Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika mengandung banyak materi didalamnya. Dengan mempelajari ilmu
fisika berarti mempelajari seluruh proses yang ada di alam dalam artian proses
kejadiannya. Fisika mempunyai berbagai cara dalam mengetahui proses kejadian
atau fenomena tertentu seperti, melakukan eksperimen maupun praktikum baik
menggunakan alat maupun suatu teori untuk memperoleh suatu hasil dalam
eksperimen maupun praktikum tersebut.
Salah satu fenomena dalam ilmu fisika yaitu osilasi magnetik yang
berkaitan dengan medan magnetik yang disebut juga dengan suatu medan yang
dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik yang menyebabkan munculnya
gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Sebuah medan magnet adalah
medan vector yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vector yang
dapat berubah menurut waktu, sedangkan osilasi adalah gerak bolak balik di
sekitar titik kesetimbangan yang disebabkan karena adanya getaran.
Aktivitas yang sering dilakukan pada kehidupan sehari-hari sering
berkaitan dengan osilasi magnetik seperti bandul jam yang berayun ke kiri atau
ke kanan dan getaran dawai pada alat music.
LANDASAN TEORI
A. Medan Magnet
1. Penjelasan Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi
oleh magnet. Medan magnet terjadi karena adanya kutub-kutub magnet yang
memiliki gaya tarik-menarik dan tolak menolak yang besar. Medan magnet
bersifat tidak menghalangi dan mampu menembus benda penghalang seperti
genting, tembok bangunan, pepohonan, maupun tubuh manusia dan akan
mengalami penurunan secara linier terhadap jarak dari sumber paparan
Jika suatu ruang memiliki sebuah penghantar yang dialiri arus listrik
maka ruang disekitar penghantar itu akan timbul medan magnet. Medan magnet
mampu menembus benda-benda penghalang dengan tanpa mengalami
penurunan intensitas. Besarnya medan magnet bumi antara 25 μT hingga 65 μT
(0,25 sampai 0,65 Gauss). Kerapatan fluks magnet sekitar 0,62x10-4 Wb/m2 di
kutub utara magnet dan sekitar 0,5x10-4 Wb/m2 di garis lintang 400. Tingkatan
medan magnet mempunyai frekuensi berkisar antara 50–60 Hz adalah sangat
rendah, yaitu 0,00001 μT. Di sekitar pusat pembangkitan dan gardu induk,
ditemukan medan magnet mencapai 270 μT
(Halliday,dkk. 2014:145).
Gaya magnetic disebut juga dengan gaya Lorenz, karakteristik dari gaya
magnetik pada muatan adalah :
a. Gaya sebanding dengan besarnya muatan
b. Sebanding dengan besarnya kuat medan
c. Gaya magnetik juga bergantung pada kecepatan partikel. Sebuah partikel
bermuatan yang diam tidak mengalami gaya magnetic titik gaya magnetic F
tidak mempunyai arah yang sama seperti medan magnet B tetapi selalu tegak
lurus terhadap B maupun 𝑣.
d. Besarnya F dari gas sebanding dengan v dan tegak lurus terhadap Medan bila
komponen tersebut 0 yaitu bila v dan B parallel atau berlawanan arah maka
nilai gaya tersebut adalah nol.
𝐹 = 𝑞 𝑣 𝐵 sin ɸ (2.3)
𝐹 =𝑞𝑣𝐵 (2.4)
Menurut percobaan Oersted tentang medan magnet oleh arus listrik bahwa
magnet yang berada dekat dengan suatu penghantar yang dialiri arus listrik akan
merubah kedudukannya.
a. Kaidah tangan kanan amper
Kalau suatu Kompas ditempatkan di atas telapak tangan yang kemudian
terdapat arus listrik (I) dari pergelangan menuju keujung jari maka ujung
kutub utara Kompas akan menyimpang searah dengan ibu jari.
b. Kaidah Kotrex Maxwell
Jika arah arus listrik menunjukkan arah maju kotrex, maka arah garis
gaya magnet yang ditimbulkan menunjukkan arah putar kotrex. Jika arah
arus menunjukkan arah putar kotrex, maka arah garis gaya magnet yang
ditimbulkan menunjukkan arah maju kotrex.
Kaidah maksud dapat pula ditentukan dengan kaidah tangan kananya itu
sebagai berikut : “arah ibu jari menggambarkan arah arus listrik dan arah
lipatan keempat jari lainnya menunjukkan arah putaran gaya magnet”.
Jika kaidah kotrex maskulin dikte yang dinyatakan pada gambar 2.2
dengan jumlah kawat beraraskan banyak sekali dikenal dengan solenoid
akan terjadi elektromagnet, sebab memiliki sifat-sifat magnet yaitu salah
satu ujungnya menyerap garis gaya magnet yang berfungsi sebagai kutub
selatan (S) sedang kutub ujung lainnya memancarkan garis gaya yang
berfungsi sebagai kutub utara (U)
Gambar 2.3 Garis Gaya Magnet
Gaya yang dialami kutub magnet karena pengaruh arus listrik disebut
gaya Blot-savart. Sebaliknya suatu kawat berarus listrik ditempatkan di
dalam medan magnet ternyata kawat berarus itu ada kemungkinan
dipengaruhi gaya yang disebut gaya Lorentz. Jadi gaya Lorenz ini
merupakan reaksi gaya bio-safart.
Salah satu gejala kemagnetan yang dapat diamati dengan mudah adalah
tertariknya paku oleh batang magnet. Kutub magnet cenderung mengambil
arah utara-Selatan karena kutub utara magnet jarum kompas ditarik oleh
kutub selatan magnet batang dan kutub utara magnet batang. Pengamatan
dapat menjelaskan Mengapa magnet yang menggantung bebas selalu
mengambil arah utara atau Selatan titik ini akibat bumi kita. Sebenarnya
sebuah magnet permanen dengan arah kutub sebagai berikut :
a. Kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara geografis bumi.
b. Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan geografi bumi.
𝐵0 = 𝜇0 𝐼 𝑁 (2.5)
𝜇0 = 4𝜋 × 10−7 𝑊/𝑚. 𝐴
𝐼 = Kuat Arus (A)
𝑁 = Jumlah lilitan
Persamaan ini hanya berlaku jika hanya ada udara di dalam kumparan.
(Giancoli,2001: 158-159)
4. Osilasi Magnetik
Beberapa instrumen listrik mengandung kumparan yang berputar dalam
suatu medan magnet sebagai akibat dari torsi interaksi dengan kuat arus
dalam kumparan sifat-sifat partikel bermuatan listrik dapat dipelajari
berdasarkan pengamatan gerakan partikel selama berada dalam pengaruh
medan magnet gerak elektron-elektron dalam mikroskop elektron dan
tabung sinar katoda dikontrol oleh medan magnet dengan demikian medan
magnet bumi dapat juga diselidiki berdasarkan gerak partikel bermuatan
dalam kumparan.
Kumparan dapat ditempatkan secara vertikal dan pengaruh medan
magnetik bumi dapat ditentukan berdasarkan arah komponen horizontal
medan magnet bumi pada kumparan selama komponen horizontal medan
magnetik bumi merupakan fungsi dari kutub geografis dan permukaan alami
bumi nilainya pada suatu posisi sembarang dapat ditentukan secara
eksperimen dalam eksperimen ini kuat medan magnet bumi ditentukan
berdasarkan daerah di mana laboratorium berlokasi salah satu metode yang
dapat digunakan adalah efek dari medan magnetik pada periode vibrasi
magnet batang yang digantungkan dalam daerah medan magnet kumparan.
Jika sebuah magnet batang yang bertindak sebagai sebuah diperoleh
magnet ditempatkan dalam suatu daerah medan magnet dengan kerapatan
fluks magnet B (Wb/m²) akan mengerahkan torsi 𝑟 pada magnet seperti
pada gambar di bawah ini sebesar:
𝑟 = M B sin 𝜃 (2.6)
dimana M adalah momen magnet dari magnet batang mulai magnet ini
bergantung pada kuat bahan dan panjang magnet.
Jika magnet batang pada gambar di atas disimpangkan dengan sudut 𝜃 yang
cukup kecil dan dilepaskan maka magnet akan divibrasi bolak-balik di
sekitar sumbu C.Vibrasi magnet akan memiliki jarak harmonik sederhana
dengan periode:
1
T = 2𝜋√ (2.7)
𝑀𝐵
4𝜋2 𝐼 1
= (10-7) 4𝜋 𝑁𝑖
+B (2.10)
𝑀 𝑇2 e
𝐿
dimana i0 adalah arus yang ditandai oleh perpotongan pada sumbu arus.
Eka Jati, Bambang Murdaka. 2013. Pengantar Fisika 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.