Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................... i
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3. Luaran Kegiatan ....................................................................................... 2
1.4. Manfaat Kegiatan ..................................................................................... 2

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1. Kondisi Umum Lingkungan...................................................................... 3
2.2. Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar.................................................. 3
2.3. Analisis Ekonomi Usaha........................................................................... 4
2.4. Kelayakan Usaha....................................................................................... 5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1. Teknik Pekerjaan ...................................................................................... 5
3.2. Tahap Kerja Produksi................................................................................ 6
3.3. Pencapaian Tujuan Program...................................................................... 7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN


4.1 Rancangan Biaya....................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing........................
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.....................................................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas.............
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana...............................................

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis SWOT................................................................................... 4


Tabel 2. Rancangan Biaya PKM-Kewirausahaan (PKM-K)............................ 7
Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKM-Kewirausahaan (PKM-K).............................. 8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Daun Binahong............................................................................... 3


Gambar 2. Logo Produk Beautiner .................................................................. 5
Gambar 3. Botol Kemasan................................................................................ 6
Gambar 4. Skema Tahapan Produksi................................................................ 7

ii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kondisi saat ini produk skincare saat ini telah menjadi buruan oleh
setiap individu baik pria ataupun wanita untuk menunjang kepercayaan dirinya.
Tetapi dalam kondisi saat ini juga banyak orang yang memanfaatkan keadaan
dalam membuat produk skincare atau kosmetik abal-abal dari bahan yang
berbahaya yang menimbulkan resiko berbaya terhadap kulit wajah yang saat ini
telah beredar di masyarakat. Maka dari itu diperlukan sebuah inovasi pembuatan
skin care dari bahan alami yang banyak tumbuh disekitar kita (Viva, 2013).
Perawatan kulit umumnya diasosiasikan dengan dunia wanita, namun
sekarang tidak demikian. Kaum pria mulai merawat kulit bukan lagi hal yang
aneh, melainkan merupakan hal yang lumrah untuk memenuhi tuntutan hidup.
Tuntutan hidup membuat mereka mulai lebih memperhatikan penampilan dan
kesehatan, terutama kulit. Hampir sama dengan kebanyakan wanita, selalu ingin
mempercantik diri dengan merias wajah dan merawat tubuh yang menjadi salah
satu kebutuhan pokok. Saat ini, populasi wanita Indonesia sebagai pengguna
kosmetik kini telah mencapai 126,8 juta orang. Menurut data Kementerian
Perindustrian, rata-rata pertumbuhan pasar industri kosmetika mencapai 9,67%
dalam 15 tahun terakhir (Irawan and Widjaja, 2011).
Salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan yaitu daun binahong
dengan nama ilmiah Anredera cordifolia bisa dimanfaatkan dalam pembuatan
Toner (Pembersih Wajah) dikarekan binahong ini mempunyai kandungan yang
sangat bermanfaat dan bagus untuk kulit wajah, dikarenakan terdapat banyak
kandungan Antioksidan seperti betakaroten, zeaxanthin, lutein, vitamin A, dan
Vitamin C yang bermanfaat untuk melindungi dari radikal bebas yang rentan
menyebabkan kulit keriput dan kulit rusak (Selawa et al., 2013, Indarto et al.,
2019). Pemakaian Toner ini dipakai setelah bepergian ataupun setelah memakai
Make Up dikarenakan pada komposisi bahan kimia yang dapat merusak kulit dan
memperbesar pori-pori wajah setelah memakai Make Up (Irawan and Widjaja,
2011). Kulit wajah cantik serta bersih dan sehat adalah harapan dari semua orang
(Viva, 2013)
Berdasarakan uraian diatas, daun binahong dapat dijadikan sebagai produk
Toner sebagai skincare yang ampuh mencegah kulit keriput, kulit rusak serta
dapat melembabkan kulit, dan juga kedepannya diharapkan produk ini dapat
menjadi alternatif yang bagus, aman digunakan dan juga ramah lingkungan.
Dikarenakan ada beberapa produk di pasaran berupa toner yang hanya sekedar
untuk mencegah kulit keriput, kulit rusak dan toner tersebut dapat menimbulkan
efek panas dan terkesan kering saat digunakan di kulit, pengolahan daun binahong
menjadi toner alami dapat menjadi ladang usaha yang menjanjikan dan dapat
mengurangi tingkat pengangguran. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk
memanfaatkan daun binahong menjadi toner alami dalam bentuk botol yang aman
digunakan untuk kulit wajah dan ramah lingkungan.
2

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dipecahkan pada program ini pada dasarnya
tidak akan terlepas dari ruang lingkup diatas, yaitu :
1) Bagaimana cara memanfaatkan tanaman daun binahong (Anredera
Cordifolia) yang saat ini dianggap sebelah mata sebagai produk skincare?
2) Bagaimana cara mengembangkan produk toner dengan inovasi dari daun
binahong (Anredera Cordifolia)?
3) Bagaimana cara membuka peluang usaha dengan memanfaatkan tanaman
daun binahong (Anredera Cordifolia) sebagai produk skincare toner?

1.3. Luaran Kegiatan


Adapun luaran kegiatan dari PKM-Kewirausahaan (PKM-K) diantaranya :
1) Laporan kemajuan
2) Laporan akhir
3) Hadirnya BEAUTYNER sebagai produk skincare toner dari tumbuhan daun
binahong (Anredera Cordifolia) yang memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan kulit wajah
4) Publikasi artikel ilmiah di jurnal nasional

1.4. Manfaat Kegiatan


Adapun manfaat dari program PKM ini diantaranya :
1) Bagi Masyarakat
Masyarakat menjadi mempunyai cara alternative baru untuk memilih produk
skincare yang aman dengan harga yang ekonomis, sehingga masyarakat akan
terhindar dari produk perawatan kulit wajah yang tinggi akan kandungan
bahan kimia yang berbahaya karena produk yang dibuat terbuat dari bahan
alami yang terbuat dari tumbuhan daun binahong (Anredera Cordifolia).
2) Bagi Institusi
Melalui program ini juga diharapkan mahasiswa universitas Bhakti Kencana
PSDKU Tasikmalaya dapat terpacu dalam kegiatan program kewirausahaan
lainnya untuk membuat produk-produk karya ilmiah lainnya yang berpeluang
besar untuk dipasarkan sehingga mendapatkan peluang pendapatan tambahan
dari hasil keuntungan penjualan.
3) Bagi penulis
Dari kegiatan ini penulis dapat meningkatkan pola berfikir untuk memperoleh
ide inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa, dan
juga mahasiswa dapat meningkatkan harga jual tanaman daun binahong
(Anredera Cordifolia), dan dalam kegiatan ini juga mahasiswa dituntut
kerjasama di dalam tim untuk memperoleh hasil yang optimal dalam suatu
perancangan ide dan produk.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1. Kondisi Umum Lingkungan
Sejak jaman dahulu, masyarakat Indonesia sudah terbiasa menggunakan
bahan-bahan yang ada di alam seperti buah-buahan dan biji-bijian untuk
perawatan kulit mereka. Misalnya masker wajah dari papaya untuk membuat
kulit lembut dan bercahaya. Namun, sekarang ini banyak bermunculan produk
alami untuk kecantikan sehingga masyarakat lebih menggunakan produk tersebut
karena lebih praktis. (Andreas Kevin, dkk 2018)
Kesimpulan dari penelitian menurut Andreas Kevin dan kawan-kawan tahun 2018
tersebut, menyebutkan bahwa saat ini, berbagai industri produk
ecantikan/perawatan kulit (skincare) sangat gempar dalam mengeluarkan produk
mereka yang disebut sebut bersifat alami/natural tersebut. Namun, tidak banyak
yang bisa membuktikan bahwa produk tersebut benar benar natural. Dan kini,
produk alami tersebut telah berkembang menjadi trand. Banyak orang yang
mencari dan memakai produk yang bersifat alami tersebut karena beranggapan
bahwa produk dengan bahan alami bisa lebih banyak memberikan khasiat/manfaat
dan memiliki sedikit efek samping.

