Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KEHAMILAN FISIOLOGI

Disusun Oleh :

Iin Kurniawati (2210101210)

Dosen Pengampu:
Kharisah Diniyah,S.S.T,M.M.R.

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN LINTAS JALUR


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2022

i
KATA PENGANTA

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Kesehatan dengan judul “Kehamilan
Fisiologi”.

Dengan tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengerti tentang
Kehamilan Fisiologi. Saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyakanya
kepada dosen mata kuliah fisiologi yang telah memberikan tugas kepada Saya.
Saya juga ingin mengucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penulisan makalah ini.
Narasumber terpercaya yang telah banyak membantu dalam penulisan
makalah ini. Akhirnya Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari
kata sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun karya
tulis ini, sangat kami harapkan.

Palembang, 20 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTA................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

D. Manfaat.........................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4

A. Pengertian Kehamilan...................................................................................4

B. Perubahan Anatomi dan Fisiologis...............................................................4

C. Perubahan Adaptasi Psikologis.....................................................................7

D. Ketidaknyamanan Kehamilan.......................................................................7

E. Tanda Bahaya Kehamilan...........................................................................11

F. Faktor Resiko Kehamilan...........................................................................13

G. Kebutuhan Fisiologis Ibu Hamil.................................................................15

BAB III PENUTUP...............................................................................................19

A. Kesimpulan.................................................................................................19

B. Saran............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) yang terjadi tidak disebabkan oleh


kecelakaan ataupun terjatuh, melainkan disebabkan selama masa
kehamilan,persalinan, dan nifas di setiap 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes
RI, 2019). Secara umum terjadi penurunan angka kematian ibu selama
periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup, namun
tidak berhasil mencapsai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Pada tahun 2019 kematian ibu
disebabkan oleh perdarahan dengan jumlah kasus 1.280, hipertensi dalam
kehamilan dengan 1.066 kasus (Kemenkes RI, 2020)
Kehamilan merupakan proses yang alamiah Kehamilan adalah kondisi
fisiologis yang dapat menyebabkan perubahan pada ibu, baik secara fisik
maupun mental. Kehamilan bukan kondisi patologis seperti penyakit.
Mayoritas ibu hamil dapat melewati perubahan-perubahan yang terjadi
selama kehamilan secara alamiah, dan hanya sebagian kecil ibu dengan
kehamilan patologis. Oleh karenanya, tenaga kesehatan harus dapat
memfasilitasi ibu hamil untuk melewati proses alamiah tersebut, dengan
intervensi medis seminimal mungkin. Asuhan yang diberikan kepada ibu
hamil menekankan pada upaya promotif dan preventif, serta meminimalkan
upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif meliputi pemberian informasi
seputar kehamilan, upaya preventif meliputi kegiatan deteksi dini
kemungkinan adanya kondisi tidak normal.
Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan
(continuity of care) Pemantauan pada ibu hamil, seharusnya dilakukan secara
rutin oleh tenaga kesehatan yang sama atau oleh tim kesehatan pada instansi
layanan kesehatan yang sama. Hal tersebut akan mempermudah pemantauan
perkembangan kondisi ibu dan janin selama kehamilan, karena kondisi setiap
pemeriksaan sudah terdokumentasikan dalam rekam medik. Selain itu, jika
2

pemeriksaan dilakukan oleh tim yang sama, ibu akan merasa lebih dekat
dengan tenaga kesehatan tersebut yang dapat meningkatkan rasa percaya pada
tenaga kesehatan dan meningkatkan keterbukaan terhadap tenaga kesehatan.
Hal tersebut akan berdampak pada asuhan kehamilan yang optimal.
(Bidan & Dosen Kebidanan Indonesia, 2020)
Meskipun kehamilan adalah kondisi fisiologis, namun ada sebagian
ibu dengan kondisi patologis sejak awal kehamilan, sebagian yang asuhan
antenatal pada ibu hamil meliputi penimbangan BB, pengukuran tinggi badan,
pengukuran tekanan darah, pengukuran LILA, pengukuran TFU, penentuan
status imunisasi dan pemberian imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah
minimal 90 tablet selama kehamilan, penentuan presentasi janin dan DJJ,
pelaksanaan temu wicara ( pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling termaksud KB), pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes
hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urine, pemeriksaan golongan
darah (bila belum dilakukan sebelumnya) dan tatalaksana kasus sesuai
indikasi (Kemenkes RI, 2020)

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian kehamilan ?


