Hewan Liar Yang Bisa Dipelihara
Hewan Liar Yang Bisa Dipelihara
PER HARI
BULAN
OKTOBER
2022
JADWAL
JAGA UGD
2018
LAPORAN
POSISI
STOK
OBAT UGD
TAHUN
2022
HEWAN LIAR YANG BISA DIPELIHARA
UNTUK SEMUA
PENGUNJUNG
POSYANDU
PUSKESMAS
NELAYAN, TIDAK
AKAN KAMI LAYANI
JIKA ANDA TIDAK
MEMAKAI MASKER
RUANGAN
SEDANG DI
DESINFEK
TAN / DI
STERILKAN
WORO – WORO
DIBERITAHUKAN KEPADA
MASYARAKAT WILAYAH PKM
NELAYAN BAHWA HARI SABTU,
28 JANUARI 2023 JAM 08.00
ADA SCRENING PEMERIKSAAN
MATA / KATARAK GRATIS DI
PUSKESMAS NELAYAN
BEKERJASAMA DENGAN KLINIK
MATA UTAMA GKB GRESIK,
SYARAT MEMBAWA FOTOCOPY
KARTU BPJS/KTP. TRIMAKASIH
LAPORAN
KARTU
STOK UGD
JAN – JUNI
2022
KARTU
STOK
OBAT
UGD
2022
JADWAL SCREENING MATA BEKERJASAMA
DENGAN KLINIK MATA UTAMA
sebagai seorang guru juga wajib menjadi motivator belajar untuk siswa. Terlebih di masa
pandemi seperti sekarang ini, siswa tentunya membutuhkan penyemangat belajar selain dari
orang tuanya di rumah. Adanya pandemi ini menuntut para guru untuk bisa memanfaatkan
teknologi secara apik. Maka tak heran bila buntut dari ketidak cakapan guru dalam
menggunakan teknologi untuk belajar dari rumah mengakibatkan penurunan keaktifan
siswa. Tentu saja penurunan keaktifan sangat dikhawatirkan dan bisa menjadi salah satu
indikator motivasi belajar siswa menurun.
Oleh karenanya guru harus bisa mengembangkan cara meningkatkan motivasi belajar pada
siswa. Apa saja kah yang bisa dilakukan oleh Bapak/Ibu guru?
1.Meningkatkan kualitas guru
Sudah pasti guru adalah sosok yang menjadi pioner dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus secara sadar diri terus melakukan peningkatan
kualitasnya. Tak hanya bicara soal kualitas mengajar pada mata pelajaran yang dimampu,
lebih dari itu, guru juga dituntut berkualitas dalam aspek psikologi anak. Hal ini sangat
penting demi terwujudnya motivasi belajar siswa yang tinggi. Tentu saja Bapak/Ibu guru bisa
melakukan peningkatan kualitas dengan mengikuti berbagai macam seminar atau pelatihan.
2.Memaksimalkan fasilitas pembelajaran
Untuk membangun motivasi belajar siswa, Bapak/Ibu guru harus bisa memaksimalkan
fasilitas belajar yang tersedia. Di saat masa PJJ (pembelajaran jarak jauh) seperti ni,
pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyalurkan bantuan kuota
internet. Selain itu, Bapak/Ibu guru juga sangat dianjurkan menggunakan sarana dan
prasarana penunjang kegiatan belajar yang bisa memotivasi siswa.
3.Pilih metode pembelajaran yang tepat
Sebagai seorang guru memang harus pandai dalam memilih metode belajar yang tepat.
Pemilihan metode belajar ini bisa menjadi tolak ukur apakah siswa merasa jenuh dalam
kegiatan belajarnya atau bahkan merasa antusias dengan metode yang Bapak/Ibu guru
terapkan. Anda bisa menerapkan metode belajar diskusi secara langsung melalui aplikasi
belajar atau membagi siswa dalam beberapa kelompok guna memudahkan siswa dalam
memahami materi.
4.Memanfaatkan media belajar
Tentunya media belajar yang menarik dan kreatif bisa menjadi daya tarik siswa untuk
belajar. Dengan media yang demikian, fokus siswa dalam belajar bisa ditingkatkan. Ada pun
media belajar yang bisa menjadi alternatif untuk menunjang kegiatan belajar siswa berupa
video belajar beranimasi dan masih banyak lagi yang tersedia di internet.
5.Lakukan evaluasi pembelajaran
Evaluasi pada setiap kegiatan pembelajaran mutlak sangat perlu untuk dilakukan. Hal ini
bertujuan melihat efektivitas kegiatan belajar tersebut sudah efektif atau belum. Evaluasi ini
bisa dilakukan dengan menganalisis nilai yang diperoleh siswa dari soal atau tugas yang
Bapak/Ibu guru berikan.
