Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhammad Ilham Syahputra

Kelas : Manajemen 4 A

NIM : 1996144011

Matkul : Metedologi Penelitian

CEK – LIST PENELITIAN KUANTITATIF

KUANTITATIF

Penyusunan kuantitatif ebih mengutamakan bentuk penyusunan atau bukti yang


Pengaruh Lingkungan Kerja dan
empiris untuk melakukan investigasi fenomena sosial melalui prinsip statistik
Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan di Pabrik Gula Gempolkrep


Pada dasarnya bentuk penulisan yang menggunakan pendekatan atau metode
Menganalisis data menggunakan metode statistik dengan menggunakan uji validitas Mojokerto
dan reabilitas, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis dengan rumus regresi linier berganda
Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng
Jombang

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sebagai uraian konteks suatu hal yang Pada masa globalisasi saat ini persaingan
mengetahui pengaruh lingkungan kerja ketat terjadi di setiap perusahaan ataupun
•Menjawab pertanyaan mengapa pengaruh organisasi dan pastinya perusahaan ataupun
lingkungan kerja dan motivasi terhadap karyawan organisasin ingin eksis atau survive dalam
menjalankan bisnis yang dilakukakan entah itu
milik pemerintah ataupun swasta pasti ingin
mencapai hasil yang memuaskan, untuk
•Menjelaskan informasi awal atas suatu
mencapai keinginan tersebut perusahaan
permasalahan di lingkungan kerja Pabrik Gula
harus memiliki sumber daya yang mumpuni,
Gempolkrep Mojokerto
baik dari segi sumber daya alam, sumber daya
akan modal ataupun sumber daya
manusiannya. Pemahaman tersebut
menyatakan bahwa sumber daya manusia
memiliki berbagai peran yang penting dan
sangat mempengaruhi dalam menjalankan
roda produksi perusahaan, oleh karena itu
memperdayakan sumber daya manusia
adalah hal yang terpenting bagi kelangsungan
hidup perusahaan baik itu pihak-pihak yang
mengatur sumber daya modal yang dimiliki
perusahaan secara efektif dan efisien agar
dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan
(Fadillah dkk:2013)

•Sebagai dasar penentuan permasalahan


Melihat dari fenomena di atas maka peneliti
tertarik tentang hal apa yang menyebabkan
Pabrik Gula Gempolkrep menjadi salah satu
Pabrik Gula terbaik. Terkait hal-hal yang di
atas mengenai lingkungan kerja dan motivasi
kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
peniliti ingin mengambil judul “Pengaruh
Lingkungan Kerja Dan Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Di Pabrik Gula
Mojokerto”
Fokus Penelitian Merupakan orientasi khusus peneliti atas
kompleksitas suatu fenomena (lingkungan kerja)
atau problematika pola perilaku karyawan yang Upaya mendapatkan pemecahan suatu
diteliti. Ini harus disajikan dalam proposal. masalah terhadap pola dan perilaku motivasi
•Fokus permasalahan didapatkan melalui (atau keputusan karyawan.
didalami dengan) studi kepustakaan.

Fokus penelitian penting disajikan dalam


penelitian kuantitatif

Substansinya memuat rincian masalah penelitian


sehingga memperjelas dan memberikan arah
untuk mendiskripsikan jalinan fenomena
sosialyang diteliti kemudian bersifat empiris
sehingga dapat digunakan untuk uji validitas dan
statistik

1.2. Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh pola dan perilaku


terhadap kepuasan kerja karyawan ?

•Bagaimanakah pengaruh lingkungan kerja


terhadap kepuasan kerja karyawan ?

• Bagaimana pengaruh lingkungan kerja dan


motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan ?

1.3. Tujuan •Interpretivisme: memahami Dengan ini maka tujuan penelitian ini adalah
(understanding/verstehen) suatu fenomena sosial untuk memahami pengaruh lingkungan kerja
dan motivasi terhadap kepuasan kerja
•Kritisisme: mengritik suatu fenomena sosial yang karyawan.
dianggap mapap dan menjadi suatu masalah
sehingga dapat mempengaruhi pola kepuasan
kerja karyawan.

1.4 Manfaat Penelitian

BAB II TELAAH PUSTAKA Bab ini berisi:

1) Analisis dan kritik terhadap penelitian Kepuasan kerjayaitu merasa nyaman, merasa di
sebelumnya atau teori yang mendasari topik hargai, merasa aman dan dapat memenuhi
penelitian yang akan dilakukan saat ini kebutuhan psikologis yang mampu membuat
perasaan puas dan memberikan pengaruh positif.
Pendapat Arianto (2017) kepuasan kerja memiliki
2) Diskripsi tentang berbagai pengaruh lingkungan beberapa indikator, yaitu work if self (pekerjaan
kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan . itu sendiri), supervisor (hubungan atasan dan
bawahan), pay (gaji), promosion (promosi), dan
co-work (teman sekerja)

Lingkungan kerja adalah semua hal yang berada


di sekitar pegawai dalam bekerja yang bisa
mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan, aktivitas atau kegiatan yang ada di
lingkungan perusahaan (Arta dan Harsono :2014

Motivasi Menurut Zein dan Hadijah (2018),


Motivasi yaitu sesuatu yang dapat memicu
dorongan atau gejolak gairah kerja baik dorongan
dari dalam maupun dari luar agar dapat
menjalankan tugas sesuai dengan arahan yang
telah ditetapkan.

2.1 Review Penelitian Pada pendekatan .Penelitian ini akan memakai Kepuasan kerja adalah suatu perbuatan atau
Sebelumnya metode penelitian kuantitastif dengan anggapan tentang suatu aktivitas yang
mengunakan pendekatan analisis asosiatif, menunjukan rasa bahagia atau rasa tidakl
analisis asosiatis adalah suatu metode yang senang, puas atau tidak puas (Sudarna dan
mencoba mengakumulasi, menyajikan serta Supartha : 2015). Menurut wibowo (2017:132)
menguraikan data sehingga bisa menyampaikan mengutarakan kepuasan kerja adalah
gambaran yang jelas mengenai objek yang ditelit.i gambaran tingkat perasaan bahagia
seseorang sebagai penilaian positif terhadap
perkerjaannya dan tempat dimana meraka
melakukan pekerjaannya.
Ada beberapa alasan mengapa literatur review Dari beberapa pengertian diatas Kepuasan
perlu diperhatikan dalam penelitian kuantitatif, kerjayaitu merasa nyaman, merasa di hargai,
merasa aman dan dapat memenuhi kebutuhan
yaitu menurut Pendapat
psikologis yang mampu membuat perasaan
puas dan memberikan pengaruh positif.
Arianto (2017) kepuasan kerja memiliki beberapa
indikator, yaitu work if self

(pekerjaan itu sendiri), supervisor (hubungan atasan


dan bawahan), pay (gaji),

promosion (promosi), dan co-work (teman sekerja)

2.2 Telaah Teori Dalam Penelitian Kuantitatif teori uji reliabilitas Rabilitas adalah Suatu instrumen yang cukup
berfungsi sebagai “cermin” (lens) untuk dapat dipercaya untuk digunakan

memahami fenomena. Sehingga dengan


menggunakan teori tersebut, fenomena yang sebagai alat pengumpul data, apabila datanya
benar sesuai dengan kenyataannya
semula sulit untuk dipahami menjadi lebih mudah
dipahami dan bermakna. Oleh
maka berapa kali diambil hasil tetap sama
karena itu, untuk memahami fenomena peneliti (Arikunto, 2013:221)
harus mampu memilih teori yang

relevan dengan aspek ontology atas isu penelitian


yang digunakan dan sesuai dengan

masalah penelitian. Teori tidak sekedar “dijahit”


dalam penelitian tapi harus

dijelaskan mengapa relevan dan harus dikaitkan


langsung dengan masalah

penelitian. Perlu juga dipahami teori harus dipilih


karena relvansinya dengan

- penelitian bukan karena popularitas dari


teori tersebut.

-Digunakan untuk membantu memahami atau


menjelaskan fenomena sosial yang diteliti

•Bukan sebagai jawaban atas fenomena, tetapi


sebagai perspektif

•Pemilihan dan penggunaannya harus luwes


sesuai konteks lapangan

•Bersifat pasif dan tidak mengintervensi realitas


alamiah atas fenomena sosial yang diteliti
CEK – LIST PENELITIAN KUALITATIF

KUALITATIF

Penyusunan kualitatif lebih mengutamakan bentuk penyusunan yang sedemikian


rupa sehingga penyampaian makna hasil penelitian lebih efektif dan mudah untuk
dipahami.
Analisis Perilaku Konsumsi Menurut
Perspektif Al- Ghazali
Pada dasarnya bentuk penulisan yang menggunakan pendekatan atau metode
pengumpulan data yang kemudian di dokumentasikan untuk dijadikan bahan
observasi. (Studi Kasus pada BTM Surya Amanah
Jombang)

Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng


Jombang

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sebagai uraian konteks riset


