Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH VARIABEL SOCIAL MEDIA MARKETING INSTAGRAM

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN BUKALAPAK

RINGKASAN SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program S1 Pada


Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:
IKHWAN NUL MUSLIMIN
NIM 211427280

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARAGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
3
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH VARIABEL SOCIAL MEDIA MARKETING INSTAGRAM

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN BUKALAPAK

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel social media marketing
(konteks, komunikasi, kolaborasi dan koneksi) instagram terhadap minat beli
konsumen Bukalapak. Variabel Independen yang diteliti yaitu konteks (X1),
komunikasi (X2), kolaborasi (X3), koneksi (X4) dengan variabel dependen yaitu
minat beli konsumen dengan model AIDA (attention, interest, desire, action).
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 200 responden yang memiliki akun
media sosial instagram. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian
ini adalah menggunakan teknik non probability sampling dengan metoda convenience
sampling yaitu suatu metoda pengambilan sampel yang memilih sampel dari elemen
populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti. Pengujian yang
digunakan untuk menguji instrumen penelitian berupa uji validitas dan uji realibilitas.
Uji hipotesis menggunakan uji F, uji t dan juga uji beda rata-rata populasi, dan untuk
menganalisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel Social Media
Marketing (konteks, komunkasi, kolaborasi dan koneksi) Instagram terhadap minat
beli konsumen Bukalapak adalah 49,1%. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara
parsial, didapatkan sub variabel konteks, kolaborasi dan koneksi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat beli sedangkan sub variabel komunikasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

Kata kunci: Social media marketing, konteks, kolaborasi, koneksi, minat beli

INFLUENCE OF VARIABLE SOCIAL MEDIA MARKETIN INSTAGRAM

ON BUKALAPAK’S CONSUMER BUYING INTEREST

Abstract
This research is conducted to determine the influence of variable social media
marketing (context,communication,collaboration and connections) instagram on
Bukalapak's consumer buying interest. Independent variables studied are context
(X1), communication (X2), collaboration (X3), connection (X4) with the dependent
variable is consumer buying interest with the AIDA model (attention, interest, desire,
action). This research was used sample of 200 respondents who have an instagram
social media account. The sampling technique used in this research is to use non-
probability sampling technique with convenience sampling method, which is a
4

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sampling method that chooses a sample of population elements (people or events)
whose data is easily obtained by researchers. The test used to verify the research
instrument is the validity test and reliability test. Hypothesis testing using the F test, t
test and also the difference in average population test while and to analyze the data
used is multiple regression analysis.
The research results showed that the influence of variable social media
marketing (context,communication,collaboration and connections) instagram on
Bukalapak's consumer buying interest was 49.1%. Based on the results of partial
hypothesis testing, the context, collaboration and connection sub variables have a
significant influence on buying interest but the communication sub-variables have no
significant effect on buying interest.

Keywords:Social media marketing, context, collaboration, connection, buying interest

LATAR BELAKANG

Salah satu aspek terpenting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan adalah aspek

pemasaran, yaitu bagaimana supaya barang atau jasa dapat terjual dan memberikan kepuasan

kepada konsumen.

Dengan meningkatnya teknologi informasi ini memunculkan pergeseran dalam dunia

pemasaran yang ada sekarang. Banyak perusahaan sekarang ini memasarkan produk atau

jasanya tidak hanya melalui media cetak maupun media elektronik saja melainkan melalui

media yang disebut internet. Menurut data survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia), pengguna internet di Indonesia pada 2017 telah mencapai 142 juta jiwa

dengan penetrasi sebesar 54,69% dari total populasi. Pengakses internet pada tahun 2017

tumbuh 7,9% dari tahun sebelumnya dan tumbuh lebih dari 600% dalam 10 tahun terakhir.

Meningkatnya pengguna internet di Indonesia dan seiring membaiknya infrastruktur

teknologi digital membuat pengguna media sosial di Indonesia juga terus bertambah, salah

satu media sosial yang banyak digunakan saat ini adalah instagram. Menurut hasil survei

WeAreSocial.net dan Hootsuite, instagram merupakan platform media sosial dengan jumlah

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengguna terbanyak ke tujuh di dunia. Selain sebagai jejaring sosial untuk berbagi foto,

instagram juga digunakan untuk memasarkan produk bisnis. Total pengguna instagram di

dunia mencapai angka 800 juta pada Januari 2018. Dari total 800 juta pengguna instagram di

dunia Indonesia memiliki 53 juta pengguna instagram atau terbesar ke tiga di dunia setelah

Amerika Serikat dan Brazil.

Kini era media sosial secara perlahan namun pasti memaksa perusahaan mengubah

cara mereka berkomunikasi. Banyaknya penggunaan media sosial seperti instagram memaksa

perusahaan untuk mengembakan cara berkomunikasi mereka kepada konsumen. Dengan

memasarkan produk atau jasanya melalui media sosial maka akan mudah membentuk strategi

komunikasi pemasaran yang disebut Word of Mouth dimana akan secara alami muncul

pendapat lingkungan sosial yang dirasa lebih jujur dan tidak ada motif-motif tertentu dalam

menyampaikan suatu informasi kepada konsumen lainnya.

Bisnis online atau biasa yang disebut dengan e-commerce semakin banyak di

Indonesia hal ini disebabkan oleh perkembangan internet dan adanya perubahan perilaku

konsumen. Bukalapak adalah salah satu pasar daring online marketplace terkemuka

di Indonesia biasa dikenal juga dengan jaringan toko daring yang dimiliki dan dijalankan

oleh PT. Bukalapak. Seperti halnya perusahaan pada umumnya Bukalapak selalu berusaha

untuk mempertahankan pangsa pasarnya sehingga produk yang di tawarkan oleh perusahaan

dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Maraknya bisnis online menimbulkan banyaknya pesaing-pesaing baru yang

bermunculan, sehingga dengan banyak pesaing Bukalapak harus mampu menjaring

konsumen dengan jangkauan yang lebih luas, salah satunya dengan menggunakan jejaring

media sosial yang diantaranya dengan menggunakan media sosial instagram.

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan masalah yang akan diteliti

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh secara signifikan dan positif faktor konteks pada media sosial

instagram terhadap minat beli di Bukalapak?

2. Apakah terdapat pengaruh secara signifikan dan positif faktor komunikasi pada media

sosial instagram terhadap minat beli di Bukalapak?

3. Apakah terdapat pengaruh secara signifikan dan positif faktor kolaborasi pada media

sosial instagram terhadap minat beli di Bukalapak?

4. Apakah terdapat pengaruh secara signifikan dan positif faktor koneksi pada media sosial

instagram terhadap minat beli di Bukalapak?

5. Apakah terdapat perbedaan minat beli konsumen Bukalapak antara laki-laki dengan

perempuan?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diajukan di atas, maka tujuan dari penelitian ini

dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara signifikan dan positif faktor konteks

pada media sosial instagram terhadap minat beli di Bukalapak?

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara signifikan dan positif faktor

komunikasi pada media sosial instagram terhadap minat beli di Bukalapak?

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara signifikan dan positif faktor

kolaborasi pada media sosial instagram terhadap minat beli di Bukalapak?

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara signifikan dan positif faktor koneksi

pada media sosial instagram terhadap minat beli di Bukalapak?

5. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan minat beli konsumen Bukalapak antara

laki-laki dengan perempuan?

LANDASAN TEORI

Minat Beli

Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan minat beli adalah keputusan sebagai suatu

pilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif, dan mereka menjelaskan bahwa

salah satu indikator minat beli adalah melalui model stimuli AIDA yaitu attention

(perhatian), interest (minat), desire (keinginan), dan action (tindakan). Penjelasan dari

masing-masing indikator minat beli tersebut adalah sebagai berikut :

1. Attention

Minat beli seseorang di awali dengan tahap perhatian terhadap suatu produk, setelah

mendengar atau melihat produk yang dipromosikan oleh perusahaan.

2. Interest

Setelah mendapatkan informasi mengenai produk yang dipromosikan oleh perusahaan, maka

timbul minat konsumen terhadap produk tersebut. Jika konsumen terkesan dengan stimuli

yang diberikan oleh perusahaan, maka pada tahap ini akan timbul rasa ketertarikan terhadap

produk yang ditawarkan.