2. Apa saja perubahan fisiologi kehamilan ?
3. Apa saja ketidaknyaman pada kehamikan ?
4. Apa saja tanda bahaya kehamialn ?
5. Apa saja factor resiko kehamilan?
6. Apa saja Kebutuhan Fisiologis kehamilan ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kehamilan


2. Untuk mengetahui perubahan fisiologi kehamilan
3. Untuk mengetahui ketidaknyaman pada kehamikan
4. Untuk mengetahui tanda bahaya kehamialn
5. Untuk mengetahui factor resiko kehamilan
6. Untuk mengetahui Kebutuhan Fisiologis kehamilan
3

D. Manfaat

1. Agar dapat mengetahui pengertian kehamilan


2. Agar dapat mengetahui perubahan fisiologi kehamilan
3. Agar dapat mengetahui ketidaknyaman pada kehamikan
4. Agar dapat mengetahui tanda bahaya kehamialn
5. Agar dapat mengetahui factor resiko kehamilan
6. Agar dapat mengetahui Kebutuhan Fisiologis kehamilan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya


janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Kehamilan ini dibagi atas tiga trimester yaitu; kehamilan trimester pertama
mulai 0-14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai 14-28 minggu, dan
kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu. (Ekasari & Natalia, 2019)

B. Perubahan Anatomi dan Fisiologis

1. Sistem reproduksi
a. Uterus
Selama kehamilan uterus mengalami perubahan meliputi bagian
desidua, miometrium dan perimetrium. Penebalan dan peningkatan
vaskularitas lapisan uterus atau desidua dipengaruhi oleh hormon
progesteron dan estrogen, terutama didaerah fundus dan badan uterus.
Pada awal kehamilan, estrogen mempengaruhi miometrium sehingga
mengalami peningkatan ukuran. Perimetrium yang merupakan lapisan
tipis yang melindungi uterus, memiliki ligamen gilig yang dapat
menompang bagian anterior karena pembesaran uterus selama
kehamilan (Irianti et al., 2014)
b. Serviks
Pada satu bulan setelah konsepsi, serviks sudah mulai
mengalami kontraksi ireguler yang secara normal tidak menyebabkan
nyeri. Perubahan-perubahan ini terjadi karena peningkatan
vaskularitas dan edema serviks keseluruhan, disertai oleh hipertrofi
dan hiperplasia klenjer serviks. Penataan ulang jaringan ikat kaya
kolagen diperlukan agar serviks mampu mempertahankan kehamilan
hingga aterm, berdilatasi untuk memudahkan proses persalinan dan
memperbaiki diri setelah persalinan, sehingga dapat terjadi kehamilan
berikutnya

4
5

c. Ovarium
Selama kehamilan, ovulasi berhenti dan pematangan folikel-
folikel baru ditunda. Biasanya hanya satu korpus luteum yang
ditemukan pada wanita hamil. Struktur ini berfungsi maksimal selama
6-7 minggu pertama kehamilan, 4-5 minggu pasca ovulasi dan setelah
itu tidak banyak berkontribusi dalam produksi progesteron.
d. Vagina dan perineum
Selama kehamilan, terjadi peningkatan vaskularitas dan
hiperemia dikulit dan otot perineum dan vulva, disertai pelunakan
jaringan ikat dibawahnya. Meningkatnya vaskularitas sangat
mempengaruhi vagina dan menyebabkan warnanya menjadi
keunguan. Dinding vagina mengalami perubahan mencolok sebagai
persiapan untuk meregang saat persalinan dan kelahiran.
e. Sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan dan masa nifas, jantung dan sirkulasi
mengalami adaptasi fisiologis yang besar. Perubahan pada fungsi
jantung mulai tampak selama 8 minggu pertama kehamilan. Curah
jantung meningkat bahkan sejak minggu kelima dan mencerminkan
berkuranganya resistensi vaskular sistemik dan meningkatnya
kecepatan jantung (Febriyeni et al., 2021)
f. Perubahan sistem pernafasan
Selama kehamilan kebutuhan oksigen meningkat sebesar 30%
sampai 40%, kenaikan tersebut disebabkan oleh kebutuhan
metabolisme janin, uterus, dan plasenta serta untuk meningkatkan
kerja jantung dan pernafasan. Selain itu, lingkar rongga dada
meningkat 5 sampai 7 cm selama kehamilan karena peningkatan
diameter anteroposterior dan jarak lintang dada.
g. Sistem endokrin
Selama kehamilan, fungsi endokrin dari plasenta menjadi lebih
luas untuk menghasilkan hormon maupun releasing factor. Efek dari
6

produk yang dihasilkan plasenta ini tidak hanya berpengaruh pada


sirkulasi maternal, namun berperan dalam sirkulasi janin. Kondisi ini
merupakan bentuk penyesuaian tubuh maternal akibat dari perubahan
fisiologis oleh adanya kehamilan dan persiapan pertumbuhan janin
(Irianti et al., 2014)
h. Sistem pencernaan
Seiring dengan kemajuan masa kehamilan, lambung dan usus
tergeser oleh uterus yag terus membesar. Pirosis (heratburn) sering
dijumpai dikehamilan dan kemungkinan besar disebabkan oleh refluks
sekresi asam ke esofagus bawah juga berkurang. Meskipun perubahan
posisi lambung mungkin ikut berperan menyebabkan tingginya
frekuensi pirosis namun tonus sfingter esofagus bawah juga
berukurang
i. Sistem musculoskeletal
Mobilitas sendi mungkin berperan dalam perubahan postur
tubuh ibu dan sebaliknya dapat menyebabkan rasa tidak nyaman
dipunggung bawah. Hal ini terutama menggangu pada kehamilan
tahap lanjut, saat wanita hamil kadang merasa pegal, baal, dan lemah
di ekstremitas atasnya. Hal ini dapat terjadi akibat lordosis hebat
disertai fleksi leher anterior dan melorotnya gelang bahu, yang
menimbulkan tarikan pada syaraf ulnaris dan medianus
j. Metabolisme
Selama kehamilan metabolisme tubuh mengalami perubahan
yang mendasar dimana metabolisme basal naik sebesar 15% sampai
20% dari semula yang terjadi pada trimester III. Selain itu kebutuhan
protein pada ibu hamil semakin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembagan organ kehamilan, dan persiapan
laktasi (Febriyeni et al., 2021)
k. Sistem imun
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu
kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurunkan mulai dari minggu ke-10
7

kehamilan hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan


tetap berada pada kadar ini hingga aterm.
l. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone
stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini merupakan
salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis
(Syaiful, 2019)
m. Payudara
Setelah bulan kedua, payudara membesar dan memperlihatkan
vena-vena halus dibawah kulit. Puting menjadi jauh lebih besar,
berwarna lebih gelap, dan lebih tegak. Setelah beberapa bulan
pertama, pemijatan lembut pada puting sering mengakibatkan
keluarnya cairan kental kekuning-kuningan. Selama bula-bulan
tersebut areola menjadi lebih lebar dan lebih gelap, serta munculnya
sejumlah tonjolan kecil kelenjer mongomerry yaitu kelenjer sebasea
hipertrofik (Febriyeni et al., 2021)

C. Perubahan Adaptasi Psikologis

Pada trimester akhir, ibu hamil mulai merasa takut dan waspada. Hal ini
karena ibu memikirkan keadaan bayinya, perkiraan waktu bayinya akan lahir.
Sementara ibu juga merasa takut berpisah dengan bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Oleh sebab itu, ibu sangat
memerlukan dukungan dari suami, keluarga, dan petugas kesehatan
(Mandriwati et al., 2018)

D. Ketidaknyamanan Kehamilan

1. Sering BAK
Pada kehamilan trimester III dapat mengalami keluhan sering BAK
yang dikarenakan tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin
membesar dan menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta
frekuensi berkemih meningkat. Cara mengatasi sering BAK pada ibu
8

