No. : PA.01.02/Ah/477
Lampiran : 1 (satu) Buku Laporan
Perihal : Penyerahan Laporan RKL & RPL Semester II Tahun 2021
Kepada Yth.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Provinsi Sumatera Selatan
Dengan hormat,
Sehubungan dengan kewajiban untuk melaporkan hasil Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan sesuai
pelaksanaan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL kegiatan kami, Rencana Pembangunan Bendungan Tiga
Dihaji / Komering II, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII yang berlokasi di Desa Sukabumi,
Kecamatan Tiga Dihaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan. Bersama ini
kami sampaikan Laporan RKL dan RPL yang kami laksanakan pada Semester II Tahun 2021 (Juli -
Desember 2021).
Dalam laporan Pemantauan ini kami telah mencantumkan perubahan-perubahan data/informasi yang
kami sesuaikan dengan kondisi aktual konstruksi saat ini.
Demikian maksud kami, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Ir. Birendrajana, MT
NIP. 196702141995021001
Tembusan :
1. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
ii
Kata Pengantar
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 2005 bahwa pelaporan
pelaksanaan RKL-RPL merupakan wujud tanggung jawab pemrakarsa untuk memberikan informasi yang
benar dan akurat mengenai pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas usaha dan/atau kegiatan
yang menjadi tanggungjawabnya, serta memenuhi hak setiap orang untuk mendapatkan informasi
lingkungan hidup dan berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII (BBWS Sumatera VIII) melakukan penyusunan
Dokumen Implementasi RKL-RPL periode Juli-Desember 2021 (Semester II tahun 2021) sebagai bentuk
tanggung jawab dalam pelaporan hasil Implementasi RKL dan RPL yang telah dilaksanakan selama
periode tersebut.
Laporan Implementasi RKL-RPL Rencana Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji/Komering II
di Desa Sukabumi, Kecamatan Tiga Dihaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi
Sumatera Selatan telah sesuai dengan Izin Lingkungan sesuai Keputusan Gubernur Sumatera Selatan
Nomor : 627/KPTS/BAN.LH/2016 tanggal 17 Oktober 2016 dan Persetujuan Kelayakan Lingkungan sesuai
Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 580/KPTS/BAN.LH/2016 tanggal 19 September 2016.
Saran dan masukan dari berbagai pihak demi sempurnanya laporan ini sangat kami harapkan.
Kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan masukan bagi terlaksananya penyusunan
laporan ini kami ucapkan terima kasih.
Ir. Birendrajana, MT
NIP. 196702141995021001
iii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
BAGIAN I
PENDAHULUAN
1
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
2
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
3
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
4
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
DATA UMUM :
• Sungai : Sungai Selabung
• Nama Bendungan : Tiga Dihaji
• Koordinat : 4°37’ 44, 154” LS 103°52’36,748 BT
• Wilayah Administrasi : Desa Sukabumi, Kecamatan Tiga Dihaji
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan
Sumatera Selatan
HIDROLOGI
• Curah Hujan Tahunan : 2732 mm
• Debit Desain Q25 : 910,70 m3/det
• Debit Banjir Desain Q1000 : 1310,60 m3/det
• Debit Banjir Desain PMF : 3763,90 m3/det
BENDUNGAN :
• Luas Daerah Pengaliran Sungai : 1158,20 km2
• Luas Genangan pada Kondisi HWL : 4,68 km2
• Curah Hujan Rata - Rata Tahunan : 2732,00 mm
• Debit Banjir Maksimum boleh jadi (QPMF in) : 3763,90 m3/det
• Debit Banjir 1000 Tahunan (Q1000 in) : 1310,70 m3/det
• Debit Banjir 100 Tahunan (Q100 in) : 1074,9 m3/det
• Debit Banjir 25 Tahunan (Q25 in) : 910,7 m3/det
• Elevasi Muka Air Banjir PMF (HWL) : ±328,95 m
• Elevasi Muka Air Banjir 1000 Tahun : 324,70 m
• Elevasi Muka Air Banjir 100 Tahun : 324,15 m
• Elevasi Muka Air Normal (NWL) : +324,00 m
• Elevasi Muka Air Rendah : +301,5 m
• Volume Tampungan Total : 129,00 juta m3
• Tampungan Bruto (dengan sedimen) pada NWL:104,838 juta m3
• Tampungan Efektif : 64,68 juta m3
• Tampungan Mati (Dead Storage) : 40,19 juta m3
• Usia Guna Waduk : 50 tahun
• Retensi Banjir : 7,04 %
• Tipe Bandungan : Urugan Zonal Inti Tegak
• Tinggi Bendungan : 122 m
• Elevasi Puncak : 332 m
• Elevasi Dasat Cut-Off : + 210,00 m
5
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
6
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
7
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
8
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
9
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
B.3.2. Quarry
• Batuan Andesit
Quarry yang dapat digunakan dari daerah penelitian yaitu Andesit di
Arumantai, Pulau Beringin, Kecamatan Mekakau Ilir. Lokasi tersebut berjarak
30 km dari Sukabumi ke arah barat. Singkapan andesit yang ditemukan
berupa bukit yang tinggnya berkisar 20-30 m dengan luas mencapai 2 km2.
Secara umum andesit ini masih segar namun ada yang telah mengalami
pelapukan tingkat rendah. Di sepanjang sungai besar di daerah itu terdapat
bongkah andesit yang cukup banyak, dapat digunakan sebagai timbunan.
Andesit berstruktur masif, komposisi plagioklas, hornblenda dan mineral mafik.
10
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
• Granodiorit
Selain andesit batuan beku sebagai bahan quarry yaitu intrusi granodiorit di
desa Gunung Batu, Kecamatan Mekakau Ilir. Berjarak 10 km dari andesit ke
arah selatan. Singkapan granodiorit memiliki tinggi 20-50 m, luas 30 km2.
Granodiorit ini masuk dalam Formasi Granodiorit (Tmgd), merupakan intrusi
sehingga ketebalannya diperkirakan tidak terbatas. Berdasarkan klasifikasi
kekuatan batuan granodiorit memiliki daya kuat tekan sangat kuat dengan nilai
berkisar 100-250 Mpa.
11
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
12
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
13
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
C. PENYIAPAN LAHAN
Rencana bendungan Tiga Dihaji/Komering II direncanakan dengan ketinggian 122 m dan
areal yang akan digunakan untuk :
rencana tapak bendungan : 169,32 Ha
bangunan pelengkap : 16 Ha
borrow area dan Quarry site : 168,65 Ha
jalan akses : 242,63 Ha
Lahan yang harus dipersiapkan yaitu lahan yang ada di kiri-kanan sungai yang akan dijadikan
lokasi bendungan dan bangunan pelengkap, sedangkan lahan yang akan digunakan untuk
jalan akses berupa lahan perkebunan penduduk. Persiapan lahan berupa pembongkaran
bangunan, penebangan pohon yang ada di sepanjang sungai yang akan bendungan dan jalan
akses.
14
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Dari tabel tersebut terlihat bahwa sisa galian tanah yang harus dibuang ke disposal area
adalah sebesar 1.376.832,65 m3. Berdasarkan hasil survey lokasi yang dilakukan oleh
tim Konsultan DED Waduk/Dam Komering II Kabupaten OKU Selatan Tahap I, 2014,
lokasi disposal area pada kegiatan ini masih terdapat di tapak proyek, di hilir lokasi
bendungan.
Pembuangan tanah dilakukan dengan memuat (loading) oleh excavator ke dump truck.
Pada lokasi pembuangan (disposal area), tanah harus dirapikan sedemikian rupa agar
tidak mengakibatkan dampak negatif karena penimbunan. Permukaan tanah dirapikan
dengan bulldozer, plengsengan dibuat miring sepanjang sisi luar timbunan. Untuk
mencegah genangan air hujan, pada sisi luar bagian bawah dibuatkan saluran
pembuangan melingkari timbunan disposal dan disalurkan ke pembuangan terdekat.
D.2. Jembatan
Perancangan jembatan didasarkan pada peraturan Bridge Management System (BMS) 1992.
Adapun tipe jembatan PCI-Girder, struktur jembatan jalan akses tersebut adalah :
• Jembatan 1 : panjang total 50 m, tinggi pilar 10 m
• Jembatan 2 : panjang total 101,8 m, tinggi pilar 30 m
15
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Sumber : Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, 2014 berdasarkan Laporan Detail Desain
Waduk/Dam Komering II Kabupaten OKU Selatan Tahap I, 2014.
Gambar 1.6. Tipologi Jembatan yang Akan Dibangun
16
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Bendungan Pengelak (Cofferdam) didesain sebagai urugan batu dengan inti kedap air miring
dari tanah. Berdasarkan hasil penelusuran banjir yang dilaksanakan dengan periode ulang 50
tahun diperoleh besaran kapasitas maksimum 623,51 m3/dt, dengan kapasitas tampung 23,8
juta meter kubik dan elevasi tampungan pada + 221,00 m. Cofferdam utama didesain dengan
elevasi puncak pada 270 m, panjang puncak 66,00 m, lebar puncak 10,00 m termasuk lebar
inti kedap air miring selebar 1,50 m. Sebelum pembangunan cofferdam utama dimulai,
diperlukan adanya pembangunan cofferdam temporer yang berfungsi sebagai pengelakan
bagi pembangunan cofferdam utama dan untuk mengarahkan aliran sungai Selabung masuk
kedalam saluran pengarah terowongan pengelak.
