Makalah Simkes Penggunaan Mandlay
Makalah Simkes Penggunaan Mandlay
KEHAMILAN FISIOLOGI
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
Kharisah Diniyah,S.S.T,M.M.R.
i
KATA PENGANTA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Kesehatan dengan judul “Kehamilan
Fisiologi”.
Dengan tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengerti tentang
Kehamilan Fisiologi. Saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyakanya
kepada dosen mata kuliah fisiologi yang telah memberikan tugas kepada Saya.
Saya juga ingin mengucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penulisan makalah ini.
Narasumber terpercaya yang telah banyak membantu dalam penulisan
makalah ini. Akhirnya Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari
kata sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun karya
tulis ini, sangat kami harapkan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................3
A. Pengertian Kehamilan...................................................................................4
D. Ketidaknyamanan Kehamilan.......................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemeriksaan dilakukan oleh tim yang sama, ibu akan merasa lebih dekat
dengan tenaga kesehatan tersebut yang dapat meningkatkan rasa percaya pada
tenaga kesehatan dan meningkatkan keterbukaan terhadap tenaga kesehatan.
Hal tersebut akan berdampak pada asuhan kehamilan yang optimal.
(Bidan & Dosen Kebidanan Indonesia, 2020)
Meskipun kehamilan adalah kondisi fisiologis, namun ada sebagian
ibu dengan kondisi patologis sejak awal kehamilan, sebagian yang asuhan
antenatal pada ibu hamil meliputi penimbangan BB, pengukuran tinggi badan,
pengukuran tekanan darah, pengukuran LILA, pengukuran TFU, penentuan
status imunisasi dan pemberian imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah
minimal 90 tablet selama kehamilan, penentuan presentasi janin dan DJJ,
pelaksanaan temu wicara ( pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling termaksud KB), pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes
hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urine, pemeriksaan golongan
darah (bila belum dilakukan sebelumnya) dan tatalaksana kasus sesuai
indikasi (Kemenkes RI, 2020)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
A. Pengertian Kehamilan
1. Sistem reproduksi
a. Uterus
Selama kehamilan uterus mengalami perubahan meliputi bagian
desidua, miometrium dan perimetrium. Penebalan dan peningkatan
vaskularitas lapisan uterus atau desidua dipengaruhi oleh hormon
progesteron dan estrogen, terutama didaerah fundus dan badan uterus.
Pada awal kehamilan, estrogen mempengaruhi miometrium sehingga
mengalami peningkatan ukuran. Perimetrium yang merupakan lapisan
tipis yang melindungi uterus, memiliki ligamen gilig yang dapat
menompang bagian anterior karena pembesaran uterus selama
kehamilan (Irianti et al., 2014)
b. Serviks
Pada satu bulan setelah konsepsi, serviks sudah mulai
mengalami kontraksi ireguler yang secara normal tidak menyebabkan
nyeri. Perubahan-perubahan ini terjadi karena peningkatan
vaskularitas dan edema serviks keseluruhan, disertai oleh hipertrofi
dan hiperplasia klenjer serviks. Penataan ulang jaringan ikat kaya
kolagen diperlukan agar serviks mampu mempertahankan kehamilan
hingga aterm, berdilatasi untuk memudahkan proses persalinan dan
memperbaiki diri setelah persalinan, sehingga dapat terjadi kehamilan
berikutnya
4
5
c. Ovarium
Selama kehamilan, ovulasi berhenti dan pematangan folikel-
folikel baru ditunda. Biasanya hanya satu korpus luteum yang
ditemukan pada wanita hamil. Struktur ini berfungsi maksimal selama
6-7 minggu pertama kehamilan, 4-5 minggu pasca ovulasi dan setelah
itu tidak banyak berkontribusi dalam produksi progesteron.
d. Vagina dan perineum
Selama kehamilan, terjadi peningkatan vaskularitas dan
hiperemia dikulit dan otot perineum dan vulva, disertai pelunakan
jaringan ikat dibawahnya. Meningkatnya vaskularitas sangat
mempengaruhi vagina dan menyebabkan warnanya menjadi
keunguan. Dinding vagina mengalami perubahan mencolok sebagai
persiapan untuk meregang saat persalinan dan kelahiran.
e. Sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan dan masa nifas, jantung dan sirkulasi
mengalami adaptasi fisiologis yang besar. Perubahan pada fungsi
jantung mulai tampak selama 8 minggu pertama kehamilan. Curah
jantung meningkat bahkan sejak minggu kelima dan mencerminkan
berkuranganya resistensi vaskular sistemik dan meningkatnya
kecepatan jantung (Febriyeni et al., 2021)
f. Perubahan sistem pernafasan
Selama kehamilan kebutuhan oksigen meningkat sebesar 30%
sampai 40%, kenaikan tersebut disebabkan oleh kebutuhan
metabolisme janin, uterus, dan plasenta serta untuk meningkatkan
kerja jantung dan pernafasan. Selain itu, lingkar rongga dada
meningkat 5 sampai 7 cm selama kehamilan karena peningkatan
diameter anteroposterior dan jarak lintang dada.
g. Sistem endokrin
Selama kehamilan, fungsi endokrin dari plasenta menjadi lebih
luas untuk menghasilkan hormon maupun releasing factor. Efek dari
6
Pada trimester akhir, ibu hamil mulai merasa takut dan waspada. Hal ini
karena ibu memikirkan keadaan bayinya, perkiraan waktu bayinya akan lahir.
Sementara ibu juga merasa takut berpisah dengan bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Oleh sebab itu, ibu sangat
memerlukan dukungan dari suami, keluarga, dan petugas kesehatan
(Mandriwati et al., 2018)
D. Ketidaknyamanan Kehamilan
1. Sering BAK
Pada kehamilan trimester III dapat mengalami keluhan sering BAK
yang dikarenakan tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin
membesar dan menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta
frekuensi berkemih meningkat. Cara mengatasi sering BAK pada ibu
8
hamil yaitu dengan mengurangi asupan cairan 2 jam sebelum tidur agar
istirahat ibu tidak akan terganggu.
2. Varises
Varises terjadi karena pelebaran pada pembuluh darah balik-vena
sehingga katup vena melemah dan menyebabkan hambatan pada aliran
pembuluh darah balik dan biasa terjadi pembuluh balik supervisial.
Kelemahan katup vena pada kehamilan karena tingginya kadar hormon
progesteron dan estrogen sehingga aliran darah balik menuju jantung
melemah dan vena dipaksa bekerja lebih keras untuk dapat memompa
darah. Cara mengatasi varises pada ibu hamil yaitu dengan melakukan
exercise selama kehamilan dengan rutin, menjaga sikap tubuh yang baik,
tidur dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi selama 10-15 menit dan
dalam keadaan miring serta menghindari duduk dengan posisi kaki
mengantung.
3. Sesak nafas
Sesak nafas dapat terjadi karena adanya perubahan pada volume
paru yang terjadi akibat perubahan anatomi toraks selama kehamilan.
Dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus akan
semakin mempengaruhi keadaan diafragma ibu hamil. Cara mengatasi
sesak nafas pada ibu hamil yaitu mengurangi aktivitas yang berat dan
berlebihan, serta menghindari posisi tidur terlentang karena dapat
mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ventilasi pervusi akibat
tertekannya vena .
4. Bengkak pada kaki
Pada kehamilan trimester III sering terjadi oedema pada kaki yang
disebabkan oleh penumpukan atau retensi cairan pada daerah luar sel
akibat dari berpindahnya cairan intraseluler ke ekstraseluler. Selain itu
bertambahnya tekanan ueterus dan tarikan gravitasi menyebabkan retensi
cairan semakin besar.
Cara mengatasi oedema pada kaki antara lain :
1. Perdarahan pervagina
a. Plasenta previa
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta ternidasi secara
tidak normal sehingga menghalangi jalan lahir (Irianti et al., 2014).
Tanda dan gejala plasenta plevia meliputi keluar darah sedikit atau
banyak dari jalan lahir secara tiba-tiba tanpa disertai rasa mules atau
kontraksi pada usia kehamilan ≥28 minggu (Astuti et al.,
2017)Klasifikasi plasenta plevia :
1) Plasenta previa totalis yaitu bagian plasenta menutup ostium
secara menyeluruh
2) Plasenta previa parsialis yaitu plasenta tertanam menutup
sebagian dari ostium uteri internum
3) Plasenta previa marginalis yaitu plasenta tertanam tepat diatas
ostium uteri internum
4) Plasenta letak rendah yaitu plasenta tertanam agak rendah dan
mendekati ostium uteri internum
b. Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya implantasi plasenta sebagian
atau komplit dari normal implantasi dinding uterus sebelum
melahirkan setelah 20 minggu usia kehamilan (Irianti et al., 2014).
Tanda dan gejala solusio plasenta meliputi perdarahan dengan rasa
sakit, perut terasa tegang, gerakan janin berkurang, palpasi bagian
janin sulit diraba, dapat terjadi pembekuan darah, auskultasi janin
dapat terjadi asfiksia, pada pemeriksaan dalam ketuban menonjol
(Dartiwen & Nurhayati, 2019)
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala pada ibu hamil tidak bisa sembuh walaupun sudah
cukup beristirahat. Hal ini dapat dicurigai sebagai gejala preeklamsi dan
12
(>7 kali dalam sehari) maka disebut hipermesis gravidarum. (Ekasari &
Natalia, 2019)
8. Anemia
Anemia adalah jika kadar hemoglobin <11gr/dL pada trimester I
dan III, atau jika kadar hemoglobin < 10,5 gr/dL pada trimester. (Syaiful,
2019)
1. Primi muda
Ibu hamil pertama pada umur ≤16 tahun. Rahim dan panggul ibu
sering kali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya diragukan
keselamatannya dan kesehatan janin dalam kandungan. Selain itu mental
ibu belum cukup dewasa sehingga diragukan keterampilan perawatan diri
dan bayi. Bahaya yang dapat terjadi antara lain :
a. Bayi lahir belum cukup bulan
b. Perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir
c. Perdarahan dapat terjadi sesudah bayi lahir
2. Primitua
Primitua yaitu ibu hamil pertama setelah kawin 4 tahun atau lebih
dengan kehidupan perkawinan biasa; suami istri tinggal serumah, suami
atau istri tidak sering keluar kota, tidak sedang memakai alat kontrasepsi.
Bahaya yang mungkin terjadi pada primitua yaitu :
a. Selama hamil dapat timbul masalah, faktor resiko lain, karena
kehamilanya misalnya : preeklamsi
b. Persalinan tidak lancar (Syaiful, 2019)
c. Keguguran
d. Lahir belum cukup bulan
e. Lahir mati
14
6. Grande Multi
Grande multi yaitu ibu pernah hamil atau melahirkan lebih dari 4
kali. Karena ibu sering melahirkan maka kemungkinan akan
menimbulkan bahaya antara lain:
a. Kesehatan terganggu: anemia, kurang gizi
b. Kekendoran pada dinding perut
c. Tanpa ibu dengan perut menggantung
d. Kekendoran pada dinding rahim
e. Kelainan letak, persalinan letak lintang
f. Persalinan lama
g. Perdarahan pasca persalinan (Syaiful, 2019)
1. Kebutuhan nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses kehidupan. Beberapa
kebutuhan nutrisi selama kehamilan antara lain :
a. Kalori ( energi)
Selama kehamilan kebutuhan kalori pada ibu hamil bertambah
sebesar 80.000 kalk, sehingg kebutuhan kalori setiap hari pada ibu
hamil sekitar 300 tambahan kalori. Kalori berfungsi untuk
pertumbuhan janin, dan pembentukan plasenta.
b. Protein
Tambahan protein selama kehamilan untuk persediaan nitrogen
esensial agar membantu pertumbuhan jaringan pada ibu dan janin.
Kebutuhan protein yang dianjurkan yaitu 60 g per hari. Dimana ibu
hamil mengkonsumsi protein 3 porsi sehari ( 1 porsi protein = 2
butir telur atau 200 g daging atau ikan). Kebutuhan protein bisa
didapatkan dari daging, ikan, susu, dan keju, selain itu protein juga
16
dan ibu lebih sering berkemih. Untuk mengatasi hal tersebut, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya :
a. Sering mengganti celana dalam
b. Menggunakan bahan celana yang terbuat dari bahan katun
c. Tidak menggunakan celana ketat dalam jangka waktu terlalu lama
d. Membersihka area genetalia dari depan kebelakang ketika selesai
BAB dan BAK
3. Pakaian
Selama hamil ibu akan mengalami perubahan pada fisiknya.
Sebagai bidan dapat memberikan penjelasan kepada ibu tentang pakaian
yang sesuai dengan masa kehamilannya. Berikut adalah beberapa yang
perlu disampaikan oleh seorang bidan kepada ibu hamil tentang pakaian
yang tepat :
a. Sebaiknya menggunakan pakaian longgar yang nyaman karena
pada saat hamil tubuh ibu membesar sehingga pakaian yang
digunakannya harus nyaman dan tidak terlalu ketat.
b. Pakaian yang digunakan oleh ibu hamil sebaiknya terbuat dari
bahan yang dapat dicuci seperti bahan katun.
c. Kaus kaki penyongkong dapat membantu memberikan kenyamanan
pada ibu hamil yang mengalami varises atau pembengkakan
tungkai bawah.
d. Menggunakan sepatu yang nyaman dan memberi sokongan yang
baik serta membuat postur tubuh lebih baik.
4. Oksigen
Kebutuhan oksigen ibu hamil kira-kira 20%, sehingga untuk
memenuhi kebutuhannya itu, ibu hamil harus bernafas lebih dalam dan
bagian bawah thoraxnya juga melebar ke sisi. Pada kehamilan 32 minggu
keatas, usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma,
sehingga diafragma sulit bergerak dan tidak jarang ibu hamil mengeluh
sesak nafas dan pendek nafas (Dartiwen & Nurhayati, 2019)
18
5. Olahraga
Aktivitas fisik meningkatkan sirkulasi, membantu rileksasi dan
istirahat. Beberapa jenis latihan yang dapat dilakukan oleh ibu hamil
seperti aerobik, berjalan, yoga, berenang dan lainnya. Hal yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan olahraga selama kehamilan antara
lain :
a. Berlatih secara teratur dan cukup.
b. Hindari keletihan berlebihan.
c. Pastikan petugas kesehatan telah melakukan penapisan kondisi
yang berbahaya sebelum melakukan senam.
d. Makan-makanan sehat dalam porsi kecil, tetapi sering.
e. Minum minimal 8 gelas sehari.
f. Pastikan alat yang digunakan dalam kondisi baik.
6. Istirahat
Ibu hamil memerlukan istirahat paling sedikit satu jam pada siang
hari dengan kaki ditempatkan dengan kaki lebih tinggi dari tubuhnya.
Istirahat sangat bermanfaat bagi ibu hamil agar tetap kuat dan tidak
mudah terkena penyakit. Waktu yang diperlukan untuk tidur ibu hamil
yaitu:
a. Tidur siang : tidur siang dilakukan kurang lebih selama 2 jam
dan dilakukan lebih sering sebelum hamil. Tidur siang dilakukan
untuk mengistirahatkan tubuh dan fisik serta pikiran ibu hamil.
b. Tidur malam : ibu hamil lebih banyak tidur pada malam hari ± 8
jam. Ibu hamil sebaiknya tidur lebih awal dan tidak tidur terlalu
malam karena dapat menurunkan tekanan darahn.(Mandriwati et
al., 2018)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S., Susanti, A. I., Nurparidah, R., & Mandiri, A. (2017). Asuhan Ibu
Dalam Masa Kehamilan. Erlangga.
Bidan & Dosen Kebidanan Indonesia. (2020). Kebidanan, Teori Dan Asuhan.
Volumen I.
Dartiwen, Anggita, I., & Apriliani, P. (2020). Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan. Deepublish.
Dartiwen, & Nurhayati, Y. (2019). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. ANDI.
Ekasari, T., & Natalia, M. S. (2019). Deteksi Dini Preeklamsi dengan Antenatal
Care. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Febriyeni, Medhyna, V., Oktavianis, Zuraida, Delvina, V., Kasoema, R. S.,
Mardiah, A., Amalina, N., Meilinda, V., Sari, N. W., Noflidaputri, R.,
Miharti, S. I., & Fitri, N. (2021). Asuhan Kebidanan Kehamilan
Komprehensif. Yayasan Kita Menulis.
Irianti, B., Erda Mutiara Halida, Duhita, F., Prabandari, F., Yulita, N., Yulianti,
N., Hartiningtiyaswati, S., & Anggraini, Y. (2014). Asuhan Kehamilan
Berdasarkan Bukti. Sagung Seto.
Kememkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kemenkes RI.
Mandriwati, G. A., Ariani, N. W., Harini, R. T., & Darmapatni, M. W. G. (2018).
Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis Kompetensi. Ed.3. Buku Kedokteran
EGC.
Pratiwi, A. M., & Fatimah. (2020). Patologi Kehamilan. Pustaka Baru Press.
Syaiful, Y. dan L. F. (2019). Asuhan Keperawatan Kehamilan. CV.Jakad
Publishing.
Yuliani, D. R., Saragih, E., Astuti, A., & Ani, W. M. (2021). Asuhan Kehamilan.
Yayasan Kita Menulis.
20