hamil yaitu dengan mengurangi asupan cairan 2 jam sebelum tidur agar
istirahat ibu tidak akan terganggu.
2. Varises
Varises terjadi karena pelebaran pada pembuluh darah balik-vena
sehingga katup vena melemah dan menyebabkan hambatan pada aliran
pembuluh darah balik dan biasa terjadi pembuluh balik supervisial.
Kelemahan katup vena pada kehamilan karena tingginya kadar hormon
progesteron dan estrogen sehingga aliran darah balik menuju jantung
melemah dan vena dipaksa bekerja lebih keras untuk dapat memompa
darah. Cara mengatasi varises pada ibu hamil yaitu dengan melakukan
exercise selama kehamilan dengan rutin, menjaga sikap tubuh yang baik,
tidur dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi selama 10-15 menit dan
dalam keadaan miring serta menghindari duduk dengan posisi kaki
mengantung.
3. Sesak nafas
Sesak nafas dapat terjadi karena adanya perubahan pada volume
paru yang terjadi akibat perubahan anatomi toraks selama kehamilan.
Dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus akan
semakin mempengaruhi keadaan diafragma ibu hamil. Cara mengatasi
sesak nafas pada ibu hamil yaitu mengurangi aktivitas yang berat dan
berlebihan, serta menghindari posisi tidur terlentang karena dapat
mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ventilasi pervusi akibat
tertekannya vena .
4. Bengkak pada kaki
Pada kehamilan trimester III sering terjadi oedema pada kaki yang
disebabkan oleh penumpukan atau retensi cairan pada daerah luar sel
akibat dari berpindahnya cairan intraseluler ke ekstraseluler. Selain itu
bertambahnya tekanan ueterus dan tarikan gravitasi menyebabkan retensi
cairan semakin besar.
Cara mengatasi oedema pada kaki antara lain :

a. memperbaiki sikap tubuh terutama saat duduk dan tidur


9

b. hindari pakaian ketat dan berdiri terlalu lama


c. melakukan latihan ringan dan berjalan secara teratur untuk
memfasilitasi sirkulasi darah.
d. Hindari duduk deng an posisi kaki menggantung karena akan
meningkatkan tekanan akibat gaya gravitasi yang akan
menimbulkan bengkak
e. Pada saat tidur posisi kaki sedikit tinggi sehingga cairan yang telah
menumpuk dibagian ekstraseluler dapat beralih kembali pada
intraseluler akibat dari perlawanann gravitasi.
5. Ganguan tidur dan mudah lelah
Hampir semua ibu hamil mengalami gangguan tidur dan cepat lelah
yang disebabkan oleh nokturia (sering berkemih dimalam hari), sehingga
terbangun ditengah malam untuk berkemih dan menganggu pola tidur ibu
selama hamil. Cara mengatasinya yaitu dengan mandi air hangat, minum
air hangat seperti susu sebelum tidur, dan lakukan aktivitas yang tidak
menimbulkan stimulus sebelum tidur.
6. Kram pada kaki
Terjadi karena adanya gangguan aliran atau sirkulasi darah pada
pembuluh darah panggul yang disebabkan oleh tertekannya pembuluh
tersebut oleh uterus yang semakin membesar pada kehamilan. Selain itu,
meningkatnya kadar fosfa dan penurunan kadar kalsium terionisasi
dalam serum.
Cara mengatasi kram pada kaki :
a. cara memposisikan kaki lebih tinggi dari tempat tidur sekitar 20-25
cm.
b. lakukan pijat ringan pada kaki, berjalan untuk melancarkan
sirkulasi darah menuju tungkai.
c. mempertahankan posisi yang baik dalam beraktivitas agar dapat
meningkatkan sirkulasi darah.
d. mengkonsumsi vitamin B,C,D, kalsium dan fosfor.
7. Hemoroid
10

Pengaruh hormon progesteron dan tekanan yang disebabkan oleh


uterus menyebabkan vena-vena pada rektum mengalami tekanan yang
lebih dari biasanya. Akibatnya ketika massa dari rektum akan
dikeluarkan tekanan lebih besar sehingga terjadi hemoroid. Cara
mencegah terjadinya hemoroid antara lain :
a. Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan cairan.
b. Hindari memaksakan mengejan saat defekasi jika tidak ada
rangsangan untuk mengedan.
c. Mandi dengan air hangat untuk meningkatkan sirkulasi peredaran
darah.
d. Lakukan latihan mengencangkan perineum ( kegel).
8. Heartburn
Terjadi karena adanya peningkatan kadar progesteron atau
meningkatkan metabolisme yang menyebabkan rileksasi dari otot polos,
sehingga terjadi penurunan pada irama dan pergerakan lambung dan
penurunan tekanan pada spinkter esofagus bawah. Cara mengatasi
heartbum yaitu dengan menghindari berbaring dalam waktu 3 jam
setelah makan, menghindari dan mengurangi asupan makanan yang dapat
merangsang terjadinya refluks seperti makanan berminyak dan pedas
(Irianti et al., 2014)
9. Konstipasi
Pada wanita hamil terjadi perubahan hormon yang drastis yakni
peningkatan progesteron selama kehamilan. progesteron akan
menyebabkan otot-otot relaksasi untuk memberi tempat janin
berkembang. Relaksasi otot ini juga mengenai otot usus sehingga kan
menurunkan motilitas usus yang pada akhirnya menyebabkan konstipasi
(slow-transit constipation). Cara mengatasi konstipasi yaitu
meningkatkan asupan serat, cairan serta aktivitas fisik yang cukup,
hindari makanan yang porsi besar tetapi makan dengan porsi kecil dan
sering, jangan menahan BAB, olahraga ringan yang rutin seperti senam
hamil dan jalan pagi (Dartiwen et al., 2020)
11

