Anda di halaman 1dari 37

FINTECH

TOPIC9

9.1 Definisi Investasi Fintech

Investasi fintech atau peer to peer lending kini menjadi pilihan banyak orang yang ingin menanamkan
uangnya dengan harapan mendapat keuntungan yang besar. Memang beberapa tahun terakhir,
tepatnya sejak teknologi internet semakin canggih, Financial Technology (fintech) ikut muncul dan
berkembang. Semua transaksi keuangan, mulai dari pembayaran, menabung, juga berinvestasi bisa
dilakukan secara digital.

Sejak itu pula sistem peer to peer landing berbasis digital tumbuh pesat karena berhasil meraih
perhatian masyarakat. Sistem ini bukan hanya bisa dimanfaatkan oleh pihak yang sedang membutuhkan
dana, tapi juga bagi orang-orang yang ingin menginvestasikan uangnya ke dalam bentuk pinjaman.
Sistem pinjaman berbasis digital ini diyakini masih akan tumbuh besar sehingga bisa menjadi lahan
investasi yang tepat.

Investasi fintech adalah sistem penanaman uang atau modal dengan memanfaatkan teknologi finansial
khususnya yang berbasis digital. Saat ini orang bisa menginvestasikan uangnya ke dalam bentuk reksa
dana, saham, deposito, emas, hingga menjadi pendana di peer to peer lending secara digital. Semua
proses investasi tersebut dilakukan dan dikontrol oleh seluruh pihak yang terlibat dengan hanya
berbekal smartphonedan internet.

Contohnya dalam peer to peer lending, pihak pengelola atau perantara hanya perlu membuat platform
digital yang menjadi tempat pertemuan antara investor atau pendana dengan kreditur atau peminjam
dana. Keuntungannya dalam sistem ini, pendana akan mendapat return yang lebih tinggi dari dana yang
dipinjamkannya. Sedangkan keuntungan bagi kreditur, syarat dan proses peminjaman jauh lebih mudah
dan cepat.

9.2 Berinvestasi di Fintech

Melihat perkembangan sistem keuangan berbasis digital di Indonesia saat ini, tidak berlebihan memang
jika menyebut investasi fintech memiliki masa depan yang cerah. Siapapun yang menginvestasikan
uangnya di bidang ini pasti memiliki peluang meraih keuntungan besar. Tapi tentu tidak semudah yang
dibayangkan, perlu pengenalan secara rinci dan perencanaan yang matang, sebab investasi fintech di
Indonesia atau di negara manapun tetap memiliki risiko yang cukup besar jika tidak berhati-hati.

Ada beberapa tips yang penting untuk diketahui sebelum memutuskan berinvestasi di bidang fintech.
Jika tips ini dilakukan dengan baik, kemungkinan risiko terjadi menjadi lebih kecil atau bahkan hilang
sama sekali.

1. Sebarkan Investasi ke Beragam Pinjaman

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan risiko kerugian yang terjadi dalam investasi fintech
adalah menyebar investasi. Misalnya saja, jika kamu ingin berinvestasi sebagai pendana, jangan beri
seluruh dana yang kamu miliki kepada satu kreditur atau peminjam sebab potensi kerugian menjadi
sangat besar. Lebih baik sebarkan dana yang kamu miliki ke beberapa kreditur, dengan begitu, potensi
kerugian menjadi lebih kecil dan potensi keuntungan membesar.

2. Jangan Gunakan Tabungan Untuk Berinvestasi

Memisahkan uang tabungan dan uang investasi menjadi salah satu upaya untuk menekan risiko yang
mungkin terjadi dalam fintech. Dalam investasi peer to peer landing misalnya, dana yang telah
ditanamkan tidak bisa diambil kembali hingga kreditur mengembalikan atau mencicil pinjamannya.

Jadi akan sangat berbahaya jika pinjaman yang diberikan berasal dari uang tabungan. Ketimbang
mengambil tabungan untuk keperluan lain, lebih baik siapkan pos tabungan baru yang memang
dialokasikan untuk berinvestasi di bidang fintech.

3. Jangan Bertaruh dengan Pendanaan Fintech Lending

Investasi fintech adalah proses penanaman dana untuk mendapat keuntungan yang berlipat ganda, jadi
terlalu berisiko jika menjadikan investasi hanya sebagai perjudian. Persiapkan seluruh data yang
dibutuhkan sebelum berinvestasi, lakukan riset mendalam, pelajari betul bidang atau pihak yang hendak
diberi dana. Dengan begitu, kamu bisa lebih yakin ketika memutuskan untuk menginvestasikan dana ke
suatu bidang fintech atau ke kreditur.

4. Berinvestasilah dengan Keyakinan Penuh

Setelah memahami setiap risiko yang mungkin terjadi dan menyiapkan strategi untuk
mengantisipasinya, maka yang terakhir perlu dilakukan adalah meyakinkan diri. Investasi akan jauh lebih
baik ketika dijalankan dengan penuh keyakinan sehingga apapun yang terjadi tidak akan menjadi
masalah.

9.3 Mengenal Investasi Online

Pengertian investasi online yaitu segala aktivitas yang menyangkut dengan keuangan dan ekonomi yang
diinginkan dapat memberikan profit dengan

berbasis atau pertolongan internet atau online.

Pemain investasi online ini melibatkan banyak pihak, bisa perseorangan, group,lembaga atau
perusahaan. Investasi

online ini memakai banyak taktik pemasaran buat meningkatkan keuntungan.

Dalam bertransaksi di dunia investasi online, mata uang yang dipakai yakni mata uang elektronik.
Pemakaian mata uang eletronik dianggap lebih nyaman, aman,

dan cepat buat transaksi.

9.4 Keuntungan Investasi Online

Berikut adalah keuntungan dari Investasi Online:


Menghilangkan Jarak dan Waktu

Investasi online tidak mesti bertatap muka dengan orang atau dengan perusahaan, sehingga
memudahkan dalam bertransaksi dan mengawasi kemajuan investasi. Jarak yakni salah satu ganjalan
orang dan bisa mempersulit pada saat melakukan transaksi investasi.

Keberadaan investasi online ini dapat menjembatani jarak yang jauh, maka orang bisa berhubungan
dengan orang di luar daerah, bahkan bisa mengadakan investasi online dengan orang di luar negeri. Jadi
dengan memakai investasi online ini jarak bukan merupakan salah satu hambatan lagi.

Transparansi dan Kemudahan Memonitor Portfolio

Seluruhnya terakses dari internet maka transparan dan mudah buat dipantau tiap-tiap harinya. Karena
nampak dari internet jadi bisa terpantau kenaikan saham atau kenaikan investasi tiap-tiap harinya.
Investor tidak perlu repot repot lagi buat datang ke kantor buat menyaksikan kemajuan investasinya.

Praktis dan Mudah

Investasi online juga terbukti memudahkan dalam proses transaksi. Alat investasi online ini bakal lebih
memudahkan dalam melakukan transaksi praktis tinggal di akses dengan memanfaatkan internet atau
jaringan.

Berperan Sebagai Fasilitas Penyimpanan Jangka Panjang

Bisa sebagai fasilitas daya simpan jangka panjang, yang bisa selama waktu simpanan jadi naik dari aset
awal. Seperti halnya dengan investasi lain, investasi online ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu cara
daya simpan jangka panjang.

Bisa Dimulai dengan Nominal Kecil

Bisa dilakukan dengan aset kecil maka bagi para pemula yang baru mempunyai bekal kecil dapat
melakukan investasi ini. Lebih mudah, cepat dan minimum investasi yang terjangkau. Banyak provider
investasi online yang memberikan terobosan untuk masyarakat yang ingin berinvestasi dengan dana
yang minim.

9.5 Jenis Investasi Online

Perkembangan investasi cukup pesat. Maka dari itu, berbagai jenis investasi secara digital mulai
bermunculan dengan konsep-konsep berbeda. Berikut jenis jenis investasi online yang dimaksud, yaitu:

1. Investasi Property

Jenis investasi online terbaik di dunia yang pertama adalah investasi property. Sebuah penanaman
modal yang berupa aset tanah dan bangunan.
Sistem investasi ini ialah, membeli sebuah rumah lengkap dengan tanahnya secara online. Lalu,
dipasarkan agar ada pembeli yang bersedia membayar dengan harga lebih tinggi dari modal. Sedangkan
sistem yang kedua adalah menyewakan bangunan tersebut kepada orang lain.

2. Saham

Saham merupakan instrumen finansial yang menjadi bukti kepemilikan pelaku usaha terhadap bisnis.
Jika saham ini diinvestasikan pada sebuah perusahaan, maka dalam jangka panjang akan ada profit yang
masuk sesuai dengan keuntungan dari perusahaan tersebut.

Dulunya surat bukti kepemilikan ini dilakukan secara konvensional. Pemilik mendatangi perusahaan
yang membutuhkan modal, lalu menanamkan sahamnya di sana. Kini, saham bisa diinvestasikan secara
online. Bahkan situs broker mulai bermunculan di internet.

3. Investasi Emas

Investasi online yang juga menggiurkan adalah penanaman modal yang berupa emas. Bahkan, saat ini,
peminatnya di internet sangat banyak.

Melihat peluang yang cukup signifikan ini, perusahaan dan lembaga keuangan negeri maupun swasta
pun memfasilitasi masyarakat yang ingin menginvestasikan emasnya. Hal ini disebabkan oleh harga
emas yang terus stabil.

4. Investasi Reksadana

Jenis investasi online selanjutnya adalah reksadana. Sebuah wadah bagi para investor dengan
penanaman aset tertentu agar bisa menginvestasikan modal secara mudah.

Untuk bisa melakukannya, investor tersebut harus melakukan pembelian unit penyertaan reksadana
yang bisa Anda beli di bank, perusahaan sekuritas, atau bahkan marketplace sepertti bukalapak atau
tokopedia.

