Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

IDENTITAS SEKOLAH/MADRASAH
Sekolah : MTsN 2 Jombang
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Mata Pelajaran : Fikih
Tema Pembelajaran : Thoharoh
Materi Pelajaran : Bersuci Dari Najis Dan Hadats
Pertemuan Ke- : 1
Fokus Pembelajaran : Bersuci Dari Najis Dan Hadats
Alokasi Waktu : 2x40 Menit

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta didik mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar dan merefleksi,


diharapkan peserta didik mampu :
 Menunjukkan keimanan kepada Allah Swt. sebagai Al-Quddus (Dzat Yang Maha Suci) yang
merupakan Dzat yang mencintai kebersihan kesucian..
 Membuktikan keimanan dalam kehidupan sehari-sehari melalui pelaksanaan bersuci sebagai
perwujudan hidup sehat dan kepatuhan terhadap Al-Quddus.
 Meyakini prinsip tawazun dan tathawwur wal ibtikar sebagai ajaran Islam yang membentuk
kesalehan individual dan kesalehan sosial dalam pelaksanaan bersuci.
 Menjelaskan definisi najis dan hadats.
 Membuat kesimpulan tentang perintah menghilangkan najis dan hadats berdasarkan ayat-
ayat dan hadis.
 Membandingkan jenis-jenis najis ditinjau dari tata cara mensucikannya dan ditinjau dari
bentuk barangnya.
 Membedakan tata cara pelaksanaan bersuci dari hadats kecil dan hadats besar.
 Mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan bersuci dari najis dan hadats sesuai dengan
ketentuan, baik yang diwajibkan, sangat dianjurkan, dan disunnahkan.

2. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator

2.1 Kompetensi Inti


1) Kompetensi Inti-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2) Kompetensi Inti-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3) Kompetensi Inti-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4) Kompetensi Inti 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

2.2 Kompetensi Dasar dan Indikator


KI KD IPK
KI-1 1.1 Meyakini pentingnya bersuci dari 1.1.1 Membuktikan air sebagai
hadas dan najis anugrah Allah yang digambarkan
dalam al-Quran dan hadis
KI-2 2.1 Membiasakan diri bersuci dari 2.1.1 Menghayati kaifiyah sesuci
hadas dan najis
KI-3 3.1 Memahami pengertian taharah 3.1.1 Memahami tentang pengertian
dan Bersuci Dari Najis Dan Hadats thaharah
3.1.2 Menyebutkan pengertian
thaharah
3.1.3 Menunjukkan dalil tentang
thaharah
3.1.5 Bersuci Dari Najis Dan Hadats
3.1.6 Membedakan Bersuci Dari Najis
Dan Hadats
3.1.7 Mengklarifikasi Bersuci Dari Najis
Dan Hadats yang bisa di gunakan
untuk bersuci
KI-4 4.1 Mendemonstrasikan Bersuci Dari 4.1.1 Mendemonstrasikan air yang bisa
Najis Dan Hadats di gunakan untuk bersuci
4.1.2 Mendeminstrasikan jenis jenis air

3. Materi Pembelajaran

Fakta
-Kisah-kisah yang berkaitan dengan thaharah
Konsep
-Pengertian thaharah
-Bersuci Dari Najis Dan Hadats yang dapat di gunakan untuk bersuci
Prinsip
-Menyebutkan pengertian thaharah
-Menjelaskan dasar hukum thaharah
-Menyebutkan Bersuci Dari Najis Dan Hadats
-Menjelaskan ketentuan aur yang dapat digunakan untuk bersuci
Prosedur
-Mengklarifikasi Bersuci Dari Najis Dan Hadats untuk bersuci

4. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan yang digunakan adalah saintifik. Model pembelajaran Problem Based Learning. dan
strategi pembelajaran Aktif Learning, Listening team.

5. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

-Video youtube https://youtu.be/h92TXz1zA68

-LKS
-Buku
-LKS kelas 7 fikih
-modul kepondokan kelas 7
-buku belajar fikih
-kitab taqrib atau fathul qorib

6. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


1. Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa secara online
melalui whatsApp group
2. Siswa membuka aplikasi zoom melalui link yang sudah dikirim di whatsapp grup. (ICT)
3. Siswa berdoa bersama-sama guru. Religius (PPK)
4. Guru mengingatkan kepada siswa pembiasaan untuk mematuhi protokol kesehatan jika
keluar rumah
5. Siswa menyimak guru menjelaskan tujuan pembelajaran
6. Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar serta memeriksa kerapihan diri dan bersikap
disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran. Integritas dan Kemandirian (PPK)
7. Siswa menyimak apersepsi dari guru tentang pelajaran sebelumnya yaitu pengertian tentang
bersuci

Kegiatan Inti (60 menit)


1.Mengamati:
b. Ditayangkan video yang di dalamnya terdapat materi thaharah Peserta didik diminta
mengamati dan menyimak tayangan tersebut.
c. Diinformasikan kepada peserta didik nanti akan ada tugas proyek terkait dengan tayangan
tersebut.
1.Menanya:
a. Peserta didik dengan guru atau antar peserta didik melakukan tanya jawab segala sesuatu
yang terkait tentang tugas/proyek yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
2. Mengumpulkan informasi (Mengeksplorasi):
a. Peserta didik secara berkelompok mengerjakan tugas proyek yang berkaitan materi
pembelajaran dalam bentuk peta konsep.
3.Mengasosiasi:
a. Peserta didik secara berkelompok  mencoba menuliskan atau menyimpulkan isi materi
yang telah dibuat.
b. Peserta didik mempersiapkan diri secara kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompok tentang materi thaharah.
4.Mengkomunikasikan:
a. Peserta didik secara berkelompok  mempresentasikan hasil proyek yang sudah jadi di
depan kelas dengan berbagai kreasi dan kreativitas kelompoknya masing-masing.
b. Peserta didik secara berkelompok  menanggapi pendapat, kritik, dan saran dari kelompok
lain

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Siswa mengerjakan LKPD yang dibagikan di Whatsapp dan dikumpulkan di grup Whatsapp
(ICT)
2. Siswa yang terbaik nilainya diberi penghargaan oleh guru dan diumumkan pada zoom
yang akan datang.
3. Sebelum pelajaran ditutup guru meminta siswa melakukan refleksi kesimpulan kegiatan
hari ini. Kegiatan refleksi berikut ini:
Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
Apa yang paling kalian sukai dari pembelajaran hari ini?
Apa yang belum kalian pahami pada pembelajaran hari ini? Dan ditulis kemudia
dikirimkan ke grup Whatsapp. Saintifik-Comunication
4. Penilaian pengetahuan tes tulis dikerjakan setelah zoom ini soalnya dikirim melalui grup
Whatsapp.
5. Siswa melakukan analisis kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran. Critical
Thinking and Communication
6. Siswa diajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberikan dan mengajak siswa untuk
selalu menjaga kesehatan. Religius(PPK)
7. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
praktek tentang tata cara bersuci/wudlu melalui zoom
8. Kegiatan belajar ditutup dengan doa. Religius (PPK)

7. Penilaian

1) Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Rubrik
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tulis
c. Penilaian Keterampilan : Praktek

2) Remedial
Peserta didik yang memperoleh nilai <75 mengikuti :
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian Kdnya belum tuntas
b. Peserta didik yang belum tuntas, wajib mengikuti program remedial dan mengerjakan
soal kembali sesuai KD yang belum tuntas

3) Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai >75 diberikan pembelajaran pengayaan :
menghafalkan dalil al-Quran tentang tata cara bersuci dari hadas dan najis dengan lisan.
Jombang, 2 juli 2022
Mengetahui, Guru Fikih
Kepala Madrasah

Agustin Aminah, S.Pd., M.Pd.I Muhammad Choirudin,S.Pd.I.


NIP/NIK : 196608201992032002 NIP/NIK:
LAMPIRAN

A. Penilaian Efektif
1. Penilaian pada kegiatan mengamati dan bertanya
Aspek Penilaian
No Nama Siswa Nilai
a b c
1
2
3
4
5
Dst

Aspek dan rubrik penilaian:

a. Frekwensi dalam bertanya


1) Jika peserta didik bertanya 3 kali atau lebih, skor 4.
2) Jika peserta didik bertanya 2 kali, skor 3.
3) Jika peserta didik bertanya 1 kali, skor 2.

b. Keterkaitan pertanyaan dengan materi.


1) Jika pertanyaan sesuai dengan materi, skor 4.
2) Jika pertanyaan kurang sesuai dengan materi, skor 3.
3) Jika pertanyaan tidak sesuai dengan materi, skor 2.

c. Kejelasan/bahasa yang digunakan saat bertanya


1) Jika bahasa jelas, lugas, dan mudah dipahami, skor 4.
2). Jika bahasa kurang jelas, kurang lugas, dan kurang mudah dipahami, skor 3.
3) Jika bahasa tidak jelas,tidak lugas, dan sulit dipahami, skor 2

Pedoman penskoran:
Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal

2. Penilaian sikap dalam mengikuti diskusi:


Aspek Penilaian
No Nama Siswa Nilai
1 2 3
1
2
3
4
5
Dst

Aspek dan rubrik penilaian.


1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap
dan sempurna, skor 4
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 3
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang
lengkap, skor 2
2. Keaktifan dalam diskusi.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi skor 4
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi skor 3
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi skor 2
3. Kejelasan dan kerapian presentasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi, skor 4
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 3
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang rapi,
skor 2
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi,
skor 1

Pedoman penskoran:
Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
B. Instrumen Penilaian Sikap (penilaian diri)
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya menggosok gigi minimal 3 kali sehari
2 Saya mencuci kaki, tangan dan muka setiap habis main di
luar rumah
3 Saya mencuci tangan setiap hendak makan
4 Saya merasa sedih dengan teman yang suka membuang
sampah di sembarang tempat
5 Saya mendukung program madrasah "Jum'atBersih"dengan
aktif mengajak teman untuk meluangkan waktu
membersihkan lingkungan madrasah
6 Saya yakin orang yang terbiasa hidup bersih akan disukaiAl-
lah dan teman-temannya
7 Saya yakin bahwa orang yang tidak terbiasa menjaga kebersi-
han lingkungannya akan merugikan diri sendiri dan orang lain
8 Saya akan mengingatkan teman yang sering berwudu dengan
tergesa-gesa
9 Saya tersentuh dengan kisah "siksaankuhur hagi yang
tidakberistinjak dengan benar"
10 Saya tidak senang dengan kondisi kelas yang kotor
Pedoman penskoran:
Ya : skor 4 . Tidak : skor 0.

Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100


Jumlah skor maksimal
C. Instrumen Penilaian Sikap (antar teman)
Nama Siswa : ………………………………………………………
Tanggal : ………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………
Aspek yang dinilai
No NamaSiswa Jml
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
dst
Keterangan:
1. Keaktifan memberikan pendapat/menyampaikan ide
2. Kesediaan menerima pendapat/ide dari teman dalam kelompok
3. Kesetiaan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kelompok
4. Kemampuan mengambil keputusan dalam kelompok
5. Kepedulian terhadap kesulitan terhadap sesama anggota kelompok
6. Kesediaan memberikan kesempatan kepada sesama anggota kelompok
7. Kemampuan mengorganisir/mengaktifkan kerja kelompok

Pedoman Penskoran:
1. tidak baik skor 1
2. baik, skor 2
3. sangat baik, skor 3

Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100


Jumlah skor maksimal
D. Instrumen Penilaian Pengetahuan (menjodohkan)
Soal menjodohkan
Pasangkan kalimat dibawah ini menjadi kalimat yang benar!
Kelompok A kelompok B
1. Bersentuhan laki dan perempuan bukan muhrim a. Mandi
2. Haid b. hadas kecil
3. Thoharoh c. tayamum
4. Tidak ada air d. istinjak
5. Habis kencing e. Sesuci

Jawaban :
1. Bersentuhan laki dan perempuan bukan muhrim b. hadas kecil
2. Haid a. Mandi
3. Thoharoh e. Sesuci
4. Tidak ada air c. tayamum
5. Habis kencing d. istinjak

Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100


Jumlah skor maksimal
Keterangan :
Satu soal skornya 20
E. Instrumen Penilaian Praktek
Contoh format penilaian unjuk kerja: Praktik Wudu dan tayamum
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama siswa
1 2 3 4 Skor
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.