3. Desire

Setelah konsumen mendalami tentang kelebihan dari produk, maka pada tahap ini konsumen

akan memiliki keinginan dan hasrat untuk membeli produk tersebut.

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Action

Pada tahap ini, konsumen sudah melewati beberapa tahap yaitu mulai dari melihat dan

mendengar suatu produk yang dipromosikan, sehingga timbul perhatian, ketertarikan dan

minat terhadap produk. Jika adanya keinginan dan hasrat yang kuat, maka konsumen akan

mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.

Social Media Marketing

Menurut Neti (2011) social media marketing adalah pemasaran yang menggunakan

komunitas online, jaringan online, blog marketing dan banyak lagi. Pemasaran media sosial

bukan hanya muncul pada frontpage digg atau situs berita sosial lainnya. Ini adalah proses

strategis dan metodis untuk mendirikan pengaruh, reputasi dan merek perusahaan dalam

masyarakat dari pelanggan potensial, pembaca, atau pendukung.

Chris Heuer dalam Solis (2010) berpendapat bahwa terdapat empat C dalam

penggunaan social media marketing, yaitu

1. Context

“How we frame our stories”. Membentuk sebuah cerita atau pesan adalah bagaimana kita

harus menarik perhatian pengguna media sosial dengan cara penyajian pesan yang jelas dan

menarik, selain itu konten yang dibuat juga harus menarik

2. Communications

“ The practice of sharing our story as well as listening, responding, and growing”.

Komunikasi dalam hal ini adalah bagaimana kita berbagi cerita (informasi) kepada para

pengguna media sosial sebaik bagaimana kita mendengarkan, merespons dan tumbuh dengan

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbagai cara yang membuat pengguna media sosial merasa nyaman dan pesan dapat

tersampaikan dengan baik dan di mengerti .

3. Collaboration

“Working together to make things better and more efficient and effective”. Suatu perusahaan

harus bisa bekerja sama dengan para pengguna media sosial seperti berinteraksi dengan

pengguna media sosial ataupun ikut terlibat dalam menangani masalah yang ada agar semua

yang direncanakan perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lebih baik dan juga menjadi

lebih efisien dan efektif.

4. Connections

“The relationships we forge and maintain”. Menjalin hubungan dengan pengguna media

sosial bisa dilakukan dengan melakukan sesuatu yang bersifat berkelanjutan seperti selalu

merespon masalah-masalah yang dikeluhkan pengguna media sosial dan juga selalu

memenuhi kebutuhan pengguna media sosial atas informasi.

Hipotesis Penelitian

1. Pengaruh variabel konteks (X1) terhadap minat beli

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arief dan Millianyani (2015),

Diyatma (2017) yang menyatakan bahwa variabel konteks (X1) berpengaruh secara

signifikan terhadap minat beli konsumen (Y). Penelitian yang dilakukan oleh Arief dan

Millianyani (2015), Diyatma (2017) juga menyatakan terdapat hubungan positif antara

variabel konteks (X1) dan minat beli konsumen (Y). Berdasarkan hasil dari penelitian yang

dilakukan oleh Arief dan Millianyani (2015), Diyatma (2017), penulis mengajukan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H1: Konteks berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen

Bukalapak.

2. Pengaruh variabel komunikasi (X2) terhadap minat beli

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arief dan Millianyani (2015),

Diyatma (2017) yang menyatakan bahwa variabel komunikasi (X2) berpengaruh secara

signifikan terhadap minat beli konsumen (Y). Penelitian yang dilakukan oleh Arief dan

Millianyani (2015), Diyatma (2017) juga menyatakan terdapat hubungan positif antara

variabel komunikasi (X2) dan minat beli konsumen (Y). Berdasarkan hasil dari penelitian

yang dilakukan oleh Arief dan Millianyani (2015), Diyatma (2017), penulis mengajukan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

H2: Komunikasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen

Bukalapak.

3. Pengaruh variabel kolaborasi (X3) terhadap minat beli

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Diyatma (2017) yang menyatakan

bahwa variabel kolaborasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Diyatma (2017) juga menyatakan terdapat hubungan positif

antara variabel kolaborasi (X3) dan minat beli konsumen (Y). Berdasarkan hasil dari

penelitian yang dilakukan oleh Diyatma (2017), penulis mengajukan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

H3: Kolaborasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen

Bukalapak.

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Pengaruh variabel koneksi (X4) terhadap minat beli

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arief dan Millianyani (2015),

Diyatma (2017), Mileva dan Fauzi (2018) yang menyatakan bahwa variabel koneksi (X4)

berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen (Y). Penelitian yang dilakukan

oleh Arief dan Millianyani (2015), Diyatma (2017), Mileva dan Fauzi (2018) juga

menyatakan terdapat hubungan positif antara variabel koneksi (X4) dan minat beli konsumen

(Y). Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh oleh Arief dan Millianyani (2015),

Diyatma (2017), Mileva dan Fauzi (2018), penulis mengajukan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H4: Koneksi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen

Bukalapak.

5. Perbedaan minat beli konsumen antara laki-laki dan perempuan

Perbedaan gender merupakan salah satu faktor dalam minat beli, yang artinya minat beli

antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam pola belanja. Misalnya, laki-laki selalu

merencanakan dulu barang apa saja yang dibutuhkan sebelum berbelanja tetapi wanita selalu

spontan dalam hal berbelanja. Berdasarkan faktor gender tersebut penulis mengajukan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

H5: Terdapat perbedaan minat beli konsumen Bukalapak anatara laki-laki dan perempuan

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada penelitian ini yaitu:

Social Media Marketing (X)


Minat Beli (Y)
Konteks (X1)
1. Attention

Komunikasi (X2) 2. Interest


3. Desire
Kolaborasi (X3) 4. Action

Koneksi (X4)

Keterangan:

: Pengaruh secara parsial

METODOLOGI PENELITIAN

Desain Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik

non probability sampling dengan metoda convenience sampling.

Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data primer melalui metoda kuantitatif dengan pengolahan data

secara statistik. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuisioner

yang menggunakan google form yang akan diberikan kepada responden melalui link untuk

menuju website form kuisioner.

10

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Definisi Opersional Variabel

1. Minat Beli (Y)

Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan minat beli adalah keputusan sebagai suatu

pilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. salah satu indikator minat

beli adalah melalui model stimuli AIDA yaitu attention (perhatian), interest (minat),

desire (keinginan), dan action (tindakan).

2. Konteks (X1)

Membentuk sebuah cerita atau pesan adalah bagaimana kita harus menarik perhatian

pengguna media sosial dengan cara penyajian pesan yang jelas dan menarik, selain itu

konten yang dibuat juga harus menarik. Hal ini bertujuan agar pengguna media sosial

dapat mengerti apa yang kita sampaikan.

3. Komunikasi (X2)

Komunikasi dalam hal ini adalah bagaimana kita berbagi cerita (informasi) kepada para

pengguna media sosial sebaik bagaimana kita mendengarkan, merespons dan tumbuh

dengan berbagai cara yang membuat pengguna media sosial merasa nyaman dan pesan

dapat tersampaikan dengan baik dan di mengerti .

4. Kolaborasi (X3)

Suatu perusahaan harus bisa bekerja sama dengan para pengguna media sosial seperti

berinteraksi dengan pengguna media sosial ataupun ikut terlibat dalam menangani

masalah yang ada agar semua yang direncanakan perusahaan tersebut dapat berjalan

dengan lebih baik dan juga menjadi lebih efisien dan efektif.

5. Koneksi (X4)

Memelihara suatu hubungan yang telah terbina yaitu bagaimana suatu perusahaan

menjalin hubungan dengan para pengguna media sosial dan hal tersebut dapat

berdampak besar bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan tersebut. Menjalin

11

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan dengan pengguna media sosial bisa dilakukan dengan melakukan sesuatu

yang bersifat berkelanjutan seperti selalu merespon masalah-masalah yang dikeluhkan

pengguna media sosial dan juga selalu memenuhi kebutuhan pengguna media sosial atas

informasi.

Uji Validitas

Uji validitas adalah alat untuk menunjukan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam fungsi

ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat pula alat ukur tersebut

mengenai sasaran. Untuk mengetahui valid atau tidak suatu instrumen penelitian menurut

Sugiyono (2012) adalah bila nilai r-hitung > 0,3 maka indikator tersebut dinyatakan valid,

sebaliknya apabila jika nilai r-hitung < 0,3 maka indikator tersebut dinyatakan tidak valid.

Tabel Hasil Uji Validitas

Pertanyaan Konteks Komunikasi Kolaborasi Koneksi Minat Beli


1 0,534 0,423 0,488 0,534 0,247
2 0,526 0,414 0,594 0,526 0,384
3 0,427 0,523 0,533 0,427 0,619
4 0,589 0,589 0,740
5 0,619
6 0,733
7 0,684
8 0,690
9 0,193
10 0,648
11 0,681
12 0,619
13 0,616
14 0,606

Dari tabel di atas terdapat pertanyaan yang tidak valid nilai r-hitung nya < 0,3 yaitu

pertanyaan pada variabel minat beli yaitu nomer 1 dan 9. Maka item pertanyaan pada variabel

minat beli nomer 1 dan 9 di hilangkan.

12

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Realibilitas

Tujuan dari pengujian realibilitas ini adalah untuk menguji apakah kuesioner yang dibagikan

kepada responden benar-benar dapat diandalkan sebagai alat pengukur. Untuk mengetahui

tingkat realibilitas item digunakan rumus Alpha Cronbach”s. Menurut Sugiyono (2012) suatu

instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas > 0,60. Hasil uji realibilitas yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel Hasil Uji Realibilitas

NO Variabel Cronbach’s Alpha Keputusan


1 Konteks (X1) 0,932 Realibel
2 Komunikasi (X2) 0,933 Realibel
3 Kolaborasi (X3) 0,933 Realibel
4 Koneksi (X4) 0,932 Realibel
5 Minat Beli Konsumen (Y) (AIDA) 0,931 Realibel

Berdasarkan tabel di atas , nilai Cronbach’s Alpha untuk setiap variabel > 0,6.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini realibel.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner mampu memperoleh data

yang stabil dan konsisten dalam mengukur mampu memperoleh data yang stabil dan

konsisten dalam mengukur variabel.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Di bawah ini

merupakan gambaran diagram uji normalitas.

13

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize
d Residual
N 200
Mean ,0000000
Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 5,04550223
Most Extreme Absolute ,068
Differences Positive ,038
Negative -,068
Kolmogorov-Smirnov Z ,960
Asymp. Sig. (2-tailed) ,315
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas sebesar 0,315. Nilai

probabilitas lebih besar dari tingkat probabilitas yaitu 0,315 > 0,05. Dari hasil tersebut maka

keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang berarti data residual berdistribusi normal.

Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Ghozali (2013) analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen

dengan variabel independen. Analisis regresi linier berganda adalah pengaruh secara linier

antara dua atau lebih variabel independen (X) dengan dengan variabel dependen (Y).

Tabel Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Standardized


Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error


1 (Constant) 6,004 2,728 2,201 ,029
X1 1,188 ,205 ,364 5,800 ,000
X2 ,263 ,392 ,042 ,671 ,503
X3 ,804 ,242 ,238 3,328 ,001
X4 ,661 ,209 ,234 3,172 ,002

14

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Y = 6,004 + 1,188X1 + 0,263 X2 + 0,804X3 + 0,661X4

Uji t (Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Bila t-hitung lebih besar dari t-tabel atau nilai signifkan lebih kecil dari

0,025 maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifkan antara variabel

independen (konteks, komunikasi, kolaborasi, dan koneksi) terhadap variabel dependen (

minat beli) secara parsial.

1. Pengaruh Variabel Konteks (X1) Terhadap Minat Beli Konsumen (Y)

Pada tabel hasil uji t pada variabel konteks (X1) diperoleh t-hitung sebesar 5,800 lebih besar

dari t-tabel yaitu sebesar 1,960 (α=0,05/2 ; df=200-4-1) dan dengan nilai singnifikan sebesar

0,000 yang lebih kecil dari 0,025 hal ini menunjukkan bahwa (X1) variabel konteks

berpengaruh secara signifikan terhadap (Y) minat beli konsumen. Hipotesis penelitian yang

menyatakan bahwa H1: konteks berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli

konsumen Bukalapak adalah terdukung.

2. Pengaruh Variabel Komunikasi (X2) Terhadap Minat Beli Konsumen (Y)

Pada tabel hasil uji t pada variabel komunikasi (X2) diperoleh t-hitung sebesar 0,671 lebih

kecil dari t-tabel yaitu sebesar 1,960 (α=0,05/2 ; df=200-4-1) dan dengan nilai singnifikan

sebesar 0,503 yang lebih besar dari 0,025 hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen. Hipotesis penelitian yang

menyatakan bahwa H2: komunikasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat

beli konsumen Bukalapak adalah tidak terdukung.

15

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengaruh Variabel Kolaborasi (X3) Terhadap Minat Beli Konsumen (Y)

Pada tabel hasil uji t pada variabel kolaborasi (X3) diperoleh t-hitung sebesar 3,328 lebih

besar dari t-tabel yaitu sebesar 1,960 (α=0,05/2 ; df=200-4-1) dan dengan nilai singnifikan

sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,025 hal ini menunjukkan bahwa (X3) variabel

kolaborasi berpengaruh secara signifikan terhadap (Y) minat beli konsumen. Hipotesis

penelitian yang menyatakan bahwa H3: kolaborasi berpengaruh secara signifikan dan positif

terhadap minat beli konsumen Bukalapak adalah terdukung.

4. Pengaruh Variabel Koneksi (X4) Terhadap Minat Beli Konsumen (Y)

Pada tabel hasil uji t pada variabel koneksi (X4) diperoleh t-hitung sebesar 3,172 lebih besar

dari t-tabel yaitu sebesar 1,960 (α=0,05/2 ; df=200-4-1) dan dengan nilai singnifikan sebesar

0,002 yang lebih kecil dari 0,025 hal ini menunjukkan bahwa (X4) variabel koneksi

berpengaruh secara signifikan terhadap (Y) minat beli konsumen. Hipotesis penelitian yang

menyatakan bahwa H4: koneksi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli

konsumen Bukalapak adalah terdukung.

Uji Simultan (Uji F)

Menurut Ghozali (2013) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Bila nilai F-

hitung lebih besar dar F-tabel atau tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,025 maka hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen (konteks,

komunikasi, kolaborasi, dan koneksi) terhadap variabel dependen ( minat beli) secara

simultan. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

16

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Hasil Uji F

Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression
5098,419 4 1274,605 49,062 ,000(a)
Residual 5065,961 195 25,979

Total 10164,380 199

Hasil uji F pada tabel di atas dapat diketahui bahwa F-hitung sebesar 49,062 lebih

besar dari F-tabel yaitu sebesar 2,4182(α=0,05/2; df1=5-1;df2=200-5) dan dengan nilai

signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,025. Sesuai dengan dasar pengambilan

keputusan dalam uji F maka dapat disimpulkan bahwa variabel Konteks (X1), Komunikasi

(X2), Kolaborasi (X3), Koneksi (X4) secara simultan berpengaruh terhadap minat beli

konsumen (Y).

Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2013) koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa kuat

pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square . Hasil uji koefisien determinasi dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 ,708(a) ,502 ,491 5,09699

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R

square) yang diperoleh sebesar 0,491. Hal ini berarti 49,1% pengaruh minat beli konsumen

17

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipengaruhi oleh konteks, komunikasi, kolaborasi dan koneksi, sedangkan sisanya 50,9%

minat beli dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Uji Hipotesis : Beda Dua Rata-rata Populasi

Uji hipotesis dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan atau

kesamaan antara dua buah data. Dalam pengujian ini akan dilakukan pengujian apakah

terdapat perbedaan minat beli konsumen Bukalapak antara laki-laki dan perempuan. Bila nilai

t-hitung lebih besar dari t-tabel maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat

beli antara laki-laki dan perempuan begitu juga sebaliknya.

Tabel Uji Hipotesis : Beda Dua Rata-rata Populasi

Std. Error
JENIS KELAMIN N Mean Std. Deviation Mean
MINAT BELI LAKI-LAKI 88 40,45 7,339 ,782
KONSUMEN PEREMPUAN 112 40,70 7,024 ,664

Nilai
Equal Variance Equal Variance
Assumed Not Assumed
Levene's Test F ,148
for
Equality of Sig. ,701
Variances
Variances T -,237 -,236
t-test for Df 198 182,994
Equality of
Sig. (2-tailed) ,813 ,814
Means
Mean Difference -,242 -,242
Std. Error Difference 1,020 1,026
95% Confidence Lower 1,771 1,782
Of the
difference Upper -2,254 -2,266

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa t-hitung sebesar -0,237 lebih kecil

dari tabel yaitu sebesar 1,960(α=0,05/2 ; df=200) dengan tingkat signifikan sebesar 0,025

dan jumlah data sebanyak 200. Hal ini berarti tidak dapat perbedaan secara signifikan minat

18

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beli konsumen Bukalapak antara laki-laki dan perempuan dan hipotesis peneltian yang

menyatakan bahwa H5: terdapat perbedaan minat beli konsumen Bukalapak antara laki-laki

dan perempuan adalah tidak didukung.

KESIMPULAN

1. Variabel Social Media Marketing (Konteks, Komunikasi, Kolaborasi, Koneksi) secara

simultan berpengaruh terhadap minat beli konsumen Bukalapak.

2. Variabel Social Media Marketing (Konteks, Komunikasi, Kolaborasi, Koneksi) secara

parsial ditemukan hasil sebagai berikut:

a. Konteks berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen

Bukalapak.

b. Komunikasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen

Bukalapak.

c. Kolaborasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen

Bukalapak.

d. Koneksi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen

Bukalapak.

3. Hasil penelitian memberikan temuan bahwa tidak ada perbedaan antara konsumen laki-

laki dan perempuan dalam minat beli di Bukalapak.

4. Berdasarkan uji koefisien determinasi variabel independen (konteks, komunikasi,

kolaborasi dan koneksi) mampu menjelaskan 49,1% terhadap variabel dependen (minat

beli konsumen Bukalapak)

19

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IMPLIKASI DAN SARAN

Implikasi

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan di atas, maka dapat dipastikan bahwa variabel

konteks (X1), kolaborasi (X3) dan juga koneksi (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap minat beli konsumen tetapi variabel komunikasi (X2) adalah variabel yang tidak

berpengaruh secara siginifikan terhadap minat beli konsumen (Y). Hal ini mengandung

implikasi bahwa agar perusahaan harus lebih meningkatkan komunikasi terhadap konsumen,

karena komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan dengan para konsumen. Oleh

karena itu, perusahaan harus lebih meningkat respon terhadap pertanyaan-pertanyaan dan

keluhan para konsumen agar kedepannya para konsumen bisa merasa lebih diperhatikan oleh

perusahaan.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas maka penulis dapat memberikan saran dan

penelitian selanjutnya.

Bagi Perusahaan

Berdasarkan empat variabel independen yaitu konteks (X1), komunikasi (X2), kolaborasi

(X3) dan juga koneksi (X4), dari keempat variabel tersebut variabel konteks merupakan

variabel yang paling dominan mempengaruhi minat beli konsumen Bukalapak tetapi

sebaliknya variabel komunikasi merupakan variabel dengan skor terendah. Untuk itu

sebaiknya Bukalapak lebih memperhatikan variabel komunikasi hal tersebut dapat dilakukan

dengan cara mempekerjakan seorang admin khusus agar kedepannya Bukalapak dapat

meningkat respon terhadap pertanyaan-pertanyaan dan keluhan para konsumen dengan cara

mempunyai admin khusus untuk menanggapi hal-hal tersebut.

20

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagi Akademik

Peneliti selanjutnya agar lebih mengeksplor faktor-faktor lainnya yang berkaitan dengan

social media marketing tidak ada dalam penelitian ini seperti faktor-faktor dari Mileva dan

Fauzi (2018) yaitu, Content Creation, Content Sharing, Connecting, Community Building.

21

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2014. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: penerbit
Alfabeta
Arief, Giri Maulana, dan Heppy Millianyani. 2015. Pengaruh Social Media Marketing
Melalui Instagram terhadap Minat Beli Konsumen Sugar Tribe. Jurnal Manajemen.
Vol.2, No.3.
Bovee, Courtland L., dan John V. Thill. 2008. Business Communication Today, 9th Edition.
New Jersey: Pearson Education, Inc.

Chinomona, Richard. Loury Okoumba, dan David Pooe 2013. The Impact of Product
Quality on Perceived Value, Trust and Students Intention to Purchase Electronic
Gadgets. Mediterranean Journal of Social Sciences. Vol.4,No.14.
Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antar Manusia. Tanggerang: Kharisma

Dkatadata. 2016. Indonesia Pengguna Twitter Terbesar Ketiga di Dunia.


https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/22/indonesia-pengguna-twitter-
terbesar-ketiga-di-dunia. Diakses 23 Agustus 2018

Dkatadata. 2018. Berapa Jumlah Pengguna Internet di Indonesia?.


https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/20/berapa-jumlah-pengguna-
internet-di-indonesia. Diakses 15 Maret 2018
Dkatadata. 2018. Berapa Pengguna Instagram dari Indonesia?.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/09/berapa-pengguna-instagram-
dari-indonesia. Diakses 15 Maret 2018
Diyatma, Aris Jatmika. 2017. Pengaruh Promosi Online Melalui Media Sosial Instagram
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Saka Bistro dan Bar. Jurnal Manajemen.
Vol.4, No.1.
Ebert, Ronald J dan Ricky W. Griffin. 2009. Business Essentials, 7th Edition. Upper sadle
river, New Jersey: Pearson Education, Inc.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hariningsih, Endang. 2013. Internet Advertising Sebagai Media Komunikasi Pemasaran


Interatif. Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Akuntansi. Vol. I, No. 2

Indriantoro, Nur. dan Bambang Supomo. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntasni dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Kaplan, Andreas M. dan Michael Haenlein. 2010. “Users of the world, unite! The
challenges and opportunities of social media”, Business Horizons. Vol. 53,No. 1.

22

repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompas. 2018. Indonesia, Pengguna Facebook Terbanyak ke-4 di Dunia.
https://tekno.kompas.com/read/2018/03/02/08181617/indonesia-pengguna-
facebook-terbanyak-ke-4-di-dunia. Diakses pada 23 Agustus 2018
Kotler, Philip. Dan Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management, 15th edition. New
Jersey : Pearson Education, Inc

Mangunsong, Johannes. 2016. Elemen Dalam Proses komunikasi.


http://yohanneswidinata.blogspot.com/2016/04/alur-komunikasi-komunikasi-adalah-
suatu.html. Diakses pada 4 Agustus 2018

Mileva, Lubiana dan Achmad Fauzi DH. 2018. Pengaruh Social Media Marketing Terhadap
Keputussan Pembelian (Survei Online pada Mahasiswa Sarjana Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis Angkatan 2014/2015 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya yang Membeli Starbucks Menggunakan LINE. Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol. 58,No. 1

Mulyana, Deddy. 2013. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Neti, Sisira. 2011. Social media and its role marketing. interntional journal of entrerprise
computing and business system. Vol.1, Juli 2011
Nurgayatri, Ade Raisha. 2016. Pengaruh Promosi Online Pada Media Sosial Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Brand Elmeira. Jurnal Manajemen. Vol.3, No.3.
O'brien, James A. 2003. Introduction to information systems : essentials for the e-Business
Enterprise. Boston : Mc Graw Hill Irwin.
Puntoadi, Danis. 2011. Meningkatkan Penjualan Melalui Social Media. Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo
Sabardi, Agus, dkk. 2014. Manajemen Pengantar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Edisi Pertama. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk. 2010. Consumer Behavior. New Jersey:
Pearson Education

Subiyakto, Haryono. dan Algifari. 2011. Praktikum Statistika Dengan Ms Excel dan SPSS.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Solis, Brian. 2010. Engage: The Complete Guide for Brands and Businesses to Build
Cultivate and Measure Success on The Web. New Jersey: John Wiley & Sons.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi

Zarella, Dan. 2010. The Social Media Marketing Book. Canada: O’Reilly Media.

23

repository.stieykpn.ac.id

Anda mungkin juga menyukai