Anda di halaman 1dari 25

DOKUMEN TEKNIS

A. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

CV. AFFA CONSULINDO adalah sebuah perusahaan konsultan yang


didirikan untuk memberikan layanan jasa konsultansi umum dengan berbagai
lingkup bidang dan layanan. CV. AFFA CONSULINDO memiliki beberapa
pengalaman penanganan pekerjaan konsultansi dalam bidang Bantuan Teknis,
Perencanaan, Desain, dan Supervisi.
CV. AFFA CONSULINDO sebagai perusahaan jasa konsultansi didukung
oleh tenaga ahli yang memiliki kemampuan dalam bidangnya dan memiliki
komitmen yang cukup tinggi dalam kesinambungan pembangunan di Provinsi
Gorontalo. Komitmen kami dalam menjamin mutu hasil pekerjaan merupakan
alasan utama dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang
dipercayakan kepada kami. Kepuasan Pelanggan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari proses penyelesaian pekerjaan tersebut, dan perbaikan yang
berkelanjutan merupakan suatu tekad yang terus kami bangun dan laksanakan
demi mencapai hasil pekerjaan yang terbaik. Kami bukan yang terbaik, tapi kami
akan tetap memberikan hasil yang terbaik.
Daftar pengalaman kami merupakan bukti kepercayaan pelanggan kepada
kami dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang dipercayakan
kepada kami.

Aktivitas CV. AFFA CONSULINDO berpusat di :

Jl. Wolter Monginsidi No. 21 Kel. Tenda Kec. Hulondalangi – Gorontalo

Telepon : (0435)821639
Faximile :-

1
DOKUMEN TEKNIS

Struktur organisasi CV. AFFA CONSULINDO secara jelas dapat dilihat pada Gambar
berikut.

Dewan Direksi

Administrasi, Keuangan Sekretaris

Staf Profesional Staf Profesional Staf Profesional

2
DOKUMEN TEKNIS

B. PENGALAMAN KERJA SEJENIS

CV. AFFA CONSULINDO adalah Konsultan Swasta yang mempunyai pengalaman


di bidang layanan jasa Konsultan khususnya pengawasan dan perencanaan
pekerjaan jalan dan jembatan, bangunan gedung, dan bangunan keairan.

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) akan menyajikan Daftar Pengalaman
Perusahaan yang terdiri dari Daftar Pengalaman Perusahaan 7 (tujuh) Tahun
Terakhir, dan rincian pengalaman perusahaan pekerjaan utama (Major Work).

Pengalaman perusahaan CV. AFFA CONSULINDO dalam kurun waktu 4 tahun


terakhir dalam melakukan pekerjaan yang sejenis, dapat dilihat pada Lampiran
dalam Dokumen Usulan Teknis ini.

3
DOKUMEN TEKNIS

C. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

C.1 Umum
Konsultan akan memberi wawasan yang lebih luas mengenai bentuk-
bentuk penyelesaian permasalahan sehingga dapat dilihat berbagai
model/metode penyelesaian pekerjaan yang paling sesuai dan yang  paling
menguntungkan bagi Pemberi Tugas. Secara konkrit  konsultan akan mewujudkan
dalam gambar-gambar pra rancangan, sehingga pemahaman terhadap KAK
tersebut dapat terlihat.

C.2 Tanggapan Terhadap KAK

C.2.1 Tanggapan Umum


Secara keseluruhan hal-hal yang tertulis dalam Kerangka Acuan Kerja dan
penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh Tim panitia Lelang pada saat
Aanwijzing, cukup jelas dan dapat dipahami oleh Konsultan.

C.2.2 Tanggapan Khusus


Beberapa hal yang merupakan tanggapan Konsultan terhadap KAK
dimaksud meliputi :
a. Latar Belakang dan Deskripsi Wilayah Studi
Informasi mengenai latar belakang pekerjaan dan kondisi wilayah
pekerjaan, ringkas dan jelas. Demikian pula permasalahan umum yang dihadapi.
Namun perlu kiranya diulas secara ringkas perihal permasalahan secara spesifik
wilayah pekerjaan.

4
DOKUMEN TEKNIS

b. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan diuraikan cukup rinci dan jelas. Walaupun demikian
konsultan akan mencoba melakukan analisis sesuai dengan pengalaman konsultan
didalam menangani pekerjaan yang sejenis.