5. Valuta Asing

Valas atau valuta asing adalah bentuk investasi digital yang berupa perdagangan mata uang yang
melibatkan mata uang suatu negara dengan mata uang dari negara yang lain. Investasi ini juga disebut
forex.

Mengingat fluktuasi mata uang antar negara yang tidak menentu, investasi semacam ini cukup beresiko.
Namun, jika goal, keuntungan yang didapat jauh lebih besar, dibanding investasi jenis lain.

PRETEST

Apakah kamu pernah mendengar istilah Fintech Investment? Apa yang kamu ketahui tentang Fintech
Investment?

JAWAB:
Investasi fintech adalah sistem penanaman uang atau modal dengan memanfaatkan teknologi finansial
khususnya yang berbasis digital.

POSTEST

Berikan kesimpulan untuk materi pada topik ini.

Jawab:

TOPIC10

10.1 Apa itu Insurtech?

Apakah kamu pernah mendengar istilah insurtech? Ya, insurtech adalah penggabungan dari kata
insurance dan technology. Istilah insurtech adalah istilah yang cukup baru dalam dunia asuransi. Jika
dibandingkan dengan sektor keuangan lainnya, asuransi merupakan salah satu bidang yang tidak terlalu
banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan kondisinya 10 tahun lalu.

Rendahnya angka penetrasi asuransi merupakan salah satu fokus terbesar sektor asuransi di Indonesia.
Menurut data yang dilansir dari bisnis.com tingkat penetrasi asuransi di Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir bahkan tidak mencapai angka 2%. Padahal asuransi merupakan investasi yang sangat
penting dan dapat kita rasakan hasilnya secara langsung, lho.

Melihat perubahan yang kini terjadi dalam kehidupan, dimana teknologi digital semakin memainkan
peran penting bagi manusia, sektor asuransi kini juga mulai melirik penggunaan teknologi digital untuk
perkembangan bisnisnya. Kehadiran insurtech diharapkan dapat meningkatkan angka penetrasi
asuransi, baik di premi industri maupun premi individu.

APA ITU INSURTECH?

Mungkin istilah fintech saat ini sudah tidak asing lagi kamu dengar. Insurtech merupakan salah satu
produk hasil dari kehadiran fintech. Seperti yang kita tahu sebagian besar sektor keuangan sudah mulai
beralih ke digital (fintech), kini sektor asuransi pun mulai bertransformasi ke arah digital dengan
kehadiran insurtech. Perubahan ini dapat kamu lihat dengan mulai banyaknya produk-produk insurtech
yang dapat kamu temukan di e-commerce. Hal ini bertujuan agar asuransi lebih mudah dijangkau oleh
masyarakat, karena selama ini angka kepemilikan asuransi individu masih jauh lebih rendah
dibandingkan dengan asuransi industri.

Kesulitan memperoleh asuransi, proses klaim yang sulit, dan premi yang tidak terjangkau oleh seluruh
kalangan merupakan tiga masalah utama yang dihadapi oleh sektor asuransi di Indonesia. Kehadiran
teknologi digital diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah ini sehingga perusahaan asuransi
dapat menyediakan produk-produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kata “insuretech” adalah prnggabungan dari kata “asuransi” dan “teknologi.” Ini mewakili persimpangan
asuransi dan teknologi dalam hampir semua bentuk. Insuretech adalah kata yang berguna dalam
industri asuransi, seperti industri lainnya, asuransi menjadi lebih bergantung pada platform dan alat
digital.

InsureTech atau Tech Insurance adalah Teknologi dan plattform yang membantu mengoptimalkan salah
satu prinsip kesuksesan atau persyaratan asuransi. Dengan ekstensi perusahaan mana pun yang
menyediakan asuransi melalui keterlibatan teknologi dengan cara yang berpusat pada pengguna.

Insurtech mengacu pada penggunaan inovasi teknologi yang dirancang untuk menekan penghematan
dan efisiensi dari model industri asuransi saat ini. Insurtech adalah kombinasi dari kata “asuransi” dan
“teknologi,” yang terinspirasi oleh istilah fintech.

10.2 Insurtech di Indonesia

Insurtech (insurance technology) kini ramai digarap penggiat startup. Beragam jenis layanan asuransi
digital ditawarkan, mulai dari yang berbentuk marketplace aggregator hingga aplikasi yang menjual
langsung produk asuransi. Beberapa layanan insurtech seperti Asuransiku, Axa MyPage, Asuransi88 dan
PasarPolis juga mulai populer di kalangan masyarakat.

10.3 Kemudahan Insurtech

Berikut beberapa kemudahan yang diberikan oleh insurtech:

1. Memudahkan Adanya Interaksi Antara Institusi dengan Nasabah

Dengan adanya insurtech maka sangat memudahkan orang untuk memiliki asuransi. Sehingga, Anda
sebagai nasabah atau calon nasabah asuransi tidak harus datang ke kantor asuransi, mengantre, serta
menanggapi telepon dari para agen asuransi.
2. Cashless Economy

Karena adanya insurtech, sekarang Anda tidak perlu repot-repot lagi untuk membawa ataupun
mentransfer uang jika Anda mau membayar premi atau mendaftar asuransi.

Di sisi lain, insurtech juga dapat mengurangi risiko terjadinya penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.

Melalui insurtech, Anda dapat memastikan pengawasan asuransi Anda serta memudahkan transaksi
harian Anda.

3. Lebih Praktis

Masih terdapat banyak orang yang menganggap kalau mau mendaftar atau terdapat masalah dengan
asuransi sebaiknya langsung mendatangi kantor asuransinya.

Namun, sekarang dengan adanya insurtech maka pengalaman nasabah akan menjadi jauh lebih praktis.

Selain itu, prosesnya juga jadi jauh lebih cepat apabila Anda ingin mendaftar atau jika terjadi masalah di
kemudian hari pada polis asuransi Anda.

Insurtech siap membantu nasabah melalui digital, sehingga nasabah sudah tidak perlu lagi untuk
bersusah payah pergi ke kantor asuransi.

Selain untuk melayani nasabah dengan lebih mudah, terdapat tujuan lain dari insurtech, yaitu untuk
membantu mendorong industri asuransi yang masih sulit dijangkau oleh banyak lapisan masyarakat saat
ini.

10.4 Inovasi Insurtech

Contoh inovasi InsureTech dan mengeksplorasi pada asuransi mikro, seperti berikut ini :

1. Artificial Intelligence (AI) and Machine LearningKemajuan dalam Artificial Intelligence (AI) dan
Machine Learning memungkinkan untuk meningkatkan set data baru dan tidak terstruktur. Perusahaan
asuransi online menggunakan Machine Learning untuk menyesuaikan harga produk untuk pengecer
online, meningkatkan pembelian konsumen untuk mengukur risiko individu seputar pengembalian dan
jaminan.Dengan lebih sedikit sumber data yang tersedia seperti histori kredit, penggunaan online, dan
sistem KTP nasional, pasar yang sedang berkembang harus semakin kreatif dalam mengidentifikasi dan
meningkatkan set data unik. Jenis data baru, seperti penggunaan ponsel dan media sosial sudah
digunakan untuk memperluas penawaran kredit ke konsumen yang sebelumnya tidak termasuk.Potensi
yang signifikan juga ada di seluruh rantai nilai asuransi mikro, di mana AI dapat membantu
meningkatkan pemodelan risiko, penetapan harga, frekuensi pengumpulan, akuisisi pelanggan,
distribusi, dan lainnya. Misalnya, data perilaku melalui catatan panggilan dan media sosial dapat
digunakan untuk mengidentifikasi indikator kecenderungan konsumen untuk mengambil asuransi dan
terus membayar premi, serta mengoptimalkan saluran distribusi dan strategi pemasaran. AI juga dapat
digunakan untuk meningkatkan pemrosesan klaim, klaim yang ditangani dan dibayar dalam tiga detik
semata-mata melalui AI, dari triase, melalui mitigasi penipuan, hingga pembayaran melalui jaringan
internet.

2. ChatbotsTerkait erat dengan AI dan Machine Learning adalah chatbots. Ketika mempertimbangkan
distribusi produk asuransi mikro, sering ada pergumulan antara pendekatan sentuhan rendah teknologi
komunikasi seluler yang digunakan untuk mengirim teks antara ponsel dan program aplikasi dalam
jaringan, yang dapat menjadi kunci untuk menjaga kelangsungan hidup produk-produk premi rendah,
dan pendekatan sentuhan tinggi seperti agen, yang penting untuk membangun pemahaman dan
kepercayaan konsumen. Chatbots memberikan peluang menarik di antara model-model ini.Sejumlah
pemain asuransi bersama dengan industri lain sudah menggunakan chatbots untuk meningkatkan
pengalaman pelanggan. Namun, ketika melihat pelanggan asuransi mikro yang umum, seseorang harus
mempertimbangkan sejumlah aspek untuk mengukur potensi chatbot, seperti tingkat melek huruf,
penetrasi smartphone, usia target pasar, dan budaya

3. Peer-to-Peer (P2P)P2P umumnya digunakan untuk menggambarkan produk seperti rotasi tabungan
dan asosiasi kredit yang mengelompokkan individu menjadi kelompok. P2P bukan konsep baru di pasar
negara berkembang, namun teknologi seperti media sosial dan telepon pintar memiliki kemampuan
untuk membuat struktur grup baru yang dapat membuat transaksi lebih transparan, meningkatkan
keamanan pembayaran, dan menyediakan cara-cara baru untuk terhubung ke rekanrekan mereka.

10.5 Kelemahan Insurtech

Banyaknya data dan teknologi analitik menciptakan ancaman dan peluang bagi perusahaan asuransi.
Dalam asuransi, siapa pun yang memegang data, memegang kekuasaan. Itu karena data adalah kunci
untuk penilaian risiko dan Underwriting yang efektif.

