Anda di halaman 1dari 9

KONSEP KERJA TIM DALAM KEPERAWATAN

Diposting oleh Viliansyah Ners di Sabtu, Juli 25, 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
    Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan
suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Sekian banyak pengertian
dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip yang sama yaitu
mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung
gugat. Namun demikian kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan  apa yang
sebenarnya yang menjadi esensi dari kegiatan ini. Seperti yang dikemukakan National Joint
Practice Commision (1977) yang dikutip Siegler dan Whitney (2000) bahwa tidak ada
definisi yang mampu menjelaskan sekian ragam variasi dan kompleknya kolaborasi dalam
kontek perawatan kesehatan.
Berdasarkan kamus Heritage Amerika (2000), kolaborasi adalah bekerja bersama
khususnya dalam usaha penggambungkan pemikiran. Hal ini sesuai dengan apa yang
dikemukanan oleh Gray (1989) menggambarkan bahwa kolaborasi sebagai suatu proses
berfikir dimana pihak yang terklibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah
serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan padangan mereka terhadap
apa yang dapat dilakukan.
            American Medical Assosiation (AMA), 1994,  setelah melalui diskusi dan negosiasi
yang panjang dalam kesepakatan hubungan professional dokter dan perawat,  mendefinisikan
istilah kolaborasi sebagai berikut ; Kolaborasi adalah proses dimana dokter dan perawat
merencanakan dan praktek bersama sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam
batasan-batasan lingkup praktek mereka dengan berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan
menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan
masyarakat.
1.2    Rumusan Masalah
Bagaimana konsep kerja tim dalam keperawatan itu?

1.3    Tujuan
Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas keperawatan dasar.

1.4    Manfaat
Makalah ini di buat oleh kami agar kami memahami dan mengaplikasikan langsung
dalam asuhan keperawatan kepada klien tentang konsep kerja tim dalam keperawatan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Definisi konsep kerja tim.
1. Definisi
            Tim ialah kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi dan berkomitmen
untuk mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien (Hunsaker,2001). Kerja tim ialah
kerja berkelompok denganketerampilan yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien.
2. Manfaat Kerja Tim
a.       Kerja tim dapat memberikan manfaat, antara lain:Pekerjaan menjadi lebih ringan karena
dilakukan bersama
b.      Dapat menimbulkan semangat kebersamaan.
c.       Lebih efektif dan efisien dibandingkan dikerjakan sendiri
d.      Kinerja organisasi lebih meningkat.

3. Tahapan Pembentukan Tim


Proses pembentukan tim dapat meliputi serangkaian langkah berikut:
a)      Forming: kesadaran akan komitmen bersama untukmembentuk tim dan penerimaan menjadi
anggota tim.
b)      Stoming : Muncul badai berupa konflik tentang klarifikasi dan kepemilikan.
c)      Norming : Ada usaha untuk bekerja sama berupa keterlibatan dan dukungan membuat dan
mematuhi norma-norma baru.
d)     Performing: Meningkatkan produktivitas kerja berupa target pencapaian kinerja dan rasa
bangga.
e)      Andjouring: Berpisah memberikan pengakuan dan kepuasan(Hunsaker, 2001)

4. Karakteristik Kerja Tim Efektif


Kerja tim efektif memiliki sejumlah ciri berikut:
a. Misi tim jelas
b. Suasana informal
c. Banyak berdiskusi
d. Banyak mendengar (Pendengan yang aktif)
e. Kepercayaan dan keterbukaan
f. Menerima perbedaan pendapat (saling menghargai)
g. Kritis terhadap isu-isu tim TAS, dan tidak bersifat pribadi
h. Konsensus adalah salah satu norma tim TAS
i. Kepemimpinan efektif
j. Jelas dalam penilaian
k. Mengabungkan nilai dan norma
l. Komitmen (Manning & Curtis, 2003).
2.2 Prinsip kerja tim.
            Guna mendukung hal tersebut diperlukan beberapa prinsip untuk kenyamanan tim
yang efektif yaitu : memperoleh bakat terbaik dari masing-masing individu ; mendemonstrasi
dan mengembangkan kepemimpinan ; merangsang komitmen tim ; memberi inspirasi
keamanan dan antusiasme tim ; membangun sikap tim yang kuat ; memberdayakan individu ;
supaya menonjol dilingkungan tim ; menciptakan lingkungan tim atas dasar saling percaya
dan saling menghormati ; membangun suatu pondasi karakter tim dan individual ; prilaku
yang tidak egois dan rela berkorban ; berpikiran terbuka.
            Seperti tentara diajari cara untuk beroperasi dan bekerja sebagai sebuah tim dan cara
untuk menyesuaikan diri. Perilaku yang tepat dihargai, sementara perilaku tidak tepat akan
dihukum berat. Jadi dengan mengkondisikan mereka agar bergerak, bertindak, dan
berperilaku sebagai sebuah tim selama pelatihan, mereka mampu bertindak seperti  juga saat
sedang berperang. Pelatihan, disiplin, komunikasi, dan umpan balik yang jelas serta
pembatasan, peran yang jelas adalah faktor penting dan diperlukan untuk mencapain sinergi.
            Sebenarnya kerjasama tim yang efektif sering kali merupakan hasil dari disiplin yang
ditentukan oleh masing-masing anggota tim. Mereka memastikan bahwa tidak hanya perilaku
yang diubah, tetapi setiap anggota memiliki sikap yang tepat untuk mempertahankan
kebersamaan dan kepentingan kelompok. Jelasnya perlu waktu untuk melatih sebuah tim.
Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk melatih sepasukan tentara agar siap berperang. Sama
hal nya juga kerjasama tim memerlukan waktu beradaptasi, terampil berkomunikasi,  bergaul,
penyesuaian  karakter, membentuk kompetensi, ketegasan, visi dan misi.