Itulah beberapa cara meningkatkan motivasi belajar pada siswa yang bisa Bapak/Ibu guru
terapkan. Setiap guru di sekolah terbaik tentunya memiliki caranya masing-masing dalam
meningkatkan motivasi belajar, selanjutnya berdoa dan berusaha adalah cara terbaik untuk
mewujudkan prestasi para siswanya. Semoga artikel ini bisa menjadi motivasi diri untuk
Bapak/Ibu guru dan orang tua
Otot-otot mata menjadi cepat lelah dan membuat penglihatan menjadi buram. Frekuensi
berkedip akan berkurang, sehingga mereka akan sering mengeluh matanya perih atau nyeri,
mengalami mata kering. Paparan sinar biru dari layar gadget yang terlalu intens dan dekat
dapat meningkatkan risiko mata anak menjadi juling
Dampak Gadget Terhadap Kesehatan Mata
Gadget baik itu handphone (HP), tablet, hingga laptop merupakan barang yang sulit
dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Alat ini juga tidak asing lagi untuk anak-anak dari anak
Sekolah Dasar (SD), hingga taman kanak-kanak (TK) sekalipun sudah banyak yang memiliki
gadget sendiri. Tak bisa dipungkiri, teknologi menjadi satu hal yang sangat erat dengan
manusia sekarang ini
Pada dasarnya, mata anak-anak masih tergolong sensitif terutama pada cahaya dan akan
masih terus berkembang hingga ia mencapai usia dewasa. Anak-anak usia 3-7 tahun tentu
senang bermain gadget dalam waktu lama, karena selain penasaran, ada banyak hal menarik
secara visual bagi mereka. Jika sejak dini anak-anak telah ‘dibiasakan’ menatap sinar atau
cahaya secara berlebihan, maka ada kemungkinan daya penglihatan mereka jadi lebih cepat
rusak dan terganggu secara permanen jika tidak ditangani segera
saat anak berusia diatas dua tahun yang menggunakan gadget lebih dari dua jam sehari.
Layar gadget mengeluarkan cahaya yang disebut high energy visible atau biasa dikenal
sebagai blue light yang berbahaya bagi mata. Resiko terjadi suatu masalah seperti computer
vision syndrome, sebuah gejala yang timbul karena mata terlalu fokus pada layar sehingga
menimbulkan perasaan tidak nyaman jika dilakukan dalam periode yang terlalu lama. Selain
itu, penggunaan gadget yang berkepanjangan juga bisa menyebabkan rabuh jauh (myopia).
Beberapa gangguan kesehatan mata yang seringkali terjadi pada anak yang mengalami
radiasi sinar dari layar gadget:
Mata lelah (astenopia)
Otot-otot mata menjadi cepat lelah dan membuat penglihatan menjadi buram.
Mata kering
Frekuensi berkedip akan berkurang, sehingga mereka akan sering mengeluh matanya perih
atau nyeri, mengalami mata kering.
Mata juling (strabismus)
Paparan sinar biru dari layar gadget yang terlalu intens dan dekat dapat meningkatkan risiko
mata anak menjadi juling.
Rabun jauh (myopia)
Bola mata menjadi lebih lentur atau memanjang yang menyebabkan anak rentan menderita
rabun jauh (myopia).
Tips untuk menghindari gangguan kesehatan mata karena penggunaan gadget:
Terapkanlah 20-20-20. Luangkan waktu setiap 20 menit sekali untuk melihat ke kejauhan
atau area selain layar gadget sepanjang 20 inch ke depan (atau sejauh mata memandang dan
tidak memforsir mata untuk fokus) selama 20 detik. Cara ini dapat membantu melemaskan
otot-otot fokus dalam dan luar mata.
Sesuaikan pengaturan cahaya layar dengan pencahayaan ruangan, jangan sampai terlalu
terang maupun terlalu redup atau gelap. Atur level pencahayaan layar seminimal mungkin
agar tidak terjadi kontraksi berlebihan pada mata.
Batasi waktu penggunaan gadget pada anak maksimal satu jam per hari. Usahakan beri jeda
setiap 20-30 menit untuk anak beristirahat selama setidaknya 5 menit. Ingatkan anak untuk
berkedip untuk membasahi matanya, agar matanya tidak kering.
Gunakan tetes mata yang mengandung bahan aktif guna mengatasi kekeringan pada mata.
Makan makanan bergizi yang membantu menjaga kesehatan mata.
