JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
KELOMPOK : 6 (ENAM)
KELAS :B/1
HARI PRAKTIKUM : SELASA, 05 APRIL 2022
PEMBIMBING : SESILIA RANTE PAKADANG, S. Si, M. Si, Apt
PRODI D III
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan praktikum yang
berjudul “INOKULASI MIKROORGANISME” yang kini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih
juga penulis ucapkan kepada Ibu Sesilia Rante Pakadang, selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi dan
asisten laporan yang sudah membimbing selama praktikum, sehingga praktikum dapat berjalan
dengan baik sehingga laporan praktikum ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Penulis berharap
semoga laporan praktikum ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, dalam penyusunan laporan praktikum ini, penulis menyadari
pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan praktikum ini lebih baik dan
bermanfaaat. Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membalas budi
baik anda semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Teknik aeptis adalah suatu metode atau teknik di dalam memindahkan atau
menstransfer kultur bakteria dari suatu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi
kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur. Teknik transfer aseptis ini sangat esensial dan
kunci keberhasilan prosedur microbial yang harus diketahui oleh seseorang yang hendak
melakukan analisis mikrobiologi (Pelzcar M.J. Chan, 2007) .
Kajian mikrobiologi di perguruan tinggi selalu disertai dengan pelaksanaan praktikum
untuk membekali mahasiswa untuk menguasai softskill keterampilan kerja ilmiah yang biasa
dilakukan di dalam laboratorium. Salah satunya penanaman bakteri pada media. Untuk dapat
meneliti mikroorganisme di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan mikroorganisme
tersebut. Mikroorganisme dapat berkembang secara alami ataupun buatan. Substrat yang
digunakan manusia dalam dalam mengembangkan dan menumbuhkan mikroorganisme
disebut media . Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh
suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari
luar. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan
populasi mikroba yang murni. Alat – alat yang digunakan dalam perkembangbiakan ini harus
disterilkan terlebih dulu, supaya mikroorganisme yang tidak diinginkan tidak tumbuh,
sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang
dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi
kontaminasi. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik untuk
mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulangkali. Berdasarkan uraian
permasalahan di atas, maka perlu dilakukannya praktikum ini agar memberikan pemahaman
kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknik kerja secara aseptik dan dapat
melakukan inokulasi dengan baik, secara goresan maupun tusukan, pada media padat.
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara penyiapan media
pertumbuhan mikroorganisme dan cara menginokulasi mikroorganisme.
I.2.2Tujuan Percobaan
Teknik inkulasi mikroba untuk memisahkan dan mengidentifikasi, jenis mikroba dari
biakan dapat diklasifisikasikan berdasarkan sifat pertumbuhan yang Nampak pada media .
( Buku Penuntun Mikrobiologi, 2015)
Pada metode penanaman pada agar, jika sedikit saja sel diletakkan dalam medium
agar, maka tiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah. Jika suspense sel cukup
diencerken, koloni akan terpisah dengan baik, sehingga masing-masing memiliki
kemungkinan tinggi untuk diturunkan menjadi sel tunggal. Namun untuk membuat yang
demikian, penting untuk mengambil satu tipe koloni yang diinginkan, memasukkan ke dalam
air dan menanamnya Kembali ke agar. Dengan mengulangi prosedur ini beberapa kali
menjamin untuk memperoleh biarkan minum.
Metode pengenceran
Metode yang sedikit dapat dipercaya adalah pengenceran. Suspensi diencerkan seri
dan contoh masing-masing pengenceran ditanam pada agar. Jika hanya sedikit contoh dari
pengenceran tertentu menunjukkan pertumbuhan, diperkirakan bahwa beberapa dari biakan
tadi dimulai dari sel tunggal. Metode ini tidak digunakan kecuali jika penanaman pada agar
tidak dimungkinkan karena beberapa alasan. Gambaran yang tidak diinginkan dari metode ini
adalah bahwa metode ini hanya dapat digunakan untuk isolasi tipe organisme yang dominan
dalam populasi campuran.
Untuk memperbanyak spesies tertentu harus disiapkan media yang mengandung bahan dan
kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan spesies tersebut. Untuk hal ini cukup dibutuhkan satu
jenis media terapi bersifat selektif dan kaya nutrient sehingga pertumbuhan akan berjalan
baik.
1. Agar Miring : Pembuatan agar miring tidak boleh menyentuh tutup tabung saat
dimiringkan. Agar miring ini mempunyai permukaan luas sehingga sering digunakan untuk
menumbuhkan/menyimpan biakan murni.
2. Agar Tegak : Tabung yang berisi agar dibiarkan tegak hingga beku. Agar tegak ini
digunakan untuk membiakkan bakteri dengan cara menusuk.