Aspek yang dinilai:


1. Niat wudu dan tayamum (Skor 4).
b. Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tartil, skor 4.
c. Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tidak tartil, skor 3.
d. Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar, skor 1.
1. Gerakan wudu dan tayamum (Skor 4)
a. Jika peserta didik dapat melakukan gerakan dengan sempurna, skor 4
b. Jika peserta didik dapat melakukan gerakan kurang sempurna, skor 2
2. Doa sesudah wudu dan tayamum (skor 4)
a. Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan doa sesudah dengan lancar dan tartil, skor 4
b. Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan doa sesudah dengan lancar dan tidak tartil,skor
3
c. Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan doa sesudah tidak lancar, skor 1
3. Tertib wudu
a. Jika peserta didik melaksanakan praktik dengan tertib, skor 4
b. Jika peserta didik melaksanakan praktik tidak tertib, skor 2

Pedoman penskoran:
Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal

LAMPIRAN BAHAN AJAR

Allah Swt. mewajibkan Bersuci Dari Najis Dan Hadats hanyalah untuk menjaga kelangsungan
hidup manusia. Kelangsungan dihadapan Tuhannya sebagai makhluk bertanggung jawab atas
kewajiban untuk beribadah kepada Allah Swt. dan kedudukan manusia sebagai bagian dari makhluk
hidup.
Tahukah kamu, terdapat banyak manfaat yang diperoleh melalui penerapan bersuci sesuai
ketentuan fikih. Bersuci merupakan bentuk penghargaan terhadap fitrah manusia, dan menjaga
harkat dan martabat sebagai manusia. Bersuci sama halnya dengan menjaga harkat dan martabat
Agama Islam. Dengan bersuci pula, berarti menjaga harkat dan martabat di hadapan Allah Swt.
Berbagai penyakit akut juga dapat dihindari sejak dini.
Semua hikmah dibalik bersuci di atas akan tercapai jika tata cara pelaksanannya sesuai
dengan ketentuan fikih. Oleh karena itu, kita harus yakinkan diri kita masingmasing bahwa
memahami, menerapkan, dan menggunakan tata cara yang sesuai sebagai keharusan yang mutlak
di wujudkan.
A. Najis dan Tata Cara Mensucikannya
1. Pengertian Najis dan Hadats
Menurut bahasa Najis berasal dari bahasa Arab, yaitu an-najsu atau an-najisu yang
berarti kotor atau menjijikkan, tidak bersih atau tidak suci baik yang bersifat hissiyah
maupun ma’nawiyah. Nnajis yang bersifat hissiyah adalah najis yang terlihat oleh mata dan
dirasa oleh panca indra seperti jilatan anjing, kotoran manusia atau hewan,kencing, darah
haid dan nifas. Najis yang bersifat maknawiyah adalah najis yang menodai akidah sehingga
tidak dapat dilihat oleh manusia seperti Syirik dan kufur.
Menurut istilah, najis bisa diartikan suatu benda yang mengotori pakaian atau badan
kita yang menghalangi sahnya ibadah kita kepada Allah. Najis adalah kotoran yang wajib oleh
seorang yang terkena olehnya. Menurut Ilmu fiqih merupakan benda yang haram disentuh
secara mutlak (kecuali dalam keadaan darurat) dan harus dibersihkan apabila terkena benda
najis. Najis harus dibersihkan karena menghalangi sahnya ibadah.
2. Dasar-Dasar Hukum Perintah Bersuci
Ayo kita cermati dengan seksama, dan temukan persamaan dan berbedaan
kandungan ayat-ayat al-Quran dan Hadis dibawah ini:
a. Allah Swt. berfirman:
Artinya:
”Dan bersihkanlah pakaianmu” QS. Al-Mudatstsir (74): 4.
b. Dan Firman Allah Swt. :
Artinya:
“Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang
rukuk dan orang yang sujud!”QS. Al-Baqarah (1): 125.
c. Nabi Muhammad Saw bersabda:
َ ْ‫اس فَا ِ َّن هَّللا َ اَل ي ُِحبُّ ْالفُح‬
‫ش َواَل‬ ِ َّ‫اِنَّ ُك ْم قَا ِد ُموْ نَ َعلَى اِ ْخ َوانِ ُك ْم فَاَصْ لِحُوْ ا ِر َحالَ ُك ْم َواَصْ لِحُوْ ا لِبَا َس ُك ْم َحتَّى تَ ُكوْ نُوْ ا َكاَنَّ ُك ْم َشا َمةٌ فِي الن‬
ُ‫التَّفحُّ ش‬
Artinya:
“Apabila kamu datang ke tempat saudara-saudara kamu, hendaklah kamu perintah atau
perbaiki kendaraan-kendaraan dan pakaian kamu, sehingga kamu menjadi perhatian
diantara manusia. Karena, Allah tidak suka perbuatan keji dan juga keadaan yang tidak
teratur“ (HR. Imam Ahmad, Imam Abu Dawud, Imam Al-Hakim, Al- Baihaqi dari Sahal bin
Hanzaliyah)

Pernahkah kita menemukan informasi tentang istilah mukhaffafah (‫)المخففة‬


mutawassithah ( ‫) المتوسطة‬, dan mughaladhah ( ‫ ) المغلظة‬dari guru, ustadz, orang tua atau
teman sebaya? Ketiga istilah tersebut merupakan macam-macam najis yang harus kita
sucikan. Mari kita pelajarari!

3. Macam-macam Najis Dan Tata cara Thaharah


Tahukah kamu, najis memiliki tiga kategori dan masing-masing memiliki tata cara
berbeda untuk mensucikannya?

3.1. Najis Mukhaffafah (ringan)


Mukhaffafah adalah najis yang diringankan, seperti air kencing bayi laki-laki dan
perempuan yang belum pernah makan sesuatu kecuali ASI (air susu ibu). Cara
mensuciknnya, cukup dengan memercikkan air ke bagian yang terkena najis sampai
bersih.
3.2. Najis Mutawassithah (sedang)
Mutawassithah merupakan najis yang berada di tengah-tengah antara
mukhaffafah dan mughaladhah. Dan najis yang keluar dari kubul dan dubur manusia
kecuali air mani.
1) Najis ‘Ainiyah adalah najis yang berwujud atau tampak, masih dapat dilihat dan
dirasakan salah satu atau ketiga sifatnya, baik warna, rasa, dan baunya.
2) Najis ‘Hukmiyah adalah najis yang yang tidak tampak seperti bekas kencing.
Contoh-contoh najis mutawassithah di bawah ini!
a) Madzi yaitu air yang keluar dari kemaluan laki-laki dan perempuan dengan ciri-ciri
sebagai berikut: (1) berwarna kekuning-kuningan; (2) proses keluarnya disertai rasa
syahwat atau bersamaan dengan melemahnya rasa syahwat; (3) tanpa ada rasa
kenikmatan; (4) Terjadi pada orang yang telah baligh; (5) Lebih sering terjadi pada
perempuan; (6) Terkadang keluar tanpa disadari.
b) Air wadi yaitu air yang keluar dari kemaluan laki-laki dan perempuan dengan ciri-ciri
sebagai berikut: (1) Berwarna campuran putih, keruh, dan kental; (2) Keluar setelah
buang air kecil; (3) Dalam kecapekan setelah mengangkat barang berat; (4) Dialami
oleh yang sudah atau belum baligh.
Cara mensucikannya, dibilas dengan air sehingga hilang semua sifat, bau, warna,
dan rupanya.
3.3. Najis Mughaladhah (berat)
Mughaladhah adalah najis yang diperberat, seperti anjing dan babi. Termasuk
najis ini adalah air liur kedua binatang tersebut, sperma keduanya, dan anak-anak dari
hasil persilangan dengan hewan lainnya. Cara mensucikannya, lebih dulu dihilangkan
wujud benda najis itu, kemudian dicuci dengan air bersih 7 kali dan salah satunya
dicampur dengan debu.