2.3 Cara kerja secara tim / kolaborasi.


            Agar dapat membangun sebuah tim yang bagus dan baik, diperlukan lebih dari
sekadar mengumpulkan orang-orang yang tepat. Sebab, ujian utama
darileadership sebenarnya adalah menciptakan lingkungan dimana setiap individu mau
bekerja secara kooperatif dan kolaboratif.
Tips berikut mungkin bisa membantu kita dalam membangun kerja sama tim yang lebih
baik. 
1. FOKUS
            Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan teratur.
Orang-orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutinnya, sehingga
kehilangan gambaran dari tujuan utama secara keseluruhan. Jadi, sewaktu anggota lainnya
sedang berkonsentrasi menyelesaikan masalah, anggota lain dapat mendedikasikan lebih
banyak waktunya untuk me-reviewproses dan mengeliminasi masalah-masalah yang mungkin
muncul di masa depan.

2. DEFINISIKAN PERAN
            Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam suatu tim.
Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim terhadap tugas dan
tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sama tim
secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda untuk mendefinisikan fungsi mereka. Para anggota
tim akan mampu mengambil lebih banyak tanggung jawab apabila mereka berada dalam
posisi yang cocok, dan salah satu dari mereka mungkin akan  dapat mengeluarkan bakat baru
yang tidak disadari sebelumnya.
3. TETAPKAN TUJUAN
            Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah
mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur, serta
tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik atau aturan tertentu, tim akan
mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pantauan dari
senior sangat dibutuhkan untuk menghilangkan sifat-sifat negatif seperti kemalasan,
keterlambatan, serta suka menunda-nunda pekerjaan. Komunikasikan selalu setiap tujuan
dengan jelas, dan pastikan setiap anggota tim benar-benar memahaminya.
4. BAGIKAN INFORMASI
            Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor. Produktivitas
dan moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak informasi yang tidak jelas
berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau peralihan. Bagikan dan sebarkanlah semua
informasi yang memang perlu dikomunikasikan ke semua anggota tim, dan jangan lupa untuk
terus meng-update informasi tersebut sesering mungkin.
5. KEPERCAYAAN
            Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata Anda sendiri.
Bila Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji untuk memberikan sesuatu kepada
anak buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut. Bila Anda salah satu anggota tim dan
pernah berjanji untuk melakukan sesuatu kepada tim atau pemimpin Anda, maka pastikan
juga Anda menepati janji tersebut. Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang
sama. Jangan ada 'anak emas' dan 'orang istimewa'.
6. DENGARKAN
            Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka
kesempatan untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau
saat brainstorming. Pertimbangkan setiap saran mereka. Kita tidak akan pernah benar-benar
tahu saran dan pendapat mana yang terbaik sampai kita sendiri membuktikannya. Banyak
organisasi menghabiskan dana besar untuk menyewa konsultan dari luar, tanpa terlebih
dahulu menanyakan pendapat pegawai dan anak buahnya sendiri. Padahal, seringkali
merekalah yang paling tahu problem apa yang terjadi di dalam. Berikan pujian kepada
anggota tim kita dan jadilah seorang pemimpin dan pendengar yang baik.
7. BERSABAR
            Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun, bersabarlah.
Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa mengatasi masalahnya
sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja. Bila hal ini tidak terjadi, maka
beraksilah. Pecat dan hire orang lain bila memang diperlukan. Tidak ada gunanya
menyimpan 'benalu' di dalam tim.
8. DUKUNGAN
            Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal. Dorong
mereka untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan untuk keluar dan
melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman dalam melakukan tugas
supaya dapat menemukan potensi unik dalam diri mereka sendiri. Ubahlah tanggung jawab
setiap anggota tim bila memang dianggap perlu. Ketahuilah kekuatan dan kelemahan dari
setiap anggota tim dan berikan dukungan positif terhadap kedua hal itu.
9. TUNJUKKAN ANTUSIASME
            Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap. Bila mereka
melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka akan
memberikan yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan Anda. Fokuslah juga pada hal-
hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat kesalahan orang lain saja.
10. HAVE FUN
            Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi yang
tinggi dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan ciptakan suasana yang
sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai dengan mudah bila suasananya selalu
tegang.
Ilustrasi
11. DELEGASI
            Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila diperlukan), lalu
biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan seperti apa hasil
yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim Anda mengembangkan cara mereka sendiri untuk
menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah ditetapkan. Bila jadwal reviewhari
Selasa depan, maka jangan menanyakan hasilnya hari ini. Berilah kepercayaan kepada tim
Anda untuk memenuhi deadline masing-masing.
12. BERIKAN PENGHARGAAN
            Rayakan keberhasilan bersama-sama dan berikan penghargaan kepada anggota tim
tapi tidak secara individual. Dalam setiap tim akan mempunyai individu yang menonjol pada
bidang tertentu. Kenalilah hal ini dengan cepat melalui performance review process dan
gunakan untuk mendukung kerja sama tim. Hindari semua tindakan yang bisa menimbulkan
kecemburuan di antara anggota. Selalu bicara positif tentang anggota tim Anda secara
keseluruhan. Promosikan talenta, usaha, dedikasi dan kesuksesan mereka.
            Terakhir, yang penting adalah terus-menerus memberi inspirasi kepada semua
anggota tim. Bila Anda berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan tim,
gunakanlah kata 'kita' dan bukan kata 'saya'.

