Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/319060454

KAJIAN KUALITAS AIR DAN SEDIMEN DASAR SUNGAI KUTAI LAMA-KAB.


KUTAI KARTANEGARA SEBAGAI PERTIMBANGAN AWAL RENCANA
PENGERUKAN

Article  in  Jurnal Presipitasi Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan · May 2017
DOI: 10.14710/presipitasi.v14i1.24-29

CITATIONS READS

2 2,397

1 author:

Mardi Wibowo
Badan Riset dan Inovasi Nasional
55 PUBLICATIONS   121 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Penyusunan DED Pengerukan Sungai Kutai Lama View project

All content following this page was uploaded by Mardi Wibowo on 25 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KAJIAN KUALITAS AIR DAN SEDIMEN DASAR
SUNGAI KUTAI LAMA-KAB. KUTAI KARTANEGARA
SEBAGAI PERTIMBANGAN AWAL RENCANA PENGERUKAN

Mardi Wibowo

Balai Teknologi Infrstruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai – BPPT


Jl. Grafika No. 2, SEKIP, Yogyakarta
E-mail : mardi.wibowo@bppt.go.id

ABSTRAK
Rona lingkungan awal kualitas air sungai dan sedimen dasar sangat diperlukan sebelum
dilakukan pengerukan sebagai bahan untuk memperkirakan dampak lingkungan yang muncul
akibat kegiatan pengerukan. Pengambilan sampel air dilakukan dengan mengikuti Standard
Method dari APHA-AWWA (1995) dan dianalisis di laboratorium dengan berpedoman pada
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Berdasarkan hasil analisis dan kajian ini diketahui bahwa kualitas air sungai di
Kutai Lama masih tergolong baik (berdasarkan baku mutu air Kelas I PeraturanPemerintah No.
82 Tahun 2001). Beberapa parameter yang melebihi baku mutu air Kelas I PP No. 82 Tahun
2001 adalah BOD, COD, DO, Besi (Fe), deterjen sebagai MBAS. Khusus untuk kandungan
logam berat semuanya masih memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Kualitas sedimen
dasar: konsentrasi logam mangan (Mn) sangat tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi
logam-logam lainnya. Konsentrasi logam berat yang ditemukan dalam jumlah besar berikutnya
adalah besi (Fe), seng (Zn), tembaga (Cu) dan yang terkecil adalah timbal (Pb).Berdasarkan
standar baku mutu sedimen yang dibuat oleh United State Environmental Protection Agency
(USEPA) dan Kementerian Lingkungan Kanada, semua konsentrasi logam-logam berat di
daerah kajian termasuk dalam kategori tercemar berat.

Kata kunci : kualitas air, sedimen dasar, pengerukan

PENDAHULUAN banyak terdapat pelabuhan/ dermaga/ jetty


untuk memuat batubara. Berdasarkanhasil
Kabupaten Kutai Kartanegara pengamatan lapangan Rata-rata dalam 1
khususnya Kecamatan Anggana termasuk hari alur sungai ini dilewati sekitar 3-5 buah
dalam kawasan muara sungai yang kapal ponton yang mengangkut batubara
mempunyai banyak cabang (Delta dengan tujuan ke Muara Jawa atau Muara
Mahakam). Berkaitan dengan masalah Badak.
transportasi di kawasan ini, sungai Seiring semakin meningkatnya
merupakan jalur lalulintas yang sangat vital industri pertambangan khususnya tambang
karena masih terbatasnya prasarana dan batu bara di wilayah Kecamatan Anggana
sarana transportasi darat apalagi udara. dan untuk mempercepat pertumbuhan
Angkutan sungai merupakan ekonomi masyarakat sekitar maka Sungai
bagian dari sistem transportasi yang sangat Kutai Lama mempunyai peranan yang
penting bagi Kabupaten Kutai Kartanegara. sangat strategis, untuk itu perlu upaya
Moda angkutan sungai memiliki keunggulan pengembangan dan pemeliharaan yang
secara ekonomis dalam masyarakat terus menerus.
terutama bagi angkutan jarak jauh. Seperti diketahui bahwa Sungai
Sehingga transportasi angkutan sungai Kutai Lama merupakan bagian dari Delta
sangat potensial untuk dikembangkan. Mahakam.Berbagai penelitian
Selain pengembangan perlu juga adanya menyebutkan proses sedimentasi di Delta
upaya pemeliharaan khususnya yang Mahakam sangat tinggi. Kondisi ini ditandai
berupa pengerukan. dengan keruhnya air dengan Total
Dalam pengoperasiannya moda Suspended Solid (TSS) mencapai 80
angkutan sungai secara umum masih mg/liter. Sehingga tingkat sedimentasi
banyak menghadapi kendala, khususnya mencapai 3.78 x 1.000.000 ton/tahun (Hadi,
pada musim kemarau alur pelayaran terjadi S., dkk, 2006).
pendangkalan. Sejalan dengan itu Sungai Demikian juga yang terjadi dengan
Kutai Lama yang merupakan salah satu Sungai Kuta Lama, ketika musim kemarau
anak sungai dari Sungai Mahakam perlu dan air laut surut, air sungai sangat
mendapatkan perhatian khusus. Hal ini dangkal, sehingga mengakibatkan tidak
dikarenakan di daerah hulu dari sungai ini

Jurnal PRESIPITASI Vol. 14 No.1 Maret 2017, P ISSN 1907-187X, E ISSN 2550-0023 24
lancarnya angkutan sungai, yang pada dimasukkan dalam plastik sampel yang
akhirnya mengganggu kehidupan telah disiapkan dan diberi kode tertentu.
perekonomian masyarakat secara Gambar pengambilan sampel air sungai
umum.Selain itu Sungai Kutai Lama dan sedimen dasar sungai ditampilkan
merupakan salah satu sungai utama yang pada gambar 2 berikut:
dilalui oleh araka-arakan perahu dalam
Festival Tahunan Erau di Kutai
Kartanegara. Untuk mendukung berbagai
kebutuhan tersebut dalam jangka pendek
perlu dilakukan proses pengerukan.
Sebagai bagian dari proses perencanaan
pengerukan tersebut perlu adanya survei
dan kajian kualitas air dan sedimen dasar di
alur Sungai Kutai Lama, sebagai salah satu
bahan pertimbangan awal untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya
pencemaran lingkungan akibat dari
kegiatan pengerukan tersebut. Oleh karena
itulah dilakukan survei dan kajian kualitas
air dan sedimen dasar di alur Sungai Kutai
Lama.

METODOLOGI PENELITIAN
Pengambilan sampel air untuk
mengetahui kualitas air dilakukan dengan
bantuan alat :
a. Botol Nansen dan tali
b. Botol untuk menyimpan sampel, spidol
permanent
c. Bahan pengawet
d. Alat Bantu : perahu dan kamera, GPS
Sedangkan untuk pengambilan sedimen
dasar sungai dilakukan dengan
menggunakan bantuan peralatan sebagai Gambar 2. Pengambilan Sampel Air
berikut : Sungai dan Sedimen Dasar Sungai
a. Sediment Grabber dan tali
b. Plastik sampel, spidol permanent. HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Alat Bantu : perahu dan kamera, GPS
Untuk mengetahui kualitas perairan sungai
Metode Survei dilakukan pengambilan sampel air sungai
Pengambilan sampel air dilakukan kemudian dianalisis di laboratorium dengan
dari atas perahu, di permukaan air dengan mengacu pada PeraturanPemerintah No.
menggunakan Botol Nansen sebanyak + 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001
1,5 liter, Kemudian sampel air yang telah Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
diambil diawetkan dengan mengikuti Pengendalian Pencemaran Air. Demikian
Standard Method dari APHA-AWWA (1995) juga untuk kualitas sedimen dasar sungai
dan dimasukkan dalam botol sampel yang dilakukan pengolahan dan analisis di
telah disiapkan serta diberi kode tertentu. laboratorium. Laboratorium yang digunakan
Untuk mengetahui kualitas perairan sungai adalah laboratorium Balai Besar Teknik
menggunakan metode analisis laboratorium Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
dengan berpedoman pada Peraturan Penyakit – Yogyakarta, Direktorat Jenderal
Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Lingkungan, Kementerian Kesehatan
Pencemaran Air. Sedangkan untuk Republik Indonesia di Yogyakarta.
pengambilan sampel sedimen tidak ada
metode khusus, yaitu dengan cara Kualitas Air Sungai
memasukkan sediment grabber sampai Data hasil analisis laboratorium
dasar sungai dalam keadaan terbuka. kualitas air sungai di sekitar lokasi
Kemudian ditarik dengan cepat dan kuat pengerukan berdasarkan hasil analisis
(menghentak) agar dapat mengambil laboratorium disajikan dalam tabel 1 di
sedimen dasar sungai yang ada. Sampel bawah ini.
yang diambil sebanyak + 1 kg, kemudian