Pada pelaksanaan pembangunan cofferdam utama perlu dibangun cofferdam temporer
diudik cofferdam utama untuk mengarahkan aliran sungai masuk ke saluran pengarah
terowongan. Cofferdam temporer didesain sebagai urugan tanah dari bahan hasil galian
bukit di sisi kanan dan kiri Sungai Selabung. Spesifikasi teknis Bendungan Pengelak
(Cofferdam) sebagai berikut :
COFFERDAM
• Elevasi Inlet Dasar Terowongan : + 221,00 m
• Elevasi Outlet Dasar Terowongan : +218,41 m
• Kapasitas Maksimum (Q25) Out : 623,51 m3/det
• Tipe Pintu Pengelak : Pintu sorong plat baja
• Ruang Pintu Pengelak : Bentuk persegi struktur beton
• Ukuran Pintu : 7,00 x 7,00 m (1 buah)
• Tiper Ruang Olak Pengelak : USBR I
• Panjang Ruang Olak Pengelak : 40,00 m
• Lebar Ruang Olak Pengelak : 35,00 m
• Elevasi Puncak : 270 m
• Tinggi dari Dasar Galian : 54 m
• Kemiringan/Slope Lereng Hulu : 1 : 2,50
• Kemiringan/Slope Lereng Hilir : 1 : 2,00
• Lebar Puncak : 10,00 m
• Panjang Puncak : 66,00 m
• Type : Urugan dengan inti miring
17
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
BENDUNGAN UTAMA :
• Retensi Banjir : 7,04 %
• Tipe Bandungan : Urugan Zonal Inti Tegak
• Tinggi Bendungan : 122 m
• Elevasi Puncak : 332 m
• Elevasi Dasat Cut-Off : + 210,00 m
• Panjang Puncak : 950,00 m
• Lebar Puncak : 12 m
• Kemiringan Lereng Hulu : 1 : 2,50
• Kemiringan Lereng Hilir : 1:2
• Volume Timbunan Inti Lempung (zona 1) : 1,78 juta m3
• Volume Timbunan Filter Halus (Zona 2a) : 0,27 juta m3
• Volume Timbunan Filter Kasar (Zona 2b) : 0,27 juta m3
• Volume Timbunan Batu (Zona 3a) I : 1,77 juta m3
• Volume Timbunan Batu (Zona 3a) II : 3,05 juta m3
• Volume Timbunan Batu (Zona 3b) : 2,21 juta m3
• Volume Timbunan Rip-Rap (Zona 4) : 0,31 juta m3
• Total Volume Timbunan : 9,57 m
• Kedalaman Curtain Grouting : 16 m – 120 m
• Kedalaman Blanket Grouting : 10,00 m
18
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
samping, saluran transisi, saluran peluncur dan peredam energi. Elevasi mercu masih di
bawah crest bendungan dan pelimpah ini direncanakan dengan tidak berpintu.
Bangunan pelimpah pada Bendungan Tiga Dihaji/Komering II, secara keseluruhan dibagi
menjadi beberapa bagian, yaitu mercu pelimpah, saluran transisi, saluran pembawa
(peluncur/chute), saluran akhir yang berbentuk flip bucket, dan terakhir adalah bangunan
pemecah energi dengan tipe plunge pool. Adapun data teknis bangunan pelimpah adalah :
BANGUNAN PELIMPAH
• Lokasi : Bukit Tumpuan Kanan
• Tipe Pelimpah : Frontal Ogee dengan pintu
• Elevasi Puncak Mercu : +324,00 m
• Lebar Bersih Pelimpah : 80,00 m
• Tinggi Mercu dari Apron : 10,00 m
• Tipe Kolam Olak : USBR II
• Panjang Kolam Olak : 40,00 m
• Kedalaman : 10,42 m
• Debit Banjir Desain QPMF Out : 3614,0 m /det
3
19
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
PENSTOCK
• Diameter Pengambilan : 4,00 m
• Material : Pipa baja
• Panjang : 633 m
20
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
BOTTOM OUTLET
• Menggunakan Terowongan Pengelak
• Diameter Pipa Outlet : 3,00 m
• Elevasi Dasar : + 219,5 m
• Jenis Pintu Katup Utama : Bonneted Gate (7 m x 7 m)
• Jenis Pintu Outlet : Hollow Cone (Ø 3,0 m)
MANFAAT/LAYANAN
• Debit Irigasi (rerata) : 34,63 m3/det
• Debit Irigasi (maksimum) : 84,3 m3/det
• Debit Air Baku : 1,00 m3/det
21
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
TURBIN
• Elevasi Pusat Distributor : 201,50 m
• Tipe Turbin : Francis
• Jumlah : 4 unit
• Tinggi Rencana (design head) Muka Air Normal: 122,50 m
• Tinggi Maksimum : 127,45 m
• Tinggi Minimum : 110,00 m
• Keluaran Turbin : 40,00 MW
• Kecepatan Spesifik : 587 rpm
• Kecepatan Putar : 490 rpm
• Tipe Pengatur : Mekanikal Governor
• Katub Pengaman Turbin : Generator
• Elevasi Deck : +202,50 m
• Tipe : Vertikal Shaft
• Kecepatan : 490 m
• Kapasitas : 10 MW
• Frekuensi : 50 hertz
• Transformer : Tiga fase, 12,5 MVA, 50 hertz Switchyard
• Lokasi : Bukit tumpuan kiri hilir
• Ukuran : Panjang x lebar (15 x 15) m
KEGUNAAN (PURPOSE)
• Irigasi Pola Tanam : Padi-Padi-Palawija
• Intensitas Tanam : 100% Padi, 100% Padi, 100% Palawija
• Luas Areal Irigasi : 38.489,5 Ha
• Air Baku : 1 m3/det
• PLTA : 40 MW
F. Penggenangan Waduk
Pada kegiatan penggenangan waduk setelah bendungan selesai dikonstruksi, maka areal
rencana genangan waduk seluas sekitar 468 Ha, secara perlahan-lahan akan terairi dari
sungai tersebut. Areal genangan waduk Komering II merupakan lahan perkebunan, hutan dan
sebagian permukiman.
22
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
1.6. Ringkasan Dampak yang Masuk Dalam Dampak Penting Hipotetik (DPH) dan Dampak Tidak Penting Hipotetik (DTPH)
Tabel 1.6. Ringkasan Dampak yang Masuk Dalam DPH dan DTPH
No Sumber Dampak Dampak Penting Hipotetik Dampak Penting Dikelola Dampak Tidak Penting Dikelola
A Tahap Pra Konstruksi
1 Survey dan Penetapan Lahan Keresahan Masyarakat Keresahan Masyarakat
2 Pembebasan Lahan Keresahan Masyarakat Keresahan Masyarakat
B Tahap Konstruksi
1 Perekrutan tenaga kerja dan operasional base camp Adanya peluang kerja Adanya peluang kerja
Peningkatan pendapatan Peningkatan pendapatan
Keresahan Masyarakat Keresahan Masyarakat
2 Mobilisasi peralatan konstruksi dan Material Penurunan kualitas udara Penurunan kualitas udara
Peningkatan intensitas kebisingan Peningkatan intensitas kebisingan
Kerusakan jalan Kerusakan jalan
3 Penyiapan Lahan Adanya longsoran Adanya longsoran
Peningkatan air larian Peningkatan air larian
Peningkatan erosi lahan Peningkatan erosi lahan
Penurunan kualitas air permukaan Penurunan kualitas air permukaan
Timbulnya sedimentasi Timbulnya sedimentasi
Timbulan limbah padat Timbulan limbah padat
Terganggunya fauna Terganggunya fauna
4 Pembuatan Jalan Akses Peningkatan erosi lahan Peningkatan erosi lahan
Timbulnya sedimentasi Timbulnya sedimentasi
5 Pembangunan Sarana dan Prasarana Bendungan Peningkatan air larian Peningkatan air larian
6 Penggenangan Waduk Timbulnya sedimentasi Timbulnya sedimentasi
Timbulan limbah padat Timbulan limbah padat
Berkurangnya populasi flora Berkurangnya populasi flora
Migrasi fauna Migrasi fauna
Peningkatan Populasi Biota Air Peningkatan Populasi Biota Air
C Tahap Pasca Konstruksi
Pengoperasian Bendungan Peningkatan gulma air Peningkatan gulma air
D Tahap Pasca Operasi
Studi Evaluasi terhadap kondisi Bendungan, sarana dan Timbulnya keresahan sosial Timbulnya keresahan sosial
prasarananya
23
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
24
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
9. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
d. Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan :
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 718/MENKES/PER/XII/1987 tentang Kebisingan
yang berhubungan dengan Kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat
Pengawasan Kualitas Air Bersih.
e. Keputusan/Peraturan Menteri Tenaga Kerja :
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 04/MEN/Per/1980 tentang Alat Pemadam
Kebakaran Api Ringan (APAR), sebagai acuan untuk memahami persyaratan
pengadaan APAR dan spesifikasinya.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 03/MEN/Per/1999 tentang Syarat-Syarat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
f. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan :
1. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 tahun 2005 tentang Peruntukan Air dan
Baku Mutu Air Sungai
2. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 17 tahun 2005 tentang Baku Mutu Tingkat
Ambien dan Baku Mutu Kebisingan.
25
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
BAGIAN II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)
Tabel 2.1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Rencana Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji / Komering II di Desa Sukabumi, Kecamatan Tiga
Dihaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan
Dampak Indikator Keberhasilan Institusi Pengelolaan
Sumber Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan
No Lingkungan yang Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dampak Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Hidup Pelaksana Pengawas Pelaporan
2.1 RKL berdasarkan Dampak Penting Hipotetik
2.1.1 Tahap Pra Konstruksi
A. Survey dan Penetapan Lahan
1. Keresahan Survey dan a. Tidak terjadi kekhawatiran Pengelolaan yang telah dilakukan : Desa Sukabumi • Komunikasi dengan • Balai Besar • Camat : • Camat :
Masyarakat Penetapan masyarakat terhadap • Melakukan komunikasi dengan masyarakat melalui sosialisasi Kec. Tigadihaji masyarakat dilakukan Wilayah Tigadihaji Tigadihaji
Lahan pembangunan Bendungan dengan media pertemuan yang ada dalam masyarakat seperti rapat sesuai dengan jadwal Sungai • DLH Prov. • DLH Prov.
