No Pertanyaan
1. Mengapa memakai GTJ
sebagai desain perawatan
utama RA? mengapa tidak
memakai GTSL saja atau
implan?
2. Mengapa pada desain
perawatan alternatif RA
menggunakan klamer gillete
dan ditambah distal rest ?
3. Bagaimana pertimbangan
pemilihan desain perawatan itu
menjadi utama maupun
alternatif pada kasus tersebut ?
4. Mengapa pada desain alternatif
RA tidak menggunakan GTSL
unilateral padahal kehilangan
giginya hanya satu?
Jawaban
Pertimbangan pemilihan perawatan
berdasarkan banyak faktor. Yaitu
mengutamakan kebutuhan pasien, kondisi gigi
geligi, kondisi pasien, dan dll. Tentunya desain
utama adalah desain yang memiliki fungsi dan
sifat yang paling baik dan menjadi pilihan utama
yang direkomendasikan sebagai
perawatan.Selain itu,Karena pada RA
kehilangan gigi hanya 1 saja dan kondisi geligi
lainnya masih baik, dll 
Namun, Apabila implan dari segi harga sangat
mahal mengingat pada kasus ini pembiayaan
100% pasien sehingga opsi perlu
dipertimbangkan
Half jackson merupakan klamer tooth borne/
klamer paradental. Sedangkan gillete mukosa
borne. Dikasih gillete bukan half jackson
soalnya gigi tersebut diastema. Sedangkan
klamer half jackson adalah klamer paradental
dimana diantara 2 gigi. Selain itu kasus
kehilangan gigi tersebut adalah tooth borne
sehingga gillete dengan pemberian distal rest
cukup menjadi klamer tooth borne
Pertimbangan pemilihan perawatan
berdasarkan case based selection. Yaitu
mengutamakan kebutuhan pasien, kondisi gigi
geligi, kondisi pasien, dan faktor-faktor
predisposisi pada pasien. Tentunya desain
utama adalah desain yang memiliki fungsi dan
sifat yang paling baik dan menjadi pilihan utama
yang direkomendasikan sebagai perawatan.
Akan tetapi, desain alternatif juga merupakan
desain yang dipersiapkan dengan minimal
memiliki sifat dan fungsi yang baik hanya saja
digunakan ketika
- pasien kurang nyaman dengan
penggunaan klamer
- pasien menginginkan penggunaan
perawatan gigi tiruan yang lainnya.
- kegagalan perawatan pada desain
utama yang disebabkan oleh berbagai
faktor.
Karena gigi yang hilang adalah gigi 16 dimana
beban oklusi pada gigi tersebut cenderung
besar maka dikontraindikasikan menggunakan
desain GTSL unilateral. GTSL unilateral juga
memiliki stabilitas dan retensi yang rendah.

5. Bagaimana cara mengoreksi
gigi 15 yang migrasi sehingga
timbul diastema antara gigi 14
dan 15?
6. Pada desain utama rahang
bawah, gigi M3 tetap diikutkan
dalam
perawatan/dipertahankan,
sedangkan gigi antagonisnya
sudah tidak ada. Apakah hal ini
nantinya dapat mempengaruhi
oklusi gigi?
7. Mengapa desain pontic GTJ
yang digunakan modified ridge
lap? Apa keuntungannya
dibanding desain pontic lain?
8. Mengapa konektor GTJ yang
digunakan fixed fixed bridge?
9. Mengapa pada gigi tiruan
jembatannya menggunakan
PFM crown?
Untuk menambah stabilitas dan retensi, perlu
dibuat perluasan plat hingga gigi 25 dan
memasang klamer half jackson pada gigi 25.
Selain melalui perawatan orto, koreksi diastema
dapat dilakukan dengan pembuatan retainer
gigi abutment pada gigi 15 dengan bentuk yang
bulky. Walaupun bentuk yang bulky dapat
menyebabkan sisa makanan lebih sulit
dibersihkan terutama pada daerah interdental
papilla, namun terdapat solusi yang bisa
diberikan kepada pasien agar tidak terjadi
penumpukan makanan pada daerah tersebut,
yaitu dengan diberikan KIE mengenai flossing.
Selama gigi M2 rahang atas dengan M3 rahang
bawah terdapat kontak (cusp to marginal ridge),
tidak menjadi masalah/tidak mempengaruhi
oklusi gigi.
Modified ridge lap pontic merupakan bentuk
pontik dimana bagian bukalnya kontak dengan
alveolar ridge, sedangkan bagian lingualnya
tidak kontak. Dalam penggunaannya, bentuk
pontic modified ridge lap memiliki sifat self
cleansing yang baik. Selain itu, kami juga
mempertimbangkan estetika apabila pasien
memiliki lebar senyum hingga mencapai molar,
maka jenis pontic ini sangat sesuai untuk
diaplikasikan. Alternatif lain apabila lebar
senyum pasien kurang dari premolar ialah
pembuatan pontic dengan desain sanitary agar
sifat meningkatkan sifat self cleansing.
Fixed fixed bridge merupakan konektor yang
rigid pada kedua sisi pontic. Keuntungan dari
jenis konektor ini adalah retensi dan kekuatan
yang maksimum, konstruksinya relatif mudah di
lab karena tidak ada konektor yang removable
untuk dibuat, dan dapat digunakan untuk long
span.
Alasan dipilihnya pfm adalah. Pada pfm ini
memiliki sifat keras, kuat, dan tahan
terhadap keausan. Porselen juga memiliki
nilai estetis sangat baik, karena warna
translusennya mudah disesuaikan dengan
warna gigi asli. Selain itu, memiliki sifat tahan
lama dan memiliki kecocokan dg marginal yg
baik.
10. Apakah ada kontraindikasi
penggunaan GTSL basis
metal?
11. mengapa pada desain alternatif
RA digunakan klammer half
jackson? padahal pada gigi 25
yg diberi klammer tersebut
terdapat tumpatan amalgam
12. Kenapa tidak dilakukan
perawatan pendahuluan orto
pada gigi 31 dan 41 yang
mengalami rotasi?
13. Mengapa tdk memberikan
design alternatif pada RB?
1.Tidak dapat diaplikasikan pada pasien yang
memiliki riwayat alergi terhadap kobalt dan
kromium
2.Pasien tidak koooperatif
3.Penyakit sistemik
4.OH buruk
karena ia menggunakan bilateral denture maka
harus mempunyai retensi tambahan walaupun
terdapat tumpatan amalgam itu tidak menjadi
masalah jika akan diberikan klammer half
jackson
Karena jika dilihat pada kasus ini dimana
pasien sudah berumur 50 tahun yang tergolong
tua sehingga tidak terlalu urgent untuk
dilakukan perawatan pendahuluan ortho dan
gigi tersebut adalah gigi anterior yang tidak
dapat dijadikan gigi abutment
kami sudah melakukan survey, dari survey itu
didaptkan klamer terbaik yang memiliki klamaer
double bracing dan double retentif itu adalah
klamer 3 jari . jika kami ganti maka
dikhawatirkan tidak mencapai tujuan