Hentikan segera penggunaan gadget jika anak mengalami gejala gangguan penglihatan.
Konsultasikan ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Kemajuan zaman di bidang ilmu teknologi semakin berkembang. Teknologi yang sangat
popular di era globalisasi ini adalah gadget. Penggunaan gadget pada anak semakin
meningkat. Akademi Dokter Anak Amerika dan Perhimpunan Dokter Anak Kanada
menegaskan perlu adanya batasan dalam penggunaan teknologi pada anak, anak umur 6-18
tahun dibatasi menggunakan hanya 2 jam perhari. Anak-anak dan remaja yang menggunakan
teknologi melebihi batas waktu yang dianjurkan memiliki risiko kesehatan. Kurangnya
pemahaman tentang dampak penggunaan gadget menjadikan anak berperilaku
menggunakannya secara berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pengetahuan tentang dampak gadget pada kesehatan terhadap perilaku
penggunaan gadget pada siswa SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin. Penelitian ini merupakan
penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VI SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin. Sampel pada penelitian ini
adalah total dari populasi yaitu sebanyak 50 siswa. Hasil analisis Regresi Linear sederhana
menunjukkan adanya pengaruh pengetahuan tentang dampak gadget pada kesehatan
terhadap perilaku penggunaan gadget pada siswa (p value = 0,002) dengan besar pengaruh
18,9%. Dalam hal ini perlu adanya peningkatan pengetahuan siswa tentang dampak gadget
pada kesehatan, karena semakin tinggi pengetahuan akan dikuti dengan penurunan perilaku
penggunaan gadget. Kemajuan zaman di bidang ilmu teknologi semakin berkembang.
Teknologi yang sangat popular di era globalisasi ini adalah gadget. Gadget dahulu hanya
digunakan oleh kalangan menengah ke atas, namun pemakaiannya sekarang ini sudah
digunakan berbagai kalangan, mulai dari anak usia dini hingga orang dewasa. Gadget
merupakan suatu istilah yang digunakan dalam menyebut beberapa macam jenis alat
teknologi yang sifatnya semakin berkembang pesat dan memiliki fungsi khusus. Contoh dari
gadget yaitu smartphone, i phone, komputer, laptop dan tab (Manumpil, 2015). Penggunaan
gadget pada anak semakin meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rideout
diketahui bahwa terjadi peningkatan penggunaan media dan gadget pada anak yaitu 38%
pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 72% pada tahun 2013. Salah satu faktor yang
mendasari meningkatnya persentase anak yang menggunakan gadget yaitu karena semakin
berkembangnya teknologi. Seiring berkembangnya teknologi, maka gadget tampil dengan
sistem touch screen yang membuat siapapun lebih mudah untuk menggunakannya, terutama
anak kecil yang belum bisa membaca sekalipun, seperti penggunaan hp. Pada umumnya
anak-anak menggunakan gadget untuk bermain game, menonton animasi, bermain internet
dan sebagai media pembelajaran. Akademi Dokter Anak Amerika dan Perhimpunan Dokter
Anak Kanada menegaskan, anak umur 0-2 tahun tidak boleh terpapar oleh teknologi sama
sekali. Anak umur 3-5 tahun dibatasi menggunakan teknologi hanya satu jam perhari dan
anak umur 6-18 tahun dibatasi 2 jam saja perhari. Anak-anak dan remaja yang menggunakan
teknologi melebihi batas waktu yang dianjurkan memiliki risiko kesehatan serius. (Rowan,
2013). Penggunaan gadget yang berlebihan bisa membawa dampak yang cukup besar bagi
tumbuh kembang anak. Salah satunya perihal berkurangnya aktivitas fisik yang seharusnya
dilakukan sang anak. Selain itu, dampak negatif lain dari penggunaan gadget adalah bila
durasinya terlalu lama digunakan bisa berakibat pada mata dan otak. Beberapa penelitian
menunjukan bahwa dampak penggunaan gadgetantara lain adalah terganggunya
pertumbuhan otak anak, obesitas, kurang tidur, kelainan mental, sifat agresif serta radiasi
emisi. Untuk itu perlu adanya batasan dalam menggunakan gadget pada anak. Perilaku
penggunaan gadget dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pengetahuan.
Kurangnya pemahaman tentang dampak penggunaan gadget menjadikan anakanak
berperilaku menggunakan gadget secara berlebihan. Hasil studi pendahuluan pada 5 siswa di
SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin diperoleh hasil bahwa ke lima siswa tersebut memiliki
gadget seperti tablet dan smartphone. Tiga dari 5 siswa menyatakan bahwa lama
penggunaan gadget dalam sehari yaitu lebih dari 2 jam dan penggunaanya lebih banyak di
peruntukan untuk bermain game serta beberapa dari lima siswa tersebut menyatakan bahwa
setelah menggunakan gadget dalam durasi yang cukup lama, mereka mengeluhkan kelelahan
pada mata dan alat gerak motorik.
“Gadget memang mampu meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Selain itu, gadget
mampu meningkatkan kreativitas anak lewat permainan yang ada di dalamnya. Namun, jika
waktu penggunaannya tidak dibatasi, akan ada bahaya yang menghampiri. Salah satu
dampak gadget adalah penurunan kesehatan mata anak.”
Halodoc, Jakarta – Tidak dapat dimungkiri, gadget saat ini menjadi salah satu “sahabat’
terbaik manusia. Melalui benda kecil tersebut, seseorang dapat mendapat informasi seluas-
luasnya, sedalam-dalamnya. Di masa pandemi seperti sekarang ini, anak-anak pun harus
menggunakan benda kecil tersebut sebagai alat komunikasi, mengingat sekolah pun hingga
kini masih dilakukan di rumah secara daring.
Selain menunjang proses pendidikan, gadget juga dapat menjadi sarana edukasi, hiburan,
dan komunikasi. Meski memiliki banyak sekali manfaat, dampak gadget akibat penggunaan
yang berlebihan tidak boleh disepelekan begitu saja. Salah satu dampak gadget yang dapat
memengaruhi kesehatan mata. Hal tersebut dapat terjadi jika dalam sehari anak
menghabiskan waktu lebih dari 3 jam dalam bermain gadget.
Jika terus-menerus terjadi dalam jangka waktu yang lama, berikut ini dampak gadget bagi
kesehatan mata anak:
Baca juga: Kenali Jenis Tantrum yang Sering Dilakukan Anak
1. Sindrom Penglihatan Komputer
Sindrom penglihatan komputer, atau yang bisa juga disebut dengan digital eye
strain merupakan sejumlah gangguan kesehatan pada mata akibat paparan layar digital
dalam waktu lama. Kondisi ini berisiko dialami anak yang terlalu lama menatap layar gadget,
terutama dalam posisi yang salah dan pencahayaan minim. Hal tersebut terjadi akibat LED
pada perangkat gadget memancarkan cahaya biru dalam intensitas tinggi. Cahaya biru
tersebut yang berbahaya bagi kesehatan mata anak.
2. Rabun Jauh
Anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melihat layar gadget, berisiko
mengalami rabun jauh di kemudian hari. Rabun jauh merupakan kondisi yang terjadi akibat
mata tidak dapat memfokuskan cahaya pada retina mata. Akibatnya, pengidap kondisi ini
tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh, seperti tulisan di papan tulis, rambu
lalu lintas, atau marka jalan.
Baca juga: Kenapa Anak-Anak Minim Risiko Alami Long COVID-19?
3. Penyakit Mata Kering
Peningkatan frekuensi penggunaan gadget dan perangkat digital lainnya meningkatkan risiko
penyakit mata kering pada anak. Hal tersebut dipicu oleh penurunan tingkat kedipan selama
penggunaan gadget. Akibatnya, mata kekurangan pelumas, sehingga memicu mata kering
yang gatal.
Selain itu, kedipan yang tidak sempurna (ketika kelopak mata atas tidak menyentuh kelopak
mata bawah) membuat penyebaran lapisan air mata tidak merata ke seluruh permukaan
mata. Hal tersebut juga bisa menjadi penyebab mata kering.
4. Kelelahan Mata
Ketika asyik bermain gadget, anak-anak biasanya akan lupa waktu. Padahal, mata
membutuhkan waktu istirahat yang cukup, karena cahaya biru dari layar gadget memicu efek
silau dan ketegangan pada mata. Jika terpapar dalam waktu yang lama, rasa lelah pada mata
pun tidak dapat dihindari. Selain itu, mata dapat kehilangan fokusnya.
Baca juga: 4 Kondisi Terjadi pada Anak yang Alami Stunting
Selain beberapa dampak gadget yang telah disebutkan, paparan gadget yang terlalu lama
dapat mengganggu pola tidur anak, menghambat perkembangan kognitif, meningkatkan
risiko obesitas, dan memicu sakit leher serta punggung.
Kesimpulannya, penggunaan gadget pada anak tidak dilarang, mengingat fungsinya yang
sangat penting saat ini, yaitu menunjang proses belajar mengajar. Namun, penggunaannya
harus dibatasi, agar tidak menimbulkan sejumlah dampak gadget seperti yang telah
disebutkan di atas.
