Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ILMU SOSIAL DAN BUDAHA


“ Cara Pendekatan Sosial Budaya
dalam Praktik Kebidanan “ 

Disusun Oleh :
“ Agusma Hestia Wati “

 NIM 17.01.580

AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA


TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah umum Ilmu Sosial
dan Budaya.  Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
 penulis pada khususnya dan bagi semua kalangan pada umumnya. Penulis membuat makalah
ini dari kumpulan buku, dan internet sebagai pedoman membuat makalah.
Ilmu Sosial dan budaya masih sangat diperlukan untuk menumbuhkan rasa kecintaan
terhadap masyarakat yang berbudaya, khususnya terhadap masyarakat dalam perkawinan,
kehamilan, persalinan nifas, dan bayi yang baru lahir.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya
,teman mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi dalam
 pengembangan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan perlu ditingkatkan lagi mutunya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak
yang membangun sangat diharapkan.

Jambi, 2018
Penulis,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendekatan Melalui agama ..................................................................................... 2


a. Upaya Pemeliharaan Kesehatan ........................................................................ 2
 b. Upaya Pencegahan Penyakit ............................................................................. 2
c. Upaya Pengobatan Penyakit ............................................................................. 3
B. Pendekatan Melalui Kesenian Tradisional.............................................................. 4
a. Apresiasi Seni .................................................................................................. 8
 b. Peranan Seni..................................................................................................... 8
c. Kesneian Sebagai Media Penyuluhan Kesehatan ............................................ 9
d. Kesneian Sebagai Seni Terapi.......................................................................... 9
C. Pendekatan Dalam Sistem Pesantren ...................................................................... 12
a. Pengertian......................................................................................................... 12
 b. Tujuan Dan Sarana Pondok Pesantren ............................................................. 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia. Di era
globalisasi sekarang ini dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrim menuntut semua
manusia harus memperhatikan aspek sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak
merebak di kalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang
sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam
masyarakat dimana mereka berada.
Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-
konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi
sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun
negatif terhadap kesehatan ibu dan anak.
Menjadi seorang bidan bukanlah hal yang mudah. Seorang bidan harus sia p fisik maupun
mental, karena tugas seorang bidan sangatlah berat. Bidan yang siap mengabdi di kawasan
 pedesaan mempunyai tantangan yang besar dalam mengubah pola kehidupan masyarakat
yang mempunyai dampak negatif tehadap kesehatan masyarakat. Tidak mudah mengubah
 pola pikir ataupun sosial budaya masyarakat. Apalagi masalah proses persalinan yang umum
masih banyak menggunakan dukun beranak.
Ditambah lagi tantangan konkret yang dihadapi bidan di pedesaan adalah kemiskinan,
 pendidikan rendah, dan budaya. Karena itu, kemampuan mengenali masalah dan mencari
solusi bersama masyarakat menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki bidan.
Untuk itu seorang bidan agar dapat melakukan pendekatan terhadap masyarakat perlu
mempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan
 penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma
dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pendekatan social budaya dalam praktik kebidanan ?
2. Bagaimana cara bidan melaksanakan pendekatan social budaya dalam lingkupan agama,
kesenian tradisional, dan dalam lingkungan pondok pesantren?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Melalui Agama


Agama dapat memberikan petunjuk/pedoman pada umat manusia dalam menjalani hidup
meliputi seluruh aspek kehidupan. Selain itu agama juga dapat membantu umat manusia
dalam memecahkan berbagai masalah hidup yang sedang dihadapi. Adapun aspek-aspek
 pendekatan melalui agama dalam memberikan pelayanan kebidanan dan kesehatan
diantaranya :
1. Agama memberikan petunjuk kepada manusia untuk selalu menjaga kesehatannya.
2. Agama memberikan dorongan batin dan moral yang mendasar dan melandasi cita-cita
dan perilaku manusia dalam menjalani kehidupan yang bermanfaat baik bagi dirinya,
keluarga, masyarakat serta bangsa.
3. Agama mengharuskan umat manusia untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dalam segala aktivitasnya
4. Agama dapat menghindarkan umat manusia dari segala hal-hal/perbuatan yang
 bertentangan dengan ajarannya.

