Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TATA TULIS & EJAAN BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : Andi Batara Indra, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 3


 JULIANI SIDAR (2201040018)
 MIFTAH RUSDIANTO (2201040006)
 MUTMAINNAH (2201040001)
 SUCIAWATI (2201040012)
 AL IHWAL (180140014)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Tata Tulis dan Ejaan Bahasa Indonesia.

Adapun penyusunan makalah ini telah kami usahakan dengan semaksimal


mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak. Namun tidak lepas
dengan semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari
segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Semua itu bukan unsur
kesengajaan, tetapi dikarenakan kurangnya ilmu dan pengetahuan kami dalam
ilmu ini.

Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka, kami membuka
dengan selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik,
sehingga kami dapat memperbaiki makalah Tata Tulis dan Ejaan Bahasa
Indonesia ini kedepannya agar lebih baik lagi.

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
A. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia...................................................................................3
B. Penggunaan Huruf........................................................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih luas,


yaitu berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ada berbagai macam pengertian
yang mencoba menjelaskan pengertian ejaan. Pengertian ejaan yang terdapat di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cara atau aturan
menuliskan kata-kata dalam huruf. Sedangkan di dalam Ensiklopedia Indonesia,
ejaan adalah cara menulis kata-kata menurut disiplin ilmu bahasa. Ejaan pada
dasarnya adalah aturan melambangkan bunyi bahasa menjadi huruf, kata,
ataupun kalimat. Secara umum ejaan dapat diartikan sebagai seperangkat aturan
yang mengatur penulisan bunyi bahasa menjadi huruf, huruf menjadi kata, dan
kata menjadi kalimat. Pada KBBI kalimat memiliki arti sepatah kata atau
sekelompok kata yang merupakan satuan yang mengutarakan suatu pikiran atau
perasaan.

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi dalam pemakaian bahasa


agar tercipta keteraturan bentuk dalam bahasa tulis. Apabila sudah teratur, maka
makna yang ingin disampaikan akan jelas dan tidak akan terjadi kesalahan dalam
memahami makna tersebut. Ejaan yang benar harus selalu dipelajari, dimengerti,
dan diterapkan dalam pelajaran bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia dapat
digunakan dengan benar.

Penggunaan bahasa yang benar menurut kaidah Pedoman Umum Ejaan


Bahasa Indonesia ( PUEBI ) merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam hal tulis-menulis. Menurut Tarigan (2008:4) “Keterampilan menulis
sangat dibutuhkan di era kehidupan modern karena ketrampilan menulis
merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar”.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia?
2. Bagaimana penggunaan huruf yang baik dan benar?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagaimana sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia.
2. Mengetahui bagaimana penggunaan huruf yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia


Ejaan adalah seperangkat aturan/kaidah pelambangan bunyi bahasa,
pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa. Menurut KBBI
ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb.)
dalam bentuk tulisan (hutuf-huruf) serta penggunaan tanda-tanda baca. Berikut ini
adalah sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia.

1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947)


Pada tahun 1901 ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin, yang disebut
ejaan Van Ophuijsen ditetapkan. Ejaan tersebut dirancang oleh Van Ophuijsen
dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib
Soetan Ibrahim. Berikut ini adalah hasil rancangan tersebut.
 Penggunaan huruf ‘i’ untuk pemenggalan penyebutan ‘mula-i’ dan ‘ramai’.
 Penggunaan huruf ‘i’ untuk menuliskan ‘y’ : soeraba ‘i’a.
 Penggunaan huruf ‘j’ sebagai huruf ‘y’ : jang, pajah, sajang.
 Penggunaan huruf ‘oe’ sebagai huruf ‘u’ : itoe, oemoer.
2. Ejaan Soewandi (1947-1972)
Setelah ejaan Van Ophuijsen diberlakukan, maka muncul ejaan baru yang
siap menggantikan ejaan sebelumnya, yaitu ejaan Soewandi. Ejaan ini mulai
berlaku tahun 1847 sampai tahun 1972. Ejaan ini pertama kali diperkenalkan
oleh Bapak Soewandi. Setelah dievaluasi, maka muncul suatu ejaan baru yang
merupakan penyempurnaan dari ejaan-ejaan sebelumnya. Hal-hal yang perlu
diketahui sehubungan dengan pergantian ejaan itu adalah sebagai berikut:

3
4

 Penggunaan huruf ‘oe’ diganti menjadi ‘u’ : goeroe – guru, oemoer – umur,
itoe – itu.
 Penggunaan huruf ‘k’ untuk menuliskan huruf hamzah dan bunyi sentak : tak,
pak, maklum.
 Kata ulang bisa ditulis dengan angka 2 : anak2, ber-jalan2.
 Awalan di- dan kata depan sama-sama ditulis serangkai.
3. Ejaan yang Disempurnakan (1972-2015)
Ejaan ini berlaku sejak tahun 1972 sampai 2015. Ejaan ini mengatur
secara lengkap tentang kaidah penulisan bahasa indonesia, antara lain: tentang
unsur bahasa serapan, tanda baca, pemakaian kata, pelafalan huruf “e”,
penggunaan huruf kapital, dan penggunaan cetak miring. Berikut ini adalah
contoh-contoh perubahasan berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan.
 ‘Dj’ menjadi ‘j’ : djalan-djalan, djauh ---- jalan-jalan, jauh.
 ‘J’ menjadi ‘Y’ : pajung, laju ----- payung, layu.
 ‘Nj’ menjadi ‘Ny’ : njonja, bunji ----- nyonya, bunyi.
 ‘Sj’ menjadi ‘Sy’ : isjarat, masjarakat ----- isyarat, masyarakat.
 ‘Tj’ menjadi ‘C’ : tjukup, tjutji---- cukup, cuci.
 ‘Ch’’ menjadi ‘kh’ : tarich, achir ---- tarikh,akhir.

4. Ejaan Bahasa Indonesia


EBI resmi berlaku sebagai ejaan baru Bahasa Indonesia berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50
Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Latar belakang diresmikannya ejaan baru ini adalah karena perkembangan
pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga pemakaian bahasa indosesia semakin
luas. Ejaan ini menyempurnakan EYD, terutama dalam hal penambahan diftong,
penggunaan huruf kapital, dan cetak tebal.
5

Beberapa perubahan dalam Ejaan Bahasa Indonesia:

 Huruf diftong yang berlaku antara lain : ai, au, ei, oi.
 Lafal huruf ‘e’ menjadi tiga jenis. Contohnya seperti pada lafal : petak, kena,
militer.
 Penulisan cetak tebal untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring, dan bagian-bagian karangan seperti judul, bab, dan subbab.
 Huruf kapital pada nama julukan seseorang. Contohnya : Pak Haji Bahruddin.
 Tanda elipsis (.....) digunakan dalam kalimat yang tidak selesai dalam dialog.

5. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2020)


Pedoman ini disusun untuk menyempurnakan ejaan sebelumnya. PUEBI
adalah Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang mengatur tentang
pemakaian huruf, penulisan kata, tanda baca dan unsur serapan.
6. Ejaan Yang Disempurnakan Edisi Ke-V ( 16 Agustus 2022)

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa)


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) meluncurkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) Edisi V.

EYD adalah pedoman resmi yang dipergunakan bagi instansi pemerintah,


swasta, dan masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan
benar.

Aminudin Azis Kepala Badan Bahasa mengatakan, EYD edisi kelima ini
merupakan pemutakhiran dari pedoman ejaan sebelumnya, yaitu Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala
Badan No. 0321/I/BS.00.00/2021.
6

Pedoman ejaan edisi kelima itu kembali menggunakan nama Ejaan


Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Bahasa Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan. Pada edisi keempat, ejaan itu dikenal dengan nama
Pedoman Umum Bahasa Indonesia (PUEBI).

B. Penggunaan Huruf
1. Huruf Vokal
Huruf vokal adalah huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa
indonesia. Terdapat 5 jenis huruf vokal yaitu a, i, u, e, dan o.
2. Huruf Konsonan
Huruf konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar
dari paru-paru mendapatkan hambatan atau halangan. Huruf konsonan terdiri
dari : b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
3. Huruf Diftong
Huruf diftong adalah dua vokal yang diucapkan sekaligus. Huruf
diftong yaitu : ai, au, dan oi.

Contohnya : ainun, aula, amboi.

4. Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat dan
petikan langsung. Contohnya : Adik sedang membaca buku.
Huruf kapital juga juga dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan
ungkapan yang berhubungan dengan Agama, Kitab Suci, dan Tuhan.
Contohnya : Agama Islam, Agama Kristen, Agama Hindu.

5. Huruf Miring
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar. Huruf miring juga dipakai untuk menuliskan
kata/ungkapan yang bukan bahasa indonesia.

Contohnya : Nama ilmiah buah manggis : Carcinia Mangostana.


7

6. Huruf Tebal
Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab,
bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, daftar
indeks, dan lampiran.
Contohnya :
 Judul : Habis Gelap Terbitlah Terang
 BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
 DAFTAR ISI
 DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan penggambaran lambang bunyi ujar
suatu bahasa dan berhubungan dengan lambang satu ke lambang yang lain
baik penggabungan ataupun dalam pemisahan bahasanya. Ejaan di Indonesia
diawali dengan ejaan Van Ophuijsen lalu dilanjutkan dengan ejaan Soewandi,
ejaan yang disempurnakan (EYD), Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), Panduan
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), dan ejaan yang disempurnakan edisi
ke-V.

Aturan-aturan baku penulisan ejaan diantaranya penggunaan huruf


kapital, penggunaan huruf miring, penggunaan huruf tebal, tanda baca, dan
penulisan kata. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi dalam
pemakaian bahasa agar tercipta keteraturan bentuk dalam bahasa tulis.
Apabila sudah teratur, maka makna yang ingin disampaikan akan jelas dan
tidak akan terjadi kesalahan dalam memahami makna tersebut. Ejaan yang
benar harus selalu dipelajari, dimengerti, dan diterapkan dalam pelajaran
bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia dapat digunakan dengan benar.

B. Saran
Dengan di buatnya makalah ini di harapkan kepada para pembaca
dapat mengetahui dan memahami sejarah perkembangan ejaan bahasa
indonesia dan bagaimana penggunaan huruf dengan baik dan benar. Dengan
adanya makalah ini diharapkan kepada pembaca agar memberikan kritik dan
saran. Terima kasih kepada para pihak – pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini dan kepada pembaca di harapkan dapat
memahami isi dari makalah ini dan dapat di terapkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Asdam, M. (2014). Bahasa Indonesia (Sarana Pengembangan Kepribadian dan


Intelektual). (B. Patotori, Penyunt.) Makassar, Sulawasi Selatan, Indonesia:
LIPa.

Mijianti, Y. (2018). Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia. BELAJAR BAHASA:


Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1).

Daipi, M. N. (1991). Perkembangan ejaan rumi bahasa Melayu: Bahagian II.

Aulia, D. K. (2019). Peningkatan kemampuan mengenal huruf vokal dan konsonan


melalui permainan memancing huruf pada anak usia dini: Penelitian
tindakan kelas pada kelompok B RA Insan Kamil Desa Sindangsari
Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang (Doctoral dissertation, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung).

Aman, R., & Abdul Hamid, S. (2015). Rekonstruksi Vokal Dan Diftong Bahasa
Melanau Purba. GEMA Online Journal of Language Studies, 15(1).

Purnamasari, A. M., Magdalena, I., & Rosnaningsih, A. (2020). Analisis Penggunaan


Huruf Kapital Dan Tanda Baca Pada Paragraf Deskriptif Siswa Kelas 4 Sdn
Binong Ii Kabupaten Tangerang. Indonesian Journal of Elementary
Education (IJOEE), 1(1).

GINTING, M. B. (2020). ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM


MENGGUNAKAN EYD (HURUF KAPITAL, HURUF MIRING, DAN
HURUF TEBAL) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS
V DI SD NEGERI 040506 MUNTE TAHUN AJARAN 2019/2020 (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS QUALITY).

Karyati, Z. (2016). Antara EYD dan PUEBI: suatu analisis komparatif. SAP (Susunan
Artikel Pendidikan), 1(2).

9
10

Anda mungkin juga menyukai