Jika anak mengalami sejumlah gejala akibat penggunaan gadget yang berlebihan, silahkan
diskusikan hal tersebut dengan dokter mata
Gawai atau gadget seakan sudah menjelma menjadi bagian penting dalam kehidupan
masyarakat zaman sekarang. Seringkali, bahkan tanpa disadari, Anda sudah menggunakan
gawai selama lebih dari 4 jam dalam sehari, atau mungkin lebih lama lagi dari itu.
Untuk menghadapi hal itu, Anda dituntut untuk terus waspada dan berhati-hati. Pasalnya,
penggunaan gadget secara berlebihan berhubungan erat dengan kerusakan mata atau
penglihatan.
Oleh sebab itu, ketahui bahaya, tips, serta mencegah kesehatan mata rusak akibat main
gadget lewat uraian berikut ini.
Bahaya Pengaruh Gawai Bagi Kesehatan Mata
Perlu diketahui, kebiasaan menggunakan gawai dalam waktu lama dapat menimbulkan
pengaruh buruk terhadap kesehatan mata. Berikut adalah bahaya kesehatan yang dapat
merusak kesehatan mata akibat pakai gadget terlalu sering.
Bahaya Pengaruh Gawai Bagi Kesehatan Mata
Perlu diketahui, kebiasaan menggunakan gawai dalam waktu lama dapat menimbulkan
pengaruh buruk terhadap kesehatan mata. Berikut adalah bahaya kesehatan yang dapat
merusak kesehatan mata akibat pakai gadget terlalu sering.
Bahaya Pengaruh Gawai Bagi Kesehatan Mata
Perlu diketahui, kebiasaan menggunakan gawai dalam waktu lama dapat menimbulkan
pengaruh buruk terhadap kesehatan mata. Berikut adalah bahaya kesehatan yang dapat
merusak kesehatan mata akibat pakai gadget terlalu sering.
1.Sindrom Mata Kering
Sindrom mata kering menujukkan adanya gangguan pada sistem produksi maupun distribusi
air mata. Di mana gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit
(multifaktorial).
Kondisi mata kering juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata dan menyebabkan
pandangan menjadi buram.
Jika dibiarkan, mata kering bisa berujung pada kerusakan lapisan kornea mata secara
permanen.
Keluhan atau gejala yang sering terjadi pada kasus mata kering adalah sebagai berikut:
Rasa perih dan kekeringan pada mata.
Terasa seperti ada benda asing atau sensasi permukaan mata berpasir.
Mata merah.
Sering berair.
Iritasi mata.
Mata silau.
Penglihatan sedikit terganggu.
Penggunaan gadget secara berlebihan diketahui berkaitan dengan sindrom mata kering
akibat frekuensi berkedip yang otomatis berkurang.
Padahal, kedipan mata sangat berperan dalam menyebarkan air mata yang diproduksi oleh
kelenjar di mata dan untuk membasahi permukaan mata.
2. Rabun Jauh (miopia)
Miopia atau rabun jauh, merupakan kondisi penglihatan yang buram saat melihat benda-
benda yang berjarak jauh. Meski begitu, mata tetap mampu melihat jelas benda yang berada
di jarak dekat.
Beberapa penelitian terbaru menemukan, aktivitas melihat jarak dekat yang berlebihan
(extensive near work), menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rabun jauh.
Keadaan tersebut seringkali disebabkan karena penggunaan handphone atau gadget. Di
mana Anda beraktivitas melihat layar gawai dengan jarak cukup dekat dan dalam waktu
lama.
3. Mata lelah
Saat mata terasa lelah, tegang, serta pandangan menjadi kabur setelah bekerja dalam waktu
yang lama, maka kemungkinan besar Anda sedang mengalami astenopia.
Astenopia atau eye strain adalah kondisi yang terjadi ketika mata mengalami kelelahan
setelah beraktivitas secara berlebihan. Melihat gadget terlalu lama juga sering dikaitkan
dengan terjadinya kondisi ini.
4. Degenerasi sel retina (Age Related Macular Degeneration)
Penelitian terbaru mengaitkan risiko penyakit kerusakan sel retina (ARMD) bisa muncul
dengan cepat akibat menggunakan gawai secara berlebihan.
Kondisi tersebut disebabkan oleh sinar biru yang dipancarkan oleh layar gadget, yang ketika
diteliti secara in vitro, ternyata dapat merusak sel-sel makula yang ada di retina.
Meski masih butuh penelitian lanjutan, hasil studi tersebut semestinya harus diwaspadai dan
dihindari risikonya