Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Inggris merupakan alat untuk komunikasi secara lisan dan tulis.

Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan

berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan

maupun tertulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu

mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah

yang digunakan untuk menanggapi dan menciptakan komunikasi yang baik dalam

kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran bahasa Inggris

diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar

nantinya mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

“Potensi pengajaran bahasa Inggris di SD untuk menunjang kesuksesan

siswa dalam mempelajari bahasa Internasional ini di sekolah lanjutan sangatlah

besar” (Tuswadi Koesnadi, 2008). Walaupun pengajaran bahasa Inggris memiliki

manfaat yang besar untuk masa depan siswa dan telah lama dilaksanakan di SD,

namun pada kenyataannya siswa masih mengalami kesulitan dalam

mempelajarinya dan masih terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran

bahasa Inggris di SD.

Seperti yang dikeluhkan guru kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi

pada pembelajaran Bahasa Inggris adalah rendahnya perbendaharaan kosa kata

siswa, terutama pada pembelajaran bahasa inggris. Hal tersebut ditandai oleh

rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan ide yang akan dituliskannya ke

1
2

dalam bentuk kalimat sehingga kalimat yang ditulisnya hanya seadanya, biasanya

hanya terdiri dari 4-5 kata. Selain itu rendahnya kemampuan siswa dalam

penggunaan ejaan, dan tanda baca.

Berdasarkan observasi diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya

kemampuan kosa kata siswa adalah faktor dari siswa sendiri dan faktor dari guru

kelas. Faktor penyebab dari siswa adalah siswa cenderung kurang mempunyai

perbendaharaan kata bahasa Inggris, siswa belum mampu merangkai kata-kata

menjadi kalimat dan menyusunya ke dalam kalimat yang benar. Dalam buku nilai

ditemukan, rata-rata nilai ulangan harian bahasa inggris siswa kelas I SDN

Kandangan 3 Banyuwangi semester I pada tahun pelajaran 2015/201


2015/2016 sebesar 59.

Sedangkan pada nilai rapor semester I tahun pelajaran 2015/2016 rata


rata-rata kelas

untuk mata pelajaran Bahasa Inggris sebesar 60.

Sedangkan faktor penyebab dari guru kelas antara lain, guru masih

menggunakan pembelajaran model lama, yaitu menjelaskan materi pembelajaran

dengan ceramah monoton, hanya menggunakan satu media, pembelajaran

didominasi oleh guru sehingga siswa kurang diberi kesempatan bertanya,

akibatnya siswa mengalami kejenuhan. Selain itu siswa terlalu banyak diberi

tugas mencatat di buku dan hasil kerja siswa kadang tidak dinilai.

Bahasa Inggris sebaiknya dikenalkan sejak dini, karena usia dini

merupakan masa keemasan dimana segala sesuatu dapat diserap dengan mudah

dan cepat. Kosasih (Hery, 2003) seorang pakar bahasa memiliki pandangan bahwa

semakin dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa

itu. Para pakar yang lain seperti Me Laughlin dan Genesee (Hery, 2003)

menyatakan bahwa anak-anak lebih cepat memperoleh bahasa tanpa banyak


3

kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa. Demikian pula Erik (Hery, 2003)

seorang ahli neorologi berpendapat sebelum masa puberitas, daya pikir (otak)

anak lebih lentur, sehingga anak lebih mudah belajar bahasa, sedangkan

sesudahnya akan semakin berkurang dengan pencapaiannya tidak maksimal,

Kosasih (Hery, 2003). Sesuai dengan pendapat di atas Purwo (2003) menyatakan

bahwa usia 4-12 tahun merupakan masa emas atau paling ideal untuk belajar

bahasa selain bahasa ibu (bahasa pertama) alasannya, anak masih plastis dan

lentur sehingga proses penyampaian bahasa lebih mulus.

Moeslichatoen (2004) menyatakan bahwa metode-metode pembelajaran

yang sesuai dengan karakteristik anak usia SD yaitu bermain, karyawisata,

bercakap-cakap, bercerita. Mar'at (2005 : 66) menyatakan bahwa penguasan

kosakata anak 4-12 tahun berada pada periode diferensiasi, yaitu dapat

menggunakan kata-kata dan sesuai dengan maknanya. Beberapa pengertian

abstrak separti pengertian waktu dan ruang mulai muncul, menguasai kata benda

dan kata kerja mulai terdiferensiasi.

Menurut Tarigan (dalam Cahyani, 2007:126) secara umum untuk

memperkenalkan kosakata pada anak perlu diperkenalkan terlebih dahulu dengan

kosakata dasar, diantaranya adalah perbendaharaan kata benda universal, kata

kerja pokok dan kata bilangan pokok. Umumnya peningkatan kosakata di

lembaga pendidikan anak usia dini dilakukan dengan menciptakan situasi yang

memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan

bahasanya. Kesempatan ini dilakukan melalui kegiatan bercakap-cakap, bercerita

dan tanya jawab. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan media pengajaran

bahasa anak khususnya peningkatan kosakata anak. Penggunaan media


4

pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi belajar anak. Selain

itu menurut Arsyad (2002 : 26) "penggunaan media pengajaran dapat mengatasi

keterbatasan indera, ruang dan waktu, serta dapat memberikan kesamaan

pengalaman pada anak tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka".

Pengembangan kemampuan berbahasa di Sekolah Dasar bertujuan agar

anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat,

mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat

berbahasa dengan baik (Somantri, 2006 : 6). Namun dalam kenyataannya tujuan

tersebut belum bisa dicapai secara maksimal. Sebagai contoh anak seringkali

mendapat kesulitan mengungkapkan pendapatnya ketika pembelajaran

berlangsung, sulit mendapatkan jawaban ketika guru bertanya, bahkan untuk

berbicara pun anak masih perlu motivasi dan bantuan dari guru.

Menurut AECT ( The Association for Educational Communications and

Technology) ( Miarso, 2004:457) media sebagai segala bentuk dan saluran untuk

proses tranmisi informasi. Proses tersebut dapat menggunakan media gambar dan

kartu kata. Oleh karena itu penelitian peningkatan kosakata bahasa Inggris anak

sekolah dasar dibuat dengan judul "Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa

Inggris Melalui Penggunaan Media Flash Card Materi Perbendaraan

Kosakata Siswa Kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi”.

B. Fokus Masalah

Rendahnya perbendaharaan kosakata dalam pembelajaran bahasa inggris

pada siswa kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi.


5

C. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang dan fokus masalah yang telah diuraikan di

atas, masalah dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan media flash card dalam materi kosakata untuk

meningkatkan hasil belajar bahasa inggris pada siswa kelas I SDN

Kandangan 3 Banyuwangi?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar bahasa inggris materi kosakata untuk

siswa kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi setelah menggunakan media

flash card
card?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Mendeskripsikan penggunaan media flash card meningkatkan hasil belajar

bahasa inggris pada siswa kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi


Banyuwangi.

2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar bahasa inggris materi kosakata

untuk siswa kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi setelah menggunakan

media flash card


card.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang dikemukakan

diatas, hasil penelititan ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :


6

1. Bagi siswa

Bagi siswa hasil penelitian ini melatih siswa untuk berpartisipasi dan

berinteraksi secara aktif dalam proses pembelajaran baik antara siswa dengan

siswa maupun siswa dengan guru.

2. Bagi guru

Bagi Guru penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam mengajarkan

pembelajarn kosakata yang inovatif dan sebagai suatu alternatif dalam

mengoptimalkan waktu belajar siswa sehingga pembelajaran lebih

bermanfaat.

3. Bagi sekolah

Bagi sekolah intuisi yang diperoleh dari hasil penelitian dapat dijadikan

masukan dalam upaya meningkatkankualitas dan mutu pendidikan melalui

penggunaan media flash card dalam pelajaran kosa kata Bahasa Inggris.

F. Batasan Istilah

Agar mendapat gambaran yang jelas sehingga tidak timbul perbedaan

pengertian, maka diperlukan definisi operasional terhadap beberapa istilah sebagai

erikut :
berikut

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah semua bentuk perantara (perangkat) untuk

menunjang tercapainya kompetensi dasar yang dibelajarkan yang dapat

memberikan rangsangan kepada alat indra, digunakan untuk menyebarkan

ide atas informasi untuk disampaikan kepada penerima sehingga pesan

yang disampaikan dapat diterima dengan jelas, mudah dimengerti dan

konkret.
7

2. Media Flash Card

Media flashcard dalam penelitian ini adalah sejenis kartu yang digunakan

untuk membantu memperkenalkan kata-kata kepada anak. Flashcard ini

biasanya terbuat dari kertas karton dan ukurannya sangat variatif

disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Media flashcard

dalam penelitian berupa kartu bergambar/tulisan. Kartu tersebut dibuat

dengan menggunakan tangan, print atau menggunakan media yang dengan

ukuran 9 x 13 cm. Media flashcard ini dipilih karena bentuknya sangat

sederhana dan dapat diperoleh dengan mudah, tulisannya pendek, mudah

diingat anak, mudah dibawa-bawa, menyenangkan dan praktis.

3. Kosakata

Kosakata dalam penelitian ini adalah kosakata yang telah dirancang oleh

peneliti untuk mengetahui penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak.

dalam penelitan ini kosakata yang harus dikuasai oleh anak adalah

sebanyak 50 kosakata yang menyangkut kosakata dasar seperti : kata

benda, kata kerja sederhana, kata bilangan, warna, nama-nama bagian

tubuh, dan lain sebagainya.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar ialah hasil dari kegiatan belajar yang berupa perubahan

perilaku yang relatif permanen dalam diri orang (siswa) yang belajar.

5. Peningkatan

Peningkatan adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperbaiki yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai