23avis - Dewi FP Penelitian 2021
23avis - Dewi FP Penelitian 2021
PROPOSAL PENELITIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI
SURAKARTA
2021
1
HALAMAN PENGESAHAN
Dr. Dewi Ratna Nurhayati., M.P. Avisema Sigit Saputro, S.P., M.P.
NIPY 01890129 NIPY 01190370
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,
2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
2. Tim Peneliti
3. Obyek penelitian: Aplikasi Pupuk NPK Majemuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Cabai dan Semangka secara Tumpangsari
4. Masa pelaksanaan
Mulai : bulan Maret tahun 2021
Berakhir : bulan Desember tahun 2021
5. Usulan Biaya UNISRI : Rp 5.000.000
6. Lokasi penelitian : Lahan Percobaan FP Unisri, Jl. Jaya Wijaya no. 384, Kadipiro,
Banjarsari, Surakarta
7. Instansi lain yang terlibat : - ( tidak ada )
8. Temuan yang ditargetkan : pada lahan yang sama dapat menghasilkan dua jenis
produk berbeda sehingga memiliki nilai ekonomi lebih
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu: mampu menerapkan teknologi tepat
untuk budidaya cabai dan semangka dengan pemupukan NPK secara tumpang sari
3
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ..................................................................................................................5
PENDAHULUAN ............................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................5
B. TUJUAN PENELITIAN..........................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... ...........................7
A. CABAI....................................................................................................................7
B. SEMANGKA..........................................................................................................7
C. TUMPANG SARI...................................................................................................8
METODE PENELITIAN................................................................................................10
A. WAKTU PENELITIAN......................................................................................10
B. ALAT DAN BAHAN.........................................................................................10
C. RANCANGAN PENELITIAN............................................................................10
D. PARAMETER PENGAMATAN........................................................................10
E. DIAGRAM ALIR PENELITIAN........................................................................10
JADWAL.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
LAMPIRAN....................................................................................................................13
4
RINGKASAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pola tanam merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan budidaya tanaman.
Definisi pola tanam adalah usaha penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur
susunan tata letak dan urutan tanaman selama perioade waktu tertentu termasuk masa
pengolahan tanah dan masa tidak ditanami selama periode tertentu. Pola tanam di daerah
tropis, biasanya disusun selama satu tahun dengan memperhatikan curah hujan, terutama
pada daerah atau lahan yang sepenuhnya tergantung dari curah hujan. Maka pemilihan
jenis/varietas yang ditanam pun perlu disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia
ataupun curah hujan.
Pola tanam sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu pola tanam monokultur dan
pola tanam polikultur. Pola tanam monokultur adalah pertanian dengan menanam
tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja.
Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. Kelebihan
sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun
5
yang dipelihara hanya satu jenis. Sedangkan kelemahan sistem ini adalah tanaman relatif
mudah terserang hama maupun penyakit.
Sedangkan pola tanam Polikultur ialah pola pertanian dengan banyak jenis
tanaman pada satu bidang lahan yang tersusun dan terencana dengan menerapkan aspek
lingkungan yang lebih baik. Pola tanam ini memiliki kelebihan antara lain dapat
mengurangi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), hal ini dikarenakan
tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT lainnya, selain itu siklus hidup hama
atau penyakit dapat terputus. Keuntungan lain adalah bisa menambah kesuburan tanah.
Misalnya dengan menanam tanaman yang mempunyai perakaran berbeda, misalnya
tanaman berakar dangkal ditanam berdampingan dengan tanaman berakar dalam, maka
tanah disekitarnya akan lebih gembur.
Pada pola tanam polikultur petani bisa memperoleh hasil panen yang beragam.
Penanaman lebih dari satu jenis tanaman akan menghasilkan panen yang beragam. Ini
menguntungkan karena bila harga salah satu komoditas rendah, dapat ditutup oleh harga
komoditas lainnya. Namun ada pula beberapa kelemahan dalam pola tanam polikultur,
seperti terjadinya persaingan penyerapan unsur hara antar tanaman ataupun banyaknya
OPT sehingga lebih sulit dalam pengendaliannya. Untuk kelemahan ini bisa diatasi
dengan penggunaan takaran pupuk yang lebih banyak dan lebih mengintensifkan
pengendalian OPT sehingga bukanlah kendala yang signifikan.
Pola tanam polikultur sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu tumpang sari
(intercropping), tumpang gilir (multiple cropping), tanaman bersisipan (relay cropping),
tanaman campuran (mixed cropping) dan tanaman bergiliran (sequential planting). Pada
penelitian ini menggunakan pola tumpang sari. Tumpang sari yaitu pola tanam yang
dilakukan dengan menanam lebih dari satu jenis tanam pada satu lahan serta dilakukan
dalam satu waktu yang sama dengan baris-barisan teratur.
B. TUJUAN PENELITIAN
Budidaya hortikultura di Indonesia harga panen cenderung fluktuatifnya. Cabai
dan semangka dibudidaya secara tumpangsari. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pupuk NPK terbaik terhadap produksi cabai dan semangka secara
tumpangsari. Sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produksi atau menimalisir
dampak kerugian salah satu komoditas saat panen.
6
TINJAUAN PUSTAKA
a. Cabai
Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting dan banyak
dibudidayakan di Indonesia. Cabai memiliki aroma, rasa dan warna yang spesifik,
sehingga banyak digunakan oleh masyarakat sebagai rempah dan bumbu masakan.
Seiring dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan cabai di Indonesia pun semakin
meningkat (Soelaiman dan Ernawati, 2013).
Cabai (Capsicum spp.) diperkenalkan di Asia dan Afrika pada abad ke-16 oleh
pedagang Portugis dan Spanyol melalui jalur perdagangan dari Amerika Selatan
(Djarwaningsih, 2005). Lebih dari 100 spesies Capsicum telah diidentifikasi. Lima
diantaranya telah dibudidayakan, yaitu C. annuum, C. chinense, C. frutescens, C.
baccatum, dan C. pubescens. Klasifikasi spesies-spesies ini didasarkan pada 1)
karakter morfologi, terutama morfologi bunga, 2) persilangan dapat dilakukan antar
spesies, dan 3) biji hibrida antar spesies fertile
Capsicum annuum L. adalah tumbuhan berupa terna, biasanya berumur hanya
semusim, berbunga tunggal dan mahkota berwarna putih dan ada yang ungu, bunga
dan buah muncul di setiap percabangan, warna buah setelah masak bervariasi dari
merah, jingga, kuning atau keunguan, posisi buah menggantung. C. frutescens L.
adalah tumbuhan berupa terna, hidup mencapai 2 atau 3 tahun. Bunga muncul
berpasangan di bagian ujung ranting dalam posisi tegak, mahkota bunga berwarna
kuning kehijauan atau hijau keputihan dengan bentuk seperti bintang. Buah muncul
berpasangan pada setiap ruas, rasa cenderung sangat pedas, bentuk buah bervariasi
mulai dari bulat memanjang atau setengah kerucut, warna buah setelah masak
biasanya merah dengan posisi buah tegak. Spesies ini kadang-kadang disebut cabai
burung (Greenleaf, 1986; Djarwaningsih, 2005).
b. Semangka
Semangka (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai] merupakan tanaman
dari famili Cucurbitaceae (labu-labuan) yang bersifat semusim. Buah semangka
telah dibudidayakan 4.000 tahun SM sehinggga tidak mengherankan apabila
7
konsumsi buah semangka telah meluas ke semua belahan dunia (Prajnanta, 2003).
Tanaman semangka dibudidayakan secara luas oleh masyarakat terutama di dataran
rendah, sehingga memberi banyak keuntungan kepada petani dan pengusaha
semangka, serta dapat meningkatkan perbaikan tata perekonomian Indonesia,
khususnya bidang pertanian (Wijayanto et al., 2012). Indonesia.
Terdapat sekitar 118 genera Citrullus dan 825 spesies dimana setiap spesies
memiliki ukuran, rasa, dan bentuk yang berbeda (Dane et al., 2004). Menurut Samadi
(1996), kultivar semangka yang cocok dibudidayakan dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu semangka lokal (semangka hitam dari Pasuruan, semangka Batu Sengkaling
dan semangka Bojonegoro) dan semangka hibrida impor. Kultivar semangka hibrida
berbiji contohnya adalah farmers giant, new dragon, south crimson, dan grand baby,
sedangkan kultivar semangka hibrida tanpa biji contohnya adalah quality, sky bell,
orchid sweet, farmers wonderful, dan fengshan. Beberapa contoh kultivar semangka
yang berumur panen kurang dari 60 hari adalah adalah baskara, campina, dynamit,
dragon giant, golden, innole, baginda, black sugar, black sumbo, denis, frontier,
hitam manis, kemuning, legyta, luna, nirwana, quality, saloka, sembida, dan tamanis
(Sobir & Siregar, 2010). Setiap kultivar tersebut memiliki karakter morfologi yang
berbedabeda.
Semangka tumbuh di tanah yang kaya kandungan bahan organik, subur, gembur,
serta memiliki aerasi dan draenase yang baik (Alridiwirsah, 2010). Secara topografi,
Kecamatan Banjarsari terletak pada ketinggian antara 97 m di atas permukaan laut
Wilayah Kecamatan Banjarsari beriklim tropis dan memiliki temperatur relatif tinggi
sehingga pada daerah tersebut pada musim kemarau tidak ditanami.
c. Tumpangsari
Lahan di antara budidaya tanaman cabai berpotensi untuk digunakan dalam
membudidayakan tanaman pangan lain. Hal ini merupakan salah satu bentuk
efisiensi penggunaan lahan pertanian, karena pada saat ini kepemilikan lahan
pertanian oleh petani semakin terbatas. Sistem tumpangsari merupakan solusi yang
dapat digunakan oleh petani dalam mengelola lahan pertaniannya. semangka
merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan dalam sistem tumpangsari
tersebut. Masa panen semangka singkat dan dapat tumbuh di antara tanaman cabai.
8
Tumpangsari adalah bentuk pola tanam yang membudidayakan lebih dari satu
jenis tanaman dalam satuan waktu tertentu, dan tumpangsari ini merupakan suatu
upaya dari program intensifikasi pertanian dengan tujuan untuk memperoleh hasil
produksi yang optimal, dan menjaga kesuburan tanah (Prasetyo, Sukardjo, dan
Pujiwati, 2009). Jumin (2002 dalam Marliah, Jumini, Jamilah, 2010) menyatakan
bahwa tujuan dari sistem tanam tumpang sari adalah untuk mengoptimalkan
penggunaan hara, air, dan sinar matahari seefisien mungkin untuk mendapatkan
produksi maksimum.
Sistem tumpang sari akan meningkatkan kompetisi dalam menggunakan faktor
pertumbuhan, oleh karena itu untuk mengurangi kompetisi itu maka perlu pengaturan
waktu tanam dari tanaman yang ditumpang sarikan. Hasil penelitian Marliah dkk
.(2010) menunjukan adanya interaksi yang sangat nyata antara jarak tanam jagung
manis dalam sistem tumpang sari dengan varietas yang digunakan terhadap berat
tongkol berkelobot.
2021
9
METODE
a. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian di Jl. Jaya
Wijaya no. 384, Balong Baru, Kadipiro, Banjarsari, , Jawa Tengah. Pelaksanaan
bulan Januari - Agustus 2021.
b . Alat dan Bahan
Mulsa plastik hitam perak, ajir, ember,nnsprayer, timbangan mekanik, kantong
plastik, oven, penggaris, , pathok, gunting, sabit, papan nama, kamera, dan alat-
alat tulis.
Benih cabai dua varietas, benih semangka 2 varietas, pupuk kandang sapi, pupuk
NPK tiga macam (NPK Kebomas 15, NPK Pusri 15, dan NPK Mutiara 15), dan
Furadan 3G.
c. Rancangan Penelitian
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan
dua faktor. Kombinasi perlakuan ini diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh
akan dianalisis dengan Análisis of Variance (Annova), jika ternyata signifikan
diuji lanjut dengan Uji Duncan Multiple Range Test jenjang nyata 5%.
d. Parameter Pengamatan
Parameter hasil dan komponen hasil yang diamati antara lain tinggi tanaman,
jumlah daun , jumlah cabang per tanaman, saat muncul bunga, saat muncul buah,
bobot buah per tanaman dan indeks panen secara tumpangsari.
e. Diagram Alir Penelitian
10
JADWAL
BULAN KE
NO JENIS KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Koordinasi dengan pihak terkait √
3 Pelaksanaan Penelitian √ √ √
5 Evaluasi √
6 Penyusunan laporan √
7 Seminar internal √
8 Pengiriman laporan √
9 Publikasi √
DAFTAR PUSTAKA
Alridiwirsah. 2010. Respon Pertumbuhan dan Produksi Semangka terhadap Pupuk
Kandang dan Mulsa Cangkang Telur. J. Agrium. 16(2):1–56.
Dane F, Lang P, Bakhtiyarova R. 2004. Comparative Analysis of Chloroplast DNA
Variability in Wild and Cultivated Citrullus Species. Theory Application Genetic
108:958–966.
Djarwaningsih, T. 2005. Capsicum spp (Cabai): asal, persebaran dan nilai ekonomi.
Biodiversitas 6:292- 296.
Greenleaf, W.H. 1986. Pepper Breeding. p. 67-134. In M.J. Basset (Eds.). Breeding
Vegetables Crops. AVI Publishing Co. Conecticu.
Marliah, A., Jumini, Jamilah, 2010. Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan pada Sistem
Tumpangsari Beberapa Varietas Jagung Manis dengan Kacang Merah terhadap
Pertumbuhan dan Hasil. J. Agrista Vol. 14 (1): 30 ± 38.
11
Prajnanta F. 2003. Agribisnis Semangka Non–biji. Jakarta: Penebar Swadaya.
Prasetyo, Sukardjo, E. I., Pujiwati, H., 2009. Produktivitas Lahan dan NKL pada
Tumpangsari Jarak Pagar dengan Tanaman pangan. J. Akta Agrosia Vol. 12 (1):
51 ± 55.
Samadi B. 1996. Semangka Tanpa Biji. Yogyakarta: Kanisius
Soelaiman, V., Ernawati, A. 2013. Pertumbuhan dan perkembangan cabai keriting
(Capsicum annuum l.) secara in vitro pada beberapa konsetrasi BAP dan IAA.
Bul.Aghorti Vol. 1 (1) : 62-66
Sobir, Siregar FD. 2010. Budidaya Semangka Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya
Wijayanto T, Yani WR, Arsana MW. 2012. Respon Hasil dan Jumlah Biji Buah
Semangka (Citrullus vulgaris) dengan Aplikasi Hormon Giberelin (GA3). Jurnal
Agroteknos. 2(1):57–62..
12
LAMPIRAN
Biodata Ketua
1.Nama Lengkap (dengan gelar) Avisema Sigit Saputro, S.P., M.P.
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar
4. NIPY 0119.0370
5. NIDN 0620128701
6. Tempat dan tanggal lahir Karanganyar, 20 Desember 1987
7. E-mail avis_sigit@yahoo.com
8. No. Telp/ HP 085725359296
9. Alamat kantor Fakultas Pertanian Universitas Slamet
Riyadi
Jl. Sumpah Pemuda 18, Joglo, Surakarta
10. No. telepon / fax (0271) 856879 / 856470
11.Lulusan yang telah dihasilkan S1 : 1030 orang ( FP )
12. Mata kuliah yang diampu 1.Budidaya Tanaman Semusim
2. Budidaya Tanaman Pangan Lokal
3. Fisiologi Tumbuhan
4. Mekanisasi Pertanian
5. Kewirausahaan 1
Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Univ. Sebelas Univ. Sebelas Univ. Sebelas Maret
Tinggi Maret Maret
Bidang Ilmu Agronomi Agronomi Ilmu
Pertanian/Agronomi
Tahun masuk -Lulus 2006-2011 2015-2017 2020 - sekarang
Judul Kajian Pupuk Kajian Batang Kajian Efikasi dan
Skripsi/Tesis/Disertasi Organik Cair Pisang Sebagai Konsistensi Pupuk
dan Pupuk NPK Media Tanam Ekskreta Ternak
Majemuk Kangkung Berbasis Sorgum
Terhadap Darat dan Sawi untuk Optimalisasi
Pertumbuhan Hijau Lahan Kering
dan Hasil Berkelanjutan
Tanaman Melon
(Cucumis melo
L.)
Nama Pembimbing / Ir. Wartoyo SP, Prof. Dr. Prof. Dr.
promoter M.P. Ir.Supriyono, Samanhudi ,
MSc. S.P.,M.Si, IPM,
ASEAN Eng.
13
Surakarta, 26 Januari 2021
Biodata Anggota
1.Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Dewi Ratna Nurhayati, MP
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4. NIPY 01890129
5. NIDN 0620116301
6. Tempat dan tanggal lahir Semarang, 20 Nopember 1963
7. E-mail dewiratna2001@yahoo.com
8. No. Telp/ HP (0272) 322339 / 0818278050
9. Alamat kantor Fakultas Pertanian Universitas Slamet
Riyadi
Jl. Sumpah Pemuda 18, Joglo, Surakarta
10. No. telepon / fax (0271) 856879 / 856470
11.Lulusan yang telah dihasilkan S1 : 1013 orang ( FP )
12. Mata kuliah yang diampu 1.Budidaya Tanaman Obat dan Rempah
2.Tata Taman
3. Fisiologi Tumbuhan
4. Mekanisasi Pertanian
Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Univ. Sebelas Maret UGM UGM
Tinggi
Bidang Ilmu Agronomi/Budidaya Ilmu Teknologi Agronomi
Pertanian Pangan /ITP /Pertanian
Tahun masuk -Lulus 1982 -1987 2002-2004 2009 -
Judul Ekstrak Ngokilo dan Potensi Metabolit Pengelolaan
Skripsi/Tesis/Disertasi Comfrey sebagai Susu Fermentasi Tanaman
Substansi Organik dalam Wijen
Untuk Memacu Menurunkan (Sesamum
Pertumbuhan kalus Kolesterol pada indicum, l. )
Anggrek Cymbidium Tikus Sprague Berbasis
sp.dalam Kultur Dawley Pupuk
Jaringan Kandang di
14
Lahan Pasir
Pantai
Nama Pembimbing / Prof. Dr. Ir. Moeso Dr. Ir. Maya Prof. Dr.
promoter Suryowinoto Harmayani, MSc. Prapto
Yudono,
MSc.
15
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 tahun Terakhir
16
dan Kabupaten Klaten
Provinsi Jawa Tengah
8 2017 Dikti(ketua ) Rp 100.000.000
ibPE Kaligrafi di
Kabupaten Sukoharjo
dan Kabupaten Klaten
Provinsi Jawa Tengah
Bulan/Thn
Dipublikasikan
No. Judul Penyajian/
pada
Publikasi
1 Konsultasi bisnis dan penempatan kerja sebagai Eksplorasi Mei 2009. ISSN
solusi untuk mengatasi permasalahan UKM dan 0853 – 7054
Para alumni UNISRI
4 Ekstraksi Stevia Sebagai Bahan Pemanis Alami Dian Andhini Vol 16 No 1 Maret
untuk Minuman Kesehatan (Upaya Diversifikasi APEKA 2011.
Produk) petani Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar ISSN : 0853 –
Karanganyar 0122
17
Perkebunan Badan Terakreditasi
Penelitian dan No508/Akred/P2
Pengembangan MI-LIPI/10/2012
Pertanian
omponen Hasil
7 VVarietas Wijen (Sesamum indicum l.) di Lahan Innofarm Vol 11. No
Pasir Pantai yang Dipengaruhi oleh Saat 1, April 2015
Pemupukan ( Jurnal Inovasi ISSN : 1693-0738
Pertanian )
3 The First International The Effect Organic and An 28- 30 Nov. 2013
Conference of The Asia In Organic Fertilizer on Chulalongkorn
Pasific Society for Production, and Sesame Seed Thailand
Agricultural and Food Oil Content and Feasibility
Ethics. in Sandy Soil
18
Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
Semua biodata yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
19