Big Data dan analitik memaksa perusahaan asuransi untuk menyesuaikan proses mereka ketika datang
untuk mengumpulkan dan menggunakan data. Dengan perluasan Internet of Things, teknologi sensor,
pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan, ada lebih banyak informasi yang tersedia daripada
sebelumnya.

Banyaknya data dan teknologi yang digunakan untuk menangkap dan mendorong gangguan besar
dalam struktur hubungan industri asuransi. Sebagai pengumpul tradisional dan penjaga sejumlah besar
data, perusahaan asuransi menghadapi ancaman dari pesaing baru yang mengerti teknologi yang dapat
beradaptasi dengan perubahan lebih cepat. “Ada tren yang sangat kuat yang datang bersama-sama dan
menyebabkan gangguan industri yang serius. Itu bisa menjadi ancaman besar, tetapi jika perusahaan
asuransi mulai merespons sekarang dan merangkul perubahan, itu juga bisa menjadi peluang.
10.6 Startup Insurtech di Indonesia

Startup yang bergerak di bidang Insurtech (Insurance Technology) di Indonesia tidak sedikit pemainnya.
Insurtech merupakan bisnis yang coba mendigitalkan manajemen produk asuransi, bentuknya berupa
kanal informasi dan perbandingan produk, pemesanan layanan, hingga klaim asuransi. Berikut ini daftar
startup Insurtech di Indonesia:

PasarPolis

PasarPolis salah satu startup bidang insurtech yang resmi diperkenalkan pada masyarakat pada 3 Maret
2015. Disebutkan PasarPolis telah bermitra dengan lebih dari 100 produk asuransi dari sekitar 30 mitra
asuransi yang memasarkan produknya di situs PasarPolis. PasarPolis menyediakan enam jenis produk
asuransi, seperti asuransi perjalanan, kecelakaan diri, properti, kesehatan, jiwa, dan kendaraan motor.

RajaPremi

RajaPremi adalah startup insurtech dengan portal asuransi pertama di Indonesia. Startup yang
sebenarnya sudah digarap sejak 2012 ini, dan dirintis oleh tiga orang founder, Chang Jeh sebagai CEO,
Keith Chee sebagai CTO, dan Margaretha Venny sebagai General Manager.

Layanan yang mengklaim dirinya sebagai pelopor pasar asuransi online di Indonesia ini menawarkan
banyak produk yang salah satunya adalah asuransi jiwa dan kesehatan. Melalui situs ini, masyarakat
diajak untuk membandingkan harga dan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Bahkan, rajapremi.com juga menyediakan konsultasi gratis dengan konsultan asuransi independen
untuk memudahkan calon pengguna layanannya memilih asuransi yang tepat.

Qoala

Qoala juga merupakan startup insurtech yang menjembatani proses klaim asuransi melalui sistem
teknologi. Qoala sendiri berada di bawah PT Archor Teknologi Digital dan merupakan salah satu peserta
dari Grab Ventures Velocity (GVV) batch kedua.

Semua proses klaim Qoala menggunakan teknologi digital berbasis artificial intelegence (AI). Gunanya
untuk mempercepat proses identifikasi terhadap seseorang. Sehingga proses klaim jadi lebih efektif dan
tentu saja cepat. Waktu klaim yang dijanjikan Qoala hanya butuh beberapa menit saja. Bahkan klaim
bisa dikirimkan melalui pembayaran digital OVO dan Gopay.
WowPremi

WowPremi masuk dalam daftar startup insurtech yang tidak hanya melayani pengajuan polis asuransi
jiwa secara online, melainkan juga membantu calon nasabah mencocokan kebutuhan asuransi karena
WowPremi menyediakan banyak kategori asuransi dari perusahaan asuransi terkemuka. Selain didukung
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), WowPremi menggandeng payment gateway yang didukung oleh 21
bank dan kartu kredit sehingga proses pembayaran asuransi dijamin aman dan instan.

Futuready

Futuready adalah salah satu startup insurtech Indonesia yang bisnis perusahaannya pialang (lebih
dikenal broker) asuransi, dengan jalur penjualan khusus online. Perusahaan ini diklaim memiliki lisensi
resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nama usaha PT Futuready Insurance Broker dan nomor
izin no. KEP-518/NB.1/2015.

Igloo

Igloo merupakan asuransi digital on-demand untuk perlindungan layar. Aplikasi yang dilengkapi dengan
teknologi machine learning tersebut menyediakan layanan asuransi khusus untuk perlindungan layar
(screen protector) untuk semua tipe dan merek ponsel yang tersedia di Indonesia.

Lifepal

Lifepal, startup insurtech yang hadir dalam bentuk platform marketplace , layanannya membantu
membandingkan, membeli, dan menggunakan produk asuransi sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.
Adapun produk yang ditawarkan mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan,
asuransi perjalanan, dan lain sebagainya.

9lives

9Lives (PT. Nine Lives Indonesia) merupakan sebuah perusahaan startup insurtech Indonesia yang
bergerak dibidang usaha aktivitas konsultasi digital dan managemen fasilitas informasi teknologi lainnya,
yang menyediakan pelayanan dalam pencarian dan pembelian polis asuransi. Serta klaim asuransi
melalui sebuah mobile aplikasi.

Cekpremi

Satu lagi layanan perbandingan produk finansial hadir di Indonesia. Meski bukan yang pertama,
CekPremi besutan PT Reventon Mitra Utama ini mencoba hadir sebagai portal informasi dalam
perbandingan produk asuransi online.
Sebagai penyedia layanan perbandingan asuransi, Cekpremi memiliki peran ganda yang untuk dapat
menguntungkan konsumen maupun mitra asuransi yang berpartisipasi. Melalui situs resminya, saat ini
CekPremi baru menyediakan jasa perbandingan produk asuransi untuk mobil, motor dan juga asuransi
perjalanan. Keunggulan lain yang ditawarkan oleh CekPremi yaitu mereka berani memberikan garansi
200% dari perbedaan harga jika konsumen menemukan premi yang lebih murah daripada yang dijual di
Cekpremi.

Premiro

Premiro, portal pembanding asuransi yang menginginkan pelanggan memegang kendali. Startup
insurtech ini menghubungkan pengguna dengan produk-produk asuransi pilihan secara instan tanpa
harus meninggalkan rumah atau pekerjaan. Hemat waktu dan tenaga. Dengan memberikan kebebasan
memilih asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Premiro menghadirkan empat produk. Untuk asuransi perjalanan, bagi yang ingin ke luar negeri hanya
melayani perjalanan tunggal. Pada produk asuransi kendaraan, terdapat beragam pilihan perlindungan
serta disediakan bengkel rekanan terpilih. Perlindungan untuk properti dan harta benda, tersedia untuk
memproteksi risiko terhadap kebakaran, banjir, pencurian, perampokan dan berbagai risiko lain.
Selanjutnya adalah produk kesehatan, pribadi dan jiwa.

Asuransi88

Bekerja sama dengan lebih dari 10 perusahaan penyedia asuransi, Startup insurtech Asuransi88
mengklaim menawarkan layanannya secara gratis, mudah, tidak bias, dan independen. Monetisasi
melalui iklan dan lead pembelian produk melalui situsnya merupakan model bisnis yang coba dibangun
oleh Asuransi88.

PRETEST

Sebutkan contoh Insurtech yang kamu ketahui!

Jawab:

Asuransi 88

POSTEST

Berikan Kesimpulan materi pada Topik ini!

Jawab:

Mempelajari mengenai insurtech, yaitu asuransi teknologi, Hal ini bertujuan agar asuransi lebih mudah
dijangkau oleh masyarakat, karena selama ini angka kepemilikan asuransi individu masih jauh lebih
rendah dibandingkan dengan asuransi industri.

Contoh insurtech : Rajapremi,Asuransi88,cek premi


TOPIC11

11. 1 Pengertian P2P Lending

P2P (peer-to-peer) Lending adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan
Pemberi Pinjaman dengan Penerima Pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam
melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet.

Layanan P2P merupakan penyelenggara badan hukum Indonesia yang menyediakan, mengelola, dan
mengoperasikan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.

Penerima Pinjaman (borrower) adalah orang dan/atau badan hukum yang mempunyai utang karena
perjanjian Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.

Pemberi Pinjaman (Investor) adalah orang, badan hukum, dan/atau badan usaha yang mempunyai
piutang karena perjanjian Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Peraturan soal
P2P diatur dalam Peraturan OJK (POJK).

Beberapa komponen penting dalam P2P Lending adalah:

1. Pemberi Pinjaman. Pihak yang memiliki uang untuk mendanai pinjaman dan mengharapkan return
dari pinjaman tersebut.

2. Penerima pinjaman. Pihak yang membutuhkan pinjaman dan bersedia membayar bunga atau biaya
atas pinjaman tersebut

3. Penyelenggara P2P. Pihak yang menyediakan platform online untuk mempertemukan pemberi
pinjaman dan penerima pinjaman secara digital.

4. Terjadi pertemuan langsung antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman secara online lewat
platform P2P.

11. 2 Munculnya P2P

Kebutuhan untuk mendapatkan return investasi saat ini lebih tinggi. Hal ini bisa diwujudkan jika
pinjaman dapat diberikan langsung tanpa perlu perantara, sehingga tidak ada potongan.

Di sisi lain, banyak orang yang tidak bisa mengajukan kredit ke bank. Bank punya segudang ketentuan,
yang membuat orang atau usaha sulit mengambil kredit di bank.

Terjadi mismatch dalam pasar pinjaman, yaitu:

• Pemilik dana (lender) ingin memberikan pinjaman namun tidak tahu pihak yang layak diberikan
pinjaman.

• Penerima pinjaman (borrower) ingin meminjam namun tidak tahu harus ke mana, selain bank, untuk
bisa meminjam.
Selama ini, mismatch ini sulit diselesaikan karena pemilik dana kesulitan mencari calon peminjam yang
sudah lolos screening, bisa dipercaya, sehingga bisa mendapatkan pinjaman sesuai dengan profil resiko
yang diharapkan.

P2P Lending menawarkan solusi ! Dengan membuat mekanisme peer to peer, teman ke teman,
menggunakan teknologi informasi, yang membuat proses pertemuan, yang sebelumnya sulit, sekarang
mudah dilakukan secara efisien dan transparan.

Orang punya dana tinggal memilih secara online di platform perusahaan P2P perihal pinjaman mana
yang hendak mereka danai. Mereka bisa melihat informasi lengkap soal profil peminjam, return, risiko
dan scoring kredit, yang semuanya disediakan oleh penyelenggara P2P.

Orang yang butuh pinjaman, tetapi tidak bisa mengajukan ke bank, bisa mengunduh aplikasi P2P untuk
mengajukan kredit secara online, dengan syarat yang lebih mudah.

11. 3 Perbedaan P2P Lending dengan BANK

Perbedaan utama P2P dengan BANK adalah berikut:

Pertama, P2P tidak melakukan penghimpunan dana masyarakat karena di dalam mekanismenya pemilik
dana (lender) bertemu langsung dengan pencari dana. Pemilik dana memilih sendiri pihak yang akan
didanai.

Dana dari lender tidak dihimpun oleh perusahaan penyelenggara P2P, namun langsung disalurkan ke
penerima pinjaman. Perusahaan penyelenggara P2P hanya memberikan informasi soal profil calon
peminjam.

Dalam P2P, keputusan untuk mendanai pinjaman langsung ditangan pemilik dana, penyelenggara tidak
memutuskan pihak yang akan diberikan pinjaman.

Mekanisme ini berbeda dengan di bank, yang pemilik simpanan tidak mengetahui kemana uang tersebut
dipinjamkan. Keputusan pinjaman sepenuhnya ditangan bank, pemilik simpanan tidak bisa menentukan
kemana pinjaman diberikan.

Kedua, resiko gagal bayar ditanggung oleh pemberi pinjaman. Penyelenggara P2P tidak diperbolehkan
menanggung resiko pinjaman menunggak.

Sementara kalau menabung di bank, saat pinjaman gagal bayar, resiko ditanggung bank dan bukan oleh
pemilik simpanan. Pemilik simpanan aman dananya.

11. 4 Cara Kerja P2P Lending

Cara kerja P2P lending adalah sebagai berikut :


1. Registrasi keanggotaan. Pengguna (lender dan borrower) melakukan registrasi secara online melalui
komputer atau smartphone;

2. Borrower melakukan pengajuan pinjaman;

3. Platform P2P lending menganalisa dan memilih borrower layak untuk mengajukan pinjaman,
termasuk menetapkan tingkat risiko borrower tersebut;

4. Borrower terpilih akan ditempatkan oleh platform P2P lending dalam marketplace P2P lending secara
online beserta dengan informasi komprehensif tentang profil dan risiko borrower tersebut.

5. Investor P2P lending melakukan analisa dan seleksi atas borrower yang tercantum dalam marketplace
P2P lending yang disediakan oleh platform.

6. Investor P2P lending melakukan pendanaan ke borrower yang dipilih melalui platform P2P lending.

7. Borrower mengembalikan pinjaman sesuai jadwal pengembalian pinjaman ke platform P2P lending.

8. Investor P2P lending menerima dana pengembalian pinjaman dari borrower melalui platform.

11. 5 Kelebihan dan Kekurangan P2P Lending

Kelebihan P2P bagi Pemberi dana :

• P2P Lending sudah resmi diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lewat Peraturan OJK
nomor 77/POJK.01/2016.

• Memberikan pinjaman sangat mudah dan cepat dengan P2P Lending, khususnya jika pendana memiliki
dana lebih namun tidak tahu harus mengalokasikannya ke mana.

• Suku bunga pinjaman yang diterima memiliki nilai yang signifikan, sehingga lebih menguntungkan.

• Memberikan pinjaman melalui sistem P2P Lending ini juga memudahkan pendana untuk
mendiversifikasi investasi pendana, sehingga memperbesar kesempatan untuk meraup keuntungan
yang lebih besar.

Kekurangan P2P bagi pemberi dana:

• Jika pendana menginvestasikan uang melalui P2P Lending, pendana tidak bisa menarik uang yang
pendana investasikan kapan pun pendana mau, tidak seperti menyetor uang ke bank.

• Ada kemungkinan bahwa si peminjam akan gagal dalam mengembalikan uang pinjamannya, sehingga
dana yang pendana pinjamkan bisa lenyap.
Namun hal ini sudah diatasi oleh mayoritas platform Peer-to-Peer Lending dengan jaminan yang
diberikan kepada pendana sebagai pendana. Risiko gagal bayar juga bisa diminimalisir dengan
penerapan diversifikasi portofolio.

Kelebihan P2P bagi Peminjam dana:

• Konsep peer to peer, yang melepaskan peran bank sebagai perantara, membuat proses pinjam
meminjam menjadi lebih fleksibel, lebih inovatif dan lebih cepat.

• Akses kredit menjadi lebih mudah dan beragam melalui P2P.

• Pinjaman online P2P lain hanya membutuhkan syarat KTP dan foto selfie untuk bisa diajukan dan
disetujui dalam 24 jam. Jenis ini cocok untuk memenuhi kebutuhan dana darurat yang cepat.

• Investasi di P2P bisa dilakukan secara at anytime dan anywhere. Tidak perlu harus datang ke kantor
cabang.

Kekurangan P2P bagi Peminajam dana:

• Suku bunga pinjaman yang cukup tinggi

• Denda yang harus dibayarkan ketika telat membayar.

11. 6 Manajemen Resiko P2P

Tugas penyelenggara P2P adalah memastikan bahwa peminjam yang dipilih punya kemampuan untuk
membayar lunas pinjaman. Meskipun resiko gagal bayar tidak ditanggung, tetapi penyelenggara wajib
memastikan resiko bisa ditekan seminimal mungkin.

Manajemen resiko yang dilakukan penyelenggara P2P antara lain adalah:

• Seleksi. Melakukan seleksi pinjaman sebaik – baiknya, menggunakan teknologi skor kredit untuk bisa
memilih peminjam yang mampu membayar kewajiban tepat waktu

• Jaminan. Meminta jaminan dari peminjam. Tidak harus dalam bentuk aset (rumah/tanah), tetapi bisa
jaminan personal atau tagihan (invoice) sebagai jaminan

• Asuransi Kredit. Kerjasama dengan perusahaan asuransi kredit supaya saat pinjaman menunggak,
pokok pinjaman bisa dikembalikan oleh asuransi. Skema dan premi asuransi tergantung masing – masing
P2P
11. 7 Regulasi P2P di Indonesia

P2P adalah industri yang baru. Regulasinya pun belum lama.

Baru pada akhir 2016, OJK mengeluarkan Peraturan, POJK 77, yang mengatur soal industri P2P di
Indonesia. Regulasi ini menetapkan P2P sebagai “Lembaga Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
Informasi”.

POJK 77 mengatur baik dari sisi investasi maupun dari sisi peminjam. Aspek perlindungan konsumen
menjadi fokus perhatian OJK.

Perlindungan Konsumen

OJK menaruh perhatian cukup serius soal aspek perlindungan konsumen. Paling tidak ini karena
beberapa alasan:

• Industri baru. Sebagai sesuatu yang baru, apalagi menyangkut investasi, perlu kehati – hatian dalam
pelaksanaanya. Apalagi ini menyangkut transaksi dunia online, yang dikenal cukup sulit di monitor.

• Pinjaman online ilegal. Tanpa diduga sebelumnya, muncul banyak pinjaman online ilegal yang
merugikan konsumen dan mencoreng image P2P resmi.

Dalam peraturannya OJK berupaya melindungi konsumen P2P, dengan menerapkan sejumlah langkah,
yaitu:

A. Wajib Izin/Terdaftar di OJK

Semua pihak yang menawarkan pinjaman online wajib terdaftar dan berizin dari OJK, tanpa kecuali.
Tidak bisa menawarkan pinjaman secara online, tanpa restu OJK.

Kewajiban perizinan ini membuat pinjaman online tunduk pada pengawasan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh OJK. Perlindungan konsumen menjadi bisa dijalankan dengan efektif.

B. Pengurus

OJK menetapkan bahwa Direksi dan Komisaris dari fintech P2P wajib untuk:

• Punya pengalaman minimal 1 tahun pada level manajerial dalam dunia keuangan

• Lolos ujian sertifikasi yang diadakan oleh Asosiasi Fintech

• Lolos fit and proper test dari OJK

Syarat ini ditujukan agar pengurus pinjaman online adalah memang orang – orang yang kompeten dan
bisa dipercaya. Bukan pengurus yang punya catatan buruk dalam karirnya di dunia keuangan.

C. Pembatasan Akses Data


Kebocoran data pribadi dapat dipicu oleh adanya akses yang berlebihan pada smartphone pengguna
pinjaman daring. Indonesia hingga saat ini belum memiliki tentang UU Perlindungan Data Pribadi.

OJK proaktif melakukan pembatasan akses penyelenggara Fintech Lending pada smartphone pengguna.
Untuk saat ini hanya dapat akses pada camera, microphone, & location (CEMILAN). Apabila ada
pelanggaran oleh penyelenggara Fintech Lending, OJK memberikan sanksi.

D. Maksimum Bunga Harian

Tingginya bunga pinjaman online selama ini, membuat OJK dan AFPI bergerak melakukan pengendalian
terhadap suku bunga. Ini adalah bagian dari upaya perlindungan terhadap konsumen pinjaman online.

AFPI menetapkan bahwa jumlah total biaya pinjaman tidak melebihi suku bunga flat 0.8% per hari.
Maksimum bunga sebulan, dengan ketentuan ini, menjadi 24% (asumsi sebulan 30 hari).

E. Maksimum Total Biaya Pinjaman

Tidak hanya berhenti di perihal maksimum bunga per hari, OJK dan AFPI juga bergerak membatasi
maksimum total biaya pinjaman. Langkah ini sebagai antisipasi perusahaan mengakali ketentuan bunga
maksimum, dengan membebankan biaya – biaya.

Salah satu contohnya adalah praktek pemotongan biaya dimuka dari plafon yang disetujui sehingga
dana yang dicairkan ke rekening lebih kecil dari jumlah pinjaman yang disetujui. Praktek ini secara efektif
menurunkan bunga (agar memenuhi ketentuan maksimum 0.8% per hari) meskipun sebenarnya total
beban biaya pinjaman yang harus dibayar peminjam tidak berubah atau bahkan lebih besar.

OJK dan AFPI menetapkan bahwa jumlah total biaya, biaya keterlambatan dan seluruh biaya-biaya
lainnya sebesar maksimal 100% (seratus persen) dari nilai prinsipal pinjaman.

Contohnya, pinjaman sebesar Rp 1 juta, maka seluruh biaya (apapun itu) maksimum Rp 1 juta dan tidak
boleh lebih.

F. Cara Penagihan

Proses penagihan di pinjol banyak mendapat sorotan karena dianggap tidak manusiawi dan melanggar
privacy konsumen. Muncul banyak komplain dan berita di media soal keganasan penagihan via online.

Untuk mengatasinya, OJK dan AFPI menetapkan bahwa semua tenaga penagih di pinjaman online wajib
lulus sertifikasi yang diadakan oleh AFPI. Sertifikasi diharapkan bisa menanamkan edukasi kepada tenaga
penagih soal cara penagihan yang benar dan sesuai ketentuan.

11. 8 Penyelenggara P2P

Badan hukum Penyelenggara berbentuk:

a. perseroan terbatas;

b. koperasi.

Penyelenggara bisa didirikan dan dimiliki oleh Warga Negara/Badan Hukum Indonesia dan atau Asing.
Penyelenggara wajib mengajukan pendaftaran dan perizinan kepada OJK.

• Pendaftaran. Penyelenggara yang akan melakukan kegiatan P2P wajib mengajukan permohonan
pendaftaran ke OJK. Sementara, penyelenggara yang sudah melakukan kegiatan P2P sebelum POJK 77
ini diberi waktu paling lama 6 bulan untuk mendaftar.

• Perizinan. Penyelenggara yang telah terdaftar di OJK, wajib mengajukan permohonan izin sebagai
Penyelenggara dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal terdaftar di OJK. Jika dalam
jangka waktu 1 tahun, Penyelenggara tidak mengajukan perizinan atau tidak memenuhi persyaratan
perizinan, maka status terdaftarnya di OJK dinyatakan batal. Jika sudah batal status terdaftarnya, OJK
menetapkan bahwa Penyelenggara tidak dapat lagi menyampaikan permohonan pendaftaran kepada
OJK.

11. 9 P2P Lending Syariah

Fintech P2P Lending Syariah adalah platform pinjaman online yang dilandasi aturan dan hukum Islam
(syariah) dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Pinjol syariah ini diatur oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Majelis Ulama
Indonesia (MUI) melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor 117/DSN-MUI/II/2018. Fatwa ini
tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah.

Dalam fatwa tersebut, pinjol syariah adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan berdasarkan
prinsip syariah yang mempertemukan atau menghubungkan pemberi pembiayaan dengan penerima
pembiayaan dalam rangka melakukan akad pembiayaan melalui sistem elektronik dengan menggunakan
jaringan internet.

Dengan kata lain, transaksi pinjam meminjam ini harus sesuai dengan yang diperbolehkan Islam, yakni
terbebas dari unsur riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), maysir (judi), tadlis (penipuan), dharar
(bahaya), zulm (ketidakadilan), dan haram.

Ada 5 akad dalam layanan pinjol syariah, antara lain:

1. Akad ijarah

Akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan
pembayaran ujrah atau upah

2. Akad Musyarakah

Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu. Masing-masing pihak memberi
modal. Keuntungan dan kerugian dibagi sesuai nisbah (persentase) yang disepakati atau secara
proporsional.

3. Akad Mudharabah

Akad kerja sama suatu usaha antara pemilik modal dan pengelola. Seluruh modal diikeluarkan pemilik
modal. Kalau untung, dibagi sesuai nisbah yang disepakati. Sedangkan jika rugi, ditanggung pemilik
modal.
4. Akad Qardh

Akad pinjaman dari pemberi kepada penerima pinjaman. Syaratnya penerima pinjaman wajib
mengembalikan uang yang diterimanya sesuai dengan waktu dan cara yang disepakati.

5. Akad Wakalah

Akad pelimpahan kuasa dari pemberi kuasa kepada penerima kuasa untuk melakukan perbuatan hukum
tertentu yang boleh diwakilkan.

• Akad Wakalah bi al-ujrah adalah akad wakalah yang disertai dengan imbalan berupa ujrah atau upah.

PRETEST

Apakah kamu pernah mendengar istilah P2P Lending? Coba kamu sebutkan contoh P2P Lending yang
kamu ketahui!

Jawab:

Pernah.

Contohnya : Akseleran. Yang merupakan salah satu perusahaan yang ditujukan sebagai dana pinjaman
untuk UMKM dengan konsep crowdfunding.

POSTEST

Berikan kesimpulan dari masing-masing subtopik pada Materi ini.

Jawab:

11. 1 Pengertian P2P Lending

P2P (peer-to-peer) Lending adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan
Pemberi Pinjaman dengan Penerima Pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam
melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet.

11. 2 Munculnya P2P

P2P Lending menawarkan solusi ! Dengan membuat mekanisme peer to peer, teman ke teman,
menggunakan teknologi informasi, yang membuat proses pertemuan, yang sebelumnya sulit, sekarang
mudah dilakukan secara efisien dan transparan.
11. 3 Perbedaan P2P Lending dengan BANK

Perbedaan utama P2P dengan BANK adalah berikut:

-Pertama, P2P tidak melakukan penghimpunan dana masyarakat karena di dalam mekanismenya pemilik
dana (lender) bertemu langsung dengan pencari dana.

-Kedua, resiko gagal bayar ditanggung oleh pemberi pinjaman. Penyelenggara P2P tidak diperbolehkan
menanggung resiko pinjaman menunggak.

11. 4 Cara Kerja P2P Lending

Cara kerja P2P lending adalah sebagai berikut :

1. Registrasi keanggotaan.

2. Borrower melakukan pengajuan pinjaman;

3. Platform P2P lending menganalisa dan memilih borrower layak untuk mengajukan pinjaman,

4. Borrower terpilih akan ditempatkan oleh platform P2P lending dalam marketplace P2P lending secara
online beserta dengan informasi komprehensif tentang profil dan risiko borrower tersebut.

5. Investor P2P lending melakukan analisa dan seleksi atas borrower yang tercantum dalam marketplace
P2P lending yang disediakan oleh platform.

6. Investor P2P lending melakukan pendanaan ke borrower yang dipilih melalui platform P2P lending.

7. Borrower mengembalikan pinjaman sesuai jadwal pengembalian pinjaman ke platform P2P lending.

8. Investor P2P lending menerima dana pengembalian pinjaman dari borrower melalui platform.

11. 5 Kelebihan dan Kekurangan P2P Lending

-Kelebihan P2P bagi Pemberi dana :

* P2P Lending sudah resmi diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lewat Peraturan OJK
nomor 77/POJK.01/2016.

* Memberikan pinjaman sangat mudah dan cepat dengan P2P Lending,

* Suku bunga pinjaman yang diterima memiliki nilai yang signifikan, sehingga lebih menguntungkan.

* Memberikan pinjaman melalui sistem P2P Lending ini juga memudahkan pendana

-Kekurangan P2P bagi pemberi dana:

* Jika pendana menginvestasikan uang melalui P2P Lending

* Ada kemungkinan bahwa si peminjam akan gagal dalam mengembalikan uang pinjamannya
11. 6 Manajemen Resiko P2P

Manajemen resiko yang dilakukan penyelenggara P2P antara lain adalah:

-Seleksi

-Jaminan

-Asuransi Kredit

11. 7 Regulasi P2P di Indonesia

Baru pada akhir 2016, OJK mengeluarkan Peraturan, POJK 77, yang mengatur soal industri P2P di
Indonesia. Regulasi ini menetapkan P2P sebagai “Lembaga Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
Informasi”.

POJK 77 mengatur baik dari sisi investasi maupun dari sisi peminjam. Aspek perlindungan konsumen
menjadi fokus perhatian OJK.

11. 8 Penyelenggara P2P

-Pendaftaran. Penyelenggara yang akan melakukan kegiatan P2P wajib mengajukan permohonan
pendaftaran ke OJK.

-Perizinan. Penyelenggara yang telah terdaftar di OJK, wajib mengajukan permohonan izin sebagai
Penyelenggara dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal terdaftar di OJK.

11. 9 P2P Lending Syariah

Lending Syariah adalah platform pinjaman online yang dilandasi aturan dan hukum Islam (syariah) dalam
menjalankan kegiatan usahanya.

TOPIC12

12.1 Apa itu Credit Scoring?


Credit scoring atau penilaian kredit merupakan sistem atau cara yang dipakai oleh suatu lembaga
pembiayaan/bank di dalam menentukan layak tidaknya untuk menerima pinjaman dari lembaga
tersebut.

Penilaian kredit ini juga adalah sebuah data nasabah yang sudah dikumpulkan melalui pengisian yang
sudah mereka lakukan sebelumnya untuk pengajuan pinjamannya. Jadi, bisa dikatakan history transaksi
seperti pembayaran tagihan yang tepat atau tidak atau banyaknya kredit yang dimiliki bisa dikatakan
juga sebagai penentu credit scoring.

12.2 Credit Score Fintech

Salah satu yang menjadi kunci dalam menjembatani kredit gap di Indonesia hingga mampu
mempercepat penyaluran kredit adalah dengan mengembangkan penilaian credit scoring (skor kredit)
melalui inovasi dan peningkatan variasi data penilaian fintech.

Melalui teknologi, sistem skor kredit yang dimiliki fintech lending mampu menganalisa profil calon
peminjam secara lebih cepat, efisien, komprehensif, dan mengurangi kebiasan data. Hal ini berdampak
pada peningkatan kelayakan kredit sehingga mampu memperluas akses kredit bagi masyarakat, dengan
proses pengajuan kredit yang lebih mudah dan cepat.

12.3 Kelebihan Inovasi Credit Scoring

Meningkatkan kualitas penilaian kelayakan kredit

Masyarakat yang memiliki skor kredit rendah tentu sulit mendapatkan kredit. Inovasi skor kredit
memungkinkan kreditur dapat menentukan kemampuan calon debitur dengan menganalisa data
alternatif lain seperti perilaku saat mendaftar dan pola pembelanjaan.

Memperluas akses kredit dan mempercepat penyerapan kredit

Masyarakat seperti pekerja pemula dengan riwayat kredit terbatas dan para pengusaha pemula
merupakan kalangan masyarakat yang masih sulit mendapatkan akses kredit secara konvensional.
Melalui inovasi skor kredit, mereka memiliki kesempatan untuk mengakses kredit secara cepat dan
mudah.

Bahkan jika analisa yang dilakukan dari berbagai data alternatif menunjukkan hasil yang baik, mereka
akan mendapatkan skor kredit yang tinggi dan memperoleh pinjaman dengan nominal yang besar.
Selain itu, inovasi skor kredit juga memungkinkan penyerapan kredit secara lebih cepat, khususnya bagi
pelaku UMKM.
Penyajian data yang lebih akurat dan real-time

Pada proses skor kredit konservatif, riwayat kredit calon debitur yang buruk akan memengaruhi hasil
analisa, setidaknya selama 1-2 tahun setelah proses kredit tersebut terjadi. Calon debitur akan
membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali memulihkan riwayat kredit dan memperoleh credit
score yang baik.

Sehingga, jika calon debitur mengalami gagal bayar pada 2 tahun yang lalu, ia masih dianggap sebagai
profil yang berpotensi berisiko saat ini meskipun kondisi keuangannya telah meningkat pesat dalam 2
tahun terakhir tersebut. Namun, berbagai data alternatif yang digunakan dalam analisa skor kredit
inovatif merupakan data real-time sehingga mampu menjadi solusi bagi mereka yang pernah mengalami
gagal bayar.

Mengurangi bias informasi

Inovasi yang didesain fintech telah memberikan dampak besar pada tingkat inklusi keuangan di berbagai
negara. Fintech memanfaatkan teknologi dan alat digital yang diautomasi untuk mengurangi bias karena
faktor – faktor human error. Algoritma yang digunakan fintech mampu memberikan hasil analisa yang
akurat sesuai dengan profil risiko pengguna.

12.4 Cara Fintech Membangun Skor Kredit

Pada dasarnya, semua perusahaan, terlepas bergerak di fintech atau tidak, bisa mengumpulkan data
nasabah, entah online atau offline, untuk dimanfaatkan kembali ke berbagai tujuan. Salah satunya,
membangun sistem analisis kredit.

Pemahaman ini bisa menjadi bekal bahwa semua perusahaan punya kapabilitas untuk punya sistem skor
kredit mandiri, asal memiliki teknologi dan expertise.

Sementara startup fintech lending lebih banyak membangun skor kreditnya dengan data lain yang
belum ada di biro kredit. Sebelum tersandung kasus, awalnya pemain bisa mengakses berbagai data di
smartphone calon debitur.

Kini OJK membatasi data digital yang bisa diakses dari smartphone adalah kamera, mikrofon, dan lokasi.
Ketiganya dianggap paling relevan dan diperlukan perusahaan fintech lending dalam mengenali calon
nasabah.

12.5 Credit Scoring di Indonesia


Lembaga keuangan dan fintech tidak bisa selamanya berjalan sendiri-sendiri. Prudent-nya bank saat
menyalurkan pinjaman dan dinamisnya fintech dalam mengolah data untuk analisis risiko menjadi
perpaduan yang pas untuk menggarap nasabah unbanked dan unbankable.

Tak heran jika semakin banyak lembaga keuangan, termasuk layanan p2plending, bekerja sama dengan
perusahaan sejenis Tongdun dan Fineoz untuk membantu mereka menganalisis nasabah potensial dari
berbagai angle.

12.6 Penerapan Credit Scoring Fintech pada Perusahaan

Saat ini layer pertama yang paling terbantu dengan kehadiran pemain skor kredit adalah perbankan.
Layer berikutnya akan lintas industri. Suhardiman mencontohkan, di Tiongkok, utilisasi analisis kredit
sangat advance. Di sana, data seperti ini dipakai perusahaan logistik untuk menganalisis status
pengantaran dan profiling pengemudi.

Perusahaan asuransi di Tiongkok juga memanfaatkan skor kredit untuk pembayaran klaim sebagai
tindakan mencegah potensi fraud.

Salah satu pemain baru yang siap tancap gas adalah CekAja. Awalnya CekAja adalah platform agregator
produk finansial, kemudian mereka segera merambah bisnis skor kredit bernama CekSkor.

Produk yang akan dirilis pada awal tahun depan ini adalah realisasi akuisisi yang dilakukan CekAja
terhadap id/x untuk membantu proses skor bersama Experian yang sudah berpengalangan di bidang
yang sama. Experian adalah satu dari tiga perusahaan credit scoring terbesar di dunia, bersama Equifax
dan Transunion.

PRETEST

Berikan penjelasan tentang credit scoring berdasarkan pengetahuan anda!

Jawab:

Sistem penilaian kredit yang biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan atau lembaga untuk
menentukan layak atau tidak nya untuk menerima pinjaman dari lembaga tersebut.
POSTEST

Jelaskan perbedaan Credit Scoring pada Bank dan Fintech!

Jawab:

Perbedaannya adalah Credit scoring pada Fintech lebih banyak mengambil data melalui online dan
membangun skor kredit nya dengan data lain yang belum ada di biro kredit.

TOPIC13

13.1 Apa itu Payment, Clearing dan Settlement

Payment, Clearing dan Settlement adalah financial technologi yang memberikan layanan sistem
pembayaran yang dilakukan oleh perbankan maupun seperti yang dilakukan oleh Bank Indonesia seperti
Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI) hingga BI
scripless Securities Settlement System (BI-SSSS). Contohnya, Kartuku, Doku,iPaymu, Xendit dll.

Jenis Fintech yang tergolong di di kategori ini adalah pembayaran (payments) seperti payment gateway
dan e-wallet. Payment Gateway merupakan penghubung antara pelanggan dan e-commerce yang
difokuskan pada sistem pembayaran. Kemudian ada uang elektronik yang merupakan instrumen
pembayaran belanja, tagihan dan lainnya dalam bentuk aplikasi.

Jenis ini memberikan layanan sistem pembayaran secara online melalui dompet elektronik atau uang
digital. Sistem ini diselenggarakan baik oleh bank maupun lembaga keuangan non-bank. Doku, Sakuku
BCA, T-cash, Go-pay dan Ovo adalah beberapa contoh fintech jenis ini yang pastinya sudah tidak asing
bagi kita.

Fintech jenis payment, clearing, and settlement memberikan layanan pembayaran secara online.
Pembayaran online ini termasuk sebagai e-wallet maupun payment gateway. Tujuannya adalah untuk
memudahkan proses transaksi via online, yakni setiap transaksi Anda lakukan hanya dari 1 portal saja.
Doku, Sakuku BCA, T-cash, Go-pay dan Ovo, DANA adalah beberapa contoh fintech jenis ini yang
pastinya sudah tidak asing bagi kita.

13.2 Klasifikasi Payment, Clearing & Settlement

Beberapa startup finansial yang menyediakan payment gateway atau e-wallet sudah beredar cukup
banyak di Indonesia. Dengan jenis fintech yang satu ini juga segala proses pembayaran akan lebih
mudah dan hemat waktu dalam prosesnya. Kebutuhan seperti melakukan pembayaran tagihan listrik,
pulsa, belanjaan dan kebutuhan lainnya dapat dilakukan secara online. Berikut penjelasannya yang lebih
dalam:

Payment Gateway

Sebelum berkembangnya industri Fintech, dunia digital sudah mengenal industri e-commerce yang
sudah berkembang terlebih dahulu. Kemunculan e-commerce ini menjadi pemicu awal munculnya
industri Fintech, lebih tepatnya karena adanya Payment Gateway yang digunakan untuk memperlancar
transaksi di e-commerce.
Jenis Fintech Payment Gateway ini sangat berguna dalam dunia e-commerce, karena pada e-commerce
dibutuhkan suatu proses transaksi antara penjual dan pembeli yang cepat dan aman. Munculnya
layanan payment gateway akan sangat membantu dalam memudahkan proses transaksi yang kamu
lakukan karena memungkinan kamu untuk memilih berbagai metode pembayaran yang ada karena
payment gateway menghubungkan e-commerce dengan berbagai bank.

Contoh Fintech Payment Gateway yang dikenal di Indonesia antara lain Midtrans, Doku, dan Xendit.

Dompet Digital (Digital Wallet)

Untuk kategori pembayaran, selain Payment Gateway, layanan Fintech yang sekarang sedang tumbuh
pesat adalah dompet digital atau digital wallet. Fintech dompet digital memungkinkan pengguna untuk
menyimpan uang di aplikasi dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di merchant offline
maupun online.