2.4 Hambatan kerja tim.


Macam-macam hambatan :
a. Hambatan yang Controlable ialah hubungan dimana kita memiliki wewenang dan
kekuasaan untuk menghilangkannya, seperti :
  kurang cukupnya waktu yang dimiliki oleh seorang atasan terhadap bawahannya
  kurangnya latihan-latihan yang dilaksanakan atau yang diperoleh bawahan
  kurangnya keinginan atau hasrat dari bawahan untuk berpartisipasi
b.   Hambatan-hambatan yang kita dapat pengaruhi, untuk meniadakannya ialah :
  atasan yang tidak tahu tentang manajemen peran serta
  iklim organisasi yang tidak tahu tentang manajemen peran serta
  atasan yang tidak mau mencari dan menyediakan waktu untuk mempraktekkan manajemen
peran serta
c.   Hambatan yang kita dapat mempengaruhi sedikit sekali atau menguasai untuk
menghilangkannya. Hambatan-hambatan tersebut berupa :
  lingkungan eksternal organisasi
  struktur organisasi
  reputasi organisasi

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
            Tim ialah kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi dan berkomitmen
untuk mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien (Hunsaker,2001). Kerja tim ialah
kerja berkelompok denganketerampilan yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien.
            prinsip untuk kenyamanan tim yang efektif yaitu : memperoleh bakat terbaik dari
masing-masing individu ; mendemonstrasi dan mengembangkan kepemimpinan ; merangsang
komitmen tim ; memberi inspirasi keamanan dan antusiasme tim ; membangun sikap tim
yang kuat ; memberdayakan individu ; supaya menonjol dilingkungan tim ; menciptakan
lingkungan tim atas dasar saling percaya dan saling menghormati ; membangun suatu pondasi
karakter tim dan individual ; prilaku yang tidak egois dan rela berkorban ; berpikiran terbuka.

Cara kerja secara tim :


1. FOKUS
2. DEFINISIKAN PERAN
3. TETAPKAN TUJUAN
4. BAGIKAN INFORMASI
5. KEPERCAYAAN
6. DENGARKAN
7. BERSABAR
8. DUKUNGAN
9. TUNJUKKAN ANTUSIASME
10. HAVE FUN
11. DELEGASI
12. BERIKAN PENGHARGAAN

Macam-macam hambatan :
a. Hambatan yang Controlable 
b.   Hambatan-hambatan yang kita dapat pengaruhi
c.   Hambatan yang kita dapat mempengaruhi sedikit sekali atau menguasai untuk
menghilangkannya.
3.2 Saran.
            Sebagai mahasiswa keperawatan dan ahli medis tentunya kita harus memahami dan
mengaplikasikan langsung dalam tindakan keperawatan hususnya tentang konsep kerja tim
dalam keperawatan.     

Anda mungkin juga menyukai