Metode inokulasi
1. Metode Gores :. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrient dalam cawan petri
dengan lup inokulasi ,diantara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah
sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.
2. Metode Sebar : Setetes inokulum diletakkan dalam sebuah medium agar dalam cawan petri
dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan
dalam medium batang yang sama dapat digunakan untuk menginokulasi penyebaran mikroba
yang merata dengan baik. Pada beberapa cawan petri akan muncul koloni-koloni yang
terpisah.
3. Metode Tuang : Inokulasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Melakukan
pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga suatu saat hanya ditemukan
satu sel di dalam tabung.
4. Metode Tusuk : Metode Tusuk yaitu metode yang digunakan untuk medium tegak,yang
dilakukan dengan cara menusukkan ujung jarum yang didalamnya terdapat inokulum dan
dimasukkan ke dalam media
1. Plat Agar
Media yang berbentuk plat agar menggunakan metode gores untuk membiakkan
bakterinya. Bentuk ini berfungsi untuk peremajaan mikroorganisme.
2. Agar Miring
3.Agar Tegak
Untuk menanamkan biakan pada agar tegak, digunakan metode tusuk (menggunakan
jarum ose lurus). Pada agar tegak kita dapat mengamati berdasarkan kondisi oksigen yang
dibutuhkan oleh biakan.
4.Media Cair
Pada bentuk media cair, kita menggunakan metode tuang. Penanaman biakan pada
media cair berfungsi untuk peremajaan dan pengenceran biakan mikroba.
1) Bakteri
Bakteri adalah suatu mikroorganisme prokariot yang pada umumnya mempunyai ukuran
generasi yaitu sel 0,5-1,0 µm kali 2,0-5,0 µm dan terdiri waktu yang dibutuhkan oleh sel
dari tiga bentuk dasar yaitu : bentuk bulat atau kokus,bentuk batang atau basilus dan
bentuk spiral. Bakteri tumbuh dengan cara pembelahan biner,yang berarti satu sel
membelah menjadi dua sel.
2) Jamur
Fungi adalah organism heterotrofik mereka memerlukan senyawa organic untuk
nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organic mati yang terlarut, mereka disebut
saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa umbuhan dan hewan yang kompleks,
menguraikan menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan
ke dalam tubuh, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat
menguntungkan bagi manusia . (Dr. Erwin F. Lesse, 1986)
II.2.1 Klasifikasi
Kentang : Berfungsi sebagai sumber vitamin, nitrogen organic, dan senyawa – senyawa
karbon.
Dekstone : Berfungsi sebagai karbon
Agar : Sebagai sebagai karbon
Aquadest : Sebagai pelarut, sumber O2
2. Media NA
Nutrien Agar (NA) adalah suatu medium berbentuk padat yang merupakan perpaduan antara
bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Berfungsi untuk mengembangbiakkan bakteri.
Bahan-bahan serta fungsi yang terkandung dalam medium NA yaitu :
Daging : Berfungsi sebagai sumber vitamin B mengandung nitrogen organic dan senyawa
karbon
Peptone : sebagai sumber utama nitrogen organic dan sumber nutrisi
Agar : sebagai zat yang memadatkan medium
Aquadest : sebagai pelarut, sumber O2
3. Media PW
Peptone water merupakan media cair yang berwarna kuning, jernih. Pada media ini, beberapa
bakteri menghasilkan enzim tryptohase yang dapat menghidrolisis tryptophan, menghasilkan
Indol. Uji Indol positif ditandai dengan berubahnya warna pereaksi menjadi merah. Bahan-
bahan serta fungsi yang terkandung dalam medium PW yaitu :
METODE KERJA
1. Autoclave
2. Gelas piala /
3. Labu Erlenmeyer
4. Lamina Air Flow
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung reaksi
7. Pemanas spiritus
8. Ose bulat
9. Ose lurus
10. Pipet tetes
11. Korek
12. Spoit
13. Cawan petri
14. Tissue
B. Prosedur Kerja
Sebelum bekerja perlengkapan diri untk bekerja aseptis harus digunakan seperti jas
praktikum, sarung tangan, masker, penutup kepala, kaca mata, sepatu karet
Ruangan bekerja harus steril
Sebelum menggunakan sarung tangan harus mencuci tangan terlebih dahulu
menggunakan cairan antiseptic
Sebelum membuka ruangan atau begin steril di dalam tabung/ cawan/ Erlenmeyer
sebaiknya bagian mulut ( bagian yang memungkinkan kontaminan masuk) dibakar/
dilewatkan api terlebih dahulu
Pinset, batang pengaduk dapat disemprot dengan alkohol terlebih dahulu lalu dibakar
Ujung jarum inokulum yang sudah di pijarkan harus ditunggu hars di tunggu dingin
dahulu atau dapat di tempelkan tutup cawan bagian dalam untuk mempercepat transfer
panas yang terjadi
Diusahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi steril didekatkan pada bagian api
Jika kerja di safety cabinet tidak perlu memakai pembakaran bunsen tetapi jika diluar
safety cabinet maka semakin banyak smber api maka semakin terjamin kondisi
aseptisnya.