Tigadihaji/Komering II koordinasi (rapat mingguan) yang diselenggarakan di tingkat desa pertemuan yang ada pada (BBWS) Sumatera Sumatera
b. Terjalinnya hubungan sosial mengenai rencana kegiatan. masyarakat sesuai Sumatera Selatan Selatan
yang baik antara • Memberikan informasi yang benar dan jelas kepada penduduk kebutuhan VIII
manajemen pembangunan tentang manfaat dan resiko pembangunan floodway bagi • Penyajian informasi
Bendungan Tigadihaji/ masyarakat di sekitarnya. tentang manfaat dan
Komering II dengan • Mengaktifkan Unit Humas dan Unit Pengaduan Keluhan utk resiko pembangunan
masyarakat menampung keluhan dari masyarakat dan media untuk bersamaan dengan
mengklarifikasi hal-hal yang menjadi keluhan masyarakat kegiatan komunikasi/
berdasarkan kondisi yang sebenarnya. sosialisasi dengan
masyarakat.
• Unit Humas dan Unit
Pengaduan Keluhan
bertugas setiap hari
B. Pembebasan Lahan
1. Keresahan Pembebasan a. Tidak terjadi kekhawatiran Pengelolaan lingkungan untuk pemilik lahan yang sah dan Desa Sukabumi • Komunikasi dengan • BBWS • Camat : • Camat :
Masyarakat Lahan masyarakat terhadap proses mempunyai legalitas Kec. Tigadihaji masyarakat dilakukan Sumatera Tigadihaji Tigadihaji
ganti rugi lahan • Melakukan komunikasi dengan masyarakat melalui sosialisasi sesuai dengan jadwal VIII • DLH Prov. • DLH Prov.
b. Terjalinnya hubungan sosial khusus mengenai pembebasan lahan. pertemuan di masyarakat Sumatera Sumatera
yang baik antara • Melaksanakan proses pembebasan lahan secara transparan dan sesuai kebutuhan. Selatan Selatan
pemrakarsa dengan akuntabel sesuai peraturan yang digunakan dalam pembebasan • Penyajian informasi
masyarakat lahan. tentang manfaat dan
• Melakukan musyawarah untuk menyepakati data dan nilai resiko pembangunan
penggantian untuk lahan yang dibebaskan. bersamaan dengan
• Memberikan uang penggantian lahan langsung kepada pemilik kegiatan komunikasi/
yang berhak. sosialisasi dengan
• Mengaktifkan Unit Humas dan Unit Pengaduan Keluhan untuk masyarakat.
menampung keluhan dari masyarakat dan media untuk • Proses pembebasan lahan
mengklarifikasi hal-hal yang menjadi keluhan masyarakat dilakukan sesuai dengan
berdasarkan kondisi yang sebenarnya. kebutuhan.
26
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
2. Peningkatan Perekrutan Penduduk di daerah studi bisa Pengelolaan yang telah dilakukan : Desa Sukabumi • Sebulan setelah penetapan • BBWS • Camat : • Camat :
Pendapatan tenaga kerja terserap sebagai tenaga kerja • Mensyaratkan kepada Kontraktor untuk memberikan upah yang Kec. Tigadihaji Kontraktor pelaksana. Sumatera Tigadihaji Tigadihaji
Penduduk dan mendapat upah/ layak (sesuai dengan peraturan daerah setempat) kepada pekerja VIII • Dinas Tenaga • Dinas Tenaga
pendapatan yang memadai atau sesuai kesepakatan. Kerja Kab Kerja Kab OKU
OKU Selatan Selatan
• DLH Prov. • DLH Prov.
Sumatera Sumatera
Selatan Selatan
3. Keresahan Perekrutan a. Tidak terjadi kekhawatiran Pengelolaan yang telah dilakukan : Desa Sukabumi • Dilakukan sekali secara • BBWS • Camat : • Camat :
masyarakat tenaga kerja masyarakat terhadap proses • Mensyaratkan pada Kontraktor untuk melakukan seleksi secara Kec. Tigadihaji intensif yang berupa Sumatera Tigadihaji Tigadihaji
perekrutan tenaga kerja lokal terbuka juga harus menjelaskan kepada penduduk bahwa yang pengaturan tenaga kerja. VIII • Dinas Tenaga • Dinas Tenaga
b. Terjalinnya hubungan sosial diterima sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan, jumlahnya Kerja Kab. Kerja Kab.
yang baik antara proporsional dengan jumlah penduduk tiap kelurahan. Seleksi OKU Selatan OKU Selatan
pemrakarsa dengan dilakukan ketika perekrutan tenaga kerja. • DLH Prov.
masyarakat Sumatera
Selatan
27
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
2. Peningkatan Mobilisasi alat Kebisingan di bawah baku mutu Pengelolaan yang telah dilakukan : Ruas jalan • Dilakukan minimal satu kali • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
Intensitas dan bahan lingkungan berdasarkan Pergub • Pengaturan/penjadwalan alat-alat berat yang akan digunakan Peninggiran - untuk pengecekan Sumatera Sumatera Sumatera
Kebisingan Sumsel No. 17 tahun 2005 sedemikian rupa sehingga tidak semua alat berat digunakan Sukabumi kelaikan dan uji emisi VIII Selatan Selatan
tentang Baku Tingkat Kebisingan secara bersamaan dan/ atau pembatasan usia alat-alat berat yang kendaraan proyek selama
akan digunakan (misalnya 3 – 5 tahun terakhir). kegiatan mobilisasi
• Mensyaratkan Kontraktor untuk menggunakan alat berat dan
kendaraan yang laik pakai sesuai ketentuan peraturan.
3. Kerusakan Mobilisasi alat a. Tidak adanya jalan yang Pengelolaan yang telah dilakukan : Ruas jalan Dilakukan pengawasan secara • BBWS • Dinas • Dinas
prasarana jalan dan bahan rusak dan kotor di akses jalan • Melakukan penyiraman jalan akibat ceceran tanah di jalan yang Peninggiran - intensif selama kegiatan Sumatera Perhubungan Perhubungan
bangunan sekitar lokasi kegiatan dan dilewati kendaraan mobilisasi Sukabumi pemuatan peralatan konstruksi VIII Kab. OKU Kab. OKU
jalur menuju/dari lokasi • Penempatan petugas khusus pengatur lalu lintas terutama pada berlangsung, sedangkan Selatan Selatan
proyek pada saat dan pada saat kendaraan berat pengangkut alat dan bahan keluar/masuk perbaikan jalan dan • DLH Prov. • DLH Prov.
akhir kegiatan mobilisasi alat lokasi kegiatan pembersihan ceceran tanah di Sumatera Sumatera
dan bahan • Mengupayakan muatan peralatan konstruksi tidak berlebihan jalan dilakukan sesuai Selatan Selatan
b. Tidak terjadi kecelakaan lalu sehingga beban tonase kendaraan terjaga. Jika memungkinkan kejadian, penyiraman jalan
lintas di sekitar jalan akses menggunakan kendaraan pengangkut yang tonasenya sesuai dilakukan jika diperlukan
masuk/keluar lokasi kegiatan dengan kelas jalan yang akan dilalui maksimal 3 hari sekali
• Membersihkan ban kendaraan pengangkut sebelum keluar dari
tapak /lokasi kegiatan, dan menutup truk pembawa material agar
tidak tercecer di jalanan.
