Anda di halaman 1dari 14
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 61 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMBANGUNAN/REHAB MASJID DAN MUSHALLA. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM, Menimbang Mengingat 4. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 ‘Tahun 5 Pe a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (2) dan pasal 7 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantwan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga, sebagaimana telah diubah deny Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK. 2016 perlu menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla Tahun 2015; b. bahwa —berdasarkan —pertimbangan —_sebagaimanc dimaksud dalam huruf a, perlu menetap! Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat fsiaun tentang, Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pembangunan Rehab Masjid dan Mushalla; n Keputusan J. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu: 2013 Noor 103, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 2. Peraturan Presiden Nomor $3 Tahun 2015 tentang Kementer Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam — rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negars (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1101); 2015 tentang, Agama. akhir dengan Bantxan Pemerintah pada Kementer sebugaimana telah diubah dua kali te Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016; uran Menteri Keuangan Nomor 16%/PMK.05/ 2015, tentang Mekanisie Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/ — Lembaya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/ 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2U16 Nomor 1745); Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.02/2017 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 533); 7. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495); 8. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pengangkatan Pengelola Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam; MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL _—_ BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMBANGUNAN/REHAB MASJID DAN MUSHALLA. Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU merupakan pedoman dalam _pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Januari 2018 DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM, f a MUHAMMADIYAH AMIN f qd) LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 61 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMBANGUNAN/REHAB MASJID DAN MUSHALLA BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masjid dan mushalla merupakan tempat merefleksikan aktifitas keagamaan umat Islam yang berfungsi sebagai rumah ibadah, pusat pendidikan, dakwah, dan lain-lain. Peran penting masjid tercatat dalam sejarah awal perjuangan dan perkembangan Islam, disaat_peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dari Makkah ke Madinah, Masjid merupakan bangunan yang pertama kali didirikan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Sciring dengan perkembangan kehidupan beragama di Indonesia, sebagai negara yang mayoritas berpenduduk muslim dan terbesar di dunia, sehingga memiliki kebutuhan akan sarana rumah ibadah berupa Masjid dan Mushalla semakin besar dan tersebar diseluruh pelosok Nusantara. Semangat untuk membangun, merenovasi dan memakmurkan rumah ibadah tersebut semakin hari semakin besar. Tercermin pada Data Bimas Islam Dalam Angka tahun 2017, Rumah Ibadat Muslim (Masjid dan Mushalla) terdata sejumlah 741.991 Masjid dan Mushalla. Permohonan bantuan Pembangunan/rehab Masjid dan Mushalla semakin hari semakin bertambah rata-rata setiap tahun mencapai 1000 hingga 1.500 permohonan bantuan sehingga tersedianya Masjid dan Mushalla yang layak dan baik serta memiliki sarana sanitasi merupakan suatu kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh umat Islam. Selain itu Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 129 gunung api aktif, atau dikenal dengan ring of fire, serti geografis berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia Lempeng Indo-Australia; Eurasia; dan Pasifik serta berada di wilayah tropis dengan kondisi hidrologis yang dapat memicu terjadinya bencana alam lainnya, seperti gempa bumi, angin puting beliung, — hujan ekstrim, banjir, tanah longsor dan kekeringan. Selanjutnya Tidak hanya bencana alam sebagai ancaman, tetapi juga bencana non alam sering melanda tanah air seperti kebakaran hutan dan lahan, konflik sosial, maupun kegagalan teknologi. Berdasarkan kondisi tersebut, maka keberadaan sarana Rumah Ibadat di wilayah Indonesia sering kali tidak luput dari potensi terjadinya bencana, seperti halnya bencana alam yang terjadi di wilayah tanah a yang mengakibatkan kerusakan baik dalam kategori rusak berat maupun rusak ringan, maka sarana ibadat Masjid dan Mushalla di wilayah bencana juga perlu mendapat perhatian dari Pemerintah, agar mendapatkan bantuan dalam hal tersedianya sarana ibadah yang layak dan baik sebagai suatu kebutuhan yang mutlak diperlukan masyarakat khususnya umat Islam di wilayah bencana. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama berkewajiban untuk membantu mewujudkan tersedianya sarana serta fasilitas Masjid dan Mushalla yang layak secara umum, maupun akibat adanya bencana melalui Program Penyaluran Bantuan Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla. Bantuan Pembangunan/Rehab pada tahun 2018 meliputi Bantuan Pembangunan Masjid dan Mushalla, Bantuan Rehab Masjid dan Mushalla, termasuk di wilayah pasca bencana. Dasar Hukum Pemberian Bantuan 1. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 2. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tats Cara Pembayaran Dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1101); 4. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama, sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/ 2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/ Lembaga, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/ 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745); 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.02/2017 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 533); 7. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495); 8. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pengangkatan Pengelola Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Pengertian Umum 1. Masjid adalah bangunan tempat peribadatan umat Islam yang dipergunakan untuk shalat rawatib dan shalat Jum’at. 2. Mushalla adalah tempat peribadatan umat Islam yang dipergunakan untuk shalat rawatib dengan ukuran bangunan yang lebih kecil dari masjid. 3. Bantuan Pembangunan/Rehab Masjid/Mushalla adalah bantuan sejumlah dana yang diberikan Pemerintah kepada masjid/mushalla untuk pembangunan/rehab fisik bangunan masjid dan mushalla. 4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. 5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang = melaksanakan © kewenangan —_—Penggunaan Anggaran/Kuasa Penggunaan Anggaran untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN. 6. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada Negara. 7. Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat PPSPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk melakukan pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah membayar. 8. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku BUN untuk menampung seluruh penerimaan negara dan pembayaran seluruh pengeluaran negara. BAB II TUJUAN Meningkatkan kualitas bangunan masjid dan mushalla di Indonesia sebagai manifestasi pelayanan Umat dalam rangka terwujudnya masyarakat Islam Indonesia yang taat beragama, sejahtera lahir dan batin. BAB III PERSYARATAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN PENERIMA BANTUAN A. Persyaratan 1. Memiliki susuan kepengurusan/takmir yang sah; 2. Memiliki status legalitas tanah; 3. Memiliki rekening Bank atas nama masjid /mushalla; 4. Terdaftar pada Sistem Informasi Masjid (SIMAS);dan 5. Belum pernah mendapat Bantuan dari Pemerintah selama 3 tahun terakhir. B. Prosedur 1. Surat Permohonan Bantuan ditujukan kepada Menteri Agama/Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam/Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah/Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi. 2. Proposal terdiri dari: a. Surat rekomendasi dari Kementerian Agama sesuai tingkatan: 1) Bantuan pada tingkat pusat, direkomendasikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi atau Kementerian Agama Pusat dhi Menteri Agama/Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam/Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, 2) Bantuan pada tingkat provinsi, direkomendasikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. 3) Bantuan pada tingkat Kabupaten/Kota direkomendasikan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan. Fotokopi Surat Keputusan Susunan Kepengurusan; Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan/Rehab; Fotokopi Surat Keterangan Status Tanah; aoe ° Fotokopi buku rekening bank atas nama Masjid/Mushalla yang dilegalisir, disarankan menggunakan Bank Syariah Mandiri; Surat referensi bank yang menyatakan rekening tersebut masih aktif; 8. Foto-foto kondisi bangunan terkini; h, Surat Keterangan telah terdaftar pada Sistem Informasi Masjid (SIMAS) yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama;dan i, Surat pernyataan kebenaran dokumen yang ditandatangani olch Ketua Pengurus/Panitia bermaterei cukup. C. Penetapan Penerima Bantuan 1. PPK menetapkan tim untuk melaksanakan seleksi dan verifikasi propos! permohonan bantuan. Tim membuat berita acara hasil seleksi dan verifikasi dokumen permohonan bantuan sebagai dasar PPK menetapkan penerima bantuan. PPK menetapkan penerima bantuan dalam bentuk Surat Keputusan yang disahkan oleh KPA. BABIV BENTUK DAN BESARAN BANTUAN Bentuk bantuan berupa uang. Besaran Bantuan untuk Masjid sebesar RpS0.000.000,- (lima puluh juta Tupiah) s.d. Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah). Besaran Bantuan untuk Mushalla sebesar Rp25.000.000,-(dua puluh lima juta rupiah) s.d. Rp35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah). Besaran Bantuan sebagaimana disebutkan pada angka 2 dan 3 disusun dan dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) yang ditandatangani oleh Ketua Pengurus/Takmir atau yang diberi kuasa dan PPK. Bantuan bersumber dari DIPA Ditjen Bimas Islam Tahun Anggaran 2018. BAB V WAKTU PELAKSANAAN + Penerimaan proposal bantuan dilaksanakan sampai dengan bulan Mei 2018. . Pelaksanaan verifikasi dilaksanakan secara bertahap sampai dengan bulan Juli 2018. . Monitoring kelayakan bantuan dilaksanakan secara bertahap setelah ditetapkan penerima bantuan sampai dengan bulan September 2018. - Pelaksanaan penyaluran bantuan dilaksanakan secara bertahap setelah mendapat laporan dari Tim monitoring dan persetujuan dari PPK sampai dengan bulan November 2018. . Penghimpunan Laporan Pertanggungjawaban Bantuan dilaksanakan sampai dengan akhir tahun anggaran 2018. . Dalam hal memenuhi kebutuhan bantuan pada kondisi tertentu yang telah disetujui oleh pimpinan, ketentuan angka 1, 2, 3, 4 dan 5 dapat dikecualikan. BAB VI PENGGUNAAN BANTUAN Bantuan digunakan untuk pembangunan/rehab masjid dan mushalla sesuiai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagaimana diatur pada petunjuk teknis. BAB VII TATA KELOLA BANTUAN - Pencairan Dana Bantuan dilaksanakan setelah perjanjian kerja sama antara PPK dengan Penerima bantuan ditandatangani. . Perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud paling sedikit memuat: a, Hak dan kewajiban kedua belah pihak; b. Jumlah bantuan pembangunan/rehab yang diberikan; ¢. Tata cara dan syarat penyaluran; Pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menggunakan Bantuan Pembangunan/Rehab sesuai rencana yang telah disepakati; - Pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara; Sanksi; dan Pernyataan kesediaan melaporkan pertanggungjawaban bantuan setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dhi. PPK Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah. BAB VIII PROSEDUR PENYALURAN DANA BANTUAN » Penyaluran Bantuan dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS) dalam bentuk uang melalui rekening penerima bantuan. . Penyaluran Bantuan melalui mekanisme pembayaran langsung (LS) dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap berdasarkan_pertimbangan jumlah dana bantuan yang diberikan. . Penyaluran bantuan pembangunan/rehab Masjid dan Mushalla dengan nilai bantuan dibawah Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) dilaksanakan sekaligus melalui mekanisme LS. - Penyaluran dana bantuan Pembangunan/Rehab Masjid dengan nilai Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) dilaksanakan bertahap baik secara swakelola olch instansi Pemerintah lain maupun swakelola oleh masyarakat. . Penyaluran Bantuan yang dilakukan secara bertahap dengan mekanisme swakelola oleh instansi Pemerintah lain merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa. 6. Penyaluran Bantuan dilakukan setelah PPK mendapatkan laporan hasil monitoring Tim ke lokasi penerima bantuan. 7. Dalam hal penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap sesuai pasul 35 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap dengan ketentuan sebagai berikut: a, Tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari keseluruhan dana bantuan setelah perjanjian kerja sama ditandatangani oleh pencrima bantuan dan PPK; b. Tahap Il sebesar 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana bantuan, apabila jumlah dana pada Tahap I telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80% (delapan puluh persen) dengan menyampaikan laporan tertulis; 8. Pemberian Bantuan tahap selanjutnya dapat disalurkan setelah pemberi bantuan menerima laporan tertulis pertanggungjawaban bantuan tahap sebelumnya, 9. Mekanisme penyaluran bantuan sekaligus, penerima _ bantuan melampirkan: @, Fotokopi Surat Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani olch penerima bantuan bermeterai cukup; b. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani olch penerima bantuan. 10. Mekanisme penyaluran bertahap: a, Tahap I, penerima bantuan melampirkan: 1) Fotokopi Surat PKS yang telah ditandatangani; 2) Rencana pengeluaran dana bantuan yang akan dicairkan pada tahap |; 3) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani. b. Tahap Il, penerima bantuan melampirkan: 1) Rencana pengeluaran dana bantuan yang akan dicairkan pada tahap II; 2) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani; 3) Laporan kemajuan pekerjaan dan penggunaan dana bantuan tahap I yang ditandatangani oleh ketua bermaterai cukup. 11, Mekanisme penyaluran bantuan dilaksanakan oleh PPK dengan 1, ketentuan sebagai berikut: a. PPK melakukan pengujian dokumen permohonan penyaluran bantuan yang diajukan Masjid dan Mushalla sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla; b. Berdasarkan dokumen permohonan yang telah memenuhi persyaratan, PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang; c. PPK menerbitkan SPP untuk pencairan dana bantuan secara sekaligus dan/atau bertahap dilampiri dengan: 1) PKS yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; 2) Kuitansi bukti penerima uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK. 4. Dalam hal dokumen permohonan tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen. BAB IX PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN Penerima Bantuan harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK sesuai dengan PKS setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran. Laporan pertanggungjawaban bantuan terdiri dari: a. Laporan jumlah dana yang diterima (melampirkan fotokopi buku rekening), dan sisa dana; b. Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan dalam bentuk bangunan/gedung = masjid/mushalla_ sesuai_ dengan Perjanjian Kerjasama; 10 ¢. Bukti pengeluaran/penggunaan dana bantuan; d. Foto terkini objek pekerjaan bangunan fisik masjid /mushalla; e. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan pemerintah melampirkan bukti setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada PPK sesuai dengan Perjanjian Kerjasama. 3. Laporan pertanggungjawaban dibuat sesuai dengan format sebagaimana lampiran petunjuk teknis bantuan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari petunjuk teknis BAB X MONITORING DAN EVALUASI A. Monitoring Monitoring dilaksanakan setelah ditetapkannya Tim dan penetapan penerima bantuan berdasarkan Surat Keputusan PPK yang disahkan oleh KPA. B. Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk menilai kualitas output pelaksanaan bantuan dan meningkatkan kualitas kegiatan. BAB XI KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI A. Perpajakan is 2. Penyaluran Dana Bantuan Pembangunan/Rehab masjid atau Mushalla dari Kas Negara ke rekening Masjid atau Mushalla tidak dipungut pajak. Masjid atau Mushalla penerima bantuan pada saat menggunakan Dana bantuan Pembangunan/Rehab tunduk pada ketentuan_peraturan perpajakan dengan ketentuan bahwa Masjid atau Mushalla penerima bantuan lembaga bukan sebagai wajib pungut pajak yang berkewajiban memungut dan menyetorkan pajak dalam transaksi belanja yang dilakukannya. B. Sanksi 1, Pemberi bantuan dapat memberikan sanksi administrasi jika terdapat kesalahan administrasi yang sengaja dilakukan oleh penerima bantuan dalam pencairan dan penggunaan bantuan; 2. Bentuk sanksi administrasi dapat berupa : a. peringatan tertulis. b. penundaan pencairan bantuan. ¢, pengurangan jumlah bantuan. d. penghentian sementara bantuan 3. Jika terjadi pelanggaran yang disebabkan kelalaian penerima bantuan dalam penggunaan dana bantuan yang mengakibatkan kerugian Negara, maka penerima bantuan wajib membayarkan kerugian Negara tersebut ke rekening Kas Negara dan mempertanggungjawabkannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XII PENUTUP Petunjuk teknis ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan penyaluran Bantuan Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla khususnya bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Agama dan pihak yang berkepentingan pada umumnya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Januari 2018 DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT. Ista, f \ ey MUHAMMADIYAH AMING 12

Anda mungkin juga menyukai