4. Tata Cara Bersuci dari Najis Dengan Air


Ayo cermati tabel di bawah ini!
Tabel
Tata Cara Penyucian Najis
Kategori Najis Tata Cara Mensucikan
Mukhaffafah Najis Mukhaffafah Ainiyah:
(Ringan) 1. Dibersihkan lebih dulu sifatnya, sehingga warna, bau, dan
rasa najis tidak lagi kelihatan dan dapat dirasakan
2. Kemudian air yang suci dan mensucikan dipercikkan ke
tempat
atau benda yang terkena najis. Air yang dipercikkan harus
mengenai seluruh tempat atau benda yang terkena najis
3. Air yang dipercikkan tidak disyaratkan hingga mengalir.
4. Dikeringkan dengan kain atau benda lain yang suci.
Najis Mukhaffafah Hukmiyah:
1. Tempat atau benda yang terkena najis dilingkari lebih dulu
untuk
memastikan pemercikan air secara tepat
2. Kemudian air yang suci dan mensucikan dipercikkan ke
tempat
atau benda yang terkena najis dan telah dilingkari. Air yang
dipercikkan harus mengenai seluruh tempat atau benda yang
terlingkari
3. Air yang dipercikkan tidak disyaratkan hingga mengalir.
4. Dikeringkan dengan kain atau benda lain yang suci.
Mutawassithah Najis Mutawassithah Ainiyah:
(Tengahtengah) 1. Dibersihkan lebih dulu sifatnya, sehingga warna, bau, dan
rasa
najis tidak lagi kelihatan dan dapat dirasakan
2. Kemudian air yang suci dan mensucikan dialirkan ke
tempat atau
benda yang terkena najis. Air yang dialirkan harus mengenai
seluruh tempat atau benda yang terkena najis
3. Air yang disiramkan disyaratkan hingga mengalir.
4. Dikeringkan dengan kain atau benda lain yang suci.
Najis Mutawassithah Hukmiyah:
1. Tempat atau benda yang terkena najis dilingkari lebih dulu
untuk
memastikan pemercikan air secara tepat
2. Kemudian air yang suci dan mensucikan disiramkan hingga
mengalir ke tempat atau benda yang terkena najis dan telah
dilingkari.
3. Dikeringkan dengan kain atau benda lain yang suci.
Mughaladhah Najis Mughaladhah Ainiyah:
(Berat) 1. Dibersihkan lebih dulu sifatnya, sehingga warna, bau, dan
rasa
najis tidak lagi kelihatan dan dapat dirasakan.
2. Menyiramkan air hingga mengalir ke tempat atau benda
yang
terkena najis sebanyak tujuh kali dan salah satu diantaranya
dicampur dengan debu yang suci. Ayo pilih salah satu
diantara ketiga cara!
3. Cara pertama: Air dicampur dengan debu yang suci dalam
satu
tempat kemudian disiramkan ke tempat atau benda yang
terkena
najis.
4. Cara kedua: Menaruh debu di tempat atau benda yang
terkena
najis, lalu menyiramkan air dan mengosokkannya, dan diakhiri
dengan menyiram dan mengelap air dengan benda yang
bersih.
5. Cara ketiga: Menyiramkan air ke tempat atau benda yang
terkena
najis, lalu menaburkan debu dan selanjutnya mencampur
keduanya serta menggosok-gosokkannya, dan diakhiri
dengan mengelap air dengan benda yang bersih.
Najis Mughaladhah Ainiyah:
1. Berikan tanda dengan lingkaran tempat atau benda yang
terkena
najis.
2. Lakukan cara yang sama dengan proses penyucian najis
mughaladhah hukmiyah.

Di sebut dengan mukhaffafah karena proses penyuciannya lebih ringan dan mudah
dibanding dua najis lainnya. Mutawassithah disebabkan karena menghilangkan najisnya
memiliki kadar yang berada di tengah antara najis mukhaffafah dan mughaladhah. Najis
yang paling sulit dan berat penyuciannya adalah mughaladhah karena tidak cukup dengan
air saja sebagai alatnya.

B. Hadats, Pembagiannya, Dan Tata Cara Penyuciannya


1. Pengertian Hadats
Hadats ‫ ) )الحدث‬menurut bahasa adalah suatu perkara yang baru. Adapun menurut
istilah hadast adalah suatu keadaan seseorang yang dianggap tidak Suci menurut agama.
orang yang sedang berhadast berarti orang tersebut tidak Suci walaupun orang tersebut
titik-titik dengan kondisi anggota badan seseorang yang mengakibatkan shalatnya dan
ibadah yang lain tidak diterima oleh Allah Swt.
‫َث َحتَّى‬ َ ُ ‫ اَل يَ ْقبَلُ هَّللا‬: ‫ص َّل هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ ْم‬
َ ‫صاَل ةَ اَ َح ِد ُك ْم اِ َذا اَحْ د‬ َ ِ ‫قَا َل َرسُوْ ُل هَّللا‬: ‫ال‬
َ َ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ق‬ َ ‫ع َْن اَبِي ه َُري‬
ِ ‫ْلرةَ َر‬
ُ ‫ضا‬
َّ ‫يَتَ َو‬
“Dari Abu Hurairah radialla anhu berkata, Raslullah shalallahualaihi wa sala bersabda: “Allah
tidak akan menerima sholat salah satu diantara kalian apabila ia dalam keadaan berhadats
hingga kalian berwudhu”. (HR. Bukhari, No: 135, 6954)
Seseorang yang sedang berhadast apabila akan melaksanakan ibadah shalat dan
ibadah yang lainnya dia harus bersuci terlebih dahulu. Hadats dikategorikan menjadi dua
bagian yaitu: hadats kecil ( ‫ ) الحدث األصغر‬dan hadats besar ( ‫) الحدث األكبر‬. Berikut penjelasan
macam-macam hadast dan cara menyucikannya.
2. Hadats Kecil dan Tata Cara Mensucikannya
Hadats kecil adalah hadast yang cara menyucikannya dengan berwudhu atau
tayamum. seseorang disebut berhadast kecil jika dia mengeluarkan sesuatu dari dua lubang,
yaitu dubur atau kubulnya (buang air besar, buang air kecil buang angin), Menyentuh
kemaluan tanpa alas tidur nyenyak dengan posisi miring atau tanpa tetapnya pinggul diatas
lantai termasuk sebab seseorang berhadas kecil.
Ada persamaan dan perbedaan antara kata kotor dan najis. Persamaannya adalah
kotor dan najis sama-sama merupakan sesuatu yang kotor, adapun perbedaannya adalah
kotor belum tentu menjadikan ibadah tidak sah, sedangkan najis menjadikan ibadah tidak
sah.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

A. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati kaifiah bersuci dari hadats dan najis
2.1 Menghayati kaifiah bersuci dari hadats dan najis
3.1 Menganalisis hadats dan kaifiah menyucikan
4.1 Mendemontrasikan tata cara bersuci

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1,1,1 Menghayati kaifiah bersuci dari hadats
2.1.1 Menghayati kaifiah bersuci dari hadats.
3.1.1 Menganalisis beberapa ketentuan bersuci dari hadats kecil dan besar
4.1.1 Mempraktikkan bersuci dari hadats kecil dan besar

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1.1 Menganalisis ketentuan bersuci dari hadats kecil dan besar
4.1.1 Menjelaskan secara tulis hasil analisis bersuci dari hadats kecil dan besar
D. PETUNJUK BELAJAR
Bagi siswa
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru, membaca dan memahami materi yang disajikan
2. Siswa mengerjakan tugas dan berdiskusi sesuai petunjuk Lembar kerja
3. Mengumpulkan tugas yang telah selesai dikerjakan

Bagi guru
1. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar
2. Guru menjelakan bahan materi yang akan dipelajari
3. Guru memberikan siswa bertanya apabila ada lembar kerja peserta didik yang kurang
dipahami.
4. Memberikan penilaian

E. SOAL DAN PENILAIAN


1. Tugas Mandiri
Dalam tugas mandiri kriteria penilaian tentang menganalisis ketentuan tata cara bersuci
dari hadats dan najis.
Pengertian najis dan Dalil tentang najis dan Menuliskan tata cara
hadats hadats bersuci dari hadats dan
najis
Skor 30 30 40
Keterangan skor : menyebutkan 3 jawaban dari soal

F. LANGKAH — LANGKAH KERJA


1.Siswa melihat dan memahami bahan yang disajikan guru
2. Siswa mengerjakan tugas pada lembar kerja 1 menganalisis ketentuan thoharoh secara
individu
3. Siswa melanjutkan tugas diskusi secara berkelompok , dengan mengerjakan tugas
menganalisis thoharoh dan macam-macam najis dan hadas , dan disampaikan secara lisan
satu kelompok satu orang.
4. Mengkomunikasikan hasil analisis secara lisan dengan membaca hasil analisis pada lembar
kerja tiap kelompok masing — masing perwakilan satu kelompok satu orang.
5. Pengumpulan tugas mandiri maupun kelompok
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Secara Mandiri
Mata Pelajaran : Fikih
Tema : Tata cara bersuci dari hadats dan najis
Sub Tema : Klasifikasi hadas dan najis
Kelas : VII
Semester : Ganjil
Nama :

Soal : Menganalisis ketentuan thoharoh.


Jawab :
1. __________________________________________________________
2. __________________________________________________________
3. __________________________________________________________
4. ___________________________________________________________
5. ____________________________________________________________
6. ____________________________________________________________
7. ____________________________________________________________
8. _____________________________________________________________

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Secara Kelompok
Mata Pelajaran : Fikih
Tema : Tata cara bersuci dari hadats dan najis
Sub Tema : Klasifikasi hadas dan najis
Kelas : VII
Semester : Ganjil
Nama Kelompok :

SOAL : Menjelaskan secara tertulis tata cara bersuci dari hadas dan najis
1.
___________________________________________________________________________
_
2. ___________________________________________________________________________
__

Anda mungkin juga menyukai