Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
kebijakan transportasi dalam wilayahnya. Konsep cabotage berkaitan erat dengan sektor pertahanan dan kemanan serta perekonomian. Di Indonesia, azas cabotage muncul akibat adanya Instruksi presiden No. 5 tahun 2005. Arahannya adalah agar kapalkapal yang beroperasi di Indonesia menggunakan bendera Indonesia. Dengan munculnya azas ini, sedikit demi sedikit kapal berbendera Indonesia meningkat hingga 90 %. Sedangkan kapal berbendera asing menurun drastis menjadi hanya 10 %.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1. 2.
BAB II ISI
Salah satu isu yang masih hangat untuk dibicarakan adalah azas cabotage.Cabotage sendiri adalah hak eksklusif yang dimiliki suatu negara dalam menyelenggarakan kebijakan transportasi dalam wilayahnya. Konsep cabotage berkaitan erat dengan sektor pertahanan dan kemanan serta perekonomian. Hak Cabotage menyangkut pemindahan penumpang dan/atau barang antara dua tempat yang masih berada dalam satu Negara, sehingga bendera negara yang dimiliki oleh setiap armada maritim dalam pelayarannya, menurut prinsip cabotage, menjadi syarat mutlak memperoleh hak cabotage tersebut.
Salah satu kendala penerapan azas cabotage di bidang migas disebabkan tidak optimalnya dukungan lembaga keuangan lokal untuk membiayai pengadaan kapal. Betapa sulitnya pelayaran mendapatkan pendanaan untuk pengadaan kapal baru ataupun kapal bekas, apalagi sampai kepada tahap mengajukan bunga rendah. Pelaku-pelaku usaha pelayaran Indonesia juga tidak bisa terlalu berharap mendapat sumber pendanaan dari lembaga pembiayaan asing karena negara ini belum menerapkan konvensi internasional tentang penahanan kapal atau arrest of ship. Minimnya lembaga yang men-support dalam hal sumber pendanaan ini, disebabkan oleh masih ada rasa tidak percaya dari perbankan dalam negeri untuk mendanai industri migas. Perbankan lebih memilih bidang lain yang telah dikenal dan dipercaya lebih menjanjikan. Selain itu, tidak tersedianya jaminan kontrak
jangka panjang di sektor angkutan migas. Periode sewa kapal jenis tertentu yang hanya tiga bulanan dianggap kurang memberikan jaminan secara bisnis, sehingga perbankan ragu memberikan pendanaan untuk menunjang pengadaannya. Permasalahaan juga datang dari Klasifikasi dan Asuransi. Harus diakui Biro Klasifikasi Indonesia ( BKI ) menjadi kendala penerapan azas cabotage karena BKI sendiri belum menjadi anggota Internasional Association of Classfication Societies (IACS). Kondisi ini jelas membuat tidak adanya kepercayaan dari pihak asing untuk melepas kapalnya berbendera Indonesia. Hal ini menyebabkan kepercayaan pihak asuransi pun menjadi berkurang.
Azas cabotage di Indonesia muncul akibat adanya Instruksi presiden No. 5 tahun 2005. Arahannya adalah agar kapal-kapal yang beroperasi di Indonesia menggunakan bendera Indonesia. Dengan adanya azas cabotage diharapkan memberikan efek positif terhadap industri maritim nasional. Dalam pelaksanaan azas ini banyak menemui kendala, terutama dalam masalah pendanaan yang menjadi problem utama.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bpmigas.com/