Gambar 1. Daun Binahong (Anredera cordifolia)


Sumber : CNBC Indonesia
2.2. Potensi Sumber Daya dan Peluang Usaha
2.2.1. Potensi Sumber Daya
Kelebihan dari produk skincare toner yang terbuat dari daun binahong
(Anredera Cordifolia) ini tidak akan menimbulkan efek samping dikarenakan
bahan yang berasal dari alam. Potensi produksi skincare toner daun binahong ini
sangat tinggi dikarenakan tanaman yang mudah dijumpai di pekarangan rumah
bahkan tanaman ini sangat mudah untuk dibudidayakan tanpa memerlukan
perawatan khusus dan biaya tinggi jika produk ini diproduksi secara
berkelanjutan.
2.2.2. Peluang Pasar
Peluang pasar untuk memasarkan produk BEAUTYNER ini sangat tinggi
jika dikelola dengan managemen marketing yang optimal, bahkan bisa sampai ke
pasar negeri maupun luar negeri, terlebih saat ini banyak orang yang telah
4

mengetahui beberapa aplikasi marketplace produk BEAUTYNER ini sangat


mudah untuk dipasarkan. Terlebih kami memiliki produk skincare dengan
keunggulan terbuat dari bahan alami yang langsung diambil dari alam sehingga
tidak memiliki dampak resiko yang berbahaya bagi kulit wajah dan dibandrol
dengan harga yang terjangkau.

2.3. Analisis Ekonomi Usaha


Analisa ekonomi usaha dari produk BEAUTYNER ini meliputi analisis
SWOT, seperti:
Faktor Penjelasan
Strength 1. Produk yang terbuat dari tanaman kaya manfaat
(Kekuatan) yang mudah didapat di lingkungan sekitar.
2. Manfaat dan kualituas produk yang baik karena
memiliki kaya akan antioksidan yang tinggi
sehingga bagus untuk kesehatan kulit wajah.
3. Harga yang murah dan terjangkau sehingga
konsumen dapat terpikat dengan produk ini.
4. Dengan desain dan kemasan yang unik dirancang
sedemikian rupa untuk menarik perhatian
konsumen.
5. Produk yang dibuat saat ini dibuat dengan
mengikuti perkembangan zaman yaitu masyarakat
berburu produk skincare untuk menunjang rasa
kepercayaan dirinya.
Weakness 1. Tumbuhan daun binahong yang masyarakat awam
(Kelemahan) masih belum semua tahu.
2. Produk belum dikenal oleh masyarakat umum.
Opportunity 1. Belum ada produk yang memakai bahan tumbuhan
(Peluang) yang sama dari daun binahong (Anredera
Cordifolia) yang diolah menjadi produk toner.
2. Masyarakat yang antusias dengan produk yang
terbuat dari bahan alami yang kaya manfaat bagi
kesehatan kulit wajah pemakai.
3. Pemasaran menggunakan media promosi social
media ataupun aplikasi marketplace
Threat 1. Produk yang gampang akan ditiru atau plagiarisasi
(Ancaman) oleh orang lain
Tabel 1. Analisis SWOT

Selain analisis SWOT untuk menganalisa ekonomi usaha dalam sebuah


pemasaran produk, tim penyusun juga melakukan analisa hal lain, yaitu sebagai
berikut:

2.3.1. Analisis Keuangan/Biaya

2.3.2. Analisis Hasil Penjualan/Pendapatan


5

2.4. Kelayakan Usaha

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1. Teknik Pekerjaan
Tim penyusun dan dan dosen pembimbing secara virtual telah
mendiskusikan terkait produk apa yang akan dihasilkan nanti supaya nantinya
bermanfaat bagi masyarakat umum. Maka kami tim penyusun dan dosen
pembimbing memutuskan untuk membuat produk skincare dari bahan alami yang
berasal dari tumbuhan yang gampang ditemui di lingkungan sekitar yaitu daun
binahong (Anredera Cordifolia) dengan dijadikan produk dalam bentuk toner dan
diberi nama dagang BEAUTYNER. Formulasi atau bahan yang digabungkan ke
dalam produk tersebut dipilih secara cermat supaya menghasilkan produk yang
unggul dan disukai oleh konsumen pasar.

Gambar 2. Logo Produk BEAUTYNER


6

Gambar 3. Botol kemasan BEAUTYNER

Produk toner BEAUTYNER ini dikemas pada kemasan botol siap pakai
100 ml dan dikemas secara menarik untuk memikat perhatian konsumen. Pada
logo terdapat gambar wajah dan daun yang memiliki filosofi “Kecantikan yang
berasal dari alam”. Kemudian pada proses produksi semua tim terlibat dalam
proses produksi yang dilakukan secara offline. Kemudian setelah produk berhasil
diproduksi, kemudian dilakukan pemasaran dengan melalui media social dan
aplikasi marketplace untuk mempermudah menjangkau pihak konsumen baik
dalam kota maupun luar kota bahkan internasional.
3.2. Tahap Kerja/Produksi
Pada tahap produksi dilakukan secara offline dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan seperti memakai masker. Pada tahap produksi awal dimulai
dengan menyiapkan bahan utama yaitu daun binahong dan alat pendukung seperti
wadah/baskom, saringan, blender, oven, pisau, panic, kompor, gas, gelas ukur,
pipet, timbangan analitik, minyak zaitun, essential oil, aquabides, niacinemide,
alcohol denat, phantenol dan glycerin.
7

Mempersiapka Pencucian daun Proses pengeringan


n alat dan binahong pada air daun menggunakan
bahan mengalir oven

Penakan bahan Proses pengendapan Proses penghalusan


tambahan antara daun binahong daun binahong
dan minyak zaitun menjadi serbuk

Proses Proses pemasangan


pengemasan label produk
produk

Gambar 4. Skema Tahapan Produksi

3.3. Pencapaian Tujuan Program


Suatu evaluasi perlu dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan
progress dan pencapaian. Agar konsumen semakin tertarik pada produk yang
dipasarkan maka harus ada inovasi baru seperti penambahan jumlah ukuran setiap
produk dan memperbaiki desain produk agar lebih menarik perhatian konsumen,
selain itu perlu meningkatkan manajemen marketing untuk meningkatkan jumlah
konsumen dan omzet penjualan produk.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Rancangan Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya Persentasi
1. Peralatan Penunjang Rp.2.100.000 30%
2. Bahan Habis Pakai Rp.3.500.000 50%
3. Perjalanan Rp.700.000 10%
4. Lain-lain Rp.700.000 10%
TOTAL Rp.7.000.000 100%
Tabel 2. Rancangan Biaya PKM-Kewirausahaan (PKM-K)
8

4.2. Jadwal Kegiatan


Bulan Penanggungjaw
No Kegiatan
1 2 3 4 ab
1 Pemantapan
konsep dan Deni Candra R
keuangan                                  
2 Pembelian Silvia Sri
pelatan dan Apriliani
bahan                                  
3 Proses
produksi
Toner
BEAUTYNE Risa Natalia
R                                  
4 Nizar Zahran
Pemasaran Yudianfi
produk                                  
5 Deni Candra
Evaluasi Ramadhan
kegiatan                                  
6 Pembuatan
laporan Lusi Sundari
keuangan                                  
7 Pembuatan Silvia Sri
laporan Apriliani
kemajuan                                  
8 Pembuatan Deni Candra
laporan akhir Ramadhan
9 Mengurus
sertifikat
perizinan
BPOM RI,
halal, dan Silvia Sri
HaKI Apriliani
10 Pembuatan
artikel ilmiah Risa Natalia
Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKM-Kewirausahaan (PKM-K)

DAFTAR PUSTAKA

INDARTO, NARULITA, W., ANGGORO, B. S. & NOVITASARI, A. 2019.


Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Binahong Terhadap Propionibacterium Acnes.
BIOSFER: Jurnal Tadris Biologi, 10.
IRAWAN, V. & WIDJAJA, A. W. 2011. Pengembangan Model Perilaku
Konsumen Pria Dalam Membeli Produk Perawatan Kulit (Skin Care) Di
Indonesia. Ultima manajemen, 3, 16-30.
9

SELAWA, W., RUNTUWENE, M. R. J. & CITRANINGTYAS, G. 2013.


Kandungan Flavonoid Dan Kapasitas Antioksidan Total Ekstrak Etanol Daun
Binahong [Anredera Cordifolia(Ten.)Steenis.]. Jurnal Ilmiah Farmasi, 2, 16-30.
VIVA 2013. 7 Manfaat Daun Binahong untuk Kesehatan Kulit Wajah Viva.

Anda mungkin juga menyukai