakat-Indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai