Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Latar Belakang
Aparatur Negara adalah keseluruhan lembaga dan pejabat
Negara serta pemerintah Negara yang meliputi aparatur kenegaraan
dan pemerintah dan masyarakat atas penyelenggaraan dan
pembangunan Negara. Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan
bagian dari aparatur Negara harus memiliki komitmen dalam melayani
masyarakat. Ditegaskan dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 untuk
mewujudkan tujuan nasional dibutuhkan pegawai ASN yang dapat
menjalankan tugas pelayanan publik, tugas pemerintah, dan tugas
pembangunan tertentu.
Dalam rangka mewujudkan Pegawai ASN yang memiliki nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) sebagai bekal dalam menjalankan fungsinya,
maka diadakan suatu Pelatihan Dasar Calon PNS yang dalam hal ini
diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Hal ini termuat dalam Peraturan
Lembaga Administrasi Negara (PERLAN) Nomor 1 tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil bahwa Pelatihan Dasar
CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang
dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Satu diantara beberapa profesi yang merupakan bagian dari
pegawai ASN dan wajib melaksanakan pelatihan dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) adalah tenaga pendidik atau guru. Guru
merupakan pegawai ASN yang harus mengembangkan potensi yang
dimilikinya agar kinerjanya semakin membaik dan dapat memberikan
kontribusi dalam dunia pendidikan. Selain itu, tenaga pendidik atau
guru juga dituntut untuk memiliki karakter yang baik dalam dirinya
1
sehingga menjadi pegawai ASN yang berkompeten, profesional,
berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang
embannya. Keberhasilan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), termasuk
profesi tenaga pendidik atau guru dalam mengikuti pelatihan dasar
diukur dari kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan secara
sistematis dalam mewujudkan suasana belajar mengajar agar para
peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya. Dengan adanya
pendidikan siswa dapat memiliki kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian,
dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 3, menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu faktor dari dalam diri yang menetukan berhasil tidaknya
dalam proses belajar mengajar adalah minat belajar.
Pembelajaran di masa pandemi ternyata berpengaruh terhadap
minat belajar siswa. ASN yang responsif dan antisipasif memiliki
kemampuan mengatasi masalah, dalam pendidikan terdapat beberapa
kendala dalam meningkatkan minat belajar siswa dan membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan, terutama dalam pembelajaran
olahraga. Tidak diperbolehkannya kegiatan praktek pembelajaran di
luar kelas pada waktu pertemuan tatap muka masa pandemi ini
menyebabkan ada kesulitan yang dihadapi guru mata pelajaran
olahraga yaitu keterbatasan guru olahraga dalam memberikan contoh
gerakan keterampilan ketika didalam kelas yang mengakibatkan terjadi
2
keributan selama pelajaran berlangsung dan pembelajaran menjadi
tidak efektif. Disatu sisi siswa lebih aktif melakukan praktek olahraga
dilapangan daripada mendengarkan materi yang diberikan oleh guru.
Proses pembelajaran olahraga di sekolah dasar masih berlangsung
satu arah, yaitu berpusat pada guru yang menggunakan metode
ceramah dan penugasan. Selama peroses pembelajaran siswa hanya
mencatat dan mendengarkan penjelasan guru. Sedikit sekali guru yang
menggunakan media dan metode sebagai alat bantu dalam
menjelaskan konsep meteri olahraga. Bahkan tidak sedikit ditemukan
dalam pembelajaran masa pandemi ini kebanyakan guru hanya banyak
memberikan tugas dibandingkan memberi penjelasan materi. Salah
satu cara untuk menumbuhkan minat siswa yaitu dengan mengolah
proses pembelajaran bisa semenarik mungkin sehingga tidak
membosankan saat proses pembelajaran berlangsung dan siswa dapat
memahami materi pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran lah
yang menjadi solusi agar terciptanya suasana proses pembelajaran
tidak terkesan membosankan dan menarik minat belajar siswa.
Penggunaan media video interaktif ini tentunya membantu sekali
dalam melaksanakan proses pembelajaran di masa pandemi covid-19,
Video interaktif merupakan salah satu media pembelajaran yang bisa
digunakan oleh guru dalam menjelasakan materi pembelajaran. Video
Interaktif adalah metode penceritaan berbasis audio visual yang akan
mengajak penonton sebagai pengguna,pemilik,dan partisipan aktif
terhadap media yang dikemas secara sinematik. Terdapat beberapa
kelebihan dari video interaktif ini yaitu dapat menunjang peserta didik
untuk memahami materi sesuai dengan kecepatannya, Video juga
dapat disimak kapan saja dan dimana saja sehingga tidak membatasi
ruang dan waktu peserta didik dalam kegiatan belajar. Fitur video juga
dapat disematkan dalam bentuk pertanyaan atau kuis, sehingga ada
timbal balik terhadap materi yang disampaikan. Tetapi masih belum
maksimal penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran masa
3
pandemi ini, tentunya guru harus inovatif dalam pemilihan media
pembelajaran.
Diharapkan bahwa pembelajaran olahraga di kelas harus menjadi
cara yang inovatif dan kreatif dan memberikan siswa kesempatan untuk
berpartisipasi langsung dalam berbagai proses pendidikan melalui
aktivitas fisik. Karena pembelajaran yang kurang menarik atau
monoton, siswa akan mudah jenuh mengikuti pembelajaran dan minat
belajar siswa pun menurun sehingga berdampak pada nilai akademik
siswa.
Dari permasalahan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
masalah utamanya adalah mengenai media pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Oleh karena itu, inovasi yang akan diterapkan
terhadap permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan media
pembelajaran video interaktif. Dengan adanya inovasi tersebut
diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran olahraga sehingga membuat hasil belajar meningkat.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul
“Peningkatan Minat Pembelajaran Olahraga Siswa Kelas IV dengan
Media Video Interaktif di SDN Bandarasri 2 Kecamatan Ngoro
Kabupaten Mojokerto”.
Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan peserta Latsar diharapkan
dapat menguatkan nilai-nilai ASN dalam menjalankan fungsinya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa serta dapat meningkatkan minat dan motivasi
belajar siswa SDN Bandarasri 2 Ngoro Mojokerto
4
1) Mampu menerapkan Nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
menerapkan Nilai-nilai Akuntanbilitas sehingga memiliki rasa
tanggung jawab terhadap tugas sebagai ASN.
2) Memahami dan menerapkan Nilai-nilai Nasionalisme atas
dasar Nilai-nilai pancasila.
3) Mampu mengaktualisasikan Nilai-nilai Etika Publik , untuk
menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif.
4) Mampu menerapkan Nilai-nilai komitmen mutu yang
mengedepankan pelayanan terhadap masyarakat dan
meningkatkan mutu pendidikan.
5) Mampu menerapkan Nilai-nilai Anti korupsi, yang menjunjung
tinggi kejujuran dan taat terhadap aturan perundang-
undangan yang mengatur manajemen ASN.
b. Tujuan Khusus
1) Mampu meningkatkan minat siswa dalam proses
pembelajaran olahraga
2) Mampu menerapkan media pembelajaran dalam
pembelajaran olahraga di sekolah
2. Manfaat
Manfaat adanya kegiatan aktualisasi sebagai berikut:
a. Bagi peserta latsar
Dapat belajar bertanggung jawab dalam melaksakan tugasnya
sebagai abdi Negara pada khususnya, dan pelayanan publik
pada umumnya.
5
c. Bagi lembaga / sekolah
Mendukung terwujudnya visi dan misi sekolah serta
meningkatkan mutu layanan pendidikan
d. Bagi masyarakat
Orangtua menjadi bangga karena anaknya memiliki minat belajar
yang baik dan semakin percaya terhadap sekolah.