Anda di halaman 1dari 55

Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.

Pd Edisi Perdana 2006 1

Utang jangka panjang (Utang Obligasi):


1. Karakteristik dan pengertian utang obligasi.
2. Penerbitan surat utang obligasi.
3. Jenis utang obligasi.
4. Harga pasar obligasi.
5. Pencatatan proses utang obligasi
• Pencatatan pada saat pengeluaran obligasi
• Pencatatan pada saat peredaran obligasi
• Pencatatan pada saat pelunasan obligasi

MENGELOLA KARTU UTANG

a. Definisi Utang Obligasi :


Merupakan surat tanda utang sejumlah uang yang tercantum dalam surat
obligasi tersebut dari pihak yang mengeluarkan surat pinjaman tersebut
disertai dengan jangka waktu pelunasan, besar bunga yang dibayar per
tahun, dan tanggal pembayaran bunga. Pembayaran bunga biasanya
dilakukan setiap enam bulan sekali.

Karakteristik utang obligasi :


1) Karakteristik Obligasi
1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)
Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas
menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan
istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah
penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan,
Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
2. Jangka waktu obligasi
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa
pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah
5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek
jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor,
karena dianggap risikonya kecil.
3. Principal dan Coupon rate
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh
penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada
masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption
value, maturity value, par value or face value. Coupon rate juga
disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit
untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya
pembayaran bunga setiap tahun
kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan
coupon.
Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi
menghasilkan besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8%
coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga
per tahun sebesar $80.
4. Jadwal pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit,
dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa
dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.
5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah (Levy 29-30).

1
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 2

Jenis-Jenis Obligasi
Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu tahun
dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa jatuh tempo. Secara umum, pasar
ini terjadi karena adanya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan,
atau menawarkan partisipasi untuk mendukung profitabilitas perusahaan di masa yang
akan datang. Dalam sekuritas pasar modal ni terdapat dua macam instrumen yaitu fixed
income securities dan equity income securities. Fixed income securities terbagi dua
kategori besar yaitu:
1. Government Bond
Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah
yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya
bersifat semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo
2 (dua) sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh
temponya lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama,
Callable Bond yang biasanya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di
masa yang akan datang. Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang
diterbitkan oleh pemerintah lokal untuk mendanai highways, sistem perairan pendidikan
dan capital project lainya. Ada 2 (dua) tipe Multicipal Bond yaitu General Obligation
Bond dan Revenue Bond. (Levy 40-41)
2. Corporate Bond
Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang
menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan
pokok pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang
menerbitkan obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut
kreditur. (Timothy and Joseph 408). Jenis-jenis Corporate Bond adalah:
- Secured Bonds
Secured Bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh sejumlah aset.
- Mortgage bonds
Mortgage bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan dalam
bentuk finansial).
- Unsecured bonds (Debentures)
Unsecured bonds adalah obligasi yang penerbitannya tidak memiliki jaminan.
Pembayaran sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan dari perusahaan penerbit
untuk memberikan bunga yang dijanjikan dan membayar pokok pinjaman sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan. Jika terjadi gagal bayar, maka pemegang obligasi akan menjadi
unsecured creditors. Investor tidak memiliki hak atas harta perusahaan.
- Convertible bonds
Convertible bonds adalah salah satu jenis obligasi yang memiliki kekhususan. Obligasi
ini dapat dikonversi ketika terdapat keputusan pemilik obligasi menjadi sejumlah
sekuritas lain yang diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Biasanya sekuritas lain
tersebut adalah common stock.
- Variable-Rate bonds
Obligasi yang memberikan pembayaran kupon yang bervariasi mengikuti frekuensi
bunga yang berlaku di pasar atau market rate index.
- Putable bonds
Putable bonds adalah obligasi yang dapat dicairkan sebelum jatuh tempo sesuai dengan
keputusan dari pemilik obligasi.
- Junk bonds
Junk bonds biasanya dikenal dengan sebutan high-yield bonds, adalah obligasi yang
memiliki peringkat dibawah investment grade. Disebut junk karena obligasi ini lebih
berisiko dari obligasi yang berkategori investment grade.
- International bonds
International bonds adalah obligasi yang dijual di negara lain. Obligasi dapat
diperdagangkan dalam satuan mata uang negara lain atau obligasi diperdagangkan di
negara lain dalam mata uang perusahaan penerbit biasanya disebut Eurobonds.
- Super Long-Term bonds

2
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 3

Obigasi yang memiliki masa jatuh tempo lebih besar atau sama dengan 100 tahun.
(Timothy and Joseph 415-420)

Risiko-risiko dalam obligasi


[Baca Juga : Faktor - faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Berinvestasi]
1. Interest-Rate Risk
Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang berlawanan dari perubahan
tingkat bunga: Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu
pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Jika seorang
investor harus menjual obligasi sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga
bermakna bahwa investor akan mengalami capital loss (missal investor menjual obligasi
dibawah harga beli). Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau market risk.
Risiko ini merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar
obligasi.
2. Reinvestment Risk
Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat bunga
pasar dinamakan reinvestment risk.
3. Call Risk
Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang
diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan
mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan
menarik kembali obligasinya.
4. Default Risk
Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi
yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi yang memiliki Default
Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang rendah dibandingkan
dengan U.S Treaasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar
obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury bond.
5. Inflation Risk
Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya
nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak adanya security due inflasi.
Contohnya jika investor membeli obligasi pada coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat
inflasi adalah 8%, maka purchasing power aliran kas secara nyata akan dikurangi.
6. Exchange-Rate Risk
Obigasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, memiliki nilai yang tidak dapat
diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata uang lokal baru dapat diketahui ketika
pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.
7. Liquidity Risk
Liquidity atau marketable risk bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual
kembali sebesar nilai obligasinya.
8. Volatility Risk
Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada tingkat suku bunga dan faktor-faktor
lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Perubahan pada faktor-faktor
tersebut berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini dikenal dengan volatility risk.

Pengertian Dan Karakteristik Obligasi


Diposkan oleh alexandro deo Lumabi Label: Pendidikan
PENGERTIAN OBLIGASI
Menurut Drs. Bambang Riyanto (1977 hal 128), definisi obligasi adalah sebagai
berikut : Obligasi adalah suatu pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah
atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang

3
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 4

mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara
periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap.

Selanjutnya, dalam buku Pengantar Ekonomi Perusahaan, diberi batasan sebagai


berikut:
Obligasi adalah suatu surat tunda hutang yang dikeluarkan umumnya oleh perseroan
terbatas dan mendapat bunga setiap tahun sekalipun suatu perseroan tidak mendapatkan
laba dalam tahun tertentu, namun perusahaan harus membayar bunga bagi para
pemegang obligasi. Bunga ini besarnya sudah ditentukan terlebih dahulu dan
dicantumkan dalam obligasi yang bersangkutan
Dari kedua batasan di atas, jelaslah bahwa obligasi adalah pinjaman uang untuk
jangka waktu yang panjang dengan dikeluarkannya surat pengakuan hutang oleh debitor
yang mempunyai nilai nominal tertentu.
Obligasi dapat pula dirumuskan sebagai suatu surat tunda hutang yang
dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan ataupun lembaga-lembaga lain sebagai
pihak berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk
membayar bunga secara periodik atas dasar presentase tertentu yang tetap.
Obligasi (bond) adalah suatu instrumen uang jangka panjang atau disebut juga
kontrak jangka panjang dimana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan
pokok pinjaman, pada tanggal tertentu, kepada pemegang obligasi tersebut ( Brigham &
Houston : 2006, hal 346).

JENIS-JENIS OBLIGASI
Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak perjanjian obligasi
(bond indenture) antara pembeli dan penjual obligasi. Dan macam obligasi ditentukan
oleh kontrak perjanjian tersebut, macam obligasi antara lain :
a.      Berdasarkan penerbit obligasi (issuer)
Berdasarkan penerbit obligasi dapat dibagi atas tiga jenis yaitu :
1)      Obligasi pemerintah
Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.

4
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 5

2)      Obligasi perusahaan milik negara (state owned company)


Contoh penerbit obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, jasa marga, Pegadaian,
Pelabuhan Indonesia, dan lain-lain.
3)      Obligasi perusahaan swasta
Contoh penerbit obligasinya adalah Astra Internasional, Bank Internasional Indonesia,
Citra Marga Nusaphala Persada, Bank Modern, Multiland, Dharmala Sakti Sejahtera,
Ciputra development, Tjiwi Kimia, dan lain-lain.
b.      Berdasarkan sistem pembayaran bunga
Berdasarkan sistem pembayaran bunga maka obligasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu :
1)      Obligasi Kupon (Coupon Bond)
Obligasi kupon (Coupon Bond) yaitu obligasi yang bunganya dibayarkan secara
periodik, ada yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada surat obligasi
terdapat bagian yang dapat dirobek untuk mengambil bunga obligasi tersebut. Bagian
inilah yang disebut kupon obligasi. Jadi kupon obligasi adalah bagian yang istimewa
dari suatu obligasi yang mendefinisikan jumlah bunga tahunan. Setiap 1 kupon
melambangkan 1 kali bunga yang dapat diambil.
2)      Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond)
Lain halnya dengan Coupon bond, Zero Coupon Bond tidak mempunyai kupon,
sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodik, tetapi bunga langsung
dibayarkan sekaligus pada saat pembelian. Misalnya investor membeli obligasi zero
coupon dengan nilai nominal Rp 1.000.000 tetapi investor hanya membayar dengan
harga Rp 700.000. Pada saat jatuh tempo, uang pokok akan dibayarkan penuh sebesar
Rp 1.000.000.
c.       Berdasarkan tingkat bunganya
Berdasarkan tingkat bunga ada 3 jenis obligasi, yaitu :
1)      Obligasi dengan bunga tetap (Fixed rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak berubah
sampai dengan jatuh tempo.
2)      Obligasi dengan bunga mengambang (Floating rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon pertama,
sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan tingkat bunga untuk
kupon berikutnya, demikian seterusnya. Biasanya obligasi dengan bunga mengambang
ini ditentukan relatif terhadap suatu patokan suku bunga misalnya 1% di atas JIBOR
(Jakarta Inter Bank Offering Rate), 1,5% di atas LIBOR (London Inter Bank Offering
Rate).
3)      Obligasi dengan bunga campuran (Mixed rate bond)

5
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 6

Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan bunga
mengambang. Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu biasanya pada periode
awal, dan periode selanjutnya bunganya mengambang.
d.      Berdasarkan jaminannya
Berdasarkan jaminannya ada 5 jenis obligasi yaitu :
1)      Collateral
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempo obligasi
perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka perusahaan
penerbit menyediakan sejumlah aset milik perusahaan sebagai jaminan. Hal tersebut
akan memperkuat tingkat kepercayaan pemodal, yang menjamin bahwa pemodal tidak
akan mengalami kerugian.
2)      Debenture
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin dengan aktiva
tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan. Pemodal berharap bahwa
perusahaan dapat mencapai laba untuk membayar bunga dan nilai nominal obligasi.
3)      Subordinate debenture
Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang obligasi diklasifikasikan berdasarkan
siapa yang akan dibayar terlebih dahulu. Jika perusahaan bangkrut, siapa yang paling
mendapat prioritas untuk dibayar terlebih dahulu. Tipe subordinate debenture dibayar
setelah debenture. Oleh karena itu, subordinate debenture merupakan obligasi yang
mempunyai risiko tinggi.
4)      Obligasi pendapatan (Income bonds)
Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan aset tertentu. Di samping itu, perusahaan penerbit
tidak mempunyai kewajiban membayar bunga secara periodik kepada pemegang
obligasi. Dalam obligasi, perusahaan akan membayar bunga apabila laba yang dicapai
cukup untuk membayar bunga. Perusahaan penerbit tidak mempunyai utang bunga
apabila periode yang berlalu tidak mampu membayar bunga.
5)      Obligasi Hipotek (Mortgage)
Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikan agunan disebutkan
secara jelas. Aset tersebut merupakan aset yang tidak bergerak misalnya, tanah dan
gedung. Apabila perusahaan melalaikan janjinya, agunan tersebut dapat dijual untuk
menutupi kewajiban perusahaan tersebut. Dalam obligasi tipe ini, aset perusahaan yang
baru secara langsung menjadi agunan.
e.       Dari segi tempat penerbitannya
Memandang obligasi dari segi tempat penerbitan atau tempat perdagangannya dapat
dibagi atas 3 jenis :
1)      Obligasi domestik (Domestic Bond)

6
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 7

Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negeri dan dipasarkan di
dalam negeri. Misalnya obligasi PLN yang dipasarkan di dalam negeri (Indonesia).
2)      Obligasi asing (Foreign Bond)
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada suatu negara
tertentu di mana obligasi tersebut dipasarkan. Contoh : Yankee Bond diterbitkan dan
dipasarkan di Amerika Serikat, Samura Bond diterbitkan dan dipasarkan di Jepang,
Dragon Bond diterbitkan dan dipasarkan di Hongkong dan sebagainya.
3)      Obligasi Global (Global Bond)
Obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan dimanapun tanpa adanya
keterbatasan tempat penerbitan atau tempat perdagangan tertentu.
f.       Dari segi pemeringkat
Jika dilihat dari segi rating maka obligasi dapat dibagi menjadi 3 Jenis, yaitu :
1)      Grade Bond
Yaitu obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang layak untuk
investasi (investment grade). Yang termasuk investment grade adalah peringkat AAA,
AA, dan A menurut Standards & Poor’s atau peringkat Aaaa, Aa dan A menurut
Moody’s.
2)      Non-grade Bond
Adalah obligasi yang telah diperingkat tetapi tidak termasuk peringkat yang layak untuk
investasi (non-investment grade). Umumnya peringkat obligasi ini adalah BBB, BB dan
B menurut Standards & Poor’s atau Bbb, Bb dan B menurut Moody’s.
g.      Berdasarkan call feature
Adalah obligasi yang diterbitkan dengan fasilitas/hak untuk membeli kembali. Hak
untuk membeli kembali obligasi yang telah dijual sebelum obligasi tersebut jatuh tempo
disebut call feature. Dari segi call feature, obligasi dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu :
1)      Freely Callable Bond
Dalam kontrak perjanjian obligasi, pada saat tertentu perusahaan penerbit dapat
memanggil (menarik) obligasi kembali. Perusahaan penerbit mempunyai kesempatan
untuk memanggil obligasi apabila tingkat bunga turun dan menerbitkan obligasi baru
dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Konsep ini disebut dengan refunding.
Perusahaan penerbit dapat memanggil obligasi yang beredar apabila hal tersebut
dianggap menguntungkan bagi perusahaan.
2)      Non Callable Bond
Non Callable Bond adalah obligasi yang tidak dapat dibeli kembali oleh penerbitnya
sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Kecuali penerbit membeli melalui mekanisme
pasar.
3)      Deferred Callable Bond

7
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 8

Deferred Callable Bond merupakan kombinasi antara freely callable bond dengan non
callable bond. Biasanya ditentukan suatu batas waktu tertentu dimana obligasi tersebut
tidak dapat dibeli kembali (non callable), misalnya pada tahun pertama, kemudian
sesudahnya penerbit dapat membeli kembali (freely callable).
h.      Berdasarkan segi konversi
Dari segi konversi, obligasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1)      Obligasi Konversi/Tukar (Convertible Bond/Exchangeable Bond)
Obligasi konversi/tukar adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham, baik saham
penerbit obligasi sendiri (convertible bond) maupun saham perseroan lain yang dimiliki
oleh penerbit obligasi (exchangeable bond). Saham-saham yang akan digunakan sebagai
konversi obligasi akan dijadikan jaminan pada wali amanat dan disimpan di bank
kustodian.
2)      Obligasi Non Conversi (Non Convertible Bond)
Obligasi non konversi merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan menjadi
saham tetapi hanya mencairkan pokok obligasi tersebut pada waktu jatuh tempo
sebagaimana pada obligasi lainnya.
i.        Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
1)      Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon
bunga.
2)      Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan
perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah,
yaitu:
a.       Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad
bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi
tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
b.      Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa
sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan
sejak awal obligasi diterbitkan.
Jenis obligasi di Indonesia
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi
perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa
jenis, yaitu:
1.                  Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program
Rekapitalisasi Perbankan;
2.                  Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3.                  Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai
defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;

8
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 9

4.                  Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau
"obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun
berdasarkan prinsip syariah.

KARAKTERISTIK OBLIGASI
§   Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh
penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
§   Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat
penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah
dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
§   Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut
penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali /
pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada
pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa
obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal
tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai
berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi
yaitu :
o    Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun;
o    Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;
o    Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun.
§   Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi. Biasanya
suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya obligasi, tetapi
juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR, dan lain-lain. Istilah
"kupon" ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan
bersama dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal
pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna
ditukarkan dengan pembayaran bunga.
§   Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di
Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan",
yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan
obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
§   Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari
pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan
pemerintah dan undang-undang komersial dimana dokumen ini di hadapan pengadilan
diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit

9
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 10

sekali diubah dimana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas
pemegang obligasi.
§   Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli
obligasi ataupun penerbit obligasi.
§   Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi
obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal sebagai
obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit untuk
melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan
penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi
obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang
ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit
dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun
dengan biaya yang lebih tinggi.
§   Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk memaksa
penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh tempo; lihat
opsi jual.
§   Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat
dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi, dimana pada umumnya terdapat 4 cara
pelaksanaan opsi yang demikian ini yaitu :
§   Gaya Bermuda memiliki beberapa tanggal pelaksanaan yang biasanya disesuaiakan
dengan tanggal kupon.
§   Gaya Eropa hanya memiliki satu tanggal pelaksanaan , ini merupakan kasus khusus gaya
Bermuda.
§   Gaya Amerika opsi dapat dilaksanakan setiap saat hingga masa jatuh tempo.
§   Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli waris pemegang
opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal terjadinya kematian
pada pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.

MEKANISME PERDAGANGAN OBLIGASI


Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan. Ada dua jenis pasar
obligasi yaitu:
1.      Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan.
Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek
untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa
Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).
2.      Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan
dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat

10
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 11

ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada
tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya
akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading,
atau telepon.
Pelaksanaan Perdagangan di Bursa Efek
Perdagangan Obligasi (Korporasi &  Negara) serta SUKUK  melalui Bursa
dilakukan dengan menggunakan sistem Fixed Income Trading System (FITS). 
Pengguna sistem FITS adalah Perusahaan Efek yang sudah menjadi Anggota
Bursa (AB),  juga menjadi Anggota Kliring KPEI.  Dalam kegiatan transaksi melalui
FITS Anggota Bursa (AB) bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi baik untuk
kepentingan nasabah maupun kepentingan sendiri.
 Fixed Income Trading System (FITS)
Fixed Income Trading System (FITS) adalah sarana perdagangan obligasi dan
sukuk yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia. Obligasi dan Sukuk yang dapat
ditransaksikan melalui sistem FITS ini adalah Obligasi dan Sukuk yang dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia.
Mekanisme perdagangan Obligasi Dan Sukuk melalui sistem FITS merupakan
transaksi yang terintergrasi antara sistem perdagangan, kliring dan penyelesaian, seperti
halnya dalam bagan di atas ada tiga mekanisme yang berbeda yaitu : perdagangan,
kliring dan penyelesaian.
Kegiatan perdagangan Obligasi dan Sukuk melalui sistem FITS ini didukung
oleh peraturan perdagangan yang dibuat oleh BEI dengan persetujuan Bapepam&LK,
salah satu yang diatur adalah Satuan Perdagangan (Lot Size), dimana satuan
perdagangan (Lot Size) adalah 1 Lot sama dengan nilai lima juta rupiah (1 Lot = 5 Juta)
hal ini didasarkan dalam rangka pemerataan investor agar investor individu dapat
memiliki Obligasi ataupun SUKUK yang diterbitkan baik oleh Perusahaan Swasta
Nasional maupun oleh Negara.
Sistem FITS menggunakan metode remote acsess dari masing-masing kantor
Anggota Bursa, sehingga AB tersebut dapat memberikan pelayanan order (Jual ataupun
Beli) kepada para Nasabahnya secara efektif dan efisien.
Segmen Pasar di Bursa
Perdagangan melalui sistem FITS terdiri dari dua papan perdagangan yaitu
Ø  Pasar Reguler Outright
Merupakan mekanisme perdagangan secara lelang berkesinambungan secara anonym
(anonymous continuous auction) dengan  metode pembentukan harga yang didasarkan
atas prioritas harga dan waktu (price and time priority).
Ø  Pasar Negosiasi

11
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 12

Merupakan fasilitas yang memungkinkan para Anggota Bursa melakukan pelaporan


hasil kesepakatan transaksi yang telah terjadi sesama Anggota Bursa atau dengan pihak
lain.
Penyelesaian Transaksi
 Market Segment Transaction Settlement
Regular Outright 2nd Trading Day after Transaction  (T+2)
Negotiated Based on agreement between Selling Exchange
Members and Buying Exchange Members

 Jam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Reguler Outright dan Pasar Negosiasi dilakukan selama jam
perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu FITS.
Hari Sesi I Sesi II
Senin - Kamis 09.30 – 12.00 WIB 13.30 – 16.00 WIB
Jumat 09.30 – 11.30 WIB 14.00 – 16.00 WIB

Manfaat Obligasi
Obligasi memiliki beberapa manfaat, diantaranya :
a.       Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar
obligasi.
b.      Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam
kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima pemegang
obligasi.
c.       Investasi obligasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari kemungkinan
terjadinya inflasi.
d.      Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrumen
aktiva lain.
Kelemahan Obligasi
Berbagai bentuk kelemahan obligasi sangat bervariasi, tergantung pada stabilitas suatu
perekonomian negara. Beberapa ini adalah kelemahan obligasi :
a.       Tingkat bunga. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai
hubungan negatif, apabila harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun, dan
sebaliknya.
b.      Obligasi merupakan instrumen keuangan yang sangat konservatif, sehingga
menghasilkan yield yang cukup baik, dengan resiko rendah.
c.       Tingkat likuiditas obligasi rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi,
khususnya apabila harga obligasi menurun.

12
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 13

d.      Resiko penarikan. Apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan
penarikan obligasi, perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan
membayar sejumlah premi.
e.       Resiko kecurangan. Apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan
tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan maka pemegang
obligasi akan menderita kerugian.

PERKEMBANGAN OBLIGASI
Ketidakpastian akibat krisis utang yang terjadi di Eropa diprediksi akan
berdampak pada pasar obligasi Indonesia, seperti terjadinya arus dana keluar (capital
outflow). Demikian diungkapkan Head of Debt Capital Markets PT Trimegah Securities
Tbk (TRIM) Herdi Ranuwibowo di Jakarta, Senin. Menurut Herdi, dengan dominasi
investor asing yang tinggi pada obligasi Indonesia saat ini, maka jika terjadi outflow, hal
itu akan menyebabkan penurunan harga obligasi dan peningkatan imbal hasil atau
"yield". Investor lokal dapat memanfaatkan momentum ini dengan mulai membeli
obligasi yang dijual oleh investor asing untuk menikmati yield yang tinggi. Volatilitas di
pasar obligasi merupakan tantangan bagi investor lokal untuk kembali masuk ke
obligasi yang sudah dianggap undervalued akibat aksi jual investor asing, sehingga
sudah saatnya investor memanfaatkan kondisi ini untuk masuk. Sedangkan untuk Surat
Utang Negara (SUN), tambahnya, jika terjadi capital outflow, yield SUN juga akan
menurun. Namun, tidak demikian dengan yield obligasi korporasi yang akan terjadi
lagging.
Hal ini dinilai menimbulkan disparitas yang cukup signifikan antara yield SUN
dan yield obligasi korporasi. Saat ini yield obligasi korporasi masih sangat menarik
dibandingkan SUN, dan disparitas yield ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk
mulai memilih dan mengoleksi obligasi korporasi yang yield-nya masih mengalami
lagging, tentunya sambil memperhatikan peringkat yang baik. Secara keseluruhan,
bahwa dengan keyakinan "sovereign rating" Indonesia naik menjadi "investment grade"
pada 2012, maka investor asing tidak hanya akan memburu SUN, melainkan juga
obligasi korporasi, sehingga berdampak pada penurunan yield-nya. Karena itu, bagi
investor dengan horizon investasi yang panjang, kami menganjurkan untuk mengoleksi
obligasi korporasi dengan rating baik.
Selain itu Swiss Re perusahaan reasuransi terbesar kedua di dunia,
memperkirakan penjualan obligasi bencana akan meningkat seiring kenaikan
cadangan klaim perusahaan asuransi pada tahun ini. Perusahaan asuransi meningkatkan
alokasi pencadangan klaim sebagai antisipasi lonjakan klaim bencana alam.

13
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 14

Kepala Transformasi Risiko Non Jiwa Swiss Re Martin Bisping menyebutkan


pihaknya merasakan gejala positif atas peningkatan emisi obligasi bencana alam
(catastrophe bond). Peningkatan emisi obligasi bencana akan dilakukan oleh
perusahaan asuransi non Amerika Serikat, seperti Jepang dan masuknya
perusahaan asuransi dan dana pensiun yang akan meramaikan pasar modal.
Tahun lalu, perusahaan asuransi dan reasuransi termasuk Swiss Re, Munich Re,
dan Allianz SE menjual obligasi bencana senilai US$4,4 miliar. Hasil emisi obligasi
bencana tersebut membantu perseroan menanggung klaim asuransi akibat bencana alam,
seperti angin topan, badai salju di Eropa, dan gempa bumi di Jepang. Bunga obligasi
yang diterima investor mencapai 8,85%. Pasar obligasi bencana terbukti menguat
sepanjang tahun lalu sebagai dampak tingginya kerugian akibat bencana alam. Namun,
ada juga obligasi bencana yang justru merugikan investor pada tahun lalu, yaitu obligasi
bencana yang diterbitkan Muteki Ltd senilai US$300 juta

Penerbitan obligasi dilakukan jika perusahaan perlu dana besar, yang tidak diperoleh
dari satu sumber, sementara emisi saham sudah tidak memungkinkan lagi. Biasanya
obligasi dijual langsung pada penanam modal, melalui lembaga keuangan atau bank
penjamin ( dalam hal ini obligasi dijamin oleh Bank ).
Akuntansi Obligasi meliputi pencatatan transaksi ;
 Saat penerbitan obligasi
 Saat penjualan obligasi
 Saat pembayaran bunga obligasi
 Amortisasi agio atau disagio obligasi
 Saat pelunasan obligasi.

1>. PENERBITAN OBLIGASI


Ada dua metode pencatatan saat obligasi diterbitkan yaitu :
a>. Metode Sejak penempatan ;
Yaitu jumlah obligasi yang diterbitkan tidak dicatat dalam jurnal.
Caranya : Pencatatan obligasi dilakukan sejak adanya
penjualan/penempatan obligasi dengan mengkredit akun pinjaman
obligasi sebesar jumlah nominalnya.
Sedangkan obligasi yang belum terjual tidak akan nampak dalam
catatan buku besar.

b>. Metode Sejak Penerbitan :


Yaitu jumlah obligasi yang diterbitkan dicatat dalam jurnal.
Caranya : Pencatatan dimulai sejak adanya penerbitan obligasi dengan
mendebet akun “obligasi yang belum beredar” dan kredit pada akun
“otorisasi pinjaman obligasi”. Dengan cara ini obligasi yang sudah
diserahkan kepada pembeli tampak disisi kredit akun “ Obligasi belum
beredar”.

Contoh - 1 :
Pada tanggal 20 Maret 1999 PT Gudang Garam menerbitkan obligasi 3.000
lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000; Obligasi tersebut dikeluarkan mulai
1 April 1999. Jatuh tempo pembayaran 1 april 2004. Bunga dibayar setiap 1
April dan 1 oktober. Pada tanggal 1 Mei 1999 seluruh obligasi terjual dengan

14
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 15

kurs 105%, provisi dan matrai, dll Rp. 4.380.000; maka buatlah jurnal dan
perhitunganya.
Catatlah transaksi tersebut dengan 2 metode diatas !!
Jawab :

Metode Sejak Penempatan Metode Sejak Penerbitan


20 Maret, Tidak ada jurnal 20 Maret, Jurnal yang dibuat :
Obligasi belum beredar Rp. 300.000.000;
Otorisasi pinjaman Obligasi Rp300.000.000;

2 >. PENJUALAN OBLIGASI


Pada saat penjualan obligasi hal-hal yang harus diperhatikan :
 Adanya bunga yang sudah berjalan, yang harus dibayar pembeli ( tanggal
pembayaran bunga s.d tanggal penjualan ).
 Bagi perusahaan / badan penerbit obligasi bunga yang berjalan yang
diterima saat penjualan obligasi akan mengurangi beban bunga pada
periode tersebut, oleh karena itu dicatat pada kredit akun “ Beban
bunga”.

Jawab :
Perhitungan penjualan obligasi :
 Harga Kurs = 105/100 x Rp. 100.000; x 3.000 lbr = Rp. 315.000.000;
 Provisi, matrai, dll = Rp. 4.380.000; -
 Penjualan bersih obligasi = Rp. 310.620.000;
 Bunga Berjalan ( 1/4 s.d 1/5 ) 1 Bln :
Rp. 300.000.000; x 1/12 x 0,15 = Rp. 3.750.000; +
 Jumlah yang diterima PT Gudang Garam = Rp. 314.370.000;

Dari penjualan diatas timbul agio obligasi ( premium on bond ) sebesar


Rp. 10.620.000; ( Rp 310.620.000; - Rp. 300.000.000; ).
Jurnal yang dibuat oleh PT Gudang Garam yaitu :

Metode Sejak Penempatan Metode Sejak Penerbitan


Mei. 1 Mei. 1
Kas Rp. 314.370.000; Kas Rp. 314.370.000;
Pinjaman Obligasi Rp. 300.000.000; Obligasi belum Beredar Rp. 300.000.000;
Agio Obligasi Rp. 10.620.000; Agio Obligasi Rp. 10.620.000;
Beban Bunga Rp. 3.750.000; Beban Bunga Rp. 3.750.000;

PEMBAYARAN BUNGA / KUPON


BESAR BUNGA = 300.000.000 x 6/12 x 15% = 22.500.000
JURNAL YANG DIBUAT
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
1 Oktober 1999 Beban Bunga 22.500.000
Kas 22.500.000
1 April 2000 Beban Bunga 22.500.000
Kas 22.500.000
1 Oktober 2000 Beban Bunga 22.500.000
Kas 22.500.000
1 April 2001 Beban Bunga 22.500.000
Kas 22.500.000
1 Oktober 2001 Beban Bunga 22.500.000
Kas 22.500.000

15
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 16

1 April 2002 Beban Bunga 22.500.000


Kas 22.500.000
1 Oktober 2002 Beban Bunga 22.500.000
Kas 22.500.000
1 April 2003 Beban Bunga 22.500.000
Kas 22.500.000
1 Oktober 2003 Beban Bunga 22.500.000
Kas 22.500.000

3>. PENYESUAIAN PADA AKHIR PERIODE

Jurnal penyesuaian yang harus dibuat sehubungan dengan penjaman obligasi


adalah :
 Jurnal untuk mencatat amortisasi Agio / Disagio. Seperti yang telah
dibahas dimuka.
 Jurnal untuk mencatat bunga obligasi yang sudah berjalan.

Bunga Berjalan dihitung :


Dari 1 Oktober s.d 31 Desember 1999 ( selama 3 bulan )
Besar Bunga berjalan = Rp. 300.000.000; x 3/12 x 0,15 = Rp. 11.250.000;
Jurnal :
Des. 31 Beban Bunga Rp. 11.250.000;
Utang Bunga Rp. 11.250.000;
Agar transaksi pembayaran bunga tanggal 1 April 2000 langsung dapat dicatat
debet “beban bunga obligasi” maka diawal periode ( 1 januari ’00 ) dibuat Jurnal
pembalik untuk mengantisipasi pembayaran 1 April tsb.
Jurnal pembalik
Januari. 1 Hutang bunga Rp. 11.250.000;
Beban Bunga Rp. 11.250.000;

4>. AMORTISASI AGIO OBLIGASI

a. Perhitungan dan Pencatatan Amortisasi Agio Obligasi

Agio obligasi diperlakukan sebagai pengurang beban bunga, sedangkan disagio


obligasi diperlakukan sebagai penambah beban bunga pada setiap periode selama
usia obligasi. Amortisasi diartikan sebagai alokasi agio atau disagio keperiode-
periode selama usia obligasi.
Perhitungan dan pencatatan amortisasi agio obligasi / bulan adalah sbb :
Usia obligasi dihitung dari 1 Mei 1999 s.d 1 April 2004. = 59 Bulan.
Amortisasi Agio Tiap bulan = ( Rp. 10.620.000 : 59 ) = Rp. 180.000;

Dari perhitungan diatas jumlah amortisasi agio tiap periodenya adalah seperti
tampak pada tabel berikut :
Lama
Tahun
Obligasi Jumlah Amortisasi
Beredar
1999 8 Bulan = 8 x Rp.180.000; = Rp. 1.440.000;
2000 12 Bulan = 12 x Rp.180.000; = Rp. 2.160.000;
2001 12 Bulan = 12 x Rp.180.000; = Rp. 2.160.000;
2002 12 Bulan = 12 x Rp.180.000; = Rp. 2.160.000;
2003 12 Bulan = 12 x Rp.180.000; = Rp. 2.160.000;
2004 3 Bulan = 3 x Rp.180.000; = Rp. 540.000;

16
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 17

59 Bulan = Rp. 10.620.000;

Berdasarkan jumlah amortisasi agio obligasi, setiap akhir periode jumlah


amortisasi agio yang bersangkutan dipindahkan dari akun Agio Obligasi ke Akun
beban Bunga obligasi, dengan jurnal penyesuaian.
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
31 Des ’ 99 Agio Obligasi 1.440.000
Beban Bunga Obligasi 1.440.000
31 Des ’ 99 Beban Bunga Obligasi 11.250.000
Utang Bunga 11.250.000
1 Januari 2000 Utang Bunga 11.250.000
Beban Bunga 11.250.000
31 Des ’ 00 Agio Obligasi 2.160.000;
Beban Bunga Obligasi 2.160.000;
31 Des ’ 00 Beban Bunga Obligasi 11.250.000
Utang Bunga 11.250.000
1 Januari 2001 Utang Bunga 11.250.000
Beban Bunga 11.250.000
31 Des ’ 01 Agio Obligasi 2.160.000;
Beban Bunga Obligasi 2.160.000;
31 Des ’ 01 Beban Bunga Obligasi 11.250.000
Utang Bunga 11.250.000
1 Januari 2002 Utang Bunga 11.250.000
Beban Bunga 11.250.000
;31 Des ’ 02 Agio Obligasi 2.160.000;
Beban Bunga Obligasi 2.160.000;
31 Des ’ 02 Beban Bunga Obligasi 11.250.000
Utang Bunga 11.250.000
1 Januari 2003 Utang Bunga 11.250.000
Beban Bunga 11.250.000
31 Des ‘ 03 Agio Obligasi 2.160.000;
Beban Bunga Obligasi 2.160.000;
31 Des ’ 03 Beban Bunga Obligasi 11.250.000
Utang Bunga 11.250.000
1 Januari 2004 Utang Bunga 11.250.000
Beban Bunga 11.250.000
1 April ‘ 04 Agio Obligasi 540.000;
Beban Bunga Obligasi 540.000;

Dan seterusnya sampai dengan 1 April 2004 , sehinggajika disusun akun agio
tampak sebagai berikut ;
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Mei ’ 99 Penjualan 10.620.000 10.620.00
Obl 0;
31 Des ’ 99 Amortisasi 1.440.000; 9.180.000
;
31 Des ’ 00 Amortisasi 2.160.000; 7.020.000
;
31 Des ’ 01 Amortisasi 2.160.000; 4.860.000
;

17
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 18

;31 Des ’ Amortisasi 2.160.000; 2.700.000


02 ;
31 Des ‘ 03 Amortisasi 2.160.000; 540.000;
1 April ‘ 04 Amortisasi 540.000; -

Pemindahan dari akun “ agio obligasi “ ke kredit akun “beban bunga obligasi”
setiap akhir periode berarti mengurangi beban bunga setiap periodenya.
Contoh – 1 :
Bunga obligasi yaitu Periode tahun 1999 untuk masa 8 bulan ( 1 Mei s.d 31
Des ), sehingga bunga efektif untuk tahun 1999 dapat dihitung sbb :
Bunga obligasi 8 Bulan :
Rp, 300.000.000; x 8/12 x 0,15 ………………… = Rp. 30.000.000;
Amortisasi agio obligasi tahun 1999 :
Rp. 180.000; x 8 = (Rp. 1.440.000;) -
Beban Bunga obligasi tahun 1999 ( bunga efektif ) = Rp. 28.560.000;

5>. PENCATATAN SAAT JATUN TEMPO


Jurnal yang digunakan saat obligasi jatuh tempo meliputi :
 Jurnal pembayaran pinjaman dengan bunga yang harus dibayar.
 Jurnal amortisasi agio / disagio yang belum diamortisasi.
Contoh – 1 :
PT Gudang Garam pada 1 April 2004 melunasi utangnya ( Pinjaman Obligasi
15 % ) pada saat pelunasan akun disagio menunjukan saldo debet Rp. 468.000;.
Jurnal dan Perhitungannya :
o Pinjaman obligasi = Rp. 300.000.000;
o Bunga Oligasi untu masa 6 bulan :
= Rp. 300.000.000; x 6/12 x 0,15 = Rp. 22.500.000; +
Jumlah = Rp. 322.500.000;
Jurnal Pelunasan yang dibuat :
Apri. 1 Pinjaman obligasi /
2004 Obligasi belum beredar Rp. 300.000.000;
Beban Bunga obligasi Rp. 22.500.000;
Kas ………………………… Rp. 322.500.000;

Jurnal amortisasi Disagio yang sampai dengan tanggal pelunasan belum


diamortisasi, oleh karena itu dibuat jurnal amortisasi disagio terlebih dahulu,
yaitu sbb :
April. 1 Beban bunga obligasi Rp. 468.000;
2004 Disagio obligasi Rp. 468.000;

18
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 19

Soal Latihan - 1 :
Pada tanggal 20 Maret 2009 PT Djarum menerbitkan obligasi 2.000 lembar
18 %, nominal @ Rp. 150.000; Obligasi tersebut dikeluarkan mulai 1 April
2009. Jatuh tempo pembayaran 1 april 2014. Bunga dibayar setiap 1 April
dan 1 oktober. Pada tanggal 1 Junii 2009 seluruh obligasi terjual dengan kurs
106%, provisi dan matrai, dll Rp. 7.850.000; maka buatlah jurnal dan
perhitunganya.

Soal Latihan - 2 :
Pada tanggal 20 Maret 2010 PT Djarum menerbitkan obligasi 1.000 lembar
12 %, nominal @ Rp. 150.000; Obligasi tersebut dikeluarkan mulai 1 April
2010. Jatuh tempo pembayaran 1 Oktober 2015. Bunga dibayar setiap 1
April dan 1 oktober. Pada tanggal 1 Juni 2010 seluruh obligasi terjual dengan
kurs 103%, provisi dan matrai, dll Rp. 500.000; maka buatlah jurnal dan
perhitunganya.

Soal Latihan - 3 :
Pada tanggal 2 Maret 2010 PT Djarum menerbitkan obligasi 1.500 lembar 15
%, nominal @ Rp. 100.000; Obligasi tersebut dikeluarkan mulai 1 April
2010. Jatuh tempo pembayaran 1 Oktober 2015. Bunga dibayar setiap 1
April dan 1 oktober. Pada tanggal 1 Juni 2010 seluruh obligasi terjual dengan
kurs 98%, provisi dan matrai, dll Rp. 1.640.000; maka buatlah jurnal dan
perhitunganya.

Soal Latihan - 4 :
Pada tanggal 2 Maret 2010 PT Djarum menerbitkan obligasi 2.000 lembar 15
%, nominal @ Rp. 100.000; Obligasi tersebut dikeluarkan mulai 1 Mei
2010. Jatuh tempo pembayaran 1 Oktober 2016. Bunga dibayar setiap 1 Mei
dan 1 November. Pada tanggal 1 Juni 2010 seluruh obligasi terjual dengan
kurs 97%, provisi dan matrai, dll Rp. 1.030.000; maka buatlah jurnal dan
perhitunganya.

Soal Latihan - 5 :
Pada tanggal 1 April 2010 PT Astra menerima pesanan obligasi sebanyak
5.000 lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 103,5%, provisi
dan matrai, dll Rp. 2.680.000; uang muka yang dibayarkan sebesar 70%.
Jatuh tempo pembayaran 1 Oktober 2016. Bunga dibayar setiap 1 Mei dan 1
November. Pada tanggal 1 Juni 2010 pembeli melunasi obligasi yang
dipesan. maka buatlah jurnal dan perhitunganya.

Soal Latihan - 6 :
Pada tanggal 1 Mei 2010 PT Astra menerima pesanan obligasi sebanyak
4.000 lembar 18 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 102,5%, provisi
dan matrai, dll Rp. 2.685.000; uang muka yang dibayarkan sebesar 70%.
Jatuh tempo pembayaran 1 Oktober 2016. Bunga dibayar setiap 1 Mei dan 1
November. Pada tanggal 1 Juni 2010 pembeli melunasi obligasi yang
dipesan. maka buatlah jurnal dan perhitunganya.

Soal Latihan - 7 :
Pada tanggal 1 Mei 2010 PT Astra menerima pesanan obligasi sebanyak
4.000 lembar 18 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 97,5%, provisi dan
matrai, dll Rp. 2.567.500; uang muka yang dibayarkan sebesar 60%. Jatuh
tempo pembayaran 1 Oktober 2016. Bunga dibayar setiap 1 Mei dan 1
November. Pada tanggal 1 Juni 2010 pembeli melunasi obligasi yang
dipesan. maka buatlah jurnal dan perhitunganya.

19
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 20

Soal Latihan – 8 KOMBINASI 1 :


Pada tanggal 1 April 2010 PT Astra menerima pesanan obligasi dari UD Jaya
sebanyak 5.000 lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 103,5%,
provisi dan matrai, dll Rp. 2.680.000; uang muka yang dibayarkan sebesar
70%. Jatuh tempo pembayaran 1 Oktober 2016. Bunga dibayar setiap 1 Mei
dan 1 November.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :
a. 1 Juni 2010 pembeli melunasi obligasi yang dipesan.
b. 1 September 2012 perusahaan melunasi 2.000 lembar obligasi dengan
kurs 101%, biaya provisi dan materai Rp 1.200.000
c. 1 Juni 2014 perusahaan melunasi 1.500 lembar obligasi dengan kurs
105%, biaya provisi dan materai Rp 500.000
d. Pelunasan pada saat jatuh tempo.

Soal Latihan - 9 KOMBINASI 2 :


Pada tanggal 1 Mei 2010 PT Astra menerima pesanan obligasi dari UD
Sentosa sebanyak 4.000 lembar 18 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs
97,5%, provisi dan matrai, dll Rp. 2.512.500; uang muka yang dibayarkan
sebesar 60%. Jatuh tempo pembayaran 1 Oktober 2016. Bunga dibayar setiap
1 Mei dan 1 November.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :
a. Juni 2010 pembeli melunasi obligasi yang dipesan.
b. 1 September 2014 perusahaan melunasi 1.000 lembar obligasi dengan
kurs 95%, biaya provisi dan materai Rp 500.000
c. 1 September 2015 perusahaan melunasi 2.000 lembar obligasi dengan
kurs 101%, biaya provisi dan materai Rp 700.000
d. Pelunasan pada saat jatuh tempo.

20
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 21

Soal Latihan - 9 berseri :


Pada tanggal 1 Januari 2010 PT Astra menjual obligasi kepada UD Sentosa
sebanyak 5.000 lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 103,5%,
provisi dan matrai, dll Rp. 2.500.000; Bunga dibayar setiap 1 Maret dan 1
September. Mulai 1 Januari 2011 setiap 1.000 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :

Soal Latihan - 10 berseri :


Pada tanggal 1 Januari 2009 PT Astra menjual obligasi kepada UD Sentosa
sebanyak 3.500 lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 103%,
provisi dan matrai, dll Rp. 2.436.000; Bunga dibayar setiap 1 April dan 1
Oktober. Mulai 1 Januari 2010 setiap 500 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :

Soal Latihan - 11 berseri :


Pada tanggal 1 Januari 2011 PT Unilever menjual obligasi kepada UD
Bintang sebanyak 5.000 lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs
102%, provisi dan matrai, dll Rp. 4.150.000; Bunga dibayar setiap 1 April dan
1 Oktober. Mulai 1 April 2012 setiap 1.000 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :

Soal Latihan - 12 berseri :


Pada tanggal 1 Januari 2009 PT Astra menjual obligasi kepada UD Sentosa
sebanyak 5.000 lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 102,5%,
provisi dan matrai, dll Rp. 4.076.000; Bunga dibayar setiap 1 April dan 1
Oktober. Mulai 1 April 2010 setiap 1.000 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :

Soal Latihan - 13 berseri :


Pada tanggal 1 Januari 2009 PT Jarum menjual obligasi kepada UD Merak
sebanyak 5.000 lembar 18 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 96,5%,
provisi dan matrai, dll Rp. 3.560.000; Bunga dibayar setiap 1 April dan 1
Oktober. Mulai 1 April 2010 setiap 1.000 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :

Soal Latihan - 14 berseri :


Pada tanggal 1 Januari 2009 PT Jarum menjual obligasi kepada UD Merak
sebanyak 4.000 lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 102%,
provisi dan matrai, dll Rp. 2.150.000; Bunga dibayar setiap 1 April dan 1
Oktober. Mulai 1 Mei 2010 setiap 800 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :

Soal Latihan - 15 berseri :


Pada tanggal 1 Januari 2009 PT Jarum menjual obligasi kepada UD Merak
sebanyak 4.000 lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 102,5%,
provisi dan matrai, dll Rp. 2.166.400; Bunga dibayar setiap 1 April dan 1
Oktober. Mulai 1 Juni 2010 setiap 800 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :

Soal Latihan - 16 berseri :


Pada tanggal 1 Januari 2009 PT Unilever menjual obligasi kepada UD Merak
sebanyak 4.000 lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 98%,
provisi dan matrai, dll Rp. 1.840.000; Bunga dibayar setiap 1 April dan 1
Oktober. Mulai 1 Juni 2010 setiap 800 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :

21
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 22

A. JURNAL
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
April 1, 2010 Kas 390.820.000
Piutang Pesanan Obligasi 155.250.000
Beban Bunga Berjalan 31.250.000
Agio Obligasi 14.820.000
Obligasi dipesan 500.000.000
(Penerimaan DP Pes Obligasi)
Mei 1, 2010 Beban Bunga 37.500.000
Kas 37.500.000
(Pembayaran bunga/ kupon Obligasi)
Juni 1, 2010 Kas 155.250.000
Obligasi dipesan 500.000.000
Piutang Pesanan Obligasi 155.250.000
Pinjaman Obligasi 500.000.000
(Pelunasan dan Penyerahan Obligasi)
Nove 1, 2010 Beban Bunga 37.500.000
Kas 37.500.000
(Pembayaran bunga/ kupon Obligasi)
Des 31, 2010 Beban Bunga 12.500.000
Utang Bunga 12.500.000
(Penyesuaian beban bunga Tahun 2010)
Des 31, 2010 Agio Obligasi 1.520.000
Beban Bunga 1.520.000
(Penyesuaian Agio Tahun 2010)
Jan 2, 2011 Utang Bunga 12.500.000
Beban Bunga 12.500.000
Mei 1, 2011 Beban Bunga 37.500.000
Kas 37.500.000
(Pembayaran bunga/ kupon Obligasi)
Nove 1, 2011 Beban Bunga 37.500.000
Kas 37.500.000
(Pembayaran bunga/ kupon Obligasi)
Des 31, 2011 Beban Bunga 12.500.000
Utang Bunga 12.500.000
(Penyesuaian beban bunga Tahun 2010)
Des 31, 2011 Agio Obligasi 2.820.000
Beban Bunga 2.820.000
(Penyesuaian Agio Tahun 2011)
Jan 2, 2012 Utang Bunga 12.500.000
Beban Bunga 12.500.000
Mei 1, 2012 Beban Bunga 37.500.000
Kas 37.500.000
(Pembayaran bunga/ kupon Obligasi)
Sept 1, 2012 Agio Obligasi 608.000
Beban Bunga 608.000
(Penyesuaian 2.000 lbr Agio yang dilunasi
)
Pinjaman Obligasi 200.000.000
Agio Obligasi 3.724.000
Beban Bunga 10.000.000

22
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 23

Kas 213.200.000
Laba Penarikan Obligasi 524.000

23
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 24

Sekarang apabila obligasi dijual dibawah harga pari ( dibawah harga pasar )
maka akan timbul disagio ( Discount on Bond ).
Contoh – 1 :
Misalkan pada tanggal 1 Mei 1999, PT Gudang Garam berhasil menjual
3.000 lembar obligasi 15 % nominal per lembar Rp. 100.000;. Pembayaran
bunga tiap tanggal 1 April dan 1 oktober kurs 98%, provisi dan matrai,
dll Rp. 3.204.000; maka buatlah jurnal dan perhitunganya.

Jawab :
Perhitungan penjualan obligasi :
 Harga Kurs = 98/100 x Rp. 100.000; x 3.000 lbr = Rp.
294.000.000;
 Provisi, matrai, dll = Rp. 3.204.000; -
 Penjualan bersih obligasi = Rp. 290.796.000
 Bunga Berjalan ( ¼ s.d 1/5 ) 1 Bln :
o = Rp. 300.000.000; x 1/12 x 0,15 = Rp. 3.750.000; +
 Jumlah yang diterima PT Gudang Garam = Rp. 294.546.000;
Dari penjualan diatas timbul Disagio obliges ( Discount on bond ) sebesar
Rp. 9.204.000; ( Rp 300.000.000; - Rp. 290.796.000; ).
Jurnal yang dibuat oleh PT Gudang Garam yaitu :

Metode Sejak Penempatan Metode Sejak Penerbitan


Mei. 1 Mei. 1
Kas Rp. 294.546.000; Kas Rp. 294.546.000;
Disagio obligasi Rp. 9.204.000; Disagio obligasi Rp. 9.204.000;
Pinjaman Obligasi Rp. Obligasi blm beredar Rp.
300.000.000; 300.000.000;
Beban Bunga Rp. Beban Bunga Rp.
3.750.000; 3.750.000;

Catatan Penting !!!!


1. Agio : selisih yang lebih tinggi/ lebih besar dari nilai nominalnya. Agio obligasi dicatat
disebelah kredit.
Agio merupakan selisih yang menguntungkan bagi perusahaan penerbit obligasi karena
jumlah hutang yang dicatat perusahaan lebih kecil dari pada jumlah uang yang diterima
perusahaan penerbit obligasi pada saat penjualan obligasi. Agio obligasi diperlakukan
sebagai “pengurang” beban bunga pada setiap periode selama usia obligasi, bukan diakui
sebagai pendapatan yang dapat direalisasikan tetapi dikoreksikan dengan bunga yang
dibayar.

Usia obligasi adalah masa sejak obligasi dijual/ditempatkan sampai dengan jatuh tempo/
dilunasi/ dibeli kembali oleh perusahaan penerbit obligasi.

2. Disagio ; selisih yang lebih rendah daripada nilai nominalnya. Disagio merupakan selisih
yang merugikan perusahaan penerbit obligasi karena jumlah utang perusahaan lebih besar
dari uang yang diterima pada saat penjualan obligasi. Disagio dicatat disebelah “debet”
sebagai penambah beban bunga selama usia obligasi.

24
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 25

. OBLIGASI DIPESAN
( Penjualan obligasi dipesan terlebih dahulu )

Dalam hal obligasi dijual dengan cara “ pembeli memesan obligasi terlebih dahulu,
kemudian obligasi baru dikeluarkan setelah pembeli melunasi seluruh harga
pembelian obligasi. Oleh sebab itu obligasi dipesan tidak dicatat pada akun’
pinjaman obligasi atau ‘ obligasi belum beredar”, tetapi pada akun “obligasi yang
dipesan”, baru setelah pembeli melunasi seluruh pembelian obligasi baru dipindahka
ke akun “ Pinjaman obligasi atau Obligasi belum beredar” tergantung pada cara/
metode pencatatan yang digunakan.
Contoh - 1 :
I Maret 1999 PT Gudang Garam menerima pesanan 500 lembar obligasi 15 % yang
diterbitkannya. Nominal tiap lembar Rp. 100.000; Pembayaran kupon / bunga tiap
tanggal 1 Maret dan 1 September. Kurs 105 % biaya provisi dan matrai sebesar
Rp.250.000; sebagai pembayaran pertama diterima 60 % dan sisanya dilunasi pada 1
april 1999.
Jawab :
Perhitungan
1. Harga Kurs 105/100 x 500 lbr x Rp. 100.000; = Rp. 52.500.000;
2. Pembayaran Pertama 60 % x Rp. 52.500.000; = Rp. 31.500.000; -
3. Piutang pada pemesanan obligasi = Rp. 21.000.000;
4. Uang Muka Rp. 31.500.000;
5. Biaya Provisi dll Rp. 250.000; -
6. Diterima Perkas Rp. 31.250.000;
Agio yang timbul sebesar Rp.2. 250.000; ( Rp. 52.250.000; - Rp. 50.000.000; )
Jurnal yang dibuat oleh PT Gudang Garam yaitu :

Metode Sejak Penempatan Metode Sejak Penerbitan


…………. ( Saat Pemesanan ) ………….. …………… ( Saat Pemesanan ) ……………
Maret. 1 Maret. 1
Kas ……… Rp. 31.250.000; Kas ……… Rp. 31.250.000;
Piutang Pesanan Piutang Pesanan
Pinj.obligasi ………. Rp. 21.000.000; Pinj.obligasi ………. Rp. 21.000.000;
Pinj.Obligasi Pinj.Obligasi
Yang dipesan ……… Rp. Yang dipesan Rp. 50.000.000;
50.000.000; Agio Obligasi Rp. 2.250.000;
Agio Obligasi ……… Rp.
2.250.000; ………….. ( Saat Pelunasan ) …………..
April. 1
………. ( Saat Pelunasan )………….. Kas……. Rp. 21.000.000;
April. 1 Piutang Pesanan
Kas……. Rp. 21.000.000; Pinjaman Obligasi …. Rp. 21.000.000;
Piutang Pesanan
Pinjaman Obligasi … Rp. Obligasi Dipesan….. Rp. 50.000.000;
21.000.000; Obligasi blm beredar Rp. 50.000.000;
…….( Mencatat Penyerahan Obligasi )…………
Obligasi Dipesan. Rp. 50.000.000;
Pinjaman Obligasi . Rp. 50.000.000;
…( Mencatat Penyerahan Obligasi )
…………

25
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 26

b. Perhitungan dan Pencatatan Amortisasi Disagio

Disagio diperlakukan sebagai penambah beban bunga. Dengan adanya disagio


ini beban bunga tiap periode akan bertambah sejumlah alokasi amortisasi
disagio, pada periode yang bersangkutan.
Contoh – 1 ;
PT Gudang Garam 1 Mei 1999 menjual obligasi sebanyak 3.000 lbr. Obligasi
yang diterbitkan bernilai @Rp. 100.000; dan Bunga sebesar 15 % per tahun
dibayar tiap 1 April dan 1 Oktober, jatuh tempo pembayaran pada 1 April
2004. Hasil penjualan bersih sebesar Rp. 290.796.000;
Jawab :
Disagio yang timbul sebesar Rp. 9.204.000; diperoleh dari ( Rp. 300.000.000 -
Rp. 290.796.000; )
Usia obligasi 59 Bulan dihitung dari ( 1 Mei 1999 s.d 1 april 2004 )
Amortisasi Disagio perbulan = ( Rp. 9.204.000 : 59 ) = Rp. 156.000;

Dari perhitungan diatas jumlah amortisasi Disagio tiap periodenya adalah seperti
tampak pada tabel berikut :

Lama
Tahun
Obligasi Jumlah Amortisasi
Beredar
1999 8 Bulan = 8 x Rp. 156.000; = Rp. 1.248.000;
2000 12 Bulan = 12 x Rp.156.000; = Rp. 1.872.000;
2001 12 Bulan = 12 x Rp.156.000; = Rp. 1.872.000;
2002 12 Bulan = 12 x Rp.156.000; = Rp. 1.872.000;
2003 12 Bulan = 12 x Rp.156.000; = Rp 1.872.000;
2004 3 Bulan = 3 x Rp.156.000; = Rp. 468.000;
59 Bulan = Rp. 9.204.000;
Berdasarkan jumlah amortisasi Disagio obligasi, setiap akhir periode jumlah
amortisasi Disagio yang bersangkutan dipindahkan dari akun DisAgio Obligasi ke
Akun beban Bunga obligasi, dengan jurnal penyesuaian.
Contoh :
1999
Desember . 31 Beban Bunga obligasi Rp. 1.248.000
Disagio Obligasi Rp. 1.248.000;

Dengan jurnal penyesuaian tersebut beban bunga untuk tahun 1999 akan
bertambah sebesar Rp. 1.248.000;. Demikian pula periode-periode berikutnya
sehingga akun akun “ Disagio” tampak sbb :

Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
1 Mei ’ 99 Penjualan 9.204.00 9.204.00
Obligasi 0 0
31 Des ’ 99 Amortisasi 1.248.000 7.965.00
0
31 Des ’ 00 Amortisasi 1.872.000 6.084.00
0
31 Des ’ 01 Amortisasi 1.872.000 4.212.00

26
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 27

0
31 Des ’ 02 Amortisasi 1.872.000 2.340.00
0
31 Des ‘ 03 Amortisasi 1.872.000 468.000
1 April ‘ 04 Amortisasi 468.000 -

Akun disagio obligasi didebet Rp. 9.204.000; adalh posting dari jurnal transaksi
penjualan tanggal 1 Mei 1999. Sehingga pada tanggal jatuh tempo pembayaran
saldonya sudah tidak ada.

5>. PENCATATAN SAAT JATUN TEMPO


Jurnal yang digunakan saat obligasi jatuh tempo meliputi :
 Jurnal pembayaran pinjaman dengan bunga yang harus dibayar.
 Jurnal amortisasi agio / disagio yang belum diamortisasi.
Contoh – 1 :
PT Gudang Garam pada 1 April 2004 melunasi utangnya ( Pinjaman Obligasi
15 % ) pada saat pelunasan akun disagio menunjukan saldo debet Rp. 468.000;.
Jurnal dan Perhitungannya :
o Pinjaman obligasi = Rp. 300.000.000;
o Bunga Oligasi untu masa 6 bulan :
= Rp. 300.000.000; x 6/12 x 0,15 = Rp. 22.500.000; +
Jumlah = Rp. 322.500.000;
Jurnal Pelunasan yang dibuat :
Apri. 1 Pinjaman obligasi /
2004 Obligasi belum beredar Rp. 300.000.000;
Beban Bunga obligasi Rp. 22.500.000;
Kas ………………………… Rp. 322.500.000;

Jurnal amortisasi Disagio yang sampai dengan tanggal pelunasan belum


diamortisasi, oleh karena itu dibuat jurnal amortisasi disagio terlebih dahulu,
yaitu sbb :
April. 1 Beban bunga obligasi Rp. 468.000;
2004 Disagio obligasi Rp. 468.000;

27
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 28

6>. PENCATATAN TRANSAKSI PELUNASAN OBLIGASI SEBELUM JATUH


TEMPO.

Pinjaman obligasi dapat dilunasi ( ditarik ) sebelum jatuh tempo pembayaranya,


hal-hal yang perlu diperhatikan adalah ;
 Jumlah yang harus dibayar terdiri dari harga obligasi yang ditarik dan bunga
yang sudah berjalan.
 Amortisasi agio / disagio yang belum tercatat sampai dengan tanggal
penarikan.
 Laba / rugi penarikan obligasi, yaitu selisih antara harga obligasi yang ditarik
dengan harga bukunya. Harga buku obligasi adalah harga nominal ditambah
agio yang belum diamortisasi/ dikurangi disagio yang belum diamortisasi.
Jurnal yang harus dibuat, tergantung kepada tujuan penarikan/pelunasan obligasi
yang bersangkutan.

Ada dua kemungkinan tujuan pelunasan obligasi sebelum jatuh tempo


pembayarannya, yaitu :
1. Obligasi yang ditarik tidak akan dijual lagi. Dalam hal demikian, harga
nominal obligasi yang ditarik dicatat pada debet pada akun “Pinjaman
Obligasi “.
2. Obligasi yang ditarik dengan tujuan pada suatu saat akan dijual kembali.
Dalam hal demikian, harga nominal obligasi yang ditarik dicatat debet pada
akun ‘ obligasi yang ditatik dari peredaran’ (Treasury Bond ). Akun tersebut
merupakan pengurang akun ‘ Pinjaman obligasi “.

Contoh – 1 :
Pada tanggal 1 Mei 1999 PT Gudang Garam menjual 3.000 lembar obligasi 15
% nominal Rp.100.000; Jatuh tempo pembayaran bunga 1 April dan 1 Oktober.
Jatuh tempo pembayaran 1 April 2004. Hasil penjualan bersih Rp.
310.620.000;.
Pada tanggal 1 Juli 2001 PT Gudang Garam melunasi 1.200 lembar obligasi
dengan kurs. 107.
Jawab :
Perhitungan pada saat penarikan obligasi ;
1. Jumlah yang harus dibayar oleh PT Gudang Garam :
 Harga obligasi yang ditarik :
= 1.200 lbr x Rp. 100.000; x 107/100 = Rp. 128.400.000;
 Bunga Berjalan ( 1 April s.d 1 Juli ) :
= Rp. 120.000.000; x 3/12 x 0,15 = Rp. 4.500.000; +
Jumlah …………………. =Rp. 132.900.000

2. Amortisasi Agio obligasi yang ditarik,yang belum tercatat sampai


dengan tanggal penarikan.

 1 Mei ’99 agio obligasi yang timbul sebesar Rp. 10.620.000;


( 310.620.000 - 300.000.000 )
 Jumlah tersebut diamortisasi selama 59 Bulan ( 1 Mei ‘ 99 s.d 1 April
’04 ), sehingga amortisasi agio obligasi yang ditarik dan belum tercatat
s.d tanggal penarikan dapat dihitung sebagai berikut :
♪ Amortisasi agio obligasi 3.000 lbr / bulan :
= Rp. 10.620.000 : 59 = Rp. 180.000; / bulan
♪ Amortisasi agio obligasi 1.200 lbr / bulan :
= Rp.1.200 lbr / 3.000 lbr x Rp. 180.000; = Rp. 72.000;/ bulan

28
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 29

♪ Amortisasi agio obligasi yang ditarik yang belum tercatat s.d


tanggal penarikan :
( 1 Januari ’01 s.d 1 Juli ‘ 01 ) = 6 bulan
Jadi = 6 x Rp. 72.000; = Rp. 432.000;

Jumlah tersebut harus dicatat terlebih dahulu, dipindah dari akun “ agio
obligasi “ kedalam akun “ beban bunga obligasi “ dengan jurnal sbb ;
Juli 1 Agio Obligasi…. Rp. 432.000;
Beban Bunga Obligasi… Rp. 432.000;

3. Agio Obligasi yang ditarik yang Belum diamortisasi


Dengan pos jurnal diatas, Agio yang ditarik belum diamortisasi, adalah untuk
masa sisa ( Penarikan sebelum jatuh tempo s.d jatuh tempo ) yaitu 1 Juli ’01
s.d 1 April ’04 ( 33 bulan ) atau sebesar Rp. 72.000; x 33 = Rp. 2.376.000;
jumlah tersebut harus dikeluarkan dari akun ‘agio obligasi”.

4. Laba / Rugi Penarikan atau Pembelian Kembali Obligasi


Laba /Rugi dihitung dengan cara sbb:
♪ Harga obligasi yang ditarik …………………….. Rp.
128.400.000;
♪ Harga buku obligasi yang ditarik :
Harga Nominal Rp. 120.000.000;
Agio yg blm diamortisasi Rp. 2.376.000; +
Harga buku obligasi yg ditarik Rp.
122.376.000; -
Rugi Penarikan Obligasi Rp. 6.024.000;
Berdasarkan perhitungan diatas, jurnal yang harus dibuat untuk mencatat
transaksi penarikan obligasi tersebut adalah sbb :
 Jika penarikan obligasi tujuannya untuk tidak dijual lagi ;
1 Juli. ‘01
Pinjaman Obligasi Rp. 120.000.000;
Beban Bunga obligasi Rp. 4.500.000;
Agio obligasi Rp. 2.376.000;
Rugi Penarikan obligasi Rp. 6.024.000;
Kas …………………………………….. Rp. 132.900.000;

 Jika penarikan obligasi tujuannya untuk dijual lagi :


1 Juli. ‘01
Obligasi yg ditarik dari peredaran Rp. 120.000.000;
Beban Bunga obligasi Rp. 4.500.000;
Agio obligasi Rp. 2.376.000;
Rugi Penarikan obligasi Rp. 6.024.000;
Kas ………………………………… Rp. 132.900.000;

Rugi yang terjadi dalam transaksi tersebut dilaporkan sebagai rugi luar biasa
( extra ordianary ) dan demikian pula jika terjadi laba penarikan obligasi,
dilaporkan sebagai laba luar biasa.

29
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 30

Setelah pelunasan/ penarikan 1.200 lembar obligasi pada contoh diatas,


amortisasi agio obligasi untuk periode-periode selanjutnya ( 1 Juli 2001 s.d 1
April 2004 ), hanya untuk yang masih beredar. Dengan demikian amortisasi
Agio 31 Desember 2001 adalah sebesar 12 x ( Rp. 180.000 - 76.000 ) = Rp.
1.296.000;

30
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 31

7>. OBLIGASI BERSERI ( SERIAL BOND )

a. Obligasi Berseri Yang Pelunasannya Diawal Periode

Adalah Obligasi yang pelunasannya dilakukan dalam satu seri. Meskipun jatuh
tempo pelunasannya tidak bersamaan obligasi tersebut urut dalamjumlah-jumlah
tertentu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah penentuan besarnya amortisasi agio/disagio
obligasi. Pada waktu menjual/ menempatkan pinjaman dibawah pari / diatas pari
sehingga timbul agio / disagio. Untuk amortisasi agio/disagio tersebut
menggunakan metode obligasi beredar, dihitung berdasarkan jumlah obligasi
yang beredar tiap periodenya.
Contoh – 1 :
Pada tanggal 1 Januari 1999 PT Telkom menjual obligasi Sebanyak 500 Lbr ,
obligasi 12 % dengan nilai nominal Rp. 100.000;/ lbr. Kupon dibayar tiap
tanggal 1 Januari dan 1 Juli, kurs 106%. Setiap 1 Januari mulai tahun 2000,
sebanyak 100 lembar obligasi jatuh tempo.
Diminta : Buatlah amortisasi agio mulai tahun 2000 s.d 2003.
Jawab :

Amortisasi
Jumlah nominal Bagian dari Agio /
Agio setiap
Tahun obligasi yg beredar Agio yg Premium
tahun
( Rp.) diamortisasi ( Rp )
( Rp )
1999 50.000.000 5/15 3.000.000 1.000.000
2000 40.000.000 4/15 3.000.000 800.000
2001 30.000.000 3/15 3.000.000 600.000
2002 20.000.000 2/15 3.000.000 400.000
2003 10.000.000 1/15 3.000.000 200.000
150.000.000 15/15 3.000.000

Perhitungannya ;
 Harga kurs sewaktu penempatan :
= 106/100 x 500 lbr x Rp. 100.000 = Rp. 53.000.000
 Nilai nominal 500 lembar obligasi :
= 500 lbr x Rp. 100.000 = Rp. 50.000.000 -
 Agio obligasi = Rp. 3.000.000
Perhitungan amortisasi agio setiap tahunnya ;
Setiap tahun, tiap tanggal 1 Januari pinjaman obligasi dilunasi sebanyak 100
lembar ( dimulai 1 Januari 2000 ), yaitu sebanyak 100 x Rp. 100.000; = Rp.
10.000.000;

Amortisasi Agio Obligasi tahun 1999 = 5/15 x Rp. 3.000.000; = Rp.


1.000.000;
Amortisasi Agio Obligasi tahun 2000 = 4/15 x Rp. 3.000.000; = Rp. 800.000;
Amortisasi Agio Obligasi tahun 2001 = 3/15 x Rp. 3.000.000; = Rp.
600.000;
Amortisasi Agio Obligasi tahun 2002 = 2/15 x Rp. 3.000.000; = Rp. 400.000;
Amortisasi Agio Obligasi tahun 2003 = 1/15 x Rp. 3.000.000; = Rp. 200.000;
+
Jumlah total amortisasi = Rp.
3.000.000;

31
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 32

b. Obligasi Berseri yang Pelunasanya Tidak Diawal/Akhir Periode Akuntansi

Jika tanggal jatuh tempo serial bond payable tidak pada akhir atau awal periode
akuntansi, berarti dalam suatu periode akuntansi terjadi perubahan jumlah
pinjaman obligasi yang beredar. Perubahan tersebut harus diperhitungkan dalam
menentukan besarnya amortisasi agio/disagio untuk setiap periodenya.
Metode yang digunakan dalam penentuan amortisasi agio/disagio sama dengan
metode amortisasi dalam serial bond yang pelunasannya pada awal / akhir
periode akuntansi, yaitu metode obligasi yang beredar. Metode tersebut
mengalikan nominal obligasi yang beredar dengan lama peredaran (dalam
bulan).

Contoh – 1 :
Pada tanggal 1 Januari 1999 PT Telkom menjual obligasi Sebanyak 500 Lbr ,
obligasi 12 % dengan nilai nominal Rp. 100.000;/ lbr. Kupon dibayar tiap
tanggal 1 Januari dan 1 Juli, kurs 106%. Setiap 1 April mulai tahun 2.000,
sebanyak 100 lembar obligasi jatuh tempo.
Diminta : Buatlah amortisasi agio mulai tahun 2000 s.d 2003
Jawab :

Amortisasi
Jumlah
Lama Bagian Jumlah Setiap
Obligasi Jumlah
Tahu Peredaran Amortisas Agio Tahun
yg ( Rp )
n ( Bulan ) i Agio ( Rp. ) ( Rp. )
Beredar (A) x(B)
(B) (C) (D) (C) x(D
(A)
)
1999 50.000.00 12 600.000.000 60/195 3.000.00
923.080
0 0
2000 50.000.00 3 150.000.000
0 9 360.000.000 3.000.00
51 / 195 784.620
40.000.00 510.000.000 0
0
2001 40.000.00 3 120.000.000
0 9 270.000.000 3.000.00
39 / 195 600.000
30.000.00 390.000.000 0
0
2002 30.000.00 3 90.000.000
0 9 180.000.000 3.000.00
27/195 415.380
20.000.00 270.000.000 0
0
2003 20.000.00 3 60.000.000
0 9 90.000.000 3.000.00
15/195 230.770
10.000.00 150.000.000 0
0
2004 10.000.00 3 30.000.000 3/195 46.150
3.000.00
0 63 1.950.000.00
195 / 195 0 3.000.000
0

32
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 33

Lama
Jumlah Bagian
Peredara Jumlah Amortisasi
Obligasi yg Jumlah Amortisas
n Agio Setiap Tahun
Tahun Beredar i Agio
( Bulan )
(A) (B) ( Rp ) (C) ( Rp. ) ( Rp. )
    (A) x(B)   (D) (C) x(D)
400.000.00
2009 12 4.800.000.000 480/1600 5.850.000 1.755.000
0
400.000.00
4 1.600.000.000
0
320.000.00 416/ 1600 5.850.000 1.521.000
8 2.560.000.000
0
2010
    4.160.000.000
320.000.00
4 1.280.000.000
0
320 /
240.000.00 5.850.000 1.170.000
8 1.920.000.000 1600
0
2011
    3.200.000.000
240.000.00
4 960.000.000
0
160.000.00 224/1600 5.850.000 819.000
8 1.280.000.000
0
2012
    2.240.000.000
160.000.00
4 640.000.000
0
128/1600 5.850.000 468.000
80.000.000 8 640.000.000
2013
    1.280.000.000
4 320.000.000 32/1600 117.000
2014 80.000.000 16.000.000.00 5.850.000
63 195 / 195 5.850.000
0

Lama
Jumlah Bagian Jumlah Amortisasi
Peredara Jumlah
Tahu Obligasi yg Amortisas Agio Setiap Tahun
n ( Rp )
n Beredar i Agio ( Rp. ) ( Rp. )
( Bulan ) (A) x(B)
(A) (C) (D) (C) x(D)
(B)
500.000.00
2009 12 6.000.000.000 60/195 5.850.000
0 1.800.000
500.000.00 1.500.000.000
0 3 3.600.000.000
2010 51 / 195 5.850.000
400.000.00 9 5.100.000.000
0 1.530.000
400.000.00 1.200.000.000
0 3 2.700.000.000
2011 39 / 195 5.850.000
300.000.00 9 3.900.000.000
0 1.170.000
300.000.00 900.000.000
0 3 1.800.000.000
2012 27/195 5.850.000
200.000.00 9 2.700.000.000
0 810.000
2013 200.000.00 3 600.000.000 15/195 5.850.000 450.000

33
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 34

0 900.000.000
100.000.00 9 1.500.000.000
0
3 300.000.000 3/195 90.000
2014 10.000.000 5.850.000
63 19.500.000.000 195 / 195 5.850.000

Amortisasi
Lama
Jumlah Bagian Jumlah Setiap
Peredara Jumlah
Tahu Obligasi yg Amortisas Disgio Tahun
n ( Rp )
n Beredar i Agio ( Rp. ) ( Rp. )
( Bulan ) (A) x(B)
(A) (C) (D) (C) x
(B)
(D)
500.000.00 21.060.00
2009 12 6.000.000.000 60/195 6.480.000
0 0
500.000.00 1.500.000.000
0 3 3.600.000.000 21.060.00
2010 51 / 195 5.508.000
400.000.00 9 5.100.000.000 0
0
400.000.00 1.200.000.000
0 3 2.700.000.000 21.060.00
2011 39 / 195 4.212.000
300.000.00 9 3.900.000.000 0
0
300.000.00 900.000.000
0 3 1.800.000.000 21.060.00
2012 27/195 2.916.000
200.000.00 9 2.700.000.000 0
0
200.000.00 600.000.000
0 3 900.000.000 21.060.00
2013 15/195 1.620.000
100.000.00 9 1.500.000.000 0
0
2014 10.000.000 3 300.000.000 3/195 21.060.00 324.000
63 19.500.000.00 0
195 / 195 21.060.000
0

34
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 35

Soal – 1 :
Pada tanggal 1 September 2012 PT Telkom menjual obligasi Sebanyak 1.200
Lbr , obligasi 12 % dengan nilai nominal Rp. 100.000;/ lbr. Kupon dibayar tiap
tanggal 1 Maret dan September, kurs 108% biaya provisi dan matrai sebesar Rp
4.560.000. Setiap 1 September mulai tahun 2013, sebanyak 200 lembar obligasi
jatuh tempo.
Diminta : Buatlah amortisasi agio mulai tahun 2012 s.d 2017
Jawab :

Soal – 2 :
Pada tanggal 1 Agustus 2010 PT Astra Motor menjual obligasi Sebanyak 3.600
Lembar , obligasi 15 % dengan nilai nominal Rp. 50.000;/ lembar. Kupon
dibayar tiap tanggal 1 Februari dan Agustus, kurs 94% biaya provisi dan matrai
sebesar Rp 4.320.000. Setiap 1 Agustus mulai tahun 2011, sebanyak 600 lembar
obligasi jatuh tempo.
Diminta : Buatlah amortisasi disagio mulai tahun 2010 s.d 2015
Jawab :

Soal – 3 :
Pada tanggal 1 September 2010 PT Gudang Garam menjual obligasi Sebanyak
600 Lembar , obligasi 18 % dengan nilai nominal Rp. 200.000;/ lbr. Kupon
dibayar tiap tanggal 1 Maret dan September, kurs 108% biaya provisi dan
matrai sebesar Rp 2.040.000. Setiap 1 September mulai tahun 2011, sebanyak
100 lembar obligasi jatuh tempo.
Diminta : Buatlah amortisasi agio mulai tahun 2010 s.d 2015
Jawab :

Soal – 4 :
Pada tanggal 1 September 2012 PT Unilever menjual obligasi Sebanyak 1.200
Lbr , obligasi 12 % dengan nilai nominal Rp. 150.000;/ lbr. Kupon dibayar tiap
tanggal 1 Februari dan Agustus, kurs 107% biaya provisi dan matrai sebesar Rp
1.260.000. Setiap 1 Agustus mulai tahun 2013, sebanyak 200 lembar obligasi
jatuh tempo.
Diminta : Buatlah amortisasi agio mulai tahun 2012 s.d 2017
Jawab :

Soal Obligasi Berseri– 5 :


Pada tanggal 1 September 2012 PT Bakti Persada menjual obligasi Sebanyak
900 Lbr , obligasi 12 % dengan nilai nominal Rp. 200.000;/ lbr. Kupon dibayar
tiap tanggal 1 Februari dan Agustus, kurs 95% biaya provisi dan matrai sebesar
Rp 2.494.800. Setiap 1 Agustus mulai tahun 2013, sebanyak 150 lembar
obligasi jatuh tempo.
Diminta : Buatlah amortisasi disagio mulai tahun 2012 s.d 2017
Jawab :

35
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 36

B. JURNAL
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

36
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 37

Lama
Jumlah Bagian Jumlah Amortisasi
Peredara Jumlah
Tahu Obligasi yg Amortisas Agio Setiap Tahun
N0 n ( Rp )
n Beredar i Agio ( Rp. ) ( Rp. )
( Bulan )
(A) (B) (A) x(B) (C) (D) (C) x(D)
5      
1 2012
7      
2 2013 180.000.000 1.260.000.000
    5      
150.000.000 750.000.000
               
7      
3 2014 150.000.000 1.050.000.000
    5      
120.000.000 600.000.000
               
7      
4 2015 120.000.000 840.000.000
    5    
90.000.000 450.000.000 166.770.000
               
7    
5 2016 90.000.000 630.000.000 13.230.000
    5      
60.000.000 300.000.000
               
7      
6 2016 60.000.000 420.000.000
    5    
30.000.000 150.000.000 10.800.000
               
7 2017 7    
30.000.000 210.000.000 13.230.000
           
7.560.000.000 2.430.000
Lama
Jumlah Bagian Jumlah Amortisasi
Peredara Jumlah
Tahu Obligasi yg Amortisas Agio Setiap Tahun
No n ( Rp )
n Beredar i Agio ( Rp. ) ( Rp. )
( Bulan )
(A) (B) (A) x(B) (C) (D) (C) x(D)
5      
1
2 7      
180.000.000 5 1.260.000.000      
 
  150.000.000
    750.000.000
       
3 7      
150.000.000 5 1.050.000.000    
 
  120.000.000
    600.000.000
      [=0r8r6ewjhy6[7w
 
4 7      
120.000.000 5 840.000.000     166.770.000
 
  90.000.000
    450.000.000
       
5 7     13.230.000
90.000.000 5 630.000.000      
 
  60.000.000
    300.000.000
       
6 7      
  60.000.000 5 420.000.000     10.800.000
30.000.000 150.000.000

37
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 38

           
7 7     13.230.000
    30.000.000
    210.000.000     2.430.000
7.560.000.000

38
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 39

39
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 40

40
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 41

SoaL – SoaL LatiHan


1. Berikut ini yang tidak termasuk dalam kelompok utang jangka pendek yaitu

2. Dibeli barang dagangan per 3 bulan dan saat pembelian ditandatangani
sebuah promes sejumlah harga beli. Jurnalnya adalah ….
3. Arti didiskontokan sebuah wesel adalah ….
4. Pada tanggal 1 Juni 2007 ditempatkan 100 lembar obligasi 12% dengan nilai
nominal Rp. 10.000 / lembar, kurs 110% serta kupon 1/3, 1/9. Jika
menggunakan metode sejak penempatan, jurnalnya adalah ….
5. Jurnal amortisasi agio obligasi adalah …..
6. Jurnal amortisasi disagio pinjaman obligasi adalah ….
7. Jurnal penyesuaian atas bunga yang masih harus dibayar pada akhir periode
akuntansi adalah …..
8. Jaminan Suatu Pinjaman hipotik berupa ….

TIPE SOAL : A * 1
( Soal Kombinasi Obligasi )

PT Ardhana pada 1 Agustus 2015 menerima pesanan obligasi 18 % sebanyak 2.000


lembar obligasi. Nominal tiap lembar Rp. 50.000; Pembayaran kupon / bunga tiap
tanggal 1 April dan 1 Oktober, dan Jatuh Tempo Pelunasan 1 April 2018. Kurs
penempatan sebesar 106 % biaya provisi dan matrai sebesar 1,2% dari nilai nominal
pinjaman obligasi, sebagai pembayaran pertama diterima 65 % dan sisanya dilunasi
pada 1 September 2015.
Berdasarkan data diatas maka buatlah Jurnal dan Perhitungan yang diperlukan sewaktu
PT Ardhana ;
1. Menerima Pesanan obligasi tanggal 1 Agustus 2015
2. Menerima Pelunasan Piutang Obligasi dan Penyerahan Obligasi kepada
pemesan pada 1 September 2015.
3. Membayaran Bunga Obligasi untuk periode 1 Oktober 2015
4. Penyesuaian pada akhir periode ( 31 Desember 2015 ) yang meliputi :
♪ Amortisasi Agio / Disagio yang timbul pada transaksi diatas
♪ Beban Bunga Berjalan
5. Pelunasan 800 Lembar Obligasi dengan kurs sebesar 103 % pada 1 Juni 2016
dengan tujuan tidak akan dijual lagi.

PT Ardhini pada I Juli 2015 menerima pesanan obligasi 15 % sebanyak 2.500 lembar
obligasi. Nominal tiap lembar Rp. 100.000; Pembayaran kupon / bunga tiap tanggal 1
Mei dan 1 November, dan Jatuh Tempo Pelunasan 1 Mei 2018. Kurs penempatan
sebesar 107 % biaya provisi dan matrai sebesar Rp. 3.900.000, sebagai pembayaran
pertama diterima 70 % dan sisanya dilunasi pada 1 Agustus 2015.
Berdasarkan data diatas maka buatlah Jurnal dan Perhitungan yang diperlukan sewaktu
PT Ardhani ;
1>. Menerima Pesanan obligasi tanggal 1 Juli 2015
2>. Menerima Pelunasan Piutang Obligasi dan Penyerahan Obligasi kepada
pemesan pada 1 Agustus 2015.
3>. Membayaran Bunga Obligasi untuk periode 1 November 2015
4>. Penyesuaian pada akhir periode ( 31 Desember 2015 ) yang meliputi :
♪ Amortisasi Agio / Disagio yang timbul pada transaksi diatas
♪ Beban Bunga Berjalan
5>. Pelunasan 1.000 Lembar Obligasi dengan kurs sebesar 102 % pada 1 Maret
2016 dengan tujuan akan dijual lagi.

41
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 42

TIPE SOAL A : * 2
( Soal Pinjaman Hipotik – Score 40 )

PT Karunia pada I Juli 2004 menerima pinjaman Hipotik dari Bank Mega Buana
sebesar Rp. 100.000.000; jangka waktu Pinjaman 5 Tahun, Bunga sebesar 18%
pertahun dibayar bersama angsuran atas sisa pinjaman tiap tanggal 1 Maret dan 1
September. Apabila pada saat menerima pinjaman PT Karunia dikenai biaya provisi
kredit sebesar 1,5 % dari pinjaman, maka buatlah Jurnal dan Perhitungan yang
diperlukan sewaktu PT Karunia ;
a>. Penerimaan pinjaman 1 Juli 2004.
b>. Penyesuaian Akhir Periode ( 31 Desember 2004)
♪ Bunga Berjalan
♪ Angsuran yang jatuh tempo pada periode berikutnya.
c>. Pembayaran Angsuran 1 Maret 2005.

TIPE SOAL B : * 1
( Soal Kombinasi Obligasi – Score 60 )

PT Ardhini pada I Juli 2005 menerima pesanan obligasi 15 % sebanyak 2.500 lembar
obligasi. Nominal tiap lembar Rp. 100.000; Pembayaran kupon / bunga tiap tanggal 1
Mei dan 1 November, dan Jatuh Tempo Pelunasan 1 Mei 2008. Kurs penempatan
sebesar 107 % biaya provisi dan matrai sebesar Rp. 3.900.000, sebagai pembayaran
pertama diterima 70 % dan sisanya dilunasi pada 1 Agustus 2005.
Berdasarkan data diatas maka buatlah Jurnal dan Perhitungan yang diperlukan sewaktu
PT Ardhani ;
1>. Menerima Pesanan obligasi tanggal 1 Juli 2005
2>. Menerima Pelunasan Piutang Obligasi dan Penyerahan Obligasi kepada
pemesan pada 1 Agustus 2005.
3>. Membayaran Bunga Obligasi untuk periode 1 November 2005
4>. Penyesuaian pada akhir periode ( 31 Desember 2005 ) yang meliputi :
♪ Amortisasi Agio / Disagio yang timbul pada transaksi diatas
♪ Beban Bunga Berjalan
5>. Pelunasan 1.000 Lembar Obligasi dengan kurs sebesar 102 % pada 1 Maret
2006 dengan tujuan akan dijual lagi.

TIPE SOAL B : * 2
( Soal Pinjaman Hipotik – Score 40 )

PT Anugrah pada I Juli 2004 menerima pinjaman Hipotik dari Bank Mega Buana
sebesar Rp. 120.000.000; jangka waktu Pinjaman 4 Tahun, Bunga sebesar 15%
pertahun dibayar bersama angsuran atas sisa pinjaman tiap tanggal 1 Maret dan 1
September. Apabila pada saat menerima pinjaman PT Anugrah dikenai biaya provisi
kredit sebesar 1, 5 % dari pinjaman, maka buatlah Jurnal dan Perhitungan yang
diperlukan sewaktu PT Anugrah ;
1) Penerimaan pinjaman 1 Juli 2004.

42
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 43

2) Penyesuaian Akhir Periode ( 31 Desember 2004)


7. Bunga Berjalan
8. Angsuran yang jatuh tempo pada periode berikutnya.
3) Pembayaran Angsuran 1 Maret 2005.
Soal KOMBINASI 1 :
Pada tanggal 1 Mei 2010 PT Astra menerima pesanan obligasi dari UD Sentosa
sebanyak 4.000 lembar 15 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 97,5%,
provisi dan matrai, dll Rp. 2.512.500; uang muka yang dibayarkan sebesar 80%.
Jatuh tempo pembayaran 1 Oktober 2016. Bunga dibayar setiap 1 Mei dan 1
November.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :
a. Mei 2010 pada saat memesan, dan Juni 2010 pembeli melunasi obligasi
yang dipesan.
b. Penyesuaian akhir periode Tahun 2012
c. 1 September 2013 perusahaan melunasi 1.500 lembar obligasi dengan kurs
95%, biaya provisi dan materai Rp 400.000
d. 1 September 2015 perusahaan melunasi 2.000 lembar obligasi dengan kurs
101%, biaya provisi dan materai Rp 800.000
e. Pelunasan pada saat jatuh tempo.

Soal Obligasi berseri 2:


Pada tanggal 1 Januari 2009 PT Unilever menjual obligasi kepada UD Merak
sebanyak 4.000 lembar 18 %, nominal @ Rp. 100.000 dengan kurs 98%, provisi
dan matrai, dll Rp. 1.840.000; Bunga dibayar setiap 1 April dan 1 Oktober. Mulai
1 Juni 2010 setiap 800 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas buatlah perhitungan dan jurnal pada saat :
a. Penempatan obligasi pada 1 Januari 2009
b. Penyesuaian pada akhir tahun 2012
c. Tabel perhitungan Amortisasi Agio/Disagio yang muncul

43
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 44

JURNAL UMUM
No
Tanggal Keterangan Bukti Ref Debet Kredit

44
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 45

Nama Akun : Kas No. Akun : 1-1100

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Nama Akun : Piutang Pesanan Obligasi No. Akun : 1-1500

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Nama Akun : Obligasi Dipesan No. Akun : 2-2200

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Nama Akun : Hutang Obligasi/ Obligasi Belum Beredar No. Akun : 2-2500

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Nama Akun : Agio/Disagio Obligasi No. Akun : 8-1300

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Nama Akun : Beban Bunga No. Akun : 9-1300

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

45
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 46
JURNAL PENERIMAAN KAS

Rekening Didebit Rekening Dikredit


No. Post.
Tanggal Keterangan PPN Sales Lain-lain Didebet Account Lain-lain Dikredit  
Bukti Ref. Cash In Bank
Outcome Discount Nama Rek. Jumlah Receivable Nama Rek. Jumlah

                       

                       

JURNAL PENGELUARAN KAS

Post. Rekening Didebit Rekening Dikredit


No.
Tanggal Keterangan Ref. Account Serba -Serbi Lain-Lain Dikredit Purchase PPN Cash In
Bukti
Payable Nama Akun Jumlah Nama Akun Jumlah Discount Income Bank

46
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 47
Post. Rekening Didebit Rekening Dikredit
No.
Tanggal Keterangan Ref. Account Serba -Serbi Lain-Lain Dikredit Purchase PPN Cash In
Bukti
Payable Nama Akun Jumlah Nama Akun Jumlah Discount Income Bank

                   
 
   

47
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 48

Rekening Didebit Rekening Dikredit


No. Post.
Tanggal Keterangan PPN Sales Lain-lain Didebet Account Lain-lain Dikredit  
Bukti Ref. Cash In Bank
Outcome Discount Nama Rek. Jumlah Receivable Nama Rek. Jumlah

                       

                       

48
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 49

49
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 50
SOAL ULANGAN
( Soal Kombinasi Obligasi – Score 60 )

PT Unilever pada I Juni 2015 menerima pesanan obligasi 18 % sebanyak 1.000 lembar obligasi.
Nominal tiap lembar Rp. 250.000; Pembayaran kupon / bunga tiap tanggal 1 Mei dan 1 November, dan
Jatuh Tempo Pelunasan 30 Mei 2018. Kurs penempatan sebesar 108 % biaya provisi dan matrai sebesar
Rp. 2.720.000, sebagai pembayaran pertama diterima 70 % dan sisanya dilunasi pada 1 Agustus 2015.
Berdasarkan data diatas maka buatlah Jurnal dan Perhitungan yang diperlukan sewaktu PT Unilever ;
1>. Menerima Pesanan obligasi tanggal 1 Juni 2015
2>. Menerima Pelunasan Piutang Obligasi dan Penyerahan Obligasi kepada pemesan pada 1
Agustus 2015.
3>. Membayaran Bunga Obligasi untuk periode 1 November 2015
4>. Penyesuaian pada akhir periode ( 31 Desember 2015 ) yang meliputi :
♪ Amortisasi Agio / Disagio yang timbul pada transaksi diatas
♪ Beban Bunga Berjalan
5>. Pelunasan 400 Lembar Obligasi dengan kurs sebesar 102 % pada 1 Maret 2016 dengan tujuan
akan dijual lagi.

Jawab :
Harga Kurs Penjualan = 108% x (1.000 x @ 250.000) = Rp 270.000.000
Biaya Provisi dan Matrai = Rp 2.720.000
Penjualan Bersiha = Rp 267.280.000
Bunga Berjalan = 1/12 x Rp 250.000.000 x 18% = Rp 3.750.000
Kas Bersih yang diterima = Rp 271.030.000

Kurs Penempatan = Rp (270.000.000 – 2.720.000) = Rp 267.280.000


Nominal Obligasi = Rp 250.000.000
Agio / Disagio Obligasi = Rp 17.280.000

Kurs Penempatan = Rp 270.000.000


Uang Muka = 70% x Rp 270.000.000 = Rp 189.000.000
Piutang Pesanan Obligasi = Rp 81.000.000

Uang Muka Pesanan Obligasi = Rp 189.000.000


Biaya Provisi dan Matrai = Rp 2.720.000
Kas Bersih yang diterima = Rp 186.280.000
Bunga Berjalan = 1/12 x Rp 250.000.000 x 18% = Rp 3.750.000
Kas Bersih yang diterima = Rp 190.030.000

Harga Kurs Pelunasan 400 Lembar = 102% x (400 lembar x @ 250.000) = Rp 102.000.000
Nilai Buku 400 Lbr Obligasi yg
ditarik
Harga Nominal = 100.000.000
Agio Yang Belum Diamortisasi = 5.184.000 + = Rp 105.184.000 -
(400/1.000) x 27 Bulan x Rp 480.000
Laba / Rugi Penarikan Obligasi = Rp 3.184.000

Kurs Pelunasan 102.000.000


Beban Bunga = 4/12 x Rp 100.000.000 x 18% 6.000.000 +
108.000.000

Harga Kurs Pelunasan 100 Lembar = 103% x (100 lembar x @ 500.000) = Rp 51.500.000
Nilai Buku 400 Lbr Obligasi yg
ditarik
Harga Nominal = 50.000.000
Agio Yang Belum Diamortisasi = 1.134.000 + = Rp 51.134.000 -
(400/1.000) x 27 Bulan x Rp
480.000
Laba / Rugi Penarikan Obligasi = Rp 366.000

50
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 51
Kurs Pelunasan 102.000.000
Beban Bunga = 5/12 x Rp 50.000.000 x 15% 6.000.000 +
108.000.000

JURNAL UMUM
No
Tanggal Keterangan Bukti Ref Debet Kredit
I Juni 2015 Kas 190.030.000
Piutang Pesanan Obligasi 81.000.000
Obligasi Dipesan 250.000.000
Beban Bunga 3.750.000
Agio Obligasi 17.280.000

I Agustus 2015 Kas 81.000.000


Obligasi Dipesan 250.000.000
Piutang Pesanan 81.000.000
Obligasi
Pinjaman Obligasi 250.000.000

I November 2015 Beban Bunga 22.500.000


Kas 22.500.000

31 Desember Beban Bunga 7.500.000


2015 Hutang Bunga 7.500.000
Agio Obligasi 3.360.000
Beban Bunga 3.360.000

1 Januari 2016 Hutang Bunga 7.500.000


Beban Bunga 7.500.000

1 Maret 2016 Agio Obligasi 960.000


Beban Bunga 960.000

Pinjaman Obligasi 100.000.000


Agio Obligasi 5.184.000
Beban Bunga 6.000.000
Kas 108.000.000
Laba Penarikan Obligasi 3.184.000

Jumlah Total 755.034.000 755.034.000

No
Tanggal Keterangan Bukti Ref Debet Kredit
I Juni 2015 Kas 190.030.000
Piutang Pesanan Obligasi 81.000.000
Obligasi Dipesan 250.000.000
Beban Bunga 3.750.000
Agio Obligasi 17.280.000

I Agustus 2015 Kas 81.000.000


Obligasi Dipesan 250.000.000
Piutang Pesanan 81.000.000
Obligasi
Pinjaman Obligasi 250.000.000

I November 2015 Beban Bunga 22.500.000

51
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 52
Kas 22.500.000

31 Desember Beban Bunga 7.500.000


2015 Hutang Bunga 7.500.000
Agio Obligasi 3.360.000
Beban Bunga 3.360.000

1 Januari 2016 Hutang Bunga 7.500.000


Beban Bunga 7.500.000

1 Maret 2016 Agio Obligasi 960.000


Beban Bunga 960.000

Pinjaman Obligasi 100.000.000


Agio Obligasi 1.134.000
Beban Bunga 3.125.000
Kas 108.000.000
Laba Penarikan Obligasi 3.184.000

Jumlah Total 755.034.000 755.034.000

SOAL ULANGAN
( Soal Kombinasi Obligasi – Score 60 )

PT Gudang Garam pada I Juni 2016 menerima pesanan obligasi 15 % sebanyak 500 lembar obligasi.
Nominal tiap lembar Rp. 500.000; Pembayaran kupon / bunga tiap tanggal 1 Mei dan 1 November, dan
Jatuh Tempo Pelunasan 30 Mei 2019. Kurs penempatan sebesar 104 % biaya provisi dan matrai sebesar
Rp. 2.440.000, Sebagai pembayaran pertama dierima DP sebesar Rp 180.000.000
Berdasarkan data diatas maka buatlah Jurnal dan Perhitungan yang diperlukan sewaktu PT Gudang
Garam ;
1>. Menjual obligasi tanggal 1 Juni 2016
2>. Menerima Pelunasan Piutang Obligasi dan Penyerahan Obligasi kepada pemesan pada 1
Agustus 2016.
3>. Membayaran Bunga Obligasi untuk periode 1 November 2016
4>. Penyesuaian pada akhir periode ( 31 Desember 2016 ) yang meliputi :
♪ Amortisasi Agio / Disagio yang timbul pada transaksi diatas
♪ Beban Bunga Berjalan
5>. Pelunasan 100 Lembar Obligasi dengan kurs sebesar 103 % pada 1 April 2017 dengan tujuan
tidak dijual lagi.
No
Tanggal Keterangan Bukti Ref Debet Kredit
I Juni 2016 Kas 180.685.000
Piutang Pesanan Obligasi 80.000.000
Obligasi Dipesan 250.000.000
Beban Bunga 3.125.000
Agio Obligasi 7.560.000

I Agustus 2016 Kas 80.000.000


Obligasi Dipesan 250.000.000
Piutang Pesanan 80.000.000
Obligasi
Pinjaman Obligasi 250.000.000

I November 2016 Beban Bunga 18.750.000


Kas 18.750.000

31 Desember Beban Bunga 6.250.000


2016
52
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 53
Hutang Bunga 6.250.000
Agio Obligasi 1.470.000
Beban Bunga 1.470.000

1 Januari 2017 Hutang Bunga 6.250.000


Beban Bunga 6.250.000

1 April 2017 Agio Obligasi 630.000


Beban Bunga 630.000

Pinjaman Obligasi 50.000.000


Agio Obligasi 1.134.000
Beban Bunga 3.125.000
Rugi Penarikan Obligasi 366.000
Kas 54.625.000

Jumlah Total 678.660.000 678.660.000

53
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 54
SOAL ULANGAN TIPE A
( Soal 1 - Kombinasi Obligasi – Score 60 )

PT Gudang Garam pada I Juni 2016 menerima pesanan obligasi 15 % sebanyak 500 lembar obligasi.
Nominal tiap lembar Rp. 500.000; Pembayaran kupon / bunga tiap tanggal 1 Mei dan 1 November, dan
Jatuh Tempo Pelunasan 30 Mei 2019. Kurs penempatan sebesar 104 % biaya provisi dan matrai sebesar
Rp. 2.440.000, Sebagai pembayaran pertama dierima DP sebesar Rp 180.000.000
Berdasarkan data diatas maka buatlah Jurnal dan Perhitungan yang diperlukan sewaktu PT Gudang
Garam ;
1>. Menjual obligasi tanggal 1 Juni 2016
2>. Menerima Pelunasan Piutang Obligasi pada 1 Agustus 2016.
3>. Membayaran Bunga Obligasi untuk periode 1 November 2016
4>. Penyesuaian pada akhir periode ( 31 Desember 2016 ) yang meliputi :
♪ Amortisasi Agio / Disagio yang timbul pada transaksi diatas
♪ Beban Bunga Berjalan
5>. Pelunasan 100 Lembar Obligasi dengan kurs sebesar 103 % pada 1 April 2017 dengan tujuan
tidak dijual lagi dan perusahaan menggunakan metode sejak penempatan
6>. Pembayaran Kupon bulan Mei 2016
7>. Pelunasan 200 lembar obligasi tanggal 1 Juli 2016 dengan kurs 101%

Soal 2 Obligasi Berseri – Score 40 :


Pada tanggal 1 September 2012 PT Bakti Persada menjual obligasi Sebanyak 900 Lbr , obligasi 12
% dengan nilai nominal Rp. 200.000;/ lbr. Kupon dibayar tiap tanggal 1 Februari dan 1Agustus, kurs
95% biaya provisi dan matrai sebesar Rp 2.494.800. Setiap 1 Agustus mulai tahun 2013, sebanyak
150 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas maka buatlah Jurnal yang diperlukan sewaktu PT Bakti Persada ;
1>. Menjual obligasi tanggal 1 September 2012
2>. Membayaran Bunga Obligasi untuk periode 1 Agustus 2013
3>. Penyesuaian pada akhir periode ( 31 Desember 2013 ) yang meliputi :
♪ Amortisasi Agio / Disagio yang timbul pada transaksi diatas
♪ Beban Bunga Berjalan

54
Modul Belajar Mandiri Akuntansi Keuangan Slamet Riadi, S.Pd Edisi Perdana 2006 55
SOAL ULANGAN TIPE B
( Soal Kombinasi Obligasi – Score 60 )

PT Unilever pada I Juni 2015 menerima pesanan obligasi 18 % sebanyak 1.000 lembar obligasi.
Nominal tiap lembar Rp. 250.000; Pembayaran kupon / bunga tiap tanggal 1 Mei dan 1 November, dan
Jatuh Tempo Pelunasan 30 Mei 2018. Kurs penempatan sebesar 108 % biaya provisi dan matrai sebesar
Rp. 2.720.000, sebagai pembayaran pertama diterima 70 % dan sisanya dilunasi pada 1 Agustus 2015.
Berdasarkan data diatas maka buatlah Jurnal dan Perhitungan yang diperlukan sewaktu PT Unilever ;
1>. Menerima Pesanan obligasi tanggal 1 Juni 2015
2>. Menerima Pelunasan Piutang Obligasi pada 1 Agustus 2015.
3>. Membayaran Bunga Obligasi untuk periode 1 November 2015
4>. Penyesuaian pada akhir periode ( 31 Desember 2015 ) yang meliputi :
♪ Amortisasi Agio / Disagio yang timbul pada transaksi diatas
♪ Beban Bunga Berjalan
5>. Pelunasan 400 Lembar Obligasi dengan kurs sebesar 102 % pada 1 Maret 2016 dengan tujuan
akan dijual lagi dan perusahaan menggunakan metode sejak penerbitan
6>. Pembayaran Kupon bulan Mei 2016
7>. Pelunasan 200 lembar obligasi tanggal 1 Juli 2016 dengan kurs 107%

Soal 2 Obligasi Berseri – Score 40 :


Pada tanggal 1 September 2012 PT Purbayasa menjual obligasi Sebanyak 3.600 Lbr , obligasi 12 %
dengan nilai nominal Rp. 100.000;/ lbr. Kupon dibayar tiap tanggal 1 Februari dan 1Agustus, kurs
95% biaya provisi dan matrai sebesar Rp 9.450.000. Setiap 1 Agustus mulai tahun 2013, sebanyak
600 lembar obligasi jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas maka buatlah Jurnal yang diperlukan sewaktu PT Purbayasa ;
1>. Menjual obligasi tanggal 1 September 2012
2>. Membayaran Bunga Obligasi untuk periode 1 Agustus 2013
3>. Penyesuaian pada akhir periode ( 31 Desember 2013 ) yang meliputi :
♪ Amortisasi Agio / Disagio yang timbul pada transaksi diatas
♪ Beban Bunga Berjalan

55

Anda mungkin juga menyukai