• Untuk jalan rusak yang diakibatkan oleh lalu-lintas kendaraan
pengangkut agar dilakukan perbaikan sementara secara berkala
sebelum perbaikan permanen setelah proyek selesai
C. Penyiapan Lahan
1. Adanya Penyiapan Terjaganya stabilitas lereng dari Pengelolaan yang telah dilakukan : Di lokasi kegiatan Pengaturan perbandingan • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
longsoran Lahan terjadinya runtuhan lereng atau • Pada kegiatan pemotongan lereng diatur perbandingan antara pematangan lahan antara tinggi dan lebar Sumatera Sumatera Sumatera
longsor tinggi dan lebar jenjangnya sehingga tidak membentuk sudut untuk konstruksi : jenjangnya, kemiringan lereng VIII Selatan Selatan
lereng yang terjal jalan akses, dilakukan sekali ketika
28
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
2. Peningkatan Air Penyiapan Pengurangan air larian yang Pengelolaan yang telah dilakukan : Di lokasi kegiatan Dilaksanakan selama kegiatan • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
larianan Lahan dapat membebani kapasitas • Membuat saluran drainase darurat untuk mencegah limpasan air pematangan lahan penyiapan lahan pada tahap Sumatera Sumatera Sumatera
badan air penerima (sungai permukaan membawa material tanah. untuk konstruksi : konstruksi. VIII Selatan Selatan
Selabung) • Memperbaiki/menjaga kondisi tanah agar tahan terhadap erosi jalan akses,
diantaranya dengan membuat dinding penahan tanah dengan bendungan dan
terasering/ sengkedan. bangunan pelengkap
3. Peningkatan Penyiapan Tercegah terjadinya peningkatan Pengelolaan yang telah dilakukan : Di lokasi kegiatan Semua dilakukan saat • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
erosi lahan Lahan tingkat erosi, kekeruhan air • Pada kegiatan pemotongan lereng diatur perbandingan antara pematangan lahan penyiapan lahan. Sumatera Sumatera Sumatera
permukaan dan sedimentasi pada tinggi dan lebar jenjangnya sehingga tidak membentuk sudut untuk konstruksi : Pembangunan perangkap VIII Selatan Selatan
aliran badan air penerima lereng yang terjal. Lebarnya jenjang dan sudut lereng yang landai jalan akses, sedimen akan dilakukan paling
(sungai) dapat mengurangi tingkat erosi bendungan dan lambat satu bulan sebelum
• Tanah hasil pemotongan/penggalian yang ditimbunkan segera bangunan pelengkap dilaksanakan penyiapan dan
dipadatkan dengan tingkat pemadatan yang memadai, sehingga pematangan lahan
akan lebih tahan terhadap kikisan air hujan
• Tanah terbuka yang tidak akan ditutupi bangunan segera
direvegetasi dengan tanaman yang dpt mengikat tanah, agar tidah
mudah terkikis air hujan
• Pengaturan drainase agar air larian lebih terkendali
• Pada saat kegiatan pematangan lahan, aliran run off sebelum
masuk ke badan sungai dilewatkan dulu pada perangkap sedimen
agar sedimen hasil kikisan air hujan terendapkan sebelum air larian
masuk ke badan sungai penerima
4. Timbulnya Penyiapan Mengurangi terjadinya Pengelolaan yang telah dilakukan : Lokasi penyiapan Minimal satu kali seminggu • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
sedimentasi Lahan sedimentasi secara berlebihan di • Mencegah masuknya aliran air permukaan ke dalam daerah erosi lahan hingga sungai selama kegiatan pembersihan Sumatera Sumatera Sumatera
areal pembersihan lahan dengan membuat saluran terbuka. Saluran terbuka yang dipasang Selabung lahan berlangsung VIII Selatan Selatan
di areal longsoran harus diberi kemiringan sedemikian rupa
sehingga dapat mengalirkan air secara cepat agar air tidak
meresap ke dalam daerah erosi
• Menghindari penimbunan di atas lereng dan pemotongan pada
bagian kaki lereng
5. Timbulan limbah Penyiapan Timbulan limbah padat bisa Pengelolaan yang telah dilakukan : Di lokasi pematangan Seperti telah direncanakan, • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
padat Lahan dikelola dengan baik • Menyiapkan disposal area pada tempat yang telah direncanakan lahan untuk pembersihan sampah setiap Sumatera Sumatera Sumatera
konstruksi : jalan hari, diangkut ke disposal area VIII Selatan Selatan
29
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
6. Hilangnya flora Penyiapan Mempertahankan Pengelolaan yang telah dilakukan : Di lokasi kegiatan Seminggu setelah selesai • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
Lahan keanekaragaman flora dan fauna • Segera melakukan penghijauan di tapak proyek dan sekitarnya pematangan lahan penyiapan lahan Sumatera Sumatera Sumatera
agar kestabilan ekosistem di untuk menjaga agar tanah tetap stabil dan tidak terjadi erosi yang untuk konstruksi : VIII Selatan Selatan
sekitar kegiatan tetap terjaga berlebihan, dengan memperhatikan jenis tumbuhan lokal, fungsi jalan akses,
dan estetika, sehingga fauna seperti burung dapat kembali bendungan dan
habitatnya bangunan pelengkap
2. Berkurangnya Penggena-ngan Mempertahankan Pengelolaan yang akan dilakukan : Di sekitar lokasi Seminggu setelah selesai • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
populasi flora Waduk keanekaragaman flora agar • Segera melakukan penghijauan di tapak proyek dan sekitarnya kegiatan atau areal kegiatan konstruksi bendungan Sumatera Sumatera Sumatera
kestabilan ekosistem di sekitar khususnya di greenbelt untuk menjaga agar tanah tetap stabil dan waduk di Desa VIII Selatan Selatan
kegiatan tetap terjaga tidak terjadi erosi yang berlebihan, dengan memperhatikan jenis Sukabumi di Kec.
tumbuhan lokal, fungsi dan estetika, sehingga fauna seperti burung Tigadihaji
dpt kembali habitatnya
3. Migrasi Fauna Penggenangan Mempertahankan Pengelolaan yang akan dilakukan : Di sekitar lokasi Seminggu setelah selesai • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
Waduk keanekaragaman flora dan fauna • Segera melakukan penghijauan di tapak proyek dan sekitarnya kegiatan atau areal kegiatan konstruksi bendungan Sumatera Sumatera Sumatera
agar kestabilan ekosistem di khususnya di greenbelt untuk menjaga agar tanah tetap stabil dan waduk di Desa VIII Selatan Selatan
sekitar kegiatan tetap terjaga tidak terjadi erosi yang berlebihan, dengan memperhatikan jenis Sukabumi di Kec.
tumbuhan lokal, fungsi dan estetika, sehingga fauna seperti burung Tigadihaji
dpt kembali habitatnya
30
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
31
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
BAGIAN III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)
Tabel 3.1. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Rencana Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji / Komering II di Desa Sukabumi, Kecamatan Tiga
Dihaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Dampak
Lingkungan yang Sumber Dampak Indikator / Parameter Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lokasi Patau Waktu dan Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dipantau
3.1 RPL berdasarkan Dampak Penting Hipotetik
3.1.1 Tahap Pra Konstruksi
A. Survey dan Penetapan Lahan
1. Keresahan Survey dan • Adanya pengaduan keluhan, protes • Pemantauan dilakukan terhadap catatan keluhan, protes Desa Sukabumi Dilakukan setiap tiga Balai Besar • Camat • Camat
Masyarakat Penetapan Lahan dan unjukrasa mengenai rencana dan unjuk rasa terhadap pemrakarsa dan Pemerintah Desa Kec. Tigadihaji bulan sekali selama Wilayah Tigadihaji Tigadihaji
pembangunan Bendungan Tigadihaji/ • Wawancara, pemantauan terhadap petugas BBWS tahap Pra konstruksi Sungai • DLH Prov. • DLH Prov.
Komering II Sumatera VIII dan instansi/lembaga terkait yaitu Kepala (BBWS) Sumatera Sumatera
Desa, dan tokoh masyarakat. Sumatera VIII Selatan Selatan
B. Pembebasan Lahan
1. Keresahan Pembebasan • Adanya pengaduan keluhan, protes • Pemantauan dilakukan terhadap catatan keluhan, protes Desa Sukabumi Dilakukan setiap 6 BBWS • Camat • Camat
Masyarakat Lahan dan unjukrasa mengenai proses dan unjuk rasa terhadap pemrakarsa dan Pemerintah Desa Kec. Tigadihaji bulan sekali selama Sumatera VIII Tigadihaji Tigadihaji
pembebasan lahan, baik bagi pemilik • Wawancara, pemantauan terhadap petugas BBWS tahap Pra konstruksi • DLH Prov. • DLH Prov.
lahan yang sah maupun yang Sumatera VIII dan instansi/lembaga terkait yaitu Kepala Sumatera Sumatera
menempati lahan negara. Desa, dan tokoh masyarakat. Selatan Selatan
2. Peningkatan Perekrutan tenaga • Besarnya nilai peningkatan dari • Pengumpulan data primer dan sekunder dengan survey. Desa Sukabumi Dilakukan paling BBWS • Camat • Camat :
Pendapatan kerja dan operasi penghasilan rumahtangga setelah Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap Kec. Tigadihaji lambat satu minggu Sumatera VIII Tigadihaji Tigadihaji
Penduduk basecamp menjadi tenaga kerja responden penduduk dan informan kunci melalui setelah penerimaan • Dinas Tenaga • Dinas Tenaga
kuestioner. Data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait tenaga kerja dan satu Kerja Kab OKU Kerja Kab OKU
seperti Pemerintah Desa yang bersangkutan. bulan setelah setelah Selatan Selatan
menerima upah kerja
32
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Dampak
Lingkungan yang Sumber Dampak Indikator / Parameter Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lokasi Patau Waktu dan Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dipantau
• DLH Prov. • DLH Prov.
Sumatera Sumatera
Selatan Selatan
3. Keresahan Perekrutan tenaga • Tidak terjadi keresahan sosial di desa- • Bila terjadi keresahan perlu diadakan penjelasan/sosialisasi Desa Sukabumi Dilakukan paling lambat BBWS • Camat • Camat
Masyarakat kerja dan operasi desa daerah studi bahwa kegiatan ini membutuhkan tenaga kerja sesuai Kec. Tigadihaji satu bulan setelah Sumatera VIII Tigadihaji Tigadihaji
base camp • Rekomendasi kegiatan dan langkah keahlian. penerimaan tenaga • DLH Prov. • DLH Prov.
yang perlu dilaksanakan kepada • Pengumpulan data primer dan sekunder dengan survey. kerja Sumatera Sumatera
manajemen, bila pengelolaan dampak Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap Selatan Selatan
sosial belum tertangani dengan baik responden penduduk dan informan kunci menggunakan
kuesioner. Data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait
seperti Pemerintah Desa dan Kecamatan yang
bersangkutan
33
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Dampak
Lingkungan yang Sumber Dampak Indikator / Parameter Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lokasi Patau Waktu dan Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dipantau
Lokasi U3 (Disekitar Borrow Area)
04036’25,58” S – 103053’15,21” T
- NO2 : 8,41 µg/Nm3
- SO2 : 6,47 µg/Nm3
- CO : 115 µg/Nm3
- Debu : 21,6 µg/Nm3
2. Peningkatan Mobilisasi alat • Parameternya kebisingan yang • Melakukan sampling di lokasi kegiatan dengan alat Sound • K1, di lokasi Dilakukan paling lambat • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
Intensitas dan bahan dihasilkan dari mobilisasi kendaraan. Level Meter, titik sampling ditentukan dengan pertimbangan rencana satu minggu setelah Sumatera Sumatera Sumatera
Kebisingan Tolok ukur dampak adalah intensitas arah angin dominan, letak tapak proyek/lokasi rencana bendungan. kegiatan berlangsung VIII Selatan Selatan
kebisingan yang terukur dibandingkan kegiatan, dan permukiman penduduk sekitar yang akan • K2, di pemukiman dan dipantau 3 bulan
tingkat kebisingan berdasarkan terkena dampak. dan jalan yang sekali.
