Sinyal kenaikan harga BBM tersebut disebabkan oleh beban subsidi BBM dan kompensasi
energi yang membengkak pada tahun 2022 hingga Rp 502 triliun. Oleh karena itu,
pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi, yaitu Pertalite dan Solar.
Dilansir oleh Antara, hampir lebih dari 50 persen pasukan minyak dunia berada di Timur
Tengah dan berpusat di 5 negara, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Kuwait, dan
Qatar. Sebagaimana diketahui, negara-negara tersebut cenderung memiliki tensi
geopolitik yang tinggi sehingga membuat pasar khawatir bahwa suplai minyak akan
berkurang. Alhasil, harga minyak secara global cenderung meningkat.
Selain dipengaruhi oleh faktor eksternal, kenaikan harga BBM turut dipengaruhi oleh faktor
internal. Sebagaimana dituliskan di atas, pemerintah harus membayarkan hingga Rp 502
triliun untuk memberikan subsidi BBM dan kompensasi energi bagi masyarakat. Padahal,
menurut Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance atau Indef,
Berly Martawardaya, jumlah anggaran tersebut dapat diminimalisasi dan dioptimalkan
untuk pembangunan di bidang lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat mengemukakan simpulan dari masalah yang
dibahas. Inflasi merupakan melemahnya atau menurunnya nilai mata uang karena
banyaknya jumlah uang yang beredar dimasyarakat, atau suatau keadaan dimana
terjadinya kenaikan harga-harga secara umum dan terjadi secara terus-menerus
(continue).
Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak bagi masyarakat. Baik itu
dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang signifikan akan terjadi pada tingkat
inflasi dan pada kondisi perekonomian nasional. Dampak kenaikan harga BBM terhadap
inflasi adalah akan terjadi kenaikan pada tingkat persentase inflasi. Jumlah uang yang
beredar di masyarakat akan bertambah, dan akan berdampak pula pada harga berbagai
jenis barang dan jasa. Kondisi perekonomian akan mengalami goncangan, ketidakstabilan
akan terjadi. Iklim investasi akan menurun, sehingga berpengaruh pada jumlah pendapatan
dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan
kebijakan moneter. Seluruh instrumen kebijakan moneter efektif dalam mengurangi dan
mengatasi inflasi.
Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1. Pemerintah hendaknya memilih waktu yang tepat untuk mengeluarkan kebijakan
menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
2. Jika inflasi terjadi akibat dampak dari kebijakan pemerintah, diperlukan suatu langkah
yang tepat dalam mengatasi inflasi yang terjadi.