Disusun Oleh:
KELOMPOK IV
Shalsabilla (2002036)
Raissya Syahda Putri (2002034)
Dosen Pengampu:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-NYA
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan Cidera Abdominal ini
dengan baik. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah
ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen
pembimbing, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya makalah ini di
harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan
para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca.
Hormat saya,
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................I
DAFTAR ISI...................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
3.1 Kesimpulan................................................................................................................26
3.2 Saran..........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................27
2
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
5
2.3 Patofisiologi Trauma Abdomen
Bila suatu kekuatan eksternal dibenturkan pada tubuh manusia (akibat kecelakaan lalu
lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari ketinggian), maka beratnya
trauma merupakan hasil dari interaksi antara faktor–faktor fisik dari kekuatan tersebut
dengan jaringan tubuh. Berat trauma yang terjadi berhubungan dengan kemampuan obyek
statis (yang ditubruk) untuk menahan tubuh. Pada tempat benturan karena terjadinya
perbedaan pergerakan dari jaringan tubuh yang akan menimbulkan disrupsi jaringan. Hal
ini juga karakteristik dari permukaan yang menghentikan tubuh juga penting.
Trauma juga tergantung pada elastitisitas dan viskositas dari jaringan tubuh. Elastisitas
adalah kemampuan jaringan untuk kembali pada keadaan yang sebelumnya. Viskositas
adalah kemampuan jaringan untuk menjaga bentuk aslinya walaupun ada benturan.
Toleransi tubuh menahan benturan tergantung pada kedua keadaan tersebut.. Beratnya
trauma yang terjadi tergantung kepada seberapa jauh gaya yang ada akan dapat melewati
ketahanan jaringan.
Komponen lain yang harus dipertimbangkan dalam beratnya trauma adalah posisi
tubuh relatif terhadap permukaan benturan. Hal tersebut dapat terjadi cidera organ intra
abdominal yang disebabkan beberapa mekanisme:
1. Meningkatnya tekanan intra abdominal yang mendadak dan hebat oleh gaya tekan
dari luar seperti benturan setir atau sabuk pengaman yang letaknya tidak benar dapat
mengakibatkan terjadinya ruptur dari organ padat maupun organ berongga.
2. Terjepitnya organ intra abdominal antara dinding abdomen anterior dan vertebrae
atau struktur tulang dinding thoraks.
3. Terjadi gaya akselerasi-deselerasi secara mendadak dapat menyebabkan gaya robek
pada organ dan pedikel vaskuler. 6
d. Kontaminasi bakteri
e. Kematian sel
a. Kehilangan darah.
c. Kerusakan organ-organ.
d. Nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas dan kekakuan (rigidity) dinding perut.
2) Lambat : infeksi
3) Trombosis Vena
4) Emboli Pulmonar
6) Pneumonia
7) Tekanan ulserasi
8) Atelektasis
7
9) Sepsis
1. Foto thoraks
Memperlihatkan udara bebas dalam rongga peritoneum, udara bebas retro perineal dekat
duodenum, corpus alineum dan perubahan gambaran usus.
Menunjukkan adanya trauma pada saluran kemih bila dijumpai hematuri. Urine yang
jernih belum dapat menyingkirkan adanya trauma pada saluran urogenital.
5. VP (Intravenous Pyelogram)
Karena alasan biaya biasanya hanya dimintakan bila ada persangkaan trauma pada ginjal.
Dapat membantu menemukan adanya darah atau cairan usus dalam rongga perut.
Hasilnya dapat amat membantu. Tetapi DPL inihanya alat diagnostik. Bila ada keraguan,
kerjakan laparatomi (gold standard).
Pasien cedera abdominal dengan gangguan kesadaran (obat, alkohol, cedera otak)
Pasien cedera abdominal dan cedera medula spinalis (sumsum tulang belakang)
Hamil
Sebagai pemeriksaan tambahan pada penderita yang belum dioperasi dan disangsikan
adanya trauma pada hepar dan retro peritoneum.
1) Abdomonal Paracentesis
2) Pemeriksaan Laparoskopi
Dilaksanakan bila ada akut abdomen untuk mengetahui langsung sumber penyebabnya.
11
2.9 Asuhan Keperawatan Terauma Abdomen
Khasus :
Pasien Anak laki-laki ( Tn.A ) usia 19 tahun datang dengan keluhan utama luka
tusuk pisau pada bagian perut. Pasien mengalami perkelahian, menurut keterangan dari perawat
yang mengantar, pasien ditemukan warga disekitar kejadian tempat perkelahian dan langsung
dibawa kerumah sakit. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit berat, kesadaran compos
mentis,suhu 36℃, TTD 90/40 mmhg, dennyut nadi 130x/menit pernafasan 24x/menit.
Konjungtiva tampak aneis, akral dingin terdapat luka terbuka dengan kedalaman 4cm,dan
terdapat pendarahan dibagian tusukan.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.A
Umur : 19 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jalan Simpang Tiga
Tanggal pengakajian : 11 Januari 2023
2. Keluhan utama
4. Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Sekarang sebelum masuk rumah sakit klien sedang menebang pohon dan
kemudian pasien didatangi seseorang yang tidak ia kenal,kemudian terjadi perkelahian sehingga
menyebabkan Pasien ditusuk dengan pisau pada bagian perut, setelah kejadian kemudian pasien di
bawa ke RS.