25 Jurnal PRESIPITASI Vol. 14 No.1 Maret 2017, P ISSN 1907-187X, E ISSN 2550-0023
Tabel 1. Hasil pengujian laboratorium sampel air sungai kutai lama
Baku Mutu Kelas I
No Parameter Satuan Hasil Uji
PP 82 Th 2001
Fisika Kimia
o
1 Temperatur * C 25,9 Deviasi 3
2 Residu Terlarut mg/l 72 1000
3 Residu Tersuspensi mg/l 12 50
4 pH* - 6,9 6-9
5 BOD* mg/l 5,1 2
6 COD* mg/l 20 10
7 DO* mg/l 4,2 6
8 Total Fosfat sbg P mg/l 0,1010 0,2
9 Nitrat (NO3) sbg N* mg/l 0,06 10
10 Amonia (NH3-N) mg/l 0,0064 0,5
11 Arsen (As) mg/l - 0,005
12 Kobalt (Co)* mg/l < 0,0102 0,2
13 Barium mg/l - 1
14 Boron mg/l - 1
15 Selenium mg/l - 0,01
16 Kadmium (Cd)* mg/l < 0,0015 0,01
+6
17 Krom (Cr ) mg/l < 0,0014 0,05
18 Tembaga (Cu) mg/l < 0,0098 0,02
19 Besi (Fe)* mg/l 6,5595 0,3
20 Timbal (Pb)* mg/l < 0,0093 0,03
21 Mangan (Mn)* mg/l 0,02111 0,1
22 Air Raksa (Hg) mg/l - 0,001
23 Seng (Zn)* mg/l < 0,0041 0,05
24 Klorida (Cl)* mg/l - (-)
25 Sianida (CN) mg/l Tak terdeteksi 0,02
26 Fluorida (F) mg/l < 0,03 0,5
27 Nitrit (NO2 – N)* mg/l 0,0117 0,06
28 Sulfat (SO4)* mg/l 3 400
29 Klorida bebas mg/l Tak terdeteksi 0,03
30 Belerang sbg H2S mg/l Tak terdeteksi 0,002
31 Minyak Lemak µg/l - 1000
32 Deterjen sbg MBAS µg/l 225,5 200
33 Senyawa Fenol µg/l 0,3844 1

Berdasarkan hasil analisis BOD dan COD kemungkinan disebabkan


laboratorium terhadap sampel air sungai oleh tingginya kandungan zat organik di air
yang diambil di lapangan diketahui bahwa sungai ini, seperti diketahui bahwa
secara umum kualitas air sungai di sekitar umumnya kandungan zat organik di air
lokasi pengerukan masih tergolong baik sungai di Kalimantan relatif tinggi akibatnya
(berdasarkan baku mutu air Kelas tingginya kandungan zat organik di daratan
PeraturanPemerintah No. 82 Tahun 2001). Kalimantan.
Air Kelas 1 yang dimaksud disini adalah Nilai DO (dissolved oxygen) yang
kelas air yang dapat dipakai sebagai air terukur dalam sampel air sedimen adalah
baku untuk air minum, jadi baku mutu ini 4,2 mg/l di bawah nilai yang ditetapkan
merupakan baku mutu yang paling ketat sebesar 6 mg/l. Parameter yang terukur
dibandingkan kelas air yang lain. Beberapa dalam sampel air sungai yang nilainya jauh
parameter yang melebihi baku mutu air melampaui baku mutu yang telah
Kelas I PP No. 82 Tahun 2001 adalah ditetapkan adalah kandungan besi (Fe)
BOD, COD, DO, Besi (Fe), deterjen yang mencapai 6,5595 mg/l jauh diatas
sebagai MBAS. Khusus untuk kandungan baku mutu yang ditetapkan yaitu 0,3 (untuk
logam berat semuanya masih memenuhi air kelas 1) dan 1,5 (untuk air kelas 3 :
baku mutu yang telah ditetapkan. untuk kegiatan perikanan). Kandungan besi
Nilai BOD yang terukur pada ini tergolong sangat tinggi karena menurut
sampel air sungai adalah sebesar 5,1 mg/l, Boyd (1988) dalam Widiyanto, T., 2005
nilai ini lebih dari 2 kali lipat nilai BOD yang kadar besi pada perairan alami hanya
ditetapkan untuk Kelas 1, PP No. 82 Tahun berkisar antara 0,05 – 0,2 mg/l. Sedangkan
2012. Demikian juga nilai COD yang menurut Moore (1991) dalam Widiyanto, T.,
terukur mencapai 20 mg/l (2 kali lipat dari 2005. Jika kadar besi dalam perairan
baku mutu yang ditetapkan). Tingginya nilai melebihi 0,1 mg/l dianggap telah

Jurnal PRESIPITASI Vol. 14 No.1 Maret 2017, P ISSN 1907-187X, E ISSN 2550-0023 26
membahayakan kehidupan organisme batubara selain akan menyebabkan erosi
akuatik yang ada. Tingginya kandungan (pada akhirnya mengakibatkan kandungan
besi ini tidak terlepas dari karakterisik sedimen sungai tinggi), kemungkinan juga
batuan yang ada di sekitarnya dimana akan meningkatkan tingkat keasaman air
sebagian besar batuan di Kalimantan sungai karena terbukanya overburden di
memang mengandung besi yang tinggi penambangan batubara yang biasanya
akibat dari lingkungan pengendapan yang mengandung sulfur relaif tinggi (lihat tabel
relatif anaerob. di bawah ini).
Parameter lain yang melebihi baku Berdasarkan uraian tersebut
mutu yang telah ditetapkan adalah makanya sangat perlu untuk diperhatikan
kandungan deterjen yang mencapai 225,5 ketika akan dilakukan pengerukan agar
µg/l sedikit melebihi baku mutu yaitu 200 efeknya dapat diminimalisir dan dilokalisir
µg/l. Tingginya kandungan deterjen ini dengan rekayasa teknologi yang ada.
sangat dapat dimengerti karena air sungai Misalnya pengambilan sedimen dasar
di daerah kajian memang juga dengan cara penyedotan dan dengan
dimanfaatkan untuk kegiatan mencuci dan membuat pagar untuk melokalisiir olakan
mandi. sedimen dasar ketika dikeruk. Dengan
Padatan tersuspensi dan terlarut demikian kualitas air yang ada sekarang
masih di bawah baku mutu tetapi dari ke dapat dipertahankan kondisinya.
waktu konsentrasinya semakin tinggi.
Peningkatan bahan sedimen ini terutama 3.2. Kualitas Sedimen Dasar
disebabkan oleh meningkatnya erosi pada Hasil analisis laboratorium kualitas
Daerah Aliran Sungai sebagai akibat dari sedimen dasar sungai di sekitar lokasi
pembukaan dan eksploitasi hutan pengerukan berdasarkan hasil analisis
khususnya untuk kegiatan penambangan laboratorium disajikan dalam tabel di bawah
batubara. Di sekitar alur Sungai Kutai Lama ini. Sedimen tidak hanya mencerminkan
saat ini ada sekitar 15 perusahaan (dari kualitas air permukaan, namun juga
koperasi, CV sampai PT) yang mempunyai memberikan informasi yang penting
area kuasa penambangan batubara dengan mengenai transpor dan nasib dari bahan-
luas tidak kurang dari 10.000 ha (Sumber : bahan pencemar yang memasuki suatu
Pemerintah Desa Kutai Lama). Dengan perairan.
terbukanya lahan hutan tentu saja akan Kandungan logam dalam sedimen
meningkatkan erosi tanah yang pada memainkan peranan penting dalam
gilirannya meningkatkan kandungan mendeteksi sumber bahan pencemar di
sedimen (lihat tabel di bawah ini). Hal ini sistem perairan tersebut. Berdasarkan hasil
telah menyebabkan terjadinya analisis yang dilakukan, konsentrasi logam
pendangkalan air laut dan perubahan garis mangan (Mn) sangat tinggi jika
pantai serta tekanan terhadap pertumbuhan dibandingkan dengan konsentrasi logam-
hayati di perairan seperti ikan, terumbu logam lainnya. Konsentrasi logam berat
karang dan padang lamun. yang ditemukan dalam jumlah besar
Secara umum perairan Delta Mahakam berikutnya adalah besi (Fe), seng (Zn),
termasuk di dalamnya Sungai Kutai Lama tembaga (Cu) dan yang terkecil adalah
dan sekitarnya, telah mengalami degradasi timbal (Pb).
kualitas air, yang disebabkan oleh buangan Tabel 2. Hasil Pengujian Laboratorium
limbah domestik dari perumahan (kegiatan Sampel Sedimen Dasar
MCK), tumpahan minyak dan batubara dari
kapal, limbah pupuk yang berasal dari No. Parameter Satuan Hasil Uji
usaha pertanian, meningkatnya kandungan 1 Timbal (Pb)* mg/kg < 0,790
sedimen, dll. Penambahan bahan-bahan Tembaga
polutan ini menyebabkan menurunnya 2 mg/kg 21,95
(Cu)*
kualitas dan kuantitas keanekaragaman
3 Seng (Zn) mg/kg 84,948
hayati di wilayah pesisir.
Seperti hasil pengamatan lapangan 4 Besi (Fe) mg/kg 84,948
bahwa sebagian besar pemukiman di Desa 5 Mangan (Mn) mg/kg 25.079,6
Kutai Lama dan sekitarnya berada di tepian
Total Bahan
(di atas) alur sungai. Semua kegiatan 6 % 5,41
Organik
keseharian masyarakat (mandi, cuci dan
kakus) memanfaatkan dan membuang 7 Total Karbon % 3,14
limbahnya ke alur sungai.
Seiring semakin banyaknya area
hutan yang ditebangi untuk penambangan Berdasarkan standar baku mutu sedimen
yang dibuat oleh United State dan Kementerian Lingkungan Kanada,
Environmental Protection Agency (USEPA) semua konsentrasi logam-logam berat di

27 Jurnal PRESIPITASI Vol. 14 No.1 Maret 2017, P ISSN 1907-187X, E ISSN 2550-0023
daerah kajian termasuk dalam kategori logam berat dalam sedimen sungai terlihat
tercemar berat. Baku mutu konsentrasi pada tabel di bawah ini :
Tabel 3. Standar Baku Mutu Sedimen
Logam (mg/kg)
Baku Mutu Keterangan
Fe Pb Cd Cu Zn
< 17 < 0,04 - < 0,025 < 0,09 Belum Terpolusi
17- 0,04- 0,025- 0,09-
USEPA - Terpolusi Sedang
25 0,06 0,05 0,2
> 25 > 0,06 > 0,006 > 0,05 > 0,2 Terpolusi Berat
- 0,023 0,0006 0,015 0,065 Belum Terpolusi
Kementerian LH - 0,031 0,001 0,025 0,11 Terpolusi Ringan
Kanada Ambang Batas
- 0,25 0,01 0,114 0,8
Toleransi
Sumber : Giesy and Hoke (1990) dalam Widiyanto, T., 2005

Logam-logam berat yang dibuang (Fe), seng (Zn), tembaga (Cu) dan
ke perairan dalam bentuk partikulat akan yang terkecil adalah timbal (Pb).
langsung mencapai sedimen, sedangkan 5. Berdasarkan standar baku mutu
logam berat yang dibuang dalam bentuk sedimen yang dibuat oleh United State
limbah cair, akan berikatan dengan partikel- Environmental Protection Agency
partikel terlarut atau diendapkan sebagai (USEPA) dan Kementerian
partikel oleh berbagai jenis senyawa kimia Lingkungan Kanada, semua
atau proses biologi yang terjadi di perairan konsentrasi logam-logam berat di
dan akhirnya mencapai sedimen secara daerah kajian termasuk dalam kategori
tidak langsung. tercemar berat.
Berdasarkan kondisi sedimen dasar seperti
tersebut diatas maka ketika dilakukan UCAPAN TERIMA KASIH
pengerukan perlu diperhatikan agar logam Terima kasih kepada Dr. Rahman
berat yang terendapkan tidak terdipersi ke Hidayat sebagai Kepala BPDP 2011-2015,
wilayah lain dan lebih luas, karena logam Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,
berat biasanya berseifat racun terhadap seluruh anggota peneliti Pekerjaan
organism khususnya ikan. “Penyusunan DED Pengerukan Sungai
Kutai Lama, Kec. Anggana, Kab. Kutai
KESIMPULAN Kertanegara dan seluruh masyarakat Desa
1. Rona lingkungan awal kualitas air Kutai Lama.
sungai dan sedimen dasar sangat
diperlukan sebelum dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
pengerukan sebagai bahan untuk
Anonim, 2001, Peraturan Pemerintah No.
memperkirakan dampak lingkungan
82 Tahun 2001 Tanggal 14
yang muncul akibat kegiatan
Desember 2001 Tentang
pengerukan.
Pengelolaan Kualitas Air dan
2. Berdasarkan hasil analisis dan kajian
Pengendalian Pencemaran Air
ini diketahui bahwa kualitas air sungai
Anonim, 2006, Pedoman Teknis Kegiatan
di Kutai Lama masih tergolong baik
Pengerukan dan Reklamasi,
(berdasarkan baku mutu air Kelas I
Direktorat Pelabuhan dan
PeraturanPemerintah No. 82 Tahun
Pengerukan Direktorat Jenderal
2001).
Perhubungan Laut Departemen
3. Beberapa parameter yang melebihi
Perhubungan
baku mutu air Kelas I PP No. 82 Tahun
Anonim, 2011, Rencana Tata Ruang
2001 adalah BOD, COD, DO, Besi
Wilayah Kab. Kutai Kartanegara
(Fe), deterjen sebagai MBAS. Khusus
2011 – 2031 – Materi Teknis, Badan
untuk kandungan logam berat
Perencanaan Pembangunan Daerah
semuanya masih memenuhi baku
(BAPPEDA) Kab. Kutai Kartanegara.
mutu yang telah ditetapkan.
Hadi, S., dkk, 2006, Study on Seasonal
4. Berdasarkan hasil analisis terhadap
Variation of Cohesive Suspende
sedimen dasar, konsentrasi logam
Sediment Transport in Estuary of
mangan (Mn) sangat tinggi jika
Mahakam Delta by Using a
dibandingkan dengan konsentrasi
Numerical Model dalam Jurnal
logam-logam lainnya. Konsentrasi
Teknik Sipil, Vol. 13 No. 1, Januari
logam berat yang ditemukan dalam
2006, Institut Teknologi Bandung.
jumlah besar berikutnya adalah besi

Jurnal PRESIPITASI Vol. 14 No.1 Maret 2017, P ISSN 1907-187X, E ISSN 2550-0023 28
Widiyanto, T., 2005, Kajian Dinamika
Sedimen dan Dampaknya Terhadap
Integritas Ekologis Daerah Mangrove
dan Pesisir Kalimantan Timur, Pusat
Penelitian Limnologi, LIPI, Jakarta.

29 Jurnal PRESIPITASI Vol. 14 No.1 Maret 2017, P ISSN 1907-187X, E ISSN 2550-0023

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai