Tugas 4
Tugas 4
30
Gambar 4.3 Membuka data LIDAR
31
Gambar 4.6 Merubah interval (spacing)
5. Setelah klik OK, pada status bar akan ditampilkan progress dari Gridding
Prosedur. File grid akan tersimpan secara otomatis dengan eksistensi [.GRD]
save gridding report seperti tampilan dibawah ini.
32
Gambar 4.9 Memilih data hasil griding
7. Berikut adalah hasil griding 3 metode yaitu Kriging, Nearest Neighbor,
Polynomial Regression dengan masing – masing interval 5, 10, dan 25 meter:
a. Metode Kriging
33
Interval 5 meter Interval 10 meter Interval 25 meter
34
b. Metode Nearest Neighbor
35
Interval 5 meter Interval 10 meter Interval 25 meter
36
c. Metode Polynomial Regression
37
Interval 5 meter Interval 10 meter Interval 25 meter
38
B. Membuat Kontur
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama. Kontur ini dapat memberikan informasi relief,
baik secara relatif, maupun secara absolute. Informasi relief secara relatif ini,
diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis kontur secara rapat untuk
daerah terjal, sedangkan untuk daerah yang landai dapat di perlihatkan dengan
menggambarkan garis-garis tersebut secara renggang.
Untuk membuat kontur pada Surfer 10 dapat dilakukan dengan langkah –
langkah berikut ini:
1. Memilih menu Map New Contour Map untuk membuat kontur pilih
data berekstensi (.grd) dari 3 metode yaitu metode Kriging, Nearest Neighbor,
Polynomial Regression Open.
35
2. Hasil dari pembuatan kontur dengan 3 metode yaitu metode Kriging, Nearest
Neighbor, Polynomial Regression dengan interval 5, 10, 25 meter adalah
sebagai berikut:
a. Metode Kriging
36
Interval 5 meter Interval 10 meter Interval 25 meter
37
b. Metode Nearest Neighbor
38
Interval 5 meter Interval 10 meter Interval 25 meter
39
c. Metode Polynomial Regression
40
Interval 5 meter Interval 10 meter Interval 25 meter
41
Kesimpulan :
Dari Proses pembuatan kontur dengan 3 metode yakni Metode Kriging,
Nearest Neighbor, dan Polynomial Regression serta dengan interval 5 m, 10 m,
dan 25 m, maka kami dapat mengambil kesimpulan dari hasil kontur diatas,
bahwa :
Diantara ketiga metode yang digunakan diatas metode kriging lebih detail
dalam menampilkan kontur.
Dengan perbandingan antara interval 5 m, 10 m, dan 25m, sebaiknya
dalam menampilkan kontur menggunkan interval 5 m karena dengan
menggunkan interval 5 m kontur yang dihasilkan lebih detail.
C. Membuat Wireframe
Untuk membuat wireframe pada Surfer 10 dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut ini:
1. Memilih menu New 3D Wireframe pada toolbar pilih data berekstensi (.grd)
dari 3 metode yaitu metode Kriging, Inverse Distance to a Power, Nearest
Neighbor Open.
42
Gambar 4.13 Memilih file grid
2. Hasil dari pembuatan wireframe dengan 3 metode yaitu metode Kriging,
Nearest Neighbor, Polynomial Regression adalah sebagai berikut:
a. Metode Kriging
43
Interval 5 meter Interval 10 meter Interval 25 meter
44
b. Metode Nearest Neighbor
45
Interval 5 meter Interval 10 meter Interval 25 meter
46
c. Metode Polynomial Regression
47
Interval 5 meter Interval 10 meter Interval 25 meter
48
Kesimpulan :
Dari hasil pembutan wireframe dengan 3 metode diatas dapat mengambil
kesimpulan yakni dalam menampilkan wireframe sebaiknya menggunakan
metode kriging . Karena dengan menggunakan metode tersebut hasil wireframe
tampak lebih detail dibandingkan dengan metode Nearest Neighbor dan
polynomial regression.
49
a. Metode Kriging
50
Kesimpulan :
Dari hasil surface dengan menggunkan 3 metode diatas kami dapat
mengambil kesimpulan dalam menampilkan surface sebaiknya menggunkan
metode kriging serta interval yang digunakan 5 m karena dengan mengunkan
interval 5 m hasil surface tampak lebih detail.
Gambar 4.22 Hasil report cut and fill volume metode kriging
Gambar 4.23 Hasil report cut and fill volume metode Nearest Neighbor
Gambar 4.24 Hasil report cut and fill volume metode Polynomial Regression
Kesimpulan :
Dari informasi yang diperoleh dalam report “Grid Volume Computations” kami
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
-
Volume diatas kontur 1,3m menggunakan metode kriging sebesar
5170333898.4342m3, metode Nearest Neighbor sebesar 5170336394.7303m3,
metode Polynomial Regression sebesar 5170346647.0346m3.
-
Volume dibawah kontur 1,3m menggunakan metode kriging sebesar
5165138545.9354 m3, metode Nearest Neighbor sebesar 5165141042.2314m3,
metode Polynomial Regression sebesar 5165151294.5358m3
-
Apabila material diatas kontur 1,3 m yang ada dipotong atau digali, kemudian
hasil galian tersebut ditimbunkan ke material dibawah kontur 1,3 m. Maka,
material hasil galian tersebut masih tidak mencukupi untuk menutup dengan
jumlah kekurangan materialnya sebesar 5195352m3 kalau menggunakan metode
kriging, 5195352m3 untuk metode Nearest Neighbor, dan 5195352 m3 untuk
metode Polynomial Regression.
2. Kotak dialog Open Grid akan ditampilkan, pilih grid file dengan ekstensi
[.GRD] kemudian akan muncul kotak dialog Open
3. Pada kotak dialog ini pilih file dengan eksistensi (*txt), lalu klik open.
4. Akan muncul kotak dialog Grid Residuals, isi sesuai dengan gambar lalu
klik OK.
6. Akan muncul kotak dialog Statistics, lalu centang standar deviasi dan klik
OK.
Gambar 4.27 Menu Statistik
7. Maka nilai residu dan standar deviasi dapat dilihat pada kotak dialog
statistics results. Pada kotak statistics results menampilkan tiap metode
dengan interval 5 m, 10 m, dan 25 m.
a. Metode Kriging
Sehingga dapat
Kesimpulan :
Dapat disimpulkan bahwa dari data - data dari nilai standard deviasi dan
varians 3 metode yaitu metode Kriging, Nearest Neighbor, dan Polynomial
Regression bahwa metode kriging merupakan metode yang paling baik
karena mempunyai nilai standard deviasi yang terkecil diantara 3 metode
pada interval 5, 10, dan 25 meter.