Kelebihan dari dompet digital terletak pada kenyamanan dan kepraktisannya. Pengguna tidak perlu
membawa uang secara fisik, tidak perlu menyimpan uang receh hasil kembalian dari transaksi, dan
pembayaran bisa dilakukan dengan beberapa langkah saja termasuk scan QR code sehingga
mempercepat waktu transaksi.

Beberapa contoh fintech dompet digital yang populer di Indonesia adalah Go-Pay, OVO, T-Cash, dan
Dana.

13.3 Pengguna Payment, Clearing dan Settlement

Keberadaan fintech ini jelas sangat memudahkan para pengguna untuk melakukan transaksi
pembayaran yang praktis, cepat, aman dan nyaman. Fintech payment gateway contohnya seperti Doku
dan Midtrans sangat berguna untuk mendukung para pebisnis e-commerce. Payment gateway
menghubungkan bisnis e-commerce dengan berbagai bank sehingga penjual dan pembeli dapat
melakukan transaksi dengan cepat dan mudah.

Sementara layanan fintech e-wallet (dompet elektronik) seperti GoPay, OVO, T-Cash, LinkAja
memungkinkan pengguna menyimpan uangnya di aplikasi tersebut untuk dapat digunakan bertransaksi
kapanpun dimanapun. Pemakaian e-wallet sangat mudah sehingga pengguna tidak perlu repot
menggunakan alat pembayaran tunai dan berurusan dengan uang kembalian.

CEO dan Co-Founder Investree yang juga ketua Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI)
Adiran Gunadi mengatakan, tahun ini, ekosistem fintech di bidang pembayaran (payment) bakal jadi
pendorong pertumbuhan. Hal itu setidaknya dapat terlihat dari makin massifnya penggunaan sejumlah
platform pembayaran elektronik seperti Go-Pay, Ovo, dan T-Cash.

13.4 Kelebihan Payment, Clearing dan Settlement


7 Kelebihan Layanan Fintech Payment:

1. Kemudahan dalam penggunaan

2. Simpel

3. Efisiensi waktu

4. Tidak perlu repot pergi ke bank

5. Lebih aman

6. Adanya promo dan insentif

7. Pengelolaan yang lebih baik

13.5 Pembayaran dan Infrasrtuktur Pasar

Bekerja sama dengan CPMI, beberapa negara telah menerbitkan Buku Merah tentang pembayaran dan
infrastruktur pasar mereka.

Publikasi tentang sistem Payment, Clearing dan Settlement meliputi:

1. Green Book: laporan yang mencakup negara-negara Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC).
Diproduksi oleh Tim Proyek Sistem Pembayaran SADC di bawah naungan Komite Gubernur Bank Sentral
SADC dan diterbitkan oleh BIS.

2. Yellow Book: laporan yang diterbitkan di bawah naungan CEMLA dan Bank Dunia dalam Western
Hemisphere Payments and Securities Clearance and Settlement Initiative.

3. Silver Book: laporan yang diterbitkan di bawah naungan Bank Dunia di bawah Commonwealth of
Independent States Payment and Securities Settlement Initiative.

4. Blue Book: publikasi relevan oleh ECB.

PRETEST

Apakah yang kamu ketahui tentang Payment, Clearing dan Settlement?

Jenis pembayaran apa yang sering kamu gunakan selama ini?

Jawab:

Payment, Clearing dan Settlement adalah financial technologi yang memberikan layanan sistem
pembayaran yang dilakukan oleh perbankan maupun seperti yang dilakukan oleh Bank

Jenis pembayaran yg sering saya lakukan adalah Payment e-Wallet contohnya dana

POSTEST
Berikan kesimpulan anda tentang materi pada Topik ini!

Jawab:

Payment, Clearing dan Settlement adalah financial technologi yang memberikan layanan sistem
pembayaran yang dilakukan oleh perbankan maupun seperti yang dilakukan oleh Bank. Fintech jenis
payment, clearing, and settlement memberikan layanan pembayaran secara online. Pembayaran online
ini termasuk sebagai e-wallet maupun payment gateway. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses
transaksi via online. Beberapa startup finansial yang menyediakan payment gateway atau e-wallet sudah
beredar cukup banyak di Indonesia. Jenis Fintech Payment Gateway ini sangat berguna dalam dunia e-
commerce, karena pada e-commerce dibutuhkan suatu proses transaksi antara penjual dan pembeli
yang cepat dan aman. Dompet Digital (Digital Wallet)

Untuk kategori pembayaran, selain Payment Gateway, layanan Fintech yang sekarang sedang tumbuh
pesat adalah dompet digital atau digital wallet.

TOPIC14

14.1 Definisi Market Agregator

Market Aggregator adalah kategori fintech yang dapat membantu konsumen dalam hal pengambilan
keputusan sebelum melakukan pembelian produk jasa keuangan tertentu seperti asuransi, kredit, kartu
kredit hingga investasi. Aggregator menyediakan informasi terkait perbandingan produk secara
menyeluruh mulai dari harga, fitur hingga manfaat.

Fintech market aggregator ini dapat dimanfaatkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk,
dimana konsumen bisa dengan mudah membandingkan beberapa produk sejenis untuk selanjutnya
dapat memilih mana yang dinilai paling sesuai dengan kebutuhan atau preferensi individu.

Market aggregator merupakan jenis fintech yang mengacu pada sebuah portal yang menyajikan
berbagai informasi terkait keuangan atau finansial. Sajian informasi diperuntukan kepada target audiens
atau pengguna seperti tips keuangan, tips investasi, pilihan produk, layanan keuangan, dan sebagainya.

Kategori yang satu ini adalah platform dimana kamu bisa melihat beragam informasi layanan keuangan.
Dengan adanya jenis platform Market Agregator pengguna bisa membandingkan beragam layanan
keuangan yang akan dipilih. Contohnya kamu bisa melihat informasi mengenai produk kartu kredit,
kredit tanpa agunan, asuransi, sampai dengan KPR dan kredit kendaraan bermotor.

Fintech market aggregator akan menyimpan data tentang berbagai produk keuangan yang tersedia di
pasaran. Portal market aggregator dapat menyajikan data tentang berbagai aspek produk keuangan
seperti harga, fitur, dan manfaatnya.

14.2 Market Aggregator Fintech Resmi

Jenis fintech market aggregator ini juga sudah resmi diawasi oleh OJK. Mulai bulan Desember 2020, grup
Inovasi Keuangan Digital di OJK sudah memberikan status tercatat kepada 87 permohonan fintech yang
dikategorikan ke dalam 15 kelompok, yaitu:

• Aggregator (36)

• Credit scoring (14)

• Financial Planner (7)

• Blockchain-based (1)

• Insurtech (2)

• Online Distress Solution (1)

• RegTech (1)

• Insurance Broker Marketplace (1)

• Financing Agent (6)

• Property Investment Management (2)

• Project Financing (4)

• Funding Agent (1)

• Transaction Authentication (4)

• Tax and Accounting (2)

• E-KYC (4).

Jenis fintech market aggregator ini merupakan situs web atau aplikasi yang dapat membantu
masyarakat atau nasabah untuk memperoleh informasi mengenai produk dan layanan jasa keuangan
terkait.

Jenis fintech ini akan menghimpun informasi, menyaring, lalu membandingkan produk dan layanan
antar Lembaga Jasa Keuangan (LJK) secara digital. Masyarakat atau nasabah dapat menggunakan
layanan market aggregator ini untuk mencari informasi yang diperlukan mengenai produk-produk LJK,
seperti KPR, kartu kredit, beberapa jenis tabungan, produk asuransi, produk pembiayaan, dan lain
sebagainya.

14.3 Cara Kerja Market Aggregator

Dengan adanya jenis fintech satu ini, kita bisa mendapatkan informasi berbagai layanan produk
keuangan yang kita cari, bahkan tanpa perlu mengeluarkan biaya alias gratis. Kita bisa melakukan
perbandingan berbagai produk dan layanan jasa keuangan, untuk kemudian menjadi bahan
pertimbangan.

Karena biaya operasional si market aggregator ini berasal dari marketing fee yang dibayarkan oleh si
lembaga keuangan atau penyelenggara, ketika mereka hendak menempatkan produk dan layanan jasa
keuangan di aplikasi atau website aggregator. Jadi ini adalah deal antara si fintech market aggregator
dengan pihak penyelenggara produk keuangannya.

Untuk bisa mempergunakan fitur dalam market aggregator tersebut, kita harus membuat akun dengan
email dan password. Kemudian, akan ada berbagai fitur yang bisa kita manfaatkan, serta berbagai
pilihan informasi yang bisa disesuaikan.

14.4 Kelebihan dan Kekurangan Market Aggregator

Kelebihan Market Aggregator :

1. Membantu memudahkan konsumen untuk mencari produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Konsumen dapat mencari informasi secara lebih detail dibandingkan sebelumnya sehingga dapat
mengambil keputusan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka.

3. Dapat memberikan saran terbaik bagi nasabah atau pengguna, mempermudah dalam menjalankan
proses yang diminati

4. Membantu menentukan target distribusi dana ke masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya
pengembangan teknis
Kekurangan Market Aggregator :

Banyaknya audiens yang berasumsi bahwa fintech ini jadi menyulitkan pengguna.

14.5 Contoh Market Aggregator di Indonesia

Berikut ini dibahas beberapa Market Agregator yang ada di Indonesia:

Cekaja.com

Cekaja.com merupakan portal layanan informasi dan perbandingan yang netral dan terpercaya untuk
membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan finansial yang cerdas. Cekaja.com memiliki
teknologi perbandingan dan aplikasi mutakhir kelas dunia, Cekaja.com memberikan pilihan produk
finansial dan asuransi secara cepat, mudah, dan singkat. Layanan Cekaja.com di dukung oleh tenaga
profesional dan berpengalaman di bidang teknologi, finansial, dan asuransi. Cekaja.com juga didukung
oleh sejumlah mitra bank terbaik dan lembaga asuransi terpercaya di Indonesia. Karena itu, produk dan
layanan Cekaja.com senantiasa diperbaharui dan diperluas untuk mencakup segala jenis kredit, asuransi,
tabungan, investasi, dan produk konsumen lainnya.

Cermati.com

Cermati.com menyediakan berbagai macam informasi untuk membantu masyarakat Indonesia


menemukan produk keuangan terbaik. Cermati juga menyediakan akses data ke ribuan produk
keuangan secara gratis untuk memudahkan masyarakat Indonesia membuat keputusan finansial yang
cermat. Diluncurkan pada april 2015, Cermati adalah perusahaan startup yang bergerak di bidang
teknologi keuangan. Perusahaan ini didirikan oleh para ahli teknologi veteran yang sudah
berpengalaman bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi global terkemuka seperti Google, LinkedIn,
Microsoft dan Oracle. Cermati memiliki pengalaman total lebih dari 16 tahun dalam membangun
perangkat lunak dan website yang sudah digunakan oleh lebih dari ratusan juta pengguna di seluruh
dunia. Pengguna di platform ini dapat membandingkan layanan keuangan kartu kredit, pinjaman (tanpa
agunan, KPR, dll) dan asuransi.

Duitpintar.com

Catapult Ventures Pte Ltd. Perseroan Terbatas di Singapura adalah perusahaan pengembang perangkat
lunak yang berdiri pada bulan Februari 2012. Loangarage Indonesia adalah cabang dari Moneysmart
Singapura.
MoneySmart.sg (selanjutnya akan disebut DuitPintar.com) merupakan situs pemasaran dan direktori
produk online / marketplace.Dapat di akses melalui telepon seluler dan smartphone. DuitPintar.com
merupakan media penghubung antara peminjam dan lembaga pemberi pinjaman DuitPintar.com
merupakan media promosi, informasi dan edukasi. DuitPintar.com sepenuhnya hanya menyediakan
platform saja. Bukan merupakan pemberi pinjaman atau agen dari lembaga keuangan. Pengguna
Duitpintar dapat membandingkan berbagai jenis pinjaman, asuransi dan kartu kredit. Duitpintar hanya
sebatas informasi saja untuk layanan keuangan.

Cekpremi.com

Cekpremi.com adalah portal online yang memberikan informasi dan perbandingan berbagai produk
asuransi seperti: asuransi mobil, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri, asuransi properti, asuransi
jiwa, dan asuransi perjalanan. Segala Pencarian informasi, perbandingan, sampai pembelian produk
asuransi dapat dilakukan lewat Cekpremi.com.

Cekpremi.com menjadi Fintech yang dapat dikategorikan sebagai Fintech Manajemen Resiko dan
Market Aggregator. Di sini Cekpremi.com menghimpun data berbagai produk asuransi sekaligus
memudahkan penggunannya untuk memperoleh suatu produk asuransi.

Masih tedapat banyak Fintech Market Aggregator lainnya, namun yang disebutkan di atas adalah
beberapa website yang paling populer untuk digunakan. Masih terdapat juga Market Agregator lainnya
seperti:

• Aturduit.com

• Bostunai.co.id

• Disitu.com

• Halomoney.co.id

• Kreditgogo.com

• Pilihpintar.co.id

• Sikatabis.com

PRETEST

Sebutkan jenis Market Agreggator yang kamu ketahui! (minimal 3)

Jawab:

1.Cekaja.com

2. Cermati.com
3. Cekpremi.com

POSTEST

Berikan Kesimpulan anda tentang materi pada Topik ini!

Jawab:

Market Aggregator adalah kategori fintech yang dapat membantu konsumen dalam hal pengambilan
keputusan sebelum melakukan pembelian produk jasa keuangan tertentu seperti asuransi, kredit, kartu
kredit hingga investasi. Aggregator menyediakan informasi terkait perbandingan produk secara
menyeluruh mulai dari harga, fitur hingga manfaat.

Jenis fintech market aggregator ini juga sudah resmi diawasi oleh OJK. Mulai bulan Desember 2020.

Untuk bisa mempergunakan fitur dalam market aggregator tersebut, kita harus membuat akun dengan
email dan password. Kemudian, akan ada berbagai fitur yang bisa kita manfaatkan, serta berbagai
pilihan informasi yang bisa disesuaikan.

Kelebihan Market Aggregator :

1. Membantu memudahkan konsumen untuk mencari produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Konsumen dapat mencari informasi secara lebih detail dibandingkan sebelumnya sehingga dapat
mengambil keputusan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka.

3. Dapat memberikan saran terbaik bagi nasabah atau pengguna, mempermudah dalam menjalankan
proses yang diminati

4. Membantu menentukan target distribusi dana ke masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya
pengembangan teknis

Kekurangan Market Aggregator :

Banyaknya audiens yang berasumsi bahwa fintech ini jadi menyulitkan pengguna.

TOPIC15

15.1 Mengenal Manajemen Resiko Investasi


Manajemen risiko dan investasi juga termasuk dalam jenis-jenis fintech di Indonesia yang mungkin
namanya masih terdengar asing bagi kamu.

Yang termasuk ke dalam jenis fintech ini adalah berbagai platform perusahaan sekuritas dan manajemen
investasi, yang sekarang masing-masing sudah mengembangkan aplikasi mobile.

Jenis yang satu ini fungsinya untuk memantau kondisi keuangan, sekaligus dapat digunakan untuk
melakukan perencanaan finansial dalam bentuk trading maupun asuransi. Pelayanannya sendiri hampir
serupa dengan robo adviser.

15.2 Tujuan Manjemen Risiko Investasi

Tujuan Manajemen Risiko Investasi:

1. Membantu mengambil keputusan terkait langkah finansial tertentu seperti perencanaan keuangan
dalam bentuk perangkat digital.

2. Dengan memanfaatkan layanan fintech ini, seseorang yang memiliki dana dapat mengatur keuangan
dan menaruhya di instrumen investasi atau asuransi yang tepat.

15.3 Risiko Investasi di Fintech

1. Tidak Bisa Klaim Investasi di Tengah Jalan

Sebagai investor tentu harus mempertimbangkan terlebih dahulu menyoal kondisi uang kas suatu
perusahaan yang biasa digunakan untuk memenuhi kewajiban pelunasan ketika sudah jatuh tempo.
Jangan sampai para investor ikut terjebak dalam kas perusahaan yang tidak aman.

2. Pihak Peminjam Menunggak Pembayaran Tagihan


Dana yang disalurkan investor kepada calon peminjam, pada umumnya untuk keperluan permodalan
membangun UKM. Nah, dalam menjalankan sebuah bisnis, baik itu bisnis kecil maupuan besar pastinya
memiliki naik turunnya omzet penjualan. Dengan begitu, selaku peminjam bisa saja mengalami
tunggakan dalam tagihannya.

3. Waspada Terjadi Penipuan

Pada umumnya semua investasi memiliki risiko penipuan yang membuat rugi. Tak terkecuali investasi
lewat fintech. Secara logika, meminjamkan uang secara online memiliki risiko penipuan lebih tinggi
dibandingkan dengan meminjam langsung ke orang yang kita kenal langsung, dan bisa bertemu, tapi
investasi pinjaman online tidak memungkinkan bertemu secara tatap muka antara investor dengan
calon peminjam.

Hal terpenting agar tidak tertipu, sebelum investasi pastikan fintech kamu sudah terdaftar, bukan
fintech abal-abal yang sudah jelas punya modus penipuan. Baca dan pahami cara dan sistem
investasinya dengan baik, jangan lupa juga baca review pengalaman orang yang sudah pernah investasi
biar kamu terhindar dari penipuan.

4. Salah Pengelolaan Menjadi Bangkrut

Bila fintech tidak dapat mengelola risk management dan collection kredit dengan baik, maka bisa
dipastikan fintech akan mengalami bangkrut.

15.4 Contoh Fintech Manajemen Risiko Investasi

Contoh Fintech Manajemen Risiko Investasi :

1. Bareksa

Bareksa adalah marketplace finansial dan investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang telah
mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016.
Marketplace Bareksa menjual produk reksa dana terlengkap dari manajer investasi yang terpercaya di
Indonesia dan menguasai pangsa pasar jumlah investor reksa dana di Indonesia.

Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya
oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Bareksa
juga menyediakan transaksi jual beli emas secara online. Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat
umum, Bareksa menyediakan berbagai layanan informasi seperti: data market, konten, riset, analisis,
berita, dan lainnya. Bareksa kini telah tersedia dalam aplikasi yang bisa diunduh melalui Play Store dan
App Store.

2. Bibit

Bibit adalah aplikasi Robo-investing untuk investasi secara otomatis. Bibit membantu dalam
menempatkan uang ke portfolio reksa dana yang terdiversifikasi. Bibit dikembangkan dan dimiliki oleh
PT Bibit Tumbuh Bersama.

3. Cekpremi

Cekpremi.com adalah portal online yang memberikan informasi dan perbandingan berbagai produk
asuransi seperti asuransi mobil, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri, asuransi properti, asuransi
jiwa, dan asuransi perjalanan.

4. Pasarpolis

PasarPolis hadir di Indonesia sejak tahun 2015 dengan memanfaatkan teknologi terkini untuk
memudahkan dan mempercepat semua proses layanan pelanggan PasarPolis dari awal hingga klaim.

PRETEST

Sebutkan dua contoh platform kategori fintech Manajemen Resiko Investasi


Jawab:

1.Bareksa

2.Pasarpolis

Anda mungkin juga menyukai