Pergub Sumsel No. 17 tahun 2005 • Hasil analisis Udara Lingkungan : dilalui angkutan
(tingkat kebisingan untuk lingkungan Lokasi K1 (Rencana Bendungan) mobilisasi alat dan
pemerintahan dan fasilitas umum, 04037’11,08” S – 103052’48,37” T bahan bangunan
untuk lingkungan permukiman 55 - Noise : 52,9 dBA • K3, di sekitar
dBA). rencana borrow
• Nilai Baku Mutu Lingkungan : Lokasi K2 (Pemukiman dan Jalan yang dilalui angkutan area
- Noise : 55 dBA Mobilisasi Alat dan Bangunan) • K4, di pemukiman
04034’29,73” S – 103055’12,39” T Desa Sukabumi
- Noise : 55,3 dBA
3. Kerusakan Mobilisasi alat dan • Tidak adanya jalan yang rusak dan • Melakukan pengamatan secara langsung di lapangan Ruas jalan Peninggiran - • Pantau kerusakan • BBWS • Dinas • Dinas
prasarana jalan bahan bangunan kotor di akses jalan sekitar lokasi dengan melihat ada tidaknya kerusakan jalan dan ceceran Sukabumi jalan tiap 3 bulan Sumatera Perhubungan Perhubungan
kegiatan dan jalur menuju/dari lokasi tanah di jalan keluar-masuk proyek dan tidak adanya sekali saat VIII Kab. OKU Kab. OKU
proyek pada saat dan pada akhir kendaraan yang digunakan proyek yang melebihi tonase. mobilisasi alat tahap Selatan Selatan
kegiatan mobilisasi peralatan dan konstruksi dimulai 1 • DLH Prov. • DLH Prov.
bahan bangunan bulan setelah Sumatera Sumatera
kegiatan berjalan. Selatan Selatan
34
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Dampak
Lingkungan yang Sumber Dampak Indikator / Parameter Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lokasi Patau Waktu dan Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dipantau
• Memantau ceceran
tanah dilakukan
setiap hari selama
kegiatan mobilisasi
alat dan material.
C. Penyiapan Lahan
1. Adanya longsoran Penyiapan Lahan • Terjaganya stabilitas lereng dari • Melakukan pengamatan langsung di lapangan dengan Di lokasi kegiatan Pantau pemotongan • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
terjadinya runtuhan lereng atau melakukan pengontrolan terhadap pemotongan lereng, pematangan lahan untuk lereng dan pemadatan Sumatera Sumatera Sumatera
longsor pemadatan lahan konstruksi : jalan akses, pertama kali dilakukan VIII Selatan Selatan
• Melakukan wawancara dengan instansi/pihak ketiga yang bendungan dan satu-dua minggu
bertanggung jawab terkait pengelolaan lingkungan yang bangunan pelengkap setelah pelaksanaan
akan/ telah dilaksanakan. pekerjaan, dan
dilakukan setelah
hujan. Pemantauan
selanjutnya tiap bulan
bersamaan dengan
turunnya hujan, pada
musim hujan.
2. Peningkatan Air Penyiapan Lahan • Pengurangan air larian yang dapat • Melakukan pengamatan secara langsung di lapangan Di lokasi kegiatan Pemantauan volume air • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
larianan membebani kapasitas badan air dengan melakukan pengontrolan terhadap saluran pematangan lahan untuk larian pertama kali Sumatera Sumatera Sumatera
penerima (sungai Selabung) drainase, dan melakukan pengukuran debit pada sungai konstruksi : jalan akses, dilaksanakan satu-dua VIII Selatan Selatan
terdekat. besaran debit kemudian dibandingkan sebelum bendungan dan minggu setelah
ada kegiatan. bangunan pelengkap penyiapan lahan, dan
• Melakukan wawancara dengan instansi/ pihak ketiga yang hingga S.Selabung setelah hujan.
bertanggung jawab terkait pengelolaan lingkungan yang Pemantauan
akan/ telah dilaksanakan. selanjutnya setiap
bulan bersamaan
dengan turunnya hujan,
selama musim hujan.
3. Peningkatan erosi Penyiapan Lahan • Tercegah terjadinya peningkatan • Melakukan pengamatan secara langsung di lapangan Di lokasi kegiatan Pemantauan erosi • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
lahan tingkat erosi, kekeruhan air dengan melakukan pengontrolan terhadap saluran pematangan lahan untuk pertama kali dilakukan Sumatera Sumatera Sumatera
permukaan dan sedimentasi pada drainase, dan melakukan pengukuran debit pada sungai konstruksi : jalan akses, satu-dua minggu VIII Selatan Selatan
aliran badan air penerima (sungai) terdekat. besaran debit kemudian dibandingkan sebelum bendungan dan setelah penyiapan
ada kegiatan. bangunan pelengkap lahan, dan setelah
• Melakukan wawancara dengan instansi/ pihak ketiga yang hujan. Pemantauan
bertanggung jawab terkait pengelolaan lingkungan yang selanjutnya setiap
akan/ telah dilaksanakan. bulan bersamaan
turunnya hujan, selama
musim hujan.
35
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Dampak
Lingkungan yang Sumber Dampak Indikator / Parameter Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lokasi Patau Waktu dan Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dipantau
4. Timbulnya Penyiapan Lahan • Tercegah terjadinya peningkatan • Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap Di lokasi kegiatan Frekuensi pemantauan • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
sedimentasi sedimentasi pada aliran badan air kemungkinan adanya erosi dan sedimentasi di tepi lokasi pematangan lahan dilakukan setiap 3 Sumatera Sumatera Sumatera
penerima (sungai) pembersihan lahan hingga Sungai Selabung bulan sekali selama VIII Selatan Selatan
• Melakukan wawancara dengan instansi/ pihak ketiga yang kegiatan pembersihan
bertanggungjawab terkait pengelolaan lingkungan yang lahan
akan/telah dilaksanakan
5. Timbulan limbah Penyiapan Lahan • Timbulan limbah padat bisa dipantau • Memantau kondisi disposal area apa masih memadai Di lokasi pematangan Setiap 3 bulan sekali • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
padat dengan baik • Memantau sistem pengangkutan limbah padat ke disposal lahan utk konstruksi : Sumatera Sumatera Sumatera
area jalan akses, bendungan VIII Selatan Selatan
• Memantau efektivitas pengelolaan yang telah diterapkan dan bangunan
pelengkap
6. Hilangnya flora Penyiapan Lahan • Mempertahankan keanekaragaman • Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan Di lokasi pematangan Sekali setelah selesai • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
flora agar kestabilan ekosistem di pengamatan langsung di lokasi kegiatan. Data yang didapat lahan utk konstruksi : penyiapan lahan Sumatera Sumatera Sumatera
sekitar kegiatan tetap terjaga kemudian dianalisis secara semi kuantitatif dan jalan akses, bendungan VIII Selatan Selatan
dibandingkan dengan data yang telah diambil sebelumnya dan bangunan
pelengkap
2. Berkurangnya Penggenangan • Mempertahankan keaneka-ragaman • Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan Di sekitar lokasi Sekali setelah selesai • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
populasi flora Waduk flora agar kestabilan ekosistem di pengamatan langsung di lokasi kegiatan. Data yang didapat kegiatan atau areal penggenangan waduk Sumatera Sumatera Sumatera
sekitar kegiatan tetap terjaga kemudian dianalisis secara semi kuantitatif dan waduk di Desa VIII Selatan Selatan
dibandingkan dengan data yang telah diambil sebelumnya Sukabumi di Kec.
Tigadihaji
36
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Dampak
Lingkungan yang Sumber Dampak Indikator / Parameter Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lokasi Patau Waktu dan Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dipantau
3. Migrasi Fauna Penggenangan • Mempertahankan keanekaragaman • Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan Di sekitar lokasi Sekali setelah selesai • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
Waduk flora dan fauna agar kestabilan pengamatan langsung di lokasi kegiatan. Data yang didapat kegiatan atau areal penggenangan waduk Sumatera Sumatera Sumatera
ekosistem di sekitar kegiatan tetap kemudian dianalisis secara semi kuantitatif dan waduk di Desa VIII Selatan Selatan
terjaga dibandingkan dengan data yang telah diambil sebelumnya Sukabumi di Kec.
Tigadihaji
4. Peningkatan Penggenangan • Banyaknya biota air pada areal • Melakukan pengamatan secara langsung di lapangan Di sekitar lokasi Tiap 6 bulan selama • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
populasi biota air Waduk genangan/waduk seluas 468 ha • Wawancara dengan instansi yang bertanggung jawab kegiatan atau areal selama pengoperasian Sumatera Sumatera Sumatera
terkait pengelolaan lingkungan yang akan/telah waduk di Desa bendungan /waduk VIII Selatan Selatan
dilaksanakan Sukabumi di Kec. pada tahap operasi.