E. Tanda Bahaya Kehamilan

1. Perdarahan pervagina
a. Plasenta previa
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta ternidasi secara
tidak normal sehingga menghalangi jalan lahir (Irianti et al., 2014).
Tanda dan gejala plasenta plevia meliputi keluar darah sedikit atau
banyak dari jalan lahir secara tiba-tiba tanpa disertai rasa mules atau
kontraksi pada usia kehamilan ≥28 minggu (Astuti et al.,
2017)Klasifikasi plasenta plevia :
1) Plasenta previa totalis yaitu bagian plasenta menutup ostium
secara menyeluruh
2) Plasenta previa parsialis yaitu plasenta tertanam menutup
sebagian dari ostium uteri internum
3) Plasenta previa marginalis yaitu plasenta tertanam tepat diatas
ostium uteri internum
4) Plasenta letak rendah yaitu plasenta tertanam agak rendah dan
mendekati ostium uteri internum
b. Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya implantasi plasenta sebagian
atau komplit dari normal implantasi dinding uterus sebelum
melahirkan setelah 20 minggu usia kehamilan (Irianti et al., 2014).
Tanda dan gejala solusio plasenta meliputi perdarahan dengan rasa
sakit, perut terasa tegang, gerakan janin berkurang, palpasi bagian
janin sulit diraba, dapat terjadi pembekuan darah, auskultasi janin
dapat terjadi asfiksia, pada pemeriksaan dalam ketuban menonjol
(Dartiwen & Nurhayati, 2019)
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala pada ibu hamil tidak bisa sembuh walaupun sudah
cukup beristirahat. Hal ini dapat dicurigai sebagai gejala preeklamsi dan
12

jika tidak diatasi, dapat mengakibatkan kejang, stroke, dan koagulopati


(Pratiwi & Fatimah, 2020)
3. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri yang hebat, menetap, dan
tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti kehamilan ektopik,
radang pelvis, infeksi saluran kemuh atau infeksi lainya. (Ekasari &
Natalia, 2019)
4. Bengkak pada muka
Bengkak pada tangan dan wajah apalagi disertai tekanan darah
tinggi, sakit kepala dan pusing sangat berbahaya jika diabaikan,
kemungkinan bisa terjadi kejang-kejang yang disebut keracunan
kehamilan ataupun eklamsi.
5. Ketuban pecah sebelum waktunya
Normal ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada tanda-
tanda persalinan seperti keluar lendir darah. Bila ketuban pecah dan
cairan keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan janin akan
mudah terinfeksi.

6. Gerakan janin kurang


Gerakan janin mulai dapat dirasakan pada usia kehamilan 14-16
minggu. Jika dalam keadaan tidur maka gerakan bayi akan melemah.
Selain itu kekurangan oksigen pada bayi dalam kandungan juga dapat
menyebabkan berkuranganya gerakan bayi. Bayi bergerak minimal 3 kali
dalam 1 jam jika ibu berbaring atau sedang istirahat.
7. Hipermesis gravidarum
Mual muntah pada pagi hari merupakan suatu gejala yang sering
terjadi dan ditemukan pada kehamilan trimester I. Perasaan mual ini
dapat terjadi akibat meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah berlebihan
13

(>7 kali dalam sehari) maka disebut hipermesis gravidarum. (Ekasari &
Natalia, 2019)

8. Anemia
Anemia adalah jika kadar hemoglobin <11gr/dL pada trimester I
dan III, atau jika kadar hemoglobin < 10,5 gr/dL pada trimester. (Syaiful,
2019)

F. Faktor Resiko Kehamilan

1. Primi muda
Ibu hamil pertama pada umur ≤16 tahun. Rahim dan panggul ibu
sering kali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya diragukan
keselamatannya dan kesehatan janin dalam kandungan. Selain itu mental
ibu belum cukup dewasa sehingga diragukan keterampilan perawatan diri
dan bayi. Bahaya yang dapat terjadi antara lain :
a. Bayi lahir belum cukup bulan
b. Perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir
c. Perdarahan dapat terjadi sesudah bayi lahir
2. Primitua
Primitua yaitu ibu hamil pertama setelah kawin 4 tahun atau lebih
dengan kehidupan perkawinan biasa; suami istri tinggal serumah, suami
atau istri tidak sering keluar kota, tidak sedang memakai alat kontrasepsi.
Bahaya yang mungkin terjadi pada primitua yaitu :
a. Selama hamil dapat timbul masalah, faktor resiko lain, karena
kehamilanya misalnya : preeklamsi
b. Persalinan tidak lancar (Syaiful, 2019)
c. Keguguran
d. Lahir belum cukup bulan
e. Lahir mati
14

f. Lahir hidup lalu mati usia ≤ 7 hari


3. Pada umur ibu ≥ 35 tahun
Ibu hamil pertama pada umur ≥ 35 tahun. Pada usia tersebut mudah
terjadi penyakit pada ibu dan organ kandungan menua.
Bahaya yang dapat terjadi :
a. Hipertensi
b. Preeklamsi
c. Perdarahan setelah bayi lahir
d. Ketuban pecah dini: yaitu ketuban pecah sebelum persalinan
dimulai
e. Persalinan tidak lancar/macet: ibu mengejan lebih dari 1 jam, bayi
tidak dapat lahir dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir biasa
f. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah <2500 gram.
4. Anak terkecil umur < 2 tahun
Ibu hamil yang jarak kelahiran dengan anak terkecil kurang dari 2
tahun. Kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh cukup istirahat. Ada
kemungkinan ibu masih menyusui, selain itu anak tersebut masih butuh
asuhan dan perhatian orang tuanya.
Bahaya yang dapat terjadi :
a. Perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih lemah.
b. Bayi prematur/lahir belum cukup bulan, sebelum 37 minggu.
c. Bayi dengan berat badan lahir rendah <2500 gram.

5. Primi tua sekunder


Ibu hamil dengan persalinan terakhir ≥ 10 tahun yang lalu. Ibu
dalam kehamilan dan persalinan ini seolah-olah menghadap kehamilan
persalinan pertama. Bahaya yang dapat terjadi pada ibu primi tua
sekunder yaitu :
a. Persalinnan dapat berjalan tidak lancar
b. Perdarahan pasca persalinan
c. Penyakit ibu: hipertensi, diabetes dan lain-lain
15

6. Grande Multi
Grande multi yaitu ibu pernah hamil atau melahirkan lebih dari 4
kali. Karena ibu sering melahirkan maka kemungkinan akan
menimbulkan bahaya antara lain:
a. Kesehatan terganggu: anemia, kurang gizi
b. Kekendoran pada dinding perut
c. Tanpa ibu dengan perut menggantung
d. Kekendoran pada dinding rahim
e. Kelainan letak, persalinan letak lintang
f. Persalinan lama
g. Perdarahan pasca persalinan (Syaiful, 2019)

G. Kebutuhan Fisiologis Ibu Hamil

1. Kebutuhan nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses kehidupan. Beberapa
kebutuhan nutrisi selama kehamilan antara lain :
a. Kalori ( energi)
Selama kehamilan kebutuhan kalori pada ibu hamil bertambah
sebesar 80.000 kalk, sehingg kebutuhan kalori setiap hari pada ibu
hamil sekitar 300 tambahan kalori. Kalori berfungsi untuk
pertumbuhan janin, dan pembentukan plasenta.
b. Protein
Tambahan protein selama kehamilan untuk persediaan nitrogen
esensial agar membantu pertumbuhan jaringan pada ibu dan janin.
Kebutuhan protein yang dianjurkan yaitu 60 g per hari. Dimana ibu
hamil mengkonsumsi protein 3 porsi sehari ( 1 porsi protein = 2
butir telur atau 200 g daging atau ikan). Kebutuhan protein bisa
didapatkan dari daging, ikan, susu, dan keju, selain itu protein juga
16

didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-


bijian, tempe, tahu, dan lainya.
c. Asam folat
Kebutuhan asam folat selama hamil berfungsi untuk membentuk
tenidin yang menjadi komponen DNA, meningkatkan eritropoiesis
(produksi sel darah merah), mempercepat pertumbuhan sel pada
janin dan plasenta serta mencegah cacat pada otak dan tulang
belakang. Selama hamil kebutuhan asam folat sebesar 400 µg yang
dapat diperoleh suplementasi asam folat. Selain itu asam folat daapt
diperoleh dari sayuran berwarna hijau, jus jeruk, buncis, kacang-
kacangan, dan roti gandum.
d. Zat besi
Jumlah zat besi yang dibutuhkan selama kehamilan adalah sekitar
1.000 mg, dimana 350 mg untuk pertumbuhan janin, dan plasenta,
450 mg untuk peningkatan massa sel darah merah ibu, dan 240 mg
untuk kehilangan basal. Tambahan zat besi dalam bentuk garam
ferrous dengan dosis 30 mg per hari, biasanya dimulai sejak
kunjungan prenatal pertama untuk mempertahankan cadangan ibu
dalam memenuhi kebutuhan janin.
e. Kalsium
Asupan kalsium yang dianjurkan adalah 1.200 mg per hari.
Kebutuhan 1.200 mg per hari dapat dipenuhi dengan mudah, yaitu
dengan mengkonsumsi dua gelas susu atau 125 g keju setiap hari.
Satu gelas susu 240 cc mengandung 300 mg kalsium. Sumber
kalsium dari makanan di antaranya produk susu, seperti susu , keju,
yoghurt.
2. Personal haygine
Personal hygine berkaitan dengan perubahan sistem tubuh yang
terjadi selama kehamilan seperti terjadi peningkatan pH vagina,
akibatnya vagina mudah terkena infeksi, peningkatan kadar estrogen
menyebabkan peningkatan fluor albus, peningkatan produksi keringat
17

dan ibu lebih sering berkemih. Untuk mengatasi hal tersebut, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya :
a. Sering mengganti celana dalam
b. Menggunakan bahan celana yang terbuat dari bahan katun
c. Tidak menggunakan celana ketat dalam jangka waktu terlalu lama
d. Membersihka area genetalia dari depan kebelakang ketika selesai
BAB dan BAK
3. Pakaian
Selama hamil ibu akan mengalami perubahan pada fisiknya.
Sebagai bidan dapat memberikan penjelasan kepada ibu tentang pakaian
yang sesuai dengan masa kehamilannya. Berikut adalah beberapa yang
perlu disampaikan oleh seorang bidan kepada ibu hamil tentang pakaian
yang tepat :
a. Sebaiknya menggunakan pakaian longgar yang nyaman karena
pada saat hamil tubuh ibu membesar sehingga pakaian yang
digunakannya harus nyaman dan tidak terlalu ketat.
b. Pakaian yang digunakan oleh ibu hamil sebaiknya terbuat dari
bahan yang dapat dicuci seperti bahan katun.
c. Kaus kaki penyongkong dapat membantu memberikan kenyamanan
pada ibu hamil yang mengalami varises atau pembengkakan
tungkai bawah.
d. Menggunakan sepatu yang nyaman dan memberi sokongan yang
baik serta membuat postur tubuh lebih baik.

4. Oksigen
Kebutuhan oksigen ibu hamil kira-kira 20%, sehingga untuk
memenuhi kebutuhannya itu, ibu hamil harus bernafas lebih dalam dan
bagian bawah thoraxnya juga melebar ke sisi. Pada kehamilan 32 minggu
keatas, usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma,
sehingga diafragma sulit bergerak dan tidak jarang ibu hamil mengeluh
sesak nafas dan pendek nafas (Dartiwen & Nurhayati, 2019)
18

5. Olahraga
Aktivitas fisik meningkatkan sirkulasi, membantu rileksasi dan
istirahat. Beberapa jenis latihan yang dapat dilakukan oleh ibu hamil
seperti aerobik, berjalan, yoga, berenang dan lainnya. Hal yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan olahraga selama kehamilan antara
lain :
a. Berlatih secara teratur dan cukup.
b. Hindari keletihan berlebihan.
c. Pastikan petugas kesehatan telah melakukan penapisan kondisi
yang berbahaya sebelum melakukan senam.
d. Makan-makanan sehat dalam porsi kecil, tetapi sering.
e. Minum minimal 8 gelas sehari.
f. Pastikan alat yang digunakan dalam kondisi baik.
6. Istirahat
Ibu hamil memerlukan istirahat paling sedikit satu jam pada siang
hari dengan kaki ditempatkan dengan kaki lebih tinggi dari tubuhnya.
Istirahat sangat bermanfaat bagi ibu hamil agar tetap kuat dan tidak
mudah terkena penyakit. Waktu yang diperlukan untuk tidur ibu hamil
yaitu:
a. Tidur siang : tidur siang dilakukan kurang lebih selama 2 jam
dan dilakukan lebih sering sebelum hamil. Tidur siang dilakukan
untuk mengistirahatkan tubuh dan fisik serta pikiran ibu hamil.
b. Tidur malam : ibu hamil lebih banyak tidur pada malam hari ± 8
jam. Ibu hamil sebaiknya tidur lebih awal dan tidak tidur terlalu
malam karena dapat menurunkan tekanan darahn.(Mandriwati et
al., 2018)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya


janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari). Asuhan antenatal pada ibu hamil meliputi penimbangan BB,
pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran LILA,
pengukuran TFU, penentuan status imunisasi dan pemberian imunisasi TT,
pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan,
penentuan presentasi janin dan DJJ, pelaksanaan temu wicara ( pemberian
komunikasi interpersonal dan konseling termaksud KB), pelayanan tes
laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan
protein urine, pemeriksaan golongan darah (bila belum dilakukan
sebelumnya) dan tatalaksana kasus sesuai indikasi sehingga dapat
meningkatkan Kesehatan pada bu hamil serta mencegah terjadinnya resiko
pda ibu hamil

B. Saran

Hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai


kehamilan fisiologi sehingga menambah wawasan pada teman-teman semua.
Ibu hamil dapat melakukan antenatal care selama kehamilan dengan
melakukan kunjungan antenatal sebanyak 6 kali selama kehamilan, tujuannya
untuk mengetahui perkembangan janin serta meningkatkan kualitas
kehamilan serta mencegah terjadinya resiko selama kehamilan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, S., Susanti, A. I., Nurparidah, R., & Mandiri, A. (2017). Asuhan Ibu
Dalam Masa Kehamilan. Erlangga.
Bidan & Dosen Kebidanan Indonesia. (2020). Kebidanan, Teori Dan Asuhan.
Volumen I.
Dartiwen, Anggita, I., & Apriliani, P. (2020). Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan. Deepublish.
Dartiwen, & Nurhayati, Y. (2019). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. ANDI.
Ekasari, T., & Natalia, M. S. (2019). Deteksi Dini Preeklamsi dengan Antenatal
Care. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Febriyeni, Medhyna, V., Oktavianis, Zuraida, Delvina, V., Kasoema, R. S.,
Mardiah, A., Amalina, N., Meilinda, V., Sari, N. W., Noflidaputri, R.,
Miharti, S. I., & Fitri, N. (2021). Asuhan Kebidanan Kehamilan
Komprehensif. Yayasan Kita Menulis.
Irianti, B., Erda Mutiara Halida, Duhita, F., Prabandari, F., Yulita, N., Yulianti,
N., Hartiningtiyaswati, S., & Anggraini, Y. (2014). Asuhan Kehamilan
Berdasarkan Bukti. Sagung Seto.
Kememkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kemenkes RI.
Mandriwati, G. A., Ariani, N. W., Harini, R. T., & Darmapatni, M. W. G. (2018).
Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis Kompetensi. Ed.3. Buku Kedokteran
EGC.
Pratiwi, A. M., & Fatimah. (2020). Patologi Kehamilan. Pustaka Baru Press.
Syaiful, Y. dan L. F. (2019). Asuhan Keperawatan Kehamilan. CV.Jakad
Publishing.
Yuliani, D. R., Saragih, E., Astuti, A., & Ani, W. M. (2021). Asuhan Kehamilan.
Yayasan Kita Menulis.

20

Anda mungkin juga menyukai