Didalam keluarga tidak ada riwayat anemia atau penyakit manular dan berbahaya lainnya.
Pengkajian Primer
a. Airway
Tidak Terdapat penumpukan sekret di jalan nafas, bunyi nafas ronchi, lidah tidak jatuh ke belakang,
jalan nafas bersih.
b. Breathing
Irama nafas teratur, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, suara nafas vesikuler (lapang paru
kanan dan kiri), SpO2: 95%, klien terpasang NRM (Non Rebreathing Mask) O2 3 lpm.
c. Circulation
Nadi karotis dan nadi perifer teraba kuat,capillary refill kembali dalam 3 detik, akral dingin, tidak
sianosis, kesadaran compos mentis.
Tanda-tanda vital:
TD (Tekanan Darah) : 90/40 mmHg N (Nadi): 130 x/menit
RR (Respiratory Rate) : 24 x/menit S (Suhu) : 36℃
d. Disability
Kesadaran compos mentis dengan GCS= E4V5M5 = 14. E4 = dapat membuka mata secara spontan
V5 = dapat berbicara secara teratur M5 = Mengidentifikasi nyeri yang terlokalisasi
e. Exposure
Integritas kulit baik, ada luka tusukan, capillary refill kembali dalam 3 detik.
Pengkajian Sekunder
a. AMPLE
1) Alergi
Klien tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan, makanan,minuman dan lingkungan.
2) Medikasi
Sebelum dibawa ke RS (Rumah Sakit), klien tidak mengkonsumsi obat-obatan apapun dari dokter
maupun apotik.
3) Past ilness
Sebelum dibawa ke RS, klien mengalami kesakitan
4) Last meal 13
Klien terakhir mengkonsumsi nasi dan sayur ± 40 jam yang lalu.
5) Environment
Klien tinggal di rumah sendiri bersama orang tuanya di lingkungan padat penduduk, tempat tinggal
cukup dengan ventilasi, lantai sudah di keramik, pencahayaan cukup, terdapat saluran untuk limbah
rumah tangga (selokan).
1) Kepala
Bentuk mesocepal, rambut hitam, lurus, tidak ada hematoma maupun jejas
2) Mata
Pupil isokor,simetris kanan-kiri, sklera tidak ikterik,konjungtiva anemis, reaksi terhadap cahaya
baik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
3) Hidung
Bentuk simetris, tidak ada polip maupun sekret.
4) Telinga
Simetris kanan-kiri, tidak ada penumpukan serumen, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
5) Mulut
tidak ada perdarahan pada gusi, mukosa bibir kering, tidak ada sariawan, tidak menggunakan gigi
palsu, dan tidak terdapat lesi.
6) Leher
Tidak terjadi pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada peningkatan JVP(Jugularis Vena Presure).
7) Pernafasan (paru)
I : Pengembangan dada simetris
antara kanan- kiri, tidak menggunakan otot bantu pernapasan,RR : 24x/menit,P : sonor seluruh
lapang paru,P : fermitus vokal sama antara kanan kiri,A : vesikuler.
8) Sirkulasi ( jantung )
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba kuat
P : Pekak
A : Bunyi jantung (S1-S2)reguler,tidak ada suara jantung tambahan
9) Abdomen
I : Perut datar,terdapat luka tusukan kedalaman 4 cm.
A : Peristaltik usus 4x/menit
P : mengalami nyeri pada luka tusukan
P : tympani
10 ) Genitoririnaria
Bersih dan tidak terpasang kateter
11 ) Kulit
Turgor kulit elastis,kembali kurang dari 3 detik,tidak ada lesi,tidak ada kelainan pada kulit.
12 ) Ekstremitas
Ekstremitas atas : kekuatan otot ( 4 ), tidak ada edema, kapilari refil time 3 detik
Ekstremitas bawah : kekuatan otot (4), tidak ada edema,kapileri refil time 3 detik.
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
1.
14
2.
3.
D. Intervensi keperawatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Trauma perut merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa
tembusnya dinding perut dimana pada penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan
dapat pula dilakukan tindakan laparatomi. Trauma juga tergantung pada elastitisitas dan viskositas
dari jaringan tubuh. Elastisitas adalah kemampuan jaringan untuk kembali pada keadaan yang
sebelumnya. Viskositas adalah kemampuan jaringan untuk menjaga bentuk aslinya walaupun ada
benturan. Toleransi tubuh menahan benturan tergantung pada kedua keadaan tersebut.. Beratnya
trauma yang terjadi tergantung kepada seberapa jauh gaya yang ada akan dapat melewati
ketahanan jaringan.
3.2 Saran
Instalasi pelayanan kesehatan diharapkan meningkatkan kinerja perawat dan tenaga medis
sehingga dapat meningkatkan asuhan keperawatan terhadap pasien khususnya pasien dengan trauma
abdomen.
15
DAFTAR PUSTAKA
16