Tigadihaji
37
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Dampak
Lingkungan yang Sumber Dampak Indikator / Parameter Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lokasi Patau Waktu dan Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dipantau
- Amonia (NH3) : 0,1 mg/L - Klorida (Cl) : 6,50 mg/L
- Nitrat (NO3) : 10 mg/L - Amonia bebas (NH3) : 0,033 mg/L
- Nitrit (NO2) : 0,06 mg/L - Nitrat (NO3) : 0,420 mg/L
- BOD5 : 2 mg/L - Nitrit (NO2) : 0,029 mg/L
- COD : 10 mg/L - BOD5 : 1,2 mg/L
- DO : 6 mg/L - COD : 6,4 mg/L
- Tembaga (Cu) : 0,02 mg/L - Disolved oksigen (DO) : 5,2 mg/L
- Cobalt (Co) : 0,2 mg/L - Tembaga terlaut (Cu) : <0,002 mg/L
- Sulfida (H2S) : 0,002 mg/L - Cobalt terlarut (Co) : <0,002 mg/L
- Fosfat (PO4) : 0,2 mg/L - Sulfida (H2S) : <0,002 mg/L
- Minyak dan Lemak : 1 mg/L - Fosfat (PO4) : 0,153 mg/L
- Detergen : 0,2 mg/L - Minyak dan Lemak : <1 mg/L
- Fenol : 0,002 mg/L - Detergen : <1 mg/L
- Barium (Ba) : 1,0 mg/L - Fenol : <0,1 mg/L
- Boron (B) : 1,0 mg/L - Barium (Ba) : <0,1 mg/L
- Cr6+ : 0,05 mg/L - Boron (B) : <0,1 mg/L
- Khlorin bebas (Cl2) : 0,03 mg/L - Khromium Val. 6 (Cr6+) :<0,0016 mg/L
- Fecal Coliform : 100 Jml/100 mL - Khlorin bebas (Cl2) : <0,03 mg/L
- Total Coliform :1000 Jml/100 mL - Fecal Coliform : 72 Jml/100 mL
- Total Coliform : 880 Jml/100 mL
Sungai Selabung Bagian Hilir (AP 2)
04036’52,83” S – 103053’07,82” T
- Temperatur : 27,3 ºC
- TDS : 68,5 mg/L
- TSS : 5,3 mg/L
- pH : 7,2
- Besi terlarut (Fe) : 0,12 mg/L
- Mangan terlarut (Mn) : 0,029 mg/L
- Seng (Zn) : 0,03 mg/L
- Cadmium terlarut (Cd) : <0,002 mg/L
- Raksa (Hg) : <0,0002 mg/L
- Timbal terlarut (Pb) : <0,002 mg/L
- Sulfat (SO4) : 17,03 mg/L
- Arsen (As) : <0,002 mg/L
- Selenium terlarut (Se) : <0,002 mg/L
- Sianida (CN) : <0,002 mg/L
- Fluorida (F) : 0,7 mg/L
- Klorida (Cl) : 5,88 mg/L
- Amonia bebas (NH3) : 0,058 mg/L
- Nitrat (NO3) : 0,420 mg/L
- Nitrit (NO2) : 0,036 mg/L
- BOD5 : 1,8 mg/L
- COD : 6,5 mg/L
- Disolved oksigen (DO) : 4,9 mg/L
- Tembaga terlaut (Cu) : <0,002 mg/L
- Cobalt terlarut (Co) : <0,002 mg/L
38
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Dampak
Lingkungan yang Sumber Dampak Indikator / Parameter Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lokasi Patau Waktu dan Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dipantau
- Sulfida (H2S) : <0,002 mg/L
- Fosfat (PO4) : 0,132 mg/L
- Minyak dan Lemak : <1 mg/L
- Detergen : <1 mg/L
- Fenol : <0,1 mg/L
- Barium (Ba) : <0,1 mg/L
- Boron (B) : <0,1 mg/L
- Khromium Val. 6 (Cr6+) :<0,0016 mg/L
- Khlorin bebas (Cl2) : <0,03 mg/L
- Fecal Coliform : 87 Jml/100 mL
- Total Coliform : 760 Jml/100 mL
2. Terganggunya Penyiapan lahan • Mempertahankan keanekaragaman • Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan Di sekitar lokasi Sekali setelah selesai • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
fauna flora dan fauna agar kestabilan pengamatan langsung di lokasi kegiatan. Data yang didapat penyiapan lahan penyiapan lahan Sumatera Sumatera Sumatera
ekosistem di sekitar kegiatan tetap kemudian dianalisis secara semi kuantitatif dan VIII Selatan Selatan
terjaga dibandingkan dengan data yang telah diambil sebelumnya
2. Timbulnya Pembuatan jalan • Tercegah terjadinya peningkatan • Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap Di lokasi kegiatan jalan Frekuensi pemantauan • BBWS • DLH Prov. • DLH Prov.
sedimentasi akses sedimentasi pada aliran badan air kemungkinan adanya erosi dan sedimentasi di tepi lokasi akses hingga Sungai dilakukan setiap 3 Sumatera Sumatera Sumatera
penerima (sungai) pembersihan lahan Selabung bulan sekali selama VIII Selatan Selatan
• Melakukan wawancara dengan instansi/ pihak ketiga yang kegiatan pembuatan
bertanggungjawab terkait pengelolaan lingkungan yang jalan akses
akan/telah dilaksanakan
39
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Dampak
Lingkungan yang Sumber Dampak Indikator / Parameter Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lokasi Patau Waktu dan Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dipantau
3.2.2 Tahap Pasca Operasi
A. Studi Evaluasi terhadap kondisi Bendungan, sarana dan prasarananya
1. Keresahan Studi Evaluasi • Tidak terjadi keresahan dan • Bila terjadi keresahan perlu diadakan penjelasan/sosialisasi Desa Sukabumi dan Sekali ketika pasca • BBWS • Camat • Camat
masyarakat terhadap kondisi kekhawatiran tentang bahaya bahwa kondisi bendungan baik dan selalu dipantau. sekitarnya, khususnya operasi Sumatera Tigadihaji Tigadihaji
Bendungan, bangunan bendungan yang sudah desa Kuripan dan VIII • DLH Prov. • DLH Prov.
sarana dan melewati batas umur bangunan Surabaya Sumatera Sumatera
prasarananya Selatan Selatan
40
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
41
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
42
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
BAGIAN IV
EVALUASI
43
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Grafik Debu
100
90
80
Kadar Debu (µg/m³)
70
60
50
40
30
20
10
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
➢ Parameter SO2
Grafik SO2
100
90
80
Kadar SO2 (µg/m³)
70
60
50
40
30
20
10
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
Data kualitas udara dari parameter SO2 dikumpulkan untuk menunjang analisa terhadap
prediksi dampak timbulan gas SO2 dari aktifitas pengangkutan alat berat, hasil galian, dan sedimen
hasil operasi dan pemeliharaan menuju disposal area. Uji kualitas udara untuk kegiatan konstruksi
dilakukan di lokasi rencana bendungan, di pemukiman dan jalan yang dilalui angkutan mobilisasi
alat dan bangunan, di sekitar borrow area dan di pemukiman Desa Sukabumi. Pengukuran
dilakukan untuk mengetahui konsentrasi SO2 di udara ambien sebagai rona lingkungan yang
dilanjutkan pada tahap konstruksi di wilayah studi. Hasil pengukuran kualitas udara (debu) di
wilayah studi seperti yang disampaikan pada Grafik 4.2.
44
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Berdasarkan Gambar 4.2., konsentrasi SO2 hasil pengujian pada keempat lokasi yang
sesuai dengan studi AMDAL cenderung lebih rendah dibandingkan hasil pengujian pada periode
Semester I - 2021. Secara umum, hasil analisis pada Semester II - 2021 masih memenuhi baku
mutu sesuai PP No. 22 Tahun 2021 Lampiran VII (150 µg/Nm3).
➢ Parameter NO2
Data kualitas udara dari parameter NO2 dikumpulkan untuk menunjang analisa terhadap
prediksi dampak timbulan gas NO2 dari aktifitas pengangkutan alat berat, hasil galian, dan sedimen
hasil operasi dan pemeliharaan menuju disposal area. Uji kualitas udara untuk kegiatan konstruksi
dilakukan di lokasi rencana bendungan, di pemukiman dan jalan yang dilalui angkutan mobilisasi
alat dan bangunan, di sekitar borrow area dan di pemukiman Desa Sukabumi. Pengukuran
dilakukan untuk mengetahui konsentrasi NO2 di udara ambien sebagai rona lingkungan yang
dilanjutkan pada tahap konstruksi di wilayah studi. Hasil pengukuran kualitas udara (debu) di
wilayah studi seperti yang disampaikan pada Grafik 4.3.
Grafik NO2
120
100
Kadar NO2 (µg/m³)
80
60
40
20
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
U1 U2 U3 U4 Baku Mutu : 200 µg/m³
Gambar 4.3. Grafik Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien (NO2) di Wilayah Studi
Berdasarkan Gambar 4.3., konsentrasi NO2 hasil pengujian pada keempat lokasi yang
sesuai dengan studi AMDAL fluktuatif cenderung lebih rendah dan lebih tinggi dibandingkan hasil
pengujian pada periode Semester I - 2021. Secara umum, hasil analisis pada Semester II - 2021
masih memenuhi baku mutu sesuai PP No. 22 Tahun 2021, Lampiran VII (200 µg/Nm3).
➢ Parameter CO
Data kualitas udara dari parameter CO dikumpulkan untuk menunjang analisa terhadap
prediksi dampak timbulan gas CO dari aktifitas pengangkutan alat berat, hasil galian, dan sedimen
hasil operasi dan pemeliharaan menuju disposal area. Uji kualitas udara untuk kegiatan konstruksi
dilakukan di lokasi rencana bendungan, di pemukiman dan jalan yang dilalui angkutan mobilisasi
alat dan bangunan, di sekitar borrow area dan di pemukiman Desa Sukabumi. Pengukuran
dilakukan untuk mengetahui konsentrasi CO di udara ambien sebagai rona lingkungan yang
45
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
dilanjutkan pada tahap konstruksi di wilayah studi. Hasil pengukuran kualitas udara (debu) di
wilayah studi seperti yang disampaikan pada Grafik 4.3.
Grafik CO
4000
3500
3000
Kadar CO (µg/m³)
2500
2000
1500
1000
500
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
U1 U2 U3 U4 Baku Mutu : 10.000 µg/m³
Gambar 4.4. Grafik Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien (CO) di Wilayah Studi
Berdasarkan Gambar 4.4., konsentrasi CO hasil pengujian pada keempat lokasi yang
sesuai dengan studi AMDAL cenderung lebih rendah dibandingkan hasil pengujian pada periode
Semester I - 2021. Secara umum, hasil analisis pada Semester II - 2021 masih memenuhi baku
mutu sesuai PPRI No. 22 Tahun 2021, Lampiran VII (10.000 µg/Nm3).
46
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
baku tingkat kebisingan untuk kawasan pemukiman (55 dBA), hal tersebut disebabkan oleh aktifitas
pengguna jalan yang cenderung ramai pada waktu tertentu.