Berbagai aspek agama dalam memberikan pelayanan kesehatan terdiri dari upaya-upaya
 pelayanan kesehatan yang ditinjau dari segi agama, diantaranya :
a. Upaya pemeliharaan kesehatan
Upaya dini yang dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan dimulai sejak ibu hamil yaitu
sejak janin di dalam kandungan. Hal tersebut bertujuan agar bayi yang dilahirkan dalam
dari berbagai penyakit dan kecacatan. Ada beberapa langkah yang dapat memberikan
tuntunan bagi umat manusia untuk memelihara kesehatan yang dianjurkan oleh agama
antara lain :
1. Makan makanan yang bergizi
2. Menjaga kebersihan (Hadist mengatakan : kebersihan sebagian dari iman)
3. Berolah raga
4. Pengobatan diwaktu sakit

b. Upaya pencegahan penyakit


Dalam ajaran agama pencegahan penyakit lebih baik dari pada pengobatan di waktu
sakit. Adapun upaya-upaya pencegahan penyakit antara lain:
1. Dengan pemberian imunisasi
Imunisasi dapat diberikan kepada bayi dan balita, ibu hamil, WUS, murid SD kelas 1
sampai kelas 3.
2. Pemberian ASI pada anak sampai berusia 2 tahun (Surah Al-Baqarah ayat 233). Ayat
tersebut pada dasarnya memerintahkan seorang ibu untuk menyusui bayinya dengan
ASI sampai ia berusia 2 tahun.
3. Memberikan penyuluhan kesehatan. Dapat dilakukan pada kelompok pengajian, atau
kelompok-kelompok kegiatan keagamaan lainnya.

c. Upaya pengobatan penyakit


 Nabi saw bersabda : ” Bagi setiap  penyakit yang diturunkan Allah, ada obat yang
diturunkan- Nya.”Dalam hati ini umat manusia dinjurkan untuk berobat jika sakit.
Pandangan agama (agama Islam) terhadap pelayanan Keluarga Berencana. Ada dua
 pendapat mengenai hal tersebui yaitu memperbolehkan dan melarang penggunaan alat
kontrasepsi. Karena ada beberapa ulama yang .mengatakan penggunaan alat kontrasepsi
itu adalah sesuatu/hal yang sangat bertentangan dengan ajaran agama karena berlawanan
dengan takdir/kehendak Allah. Pendapat/pandangan agama (agama Islam) dalam
 pemakaian IUD. Ada dua pendapat yaitu memperbolehkan / menghalalkan dan melarang
/ mengharamkan.
Pendapat / pandangan agama yang memperbolehkan/menghalalkan pemakaian
kontrasepsi IUD :
a. Pemakaian IUD bertujuan menjarangkan kehamilan.
Dengan menggunakan kontrasepsi tersebut keluarga dapat merencanakan jarak
kehamilan sehingga ibu tersebut dapat menjaga kesehatan ibu, anak dan keluarga
dengan baik.
 b. Pemakaian IUD bertujuan menghentikan kehamilan
Jika didalam suatu keluarga memiliki jumlah anak yang banyak, tentunya sangat
merepotkan dan membebani perekonomian keluarga. Selain itu bertujuan
memberikan rasa aman kepada ibu. Karena persalinan dengan factor resiko/resiko
tinggi dapat mengancam keselamatan jiwa ibu. Agar ibu dapat beristirahat waktu
keseharian ibu tidak hanya digunakan untuk mengurusi anak dan keluarga.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,
mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan
dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran
serta tanggung jawabnya. Agar bidan dapat menjalankan praktik atau pelayanan kebidanan
dengan baik, hendaknya bidan melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan melalui
kesenian tradisional.

B. Saran
Bidan perlu mempelajari sosial-budaya masyarakat wilayah kerjanya, yang meliputi
tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari,
 pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
wilayah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

George M. Foster dan Barbara Galatin Anderson. Antropologi Kesehatan. UI Press. Jakarta
1986
Depkes RI, MA 103, Ilmu Sosial Budaya Dasar. Untuk Prog Bidan Pusdiknakes. Jakarta
1996.
 Nasrul Effendi. Drs. Perawatan Kesehatan Masyarakat, EGC. Jakarta 19
Sosial budaya dasar, Syafrudin, SKM,M.Kes
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai