Disusun Oleh :
“ Agusma Hestia Wati “
NIM 17.01.580
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah umum Ilmu Sosial
dan Budaya. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
penulis pada khususnya dan bagi semua kalangan pada umumnya. Penulis membuat makalah
ini dari kumpulan buku, dan internet sebagai pedoman membuat makalah.
Ilmu Sosial dan budaya masih sangat diperlukan untuk menumbuhkan rasa kecintaan
terhadap masyarakat yang berbudaya, khususnya terhadap masyarakat dalam perkawinan,
kehamilan, persalinan nifas, dan bayi yang baru lahir.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya
,teman mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi dalam
pengembangan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan perlu ditingkatkan lagi mutunya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak
yang membangun sangat diharapkan.
Jambi, 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia. Di era
globalisasi sekarang ini dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrim menuntut semua
manusia harus memperhatikan aspek sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak
merebak di kalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang
sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam
masyarakat dimana mereka berada.
Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-
konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi
sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun
negatif terhadap kesehatan ibu dan anak.
Menjadi seorang bidan bukanlah hal yang mudah. Seorang bidan harus sia p fisik maupun
mental, karena tugas seorang bidan sangatlah berat. Bidan yang siap mengabdi di kawasan
pedesaan mempunyai tantangan yang besar dalam mengubah pola kehidupan masyarakat
yang mempunyai dampak negatif tehadap kesehatan masyarakat. Tidak mudah mengubah
pola pikir ataupun sosial budaya masyarakat. Apalagi masalah proses persalinan yang umum
masih banyak menggunakan dukun beranak.
Ditambah lagi tantangan konkret yang dihadapi bidan di pedesaan adalah kemiskinan,
pendidikan rendah, dan budaya. Karena itu, kemampuan mengenali masalah dan mencari
solusi bersama masyarakat menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki bidan.
Untuk itu seorang bidan agar dapat melakukan pendekatan terhadap masyarakat perlu
mempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan
penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma
dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pendekatan social budaya dalam praktik kebidanan ?
2. Bagaimana cara bidan melaksanakan pendekatan social budaya dalam lingkupan agama,
kesenian tradisional, dan dalam lingkungan pondok pesantren?
BAB II
PEMBAHASAN
Berbagai aspek agama dalam memberikan pelayanan kesehatan terdiri dari upaya-upaya
pelayanan kesehatan yang ditinjau dari segi agama, diantaranya :
a. Upaya pemeliharaan kesehatan
Upaya dini yang dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan dimulai sejak ibu hamil yaitu
sejak janin di dalam kandungan. Hal tersebut bertujuan agar bayi yang dilahirkan dalam
dari berbagai penyakit dan kecacatan. Ada beberapa langkah yang dapat memberikan
tuntunan bagi umat manusia untuk memelihara kesehatan yang dianjurkan oleh agama
antara lain :
1. Makan makanan yang bergizi
2. Menjaga kebersihan (Hadist mengatakan : kebersihan sebagian dari iman)
3. Berolah raga
4. Pengobatan diwaktu sakit
A. Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,
mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan
dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran
serta tanggung jawabnya. Agar bidan dapat menjalankan praktik atau pelayanan kebidanan
dengan baik, hendaknya bidan melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan melalui
kesenian tradisional.
B. Saran
Bidan perlu mempelajari sosial-budaya masyarakat wilayah kerjanya, yang meliputi
tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari,
pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
wilayah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
George M. Foster dan Barbara Galatin Anderson. Antropologi Kesehatan. UI Press. Jakarta
1986
Depkes RI, MA 103, Ilmu Sosial Budaya Dasar. Untuk Prog Bidan Pusdiknakes. Jakarta
1996.
Nasrul Effendi. Drs. Perawatan Kesehatan Masyarakat, EGC. Jakarta 19
Sosial budaya dasar, Syafrudin, SKM,M.Kes
www.google.com