•Menjawab pertanyaan mengapa
Analisis perilaku konsumsi pada masyarakat sekarang ini
(permasalahan) analisis perilaku konsumsi
banyak yang bertentangan dengan ajaran islam,
menurut perspektif Imam Al-Ghazali
khususnya analisis perilaku konsumsi berdasarkan
perpsektif AlGhazali. Al- Ghazali mempunyai pemikiran
tentang perilaku konsumsi, bahwa seorang muslim harus
•Menjelaskan informasi awal atas suatu analisis
mempunyai sikap perilaku konsumsi yang berdasarkan
perilaku konsumsi menurut perspektif Imam Al-
pada kebutuhan dan niat bukan pada keinginan atau
Ghazali
hanya menuruti nafsu semata. Al- Ghazali membagi
tingkatan konsumsi seorang muslim menjadi tiga
tingkatan yaitu, dharuriyyah, tingkatan konsumsi yang
paling utama pada tingkatan konsumsi ini merupakan
tingkatan konsumsi paling tinggi.

Perilaku konsumsi masyarakat pada saat ini sudah tidak


berdasarkan pada syariah islam, sikap konsumsi seorang
muslim pada saat ini yang tidak mencerminkan ajaran
islam. Salah satunya seperti berperilaku konsumsi atas
•Menjelaskan kondisi analisis perilaku dasar keinginan atau berkonsumsi untuk bergaya dan
konsumsi menurut perspektif Imam Al-Ghazali bersenang- senang saja. Perilaku konsumsi yang seperti
ini tidak disukai oleh Al- Ghazali, sikap berkonsumsi yang
bersifat bersenang- senang dan bergaya ( tabdzir, israf)
sangat tidak cocok untuk kehidupan seorang muslim.

•Sebagai dasar penentuan analisis Islam melarang berkonsumsi yang berlebihlebihan dan
yang bermewah- mewahan. Dalam hal konsumsi, Al-
Quran membri petunjuk yang jelas, seorang muslim
dilarang mempunyai sikap pemborosan terhadap
pembelian suatu barang yang tidak ada manfaatnya, dan
seornag muslim harus berpakian yang rapi, sopan dan
baik serta makan makanan yang halal. Islam tidak
mengajurkan seorang muslim untuk berkonsumsi secara
berlebih- lebihan (israf) dan menghambur- hamburkan
harta tanpa adanya kepentingan

Fokus Penelitian Merupakan orientasi khusus peneliti atas suatu Dalam penyusunan penelitian ini diperlukan sebuah
analisis perilaku konsumsi menurut perspektif rancangan penelitian, yang mana rancangan penelitian
Imam Al-Ghazali disajikan dalam proposal. ini adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat
menemukan dan memperoleh jawaban atas apa yang
akan di teliti
Fokus penelitian penting disajikan dalam
penelitian kualitatif.

Substansinya memuat rincian masalah


penelitian sehingga memperjelas

dan memberikan arah untuk mendiskripsikan


jalinan fenomena sosial yang diteliti.

1.2. Rumusan Masalah Bagaimana teknik analisis suatu data terhadap


perilaku konsumsi menurut perspektif Imam Al-
Ghazali ?

•Bagaimana pengaruh perilaku konsumsi


terhadap nasabah pada BTM Surya Amanah
Jombang ?

•Bagaimanakah pengaruh perilaku konsumsi


terhadap nasabah pada lembaga BTM Surya
Amanah Jombang ?

1.3. Tujuan •Interpretivisme: memahami Dengan ini maka tujuan penelitian ini adalah
(understanding/verstehen) untuk memahami pola perilaku khususnya
masyarakat terhadap nasabah maupun lembaga
•Untuk mengetahui pola perilaku masyarakat BTM Surya Amanah Jombang.
pada nasabah BTM Surya Amanah

Perlu dinyatakan secara tegas, jelas dan


eksplisit

•Merupakan dan bertujuan untuk mengetahui


perilaku konsumsi terhadap nasabah maupun
lembaga.
1.4 Manfaat Penelitian

BAB II TELAAH PUSTAKA Bab ini berisi:

1) Deskripsi Riwayat Hidup Imam Al-Ghazali


1) Nama lengkapnya Abu Hamid Ibn Muhammad Ibn
Ahmad Al- Ghazali, lebih.dikenal dengan Al-Ghazali. Dia
2) Analisis pola dan perilaku konsumsi
lahir di kota kecil yang terletak di dekat Thus, provinsi
masyarakat terhadap nasabah maupun
khusaran, republik islam irak pada tahun 450 H (1058 M)
lembaga BTM Surya Amanah
(Sirajuddin, 2007:155). Nama Al-Ghazalu ini berasal dri
ghazzal yang berarti tukang menenun benang karena
pekerjaan ayahnya adalah menenun benang wol,
sedangkan Ghazali juga diambil dari kata ghazalah, yaitu
nama kampung kalahiran AlGhazali dan inilah yang
banyak dipakai. Sehingga namanya pun dinisbatkan oleh
orang- orang kepada pekerjaan ayahnya atau kepada
tempat lahirnya...

2) Perilaku konsumsi dari nasabah tersebut masih


terdapat perilaku konsumsi yang belum sesuai dengan
perilaku konsumsi menurut perspektif Al- Ghazali. Yang
mana ada nasabah yang masih belum membedakan
antara kebutuhan dan keinginan mereka, walaupun ada
beberapa perilaku konsumsi nasabah yang sudah sesuai
dengan pemikiran Al- Ghazali...

2.1 Review Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode • misal hasil wawancara peneliti dengan ibu sulastri (45)
Sebelumnya pengumpulan data,kemudian dokumentasi dan tahun yang berprofesi sebagai penjual sayur keliling, ia
observasi secara langsung terhadap masyarakat umum. setiap harinya berjualan sayur keliling untuk memeuhi
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan sehari- hari seperti
• Menurut mannan (1998) menjelaskan bahwa islam makan, bu sulastri hanya mengandalkan penghasilan dari
juga memerintahkan agar harta dikeluarkan untuk berjualan sayur tersebut. Jika bu sulastri tidak berjualan
tujuan yang baik dan bermanfaat, harta yng dimiliki sayur keliling maka keluarganya tidak dapat makan dan
tidak semata- mata untuk dikonsumsi tapi juga untuk tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, tujuan
kegiatan sosial seperti zakat, infaq, dan sedekah. daruriyyah merupakan tujuan yang harus ada dan
Konsumsi dalam islam tidak hanya untuk materi saja mendasar bagi penciptaan kesejahteraan didunia dan di
tetapi juga termasuk konsumsi sosial yang terbentuk akhirat, yaitu mencakup lima dasar kehidupan yakni jiwa,
dalam zakat dan sedekah, dalam agama, akal, keturunan dan keluarga.

Jika tujuan daruriyyah terabaikan, maka tidak akan ada


Al-qur’an dan hadist disebutkan bahwa pengeluran kedamian, yang ada hanya kerusakan (fasad) didunia dan
zakat dan sedekah mendapat kedudukan penting dalam kerugian yang nyata di akhirat
islam.
• Al Ghazali mendifinisikan aspek ekonomi dan fungsi
kesejahteraan sosialnya dalam kerangka sebuah hierarki
• Menurut A. Karim (2004;283) Kebutuhan manusia utilitas individu dan sosial yang tripartite, yakni
dalam berkonsumsi sebenarnya memiliki tingkat urgensi kebutuhan (dharuriyah), kesenangan (hajiyyah), dan
yang tidak selalu sama, terdapat prioritasprioritas kemewahan (tahsiniyyah).
diantara satu dengan yang lain yang menunjukkan
tingkat kemanfaatan dan kemendesakkan dalam
pemenuhannya.

2.2 Telaah Teori Pendapat menurut Mannan (1998)


yang kemudian diperkuat oleh A.Karim
(2004;283) yang lebih merujuk kepada
-Digunakan untuk membantu memahami atau penjelasan Al-Qur'an dan Hadits.
menjelaskan fenomena sosial yang diteliti

•Bukan sebagai jawaban atas fenomena, tetapi


sebagai perspektif

•Pemilihan dan penggunaannya harus luwes


sesuai konteks lapangan

•Bersifat pasif dan tidak mengintervensi realitas


alamiah atas fenomena sosial yang diteliti

Anda mungkin juga menyukai

  • JF 6
    JF 6
    Dokumen1 halaman
    JF 6
    Laila Romadhona
    Belum ada peringkat
  • JF 5
    JF 5
    Dokumen1 halaman
    JF 5
    Laila Romadhona
    Belum ada peringkat
  • DM 10
    DM 10
    Dokumen1 halaman
    DM 10
    Laila Romadhona
    Belum ada peringkat
  • DM 9
    DM 9
    Dokumen1 halaman
    DM 9
    Laila Romadhona
    Belum ada peringkat
  • Maghrib
    Maghrib
    Dokumen1 halaman
    Maghrib
    Laila Romadhona
    Belum ada peringkat
  • Bosbakmsn
    Bosbakmsn
    Dokumen13 halaman
    Bosbakmsn
    Laila Romadhona
    Belum ada peringkat
  • Subuh
    Subuh
    Dokumen1 halaman
    Subuh
    Laila Romadhona
    Belum ada peringkat
  • Taha Jud
    Taha Jud
    Dokumen1 halaman
    Taha Jud
    Laila Romadhona
    Belum ada peringkat