Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BESAR

STRUKTUR BAJA I

Disusun Oleh:

RIO IMMANUEL SILALAHI 2053050001


CRESPO SINAGA 2053050024

Dosen Mata Kuliah :


Sudarno P Tampubolon S.T.,Msc.

PRODI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA


DAFTAR ISI

A. Survey Lapangan Bangunan Struktur Baja..........................................................................3


1.1 Nama Lokasi Survey......................................................................................................3
1.2 Gambar Denah Struktur..................................................................................................3
1.3 Denah Balok....................................................................................................................4
1.4 Denah Kolom..................................................................................................................4
1.5 Dimensi Kolom..............................................................................................................5
1.6 Dimensi Balok................................................................................................................5
1.7 Jenis Sambungan dan Detail Sambungan.......................................................................6
1.8 Pondasi...........................................................................................................................7
1.9 Gambar Potongan (Arah Vertikal/Horizontal)...............................................................7
B. Desain Pembebanan (DL, LL, WL, EL) untuk bangunan....................................................8
2.1 (Dead Load/DL) BEBAN MATI.................................................................................11
2.2 (Live Load/LL) BEBAN HIDUP.................................................................................11
2.3 (Wind Load/WL) BEBAN ANGIN.............................................................................11
2.4 (Earth Quake Load) BEBAN GEMPA.........................................................................12
C. Perhitungan Desain Pembebanan Dengan Menggunakan Konsep Load Resistance ...........
factor Design (LFRD).............................................................................................................15
A. Survey Lapangan Bangunan Struktur Baja
1.1 Nama Lokasi Survey
Town futsal adalah lokasi survei yang kami pilih. Town futsal nberada di
Gang Hj Didi, Jl. Kemandoran, RT.003/RW.022, Pekayon Jaya, Kec. Bekasi
Sel., Kota Bks, Jawa Barat 17148

Gambar I. Tempat Lokasi Survey

Jenis Bangunan/Fungsi Bangunan


Jenis bangunan Town Futsal merupakan bangunan fasilitas olahraga. Dimana fungsi
bangunannya adalah tempat lapangan futsa

1.2 Gambar Denah Struktur


1.2.1 Denah Bangunan
Luas Bangunan :
30 meter x 18 meter = 540 m²
Gambar II.1 Denah Struktur Lapangan

1.3 Denah Balok


Balok baja : WF 150 x 150 x 7 x 10 mm
Panjang balok baja : 12 meter

Gambar II.2 Denah Struktur Balok

1.4 Denah Kolom

KOLOM

Jumlah Kolom 16
Panjang 30 Meter
Lebar 18 Meter

1.5 Dimensi Kolom

 Kolom baja dan rangka kaku atap baja menggunakan baja wide flange

 Type baja WF yang digunakan adalah WF 200 x 100 x 6,5 x 9

 Memiliki 7 mur type M12 pada sambungan kolom dan rangka atap

 Kolom menggunakan type WF WF 200 x 100 x 6,5 x 9

Gambar III. Detail Kolom

1.6 Dimensi Balok


Balok menggunakan WF 150 x 150 x 7 x 10 dengan panjang 6 meter.

Gambar IV. Detail Dimensi Balok


1.7 Jenis Sambungan dan Detail Sambungan
Jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan baut.
Keuntungan sambungan baut
- penyambungan konstruksi baja di lapangan relatif lebih mudah.
- Pemasangan baut lebih mudah untuk disetting ulang bila terjadi kesalahan.
- Baut pas sendiri adalah salah satu jenis baut mutu tinggi.

Ukuran detail sambungan kolom baja :


• Kolom baja dan rangka kaku atap baja menggunakan baja wide flange
• Type baja WF yang digunakan adalah WF 200 x 100 x 6,5 x 9 mm
Memiliki 7 mur type M12 pada sambungan kolom dan rangka atap
• Kolom menggunakan type WF 200 x 100 x 6,5 x 9 mm- 6 meter,

Ukuran detail sambungan pada atap :


• Jarak antar purlin 1 meter
• Rangka kaku atap menggunakan baja WF 200.100.6,5.9
• Purlin menggunakan baja WF 100 x 50 x 5x7
• Pada sambungan rangka kaku atap memiliki 7 buah mor dengan ukuran MBx20
mm

Gambar VI. Detail Sambungan Baja pada Atap

1.8 Pondasi

 Ukuran Base Plate adalah 35 cm x 25 cm

 Tebal Base Platenya 30 cm

 Memiliki 4 mur tipe Deck Screw

 Mur Deck Screw (15mm)


 Memiliki 4 angkur

1.9 Gambar Potongan (Arah Vertikal/Horizontal)

B. Desain Pembebanan (DL, LL, WL, EL) untuk bangunan


Berat material yang digunakan:
1. Balok : WF
Dimensi baja : 150 x 150 x 7 x 10
Seuai dengan tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (Buku Tabel
Profil Baja)
Berat Balok : 31,50 kg/m
2. Kolom : WF

Dimensi baja : 200 x 150 x 6,5 x 9


Sesuai dengan tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (Buku
Tabel Profil Baja)
Berat Kolom : 36,7 kg/m

Pembebanan berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG)


1983, sebagai berikut :
Berat hidup (Lantai ruang olah raga) = 400 kg/m2 (ketetapan)

Pembebanan Lantai
 BEBAN MATI (DEAD LOAD/DL)

Berat Pelat lantai = 0,12 x 2400=kg/m


288 Kg/m2
Adukan Semen (3 cm) = 0,03 m x 21=kg/m
0,63 kg/m2
= 24
Berat Penutup Lantai Ubin = 24 kg/m2 Kg/m2
q = 312,63 Kg/m

 BEBAN DINDING
Beban dinding (½ Bata) = 6 m x 250 kg/m2 = 1500 kg/m
= 1500 kg/m
q
 BEBAN HIDUP (LIVE LOAD/LL)

Berat hidup (gedung olahraga) = 400 kg/m2

Pembebanan Atap

S=1
m

4,4 m

a=
20

24 m

 Tinggi Atap : ½ L (tan a )

: ½ 24 (tan 20)
: 4,4 m

• Dasar Perencanaan
Bentuk rangka kuda-kuda
Kemiringan atap (a)

Bahan gording/purlin : baja profil lip channels ( c)


Bahan rangka kuda-kuda : baja profil WF ( ).
Bahan penutup atap : Trimdek
Alat sambung : baut-mur.
Jarak antar gording :1m
Bentuk atap : segitiga.

• Berat material yang digunakan :


a. Gording : baja profil Kanal C Dimensi baja : 75 x 45 x 15 x 2,3
Sesuai dengan tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (Buku Tabel
Profil Baja)
Berat gording = 3,25 kg/m

h = 75 mm

b = 45 mm

s = 15 mm

tb = 2,3 mm

b. Kuda-Kuda : Baja profil WF


Dimenai baja : 200 x 100 x 6,5 x 9

Sesuai dengan tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (Buku

Tabel Profil Baja)

Berat Kuda-Kuda =
36,7kg/m

d = 300 mm

bf = 150 mm

tw = 6,5 mm

tf = 9 mm

Pembebanan berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG)


1983, sebagai berikut :
Berat penutup atap (Genteng metal) = 2,5 kg/m2.
Beban angin = 25 kg/m2.
Berat hidup (pekerja) = 100 kg.

Perhitungan Pembebanan
2.1 Beban mati (Dead Load/DL)

 Kolom
 WF 200 x 100 x 5,5x 8 mm (Panjang 6 meter)
Beban = 128 kg x 1 kolom
= 128 kg
= 128 x 16 kolom
Total Berat Kolom = 2048 kg

 Rangka Atap
 Rangka kaku atap/Rafter WF 200 x 100 x 5,5x 8 mm
Beban = 440 kg x 14
= 6160 kg
Total Berat Rangka Kaku Atap = 6160 kg
 Purlin 100 x 50 x 5x7 mm (Panjang 30 meter)
Beban = 120 kg x 30
= 3600 kg
Total Berat Purlin= 3600 kg
 Atap Spandek 1000 x 0.40 x 6000 mm
Beban = 20.1 kg x 70 lembar
= 1407 kg
Total berat atap spandek = 1407 kg
 Balok
 WF 200 x 100 x 5.5 x 8 mm
 Panjang 6 meter
Beban = 128 kg x 16 balok
= 2048 kg
Total Berat BALOK = 2048 kg

