Bioteknologi Fix
Bioteknologi Fix
A. Kompetensi Inti
1.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
1.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
1.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dan bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukanpengamatan,percobaan, dan berdiskusi
3.9 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup
manusia melalui produksi pangan
4.8 Menyajikan data ide-ide, atau penelusuran informasi tentang penerapan bioteknologi
dalam mendukung keberlangsulan hidup manusia melalui produksi pangan
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2
JP)
Model Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 10
Menyiapkan peserta didik secara menit
psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
Guru mengawali kegiatan
pembelajaran dengan mengajak
peserta didik untuk merenungi
kekuasaan Tuhan yang telah
menciptakan berbagai makhluk hidup
di dunia.
Guru melakukan apersepsi dan
motivasi dengan menunjukkan
fenomena atau menunjukkan produk
makanan hasil bioteknologi misalnya
kedelai dengan tempe, singkong
dengan tape. Guru menanyakan
mengapa terjadi perubahan bentuk
dan rasa dari kedua bahan makanan
itu?
Inti Mengamati Guru meminta peserta didik untuk : 60
Mengamati makanan yang dibawa menit
masing-masing peserta didik
Menanya Dari kegiatan mengamati, diharapkan
peserta didik dapat bertanya tentang :
Mengapa tempe ataupun tape
Mengumpulkan Guru meminta peserta didik untuk membaca
informasi materi bioteknologi yang ada dibuku siswa
dan mendengarkan penjelasan guru yang ada
di ppt
Menalar / Peserta didik diminta untuk mendeskripsikan
mengasosiasi contoh-contoh makanan yang dibuat secara
bioteknologi tradisional.
c) Penilaian Pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes terlulis
b. Bentuk instrumen : soal pilihan ganda
c. Instrumen : terlampir
d) Penilaian Keterampilan
a. Teknik penilaian : observasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi
c. Instrumen : terlampir
2. Pembelajaran Remedial
Remidian dilakukan untuk peserta didik yang belum tuntas evaluasi. Instrumen remedi
terdapat pada lampiran 5.
3. Pengayaan
Materi pengayaan tentang prinsip induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-
hari. Instrumen pengayaan terdapat pada lampiran 4.
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek
() pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
3 Mengungkapakan kekaguman terhadap Tuhan saat
melihat berbagai sifat keanekaragaman mahluk hidup
yang menunjukkan kebesaran Tuhan.
4 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa
5 Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan
sesuatu.
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Kelas : ………………………................................
Hari, tanggal : ……………………….................................
Materi Pokok/Tema : Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi
Sikap
Kerjasama
Nama Peserta Didik Keterangan
No
Jujur
Teliti
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kriteria penskoran :
Petunjuk penskoran :
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Soal Uraian
1. Perhatikan data gizi bahan makanan berikut.
Data tabel di atas merupakan komposisi zat gizi pada kedelai dan tempe. Berdasarkan
tabel tersebut komposisi gizi kedelai lebih bagus daripada tempe, tetapi mengapa banyak
orang mengatakan mengkonsumsi tempe lebih baik daripada mengkonsumsi kedelai?
2. Salah satu teknik rekayasa genetik yang dikembangkan adalah kloning, yang dilakukan
untuk menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induknya. Coba kalian
jelaskan bagaimana proses kloning dilakukan oleh para ilmuwan!
3. Bioteknologi berkembang dengan sangat pesat. Sebutkan 5 contoh bahan pangan yang
merupakan produk hasil bioteknologi yang dapat kamu temukan dalam kehidupan sehari-
hari!
4. Perkembangan bioteknologi terus meningkat, sejalan dengan peningkatan kebutuhan
pangan masyarakat. Menurut kamu apa dampak negatif dengan penerapan bioteknologi
bagi lingkungan?
5. Sebutkan 3 alasan mengapa perlu dikembangkan bioteknologi hewan dan tumbuhan
transgenik?
Kunci Jawaban
No
Jawaban Skor Keterangan
Soal
1. A 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
2. C 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
3. B 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
4. D 1 Jawaban benar
Hasil Penilaian
No. Indikator 4 3 2 1
(amat (baik) (cukup) (kurang)
baik)
1 Mrancang produk
2 Membuat produk bioteknologi
3 Mengumpulkan data
4 Menganalisis data
5 Mempresentasikan hasil produk
Jumlah Skor yang Diperoleh
Kriteria penilaian
Gambar Buah Jeruk dan Semangka Tanpa Biji serta Terong dan Tomat Tanpa BijiHasil Rekayasa
Genetik
Secara alami, biji sebenarnya diperlukan tanaman untuk berkembangbiak, terutama bagi
tanaman yang tidak dapat diperbanyak secara vegetatif. Biji biasanya terlindung di dalam
buah. Biji merupakan sumber hormon (auksin) yang diperlukan dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan buah. Namun, pada beberapa jenis buah-buahan, biji terkadang
mengganggu dan tidak diinginkan karena merepotkan pada saat buah dikonsumsi. Di alam,
buah tanpa biji sudah ada, tetapi terbatas jenisnya, seperti pisang. Para petani buah sudah
lama memikirkan dan mencari cara untuk menghilangkan biji pada beberapa buah-buahan.
Hasilnya, kini tersedia bebe rapa buah-buahan tanpa biji, seperti anggur, semangka, dan
melon. Para petani berhasil menciptakan buah tanpa biji melalui persilangan ataupun
aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Persilangan antara tanaman diploid (2n) dan tetraploid
(4n) menghasilkan tanaman triploid (3n) yang biasanya tanpa biji. Cara lain adalah melalui
aplikasi ZPT (auksin atau giberelin) pada kuncup bunga. Fungsi ZPT di sini adalah sebagai
pengganti biji dalam meme nuhi kebutuhan auksin pada proses pembentukan buah, sehingga
bunga dapat berkembang menjadi buah tanpa adanya biji. Namun, cara ini kurang praktis
dan tidak permanen sifatnya, karena hanya kuncup bunga yang disemprot auksin saja yang
akan menghasilkan buah tanpa biji. Cara ini juga memerlukan tenaga dan biaya yang mahal
apabila diterapkan pada areal yang luas.
Teknik persilangan lebih praktis dan permanen jika telah berhasil memperoleh tanaman
triploid. Namun kendalanya sulit memperoleh induk te traploidnya. Rekayasa buah tanpa
biji secara modern dapat dilakukan melalui teknik kultur in vitro (kultur jaringan) dan
rekayasa genetik. Teknik kultur jaringan kini mulai banyak dicoba para peneliti untuk
menghasilkan tanaman triploid melalui kultur endosperm. Rekayasa genetik buah tanpa biji
dilakukan dengan cara menyisipkan gen partenokarpi ke dalam kromosom tanaman target.
Peserta didik mencari artikel tentang bioteknologi modern, bisa cari lewat internet, TV atau
buku.