C.3 Saran Terhadap KAK


C.3.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Pada KAK, metodologi pelaksanaan pekerjaan merupakan penjelasan secara
umum tentang langkah kegiatan yang akan dilaksanakan. Penjabaran secara rinci
tentang metode pelaksanaan pekerjaan disajikan oleh Konsultan sebagai
pendekatan umum dan pendekatan teknis.

C.3.2 Kebutuhan Tenaga Ahli


Sehubungan dengan pekerjaan ini, maka spesifikasi tenaga ahli yang
ditentukan dalam KAK dipandang mampu untuk mencapai tujuan pekerjaan dalam
batasan waktu yang telah ditetapkan.
Secara garis besar, Kerangka Acuan yang diberikan sudah cukup
memberikan informasi dan data-data mengenai pekerjaan pada proyek ini
sehingga Konsultan dapat menyusun proposal/usulan berdasarkan Kerangka
Acuan tersebut.
Untuk lebih menyempurnakan dalam mendapatkan hasil yang optimal pada
proyek ini, Konsultan mempunyai beberapa dan usulan-usulan sebagai berikut :
1. Pada kebutuhan tenaga ahli kami menanggapi bahwa kiranya masih perlu
penambahan tenaga ahli yaitu Surveyor yang pada kerangka acuan kerja tidak
cantumkan
2. Tidak ada susunan organisasi proyek; Pemberi Tugas tidak secara jelas
memberikannya dalam Kerangka Acuan, namun Konsultan telah menyusun
struktur organisasi Tim Perencana yang bertanggung jawab kepada Pemimpin
Proyek dan Pemberi Tugas.

5
DOKUMEN TEKNIS

3. Jadwal pelaksanaan yang diberikan dalam Kerangka Acuan selama 1 bulan


hanya akan bisa dipenuhi dengan kerjasama yang baik dan saling mendukung
antar personel yang terlibat dalam survey (pekerjaan lapangan),
analisa/perencanaan dan pembuatan dokumen lelang.

D. URAIAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI

6
DOKUMEN TEKNIS

D.1 UMUM
Berdasarkan pada apa yang telah kami pelajari dari kegiatan-kegiatan yang
sejenis, kami merumuskan langkah-langkah pendekatan dan Metodologi yang
paling efektif untuk diterapkan pada proyek ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pendekatan terhadap pekerjaan meliputi :
1. Kegiatan konsultansi tidak hanya terbatas sesuai apa yang dicantumkan pada
Kerangka Acuan Tugas tetapi juga mengusahakan dengan cara sedemikian
rupa agar diperoleh hasil yang terbaik.
2. Tidak hanya melakukan perencanaan teknis, tetapi juga mengusahakan
kemungkinan biasa diperoleh penghematan biaya proyek.
3. Menjalin kerjasama yang baik dengan pemberi tugas dalam memecahkan
masalah-masalah dan mendayagunakan struktur organisasi.

D.2 METODOLOGI PELAKSANAAN


Secara menyeluruh metodologi ini akan dibahas secara rinci sebagai
berikut :
1. Tahap persiapan Pelaksanaan desain, yang bertujuan mempersiapkan bahan-

bahan dasar perencanaan sebelum kelapangan melaksanakan survey


pendahuluan. Antara lain:
a. Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.

b. Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai

panduan servey pendahuluan.


c. Menetapkan ruas yang akan disurvey.

2. Tahap pekerjaan lapangan, yang terdiri dari pekerjaan survai pendahuluan

(reconnnaissance), survai topografi, survey hidrologi, Survey Geologi dan


geoteknik.

7
DOKUMEN TEKNIS

3. Tahap Pekerjaan kantor, terdiri dari pekerjaan penggambaran topografi,

analisa hidrologi, perencanaan teknis dan pelaporan.


4. Kegiatan diskusi, adalah tahap yang perlu dilakukan oleh Konsultan

kepada pemberi kerja untuk memperlihatkan kemajuan pekerjaan,


pemecahan permasalahan yang ada serta memberi arahan desain sesuai
yang diharapkan oleh pemberi kerja.
Masing-masing kegiatan akan diuraikan rinci di bawah ini :

D.2.1 Tahap Persiapan


Tahap persiapan ini terbagi atas beberapa kegiatannya antara lain :.
1. Mempersiapkan peta-peta dasar berupa :
a. Peta Topografi Citra Satelit skala 1 : 250.000 s/ 1: 25.000 atau lebih
besar.
b. Peta Geologi skala 1 : 250.000 s/d 1: 25.000
2. Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta, serta menarik
beberapa alternatif rencana as jalan /Alinemen Horizontal dengan
dilakukan pengecekan alinemen vertikal.
3. Hasil Persiapan desain akan dipresentasekan untuk mendapatkan
persetujuan dari tim, hasil ini akan dipakai sebagai panduan kegiatan
selanjutnya.
4. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait baik dipusat
maupun di daerah termasuk mengumpulkan informasi harga satuan dan
upah di sekitar lokasi proyek.

D.2.2 Tahap Pekerjaan Lapangan


1. Survey Pendahuluan
a) Tujuan

8
DOKUMEN TEKNIS

Survey Pendahuluan atau Reconnaissance Survey adalah survey yang


dilakukan pada awal pekerjaan di lokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk
memperoleh data awal sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan teknis
dan untuk bahan pekerjaan selanjutnya.
Survey ini diharapkan mampu memberikan saran dan bahan pertimbangan
terhadap survey detail lanjutan diantaranya, survey topografi, survey geologi
dan geoteknik, survey bahan quarry, survey hidrologi/ hidrolik, jenis konstruksi
serta metode pelaksanaan sehingga diperoleh suatu perencanaan detail desain
yang matang, semua kegiatan survey pendahuluan harus dibuatkan laporan
sebagai data awal perencanaan.
Secara rinci dapat diuraiakan sasaran dari survey Pendahuluan atau
Reconnaissance Survey atau Preliminary Survey adalah :
1) Pengumpulan inormasi menyangkut ruas jalan dan bangunan struktur yang
ada, termasuk data sekunder dari berbagai sumber yang relevan, untuk
maksud menetapkan survey detail berikutnya yang diperlukan.
2) Pencatatan kondisi jalan dan saluran secara umum dan prakiraan penyebab
kerusakan yang telah dan mungkin akan terjadi
3) Perkiraan secara umum tentang penanganan yang diperlukan , baik pada
pekerjaan jalan/jembatan maupun pada pekerjaan – pekerjaan lainnya
seperti drainase, perbaikan lereng timbunan dan galian, perbaikan
geometri jalan, jembatan dan bangunan-bangunan struktur lainnya.
4) Penyiapan koordinasi dengan institusi-institusi yang berkaitan.
b) Ruang Lingkup
Survey pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil persiapan desain yang
sudah disetujui sebagai panduan pelaksanaan survey rekon dilapangan yang
meliputi kegiatan.
1) Pengumpulan Data Lapangan
Pada tahap ini team akan mengumpulkan data pendukung perencanaan
yaitu data sekunder maupun laporan-laporan lain yang berkaitan dengan
wilayah yang dipengaruhi/ mempengaruhi jalan yang direncanakan.
2) Koordinasi dengan instansi terkait

9
DOKUMEN TEKNIS

Team melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi/ unsur-


unsur terkait di daerah sehubungan dengan dilaksanakannya survey
pendahuluan.
3) Diskusi perencanaan di lapangan
Team bersama-sama melaksanakan survey dan mendiskusikannya dan
membuat usul perencanaan di lapangan bagian demi bagian sesuai dengan
bidang keahliannya masing-masing serta membuat sketsa dilengkapi
catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di lapangan berupa patok
beserta dilengkapi foto-foto penting dan indentitasnya masing-masing
yang akan difinalkan di kantor sebagai bahan penyusunan laporan setelah
kembali.
4) Survey pendahuluan Geometrik di lapangan
a) Menentukan awal proyek (Sta. 0+000) dan akhir proyek yang tepat dan
menetapkan perkiraan koridor pengukuran untuk mementukan titik
awal dan akhir proyek dan menetapkan koridor pengukuran yang
mendapatkan data yang cukup dalam menentukan geometrik.
b) Pada peninjauan titik awal dan titik akhir pekerjaan, diwajibkan
mengambil data sejauh 200 m sebelum titik awal dan 200 m setelah
titik akhir pekerjaan seperti disajikan dalam Gambar 1 berikut :
c) Mengidentifikasi medan secara stationing/ urutan jarak dengan
mengkelompokan kondisi : medan datar, perbukitan/ bukit curam
dalam bentuk tabelaris.
d) Mengidentifikasi/ memperkirakan secara tepat penerapan desain
geometrik (alinemen horisontal dan vertikal) berdasarkan pengalaman
dan Engineer yang melaksanakan pekerjaan ini dengan melakukan
pengukuran-pengukuran secara sederhana dan benar (jarak, azimut,
kemiringan dengan helling meter) dan membuat sketsa desain
alinemen horisontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-lokasi
yang dianggap sulit untuk memastikan trase yang dipilih akan dapat
memenuhi persyaratan geometrik yang dibuktikan dengan sketsa
horisontal dan penampang memanjang rencana.

10
DOKUMEN TEKNIS

e) Di dalam penarikan desain alinemen horisontal dan vertikal harus


sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan
perencanaan untuk lokasi-lokasi : galian/timbunan, bangunan
pelengkap jalan, persimpangan yang bisa terlihat dengan dibuatnya
sketsa-sketsa serta tabelaris di lapangan dari identifikasi kondisi
lapangan secara stasioning dari awal s/d akhir proyek yang nantinya
akan diasistensikan dan mendapatkan persetujuan dan team asistensi
recon.
f) Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil
keputusan dalam pemilihan trase dengan anggota team yang saling
terkait dalam pekerjaan ini.
g) Dari hasil survey rekon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkiraan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat
mendekati final desain.
5) Recon Survey Topografi
Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan adalah :
a) Mengamati kondisi topografi
b) Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta
morpologi dan lokasi
c) Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.
6) Recon Perencanaan
a) Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat data lokasi/ Sta ...
perkiraan lokasinya apa sudah sesuai dengan geometrik dengan
rencana jenis konstruksi, dimensi yang diperlukan.
b) Untuk lokasi yang sudah ada existing, perlu dibuatkan infentarisasinya
dengan lengkap antara Sta ... jenis konstruksi, dimensi, kondisi serta
mengusulkan penanganan yang diperlukan. Untuk lokasi yang ada
aliran airnya perlu dicatat tinggi muka air normal, muka air banjir dan
muka air banjir tertinggi serta pernah terjadi serta adanya tanda-
tanda/ gejala-gejala erosi yang dilengkapi dengan sket lokasi,

11
DOKUMEN TEKNIS

morfologi serta karakter aliran sungai dan dilengkapi foto-foto jika


diperlukan.
c) Mendiskusikan dengan team geometrik, geologi amdal, dan hidrologi
apakah data-data dan usul penempatan lokasi serta usul
perencanaan/ penanganan sudah sesuai dengan teknis.
d) Membuat sketsa dan bila diperlukan foto-foto beserta catatan-catatan
khusus serta saran-saran yang sangat berguna dijadikan panduan
dalam pengambilan data untuk perencanaan pada waktu melakukan
survey detail nanti dan pengaruhnya terhadap keamanan kestabilan.
7) Recon Survey Hidrologi / Hidraulik.
Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan hidrologi/ hidraulik
adalah :
a) Mengumpulkan data curah hujan.
b) Menganalisa luas daerah tangkapan (Catchment Area).
c) Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubungan dengan
bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran.
d) Mengamati tata guna lahan.
e) Menginventarisasi bangunan drainase existing.
f) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.
g) Membuat rencana kerja untuk survey detail.
h) Mengamati karakter aliran sungai/ morfologi yang mungkin
berpengaruh terhadap konstruksi dan saran-saran yang diperlukan
untuk menjadi pertimbangan dalam perencanaan berikut.
8) Recon Survey Upah dan Harga Satuan
Mengumpulkan harga satuan dan upah, dengan cara koordinasi dengan
instansi terkait.
a) Persyaratan
Seluruh kegiatan survey pendahuluan dalam proses pengambilan data
harus menggunakan format yang telah disediakan.
b) Pelaporan

12
DOKUMEN TEKNIS

Laporan dibuat selengkap-lengkapnya yang berisi seluruh kegiatan


pada survey pendahuluan yang memuat Foto dokumentasi, Data
lapangan, Analisa bahan perencanaan, Laporan teknis.

2. Pengukuran Topografi
a. Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan
data koordinat dan ketinggian permukaan tanah yang ditetapkan untuk
menyiapkan peta topografi dengan skala yang sesuai, yang akan digunakan
untuk perencanaan.

b. Lingkup Pekerjaan
1) Pengukuran titik kontrol horisontal
a) Pengukuran titik kontrol horisontal dilakukan dengan sistem poligon
dan semua titik ikat harus dijadikan sebagai titik poligon.
b) Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur
dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis ataupun
elektronis.
c) Sudut-sudut poligon diukur dengan alat theodolit dengan ketelitian
baca dalam detik. Disarankan untuk menggunakan theodolit jenis T2
atau yang setingkat.
2) Pengukuran titik kontrol vertikal
a) Pengukuran ketinggian dilakukan dengan 2 kali berdiri/ pembacaan
pergi-pulang.
b) Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala
benar, jelas dan sama.
c) Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga
benangnya, yaitu benang atas (BA), benang tengah (BT), dan benang
bawah (BB), dalam suatu milimeter. Pada setiap pembacaan harus
dipenuhi : 2 BT = BA + BB.
d) Dalam suatu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag
(pengamatan) yang genap.

13
DOKUMEN TEKNIS

c. Persyaratan
1) Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan
adalah theodolit, harus diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut :
a) Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
b) Sumbu II tegak lurus sumbu I.
c) Garis Bidik tegak lurus sumbu II.
d) Kesalahan kolimasi horizontal = 0
e) Kesalahan indeks vertical = 0
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan
dalam laporan.
2) Penggambaran
1) Garis-garis grid dibuat setiap 10 cm.
2) Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis
(x) dan ordinat (y)-nya.
3) Pada setiap lembar gambar dan/atau setiap 1 meter panjang
gambar harus dicantumkan petunjuk arah Utara.
4) Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan
tidak boleh dilakukan secara gratis.
Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang
melintang harus digambarkan pada gambar poligon, sehingga
membentuk gambar situasi dengan interval garis ketinggian (contour) 1
meter.

d. Pelaporan
Tim harus membuat laporan topografi yang mencakup sekurang-kurangnya
pembahasan mengenai hal-hal berikut :
1) Data Proyek
2) Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek
terhadap kota besar terdekat.
3) Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
4) Kegiatan pengukuran titik kontrol horisontal

14
DOKUMEN TEKNIS

5) Kegiatan pengukuran titik vertikal


6) Kegiatan pengukuran situasi
7) Kegiatan pengukuran penampang melintang
8) Kegiatan pengukuran khusus (bila ada)
9) Perhitungan dan penggambaran
10) Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya.
11) Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan pengukuran topografi
dan semua objek yang dianggap penting untuk keperluan perencanaan.
12) Data ukur hasil ploting dan filim harus diserahkan.

3. Survey Hidrologi dan Hidraulik


a. Tujuan
Tujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan dalam pekerjaan
ini untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada
bangunan air yang ada (sekitar jembatan maupun jalan), guna keperluan analisis
hidrologi. Penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir),
perencanaan drainase dan bangunan pengaman terhadap gerusan, river training
(pengaruh arus) yang diperlukan.

b. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan survey hidrologi dan hidrolika ini meliputi :
1) Mengumpulkan data curah hujan harian max (mm/hr) paling sedikit dala 10
tahun dan pada daerah tangkapan (catchment arca) atau pada daerah yang
berpengaruh terhadap lokasi pekerjaan, data tersebut bisa diperoleh dari
Badan Meteorologi dan Geofisika dan/ atau instansi terkait di kota terdekat
dari lokasi perencanaan.
2) Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-gorong
jembatan, selokan yang meliputi : lokasi, dimensi, kondisi, tinggi muka air
banjir.
3) Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit
dan tinggi muka air banjir rencana dengan periode ulang 10 tahunan.

15
DOKUMEN TEKNIS

4) Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan


masukan dalam proses perencanaan yang aman.

c. Persyaratan
Proses analisa perhitungan harus mengacu pada satandar nasional
Indonesia (SNI) No. : 03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-
1724-1989 SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika
untuk bangunan di sungai).

d. Pelaporan
Laporan mengenai survey dan analisi hidrologi yang meliputi :
1) Data proyek
2) Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek
terhadap kota besar terdekat, pos pencatat curah hujan.
3) Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil
4) Analisis/ perhitungan.
5) Penentuan dimensi dan jenis bangunan air.
6) Daftar lokasi bangunan air yang direncanakan.

D.2.3 Tahap Pekerjaan Kantor / Studio


Tahap pekerjaan kantor terdiri dari pekerjaan penggambaran topografi,
analisa geologi dan geoteknik, perencanaan teknis dan pelaporan. Untuk
pekerjaan pelaporan dibahas pada bab tersendiri.

1. Penggambaran Topografi
Pekerjaan penggambaran topografi mengacu kepada standar penggambaran
yang berlaku di P3JJ dan tidak perlu dibahas lebih dalam. Sebagai pedoman
umum penggambaran akan diuraikan di bawah ini.

a) Pembuatan peta situasi skala 1 : 1000 diatas kertas milimeter dengan interval
garis tinggi 1 meter
b) Pencantuman semua patok dan titik detail dengan dilengkapi tanda nomor,
ketinggian dan koordinatnya.

16
DOKUMEN TEKNIS

c) Pencantuman detail situasi yang ada seperti : batas rawa, lebar sungai dan
saluran, ukuran jembatan dan gorong-gorong dan objek yang dianggap
penting.
d) Pembuatan disain alinyemen horisontal dengan bentuk tikungan full circle
lengkap dengandata stationing dan data lengkungan.
e) Penggambaran peta situasi jalan skala 1 : 5000 yang mencakup informasi as
jalan dan data koordinat dari semua titik pengukuran dan tikungan.

2. Perencanaan Teknis
Konsultan akan membuat konsep perencanaan teknis (Draft Design) dari
setiap detail perencanaan. Draft Design tersebut digambar diatas kertas
milimeter atau langsung diatas kertas standar sheet yang telah ditetapkan
pemberi tugas.
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya
antara lain :

a. Plan (alinyemen horizontal)


Plan (alinyemen horizontal) digambar diatas peta situasi skala 1 : 1.000
dengan interval garis tinggi satu meter dan dilengkapi dengan index antara lain :
1) Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol horizontal / vertikal.
2) Batas-batas lokasi dari semua data topografis yang penting seperti batas
rawa, kebun, hutan lindung, rumah, sungai dan lain-lain.
3) Kerapatan tanaman/pohon-pohonan berikut % menurut diameter pohon-
pohonannya.
4) Elemen-elemen lengkung horizontal (curva data) yang direncanakan
dengan bentuk tikungan full circle atau lengkung peralihan untuk sudut
lengkung > 20o.

17
DOKUMEN TEKNIS

b. Profil (Alinyemen Vertikal)


Setelah konsep alinyemen horizontal disetujui Project Officer dan telah
dipindahkan ke atas kertas standard sheet, maka konsep alinyemen vertikal
(penampang memanjang) dapat segera dimulai.
Konsep alinyemen vertikal ini dapat langsung digambar (dengan pensil)
diatas standard sheet tadi dibagian bawah dari gambar alinyemen horizontal.
Alinyemen vertikal digambar dengan skala horizontal 1 : 1.000 dan skala
vertikal 1 : 100 yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Tinggi muka tanah asli dan tinggi nomor potongan melintang.
2) Pengetrapan kemiringan maksimal dari lengkung horizontal (diagram
super elevasi).
3) Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal.
4) Lokasi bangunan-bangunan pelengkap dan bangunan-bangunan drainase.

c. Potongan Melintang
Gambar potongan melintang dibuat menurut peta topografi sesuai
keadaan pada lokasi yang ditentukan diatas standar sheet dengan skala 1 : 100
dan skala vertikal 1 : 50. Stationing dilakukan interval 25 - 50 meter. Gambar ini
dibuat dalam skala yang pantas dengan memuat semua detail yang perlu antara
lain : penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian
yang berbeda-beda.

3. Prakiraan Biaya
Setelah proses perencanaan selesai maka akan dilakukan perkiraan biaya
yang tetap beserta analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan berdasarkan
faktor–faktor : material, peralatan, sosial, pajak, overhead, keuntungan dan
pengawasan yang didapat dari keterangan–keterangan daerah setempat.
Perkiraan yang didapat dari analisa ini dibandingkan dengan proyek–proyek
sebelumnya atau pekerjaan–pekerjaan sejenis didaerah itu, bila terjadi
perbedaan maka harus dicari sebabnya dan diadakan penelitian kembali
sehingga didapatkan harga yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.

18
DOKUMEN TEKNIS

Konsultan akan mengumpulkan data dari Kontraktor dalam negeri


sehingga dapat memperkirakan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan
tersebut dan selanjutnya memberikan saran bagaimana cara yang terbaik untuk
melaksanakan pekerjaan fisik tersebut. Dokumen –dokumen yang kan disiapkan
adalah sebagai berikut :
1) Analisa harga satuan
2) Perkiraan biaya untuk masing–masing cara pelaksanaan; dan
3) Jumlah pekerjaan dari setipa cara pelaksanaan yang bersangkutan.
Dalam menganalisa periode–periode pelaksanaan dan biayanya, maka
Konsultan akan menyiapkan jadwal untuk setiap proyek dengan jumla biaya
tahunan yang diperlukan.

4. Dokumen Pelelangan
Konsultan akan menyiapkan Dokumen Pelelangan dan Surat Perjanjian
untuk setiap pembagian pelaksanaan yang telah ditetapkan meliputi :
Bab I Instruksi Kepada Peserta Lelang
Bab II Bentuk Penawaran, Informasi Kualifikasi dan Jaminan Penawaran
Bab III Syarat syarat Kontrak
Bab IV Data Kontrak
Bab V Spesifikasi
Bab VI Daftar Kuantitas
Bab VII Gambar-gambar
Bab VIII Bentuk bentuk Jaminan

5. Diskusi / Presentasi
Diskusi akan dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan pihak pemberi
kerja. Pembahasannya meliputi rencana kerja dan metoda kerja konsultan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

19
DOKUMEN TEKNIS

D. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Biaya jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
konsultan adalah 1 (SATU ) bulan terhitung sejak tanggal penetapan pelaksanaan yang
tercantum dalam kontrak sesuai dengan fokus pekerjaan tim Perencana yaitu pada
Perencanaan Teknis di Lapangan dan pelaporan-pelaporan.

Adapun jadwal pelaksanaan pekerjaan konsultan dapat dilihat pada Lampiran dalam
Dokumen Teknis ini.

20
DOKUMEN TEKNIS

E. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASANNYA

Dalam Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan ini dan sesuai dengan yang di


syaratkan dalam CV. AFFA CONSULINDO akan menyiapkan personil-personilnya
yang terdiri atas :
Tim Perencana terdiri dari Professional Staff yaitu 1 (satu) orang Team Leader dan
1 (orang) Geodetic Engineer. Tim Perencana tersebut akan dibantu Sub
Professional Staff yaitu 1 Orang Juru Gambar (Drafter) dan Staf Pendukung 1
(satu) orang Operator Komputer.

1. Team Leader
Team Leader adalah seorang Sarjana Teknik Sipil berpengalaman sebagai
Perencana Jalan dan mengetahui dengan baik proses perencanaan dan menguasai
bidang pekerjaan jalan dan jembatan, struktur bangunan keairan dengan
pengalaman 3 (tiga) tahun.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader adalah :
1) Merencanakan, Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan
dan personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan.
2) Mempersiapkan petunjuk teknis setiap pekerjaan baik pengambilan data,
pengolahan maupun penyajian akhir seluruh hasil pekerjaan.
3) Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh hasil pekerjaan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja.

2. Geodetic Engineer
Adalah seorang ahli madya atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik
sipil dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 3 (tiga) tahun, dimana

21
DOKUMEN TEKNIS

tugas dan tanggung jawab adalah merencanakan dan melaksanakan semua


kegiatan dalam pekerjaan perencanaan teknik jalan yang mencakup pelaksanaan
survey, pemilihan terase, perencanaan geometrik, perkerasan jalan dan bangunan
pelengkap yang diperlukan, serta harus menjamin bahwa rencana jalan yang
dihasilkan adalah pilihan yang paling ekonomis dan sesuai dengan sandar teknik.

3. Juru Gambar/Autocad Specialist (Drafter)


Autocad Specialist bertanggung jawab dalam membuat gambar kerja,
beserta detail-detail gambar yang diperlukan.

4. Operator Komputer
Operator komputer bertugas untuk membuat laporan-laporan dan dalam
perencanaan ini merangkap tugasnya dalam bagian administrasi.

22
DOKUMEN TEKNIS

F. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Jadwal Penugasan Personil Pelaksana Pekerjaan yang diusulkan CV. AFFA KONSULINDO
dapat dilihat pada Lampiran Dokumen Teknis.

23
DOKUMEN TEKNIS

LAMPIRAN-LAMPIRAN

24
DOKUMEN TEKNIS

25

Anda mungkin juga menyukai