2.2 Beban Hidup (Live Load)


 Manusia (Asumsi berat perorang 65 kg)
Beban = 65 kg x 20 orang (pemisalan karena lapangan futsal 1 dan 2 lap.
Badminton)
= 1300 kg
 Beban Air Hujan = (40 – 0,8 x 200 )
= 24 kg/m2
= 24 kg/m2 x 2,9 m x 1,8 m + 82 = 125,28 kg

2.3 Beban Angin (Wind Load)

TEKAN HISAP

Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2

Diasumsikan pada daerah yang jauh dari tepi laut maupun pantai dengan
besaran : Tekanan tiup angin = 25 kg/m2
Koefisien angin:
Angin tekan = 0,02 α - 0,4 = 0,02 x 20º - 0,4 = 0
Angin hisap = - 0,40
Beban angin :
Beban angin tekan (Wty) = 0 x 1,8 m x 25 kg/m2 = 0 kg/m
Beban angin hisap (Why) = - 0,4 x 1,8 m x 25 kg/m2 = - 18 kg/m

Total beban angin adalah 25 -18 kg/m = 7 kg/m

2.1 Beban Gempa Bumi (Earth Quake Load EL)

V =( C x I)/R x Wt (Kg/m2)
Beban geser dasar nominal statik ekuivalen akibat gempa (V) yang
bekerja pada struktur bangunan gedung, dapat ditentukan dari rumus:
V = ( C x I)/R x Wt
Dengan menggunakan rumus di atas, didapatkan beban geser dasar
dalam arah-X (Vx) dan arah-Y (Vy) adalah :
Vx = Vy = ( 0,85 x1)/ 1,6 x 1285,104 = 682,7 ton

2.4 (Earth Quake Load) BEBAN GEMPA

• Wilayah gempa Jakarta merupakan wilayah gempa 4 berdasarkan peta yang dikeluarkan
oleh Kementrian PU seperti dibawah ini.

• Faktor keutamaan dan Resiko


Kategori resiko bangunan Gedung Pertemuan yang terletak di Jawa Barat , berdasarkan
SNI 1726 2019 termasuk kedalam : Tipe 2
Faktor Keutamaan Gempa dipengaruhi oleh Kategori Resiko Bangunan, sehingga
diperoleh nilai faktor keutamaan gempa (Ie) = 1

• Parameter percepatan gempa


Kelas T0 Ts Sds Sd1
SB 0,09 0,45 0,47 0,21
SC 0,12 0,6 0,63 0,38
SD 0,16 0,79 0,62 0,49
SE 0,19 0,94 0,67 0,63
Bujur 106,816667
Lintang -6,166667
pga 0,3727
ss 0,7806
s1 0,3823
tl 20

• Kelas Situs
Dalam penetuan amplifikasi besaran percepatan gempa puncak dari batuan dasar ke
permukaan tanah untuk situs, maka situs tersebut harus diklasifikasikan terlebih dahulu.
Berdasarkan hasil klasifikasi, tanah ini berkategori SD (Tanah Sedang). Dengan
s1=0,3823, Maka Fv = 2,0

• Spectral respon desain seismic


Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek, SDS dan pada perioda 1
detik , SD1 , harus ditentukan melalui perumusan berikut ini :
SDS = 2/3 SMS
= 2/3 x 0,7634
= 0,509
SD1 = 2/3 SM1
= 2/3 x 0,604
= 0,403
Menentukan Kategori Desain Seismik (KDS) berdasarkan kategori risiko dan parameter
respons spektral percepatan desain sesuai Tabel 8 dan Tabel 9 SNI Gempa 03- 1726-2019
Pasal 6.5 sebagai berikut :

Maka didapat, Sistem dan Parameter Struktur = Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa :
- R = 3½
- Ω0 = 3
- Cd = 3
- hn = Tidak dibatasi (TB)
C. Perhitungan Desain Pembebanan Dengan Menggunakan Konsep Load Resistance
factor Design (LFRD)
3.1 LFRD Kombinasi

LFRD menyatakan bahwa kombinasi-kombinasi berikut:


1.4DL
1.2DL+1.6LL
1.2DL+0.5LL
1.2DL+1.5EL+0.5LL
0.9DL-1.5EL

Anda mungkin juga menyukai