Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN GERONTIK

SENAM LANSIA

KEOLOMPOK 2

MADJULEA

FITRIA N.H CAHAYANI

RENALDY LUMENTRI

AYU NUR HASANAH

FERONIKA DELLECIA M

NURAZIZAH ABDULLAH

NARWADINA

ABD.SAMAD

POLTEKKES KEMENKES PALU

PRODI DIII KEPERAWATAN POSO

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal tentang SENAM
LANSIA Dan juga kami berterima kasih pada Ibu dosen pembimbing

Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai SENAM LANSIA. Semoga proposal sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya proposal yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridohi semua usaha kita. Aamiin. Terimakasih.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah proses alami yang terjadi pada individu laki-laki dan
perempuan berusia 60 tahun ke atas (Nuraeni et al., 2019) Menurut BAPPENAS
memperkirakan pada tahun 2025 penduduk Indonesia tergolong lanjut usia. Jumlah
penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2025 akan mengalami kenaikan sebesar
414% dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1990, hal ini berarti persentase
kenaikan paling tinggi di dunia (Widiastuti et al., 2017)

Proses penuaan pada lansia menyebabkan berbagai perubahan pada tubuh


sehingga berpengaruh terhadap fungsi dan kemampuan tubuh. Aktivitas fisik dengan
cara melakukan latihan fisik membantu lansia beraktivitas. Olahraga adalah salah
satu aktivitas yang baik untuk lansia. Jenis olahraga yang dilakukan untuk
meningkatkan kebugaran yang efektif untuk populasi lansia adalah aerobik,
contohnya senam (Nuraeni et al., 2019).

Salah satu jenis olahraga yang tepat untuk meningkatkan kebugaran fisik
pada lansia adalah latihan senam yang disertai latihan-latihan kekuatan ditambah
gerakan perimbangan dan peregangan. Senam lansia merupakan salah satu bentuk
latihan fisik yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan
fisik. Olahraga ini sangat mudah dilakukan dan dapat diterapkan pada lansia karena
memiliki gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana. Latihan senam akan
membantu tubuh tetap bugar, membantu menghilangkan radikal bebas dan dapat
mendorong kerja jantung sehingga menjadi lebih optimal (Widiastuti et al., 2017).
Senam ini terdiri atas gerakan yang melibatkan pergerakan pada hampir semua otot
tubuh, memiliki unsur rekreasi, serta teknis pelaksanaannya fleksibel yaitu dapat
dilakukan di ruang terbuka maupun tertutup. Selain itu, secara fisiologis beberapa
gerakan senam lansia melibatkan bagian tungkai, lengan, dan batang tubuh akan
meningkatkan kontraksi otot yang berdampak pada peningkatan kekuatan otot
sebagai efektor membantu dalam mempertahankan keseimbangan tubuh (Manangkot
et al., 2016)

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan bahwa apakah
senam lansia dapat berpengaruh bagi kesehatan lansia ?
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
 Meningkatkan derajat kesehatan lansia

b. Tujuan Khusus
 Mampu mengikuti kegiatan senam lansia yang diadakan
 Mampu mengetahui dan melatih anggota tubuh yang kaku menjadi lebih
rileks dan sehat

D. MANFAAT
Manfaat bagi lansia yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi lansia
dan minat lansia untuk membiasakan diri melakukan aktivitas senam lansia secara
teratur.

E. TOPIK KEGIATAN
Topik kegiatan yaitu senam lansia
BAB II

ISI

A. LANDASAN TEORI
1. Senam lansia
Menurut para peneliti dari British Journal of Sports Medicine pada tahun
2014, orang lanjut usia, atau lansia, yang aktif bergerak dan berolahraga terbukti
lebih sehat dan memiliki risiko yang lebih kecil terhadap penyakit kronis.
Selain itu, lansia yang aktif bergerak juga lebih sedikit menderita gangguan
kognitif, fungsi fisik, dan mentalnya juga masih terbilang baik ketimbang yang
jarang olahraga. Untuk itu Lansia amat penting secara rutin melakukan senam
lansia.
Senam lansia adalah olah raga ringan dan mudah dilakukan, tidak
memberatkan pada lansia. Aktivitas olah raga ini akan membantu tubuh agar
tetap bugar dan sehat, karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung
bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang ada didalam
tubuh.

2. Manfaat
a. Dapat melatih kesehatan jasmani bagi lansia
b. Mencegah penyakit yang beresiko pada lansia
c. Melatih lansia bergerak aktif
d. Perbaikan serta terpeliharanya kesegaran jantung dan
system pernafasannya
e. Perbaikan serta terpeliharanya otot, daya tahan dan kelenturannya.
f. Pengaturan metabolism serta kenaikan berat badannya dapat
terkendali

B. PEMECAHAN MASALAH
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mahasiswa untuk meningkatkan
derajat kesehatan pada lansia dan melatih anggota tubuh lansia yang kaku agar
menjadi lebih rileks
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN

A. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah lansia yang ada di panti Werdha Tentena

B. METODOLOGI
Metode yang digunakan yaitu senam lansia

C. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


1. Tempat
Panti werda tentena

2. Hari/tanggal
Jum'at, 16 desember 2022

3. Waktu
17 menit

4. Media pembelajaran
a. Laptop
b. Speaker

5. Pengorganisasian
a. Peserta senam lansia
Klien yang ada di panti werda tentena

b. Leader: Fitria n.h cahyani


 Memimpin senam
 Membuka acara senam
 Menjelaskan tujuan senam
 Menutup senam

c. Fasilitator: semua anggota kelompok


 Mempertahankan kehadiran peserta
 Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok
baik dari luar maupun dari dalam kelompok
D. DOKUMENTASI

E. SUSUNAN ACARA KEGIATAN SENAM LANSIA


1. Waktu dan Kegiatan

No Waktu Kegiatan Respon

1. 5 menit Orientasi:

 Mengucapkan salam  Menjawab salam


 Memperkenalan diri  Mendengarkan
 Mengingatkan kontrak  Mengingat kontrak
 Menjelaskan maksud dan tujuan waktu
 Menanyakan kesediaan  Mengerti maksud dan
tujuan
 Siap dan Bersedia
2. 7 menit Kerja:

 Melakukan latihan gerak (senam lansia)  Mengikuti


3. 5 menit Terminasi:

 Melakukan Evaluasi  Mendengarkan


 Memberikan kesimpulan  Mendengarkan
 Menutup kegiatan latihan gerak (senam  Mendengarkan
lansia) dengan bacaan hamdalah  Membaca hamdalah
 Mengucapkan salam penutup bersama
 Menjawab salam

2. SOP

SOP

Senam lansia

Pengertian Senam lansia adalah salah satu jenis terapi modalitas


fisik untuk lansia

Tujuan
Terapi agar tubuh orang yang lanjut usia tetap bugar
dan terhindar dari berbagai jenis penyakit yang
berhubungan dengan proses menua bersifat menyeluruh
dengan gerakan yang melibatkan sebagian besar otot
tubuh

Prosedur
1. Pra interaksi
a) Persiapan lingkungan
b) Persiapan klien
c) Perisapan alat
- Handphone
- Daftar hadir
- Sound system ( pengeras suara )
2. Orientasi
a) Memberikan salam
b) Menjelaskan tujuan senam pada lansia
3. Tahap kerja

1) Pemanasan (warming up), gerakan umum, yang


melibatkan otot dan sendi, dilakukan secara
lambat dan hati-hati. Pemanasan dilakukan
bersama dengan peregangan lamanya kira-kira 2
menit. pemanasan dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi cedera dan mempersiapkan sel-sel
tubuh agar dapat turut serta dalam proses
metabolisme yang meningkat

2) Gerakan inti, gerakan inti di lakukan selama 5 menit


gerakan nya meliputi :
- Latihan kepala dan leher
a. kepala menoleh kekiri dan kekanan
b. menundukan kepala
c. memiringkan kepala
d. memutar kepala
- Latihan bahu dan lengan
a. regangkan lengan ke depan setinggi bahu
b. mengerakan telapak tangan kearah dada
c. mengerakan telapak tangan mendorong ke depan
d. putar bahu kedepan dan kebelakang
e. membusungkan dada
f. mengerakan telapak tangan kearah bawah
g. merentagkan tangan sambil mengepakan tangan
h. mendorong tangan ke atas
- Latihan paha dan kaki
a. mengerakan kaki kiri ke belakang sambil
mengepakan tangan
b. mengangkat lutut sambil siku menyentuh lutut
c. mengerakan tumit ke depan dan kebelakang sambil
tangan di agkat keatas
d. mengerakan tumit ke kiri dan kanan sambil
mengangkat tangan ke atas
e. mengangkat tumit
3). Pendinginan (cooling down), dilakukan secara
afaktif artinya setelah latihan inti perlu gerakan yang
ringan sampai suhu tubuh kembali normal yang di
tandai dengan pulihnya denyut nadi dan terhentinya
keringat,pendinginan di lakukan selama 2 menit

4. Terminasi
a) Berpamitan dengan lansia

3. HASIL
setelah mendapatkan terapi dengan metode senam lansia, leader mengajukan
pertanyaan kepada lansia untuk mengetahui respon gerak pada lansia setelah
mengikuti senam lansia. Dan semua lansia yang mengikuti senam lansia merasakan
perasaan yang sangat bahagia dan dapat bergerak dengan aktif.

4. PENUTUP
Kegiatan senam lansia ini diharapkan mampu mencapai tujuan hasil yang
diharapkan dengan melatih anggota tubuh yang kaku menjadi lebih rileks dan
sehat
DAFTAR PUSTAKA

Manangkot, M. V., Sukawana, I. W., & Witarsa, I. M. S. (2016). Pengaruh Senam Lansia
Terhadap Keseimbangan Tubuh pada Lansia di Lingkungan Dajan Bingin Sading. Jurnal
Keperawatan COPING NERS, 4(1), 24–27.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/view/19909
Nuraeni, R., Akbar, M. R., & Tresnasari, C. (2019). Pengaruh Senam Lansia terhadap Tigkat
Kebugaran Fisik pada Lansia Berdasar atas Uji Jalan 6 Menit. Jurnal Integrasi Kesehatan
& Sains (JIKS), 1(2), 121–126. https://doi.org/10.29313/jiks.v1i2.4633
Widiastuti, A., Wibawa, A., Handari, I. S., & Sutadarma, I. W. (2017). Pengaruh Senam Lansia
Terhadap Peningkatan Kebugaran Fisik pada Kelompok Lansia Perempuan di Desa Dauh
Puri Kauh Denpasar Barat. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 5(1), 24–27.
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/43081-217-89289-1-10-20181024 (5).pdf

Anda mungkin juga menyukai