Pembimbing:
Disusun Oleh:
(2018730015)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia -Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus dengan judul “Penyakit Paru
Obstruktif Kronik”. Laporan Kasus ini penulis ajukan untuk menyelesaikan
kepaniteraan klinik Stase Interna di RSUD Sayang Cianjur.
Penulis menyadari laporan Refreshing ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan laporan selanjutnya. Atas
selesainya laporan ini, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada dr. Muh Masrin, Sp.PD yang telah memberikan persetujuan
dan pembimbingan. Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil’alamin laporan
Refreshing ini telah selesai dan semoga bermanfaat bagi semua pihak serta semoga Allah
SWT membalas semua kebaikan dengan balasan yang terbaik.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I LAPORAN KASUS.......................................................................................................4
I.1 IDENTITAS PASIEN.......................................................................................................4
I.2 ANAMNESIS...................................................................................................................4
I.2.1 Keluhan Utama...........................................................................................................4
I.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang........................................................................................4
I.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu...........................................................................................5
I.2.4 Riwayat Keluarga.......................................................................................................5
I.2.5 Riwayat Pengobatan dan Alergi.................................................................................5
I.2.6 Riwayat Psikososial....................................................................................................5
I.3 PEMERIKSAAN FISIK...................................................................................................5
I.3.1 Keadaan Umum..........................................................................................................5
I.3.2 Tanda Tanda Vital......................................................................................................5
I.3.3 Status Generalisata.....................................................................................................6
I.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG......................................................................................7
I.4.1 Pemeriksaan Laboratorium.........................................................................................7
I.5 ASSESMENT (DIAGNOSIS)..........................................................................................8
I.6 TATALAKSANA AWAL................................................................................................8
I.7 FOLLOW UP....................................................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................12
II.1 PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK..............................................................12
II.2 PERBEDAAN PPOK DAN ASMA BRONKIAL, DAN PPOK-ASMA BRONKIAL....
19
BAB III ANALISIS KASUS...................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21
3
BAB I
LAPORAN KASUS
I.2 ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis dengan pasien Tn.D dan Rekam Medis Bangsal Arben
RSUD Sayang Cianjur.
4
I.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki Riwayat Hipertensi (+)
Riwayat Asma (+)
Riwayat Penyakit Jantung (+)
Riwayat Diabetes Mellitus (-)
5
I.3.3 Status Generalisata
Kepala : Normocephal, rambut tidak rontok
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : serumen (-/-), peradangan (-/-), perdarahan (-/-)
Hidung : sekret (-/-), perdarahan (-/-)
Mulut : mukosa bibir kering, coated tongue (-)
Leher : pembesaran KGB (-) dan thyroid (-). JVP meningkat (-)
Thorax
Paru-paru:
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, Barrel Chest (+)
Palpasi : Vokal Fremitus melemah
Perkusi : Hipersonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (+/+)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat pada ICS V linea axillaris anterior
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba pada ICS V linea axillaris anterior
Perkusi : Batas atas jantung ICS 2 linea parasternalis dextra, Batas jantung
kanan ICS IV linea parasternalis dextra, Batas kiri jantung ICS V linea
midclavicularis sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, Supel
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatomegali (-), splenomegali (-).
Ekstremitas Atas Bawah
Sianosis : -/- -/-
Akral : hangat hangat
Edema : -/- -/-
CRT : <2s <2s
6
I.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
I.4.1 Pemeriksaan Laboratorium
HEMATOLOGI RUTIN – 31 JULI 2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 16,4 13,5-17,5 g/dL
Hematokrit 48 42-52 %
Leukosit 16,2 4,8-10,8 10^3/μL
Eritrosit 5,7 4,7-6,1 10^6/μL
Trombosit 396 150-450 10^3/μL
MCV 91,5 80-94 fl
MCH 30,7 27-31 pg
MCHC 33,9 33-37 %
Limfosit 18 26-36 %
Monosit 9,8 4-8 %
Neutrofil 81,2 40-70 %
Eosinofil 1,5 1-3 %
Basofil 0,7 <1 %
7
Pemeriksaan Radiologi (31/7/2022)
Pemeriksaan Rontgen Thorax
Kesan :
Bronkopneumonia bilateral
Bronkitis Kronik
8
I.7 FOLLOW UP
1 AGUSTUS 2022
S O A&P
- Sesak napas, - Kesadaran : composmentis A:
memberat ketika - TD : 150/80 - PPOK
beraktivitas, - Pneumonia
- N : 90x/menit
diperingan ketika - Asma Bronkial
istirahat, - Suhu : 36,5oC
- batuk berdahak - RR : 28x/menit P:
berwarna putih kental - IVFD RL 1000 cc/24
- SpO2: 94%
- Rrasa lemas, pusing, jam
mual dan nyeri ulu - Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
- O2 Nasal kanul 3 Lpm
hati, Sklera iktertik (-/-) - OMZ 1 x 40mg
- BAB dan BAK dbn. - Levofloxacin 1x750
- Mulut: Bibir tampak kering
- NAC 3x1
- Leher: Pembesaran KGB (-),
- Nebu Combiven/8 jam
JVP meningkat (-)
- Thorax : Barrel Chest (+),
Hipersonor (+/+), Rhonki (+/+),
Wheezing (+/+)
- Jantung : Bunyi Jantung 1 dan 2,
murmur (-), gallop (-)
- Abdomen : supel, datar, bising
usus (+), nyeri tekan epigastric
(+), timpani
- Ekstremitas : akral hangat, CRT
<2 detik, edema (-/-)
9
2 AGUSTUS 2022
S O A&P
- Sesak napas - Kesadaran : composmentis A:
berkurang - TD : 160/80 - PPOK Eksaserbasi
- batuk berdahak - Pneumonia
- N : 84x/menit
berwarna putih - Asma Bronkial
jernih - Suhu : 36,5oC
- Rasa lemas (-), - RR : 24x/menit P:
pusing (-), mual (-), - IVFD RL 1000 cc/24
- SpO2: 95%
nyeri ulu hati (-) jam
- BAB dan BAK dbn. - Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
- O2 Nasal kanul 3 Lpm
- Sklera iktertik (-/-) - OMZ 1 x 40mg
- Mulut: Bibir tampak kering - Levofloxacin 1x750
- NAC 3x1
- Leher: Pembesaran KGB (-),
JVP meningkat (-)
- Thorax : Barrel Chest (+),
Hipersonor (+/+), Rhonki (+/+),
Wheezing (+/+)
- Jantung : Bunyi Jantung 1 dan 2,
murmur (-), gallop (-)
- Abdomen : supel, datar, bising
usus (+), nyeri tekan epigastric
(+), timpani
- Ekstremitas : akral hangat, CRT
<2 detik, edema (-/-)
10
3 AGUSTUS 2022
S O A&P
- Sesak napas (-) - Kesadaran : composmentis A:
- Batuk berdahak - TD : 150/80 - PPOK Eksaserbasi
berwarna putih - Pneumonia
- N : 83x/menit
jernih - Asma Bronkial
- Rasa lemas (-), - Suhu : 36,5oC
pusing (-), mual (-), - RR : 22x/menit P:
nyeri ulu hati (-) - IVFD RL 1000 cc/24
- SpO2: 95%
- BAB dan BAK dbn. jam
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
- Levofloxacin 1x750
Sklera iktertik (-/-) - NAC 3x1
- Mulut: Bibir tampak kering
- Leher: Pembesaran KGB (-),
JVP meningkat (-)
- Thorax : Barrel Chest (+),
Hipersonor (+/+), Rhonki (+/+),
Wheezing (+/+)
- Jantung : Bunyi Jantung 1 dan 2,
murmur (-), gallop (-)
- Abdomen : supel, datar, bising
usus (+), nyeri tekan epigastric
(+), timpani
- Ekstremitas : akral hangat, CRT
<2 detik, edema (-/-)
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK
1. Definisi
PPOK adalah penyakit yang umum, dapat dicegah, dan dapat disembuhkan yang
dikarakterisasikan dengan gejala respirasi persisten dan limitasi aliran udara akibat
kelainan alveolar dan/atau saluran napas yang biasanya diakibatkan oleh paparan
signifikan partikel atau gas berbahaya dan dipengaruhi oleh faktor host, termasuk
perkembangan paru yang abnormal. Komorbiditas yang signifikan dapat mempengaruhi
morbiditas dan mortalitas.
2. Epidemiologi
Menurut WHO, PPOK eksaserbasi akut menjadi penyebab kematian no.3 di
dunia, dimana setidaknya 3,23 juta kematian terjadi di tahun 2019. Sebesar >8%
kematian juga tercatat terjadi di negara berpendapatan menengah ke bawah.
Peningkatan prevalensi PPOK terjadi pada mereka yang memiliki kebiasan merokok/
riwayat perokok sebelumnya, usia > 40 tahun, dan lebih banyak ditemukan pada pria
dibandingkan pada wanita. Tidak hanya itu, di tahun 2013, PPOK menempati urutan
ke-5 dalam menyebabkan peningkatan Disability Adjusted Life Years (DALYs) di
Amerika Serikat.
3. Faktor Resiko
Beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kondisi terjadinya PPOK, yakni:
1) Genetik → defisiensi alfa-1 antitripsin (AATD) dan bersanding sebagai
komorbid dengan faktor lingkungan.
2) Jenis kelamin dan usia → umumnya PPOK lebih banyak terjadi pada pria
dan sering ditemukan pada mereka yang berusia >40 tahun. Perbedaan ini
berhubungan dengan kebiasaan merokok dan durasi merokok selama masa
hidupnya
3) Gangguan perkembangan dan pertumbuhan paru → akibat Riwayat BBLR,
paparan rokok, Riwayat infeksi paru saat masa partumbuhan dapat
menurunkan fungsi maksimal paru
12
4) Paparan partikel, yang berhubungan dengan partikel asap rokok, polutan
udara, dan okupasi
5) Status sosioekonomi → tingkat paparan polutan, tingkat kepadatan
penduduk, pemenuhan nutrisi sehari-hari yang tidak adekuat, dan
rendahnya akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan
6) Riwayat asma dan hipersensitivitas saluran napas; ditemukan meningkatkan
risiko PPOK sebanyak 12x dan menurunkan FEV1 di populasi umum
7) Riwayat Bronkitis Kronik → Hipersekresi mukur dan penurunan FEV1
serta meningkatkan kemungkinan terjadinya eksaserbasi
8) Infeksi saluran napas → menjadi faktor risiko eksaserbasi pada PPOK
4. Patogenesis
a. Stress Oksidatif
Peningkatan hidrogen peroksida dan 8-isoprostan seiring dengan kondensasi
napas, sputum, dan sirkulasi sistemik
b. Ketidakseimbangan protease-antiprotease
Peningkatan penghancuran elastin yang dimediasi protease
c. Sel Inflamasi
Peningkatan makrofag, pembuluh pulmoner dan parenkima, neutrofil, limfosit
(sel Tc1, Th1, Th17, ILC3) dan beberapa kasus sel eosinofil, Th2, atau ILC2
d. Mediator inflamasi
Peningkatan mediator inflamasi menstimulasi sel inflamasi dari sirkulasi →
peningkatan proses inflamasi (sitokin proinflamasi) dan peningkatan perubahan
struktural
e. Fibrosis peribronkiolar dan interstisial
Proses inflamasi atau cedera pada dinding dinding saluran napas →
perkembangan fibrosis dan peningkatan produksi jaringan fibrosis dan otot →
keterbatasan saluran udara → obliterasi → perkembangan emfisema
13
5. PPOK Stabil
A. Penilaian Awal
14
Penilaian gabungan → pengelolaan PPOK Gejala:
- Sedikit gejala (mRC 0-1 atau CAT <10) = pasien (A) atau (B)
- Banyak gejala (mRC ≥2 atau CAT ≥ 10) = pasien (C) atau (D)
Hambatan Aliran Udara:
- Risiko rendah (GOLD 1 atau 2) = pasien (A) atau (B)
- Risiko tinggi (GOLD 3 atau 4) = pasien (C) atau (D)
Eksaserbasi
- Risiko rendah = 1 per tahun DAN tidak dirawat karena eksaserbasi
= pasien (A) atau (B)
- Risiko tinggi = 2 per tahun ATAU 1 dengan dirawat = pasien (C) atau (D)
15
B. Tatalaksana PPOK Stabil
16
17
18
II.2 PERBEDAAN PPOK DAN ASMA BRONKIAL, DAN PPOK-ASMA BRONKIAL
19
BAB III
ANALISIS KASUS
KASUS TEORI
Anamnesis Anamnesis
Pasien memiliki riwayat merokok dalam waktu PPOK seringkali timbul pada usia pertengahan
yang lama (kurang lebih 15 tahun). akibat merokok dalam waktu yang lama
Pada pasien terdapat keluhan sesak nafas dengan Manifestasi klinis PPOK adalah batuk, produksi
aktivitas yang terbatas, batuk berdahak. sputum, sesak napas, dan aktivitas terbatas.
Etiologi & faktor resiko
Rokok
Predisposisi Genetik
Polutan di Tempat Pekerjaan
Polutan Sebagai Hasil Sampingan Bahan Bakar
Sosial ekonomi
Infeksi saluran napas bawah berulang
DAFTAR PUSTAKA
20
1. Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of COPD. (Report
2020)
2. PDPI. Diagnosis dan Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Edisi
Buku Lengkap 2011
3. Buku Ajar. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi VI 2014. Interna Publishing
4. World Health Organization. 2021. Chronic obstructive pulmonary disease (COPD).
New York: WHO.
5. Han, Mei Lan King. Dransfield, Mark T. Martinez, Fernando J. 2017. Chronic
obstructive pulmonary disease: Definition, clinical manifestations, diagnosis, and
staging. New York: UpToDate.
6. Agarwal, Anuj K. Raja, Avais. Brown, Brandon D. 2021. Chronic Obstructive
Pulmonary Disease. Florida: StatPearls Publishing LLC
21