Anda di halaman 1dari 7

1.

TOLAK ANGIN SIDOMUNCUL

Tolak angin merupakan produk yang berasal dari PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL,
tolak angin sendiri mulai diproduksi pada tahun 1940 dan terkenal sejak tahun 2004 , berikut analisis
SWOT ,timeline company dan company traction dari produk ini :

ANALISIS SWOT

STRENGTH :

- Biaya Produksi yang dibutuhkan rendah

- Memiliki jaringan distribusi yang luas

- Jangkauan yang cepat dalam mendapatkan konsumen

- Harga yang terjangkau

WEAKNESS :

- Teknologi yang digunakan menggunakan matahari sehingga pada musim penghujan


pengeringan belum merata

OPPORTUNITY :

- Ekspansi ke luar negri


- Selera masyarakat yang membutuhkan produk herbal instan

THREATMENT :

- Krisis ekonomi yang menyebabkan bahan baku tidak stabil


- Merbaknya jamu jamu berbahan kimia
TIMELINE COMPANY

- 1935
Bapak Siem Thia Hie dengan Ibu Rakhmat Sulistio membuat jamu dan membuka kedai di
jogjakarta

- 1940
Tolak angin muncul sebagai obat herbal

- 1951
Membuka Bisnis Jamu yang bernama SIDO MUNCUL di Semarang

- 1975
Sidomuncul mengubah korporasinya menjadi PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI
SIDOMUNCUL

- 1997
Sido Muncul memulai melebarkan konstruksi perusahaanya dan dengan gaya yang lebih
modern yang kemudian memiliki lahan sekitar 30 Hektar

- 2000
Sido muncul menerima sertifikat Manufakturing Tanaman Terbaik Untuk Obat Herbal
Tradisonal

- 2004
Sido muncuk telah memproduksi lebih dari 250 jenis produk , diantaranya adalah TOLAK
ANGIN , TOLAK LINU , KUKU BIMA KOPI GINSENG

- 2013
Sidumuncul telah memiliki 109 distributor yang tersebar di seluruh indonesia , dan produk
nya sudah di ekspor ke beberapa negara

- 2019
Sidomuncul menerima sertifikat halal dari majelis ulama indonesia untuk 274 produknya
2. INDOMIE - PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

Indomie merupakan produk makanan (mie) yang diproduksi oleh PT INDOFOOD CBP yang
merupakan anak perusahaan indofood di indonesia berikut analisis SWOT ,timeline company dan
dari produk ini :

ANALISIS SWOT

STRENGTH :

- Keahlian dalam menggugah citra rasa sehingga banyak digemari oleh konsumen
- Produksi Biaya Rendah
- Jangkauan Distribusi Luas
- Brand yang sudah terkenal

WEAKNESS :

- Terlalu banyak inovasi yang di keluarkan


- Adanya kandungan zat berbahaya dalam produk ini

OPPORTUNITY :

- Melakukan kerja sama dengan perusahaan yang sejenis


- Mengembangkan market pasar seluas – luasnya

THREATMENT :

- Konsumen mulai beralih untuk membuat mie olahan sendiri karena adanya bahan
berbahaya dalam produk indomie
TIMELINE COMPANY

- 2009
Pendirian PT Indofood CBP Sukses Makmur

- 2010
Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

- 2013
Memulai Bisnis Minuman

- 2014
Masuk ke Bisnis Air Minum Dalam Kemasan melalui Akuisisi Merek Klub
Memperluas Bisnis Susu melalui Akuisisi Merek Milkuat

- 2018
Memperoleh kepemilikan penuh di Anak Perusahaan Minuman dan Produk Kuliner
Memperluas Distribusi Produk Bisnis Popok Kertas

- 2020
Memperoleh kepemilikan penuh di Anak Perusahaan Minuman dan Produk Kuliner
Memperluas Distribusi Produk Bisnis Popok Kertas

- 2021
Mengakuisisi kepemilikan penuh di anak perusahaan makanan ringan.
3. SILVERQUEEN – PT PETRA FOOD

Silverqueen merupakan produk coklat yang diproduksi oleh PT PETRA FOOD ,perusahaan asal garut
yang mulanya bernama NV CERES , berikut analisis SWOT ,timeline company dan company traction
dari produk ini :

ANALISIS SWOT

STRENGTH :

- Brand awareness yang baik


- Produk yang digemari banyak orang terutama anak remaja
- Mudah mendapatkan produk di pasaran

WEAKNESS :

- Harga produk yang masih belum terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah
- Minimnya variasi terhadap pengembangan citra rasa produk
- Tidak memiliki customer care
- Minimnya kegiatan / event dari silverqueen

OPPORTUNITY :

- Peningkatan konsumsi produk pangan coklat


- Adanya potensi pasar yang besar

THREATMENT :

- Banyaknya kompetitor yang berada dalam pasar pangan coklat yang memberikan kualitas
produk yang jauh lebih baik
- Adanya Kekecewaan konsumen
TIMELINE PERUSAHAAN

- 1950
Mendirikan merek “SilverQueen” dan “Ceres” di Indonesia.

- 1984
Didirikan di Singapura sebagai Petra Foods Pte Ltd.

- 1987
Mulai mendistribusikan merek pihak ketiga di Indonesia.

- 1988
Masuk ke bisnis bahan kakao dan membangun pabrik pengolahan kakao di Filipina.

- 1989
Memulai operasi bahan kakao di Thailand.

- 2001
Menandatangani usaha patungan dengan Meiji Seika Kaisha dari Jepang untuk memproduksi
kembang gula dan biskuit bermerek “Meiji” di Indonesia.

- 2003
Mengakuisisi dua pabrik pengolahan kakao di Meksiko dan Brasil dari Nestlé SA dan
mengadakan perjanjian untuk memasok bahan-bahan kakao ke Nestlé di negara-negara
tersebut.

- 2004
Terdaftar di Mainboard Singapore Exchange pada bulan November.

- 2005
Mengakuisisi jaringan distribusi yang mapan - Sime Darby Marketing Sdn Bhd dan Petra Sime

Marketing - masing-masing di Malaysia dan Singapura.

- 2006
Memperkuat kehadiran regional dengan mengakuisisi bisnis confectionery yang ada dari
Nestlé di Filipina.

Mengakuisisi merek dagang "Hudson" untuk permen tenggorokan fungsional.


- 2007
Memasuki pasar Eropa untuk bahan kakao melalui usaha patungan dengan mitra yang
berbasis di Inggris Armajaro Trading Ltd yang memiliki fasilitas manufaktur bahan kakao di
Hamburg dan fasilitas cocoa butter di Prancis.

Memulai kegiatan investasi di fasilitas Hamburg.

- 2009
Menyelesaikan peningkatan fasilitas pengolahan bahan kakao Hamburg.

- 2010
Mengakuisisi 32% sisa saham Petra-Armajaro Joint Venture, menjadikannya anak
perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Petra Foods.

- 2011
Mendirikan usaha patungan dengan Super Group Ltd untuk memasarkan dan
mendistribusikan produk kopi instan 3-in-1 dan minuman kenyamanan lainnya di Indonesia.

- 2012
Pada tanggal 12 Desember 2012, mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani
perjanjian jual beli bersyarat dengan Barry Callebaut AG dan Barry Callebaut untuk
penjualan Divisi Bahan Kakao.

Barry Callebaut yang berbasis di Zurich adalah produsen kakao dan produk cokelat
berkualitas tinggi terkemuka di dunia. Barry Callebaut hadir di 30 kabupaten,
mengoperasikan sekitar 45 produksi dan mempekerjakan tenaga kerja sekitar 6.000
karyawan.

- 2013
Pada tanggal 30 Juni 2013, telah selesai dilakukan pelepasan Divisi Bahan Kakao. Dengan
demikian, Petra Foods Limited berhenti dari bisnis pengolahan bahan kakao yang terus
dilakukan dan fokus pada pengembangan bisnis konsumen bermereknya.

Anda mungkin juga menyukai