Cara memindahan biakan bakteri dari media cair ke media cair ( broth to broth)
Cara memindahkan biakan bakteri dari media agar miring ke media agar miring ( slant
to slant)
PW Bakteri Koloni
Staphylococcus sedikit /
aureus tipis,
terdapat di
atas
permukaan
media
PW Jamur Koloni
Malessezia sedikit/
furfur hampir tidak
ada, terdapat
di
permukaan
media
IV. 2 Pembahasan
Pada percobaan inokulasi mikroorganisme menggunakan media padat dan cair ini, hal
pertama yang harus dilakukan adalah mensterilkan alat-alat yang akan digunakan. Hal ini
bertujuan agar pertumbuhan mikroorganisme yang akan diinokulasi tidak terkontaminasi
mikroorganisme lain yang akan mengganggu pengamatan Mikroorganisme memiliki ukuran
yang sangat kecil dan terdapat di mana-mana sehingga kita harus menjaga kebersihan alat dan
bahan yang akan digunakan. Semua pekerjaan pada praktikum ini harus memperhatikan
prosedur teknik aseptis. Alat-alat yang tahan akan pemanasan sebelum digunakan terlebih
dahulu sebelum diflambir(dipanaskan sampai pijar) untuk menjaga kesterilannya. Ujung
jarum ose diflambir sampai membara. Untuk tabung reaksi, flambir hanya cukup dilakukan
dengan melewatkan mulut tabung reaksi beberapa kali di atas spiritus.Kemudian, alat-alat
tersebut didiamkan terkebih terlebih dahulu selama beberapa detik agar suhunya sedikit turun
agar bakteri tidak mati akibat suhu yang terlalu tinggi jika tidak digunakan, jarum ose harus
disimpan terlebih dahulu dalam alkohol 70% agar terhindar dari kontaminasi dan tetap dalam
keadaan steril. Sedangkan untuk spoit yang telah selesai digunakan harus direndam di dalam
desinfektan yang telah disediakan agar mikroorganisme yang tertinggul tidak berpindah ke
tempat lain. Pada percobaan ini,kita akan mengamati bakteri dan jamur Malessezia furfur.
Ada 3 metode inokulasi yang akan digunakan yaitu metode tusuk, tuang.dan gores. Semua
metode ini bertujuan untuk mengamati koloni mikroba. Sedangkan untuk bentuk dari media
yang digunakan yaitu ada 4 bentuk, diantaranya plat agar miring,agar tegak,dan media
cair.Masing-masing fungsi dari ke 4 bentuk media tersebut telah dijelaskan pada Bab II.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Inokulasi adalah kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakteri maupun
jamur dari tempat atau sumber asalnya ke media baru yang telah dibuat dengan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis.(Wikipedia Bahasa Indonesia, 2014).
Ada 4 metode inokulasiyaitu metode gores,metode sebar,metode tuang,dan metode
tusukan Metode gores bertujuan untuk mangisolasi.Menentukan,dan memurnikan
mikroorganisme Metode sebar hertujuan untuk meremajakan mikroorganisme dan
menyimpan inokulum. Metode tuang bertujuan untuk menghitung jumlah mikroorganisme
kolani dari sampel yang diinokulasi, Metode tusuk bertujuan untuk motilitas pertumbuhan
mikroorganisme. Untuk bentuk media inokulasi juga ada 4 yaitu plat agar, agar tegakagar
miring.dan media cair(Anonim,2014)
V.2 Saran
Sebaiknya alat-alat yang hendak digunakan disterilisasi terlebih dahulu agar tidak
terkontaminasi mikroorganisme lain.
Diharapkan praktikun bekerja sesuai dengan prosedur aseptis.
DAFTAR PUSTAKA
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=laporan+inokulasi+mikroorganisme&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart Diakses 5
April 2022
Purwanto, Eko.2013.Makalah Praktikum Mikrobiologi. Inokulasi
http://elpentom93.blogspot.com/ Diakses 6 April 2022
Rante, sesilia dkk. 2020. Penuntun praktikum mikrobiologi dan parasitologi. Makassar.
Poltekkes