60
55
50
45
40
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
K1 K2 K3 K4 Baku mutu : 55 dBA
Grafik TDS
350
300
250
Kadar TDS (mg/L)
200
150
100
50
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
AP1 AP2 Baku Mutu = 1000 mg/L
Gambar 4.6. Grafik Hasil Analisis Parameter TDS Air Permukaan di Wilayah Studi
Data kualitas air permukaan parameter TDS dikumpulkan untuk menunjang analisa terhadap
prediksi dampak timbulan pencemaran air permukaan dari kegiatan konstruksi dan operasional
bendungan. Uji kualitas air permukaan kegiatan konstruksi dilakukan di Sungai Selabung sebelum
bendungan dan di Sungai Selabung setelah bendungan. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui
47
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
konsentrasi TDS sebagai rona lingkungan yang dilanjutkan pada tahap konstruksi di wilayah studi.
Hasil pengukuran kualitas TDS di wilayah studi seperti yang disampaikan pada Grafik 4.6.
Berdasarkan Gambar 4.6., konsentrasi TDS hasil pengujian pada kedua lokasi yang sesuai
dengan studi AMDAL cenderung lebih rendah dibandingkan hasil pengujian pada periode
Semester I-2021. Secara umum, hasil analisis pada Semester II-2021 masih memenuhi baku mutu
sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI, Kelas 1 (1000 mg/L).
Grafik TSS
45
40
35
Kadar TSS (mg/L)
30
25
20
15
10
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
Gambar 4.7. Grafik Hasil Analisis Parameter TSS Air Permukaan di Wilayah Studi
Berdasarkan Gambar 4.7., konsentrasi TSS hasil pengujian pada kedua lokasi yang sesuai
dengan studi AMDAL fluktuatif cenderung lebih rendah dan lebih tinggi dibandingkan hasil
pengujian pada periode Semester I-2021. Namun demikian, hasil analisis pada Semester II-2021
masih memenuhi baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI,
Kelas 1 (40 mg/L).
➢ Parameter pH
Data kualitas air permukaan parameter pH dikumpulkan untuk menunjang analisa terhadap
prediksi dampak timbulan pencemaran air permukaan dari kegiatan konstruksi dan operasional
bendungan. Uji kualitas air permukaan kegiatan konstruksi dilakukan di Sungai Selabung sebelum
bendungan dan di Sungai Selabung setelah bendungan. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui
konsentrasi pH sebagai rona lingkungan yang dilanjutkan pada tahap konstruksi di wilayah studi.
Hasil pengukuran kualitas pH di wilayah studi seperti yang disampaikan pada Grafik 4.8.
48
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Grafik pH
10
7
Kadar pH
3
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
Gambar 4.8. Grafik Hasil Analisis Parameter pH Air Permukaan di Wilayah Studi
Berdasarkan Gambar 4.8., konsentrasi pH hasil pengujian pada kedua lokasi yang sesuai
dengan studi AMDAL fluktuatif cenderung lebih sama dan lebih rendah dibandingkan hasil
pengujian pada periode Semester I-2021. Namun demikian, hasil analisis pada Semester II-2021
masih memenuhi rentang baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran
VI, Kelas 1 (6 – 9).
Grafik BOD
2,5
2
Kadar BOD (mg/L)
1,5
0,5
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
Gambar 4.9. Grafik Hasil Analisis Parameter BOD Air Permukaan di Wilayah Studi
Data kualitas air permukaan parameter BOD dikumpulkan untuk menunjang analisa
terhadap prediksi dampak timbulan pencemaran air permukaan dari kegiatan konstruksi dan
operasional bendungan. Uji kualitas air permukaan kegiatan konstruksi dilakukan di Sungai
49
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Selabung sebelum bendungan dan di Sungai Selabung setelah bendungan. Pengukuran dilakukan
untuk mengetahui konsentrasi BOD sebagai rona lingkungan yang dilanjutkan pada tahap
konstruksi di wilayah studi. Hasil pengukuran kualitas BOD di wilayah studi seperti yang
disampaikan pada Grafik 4.9.
Berdasarkan Gambar 4.9., konsentrasi BOD hasil pengujian pada kedua lokasi yang sesuai
dengan studi AMDAL fluktuatif cenderung lebih rendah dan lebih tinggi dibandingkan hasil
pengujian pada periode Semester I-2021. Namun demikian, hasil analisis pada Semester II-2021
masih memenuhi rentang baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran
VI, Kelas 1 (2 mg/L).
Grafik COD
12
10
Kadar COD (mg/L)
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
Berdasarkan Gambar 4.9., konsentrasi COD hasil pengujian pada kedua lokasi yang sesuai
dengan studi AMDAL cenderung lebih rendah dibandingkan hasil pengujian pada periode
Semester I-2021. Hasil analisis pada Semester II-2021 masih memenuhi rentang baku mutu sesuai
Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI, Kelas 1 (10 mg/L).
50
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
konsentrasi DO sebagai rona lingkungan yang dilanjutkan pada tahap konstruksi di wilayah studi.
Semakin tinggi DO, maka ekosistem sungai Sinabung akan tetap terjaga. Hasil pengukuran
kualitas DO di wilayah studi seperti yang disampaikan pada Grafik 4.11.
Grafik DO
10
9
8
Kadar DO (mg/L)
7
6
5
4
3
2
1
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
Gambar 4.11. Grafik Hasil Analisis Parameter DO Air Permukaan di Wilayah Studi
Berdasarkan Gambar 4.11., konsentrasi DO hasil pengujian pada kedua lokasi yang sesuai
dengan studi AMDAL cenderung lebih rendah dibandingkan hasil pengujian pada periode
Semester I-2020. Hasil analisis pada Semester II-2021 tidak memenuhi baku mutu sesuai
Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI, Kelas 1 (≥ 6 mg/L).
➢ Parameter Fosfat
Grafik Fosfat
0,25
0,2
Kadar Fosfat (mg/L)
0,15
0,1
0,05
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
Gambar 4.12. Grafik Hasil Analisis Parameter Fosfat Air Permukaan di Wilayah Studi
51
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Data kualitas air permukaan parameter Fosfat dikumpulkan untuk menunjang analisa
terhadap prediksi dampak timbulan pencemaran air permukaan dari kegiatan konstruksi dan
operasional bendungan. Uji kualitas air permukaan kegiatan konstruksi dilakukan di Sungai
Selabung sebelum bendungan dan di Sungai Selabung setelah bendungan. Pengukuran dilakukan
untuk mengetahui konsentrasi Fosfat sebagai rona lingkungan yang dilanjutkan pada tahap
konstruksi di wilayah studi. Semakin tinggi Fosfat, maka dapat mengakibatkan alga blooming pada
ekosistem sungai Sinabung yang dapat mengakibatkan terganggunya ekosistem dan
mempercepat proses pendangkalan sungai. Hasil pengukuran kualitas Fosfat di wilayah studi
seperti yang disampaikan pada Grafik 4.12.
Berdasarkan Gambar 4.12., konsentrasi Fosfat hasil pengujian pada kedua lokasi yang
sesuai dengan studi AMDAL cenderung sama dibandingkan hasil pengujian pada periode
Semester I-2021. Hasil analisis pada Semester II-2021 masih memenuhi baku mutu sesuai
Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI, Kelas 1 (0,2 mg/L).
➢ Parameter Nitrat
Data kualitas air permukaan parameter Nitrat dikumpulkan untuk menunjang analisa
terhadap prediksi dampak timbulan pencemaran air permukaan dari kegiatan konstruksi dan
operasional bendungan. Uji kualitas air permukaan kegiatan konstruksi dilakukan di Sungai
Selabung sebelum bendungan dan di Sungai Selabung setelah bendungan. Pengukuran dilakukan
untuk mengetahui konsentrasi Nitrat sebagai rona lingkungan yang dilanjutkan pada tahap
konstruksi di wilayah studi. Hasil pengukuran kualitas Nitrat di wilayah studi seperti yang
disampaikan pada Grafik 4.13.
Grafik Nitrat
0,45
0,4
0,35
Kadar Nitrat (mg/L)
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
Gambar 4.13. Grafik Hasil Analisis Parameter Nitrat Air Permukaan di Wilayah Studi
Berdasarkan Gambar 4.13., konsentrasi Nitrat hasil pengujian pada kedua lokasi yang
sesuai dengan studi AMDAL cenderung lebih tinggi dibandingkan hasil pengujian pada periode
Semester II-2020. Namun demikian hasil analisis pada Semester I-2021 masih memenuhi baku
mutu sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI, Kelas 1 (10 mg/L).
52
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
➢ Parameter Nitrit
Data kualitas air permukaan parameter Nitrit dikumpulkan untuk menunjang analisa
terhadap prediksi dampak timbulan pencemaran air permukaan dari kegiatan konstruksi dan
operasional bendungan. Uji kualitas air permukaan kegiatan konstruksi dilakukan di Sungai
Selabung sebelum bendungan dan di Sungai Selabung setelah bendungan. Pengukuran dilakukan
untuk mengetahui konsentrasi Nitrit sebagai rona lingkungan yang dilanjutkan pada tahap
konstruksi di wilayah studi. Hasil pengukuran kualitas Nitrit di wilayah studi seperti yang
disampaikan pada Grafik 4.14.
Grafik Nitrit
0,07
0,06
Kadar Nitrit (mg/L)
0,05
0,04
0,03
0,02
0,01
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
AP1 AP2 Baku Mutu = 0,06 mg/L
Gambar 4.14. Grafik Hasil Analisis Parameter Nitrit Air Permukaan di Wilayah Studi
Berdasarkan Gambar 4.14., konsentrasi Nitrat hasil pengujian pada kedua lokasi yang
sesuai dengan studi AMDAL cenderung lebih tinggi dibandingkan hasil pengujian pada periode
Semester II-2020. Namun demikian hasil analisis pada Semester I-2021 masih memenuhi baku
mutu sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI, Kelas 1 (0,6 mg/L).
53
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Grafik NH3
0,12
0,1
Kadar NH3 (mg/L)
0,08
0,06
0,04
0,02
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
AP1 AP2 Baku Mutu = 0,1 mg/L
Gambar 4.15. Grafik Hasil Analisis Parameter NH 3 Air Permukaan di Wilayah Studi
Grafik Fe
0,35
0,3
0,25
Kadar Fe (mg/L)
0,2
0,15
0,1
0,05
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
AP1 AP2 Baku Mutu = 0,3 mg/L
Gambar 4.16. Grafik Hasil Analisis Parameter Fe Air Permukaan di Wilayah Studi
Berdasarkan Gambar 4.16., konsentrasi Fe hasil pengujian pada kedua lokasi yang sesuai
dengan studi AMDAL cenderung sama dibandingkan hasil pengujian pada periode Semester I-
2021. Hasil analisis pada Semester II-2021 masih memenuhi baku mutu sesuai Peraturan
Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI, Kelas 1 (0,3 mg/L). Kadar Fe terlarut pada sungai
54
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
selabung masuk kedalam tingkat kritis dan dapat beresiko melebihi baku mutu, namun parameter
tersebut tidak diatur didalam Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI pada
klasifikasi kelas yang lebih rendah.
Grafik Mn
0,12
0,1
Kadar Mn (mg/L)
0,08
0,06
0,04
0,02
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
AP1 AP2 Baku Mutu = 0,1 mg/L
Gambar 4.17. Grafik Hasil Analisis Parameter Mn Air Permukaan di Wilayah Studi
Berdasarkan Gambar 4.17., konsentrasi Mn hasil pengujian pada kedua lokasi yang sesuai
dengan studi AMDAL cenderung sama dibandingkan hasil pengujian pada periode Semester I-
2021. Hasil analisis pada Semester II-2021 masih memenuhi baku mutu sesuai Peraturan
Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI, Kelas 1 (0,1 mg/L). Kadar Mn terlarut pada sungai
selabung dapat beresiko melebihi baku mutu. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan adalah
menambah tingkat kesadahan air baku. Namun, parameter tersebut tidak diatur didalam Peraturan
Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI pada klasifikasi kelas yang lebih rendah.
55
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Grafik Zinc
0,14
0,12
Kadar Zinc (mg/L)
0,1
0,08
0,06
0,04
0,02
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
Gambar 4.18. Grafik Hasil Analisis Parameter Zinc Air Permukaan di Wilayah Studi
Berdasarkan Gambar 4.18., konsentrasi Zn hasil pengujian pada kedua lokasi yang sesuai
dengan studi AMDAL cenderung sama dibandingkan hasil pengujian pada periode Semester I-
2021. Hasil analisis pada Semester II-2021 masih memenuhi baku mutu sesuai Pemerintah RI No.
22 tahun 2021, Lampiran VI, Kelas 1 (0,05 mg/L). Kadar Zn terlarut pada sungai selabung berada
dalam tingkat kritis dan telah melebihi baku mutu saat pelaksanaan studi AMDAL.
➢ Parameter MBAS
Grafik MBAS
45
40
35
Kadar MBAS (mg/L)
30
25
20
15
10
0
RKL-RPL Semester II/2019 Semester I/2020 Semester II/2020 Semester I/2021 Semester II/2021
AP1 AP2 Baku Mutu = 0,2 mg/L
Gambar 4.19. Grafik Hasil Analisis Parameter MBAS Air Permukaan di Wilayah Studi
Data kualitas air permukaan parameter MBAS dikumpulkan untuk menunjang analisa
terhadap prediksi dampak timbulan pencemaran air permukaan dari kegiatan konstruksi dan
operasional bendungan. Uji kualitas air permukaan kegiatan konstruksi dilakukan di Sungai
56
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Selabung sebelum bendungan dan di Sungai Selabung setelah bendungan. Pengukuran dilakukan
untuk mengetahui konsentrasi MBAS sebagai rona lingkungan yang dilanjutkan pada tahap
konstruksi di wilayah studi. Hasil pengukuran kualitas MBAS di wilayah studi seperti yang
disampaikan pada Grafik 4.19.
Berdasarkan Gambar 4.19., konsentrasi MBAS hasil pengujian pada kedua lokasi yang
sesuai dengan studi AMDAL cenderung sama dibandingkan hasil pengujian pada periode
Semester I-2021. Hasil analisis pada Semester II-2021 masih dibawah limit detection alat analisis
laboratorium. Kadar Zn terlarut pada sungai selabung berada dalam tingkat kritis dan telah melebihi
baku mutu saat pelaksanaan studi AMDAL sesuai Pemerintah RI No. 22 tahun 2021, Lampiran VI,
Kelas 1 (0,3 mg/L).
Tabel 4.2. Luas Wilayah Desa dan Kecamatan, Jumlah Penduduk dan Kepadatannya
Luas Jumlah Kepadatan Jml.Rmh Rata2 Jml. Angg
Nama Desa Wilayah Penduduk Penduduk Tangga Keluarga
[km2] [jiwa] [jiwa/km2] [KK] [jiwa/KK]
Sukabumi 42,50 1.621 38,14 485 3,34
Kepadatan penduduk dalam keluarga adalah ukuran besarnya keluarga berdasarkan jumlah
anggota keluarganya. Jumlah keluarga di daerah studi/desa Sukabumi sebesar 485 Kepala
Keluarga (KK) dan Kec. Tigadihaji sebesar 2.952 KK. Jumlah anggota rata-rata dalam sebuah
57
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
keluarga di daerah studi adalah 3,34 atau 3 jiwa/KK, yang berarti dalam 1 keluarga rata-rata
mempunyai 1-2 orang anak.
4.2.2. Pendidikan
Tabel 4.4. Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta di Wilayah Studi
Jumlah PAUD Jumlah TK Jumlah SD Jumlah SLTP Jumlah SMA
Desa/Kecamatan
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Desa Sukabumi - 1 - 1 1 - 1 - - -
Kec. Tigadihaji - 6 - 1 8 1 3 - 2 -
Kec. Tigadihaji - - 1 - - 1 - 1
Sumber : Kecamatan Tiga Dihaji Dalam Angka, 2021
58
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
Tabel 4.6. Jumlah Guru Sekolah Negeri dan Swasta di Wilayah Studi
Jumlah Guru Jumlah Guru Jumlah Guru Jumlah Guru Jumlah Guru
Desa/Kecamatan PAUD TK SD SLTP SMA
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Desa Sukabumi - 2 - 4 3 10 8 - - -
Kec. Tigadihaji - 20 - 4 37 54 41 - - -
Kec. Tigadihaji - - 12 - - 16 - 16
Sumber : Kecamatan Tiga Dihaji Dalam Angka, 2021
Jumlah Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Tiga Dihaji pada tahun 2020 berjumlah 8 unit
sekolah dasar yang berstatus sekolah negeri dan 1 unit berstatus sekolah swasta. 8 sekolah dasar
negeri dengan jumlah murid sebanyak 643 siswa dan 37 orang guru. Sedangkan jumlah murid di
SD Swasta sebanyak 62 murid dan 54 guru. Sementara itu, jumlah SLTP di Kecamatan Tiga Dihaji
sebanyak 3 unit sekolah negeri. Keseluruhan siswa di SLTP negeri sebanyak 312 dan 41 guru.
Terdapat 1 sekolah SMA Negeri di Kecamatan Tiga Dihaji. Sedangkan untuk Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah berjumlah masing-masing 1 sekolah yang berada di Desa
Kahuripan II.
4.2.3. Kesehatan
Sampai dengan tahun 2021, fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Tiga Dihaji
meliputi 1 unit puskesmas, 2 unit puskesmas pembantu, dan 9 unit posyandu. Dengan melihat data
yang ada tenaga medis yang paling banyak terdapat di Desa Peninggiran dengan Jumlah Dokter
Umum 1 orang, Perawat 1 orang, Bidan 1 orang. Hal tersebut dikarenakan letak Puskesmas Induk
Kecamatan Tiga Dihaji berada di Desa Peninggiran tersebut.
Kec. Tigadihaji 1 2 - 9
Sumber : Kecamatan Tiga Dihaji Dalam Angka, 2021
Kec. Tigadihaji 1 - - 3 6 1 1 30
Sumber : Kecamatan Tiga Dihaji Dalam Angka, 2021
4.2.3. Agama
Kebebasan beragama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya
dijamin oleh Undang-undang dasar secara mutlak. Dengan kebebasan tersebut diharapkan semua
59
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
warga negara dapat memperoleh ketentraman bathinnya, yang merupakan salah satu kebutuhan
dasar seluruh umat manusia. Untuk itu, fasilitas rumah ibadah seperti masjid, musholla, gereja dan
lain-lain, dapat dijadikan sebagai indikator ketaatan penduduk suatu daerah dalam menjalankan
ajaran agamanya, sehingga tercapai tujuannya dalam beragama. Mayoritas penduduk di
Kecamatan Tiga Dihaji bergama Islam. Sampai tahun 2021, di dalam Kecamatan Tiga Dihaji sudah
terdapat 11 masjid dan 30 langgar/musholla.
Desa Sukabumi 1 6 - - -
Kec. Tigadihaji 13 30 - - -
Sumber : Kecamatan Tiga Dihaji Dalam Angka, 2020
60
Implementasi RKL & RPL Juli-Desember 2021
BAGIAN V
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada Bab II dan Bab III mengenai pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kegiatan Pembangunan
Bendungan Tiga Dihaji di Kecamatan Tiga Dihaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS),
termasuk evaluasi kecenderungan (trend), tingkat kekritisan (critical level) dan penaatan (compliance),
berikut adalah ringkasan kesimpulan mengenai pelaksanaan dimaksud.
61
LAMPIRAN 1
Surat Rekomendasi AMDAL dan
Izin Lingkungan
LAMPIRAN 2
Peta Lokasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
LAMPIRAN 3
Laporan Hasil Uji Laboratorium
LAMPIRAN 4
Dokumentasi Kegiatan Aktual Serta
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
DOKUMENTASI KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN